3. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah penerapan
kewirausahaan dalam :
a. Sekolah
b. Masyarakat
c. Koperasi
d. Pemerintah
2. Bagaimana manfaat dari adanya jiwa
kewirausahaan pada tiap point tersebut?
4. Kewirausahaan
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan
sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti
dari kewirausahaan menurut Drucker (1959) adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif
demi terciptanya peluang. Proses kreatif dan inovatif
biasanya diawali dengan munculnya ide-ide dan
pemikiran-pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda.
5. Karakteristik wirausaha
sesuatu yang berhubungan dengan watak,
perilaku, tabiat, gaya, dan sikap orang terhadap
sesuatu yang diperjuangkan untuk mencapai
kebahagiaan lahir dan batinnya. Karakteristik
dapat juga diasumsikan sebagai tanda atau sifat
khas seseorang dalam berperilaku/bertingkah.
Dengan demikian, setiap wirausahawan pasti
mempunyai karakteristik yang khas dan dimiliki
secara khusus, kemudian dipelihara dan
dikembangkan oleh seorang wirausaha,
6. Karakter wirausaha menurut Geoffrey
G. Meredith
No. Ciri – ciri Watak
1 Percaya diri Keyakinan, kemandirian, individualitas, dan
optimisme
2 Berorientasikan tugas dan hasil Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad
yang kuat, suka bekerja keras, energik dan
memiliki inisiatif.
3 Pengambil resiko Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka
pada tantangan.
4 Kepemimpinan Bertingkah laku sebagai pemimpin, bergaul
dengan orang lain, suka terhadap kritik dan saran
yang membangun
5 Keorisinilan Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel,
serta bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
6 Berorientasi ke masa depan Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir
yang berorientasi pada masa depan.
7 Jujur dan tekun Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan
kerja.
7. Kewirausahaan di Sekolah
Kemampuan berpikir dan kemampuan bekerja keras hanya akan
bermanfaat apabila kita dapat memanfaatkan komitmen tinggi tepat
waktu untuk menghasilkan sesuatu.
1) Komitmen adalah konsisten terhadap tujuan yang hendak
dicapai.
2) Komitmen adalah suatu perjanjian atau kesepakatan untuk
melakukan sesuatu
3) Komitmen adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya
untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil.
Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi adalah orang
yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha
bisnisnya sampai berhasil. Mereka yang mempunyai komitmen
tinggi selalu menggunakan sumber daya secara lebih efisien yang
akan mendorong perusahaan kearah pola tingkah laku perusahaan.
8. dalam penerapan jiwa kewirausahaan diajarkan di sekolah berkaitan
dengan :
1. Menerapkan Perilaku Tepat Waktu
Wirausaha yang ingin menjadi wirausaha yang sukses harus dapat
memanfaatkan dan memandang waktu sebagai :
a. Tepat waktu adalah organisasi
Artinya semua aktivitas kegiatan bertujuan untuk mencapai suatu
cita-cita. Berhasil tidaknya perjuangan hidup yang hendak dicapai
perusahaan dalam kesempatan yang relatif sangat pendek.
b. Tepat waktu adalah kekuasaan
Artinya waktu sekarang dapat menentukan kejadian-kejadian di
masa yang akan datang.
c. Tepat waktu adalah nilai uang
Artinya waktu yang diberikan oleh wirausahawan dapat
menghasilkan sesuatu tujuan yang dapat dinilai dengan uang.
d. Tepat waktu adalah ukuran
Artinya menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan
sesuatu yang maksimal.
9. Penerapan perilaku tepat waktu dapat dilaksanakan di sekolah
melalui hal-hal sebagai berikut :
• Menutup pintu gerbang sekolah saat kegiatan belajar dimulai.
• Anak yang terlambat dapat mengikuti pelajaran dengan membawa
surat dari guru piket.
• Guru piket mencatat dalam agenda untuk siswa yang terlambat
dan dibuat laporan setiap bulan.
• Manfaat waktu senggang dengan hal-hal yang berguna.
• Kebiasaan mempunyai tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
panjang.
2. Menerapkan Perilaku Tepat Janji
Menerapkan perilaku tepat janji dapat dilakukan melalui kegiatan
sehari-hari. Hal ini harus tumbuh dalam jiwa seorang wirausaha
karena dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap
konsumen, masyarakat dan rekan bisnis. Adapun ciri-ciri
kepribadian perilaku tepat janji bagi calon wirausaha adalah sebagai
berikut :
a) Bermoral tinggi dalam menepati janji,
b) Bersikap mental tinggi dalam menepati janji,
c) Terampil dalam belajar dan berusaha.
10. 3. Menerapkan Kepedulian Mental Dalam Bentuk Hasil Kerja,
Penampilan Dan Kinerja Lainnya
Wirausaha harus selalu memperhatikan mutu (kualitas) hasil kerja.
Karena erat dengan masalah keputusan konsumen. Menerapkan
kepedulian terhadap mutu dalam bentuk hasil kerja dapat
diterapkan baik di lingkungan masyarakat, sekolah dan keluarga
yang berupa penampilan.
Tujuan wirausaha menampilkan produk yang baik untuk
konsumen adalah sebagai berikut:
a. Menciptakan produk yang sesuai dengan minat dan daya beli
konsumen.Menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen dan disenangi banyak konsumen.
b. Menciptakan produk sesuai dengan segmen pasar yang dituju
c. Menciptakan produk yang mudah cara pemeliharaannya.
4. Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri
Jika calon wirausaha yang ingin menerapkan komitmen tinggi
terhadap pengendalian diri harus melalui beberapa hal berikut ini:
11. a. Ketabahan
Artinya tetap kuat hati di dalam menghadapi cobaan dan kesulitan
hidup dalam berusaha. Dalam kita hidup pasti akan mendapatkan
cobaan, dimana cobaan itu berbeda-beda antara orang satu dengan
yang lainnya. Untuk mengatasi berbagai macam cobaan, kita harus
melatih ketabahan antara lain dengan memelihara pendirian bahwa
kita harus sukses.
Para wirausaha diharapkan memiliki ketekunan dan keuletan dalam
berusaha. Kemajuan dan sukses harus diperoleh melalui usaha kerja
keras, keyakinan, perjuangan, pengorbanan, dan ketabahan.
b. Keuletan
Artinya tangguh, kuat dan tidak mudah putus asa. Cita-cita yang
tinggi akan menjadi pendorong dan daya tahan dalam menghadapi
segala rintangan, Cita-cita yang tinggi akan menjadi pendorong dan
daya tahan dalam menghadapi segala
rintangan, hambatan, cobaan, dan kendala yang dihadapi. Banyak di
antara orang cepat berputus asa, menyerah kalah karena melihat
adanya tanda-tanda kegagalan. Mereka yang tidak putus asa
merupakan orang-orang yang ulet, tabah, tekun, dan berkepribadian
tinggi. Ketekunan dan keuletan untuk mencapai tujuan merupakan
sumber keberhasilan.
12. c. Disiplin
Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada
aturan. Dengan melaksanakan disiplin berarti semua pihak dapat
menjamin kelangsungan hidup dan kelancaran kegiatan belajar
bekerja, dan berusaha. hambatan, cobaan, dan kendala yang
dihadapi.Kemauan kerja keras yang kita peroleh dari disiplin, akan
melahirkan mental yang kuat dan tidak mudah menyerah walaupun
dalam keadaan sulit. Disiplin diri sendiri memberikan kekuatan-
kekuatan, yaitu :
1. Menolong kita untuk mengontrol sikap mental,
2. Menguasai keadaan penghidupan
3. Mengatasi kegagalan, kemelaratan, dan nasib buruk
4. Membentuk pola berpikir logis,
5. Mengamankan dari perasaan takut,
6. Mengontrol batin dan mengarahkannya pada tujuan.
13. d. Kerja Sama
Para wirausaha harus bisa hidup dengan tidak merugikan orang
lain.
Pada hakikatnya kekuatan manusia itu terletak pada kemampuan
fisik atau kemampuan pada jiwanya semata. Kekuatan manusia
terletak dalam kemampuan untuk bekerja sama dengan manusia
lainnya.
14. Kewirausahaan dalam Masyarakat
Kewirausahaan yang tumbuh dalam keluarga atau kelompok
masyarakat merupakan suatu aset yang sangat berharga bagi
bangsa Indonesia karena akan sangat membantu perekonomian
Indonesia yang masih belum stabil. Masyarakat masih banyak yang
berpendapat bahwa untuk memulai usaha dibutuhkan modal yang
tidak sedikit, kebutuhan akan modal yang banyak ditepis oleh para
wirausahawan. Para wirausahawan yang telah berhasil menyatakan
bahwa berwirausaha tidak selalu harus dimulai dengan modal yang
besar. Bisa dimulai dengan usaha kecil maupun menengah yang
ternyata juga mampu member sumbangan yang besar pada
perekonomian Indonesia.
contohnya PT HM Sampoerna, yang merupakan salah satu
perusahaan terbesar di Indonesia dengan nilai kapitalisasi yang
menakjubkan. Produk pertamanya, Dji Sam Soe, muncul pertama
kali 91 tahun lalu, diproduksi dan dipasarkan oleh Bapak Lim Seng
Tie (pendiri Sampoerna) dimulai dari titik nol.
15. Wirakusumo menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan tulang
punggung perekonomian suatu bangsa. Semangat yang terkandung
dalam kewirausahaan, yang dikenal dengan istilah
entrepreneurship, pada hakekatnya adalah segala upaya untuk
menciptakan kemakmuran bagi individu atau sekelompok orang
yang juga harus dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat
luas sehingga akan mendorong individu lain untuk berwirausaha
dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian bangsa. Jika
sekelompok individu berasal dari kalangan bawah (masyarakat
ekonomi lemah), maka peningkatan kemakmuran akan mengurangi
kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi di antara kelompok
masyarakat individu berasal. Peningkatan kemakmuran kelompok
terjadi karena usaha akan melibatkan kalangan masyarakat
wirausahawan berasal.
16. Menurut Suryana, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan
dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda
melalui :
Pengembangan teknologi baru
Penemuan pengetahuan ilmiah baru
Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak
dengan sumber daya lebih efisien
Sikap negatif terhadap usaha kecil maupun usaha rumahan
merupakan salah satu sifat yang menghambat untuk berwirausaha,
kenyataannya banyak bisnis besar dimulai dari dapur atau garasi.
Faktor penghambat lain yaitu yang bisa disebut sebagai “sindroma
formalitas”, banyak individu merasa belum mantap berwirausaha
bila belum memiliki kantor, status perusahaan, dan staff yang
memadai. Untuk merintis jalan sebagai wirausahawan tidak perlu
menunggu punya uang dulu baru berbisnis, juga tidak perlu
menunggu menjadi perusahaan. Belum memiliki kantor, konsultan,
sekretaris, dan sebagainya bukan penghambat untuk memulai
bisnis
17. Aspek kejiwaan yang ditanamkan
Dengan makin berkembangnya kewirausahaan pada Masyarakat
terdapat aspek kejiwaan yang dapat ditumbuhkan dalam sikap
masyarakat antara lain :
1. Percaya diri
2. Berinisiatif
3. Memiliki motif berprestasi
4. Memiliki jiwa kepemimpinan
5. Suka tantangan
18. Kewirausahaan dalam Koperasi
Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam
berusaha secara koperatif, dengan mengambil prakarsa inovatif
serta keberanian mengambil risiko dan berpegang teguh pada
prinsip identitas koperasi, dalam mewujudkan terpenuhinya
kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama.Dari
definisi tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa kewirausahaan
koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara
koperatif.
Tugas utama wirakop adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya
berusaha mencari, menemukan, dan memanfaatkan peluang yang
ada demi kepentingan bersama.
Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota,
manajer birokrat yang berperan dalam pembangunan koperasi dan
katalis, yaitu orang yang peduli terhadap pengembangan koperasi.
19. Dengan adanya kewirausahaan
dalam koperasi :
Koperasi menjadi badan usaha kompeten
yang dapat menghadapi persaingan di era
globalisasi.
Koperasi dapat mengembangkan peluang
– peluang yang ada, sehingga koperasi
makin tumbuh dan berkembang.
Tiap anggota koperasi dengan karakter
kewirausahaan dapat menjadikan koperasi
sebagai organisasi yang kuat.
20. Kewirausahaan dalam pemerintah
Kewirausahaan atau disebut juga (entrepreneurship)
sangat diperlukan dalam lembaga/institusi/organisasi
pemerintah. Penanaman sikap yang diperlukan antara
lain:
1. Kreatif dan inovatif
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Mandiri
4. Keterampilan dalam berorganisasi
5. Kemampuan perencanaan realistis
6. Komitmen
7. Displin
8. Objektivitas
9. inisiatif