SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
BAB I
ANALISA DASAR ALASAN POLIGAMI NABI
BUKAN DEMI HAWA NAFSU


       Dalam formalitas syariah, poligami memang sah sebagaimana monogami. Rasulullah
SAW pun berpoligami di sepuluh terakhir usianya. Janganlah mudah- mudah mengambil
keputusan berpoligami karena syaratnya berat harus adil, dimana adil itu tidaklah mudah.


       Pernikahan Rasulullah semata-mata didasari faktor agama dan bukanlah untuk
kepentingan dunia. Pernikahan itu dilangsungkan untuk suatu hikmah dan bukan untuk
menuruti hawa nafsu belaka. Pernikahan itu dilangsungkan untuk suatu hikmah dan bukan
untuk menuruti hawa nafsu belaka. Pernikahan itu pula untuk mengokohkan, memperkuat
dan menyebarkan dakwah dan bukan untuk bersenang- senang, menyesuaikan diri dengan
situasi dan kondisi ataupun hanya sekedar suatu hobi memperbanyak isteri saja.

Kemudian pernikahan beliau selanjutnya semata-mata adalah untuk kebaikan
Islam dan kaum muslimin.


       Kadang pernikahan itu sengaja dilakukan oleh Nabi demi untuk menambah keakraban
orang yang sangat dekat di hatinya, kadang pula demi untuk menambah kecintaan mereka
yang sangat dicintainya. Dan pada kali yang lain pernikahan itu bertujuan untuk melunakkan
hati orang-orang yang sedang dijinakkan untuk menerima agama Islam, sedangkan pada
kesempatan yang lain lagi pernikahan itu bermaksud untuk menambah keikhlasan kepada
Allah dan Rasul-Nya bagi mereka yang sejak awalnya telah berlaku ikhlas.


       Tak jarang pula beliau mengharapkan dari pernikahan itu untuk memperbanyak kaum
kerabat dari jalur pernikahan. Agar mereka menjadi pembela- pembelanya, serta pendukung-
pendukung yang handal terhadap agama Allah. Hal itu beliau lakukan dalam suatu
masyarakat yang berasumsi bahwa hubungan kekerabatan karena pernikahan adalah
hubungan yang sangat kokoh sehingga mengharuskan pembelaan dan kesetiaan.


       Di lain kesempatan, Nabi memaksudkan dari pernikahannya untuk melapangkan
kesempatan di hadapan kaum muslimin yang telah memenangkan suatu pertempuran, agar
mereka bersedia untuk membebaskan para tawanan perang baik laki-laki maupun perempuan
yang berasal dari suku ataupun bangsa taklukan. Adapun yang menjadi kebaikan bagi Islam
dan kaum muslimin dari perbuatan ini adalah keridhaan serta kekaguman para tawanan
tersebut sehingga membuka peluang bagi mereka untuk masuk Islam, dan selanjutnya berdiri
dalam barisan pengibar serta pembela panji-panji Islam.


       Sesungguhnya diantara tujuan mulia dari pernikahan beliau adalah untuk memuliakan
dan memberi penghargaan bagi seorang wanita yang lanjut usia sehingga tidak lagi menarik
hati laki-laki. Sementara wanita itu telah menghibahkan dirinya untuk Nabi. Maka Nabipun
menikahi wanita tersebut dan menggolongkannya dalam deratan isteri-isterinya, demi untuk
memuliakan wanita itu sebagaimana yang ia harapkan.


       Serupa dengan hal di atas, sesungguhnya pernikahan Nabi kadang adalah untuk
memuliakan suatu kaum yang mengharapkan kemuliaan jika menjalin kekerabatan dengan
Nabi. Oleh karena itu, Umar bin Khaththab sangat sedih ketika ia mendengar kabar bahwa
Rasulullah satu-satunya isteri beliau yang masih gadis adalah sayyidah Aisyah.


       Mengapa beliau tidak memilih semua isteri-isterinya atau minimal mayoritas daripada
isterinya, gadis-gadis perawan yang cantik-cantik? Bukankah kita semua mengetahui bahwa
hal itu merupakan hal yang sangat mudah bagi beliau jika saja beliau menghendakinya.


       Manakah yang lebih utama bagi seorang laki-laki yang tengah haus terhadap wanita,
gadis-gadis perawankah atau justru wanita-wanita yang telah menjanda? Atau manakah yang
lebih menarik bagi seorang laki-laki yang dimabuk oleh wanita; gadis-gadis yang muda
beliakah atau malah wanita-wanita yang telah memasuki usia senja?


Bukankah pernikahan beliau dengan wanita-wanita yang menjanda serta telah memasuki usia
tua merupakan bukti yang sangat jelas bahwa Nabi adalah manusia yang sangat jauh dari
keinginan untuk bersenang-senang dengan memenuhi kebutuhan biologis semata? Bukankah
hal itu merupakan bukti bahwa beliau merupakan seorang yang tidak haus terhadap lawan
jenisnya, sebagaimana yang digembor-gemborkan oleh musuh-musuh beliau serta musuh-
musuh Islam pada umumnya.


       Para ilmuwan klasik berpendapat bahwa Allah mengijinkan untuk menikahi empat
wanita. Menurut mereka kebolehan disini ditambah dengan sebuah kondisi yangimpossible
ditunaikan, seperti keadilan dalam kasih sayang, perasaan, cinta, dan semacamnya. Selama
kemampuan berbuat adil di bidang pengadaan nafkah dan akomodasi bisa diperoleh. Alasan
yang mereka kemukakan untuk mendukung pendapatnya adalah sabda nabi dalam
hubungannya dengan ketidakmampuan berbuat adil dalam kebutuhan batin. Nabi bersabda :
“Ya Tuhanku inilah

kemampuanku dalam hal memberikan pembagian kepada isteri-isteriku, karena itu
janganlah memaksaku untuk berbuat sesuatu di luar kemampuanku”(HR Ahmad
Abu Dawud dan Al Nasa’i).


       Bahkan Dawun al-Zahiri membolehkan menikahi lebih dari empat wanita. Alasannya
adalah bahwa kata-kata yang ada di ayat 3 surat Al-Nisa’ di bawah tidak menunjukkan
adanya larangan menikah wanita lebih dari empat. Mereka berpegangan bahwa katawaw
yang terdapat dalam firman tersebut berfungsi sebagai penghubung (kata sambung).
Disamping itu, Rasulullah SAW sendiri menikahi wanita muslimah lebih dari empat orang.


       Pandangan para modernist tidak membolehkan menikahi wanita lebih dari seorang,
kecuali dalam kondisi tertentu. Alasan mereka adalah bahwa kebolehan menikahi wanita
lebih seorang diikuti dengan sebuah kondisi yang tidak mungkin dipenuhi oleh seorang suami
yaitu kemampuan berbuat adil diantara isteri.

Seperti apa yang ada di surat An-Nisa 3 :

 
 

   
 
 

 


  





  

  
 


  


  

Artinya :

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang
yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita- wanita (lain) yang kamu
senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil, Maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih
dekat kepada tidak berbuat aniaya.”


       Menurut mereka adil dalam surat ini berarti berlaku adil dalam segala hal yang
berhubungan dengan kehidupan keluarga baik kemampuan pengadaan akomodasi seperti
pakaian, makanan dan semacamnya maupun perasaan dan hati seperti rasa cinta dan
semacamnya yang berhubungan dengan kebutuhan batik isteri.


       Poligami merupakan suatu tindakan yang tidak boleh (haram), kecuali dalam hal-hal
tertentu saja seorang suami boleh melakukan poligami, seperti karena ketidakmampuan
seorang isteri untuk mengandung atau melahirkan, menurut Al Qur’an surat An-Nisa ayat 3
membolehkan poligami tetapi dengan syarat keharusan mampu meladeni isteri dengan adil
dalam pemberian nafkah lahir dan giliran waktu tinggalnya. Dan syarat ini menurutnya ada 3
kondisi yaitu :

•
Kebolehan berpoligami disesuaikan dengan kondisi dan tuntutan zaman
•


Syarat harus mampu berbuat adil merupakan syarat yang sangat berat. Karena beratnya
persyaratan ini Allah pun menyatakan : “Kalaupun manusia berusaha keras untuk adil, ia
tidaklah akan mampu terlebih dalam hal pembagian cinta dan hal-hal yang berkaitan dengan
hati (batin). Padahal ada hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan : “seorang pria
yang mempunyai dua isteri tapi berbuat ketimpangan terhadap salah satunya maka di hari
kiamat nanti orang tersebut akan datang dengan badan yang rusak”.

•


Seorang suami yang tidak bisa melaksanakan syarat-syarat yang dituntut untuk melakukan
poligami haruslah melakukan monogami. Setelah mencatat pentingnya kemampuan bisa
berbuat adil, abduh kemudian mengatakan bahwa tujuan dari syari’ah adalah perkawinan
yang monogami. Agaknya, abduh berpendapat bahwa asas monogami merupakan salah satu
asas perkawinan dalam Islam yang bertujuan untuk landasan dan modal utama guna membina
kehidupan rumah tangga yang harmonis, sejahtera dan bahagia.

Karena itu, setelah Abduh mencatat An-Nisa’ 129 yang berbunyi :


Artinya :“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di

antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah
kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain
terkatung-katung. dan jika kamu Mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari
kecurangan), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”


       Dia mengakui bahwa para sahabat nabi memang melakukan poligami, tapi hal itu
dilakukan karena kondisi menghendaki demikian, dimana wanita lebih banyak daripada pria.
Karena itu poligami dikatakan hanyalah menjaga wanita.

Adapun hikmah diijinkan berpoligami dalam keadaan darurat dengan syarat
berlaku adil antara lain :
1.
Untuk mendapatkan keturunan bagi suami yang subur dan isteri yang
mandul.
2.


Untuk menjaga keutuhan keluarga tanpa menceraikan isteri, meskipun isteri tidak dapat
melaksanakan tugasnya sebagai isteri atau ia menderita cacat badan atau penyakit yang tidak
dapat disembuhkan.

3.
Untuk menyelamatkan suami yang hypersex dari perbuatan zina dan krisis akhlak lainnya.
Data statistik menunjukkan bahwa larangan berpoligami yang dilakukan di beberapa negara
barat mengakibatkan merajalelanya prostitusi dan free sex yang berakibat pula anak-anak
zina lahir mencapai jumlah besar atau tinggi. Misalnya di Perancis 30%, Austria 50%, dan

Belgia 60%.
4.


Untuk menyelamatkan kaum wanita dari krisis akhlak yang tinggal di negara / masyarakat
yang jumlah wanitanya jauh lebih banyak dari kaum pria, misalnya akibat peperangan yang
cukup lama seperti perang Irak dan Iran.


       Nilai akhlak dan adab juga mengajarkan sekadar sah atau halal tidaklah cukup untuk
melangkah. Dengan begitu, kemudharatan akan terhindarkan, kemanfaatan akan
teroptimalkan. Termasuk untuk melangkah berpoligami. Kepentingan anak- anak dan
kepentingan pasangan yang telah setia menyertai jatuh bangun membina keluarga dari awal
yang harus menjadi pertimbangan utama. Rasulullah pun berpoligami setelah anak-anaknya
dewasa dan setelah Khadijah yang menjadi belahan jiwanya wafat.


       Karena di Qur’an jelas ada, Allah jelas membolehkan maka kita sebagai umat yang
beriman tidak boleh menolak karena bisa mengkufuri ayat atau hanya memilih- milih ayat
yang disukai saja. Dalam beragama kita dilarang memilih-milih ajaran- ajaran yang telah
ditetapkan sebagaimana firman Allah QS. Al Baqarah ayat 208 :



  

       

              
 

         
  

 
 
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam

Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah- langkah syaitan. Sesungguhnya
syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”

Sehingga hal ini meurpakan ujian keimanan terhadap ayat-ayat Allah. Yakinlah jika Allah
membolehkan pasti ada kebaikan dan hikmah di dalamnya. Kita tidak perlu terlalu cemas dan
khawatir karena laki-laki yang beriman tidak akan mudah- mudah melakukan poligami jika
tidak ada sebab yang darurat. Untuk itu carilah laki-laki yang beriman. Namun, jika
keputusan poligami ternyata harus terjadi maka

terimalah secara positif.
BAB II
PERAN ISTRI NABI DALAM PENYEBARAN AJARAN ISLAM
Tidak diragukan lagi bahwa isteri-isteri para Nabi telah menyumbangkan bagi
Islam sejumlah hakikat yang erat hubungannya dengan agama ini.


        Sebagai contoh, bahwa isteri-isteri Nabi itulah yang telah mengabarkan kepada kita
tentang akhlak beliau serta amalannya yang umumnya tidak bisa dilihat oleh orang lain selain
isteri-isterinya.


        Isteri-isteri nabi pula yang menjadi sumber dalam mengeluarkan hukum yang
berhubungan dengan masalah-masalah kewanitaan yang sangat prinsip, dimana hal- hal
seperti itu tidak dapat diketahui kecuali oleh wanita, dan tidak pula ada laki-laki yang
mengetahui problema kaum wanita tersebut kecuali suami mereka sendiri. Sedangkan
masalah-masalah seperti ini berbeda-beda antara wanita yang satu dengan wanita yang
lainnya.


        Isteri-isteri Nabi adalah periwayat-periwayat yang menukil hadits-hadits beliau yang
mulia, khususnya hadits-hadits yang beliau ucapkan saat berada di rumah sehingga tidak
dapat didengar oleh orang lain. Demikian pula sebagian daripada para isteri Nabi ada yang
mengoreksi sejumlah hadits yang diriwayatkan oleh selain mereka.

Sebagian daripada isteri-isteri Nabi ada yang menyumbangkan pemikirannya
di bidang fikih serta pandangan-pandanganyang berhubungan dengan sebagian
asbabunnuzul (sebab-sebab turunnya) ayat-ayat Al Qur’an yang mulia.
Semua hal tersebut bukanlah perkara yang mengherankan bagi kita, sebab isteri-isteri beliau
adalah wanita-wanita yang sangat serius untuk meriwayatkan segala sesuatu yang diucapkan
maupun yang dilakukan oleh Nabi saat berada di rumahnya. Hal itu mereka lakukan adalah
sebagai realisasi daripada firman Allah, Artinya :


                             “Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat
Allah dan Hikmah (sunnah nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha lembut lagi Maha
mengetahui.”

Periwayatan yang dilakukan oleh isteri-isteri Nabi itu, juga merupakan
praktek sabda beliau, “Semoga Allah menjadikan cerah wajah seseorang yang


mendengar perkataanku lalu ia menghafalnya dan memahaminya, kemudian ia
menyampaikannya sebagaimana yang ia dengar. Sebab berapa banyak orang yang
meriwayatkan fikih tidak memahaminya, dan berpaa banyak orang yang meriwayatkan fikih
menyampaikan kepada orang yang lebih faham darinya”.

Oleh sebab inilah sehingga para periwayat yangtsiqah (dipercaya) telah
meriwayatkan ratusan hadits dari para isteri Nabi.

BAB IV
TANGGAPAN


       Masalah poligami menjadi konflik yang berkepanjangan baik dalam umat Islam
maupun dari luar Islam terutama dari musuh-musuhnya. Hal itu disebabkan adanya sebagian
individu umat Islam yang tidak begitu memahami akan urgensi poligami dalam kehidupan
insan secara naluri maupun urgensinya ditinjau dari segi dakwah Islamiyah. Sehingga kita
masih mendengar adanya nada-nada sumbang yang ditujukan kepada mereka yang
mempraktekkan sunnah Nabi yang merupakan syari’at Ilahi.


       Disamping itu masalah poligami ini telah dijadikan sasaran empuk oleh musuh Islam
untuk menghujat Islam dengan ajaran-ajarannya yang agung. Tuduhan dan hujatan itu kadang
langsung diarahkan kepada pembawa risalah ini, seorang Nabi yang diakui kemuliaan akhlak
dan kesucian kehormatannya, bukan saja diakui oleh umat Islam itu sendiri tapi juga oleh
mereka yang bersikap netral dan obyektif dari luar Islam.
Poligami Nabi seringkali ditanggapi negatif oleh para musuh Islam, mereka
mengatakan bahwa hal itu merupakan bukti bahwa beliau adalah seorang yang memiliki
kelainan seksual atau seorang yang senang menuruti hawa nafsu. Padahal bila kita telusuri
dengan seksama, akan nampak bagi kita bahwa pernikahan Nabi dengan isteri-isterinya itu
tidak memiliki unsur pemuasan nafsu, akan tetapi terkandung di dalamnya tujuan-tujuan yang
mulia bagi umat Islam khususnya dan sejarah kemanusiaan pada umumnya.


       Maka menjadi kewajiban bagi kita semua untuk menjelaskan hakikat yang sebenarnya
agar keagungan kepribadian beliau tidak tercemari oleh isu-isu yang senantiasa disebarkan
oleh mereka yang benci jika ajaran Islam mendapatkan tempat yang layak di hati para
pemeluknya.

More Related Content

What's hot

Pandangan islam tentang nikah beda agama
Pandangan islam tentang nikah beda agamaPandangan islam tentang nikah beda agama
Pandangan islam tentang nikah beda agamadharma negara (DNBS)
 
Pembubaran perkahwinan
Pembubaran perkahwinanPembubaran perkahwinan
Pembubaran perkahwinanADILA NAJIHA
 
Makalah hukum pernikahan beda agama
Makalah hukum pernikahan beda agamaMakalah hukum pernikahan beda agama
Makalah hukum pernikahan beda agamaRachman B. Prasetyo
 
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail FiqhiyahPernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail FiqhiyahAZA Zulfi
 
Dakwah islam melalui pacaran
Dakwah islam melalui pacaranDakwah islam melalui pacaran
Dakwah islam melalui pacaranAn-Nafa Alfauzan
 
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslimasnin_syafiuddin
 
Presentasi Pernikahan Beda Agama
Presentasi Pernikahan Beda AgamaPresentasi Pernikahan Beda Agama
Presentasi Pernikahan Beda AgamaRachman B. Prasetyo
 
nikah menurut islam
nikah menurut islamnikah menurut islam
nikah menurut islamanggi_andini
 
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
Tujuan dan hikmah pernikahan  2Tujuan dan hikmah pernikahan  2
Tujuan dan hikmah pernikahan 2Arya D Ningrat
 
Adakah pacaran islami
Adakah pacaran islamiAdakah pacaran islami
Adakah pacaran islamitengkiu
 
Perkahwinan didalam islam
Perkahwinan didalam islamPerkahwinan didalam islam
Perkahwinan didalam islamArra Asri
 
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Dian Anisa Putri
 

What's hot (20)

Pandangan islam tentang nikah beda agama
Pandangan islam tentang nikah beda agamaPandangan islam tentang nikah beda agama
Pandangan islam tentang nikah beda agama
 
Pembubaran perkahwinan
Pembubaran perkahwinanPembubaran perkahwinan
Pembubaran perkahwinan
 
Makalah hukum pernikahan beda agama
Makalah hukum pernikahan beda agamaMakalah hukum pernikahan beda agama
Makalah hukum pernikahan beda agama
 
Makalah poligami
Makalah poligami Makalah poligami
Makalah poligami
 
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail FiqhiyahPernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
 
Dakwah islam melalui pacaran
Dakwah islam melalui pacaranDakwah islam melalui pacaran
Dakwah islam melalui pacaran
 
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
 
Poligami dan Monogami
Poligami dan Monogami Poligami dan Monogami
Poligami dan Monogami
 
Presentasi Pernikahan Beda Agama
Presentasi Pernikahan Beda AgamaPresentasi Pernikahan Beda Agama
Presentasi Pernikahan Beda Agama
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Ta'aruf dalam Islam
Ta'aruf dalam IslamTa'aruf dalam Islam
Ta'aruf dalam Islam
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Makalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agamaMakalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agama
 
nikah menurut islam
nikah menurut islamnikah menurut islam
nikah menurut islam
 
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
Tujuan dan hikmah pernikahan  2Tujuan dan hikmah pernikahan  2
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
 
Adakah pacaran islami
Adakah pacaran islamiAdakah pacaran islami
Adakah pacaran islami
 
Perkahwinan didalam islam
Perkahwinan didalam islamPerkahwinan didalam islam
Perkahwinan didalam islam
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
 
HKR 111 - Konsep dan Falsafah Perkahwinan
HKR 111 - Konsep dan Falsafah PerkahwinanHKR 111 - Konsep dan Falsafah Perkahwinan
HKR 111 - Konsep dan Falsafah Perkahwinan
 

Viewers also liked

Corrección taller alcoholes 2 once2012
Corrección taller alcoholes 2 once2012Corrección taller alcoholes 2 once2012
Corrección taller alcoholes 2 once2012luz amanda
 
Concurso de beleza do inf...
Concurso de beleza do inf...Concurso de beleza do inf...
Concurso de beleza do inf...JNR
 
Plano de 2ª aula 5ªsérie6º ano gestar 2012
Plano de 2ª aula 5ªsérie6º ano gestar 2012Plano de 2ª aula 5ªsérie6º ano gestar 2012
Plano de 2ª aula 5ªsérie6º ano gestar 2012Antonio Carneiro
 
Presentación identidades en la si
Presentación identidades en la siPresentación identidades en la si
Presentación identidades en la siEduardo Rojas
 
Plano de 10ª aula 7ª série8º ano gestar 2012
Plano de 10ª aula 7ª série8º ano  gestar 2012Plano de 10ª aula 7ª série8º ano  gestar 2012
Plano de 10ª aula 7ª série8º ano gestar 2012Antonio Carneiro
 
용산생협소개자료 20121221
용산생협소개자료 20121221용산생협소개자료 20121221
용산생협소개자료 20121221경열 김
 
Raona - Workflows en tu móvil o tablet, con SharePoint y Nintex Workflow
Raona - Workflows en tu móvil o tablet, con SharePoint y Nintex WorkflowRaona - Workflows en tu móvil o tablet, con SharePoint y Nintex Workflow
Raona - Workflows en tu móvil o tablet, con SharePoint y Nintex WorkflowRaona
 
Televisión educativa
Televisión educativaTelevisión educativa
Televisión educativajalvarezp243
 
Carlos Paiva - Coesão Social Atrave‚s do Fortalecimento das Cadeias Produtivas
Carlos Paiva - Coesão Social Atrave‚s do Fortalecimento das Cadeias ProdutivasCarlos Paiva - Coesão Social Atrave‚s do Fortalecimento das Cadeias Produtivas
Carlos Paiva - Coesão Social Atrave‚s do Fortalecimento das Cadeias ProdutivasFundação de Economia e Estatística
 
Clipping do Varejo - Março 2010
Clipping do Varejo - Março 2010Clipping do Varejo - Março 2010
Clipping do Varejo - Março 2010Ricardo Pastore
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1paiping
 
Entendimentos da Consultoria Tributária da Secretaria da Fazenda do Estado de...
Entendimentos da Consultoria Tributária da Secretaria da Fazenda do Estado de...Entendimentos da Consultoria Tributária da Secretaria da Fazenda do Estado de...
Entendimentos da Consultoria Tributária da Secretaria da Fazenda do Estado de...IOB News
 
A Ostra E A Pérola
A  Ostra E A  PérolaA  Ostra E A  Pérola
A Ostra E A PérolaJNR
 

Viewers also liked (20)

Corrección taller alcoholes 2 once2012
Corrección taller alcoholes 2 once2012Corrección taller alcoholes 2 once2012
Corrección taller alcoholes 2 once2012
 
Istri rasulullah
Istri rasulullahIstri rasulullah
Istri rasulullah
 
Concurso de beleza do inf...
Concurso de beleza do inf...Concurso de beleza do inf...
Concurso de beleza do inf...
 
Plano de 2ª aula 5ªsérie6º ano gestar 2012
Plano de 2ª aula 5ªsérie6º ano gestar 2012Plano de 2ª aula 5ªsérie6º ano gestar 2012
Plano de 2ª aula 5ªsérie6º ano gestar 2012
 
21_05_2012
21_05_201221_05_2012
21_05_2012
 
Feira de março 1 ano
Feira de março 1 anoFeira de março 1 ano
Feira de março 1 ano
 
Presentación identidades en la si
Presentación identidades en la siPresentación identidades en la si
Presentación identidades en la si
 
Plano de 10ª aula 7ª série8º ano gestar 2012
Plano de 10ª aula 7ª série8º ano  gestar 2012Plano de 10ª aula 7ª série8º ano  gestar 2012
Plano de 10ª aula 7ª série8º ano gestar 2012
 
용산생협소개자료 20121221
용산생협소개자료 20121221용산생협소개자료 20121221
용산생협소개자료 20121221
 
Raona - Workflows en tu móvil o tablet, con SharePoint y Nintex Workflow
Raona - Workflows en tu móvil o tablet, con SharePoint y Nintex WorkflowRaona - Workflows en tu móvil o tablet, con SharePoint y Nintex Workflow
Raona - Workflows en tu móvil o tablet, con SharePoint y Nintex Workflow
 
Televisión educativa
Televisión educativaTelevisión educativa
Televisión educativa
 
Conversa de professor
Conversa de professorConversa de professor
Conversa de professor
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Carlos Paiva - Coesão Social Atrave‚s do Fortalecimento das Cadeias Produtivas
Carlos Paiva - Coesão Social Atrave‚s do Fortalecimento das Cadeias ProdutivasCarlos Paiva - Coesão Social Atrave‚s do Fortalecimento das Cadeias Produtivas
Carlos Paiva - Coesão Social Atrave‚s do Fortalecimento das Cadeias Produtivas
 
Clipping do Varejo - Março 2010
Clipping do Varejo - Março 2010Clipping do Varejo - Março 2010
Clipping do Varejo - Março 2010
 
France
FranceFrance
France
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Entendimentos da Consultoria Tributária da Secretaria da Fazenda do Estado de...
Entendimentos da Consultoria Tributária da Secretaria da Fazenda do Estado de...Entendimentos da Consultoria Tributária da Secretaria da Fazenda do Estado de...
Entendimentos da Consultoria Tributária da Secretaria da Fazenda do Estado de...
 
A Ostra E A Pérola
A  Ostra E A  PérolaA  Ostra E A  Pérola
A Ostra E A Pérola
 
Iff
IffIff
Iff
 

Similar to Poligami

Makalah Agama - Pernikahan
Makalah Agama - PernikahanMakalah Agama - Pernikahan
Makalah Agama - PernikahanRIZKY AYU NABILA
 
Poligami menurut islam
Poligami menurut islamPoligami menurut islam
Poligami menurut islammhd amin omar
 
Munakahat kelompok 7
Munakahat   kelompok 7Munakahat   kelompok 7
Munakahat kelompok 7Mai Hasibuan
 
Pro dan Kontra UU Poligami
Pro dan Kontra UU PoligamiPro dan Kontra UU Poligami
Pro dan Kontra UU Poligamiratusyamra
 
faktor pemilihan jodoh
faktor pemilihan jodohfaktor pemilihan jodoh
faktor pemilihan jodohMia Nad
 
LK- RESUME KB 2.pdf
LK- RESUME KB 2.pdfLK- RESUME KB 2.pdf
LK- RESUME KB 2.pdfyuzrilOde
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiMarhamah Saleh
 
5 haries poligami indon
5 haries poligami indon5 haries poligami indon
5 haries poligami indonZulfah Salam
 
Isu Perkahwinan 09
Isu Perkahwinan 09Isu Perkahwinan 09
Isu Perkahwinan 09arizal
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2tyasputri9
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2tyasputri9
 
Makalah realisasi islam dalam kehidupan pergaulan remaja
Makalah realisasi islam dalam kehidupan  pergaulan remajaMakalah realisasi islam dalam kehidupan  pergaulan remaja
Makalah realisasi islam dalam kehidupan pergaulan remajaSentra Komputer dan Foto Copy
 
Pernikahan Dalam Islam.pptx
Pernikahan Dalam Islam.pptxPernikahan Dalam Islam.pptx
Pernikahan Dalam Islam.pptxPuput868497
 
konsep-poligami-dalam-hukum-islam-hariyanti
konsep-poligami-dalam-hukum-islam-hariyantikonsep-poligami-dalam-hukum-islam-hariyanti
konsep-poligami-dalam-hukum-islam-hariyantinur cholis
 
Ari sutono (penugasan makalah aik 1)
Ari sutono (penugasan makalah aik 1)Ari sutono (penugasan makalah aik 1)
Ari sutono (penugasan makalah aik 1)UNIMUS
 

Similar to Poligami (20)

Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Makalah Agama - Pernikahan
Makalah Agama - PernikahanMakalah Agama - Pernikahan
Makalah Agama - Pernikahan
 
Poligami menurut islam
Poligami menurut islamPoligami menurut islam
Poligami menurut islam
 
Munakahat kelompok 7
Munakahat   kelompok 7Munakahat   kelompok 7
Munakahat kelompok 7
 
Pro dan Kontra UU Poligami
Pro dan Kontra UU PoligamiPro dan Kontra UU Poligami
Pro dan Kontra UU Poligami
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
faktor pemilihan jodoh
faktor pemilihan jodohfaktor pemilihan jodoh
faktor pemilihan jodoh
 
LK- RESUME KB 2.pdf
LK- RESUME KB 2.pdfLK- RESUME KB 2.pdf
LK- RESUME KB 2.pdf
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh Poligami
 
5 haries poligami indon
5 haries poligami indon5 haries poligami indon
5 haries poligami indon
 
Isu Perkahwinan 09
Isu Perkahwinan 09Isu Perkahwinan 09
Isu Perkahwinan 09
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
 
Makalah realisasi islam dalam kehidupan pergaulan remaja
Makalah realisasi islam dalam kehidupan  pergaulan remajaMakalah realisasi islam dalam kehidupan  pergaulan remaja
Makalah realisasi islam dalam kehidupan pergaulan remaja
 
Pernikahan Dalam Islam.pptx
Pernikahan Dalam Islam.pptxPernikahan Dalam Islam.pptx
Pernikahan Dalam Islam.pptx
 
konsep-poligami-dalam-hukum-islam-hariyanti
konsep-poligami-dalam-hukum-islam-hariyantikonsep-poligami-dalam-hukum-islam-hariyanti
konsep-poligami-dalam-hukum-islam-hariyanti
 
Modul 7 kb 2
Modul 7 kb 2Modul 7 kb 2
Modul 7 kb 2
 
Ari sutono (penugasan makalah aik 1)
Ari sutono (penugasan makalah aik 1)Ari sutono (penugasan makalah aik 1)
Ari sutono (penugasan makalah aik 1)
 

More from Anggita Dwi Lestari Lestari (20)

Turunan Fisika
Turunan FisikaTurunan Fisika
Turunan Fisika
 
Photoshop
PhotoshopPhotoshop
Photoshop
 
Tekanan Fisika
Tekanan FisikaTekanan Fisika
Tekanan Fisika
 
Spermatogenesis
SpermatogenesisSpermatogenesis
Spermatogenesis
 
Fisika SMA
Fisika SMAFisika SMA
Fisika SMA
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
Transformasi geometri
Transformasi geometriTransformasi geometri
Transformasi geometri
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Word
WordWord
Word
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
TIK SMA sola ulangan
TIK SMA sola ulanganTIK SMA sola ulangan
TIK SMA sola ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Poligami

  • 1. BAB I ANALISA DASAR ALASAN POLIGAMI NABI BUKAN DEMI HAWA NAFSU Dalam formalitas syariah, poligami memang sah sebagaimana monogami. Rasulullah SAW pun berpoligami di sepuluh terakhir usianya. Janganlah mudah- mudah mengambil keputusan berpoligami karena syaratnya berat harus adil, dimana adil itu tidaklah mudah. Pernikahan Rasulullah semata-mata didasari faktor agama dan bukanlah untuk kepentingan dunia. Pernikahan itu dilangsungkan untuk suatu hikmah dan bukan untuk menuruti hawa nafsu belaka. Pernikahan itu dilangsungkan untuk suatu hikmah dan bukan untuk menuruti hawa nafsu belaka. Pernikahan itu pula untuk mengokohkan, memperkuat dan menyebarkan dakwah dan bukan untuk bersenang- senang, menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi ataupun hanya sekedar suatu hobi memperbanyak isteri saja. Kemudian pernikahan beliau selanjutnya semata-mata adalah untuk kebaikan Islam dan kaum muslimin. Kadang pernikahan itu sengaja dilakukan oleh Nabi demi untuk menambah keakraban orang yang sangat dekat di hatinya, kadang pula demi untuk menambah kecintaan mereka yang sangat dicintainya. Dan pada kali yang lain pernikahan itu bertujuan untuk melunakkan hati orang-orang yang sedang dijinakkan untuk menerima agama Islam, sedangkan pada kesempatan yang lain lagi pernikahan itu bermaksud untuk menambah keikhlasan kepada Allah dan Rasul-Nya bagi mereka yang sejak awalnya telah berlaku ikhlas. Tak jarang pula beliau mengharapkan dari pernikahan itu untuk memperbanyak kaum kerabat dari jalur pernikahan. Agar mereka menjadi pembela- pembelanya, serta pendukung- pendukung yang handal terhadap agama Allah. Hal itu beliau lakukan dalam suatu masyarakat yang berasumsi bahwa hubungan kekerabatan karena pernikahan adalah hubungan yang sangat kokoh sehingga mengharuskan pembelaan dan kesetiaan. Di lain kesempatan, Nabi memaksudkan dari pernikahannya untuk melapangkan kesempatan di hadapan kaum muslimin yang telah memenangkan suatu pertempuran, agar mereka bersedia untuk membebaskan para tawanan perang baik laki-laki maupun perempuan yang berasal dari suku ataupun bangsa taklukan. Adapun yang menjadi kebaikan bagi Islam
  • 2. dan kaum muslimin dari perbuatan ini adalah keridhaan serta kekaguman para tawanan tersebut sehingga membuka peluang bagi mereka untuk masuk Islam, dan selanjutnya berdiri dalam barisan pengibar serta pembela panji-panji Islam. Sesungguhnya diantara tujuan mulia dari pernikahan beliau adalah untuk memuliakan dan memberi penghargaan bagi seorang wanita yang lanjut usia sehingga tidak lagi menarik hati laki-laki. Sementara wanita itu telah menghibahkan dirinya untuk Nabi. Maka Nabipun menikahi wanita tersebut dan menggolongkannya dalam deratan isteri-isterinya, demi untuk memuliakan wanita itu sebagaimana yang ia harapkan. Serupa dengan hal di atas, sesungguhnya pernikahan Nabi kadang adalah untuk memuliakan suatu kaum yang mengharapkan kemuliaan jika menjalin kekerabatan dengan Nabi. Oleh karena itu, Umar bin Khaththab sangat sedih ketika ia mendengar kabar bahwa Rasulullah satu-satunya isteri beliau yang masih gadis adalah sayyidah Aisyah. Mengapa beliau tidak memilih semua isteri-isterinya atau minimal mayoritas daripada isterinya, gadis-gadis perawan yang cantik-cantik? Bukankah kita semua mengetahui bahwa hal itu merupakan hal yang sangat mudah bagi beliau jika saja beliau menghendakinya. Manakah yang lebih utama bagi seorang laki-laki yang tengah haus terhadap wanita, gadis-gadis perawankah atau justru wanita-wanita yang telah menjanda? Atau manakah yang lebih menarik bagi seorang laki-laki yang dimabuk oleh wanita; gadis-gadis yang muda beliakah atau malah wanita-wanita yang telah memasuki usia senja? Bukankah pernikahan beliau dengan wanita-wanita yang menjanda serta telah memasuki usia tua merupakan bukti yang sangat jelas bahwa Nabi adalah manusia yang sangat jauh dari keinginan untuk bersenang-senang dengan memenuhi kebutuhan biologis semata? Bukankah hal itu merupakan bukti bahwa beliau merupakan seorang yang tidak haus terhadap lawan jenisnya, sebagaimana yang digembor-gemborkan oleh musuh-musuh beliau serta musuh- musuh Islam pada umumnya. Para ilmuwan klasik berpendapat bahwa Allah mengijinkan untuk menikahi empat wanita. Menurut mereka kebolehan disini ditambah dengan sebuah kondisi yangimpossible
  • 3. ditunaikan, seperti keadilan dalam kasih sayang, perasaan, cinta, dan semacamnya. Selama kemampuan berbuat adil di bidang pengadaan nafkah dan akomodasi bisa diperoleh. Alasan yang mereka kemukakan untuk mendukung pendapatnya adalah sabda nabi dalam hubungannya dengan ketidakmampuan berbuat adil dalam kebutuhan batin. Nabi bersabda : “Ya Tuhanku inilah kemampuanku dalam hal memberikan pembagian kepada isteri-isteriku, karena itu janganlah memaksaku untuk berbuat sesuatu di luar kemampuanku”(HR Ahmad Abu Dawud dan Al Nasa’i). Bahkan Dawun al-Zahiri membolehkan menikahi lebih dari empat wanita. Alasannya adalah bahwa kata-kata yang ada di ayat 3 surat Al-Nisa’ di bawah tidak menunjukkan adanya larangan menikah wanita lebih dari empat. Mereka berpegangan bahwa katawaw yang terdapat dalam firman tersebut berfungsi sebagai penghubung (kata sambung). Disamping itu, Rasulullah SAW sendiri menikahi wanita muslimah lebih dari empat orang. Pandangan para modernist tidak membolehkan menikahi wanita lebih dari seorang, kecuali dalam kondisi tertentu. Alasan mereka adalah bahwa kebolehan menikahi wanita lebih seorang diikuti dengan sebuah kondisi yang tidak mungkin dipenuhi oleh seorang suami yaitu kemampuan berbuat adil diantara isteri. Seperti apa yang ada di surat An-Nisa 3 :                               
  • 4.                 Artinya : “Dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita- wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” Menurut mereka adil dalam surat ini berarti berlaku adil dalam segala hal yang berhubungan dengan kehidupan keluarga baik kemampuan pengadaan akomodasi seperti pakaian, makanan dan semacamnya maupun perasaan dan hati seperti rasa cinta dan semacamnya yang berhubungan dengan kebutuhan batik isteri. Poligami merupakan suatu tindakan yang tidak boleh (haram), kecuali dalam hal-hal tertentu saja seorang suami boleh melakukan poligami, seperti karena ketidakmampuan seorang isteri untuk mengandung atau melahirkan, menurut Al Qur’an surat An-Nisa ayat 3 membolehkan poligami tetapi dengan syarat keharusan mampu meladeni isteri dengan adil dalam pemberian nafkah lahir dan giliran waktu tinggalnya. Dan syarat ini menurutnya ada 3 kondisi yaitu : • Kebolehan berpoligami disesuaikan dengan kondisi dan tuntutan zaman • Syarat harus mampu berbuat adil merupakan syarat yang sangat berat. Karena beratnya persyaratan ini Allah pun menyatakan : “Kalaupun manusia berusaha keras untuk adil, ia tidaklah akan mampu terlebih dalam hal pembagian cinta dan hal-hal yang berkaitan dengan hati (batin). Padahal ada hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan : “seorang pria
  • 5. yang mempunyai dua isteri tapi berbuat ketimpangan terhadap salah satunya maka di hari kiamat nanti orang tersebut akan datang dengan badan yang rusak”. • Seorang suami yang tidak bisa melaksanakan syarat-syarat yang dituntut untuk melakukan poligami haruslah melakukan monogami. Setelah mencatat pentingnya kemampuan bisa berbuat adil, abduh kemudian mengatakan bahwa tujuan dari syari’ah adalah perkawinan yang monogami. Agaknya, abduh berpendapat bahwa asas monogami merupakan salah satu asas perkawinan dalam Islam yang bertujuan untuk landasan dan modal utama guna membina kehidupan rumah tangga yang harmonis, sejahtera dan bahagia. Karena itu, setelah Abduh mencatat An-Nisa’ 129 yang berbunyi : Artinya :“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. dan jika kamu Mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Dia mengakui bahwa para sahabat nabi memang melakukan poligami, tapi hal itu dilakukan karena kondisi menghendaki demikian, dimana wanita lebih banyak daripada pria. Karena itu poligami dikatakan hanyalah menjaga wanita. Adapun hikmah diijinkan berpoligami dalam keadaan darurat dengan syarat berlaku adil antara lain : 1. Untuk mendapatkan keturunan bagi suami yang subur dan isteri yang mandul. 2. Untuk menjaga keutuhan keluarga tanpa menceraikan isteri, meskipun isteri tidak dapat melaksanakan tugasnya sebagai isteri atau ia menderita cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan. 3.
  • 6. Untuk menyelamatkan suami yang hypersex dari perbuatan zina dan krisis akhlak lainnya. Data statistik menunjukkan bahwa larangan berpoligami yang dilakukan di beberapa negara barat mengakibatkan merajalelanya prostitusi dan free sex yang berakibat pula anak-anak zina lahir mencapai jumlah besar atau tinggi. Misalnya di Perancis 30%, Austria 50%, dan Belgia 60%. 4. Untuk menyelamatkan kaum wanita dari krisis akhlak yang tinggal di negara / masyarakat yang jumlah wanitanya jauh lebih banyak dari kaum pria, misalnya akibat peperangan yang cukup lama seperti perang Irak dan Iran. Nilai akhlak dan adab juga mengajarkan sekadar sah atau halal tidaklah cukup untuk melangkah. Dengan begitu, kemudharatan akan terhindarkan, kemanfaatan akan teroptimalkan. Termasuk untuk melangkah berpoligami. Kepentingan anak- anak dan kepentingan pasangan yang telah setia menyertai jatuh bangun membina keluarga dari awal yang harus menjadi pertimbangan utama. Rasulullah pun berpoligami setelah anak-anaknya dewasa dan setelah Khadijah yang menjadi belahan jiwanya wafat. Karena di Qur’an jelas ada, Allah jelas membolehkan maka kita sebagai umat yang beriman tidak boleh menolak karena bisa mengkufuri ayat atau hanya memilih- milih ayat yang disukai saja. Dalam beragama kita dilarang memilih-milih ajaran- ajaran yang telah ditetapkan sebagaimana firman Allah QS. Al Baqarah ayat 208 :                    
  • 7.      Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah- langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” Sehingga hal ini meurpakan ujian keimanan terhadap ayat-ayat Allah. Yakinlah jika Allah membolehkan pasti ada kebaikan dan hikmah di dalamnya. Kita tidak perlu terlalu cemas dan khawatir karena laki-laki yang beriman tidak akan mudah- mudah melakukan poligami jika tidak ada sebab yang darurat. Untuk itu carilah laki-laki yang beriman. Namun, jika keputusan poligami ternyata harus terjadi maka terimalah secara positif. BAB II PERAN ISTRI NABI DALAM PENYEBARAN AJARAN ISLAM Tidak diragukan lagi bahwa isteri-isteri para Nabi telah menyumbangkan bagi Islam sejumlah hakikat yang erat hubungannya dengan agama ini. Sebagai contoh, bahwa isteri-isteri Nabi itulah yang telah mengabarkan kepada kita tentang akhlak beliau serta amalannya yang umumnya tidak bisa dilihat oleh orang lain selain isteri-isterinya. Isteri-isteri nabi pula yang menjadi sumber dalam mengeluarkan hukum yang berhubungan dengan masalah-masalah kewanitaan yang sangat prinsip, dimana hal- hal seperti itu tidak dapat diketahui kecuali oleh wanita, dan tidak pula ada laki-laki yang mengetahui problema kaum wanita tersebut kecuali suami mereka sendiri. Sedangkan masalah-masalah seperti ini berbeda-beda antara wanita yang satu dengan wanita yang lainnya. Isteri-isteri Nabi adalah periwayat-periwayat yang menukil hadits-hadits beliau yang mulia, khususnya hadits-hadits yang beliau ucapkan saat berada di rumah sehingga tidak dapat didengar oleh orang lain. Demikian pula sebagian daripada para isteri Nabi ada yang mengoreksi sejumlah hadits yang diriwayatkan oleh selain mereka. Sebagian daripada isteri-isteri Nabi ada yang menyumbangkan pemikirannya di bidang fikih serta pandangan-pandanganyang berhubungan dengan sebagian
  • 8. asbabunnuzul (sebab-sebab turunnya) ayat-ayat Al Qur’an yang mulia. Semua hal tersebut bukanlah perkara yang mengherankan bagi kita, sebab isteri-isteri beliau adalah wanita-wanita yang sangat serius untuk meriwayatkan segala sesuatu yang diucapkan maupun yang dilakukan oleh Nabi saat berada di rumahnya. Hal itu mereka lakukan adalah sebagai realisasi daripada firman Allah, Artinya : “Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan Hikmah (sunnah nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha lembut lagi Maha mengetahui.” Periwayatan yang dilakukan oleh isteri-isteri Nabi itu, juga merupakan praktek sabda beliau, “Semoga Allah menjadikan cerah wajah seseorang yang mendengar perkataanku lalu ia menghafalnya dan memahaminya, kemudian ia menyampaikannya sebagaimana yang ia dengar. Sebab berapa banyak orang yang meriwayatkan fikih tidak memahaminya, dan berpaa banyak orang yang meriwayatkan fikih menyampaikan kepada orang yang lebih faham darinya”. Oleh sebab inilah sehingga para periwayat yangtsiqah (dipercaya) telah meriwayatkan ratusan hadits dari para isteri Nabi. BAB IV TANGGAPAN Masalah poligami menjadi konflik yang berkepanjangan baik dalam umat Islam maupun dari luar Islam terutama dari musuh-musuhnya. Hal itu disebabkan adanya sebagian individu umat Islam yang tidak begitu memahami akan urgensi poligami dalam kehidupan insan secara naluri maupun urgensinya ditinjau dari segi dakwah Islamiyah. Sehingga kita masih mendengar adanya nada-nada sumbang yang ditujukan kepada mereka yang mempraktekkan sunnah Nabi yang merupakan syari’at Ilahi. Disamping itu masalah poligami ini telah dijadikan sasaran empuk oleh musuh Islam untuk menghujat Islam dengan ajaran-ajarannya yang agung. Tuduhan dan hujatan itu kadang langsung diarahkan kepada pembawa risalah ini, seorang Nabi yang diakui kemuliaan akhlak dan kesucian kehormatannya, bukan saja diakui oleh umat Islam itu sendiri tapi juga oleh mereka yang bersikap netral dan obyektif dari luar Islam.
  • 9. Poligami Nabi seringkali ditanggapi negatif oleh para musuh Islam, mereka mengatakan bahwa hal itu merupakan bukti bahwa beliau adalah seorang yang memiliki kelainan seksual atau seorang yang senang menuruti hawa nafsu. Padahal bila kita telusuri dengan seksama, akan nampak bagi kita bahwa pernikahan Nabi dengan isteri-isterinya itu tidak memiliki unsur pemuasan nafsu, akan tetapi terkandung di dalamnya tujuan-tujuan yang mulia bagi umat Islam khususnya dan sejarah kemanusiaan pada umumnya. Maka menjadi kewajiban bagi kita semua untuk menjelaskan hakikat yang sebenarnya agar keagungan kepribadian beliau tidak tercemari oleh isu-isu yang senantiasa disebarkan oleh mereka yang benci jika ajaran Islam mendapatkan tempat yang layak di hati para pemeluknya.