SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
HUKUM POLIGAMI

Syaikh bin Baz mengatakan [Majalah Al-Balagh, edisi 1028 Fatwa Ibnu Baz] :

Berpoligami itu hukumnya sunnah bagi yang mampu, karena firmanNya “Dan jika kamu
takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilama
kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi ; dua,
tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu
adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya” [An-Nisa : 3]

Dan praktek Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam itu sendiri, dimana beliau mengawini
sembilan wanita dan dengan mereka Allah memberikan manfaat besar bagi ummat ini. Yang
demikian itu (sembilan istri) adalah khusus bagi beliau, sedang selain beliau dibolehkan
berpoligami tidak lebih dari empat istri. Berpoligami itu mengandung banyak maslahat yang
sangat besar bagi kaum laki-laki, kaum wanita dan Ummat Islam secara keseluruhan. Sebab,
dengan berpoligami dapat dicapai oleh semua pihak, tunduknya pandangan (ghaddul bashar),
terpeliharanya kehormatan, keturunan yang banyak, lelaki dapat berbuat banyak untuk
kemaslahatan dan kebaikan para istri dan melindungi mereka dari berbagai faktor penyebab
keburukan dan penyimpangan.

Tetapi orang yang tidak mampu berpoligami dan takut kalau tidak dapat berlaku adil, maka
hendaknya cukup kawin dengan satu istri saja, karena Allah berfirman “Kemudian jika kamu
takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja”. [An-Nisa : 3]

TAFSIR AYAT POLIGAMI

“Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang
saja” [An-Nisa : 3]

Dan dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman “Dan kamu sekali-kali
tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri (mu) walaupun kamu sangat ingin
berbuat demikian” [An-Nisa : 129]

Dalam ayat yang pertama disyaratkan adil tetapi dalam ayat yang kedua ditegaskan bahwa
untuk bersikap adail itu tidak mungkin. Apakah ayat yang pertama dinasakh (dihapus
hukumnya) oleh ayat yang kedua yang berarti tidak boleh menikah kecuali hanya satu saja,
sebab sikap adil tidak mungkin diwujudkan ?

Mengenai hal ini, Syaikh bin Baz mengatakan [Fatawa Mar'ah. 2/62] :

Dalam dua ayat tersebut tidak ada pertentangan dan ayat yang pertama tidak dinasakh oleh
ayat yang kedua, akan tetapi yang dituntut dari sikap adil adalah adil di dalam membagi
giliran dan nafkah. Adapun sikap adil dalam kasih sayang dan kecenderungan hati kepada
para istri itu di luar kemampuan manusia, inilah yang dimaksud dengan firman Allah
Subhanahu wa Ta‟ala “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara
istri-istri (mu) walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian” [An-Nisa : 129]

Oleh sebab itu ada sebuah hadits dari Aisyah Radhiallahu „anha bahwasanya Rasulullah
Shallallahu „alaihi wa sallam telah membagi giliran di antara para istrinya secara adil,
lalu mengadu kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala dalam do‟a: “Ya Allah inilah
pembagian giliran yang mampu aku penuhi dan janganlah Engkau mencela apa yang
tidak mampu aku lakukan” [Hadits Riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah dan
dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Hakim]

KERIDHAAN ISTRI TIDAK MENJADI SYARAT DI DALAM PERNIKAHAN
KEDUA

Syaikh bin Baz mengatakan [Fatwa Ibnu Baz : Majalah Al-Arabiyah, edisi 168] :

Jika realitasnya kita sanggup untuk menikah lagi, maka boleh kita menikah lagi untuk yang
kedua, ketiga dan keempat sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anda untuk menjaga
kesucian kehormatan dan pandangan mata anda, jikalau anda memang mampu untuk berlaku
adil, sebagai pengamalan atas firman Allah Subhanahu wa Ta‟ala “Dan jika kamu takut
tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilama kamu
mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi ; dua, tiga
atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(kawinilah) seorang saja” [An-Nisa : 3]

Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda “Wahai sekalian pemuda, barangsiapa
di antara kamu yang mempunyai kesanggupan, maka menikahlah, karena menikah itu
lebih menundukkan pandangan mata dan lebih memelihara kesucian farji ; dan
barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa dapat
menjadi benteng baginya” [Muttafaq „Alaih]

Menikah lebih dari satu juga dapat menyebabkan banyak keturunan, sedangkan Syariat Islam
menganjurkan memperbanyak anak keturunan, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu
„alaihi wa sallam “Kawinilah wanita-wanita yang penuh kasih sayang lagi subur (banyak
anak), karena sesungguhnya aku akan menyaingi umat-umat yang lain dengan
bilangan kalian pada hari kiamat kelak” [Riwayat Ahmad dan Ibnu Hibban]

Yang dibenarkan agama bagi seorang istri adalah tidak menghalang-halangi suaminya
menikah lagi dan bahkan mengizinkannya. Selanjutnya hendak kita berlaku adil semaksimal
mungkin dan melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya terhadap istri-istri kita. Semua
hal diatas adalah merupakan bentuk saling tolong menolong di dalam kebaikan dan
ketaqwaan. Allah Subhanahu wa Ta‟ala telah berfirman “Dan saling tolong menolong kamu
di dalam kebajikan dan taqwa” [Al-Maidah : 2]

Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda “Dan Allah akan menolong seorang
hamba selagi ia suka menolong saudaranya” [Riwayat Imam Muslim]

Anda adalah saudara seiman bagi istri anda, dan istri anda adalah saudara seiman anda. Maka
yang benar bagi anda berdua adalah saling tolong menolong di dalam kebaikan. Dalam
sebuah hadits yang muttafaq „alaih bersumber dari Ibnu Umar Radhiyallahu „anhuma
bahwasanya Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam telah bersabda, “Barangsiapa yang
menunaikan keperluan saudaranya, niscaya Allah menunaikan keperluannya”

Akan tetapi keridhaan istri itu bukan syarat di dalam boleh atau tidaknya poligami (menikah
lagi), namun keridhaannya itu diperlukan agar hubungan di antara kamu berdua tetap baik.
BERPOLIGAMI BAGI ORANG YANG MEMPUNYAI TANGGUNGAN ANAK-
ANAK YATIM

Ada sebagian orang yang berkata, sesungguhnya menikah lebih dari satu itu tidak dibenarkan
kecuali bagi laki-laki yang mempunyai tanggungan anak-anak yatim dan ia takut tidak dapat
berlaku adil, maka ia menikah dengan ibunya atau dengan salah satu putrinya (perempuan
yatim). Mereka berdalil dengan firman Allah “Dan jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya),
maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat” [An-
Nisa : 3]

Syaikh bin Baz mengatakan [Fatwa Ibnu Baz, di dalam Majalah Al-Arabiyah, edisi 83]
:

Ini adalah pendapat yang bathil. Arti ayat suci di atas adalah bahwasanya jika seorang anak
perempuan yatim berada di bawah asuhan seseorang dan ia merasa takut kalau tidak bisa
memberikan mahar sepadan kepadanya, maka hendaklah mencari perempuan lain, sebab
perempuan itu banyak dan Allah tidak mempersulit hal itu terhadapnya.

Ayat diatas memberikan arahan tentang boleh (disyari‟atkan)nya menikahi dua, tiga atau
empat istri, karena yang demikian itu lebih sempurna dalam menjaga kehormatan,
memalingkan pandangan mata dan memelihara kesucian diri, dan karena merupakan
pemeliharaan terhadap kehormatan kebanyak kaum wanita, perbuatan ikhsan kepada mereka
dan pemberian nafkah kepada mereka.

Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya perempuan yang mempunyai separoh laki-laki
(suami), sepertiganya atau seperempatnya itu lebih baik daripada tidak punya suami sama
sekali. Namun dengan syarat adil dan mampu untuk itu. Maka barangsiapa yang takut tidak
dapat berlaku adil hendaknya cukup menikahi satu istri saja dengan boleh mempergauli
budak-budak perempuan yang dimilikinya. Hal ini ditegaskan oleh praktek yang dilakukan
oleh Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam dimana saat beliau wafat meninggalkan
sembilan orang istri. Dan Allah telah berfirman “Sesungguhnya telah ada bagi kamu pada
Rasulullah suri teladan yang baik” [Al-Ahzab : 21]

Hanya saja Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam telah menjelaskan kepada ummat Islam
(dalam hal ini adalah kaum laki-laki, pent) bahwa tidak seorangpun boleh menikah lebih dari
empat istri. Jadi, meneladani Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam dalam menikah adalah
menikah dengan empat istri atau kurang, sedangkan selebihnya itu merupakan hukum khusus
bagi beliau.

Sumber :

Al-Fatawa Asy-Syar‟iyyah Fi Al-Masa‟il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-
Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Darul Haq

More Related Content

What's hot

! Orasi sang nabi
! Orasi sang nabi! Orasi sang nabi
! Orasi sang nabiNano Nani
 
Ketentuan munakahat bag1
Ketentuan munakahat bag1Ketentuan munakahat bag1
Ketentuan munakahat bag1Iyeh Solichin
 
! Makna kata 'kami-' dalam qur-'an
! Makna kata  'kami-' dalam qur-'an! Makna kata  'kami-' dalam qur-'an
! Makna kata 'kami-' dalam qur-'anNano Nani
 
Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur 10 Dosa Besar
 
Beberapa nasehat-untuk-keluarga-muslim
Beberapa nasehat-untuk-keluarga-muslimBeberapa nasehat-untuk-keluarga-muslim
Beberapa nasehat-untuk-keluarga-muslimKomar Udin
 
Menikah nyok!
Menikah nyok!Menikah nyok!
Menikah nyok!Aisyah N
 
Folio 10 dosa besar jilid 1 revisi
Folio 10 dosa besar   jilid 1 revisiFolio 10 dosa besar   jilid 1 revisi
Folio 10 dosa besar jilid 1 revisiRaisa Sajidah
 
! Jangan biarkan puasa sia sia
! Jangan biarkan puasa sia sia! Jangan biarkan puasa sia sia
! Jangan biarkan puasa sia siaNano Nani
 
Jilid 2 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Jilid 2 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf MansurJilid 2 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Jilid 2 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur10 Dosa Besar
 
! Sehari di kediaman rasulullah muhammad s.a.w
! Sehari di kediaman  rasulullah muhammad s.a.w! Sehari di kediaman  rasulullah muhammad s.a.w
! Sehari di kediaman rasulullah muhammad s.a.wNano Nani
 
! The dark bible
! The dark bible! The dark bible
! The dark bibleNano Nani
 
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.netNano Nani
 
! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallah! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallahNano Nani
 
7 Steps to wedding
7 Steps to wedding7 Steps to wedding
7 Steps to weddingMAEindonesia
 
Ringkasan biografi-nabi
Ringkasan biografi-nabiRingkasan biografi-nabi
Ringkasan biografi-nabiFori Suwargono
 
Himpunan doa pilihan dalam al quran
Himpunan doa pilihan dalam al quranHimpunan doa pilihan dalam al quran
Himpunan doa pilihan dalam al quranTasniimAbdRahman
 

What's hot (19)

! Orasi sang nabi
! Orasi sang nabi! Orasi sang nabi
! Orasi sang nabi
 
Ketentuan munakahat bag1
Ketentuan munakahat bag1Ketentuan munakahat bag1
Ketentuan munakahat bag1
 
! Ikhlas
! Ikhlas! Ikhlas
! Ikhlas
 
! Makna kata 'kami-' dalam qur-'an
! Makna kata  'kami-' dalam qur-'an! Makna kata  'kami-' dalam qur-'an
! Makna kata 'kami-' dalam qur-'an
 
Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Jilid 1 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
 
Beberapa nasehat-untuk-keluarga-muslim
Beberapa nasehat-untuk-keluarga-muslimBeberapa nasehat-untuk-keluarga-muslim
Beberapa nasehat-untuk-keluarga-muslim
 
2. persiapan pernikahan 1
2. persiapan pernikahan 12. persiapan pernikahan 1
2. persiapan pernikahan 1
 
Menikah nyok!
Menikah nyok!Menikah nyok!
Menikah nyok!
 
Folio 10 dosa besar jilid 1 revisi
Folio 10 dosa besar   jilid 1 revisiFolio 10 dosa besar   jilid 1 revisi
Folio 10 dosa besar jilid 1 revisi
 
! Jangan biarkan puasa sia sia
! Jangan biarkan puasa sia sia! Jangan biarkan puasa sia sia
! Jangan biarkan puasa sia sia
 
Jilid 2 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Jilid 2 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf MansurJilid 2 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Jilid 2 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
 
! Sehari di kediaman rasulullah muhammad s.a.w
! Sehari di kediaman  rasulullah muhammad s.a.w! Sehari di kediaman  rasulullah muhammad s.a.w
! Sehari di kediaman rasulullah muhammad s.a.w
 
! The dark bible
! The dark bible! The dark bible
! The dark bible
 
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net
 
Bekal pernikahan
Bekal pernikahanBekal pernikahan
Bekal pernikahan
 
! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallah! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallah
 
7 Steps to wedding
7 Steps to wedding7 Steps to wedding
7 Steps to wedding
 
Ringkasan biografi-nabi
Ringkasan biografi-nabiRingkasan biografi-nabi
Ringkasan biografi-nabi
 
Himpunan doa pilihan dalam al quran
Himpunan doa pilihan dalam al quranHimpunan doa pilihan dalam al quran
Himpunan doa pilihan dalam al quran
 

Viewers also liked

Elección vocacional
Elección vocacionalElección vocacional
Elección vocacionalveronica
 
D:\Mayca\Plantillas
D:\Mayca\PlantillasD:\Mayca\Plantillas
D:\Mayca\Plantillaschikita20
 
Por que você não escreve Testes Unitários?
Por que você não escreve Testes Unitários?Por que você não escreve Testes Unitários?
Por que você não escreve Testes Unitários?Alex Tercete
 
Guia planificacion estrategica participativa basada en evidencias
Guia planificacion estrategica participativa basada en evidenciasGuia planificacion estrategica participativa basada en evidencias
Guia planificacion estrategica participativa basada en evidenciasAnibal Velasquez
 
SharePoint Business Alignment. Alinea tu SharePoint con tus objetivos de negocio
SharePoint Business Alignment. Alinea tu SharePoint con tus objetivos de negocioSharePoint Business Alignment. Alinea tu SharePoint con tus objetivos de negocio
SharePoint Business Alignment. Alinea tu SharePoint con tus objetivos de negocioRaona
 
Um convite universal
Um convite universalUm convite universal
Um convite universalandersonserra
 
Centro de Excelencia de SharePoint
Centro de Excelencia de SharePointCentro de Excelencia de SharePoint
Centro de Excelencia de SharePointRaona
 
Pres1 IDE09117013 Carolina Arias
Pres1 IDE09117013 Carolina AriasPres1 IDE09117013 Carolina Arias
Pres1 IDE09117013 Carolina AriasStudent
 
Para os amigos
Para os amigosPara os amigos
Para os amigosJNR
 
Presentacion 17 festival_jps
Presentacion 17 festival_jpsPresentacion 17 festival_jps
Presentacion 17 festival_jps17FMJE
 
Manual para second_life_en_espanol
Manual para second_life_en_espanolManual para second_life_en_espanol
Manual para second_life_en_espanolLuz
 

Viewers also liked (20)

Elección vocacional
Elección vocacionalElección vocacional
Elección vocacional
 
D:\Mayca\Plantillas
D:\Mayca\PlantillasD:\Mayca\Plantillas
D:\Mayca\Plantillas
 
Carnes
CarnesCarnes
Carnes
 
Apresentação1
Apresentação1Apresentação1
Apresentação1
 
Focus Business Center
Focus Business CenterFocus Business Center
Focus Business Center
 
Carioca Offices
Carioca OfficesCarioca Offices
Carioca Offices
 
Por que você não escreve Testes Unitários?
Por que você não escreve Testes Unitários?Por que você não escreve Testes Unitários?
Por que você não escreve Testes Unitários?
 
Una inversión segura
Una inversión seguraUna inversión segura
Una inversión segura
 
Guia planificacion estrategica participativa basada en evidencias
Guia planificacion estrategica participativa basada en evidenciasGuia planificacion estrategica participativa basada en evidencias
Guia planificacion estrategica participativa basada en evidencias
 
SharePoint Business Alignment. Alinea tu SharePoint con tus objetivos de negocio
SharePoint Business Alignment. Alinea tu SharePoint con tus objetivos de negocioSharePoint Business Alignment. Alinea tu SharePoint con tus objetivos de negocio
SharePoint Business Alignment. Alinea tu SharePoint con tus objetivos de negocio
 
Brujas 1ro d
Brujas 1ro dBrujas 1ro d
Brujas 1ro d
 
Um convite universal
Um convite universalUm convite universal
Um convite universal
 
Centro de Excelencia de SharePoint
Centro de Excelencia de SharePointCentro de Excelencia de SharePoint
Centro de Excelencia de SharePoint
 
Pres1 IDE09117013 Carolina Arias
Pres1 IDE09117013 Carolina AriasPres1 IDE09117013 Carolina Arias
Pres1 IDE09117013 Carolina Arias
 
Proyecto iml
Proyecto imlProyecto iml
Proyecto iml
 
Innovación
InnovaciónInnovación
Innovación
 
Para os amigos
Para os amigosPara os amigos
Para os amigos
 
Presentacion 17 festival_jps
Presentacion 17 festival_jpsPresentacion 17 festival_jps
Presentacion 17 festival_jps
 
Manual para second_life_en_espanol
Manual para second_life_en_espanolManual para second_life_en_espanol
Manual para second_life_en_espanol
 
Resultados das Olimpíadas da História 2012/2013
Resultados das Olimpíadas da História 2012/2013Resultados das Olimpíadas da História 2012/2013
Resultados das Olimpíadas da História 2012/2013
 

Similar to Poligami

Similar to Poligami (20)

Poligami itu-sunnah
Poligami itu-sunnahPoligami itu-sunnah
Poligami itu-sunnah
 
Modul 4 xii
Modul 4 xiiModul 4 xii
Modul 4 xii
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Qurratul uyun
Qurratul uyunQurratul uyun
Qurratul uyun
 
Bekal pernikahan
Bekal pernikahanBekal pernikahan
Bekal pernikahan
 
Perintah untuk menikahkan orang yang belum menikah
Perintah untuk menikahkan orang yang belum menikahPerintah untuk menikahkan orang yang belum menikah
Perintah untuk menikahkan orang yang belum menikah
 
anjuran menikah.pptx
anjuran menikah.pptxanjuran menikah.pptx
anjuran menikah.pptx
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Ketaatan isteri kepada suaminya
Ketaatan isteri kepada suaminyaKetaatan isteri kepada suaminya
Ketaatan isteri kepada suaminya
 
Poligami menurut islam
Poligami menurut islamPoligami menurut islam
Poligami menurut islam
 
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranataSeluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
 
Nasehat untuk muslimah
Nasehat untuk muslimahNasehat untuk muslimah
Nasehat untuk muslimah
 
Tuntunan nabi dalam Berhubungan antar Suami dan Istri
Tuntunan nabi dalam Berhubungan antar Suami dan IstriTuntunan nabi dalam Berhubungan antar Suami dan Istri
Tuntunan nabi dalam Berhubungan antar Suami dan Istri
 
hukum perkahwinan antara ahl as-sunnah dengan syi'ah
hukum perkahwinan antara ahl as-sunnah dengan syi'ahhukum perkahwinan antara ahl as-sunnah dengan syi'ah
hukum perkahwinan antara ahl as-sunnah dengan syi'ah
 
Ragu Menikah__ Oleh: Ust. Ali Nur, Lc.
Ragu Menikah__ Oleh: Ust. Ali Nur, Lc.Ragu Menikah__ Oleh: Ust. Ali Nur, Lc.
Ragu Menikah__ Oleh: Ust. Ali Nur, Lc.
 
Training Pra Nikah bagi calon penganten- Handout.ppt
Training Pra Nikah bagi calon penganten- Handout.pptTraining Pra Nikah bagi calon penganten- Handout.ppt
Training Pra Nikah bagi calon penganten- Handout.ppt
 
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam IslamMunakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
 
^ ^
^ ^^ ^
^ ^
 

More from Anggita Dwi Lestari Lestari (20)

Turunan Fisika
Turunan FisikaTurunan Fisika
Turunan Fisika
 
Photoshop
PhotoshopPhotoshop
Photoshop
 
Tekanan Fisika
Tekanan FisikaTekanan Fisika
Tekanan Fisika
 
Spermatogenesis
SpermatogenesisSpermatogenesis
Spermatogenesis
 
Fisika SMA
Fisika SMAFisika SMA
Fisika SMA
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
Transformasi geometri
Transformasi geometriTransformasi geometri
Transformasi geometri
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Word
WordWord
Word
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
TIK SMA sola ulangan
TIK SMA sola ulanganTIK SMA sola ulangan
TIK SMA sola ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 

Recently uploaded

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

Poligami

  • 1. HUKUM POLIGAMI Syaikh bin Baz mengatakan [Majalah Al-Balagh, edisi 1028 Fatwa Ibnu Baz] : Berpoligami itu hukumnya sunnah bagi yang mampu, karena firmanNya “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilama kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi ; dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya” [An-Nisa : 3] Dan praktek Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam itu sendiri, dimana beliau mengawini sembilan wanita dan dengan mereka Allah memberikan manfaat besar bagi ummat ini. Yang demikian itu (sembilan istri) adalah khusus bagi beliau, sedang selain beliau dibolehkan berpoligami tidak lebih dari empat istri. Berpoligami itu mengandung banyak maslahat yang sangat besar bagi kaum laki-laki, kaum wanita dan Ummat Islam secara keseluruhan. Sebab, dengan berpoligami dapat dicapai oleh semua pihak, tunduknya pandangan (ghaddul bashar), terpeliharanya kehormatan, keturunan yang banyak, lelaki dapat berbuat banyak untuk kemaslahatan dan kebaikan para istri dan melindungi mereka dari berbagai faktor penyebab keburukan dan penyimpangan. Tetapi orang yang tidak mampu berpoligami dan takut kalau tidak dapat berlaku adil, maka hendaknya cukup kawin dengan satu istri saja, karena Allah berfirman “Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja”. [An-Nisa : 3] TAFSIR AYAT POLIGAMI “Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja” [An-Nisa : 3] Dan dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri (mu) walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian” [An-Nisa : 129] Dalam ayat yang pertama disyaratkan adil tetapi dalam ayat yang kedua ditegaskan bahwa untuk bersikap adail itu tidak mungkin. Apakah ayat yang pertama dinasakh (dihapus hukumnya) oleh ayat yang kedua yang berarti tidak boleh menikah kecuali hanya satu saja, sebab sikap adil tidak mungkin diwujudkan ? Mengenai hal ini, Syaikh bin Baz mengatakan [Fatawa Mar'ah. 2/62] : Dalam dua ayat tersebut tidak ada pertentangan dan ayat yang pertama tidak dinasakh oleh ayat yang kedua, akan tetapi yang dituntut dari sikap adil adalah adil di dalam membagi giliran dan nafkah. Adapun sikap adil dalam kasih sayang dan kecenderungan hati kepada para istri itu di luar kemampuan manusia, inilah yang dimaksud dengan firman Allah Subhanahu wa Ta‟ala “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri (mu) walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian” [An-Nisa : 129] Oleh sebab itu ada sebuah hadits dari Aisyah Radhiallahu „anha bahwasanya Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam telah membagi giliran di antara para istrinya secara adil,
  • 2. lalu mengadu kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala dalam do‟a: “Ya Allah inilah pembagian giliran yang mampu aku penuhi dan janganlah Engkau mencela apa yang tidak mampu aku lakukan” [Hadits Riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Hakim] KERIDHAAN ISTRI TIDAK MENJADI SYARAT DI DALAM PERNIKAHAN KEDUA Syaikh bin Baz mengatakan [Fatwa Ibnu Baz : Majalah Al-Arabiyah, edisi 168] : Jika realitasnya kita sanggup untuk menikah lagi, maka boleh kita menikah lagi untuk yang kedua, ketiga dan keempat sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anda untuk menjaga kesucian kehormatan dan pandangan mata anda, jikalau anda memang mampu untuk berlaku adil, sebagai pengamalan atas firman Allah Subhanahu wa Ta‟ala “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilama kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi ; dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja” [An-Nisa : 3] Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda “Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kamu yang mempunyai kesanggupan, maka menikahlah, karena menikah itu lebih menundukkan pandangan mata dan lebih memelihara kesucian farji ; dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa dapat menjadi benteng baginya” [Muttafaq „Alaih] Menikah lebih dari satu juga dapat menyebabkan banyak keturunan, sedangkan Syariat Islam menganjurkan memperbanyak anak keturunan, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam “Kawinilah wanita-wanita yang penuh kasih sayang lagi subur (banyak anak), karena sesungguhnya aku akan menyaingi umat-umat yang lain dengan bilangan kalian pada hari kiamat kelak” [Riwayat Ahmad dan Ibnu Hibban] Yang dibenarkan agama bagi seorang istri adalah tidak menghalang-halangi suaminya menikah lagi dan bahkan mengizinkannya. Selanjutnya hendak kita berlaku adil semaksimal mungkin dan melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya terhadap istri-istri kita. Semua hal diatas adalah merupakan bentuk saling tolong menolong di dalam kebaikan dan ketaqwaan. Allah Subhanahu wa Ta‟ala telah berfirman “Dan saling tolong menolong kamu di dalam kebajikan dan taqwa” [Al-Maidah : 2] Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda “Dan Allah akan menolong seorang hamba selagi ia suka menolong saudaranya” [Riwayat Imam Muslim] Anda adalah saudara seiman bagi istri anda, dan istri anda adalah saudara seiman anda. Maka yang benar bagi anda berdua adalah saling tolong menolong di dalam kebaikan. Dalam sebuah hadits yang muttafaq „alaih bersumber dari Ibnu Umar Radhiyallahu „anhuma bahwasanya Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam telah bersabda, “Barangsiapa yang menunaikan keperluan saudaranya, niscaya Allah menunaikan keperluannya” Akan tetapi keridhaan istri itu bukan syarat di dalam boleh atau tidaknya poligami (menikah lagi), namun keridhaannya itu diperlukan agar hubungan di antara kamu berdua tetap baik.
  • 3. BERPOLIGAMI BAGI ORANG YANG MEMPUNYAI TANGGUNGAN ANAK- ANAK YATIM Ada sebagian orang yang berkata, sesungguhnya menikah lebih dari satu itu tidak dibenarkan kecuali bagi laki-laki yang mempunyai tanggungan anak-anak yatim dan ia takut tidak dapat berlaku adil, maka ia menikah dengan ibunya atau dengan salah satu putrinya (perempuan yatim). Mereka berdalil dengan firman Allah “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat” [An- Nisa : 3] Syaikh bin Baz mengatakan [Fatwa Ibnu Baz, di dalam Majalah Al-Arabiyah, edisi 83] : Ini adalah pendapat yang bathil. Arti ayat suci di atas adalah bahwasanya jika seorang anak perempuan yatim berada di bawah asuhan seseorang dan ia merasa takut kalau tidak bisa memberikan mahar sepadan kepadanya, maka hendaklah mencari perempuan lain, sebab perempuan itu banyak dan Allah tidak mempersulit hal itu terhadapnya. Ayat diatas memberikan arahan tentang boleh (disyari‟atkan)nya menikahi dua, tiga atau empat istri, karena yang demikian itu lebih sempurna dalam menjaga kehormatan, memalingkan pandangan mata dan memelihara kesucian diri, dan karena merupakan pemeliharaan terhadap kehormatan kebanyak kaum wanita, perbuatan ikhsan kepada mereka dan pemberian nafkah kepada mereka. Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya perempuan yang mempunyai separoh laki-laki (suami), sepertiganya atau seperempatnya itu lebih baik daripada tidak punya suami sama sekali. Namun dengan syarat adil dan mampu untuk itu. Maka barangsiapa yang takut tidak dapat berlaku adil hendaknya cukup menikahi satu istri saja dengan boleh mempergauli budak-budak perempuan yang dimilikinya. Hal ini ditegaskan oleh praktek yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam dimana saat beliau wafat meninggalkan sembilan orang istri. Dan Allah telah berfirman “Sesungguhnya telah ada bagi kamu pada Rasulullah suri teladan yang baik” [Al-Ahzab : 21] Hanya saja Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam telah menjelaskan kepada ummat Islam (dalam hal ini adalah kaum laki-laki, pent) bahwa tidak seorangpun boleh menikah lebih dari empat istri. Jadi, meneladani Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam dalam menikah adalah menikah dengan empat istri atau kurang, sedangkan selebihnya itu merupakan hukum khusus bagi beliau. Sumber : Al-Fatawa Asy-Syar‟iyyah Fi Al-Masa‟il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al- Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Darul Haq