SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Risalah HUKUM Fakultas Hukum Unmul, Desember 2008, Hal. 105 - 109 Vol. 4, No. 2
ISSN 021-969X
Konsep Poligami Dalam Hukum Islam
(Polygamy Concept in Islam Law)
HARIYANTI
Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman
Jl. Ki Hajar Dewantara Kampus Gunung Kelua Samarinda 75123
Telp. (0541) 7072549; e-mail : i_yant79@yahoo.com
ABSTRACT
Polygamy Marriage Practice actually does not have origin from Islam Law but earlier
religious civilizations in old age already adopt such practice. When Islam comes, the
widely accepted polygamy without doubt suddenly enters a regulation process. The
arrival of Islam Law brings along a strong base to regulate and to limit the negative
impact resulted from polygamy (married with two women or more). Islam gives
opportunity of polygamy to become a guidance of life. However, Islam put forth the
requirements of polygamy, including the limit of four-wives-only, the capability of
being fair and equal, and taking the widow into account as way of charity.
Key words: poligami (polygamy), perkawinan (marriage), adil (fair), suami (husband), istri (wife),
lebih dari satu istri (married with two women or more).
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seorang istri mungkin akan “panas
dingin” begitu mendengar rencana suaminya
akan menikah lagi (poligami). Di tempat lain
seorang suami begitu takut sekedar punya
rencana untuk menikah. Sementara itu,di
tempat lain lagi, seorang suami begitu bangga
istrinya mencarikan istri kedua untuknya.
Perdebatan poligami di Indonesia tidak
pernah berhenti dibicarakan dari tahun ke
tahun. Ramainya perbincangan tentang
poligami lebih dikarenakan ia ada dalam
Hukum Islam yang dewasa ini menjadi sasaran
serangan kaum yang benci terhadap Islam.
Perdebatan poligami terus bergulir tidak saja
pada level elit politik, tapi juga pada
masyarakat umum. Di akhir 2001 muncul
Puspo Wardoyo, seorang pengusaha yang
memiliki sejumlah rumah makan Ayam Bakar
Wong Solo di berbagai kota besar di Indonesia
dan mengaku sukses melakukan poligami
dengan empat orang istri. Kemuadian kecaman
yang datang dari kaum ibu-ibu kepada Da’i
kondang Aa Gymnastiar seputar perkawinan
poligaminya di tahun 2006. Belum lagi
kontroversi perkawinan poligami yang
dilakukan pengusaha kaya Syekh Puji, kepada
anak dibawah usia semakin membuat tudingan
miring terhadap ajaran agama Islam dan
menambah citra buruk agama Islam sebagai
agama Rahmatan lil ’alamin (rahmat bagi
seluruh alam).
Poligami sebenarnya merupakan
fenomena yang wajar dibanding dianggap
sebagai sebuah permasalahan. Lelaki yang
ingin poligami sebenarnya tidak jauh berbeda
dengan orang yang hendak menambah makan
atau menambah porsi tidur yang kurang.
Sehingga, dalam fenomena umum poligami
bukanlah masalah. Hal itu menjadi masalah,
ketika prosesnya melibatkan wanita. Sudut
pandang sebagian wanita yang dibuat keliru
terhadap poligami, bisa mengubah posisi
wanita menjadi bercorak ragam ketika sudah
berhadapan dengan istilah atau realitas
poligami. Ia bisa menjadi korban, orang yang
teraniaya, tersingkirkan atau orang yang
terabaikan dan sejenisnya. Kondisi tersebut
akhirnya memunculkan pro dan kontra dalam
masyarakat. Konsep poligami yang dianggap
wajar dalam ajaran Islam, dipandang menjadi
sebuah terobosan nekat yang diklaim telah
mengabaikan hak asasi manusia.
HARIYANTI Risalah Hukum Fakultas Hukum Unmul106
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
rumusan masalah yang dapat diangkat untuk
dikaji lagi secara mendalam adalah:
1. Bagaimana konsep perkawinan poligami
berdasarkan syari’at Islam ?
2. Mengapa poligami diperbolehkan dalam
syari’at Islam ?
PEMBAHASAN
A. Sejarah Poligami
Untuk melengkapi dan memudahkan
pemahaman pembaca, sebelum memasuki
pembahasan tentang konsep perkawinan
poligami dalam Islam, terlebih dahulu penulis
kemukakan mengenai sejarah poligami itu
sendiri. Hal ini juga bertujuan agar mereka
yang membidikkan tuduhan bahwa poligami
lahir dari Hukum Islam mengetahui bahwa
sesungguhnya bukan Islam yang pertama kali
membolehkan dan bukan kaum Muslimin yang
pertama kali menerapkan praktik poligami.
Poligami atau ta’addudu az-zawjat
(berbilang istri) berasal dari bahasa Yunani,
apolus yang berarti banyak dan gamos yang
berarti perkawinan. Dari pengertian ini dapat
dipahami bahwa yang dimaksud dengan
poligami adalah suatu perkawinan dimana
seorang laki-laki mengawini lebih dari seorang
perempuan dalam waktu bersamaan. (Dahlan,
1994 : 107)
Praktik poligami telah ada jauh sebelum
datangnya Nabi Muhammad SAW yang
membawa Islam. Cukup banyak fakta sejarah
yang menunjukkan hal itu. Seperti yang
dikutip oleh Baiddan dalam Tafsir bi Al-Ra’yi
yang mengatakan bahwa “Poligami itu sudah
ada di kalangan bangsa-bangsa yang hidup
pada jaman purba. Pada bangsa Yunani, Cina,
India, Babilonia, Asyria, Mesir dan lain-lain.
Poligami dikalangan mereka tak terbatas
hingga mencapai 130 istri bagi seorang suami,
bahkan seorang raja Cina ada yang
mempunyai istri sebanyak 30.000 orang”.
Agama Samawi lain seperti Yahudi,
memperbolehkan menikah secara poligami
tanpa batas. Para pengajar Taurat (para nabi),
tanpa kecuali mereka memiliki istri yang
banyak. Ustadz Abbas Al-’Aqqod dalam
bukunya Haqooiqa al Islam wa Abaatilu
Khusumihi, mengatakan ”Tidak ada larangan
di dalam Taurat ataupun Injil untuk beristri
banyak. Memiliki istri yang banyak jumlahnya
adalah sesuatu yang dibolehkan yang diambil
(mereka warisi) dari nabi-nabi mereka sejak
jaman Ibrahim as sampai pada anak
turunnya”. (Nashih, 2002 : 9-10)
Di Athena, yang paling beradab dan
tinggi kebudayaannya diantara semua jaman
purbakala, harga wanita tidak lebih berharga
dari hewan yang biasa dijual di pasar dan
diperjualbelikan kepada orang lain serta
diwariskan. Wanita dianggap sebagai suatu
keburukan yang tidak bisa ditiadakan untuk
mengatur rumah tangga dan melahirkan anak-
anak. Orang Athena dibolehkan mengambil
istri berapa yang ia mau. Demosthenes merasa
senang bahwa rakyatnya mempunyai tiga
golongan wanita, dua istri sah dan setengah.
Di Sparta, meski laki-lakinya tidak dibolehkan
mempunyai lebih dari seorang istri kecuali
dalam hal-hal istimewa, kaum wanitanya
boleh bahkan hampir selalu mempunyai lebih
dari seorang suami.(Qodir, 1995 : 169-171)
Dalam kalangan umat Nasrani, tidak
ada dalam Injil satu ayatpun yang secara jelas
melarang poligami, bahkan di bagian surat-
surat Paulus ada yang mengatakan bahwa
poligami boleh dilakukan. Paulus berkata
”Wajiblah bagi seorang uskup itu beristri satu
orang saja”, kata wajib bagi seorang uskup
beristri satu , membuat pengertian selain uskup
diperkenankan poligami.
Masih banyak fakta dalam sejarah
peradaban dunia, yang menunjukkan
dibolehkannya poligami. Jadi penetapan
sistem poligami merupakan kelanjutan dari
syari’at-syari’at sebelumnya. Maka Islam
bukanlah satu-satunya agama yang pertama
kali membolehkan praktik perkawinan
poligami ini.
B. Poligami Dalam Perspektif Hukum
Islam
Sejarah praktik poligami pada jaman
yang disebut di atas, memang tidak tepat
dalam pandangan syari’at Islam. Karena itulah
Islam melakukan pembenahan, bukan
pelarangan.
Islam mengatur ulang aturan poligami
yang sudah terbiasa dan berlangsung berabad-
Vol. 4, No. 2 Risalah Hukum Fakultas Hukum Unmul 107
abad dalam peradaban manusia. Kedatangan
Hukum Islam memberikan landasan dan dasar
yang kuat untuk mengatur serta membatasi
keburukan yang terdapat dalam masyarakat
yang melakukan poligami. Tujuannya tidak
lain adalah untuk memelihara hak-hak wanita,
memelihara kemuliaan mereka yang dahulu
terabaikan karena poligami dilakukan tanpa
ikatan, persyaratan dan batasan jumlah
tertentu.
Dalil naqli yang dijadikan landasan
membolehkan perkawinan poligami dalam
Islam termaktub dalam Kitab Suci Al–Qur’an
Surat An-Nisa ayat 3 dan 129.
Ayat 3 Surat An-Nisa berbunyi:
ִ
ִ
ִ
ִ☺
ִ
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku
adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim
(bilamana kamu mengawininya), maka
kawinlah wanita (lain) yang kamu senangi;
dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu
takut tidak akan dapat berbuat adil, maka
(kawinlah) seorang saja, atau budak-budak
yang kamu miliki, yang demikian itu adalah
lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya” (QS.
An-Nisa: 3)
Firman Allah selanjutnya di ayat 129:
ִ 
☺
ִ☺
ִ 
ִ ☺ 
֠ 
☺
“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat
berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walau
pun kamu sangat ingin berbuat demikian.
Karena itu jangan kamu terlalu
cenderung (kepada yang kamu cintai) sehingga
kamu biarkan yang lain
terkatung-katung, dan jika kamu mengadakan
perbaikan dan memelihara diri (dari
kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”.
(QS. An-Nisa: 129)
Dari ayat di atas memberikan
gambaran kepada kita bahwa Islam mengatur
syarat kepada mereka yang ingin melakukan
perkawinan poligami, diantaranya adalah:
1. Hukum poligami hingga empat isteri
adalah mubah, karena lafadz “fankihu”
walaupun berupa amr (perintah) tapi
mengandung makna mubah, bukan wajib.
Sebagaimana hal itu pun menjadi pendapat
jumhur mujtahidin dalam setiap masa.
Oleh karena itu pendapat yang mengatakan
bolehnya berpoligami lebih dari empat
adalah pendapat yang tidak berdasar.
2. Mubahnya hukum poligami harus dengan
syarat dapat berbuat adil kepada istri-
istrinya. Keadilan disini bukan dalam
bentuk cinta, yang mustahil dibagi rata.
Tapi keadilan yang dimaksud adalah adil
dalam memberi minuman, makanan,
pakaian, tempat tinggal, dalam nafkah dan
bermalam. Jika ia khawatir tidak akan
dapat berlaku adil bila mengawini wanita
yatim yang di bawah pemeliharaannya atau
terlalu cinta kepada salah seorang istri saja,
yang menyebabkan istri yang lain
menderita, maka dianjurkan untuk
mengawini seorang saja.
3. Poligami dilakukan bukan atas dasar
menuruti hawa nafsu, tapi ada
pertimbangan-pertimbangan lain yang
lebih penting, diantaranya untuk menolong
para perawan yang semakin banyak dan
HARIYANTI Risalah Hukum Fakultas Hukum Unmul108
janda-janda yang mesti disantuni jiwa dan
raganya.
C. Islam Mengatur Poligami Sebagai
Alternatif Solusi Dari Persoalan yang
Timbul Dalam Masyarakat
Poligami jika dilihat dari sudut pandang
yang lain, terbebas dari kepentingan pribadi,
dari sikap ego atau keinginan memperturutkan
hasad dan kedengkian akan memiliki sisi amal
kebajikan. Bahkan akan menjadi alternatif
solusi bagi sebagian persoalan yang mungkin
timbul di masyarakat. Islam mengantisipasi
kemungkinan terjadinya masalah tersebut
dengan membuka pintu untuk poligami dan
menutup pintu kearah zina. Seperti dalam
tulisannya, Mahmud Halim (2003; 570)
mengemukakan bahwa Islam membolehkan
perkawinan poligami dengan alasan-alasan
yang dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Jumlah wanita melebihi jumlah laki-laki.
Pada saat itulah poligami menjadi sebuah
solusi untuk mengatasi masalah wanita
yang belum bisa menikah, yaitu untuk
mencegah dampak negatif yang mungkin
muncul karena banyaknya wanita yang
hidup tanpa menikah. Poligami juga bisa
menjadi formula untuk mengatasi
banyaknya kasus penculikan terhadap
kaum wanita oleh kaum laki-laki ketika
jumlah laki-laki sangat minim. Karena
kasus penculikan ini maka bisa
menyebabkan dan menimbulkan
keresahan serta kegoncangan bagi
keluarga.
2. Nafsu biologis laki-laki sangat besar,
yang mungkin tidak bisa dipenuhi oleh
satu orang istri, atau istrinya sendiri
memang sedang tidak ingin memenuhi
kebutuhan biologisnya. Agar tidak terjadi
penyimpangan dan terjerumus ke dalam
perbuatan zina, saat itulah poligami bisa
menjadi pengganti. Atau apabila istri
memang sudah tidak mampu lagi
melayani kebutuhan biologis suaminya.
Maka saat itu poligami bisa menjadi
pengganti dari talak (perceraian).
3. Masa kesuburan laki-laki bisa
berlangsung sampai 70 hari tahun atau
lebih, sementara kesuburan pada wanita
umumnya hanya sampai umur 50 tahun
atau lebih. Itulah ketetapan Allah
terhadap kaum wanita dan laki-laki. Bila
kemakmuran bumi ini tergantung
selamanya pada banyaknya manusia,
maka menyia-nyiakan masa-masa subur
selama 20 tahun bagi kaum laki-laki
tersebut bisa menjadi kendala untuk
memakmurkan bumi ini. Maka poligami
bisa menjadi solusi untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Dengan catatan
tetap memegang prinsip bahwa proses
kelahiran seseorang sesungguhnya identik
dengan lahirnya kemampuan produkti-
vitas manusia.
4. Poligami juga melahirkan perilaku
pengayoman bagi anak-anak yatim yang
berada dalam tanggungan seorang ibu
yang kurang mampu. Sedangkan orang
yang melakukan mengurus dan
memelihara anak yatim sesungguhnya
ingin meraih persahabatan dengan
Rasulullah SAW di surga sebagaimana
yang terdapat dalam banyak hadist.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perkawinan poligami telah ada jauh
sebelum datangnya Nabi Muhammad
SAW. Jadi tidak benar bahwa konsep
perkawinan poligami lahir dari Hukum
Islam. Yang benar adalah Islam mengatur
ulang aturan poligami yang sudah terbiasa
dan dan berlangsung berabad-abad dalam
peradaban manusia. Hukum Islam
memberikan landasan yang kuat untuk
mengatur serta membatasi keburukan dan
mudharat yang terdapat dalam masyarakat
yang melakukan poligami, dengan tujuan
memelihara hak-hak wanita, memelihara
kemuliaan mereka yang dahulu terabaikan
karena poligami tanpa ikatan dan batasan
dalam jumlah tertentu. Poligami dalam
Hukum Islam mempunyai aturan baku
sebagai acuan dan syarat yang digunakan
dalam berpoligami. Diantaranya adalah
Islam menyodorkan syarat adil bagi yang
berpoligami dalam memperlakukan
istrinya, dan membatasi poligami tersebut
dengan empat istri saja. Hal ini sejalan
Vol. 4, No. 2 Risalah Hukum Fakultas Hukum Unmul 109
dengan firman Allah dalam Kitab Suci Al-
Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 3 dan 129.
Selain itu syarat lain adalah
mendahulukan janda-janda yang mesti
disantuni jiwa dan raganya, jadi bukan
sekedar menuruti hawa nafsu saja.
2. Islam membolehkan poligami sebagai
alternatif solusi bagi sebagian persoalan
yang timbul dalam masyarakat,
diantaranya:
a. Poligami menjadi sebuah solusi untuk
mengatasi masalah wanita yang belum
bisa menikah, yaitu untuk mencegah
dampak negatif yang mungkin muncul
karena banyaknya wanita yang hidup
tanpa menikah.
b. Nafsu biologis laki-laki sangat besar,
yang mungkin tidak bisa dipenuhi oleh
satu orang istri, atau istrinya sendiri
memang sedang tidak ingin memenuhi
kebutuhan biologisnya. Sehingga
terjadinya penyimpangan dan
terjerumus ke dalam perbuatan zina
dapat dihindarkan.
c. Masa kesuburan laki-laki bisa
berlangsung sampai 70 hari tahun atau
lebih, sementara kesuburan pada
wanita umumnya hanya sampai umur
50. Itulah ketetapan Allah terhadap
kaum wanita dan laki-laki. Bila
kemakmuran bumi ini tergantung
selamanya pada banyaknya manusia,
maka menyia-nyiakan masa-masa
subur selama 20 tahun bagi kaum laki-
laki tersebut bisa menjadi kendala
untuk memakmurkan bumi ini. Dengan
catatan tetap memegang prinsip bahwa
proses kelahiran seseorang
sesungguhnya identik dengan lahirnya
kemampuan produktivitas manusia.
d. Poligami melahirkan perilaku
pengayoman bagi anak-anak yatim
yang berada dalam tanggungan seorang
ibu yang kurang mampu. Karena orang
yang mengurus dan memelihara anak
yatim sesungguhnya ingin meraih
persahabatan dengan Rasulullah SAW
di surga sebagaimana yang terdapat
dalam banyak hadist.
B. Saran
1. Kepada kaum muslim yang ada niat untuk
berpoligami, maka sudah semestinya
merenungkan dan memikirkan secara
mendalam manfaat dan mudharatnya bagi
keluarga. Poligami hukumnya mubah
(boleh) dalam Islam, namun Islam tidak
menganggapnya sebagai amalan yang
terbaik dan dianjurkan karena hanya dapat
dilakukan dalam kondisi darurat saja,
serta dengan syarat yang telah ditentukan.
Diperlukan persiapan materi dan
pemahaman tentang keislaman yang
memadai karena menyangkut tanggung
jawab sebagai seorang pemimpin bagi
istri-istri dan anak-anak, yang kelak akan
dimintai pertanggung jawabannya oleh
Allah SWT. Bila belum siap dengan
konsekwensi yang menyertai poligami
maka hendaknya jangan melukukan
poligami, karena hanya akan menambah
dosa.
2. Kepada kaum muslimah, agar sepantasnya
menerima poligami sebagai ketentuan
syari’at yang qoth’i dari Allah SWT yang
harus diakui kebenarannya. Hal ini karena
sesuai dengan kitab suci Al-Qur’an,
sekaligus menghapus citra buruk poligami
selama ini dalam masyarakat. Sebagai
seorang perempuan (istri), mungkin kita
tidak harus berbagi dengan dengan
perempuan lain. Tapi di lain sisi kita tidak
dapat menutup mata, bahwa banyaknya
kasus pelecehan terhadap seksual dan
perselingkungkuhan, salah satu
pemicunya adalah ketidakharmonisan
dalam keluarga. Selain itu, satu hal yang
harus kita sadari bahwa poligami
merupakan salah satu alternatif terhadap
perselingkuhan yang dilakukan oleh
mereka (kaum pria) yang sudah menikah
manakala seorang istri tidak bisa
menjalankan fungsinya sebagai istri.
DAFTAR PUSTAKA
‘Ulwan, Abdullah, Nasih, 2002, Bahagia Nabi Bersama
Istri-istrinya, Absolut, Yogyakarta.
Dahlan, Abdul, Azis, 1996, Ensiklopedi Hukum Islam,
PT. Ikhtiar Baru Van Hoeve, Jakarta
Djaelani, Abdul, Qodir, 1995, Keluarga Sakinah, PT.
Bina Ilmu, Surabaya
HARIYANTI Risalah Hukum Fakultas Hukum Unmul110
Mahjudin, 2003, Masailul Fiqhiyah, Kalam Mulia,
Jakarta.
Mahmud Halim, 2003, Fiqih Da’wah Muslimah,
Robbani Press, Jakarta
Takariawan, Cahyadi, 2003, Keakhwatan 2, Era
Intermedia, Solo.

More Related Content

What's hot (20)

Hukum Nikah Beda Agama
Hukum Nikah Beda AgamaHukum Nikah Beda Agama
Hukum Nikah Beda Agama
 
Presentasi fiqh pacaran
Presentasi fiqh pacaranPresentasi fiqh pacaran
Presentasi fiqh pacaran
 
Risalah dakwah 030 zulhijjah
Risalah dakwah 030 zulhijjahRisalah dakwah 030 zulhijjah
Risalah dakwah 030 zulhijjah
 
Kontroversi Pernikahan di Indonesia
Kontroversi Pernikahan di IndonesiaKontroversi Pernikahan di Indonesia
Kontroversi Pernikahan di Indonesia
 
33 buletin rabithah-28-mei2010
33 buletin rabithah-28-mei201033 buletin rabithah-28-mei2010
33 buletin rabithah-28-mei2010
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
^ ^
^ ^^ ^
^ ^
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
LGBT dalam Perbincangan Ulama Mazhab
LGBT dalam Perbincangan Ulama MazhabLGBT dalam Perbincangan Ulama Mazhab
LGBT dalam Perbincangan Ulama Mazhab
 
Tafsir ibnu katsir juz 4
Tafsir ibnu katsir juz 4Tafsir ibnu katsir juz 4
Tafsir ibnu katsir juz 4
 
puasa
puasapuasa
puasa
 
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’anKedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
 
Munakahat kelompok 7
Munakahat   kelompok 7Munakahat   kelompok 7
Munakahat kelompok 7
 
Pernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam IslamPernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam Islam
 
Zainab binti khuzaimah
Zainab binti khuzaimahZainab binti khuzaimah
Zainab binti khuzaimah
 
Task 3
Task 3Task 3
Task 3
 
Tafsir ibnu katsir juz 3
Tafsir ibnu katsir juz 3Tafsir ibnu katsir juz 3
Tafsir ibnu katsir juz 3
 
Keutamaan Sabar
Keutamaan SabarKeutamaan Sabar
Keutamaan Sabar
 
Kitab kitab allah
Kitab kitab allahKitab kitab allah
Kitab kitab allah
 
PPT materi 2 kelompok 1
PPT materi 2 kelompok 1PPT materi 2 kelompok 1
PPT materi 2 kelompok 1
 

Similar to Optimized Polygamy in Islam Law (20)

Poligami dalam Islam: Opini
Poligami dalam Islam: OpiniPoligami dalam Islam: Opini
Poligami dalam Islam: Opini
 
Poligami dalam perspektif ulama
Poligami dalam perspektif ulamaPoligami dalam perspektif ulama
Poligami dalam perspektif ulama
 
Makalah poligami
Makalah poligami Makalah poligami
Makalah poligami
 
5 haries poligami indon
5 haries poligami indon5 haries poligami indon
5 haries poligami indon
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail FiqhiyahPoligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Perkahwinan didalam islam
Perkahwinan didalam islamPerkahwinan didalam islam
Perkahwinan didalam islam
 
LK- RESUME KB 2.pdf
LK- RESUME KB 2.pdfLK- RESUME KB 2.pdf
LK- RESUME KB 2.pdf
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Fenomena pernikahan beda agama
Fenomena pernikahan beda agamaFenomena pernikahan beda agama
Fenomena pernikahan beda agama
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Mengapa rasulallah berpoligami
Mengapa rasulallah berpoligamiMengapa rasulallah berpoligami
Mengapa rasulallah berpoligami
 
MEMANFAATKAN POLIGAMI DI ERA MILENIAL: KAJIAN DALAM TAFSIR AL-MISBAH
MEMANFAATKAN POLIGAMI DI ERA MILENIAL: KAJIAN DALAM TAFSIR AL-MISBAHMEMANFAATKAN POLIGAMI DI ERA MILENIAL: KAJIAN DALAM TAFSIR AL-MISBAH
MEMANFAATKAN POLIGAMI DI ERA MILENIAL: KAJIAN DALAM TAFSIR AL-MISBAH
 
Hukum Menikahi Wanita Hamil Karena Berzina
Hukum Menikahi Wanita Hamil Karena BerzinaHukum Menikahi Wanita Hamil Karena Berzina
Hukum Menikahi Wanita Hamil Karena Berzina
 
Pro dan Kontra UU Poligami
Pro dan Kontra UU PoligamiPro dan Kontra UU Poligami
Pro dan Kontra UU Poligami
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Power point msi
Power point msiPower point msi
Power point msi
 

More from nur cholis

Las busur listrik elektroda terbungkus
Las busur listrik elektroda terbungkusLas busur listrik elektroda terbungkus
Las busur listrik elektroda terbungkusnur cholis
 
8rahasia sukses
8rahasia sukses8rahasia sukses
8rahasia suksesnur cholis
 
Materi pengelasan
Materi pengelasanMateri pengelasan
Materi pengelasannur cholis
 
Katalog suku-cadang-honda-supra-x-125-fi-k41
Katalog suku-cadang-honda-supra-x-125-fi-k41Katalog suku-cadang-honda-supra-x-125-fi-k41
Katalog suku-cadang-honda-supra-x-125-fi-k41nur cholis
 
Katalog suku-cadang-honda-new-mega-pro-fi-kye
Katalog suku-cadang-honda-new-mega-pro-fi-kyeKatalog suku-cadang-honda-new-mega-pro-fi-kye
Katalog suku-cadang-honda-new-mega-pro-fi-kyenur cholis
 
panduan motivasi
panduan motivasipanduan motivasi
panduan motivasinur cholis
 
keajaiban-rezeki
keajaiban-rezekikeajaiban-rezeki
keajaiban-rezekinur cholis
 
Las metal inert gas atau las
Las metal inert gas atau lasLas metal inert gas atau las
Las metal inert gas atau lasnur cholis
 
Dasar dasar las basic welding
Dasar dasar las  basic weldingDasar dasar las  basic welding
Dasar dasar las basic weldingnur cholis
 
Alatan tangan dan mesin
Alatan tangan dan mesinAlatan tangan dan mesin
Alatan tangan dan mesinnur cholis
 
Alat tangan dan mesin
Alat tangan dan mesinAlat tangan dan mesin
Alat tangan dan mesinnur cholis
 
5.peralatan keselamatan kerja dan peralatan bantu
5.peralatan keselamatan kerja dan peralatan bantu5.peralatan keselamatan kerja dan peralatan bantu
5.peralatan keselamatan kerja dan peralatan bantunur cholis
 
4.memeriksa sambungan peralatan las oxy asetilen
4.memeriksa sambungan peralatan las oxy asetilen4.memeriksa sambungan peralatan las oxy asetilen
4.memeriksa sambungan peralatan las oxy asetilennur cholis
 
2.melaksanakan pengukuran
2.melaksanakan pengukuran2.melaksanakan pengukuran
2.melaksanakan pengukurannur cholis
 
1.mengidentifikasi peralatan
1.mengidentifikasi peralatan1.mengidentifikasi peralatan
1.mengidentifikasi peralatannur cholis
 
1.mengidentifikasi peralatan pengukuran
1.mengidentifikasi peralatan pengukuran1.mengidentifikasi peralatan pengukuran
1.mengidentifikasi peralatan pengukurannur cholis
 
Menggunakan perkakas tangan
Menggunakan perkakas tanganMenggunakan perkakas tangan
Menggunakan perkakas tangannur cholis
 
Mekanika teknik dan elemen mesin
Mekanika teknik dan elemen mesinMekanika teknik dan elemen mesin
Mekanika teknik dan elemen mesinnur cholis
 
02 menganalisis peluang usaha
02 menganalisis peluang usaha02 menganalisis peluang usaha
02 menganalisis peluang usahanur cholis
 
04 konsep desain prototype dan kemasan produk barang atau jasa
04 konsep desain  prototype dan kemasan produk barang atau jasa04 konsep desain  prototype dan kemasan produk barang atau jasa
04 konsep desain prototype dan kemasan produk barang atau jasanur cholis
 

More from nur cholis (20)

Las busur listrik elektroda terbungkus
Las busur listrik elektroda terbungkusLas busur listrik elektroda terbungkus
Las busur listrik elektroda terbungkus
 
8rahasia sukses
8rahasia sukses8rahasia sukses
8rahasia sukses
 
Materi pengelasan
Materi pengelasanMateri pengelasan
Materi pengelasan
 
Katalog suku-cadang-honda-supra-x-125-fi-k41
Katalog suku-cadang-honda-supra-x-125-fi-k41Katalog suku-cadang-honda-supra-x-125-fi-k41
Katalog suku-cadang-honda-supra-x-125-fi-k41
 
Katalog suku-cadang-honda-new-mega-pro-fi-kye
Katalog suku-cadang-honda-new-mega-pro-fi-kyeKatalog suku-cadang-honda-new-mega-pro-fi-kye
Katalog suku-cadang-honda-new-mega-pro-fi-kye
 
panduan motivasi
panduan motivasipanduan motivasi
panduan motivasi
 
keajaiban-rezeki
keajaiban-rezekikeajaiban-rezeki
keajaiban-rezeki
 
Las metal inert gas atau las
Las metal inert gas atau lasLas metal inert gas atau las
Las metal inert gas atau las
 
Dasar dasar las basic welding
Dasar dasar las  basic weldingDasar dasar las  basic welding
Dasar dasar las basic welding
 
Alatan tangan dan mesin
Alatan tangan dan mesinAlatan tangan dan mesin
Alatan tangan dan mesin
 
Alat tangan dan mesin
Alat tangan dan mesinAlat tangan dan mesin
Alat tangan dan mesin
 
5.peralatan keselamatan kerja dan peralatan bantu
5.peralatan keselamatan kerja dan peralatan bantu5.peralatan keselamatan kerja dan peralatan bantu
5.peralatan keselamatan kerja dan peralatan bantu
 
4.memeriksa sambungan peralatan las oxy asetilen
4.memeriksa sambungan peralatan las oxy asetilen4.memeriksa sambungan peralatan las oxy asetilen
4.memeriksa sambungan peralatan las oxy asetilen
 
2.melaksanakan pengukuran
2.melaksanakan pengukuran2.melaksanakan pengukuran
2.melaksanakan pengukuran
 
1.mengidentifikasi peralatan
1.mengidentifikasi peralatan1.mengidentifikasi peralatan
1.mengidentifikasi peralatan
 
1.mengidentifikasi peralatan pengukuran
1.mengidentifikasi peralatan pengukuran1.mengidentifikasi peralatan pengukuran
1.mengidentifikasi peralatan pengukuran
 
Menggunakan perkakas tangan
Menggunakan perkakas tanganMenggunakan perkakas tangan
Menggunakan perkakas tangan
 
Mekanika teknik dan elemen mesin
Mekanika teknik dan elemen mesinMekanika teknik dan elemen mesin
Mekanika teknik dan elemen mesin
 
02 menganalisis peluang usaha
02 menganalisis peluang usaha02 menganalisis peluang usaha
02 menganalisis peluang usaha
 
04 konsep desain prototype dan kemasan produk barang atau jasa
04 konsep desain  prototype dan kemasan produk barang atau jasa04 konsep desain  prototype dan kemasan produk barang atau jasa
04 konsep desain prototype dan kemasan produk barang atau jasa
 

Recently uploaded

Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.MeidarLamskingBoangm
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 

Recently uploaded (13)

Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 

Optimized Polygamy in Islam Law

  • 1. Risalah HUKUM Fakultas Hukum Unmul, Desember 2008, Hal. 105 - 109 Vol. 4, No. 2 ISSN 021-969X Konsep Poligami Dalam Hukum Islam (Polygamy Concept in Islam Law) HARIYANTI Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Jl. Ki Hajar Dewantara Kampus Gunung Kelua Samarinda 75123 Telp. (0541) 7072549; e-mail : i_yant79@yahoo.com ABSTRACT Polygamy Marriage Practice actually does not have origin from Islam Law but earlier religious civilizations in old age already adopt such practice. When Islam comes, the widely accepted polygamy without doubt suddenly enters a regulation process. The arrival of Islam Law brings along a strong base to regulate and to limit the negative impact resulted from polygamy (married with two women or more). Islam gives opportunity of polygamy to become a guidance of life. However, Islam put forth the requirements of polygamy, including the limit of four-wives-only, the capability of being fair and equal, and taking the widow into account as way of charity. Key words: poligami (polygamy), perkawinan (marriage), adil (fair), suami (husband), istri (wife), lebih dari satu istri (married with two women or more). PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang istri mungkin akan “panas dingin” begitu mendengar rencana suaminya akan menikah lagi (poligami). Di tempat lain seorang suami begitu takut sekedar punya rencana untuk menikah. Sementara itu,di tempat lain lagi, seorang suami begitu bangga istrinya mencarikan istri kedua untuknya. Perdebatan poligami di Indonesia tidak pernah berhenti dibicarakan dari tahun ke tahun. Ramainya perbincangan tentang poligami lebih dikarenakan ia ada dalam Hukum Islam yang dewasa ini menjadi sasaran serangan kaum yang benci terhadap Islam. Perdebatan poligami terus bergulir tidak saja pada level elit politik, tapi juga pada masyarakat umum. Di akhir 2001 muncul Puspo Wardoyo, seorang pengusaha yang memiliki sejumlah rumah makan Ayam Bakar Wong Solo di berbagai kota besar di Indonesia dan mengaku sukses melakukan poligami dengan empat orang istri. Kemuadian kecaman yang datang dari kaum ibu-ibu kepada Da’i kondang Aa Gymnastiar seputar perkawinan poligaminya di tahun 2006. Belum lagi kontroversi perkawinan poligami yang dilakukan pengusaha kaya Syekh Puji, kepada anak dibawah usia semakin membuat tudingan miring terhadap ajaran agama Islam dan menambah citra buruk agama Islam sebagai agama Rahmatan lil ’alamin (rahmat bagi seluruh alam). Poligami sebenarnya merupakan fenomena yang wajar dibanding dianggap sebagai sebuah permasalahan. Lelaki yang ingin poligami sebenarnya tidak jauh berbeda dengan orang yang hendak menambah makan atau menambah porsi tidur yang kurang. Sehingga, dalam fenomena umum poligami bukanlah masalah. Hal itu menjadi masalah, ketika prosesnya melibatkan wanita. Sudut pandang sebagian wanita yang dibuat keliru terhadap poligami, bisa mengubah posisi wanita menjadi bercorak ragam ketika sudah berhadapan dengan istilah atau realitas poligami. Ia bisa menjadi korban, orang yang teraniaya, tersingkirkan atau orang yang terabaikan dan sejenisnya. Kondisi tersebut akhirnya memunculkan pro dan kontra dalam masyarakat. Konsep poligami yang dianggap wajar dalam ajaran Islam, dipandang menjadi sebuah terobosan nekat yang diklaim telah mengabaikan hak asasi manusia.
  • 2. HARIYANTI Risalah Hukum Fakultas Hukum Unmul106 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diangkat untuk dikaji lagi secara mendalam adalah: 1. Bagaimana konsep perkawinan poligami berdasarkan syari’at Islam ? 2. Mengapa poligami diperbolehkan dalam syari’at Islam ? PEMBAHASAN A. Sejarah Poligami Untuk melengkapi dan memudahkan pemahaman pembaca, sebelum memasuki pembahasan tentang konsep perkawinan poligami dalam Islam, terlebih dahulu penulis kemukakan mengenai sejarah poligami itu sendiri. Hal ini juga bertujuan agar mereka yang membidikkan tuduhan bahwa poligami lahir dari Hukum Islam mengetahui bahwa sesungguhnya bukan Islam yang pertama kali membolehkan dan bukan kaum Muslimin yang pertama kali menerapkan praktik poligami. Poligami atau ta’addudu az-zawjat (berbilang istri) berasal dari bahasa Yunani, apolus yang berarti banyak dan gamos yang berarti perkawinan. Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan poligami adalah suatu perkawinan dimana seorang laki-laki mengawini lebih dari seorang perempuan dalam waktu bersamaan. (Dahlan, 1994 : 107) Praktik poligami telah ada jauh sebelum datangnya Nabi Muhammad SAW yang membawa Islam. Cukup banyak fakta sejarah yang menunjukkan hal itu. Seperti yang dikutip oleh Baiddan dalam Tafsir bi Al-Ra’yi yang mengatakan bahwa “Poligami itu sudah ada di kalangan bangsa-bangsa yang hidup pada jaman purba. Pada bangsa Yunani, Cina, India, Babilonia, Asyria, Mesir dan lain-lain. Poligami dikalangan mereka tak terbatas hingga mencapai 130 istri bagi seorang suami, bahkan seorang raja Cina ada yang mempunyai istri sebanyak 30.000 orang”. Agama Samawi lain seperti Yahudi, memperbolehkan menikah secara poligami tanpa batas. Para pengajar Taurat (para nabi), tanpa kecuali mereka memiliki istri yang banyak. Ustadz Abbas Al-’Aqqod dalam bukunya Haqooiqa al Islam wa Abaatilu Khusumihi, mengatakan ”Tidak ada larangan di dalam Taurat ataupun Injil untuk beristri banyak. Memiliki istri yang banyak jumlahnya adalah sesuatu yang dibolehkan yang diambil (mereka warisi) dari nabi-nabi mereka sejak jaman Ibrahim as sampai pada anak turunnya”. (Nashih, 2002 : 9-10) Di Athena, yang paling beradab dan tinggi kebudayaannya diantara semua jaman purbakala, harga wanita tidak lebih berharga dari hewan yang biasa dijual di pasar dan diperjualbelikan kepada orang lain serta diwariskan. Wanita dianggap sebagai suatu keburukan yang tidak bisa ditiadakan untuk mengatur rumah tangga dan melahirkan anak- anak. Orang Athena dibolehkan mengambil istri berapa yang ia mau. Demosthenes merasa senang bahwa rakyatnya mempunyai tiga golongan wanita, dua istri sah dan setengah. Di Sparta, meski laki-lakinya tidak dibolehkan mempunyai lebih dari seorang istri kecuali dalam hal-hal istimewa, kaum wanitanya boleh bahkan hampir selalu mempunyai lebih dari seorang suami.(Qodir, 1995 : 169-171) Dalam kalangan umat Nasrani, tidak ada dalam Injil satu ayatpun yang secara jelas melarang poligami, bahkan di bagian surat- surat Paulus ada yang mengatakan bahwa poligami boleh dilakukan. Paulus berkata ”Wajiblah bagi seorang uskup itu beristri satu orang saja”, kata wajib bagi seorang uskup beristri satu , membuat pengertian selain uskup diperkenankan poligami. Masih banyak fakta dalam sejarah peradaban dunia, yang menunjukkan dibolehkannya poligami. Jadi penetapan sistem poligami merupakan kelanjutan dari syari’at-syari’at sebelumnya. Maka Islam bukanlah satu-satunya agama yang pertama kali membolehkan praktik perkawinan poligami ini. B. Poligami Dalam Perspektif Hukum Islam Sejarah praktik poligami pada jaman yang disebut di atas, memang tidak tepat dalam pandangan syari’at Islam. Karena itulah Islam melakukan pembenahan, bukan pelarangan. Islam mengatur ulang aturan poligami yang sudah terbiasa dan berlangsung berabad-
  • 3. Vol. 4, No. 2 Risalah Hukum Fakultas Hukum Unmul 107 abad dalam peradaban manusia. Kedatangan Hukum Islam memberikan landasan dan dasar yang kuat untuk mengatur serta membatasi keburukan yang terdapat dalam masyarakat yang melakukan poligami. Tujuannya tidak lain adalah untuk memelihara hak-hak wanita, memelihara kemuliaan mereka yang dahulu terabaikan karena poligami dilakukan tanpa ikatan, persyaratan dan batasan jumlah tertentu. Dalil naqli yang dijadikan landasan membolehkan perkawinan poligami dalam Islam termaktub dalam Kitab Suci Al–Qur’an Surat An-Nisa ayat 3 dan 129. Ayat 3 Surat An-Nisa berbunyi: ִ ִ ִ ִ☺ ִ “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinlah wanita (lain) yang kamu senangi; dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berbuat adil, maka (kawinlah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki, yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya” (QS. An-Nisa: 3) Firman Allah selanjutnya di ayat 129: ִ  ☺ ִ☺ ִ  ִ ☺  ֠  ☺ “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walau pun kamu sangat ingin berbuat demikian. Karena itu jangan kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai) sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung, dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. An-Nisa: 129) Dari ayat di atas memberikan gambaran kepada kita bahwa Islam mengatur syarat kepada mereka yang ingin melakukan perkawinan poligami, diantaranya adalah: 1. Hukum poligami hingga empat isteri adalah mubah, karena lafadz “fankihu” walaupun berupa amr (perintah) tapi mengandung makna mubah, bukan wajib. Sebagaimana hal itu pun menjadi pendapat jumhur mujtahidin dalam setiap masa. Oleh karena itu pendapat yang mengatakan bolehnya berpoligami lebih dari empat adalah pendapat yang tidak berdasar. 2. Mubahnya hukum poligami harus dengan syarat dapat berbuat adil kepada istri- istrinya. Keadilan disini bukan dalam bentuk cinta, yang mustahil dibagi rata. Tapi keadilan yang dimaksud adalah adil dalam memberi minuman, makanan, pakaian, tempat tinggal, dalam nafkah dan bermalam. Jika ia khawatir tidak akan dapat berlaku adil bila mengawini wanita yatim yang di bawah pemeliharaannya atau terlalu cinta kepada salah seorang istri saja, yang menyebabkan istri yang lain menderita, maka dianjurkan untuk mengawini seorang saja. 3. Poligami dilakukan bukan atas dasar menuruti hawa nafsu, tapi ada pertimbangan-pertimbangan lain yang lebih penting, diantaranya untuk menolong para perawan yang semakin banyak dan
  • 4. HARIYANTI Risalah Hukum Fakultas Hukum Unmul108 janda-janda yang mesti disantuni jiwa dan raganya. C. Islam Mengatur Poligami Sebagai Alternatif Solusi Dari Persoalan yang Timbul Dalam Masyarakat Poligami jika dilihat dari sudut pandang yang lain, terbebas dari kepentingan pribadi, dari sikap ego atau keinginan memperturutkan hasad dan kedengkian akan memiliki sisi amal kebajikan. Bahkan akan menjadi alternatif solusi bagi sebagian persoalan yang mungkin timbul di masyarakat. Islam mengantisipasi kemungkinan terjadinya masalah tersebut dengan membuka pintu untuk poligami dan menutup pintu kearah zina. Seperti dalam tulisannya, Mahmud Halim (2003; 570) mengemukakan bahwa Islam membolehkan perkawinan poligami dengan alasan-alasan yang dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Jumlah wanita melebihi jumlah laki-laki. Pada saat itulah poligami menjadi sebuah solusi untuk mengatasi masalah wanita yang belum bisa menikah, yaitu untuk mencegah dampak negatif yang mungkin muncul karena banyaknya wanita yang hidup tanpa menikah. Poligami juga bisa menjadi formula untuk mengatasi banyaknya kasus penculikan terhadap kaum wanita oleh kaum laki-laki ketika jumlah laki-laki sangat minim. Karena kasus penculikan ini maka bisa menyebabkan dan menimbulkan keresahan serta kegoncangan bagi keluarga. 2. Nafsu biologis laki-laki sangat besar, yang mungkin tidak bisa dipenuhi oleh satu orang istri, atau istrinya sendiri memang sedang tidak ingin memenuhi kebutuhan biologisnya. Agar tidak terjadi penyimpangan dan terjerumus ke dalam perbuatan zina, saat itulah poligami bisa menjadi pengganti. Atau apabila istri memang sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan biologis suaminya. Maka saat itu poligami bisa menjadi pengganti dari talak (perceraian). 3. Masa kesuburan laki-laki bisa berlangsung sampai 70 hari tahun atau lebih, sementara kesuburan pada wanita umumnya hanya sampai umur 50 tahun atau lebih. Itulah ketetapan Allah terhadap kaum wanita dan laki-laki. Bila kemakmuran bumi ini tergantung selamanya pada banyaknya manusia, maka menyia-nyiakan masa-masa subur selama 20 tahun bagi kaum laki-laki tersebut bisa menjadi kendala untuk memakmurkan bumi ini. Maka poligami bisa menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan catatan tetap memegang prinsip bahwa proses kelahiran seseorang sesungguhnya identik dengan lahirnya kemampuan produkti- vitas manusia. 4. Poligami juga melahirkan perilaku pengayoman bagi anak-anak yatim yang berada dalam tanggungan seorang ibu yang kurang mampu. Sedangkan orang yang melakukan mengurus dan memelihara anak yatim sesungguhnya ingin meraih persahabatan dengan Rasulullah SAW di surga sebagaimana yang terdapat dalam banyak hadist. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Perkawinan poligami telah ada jauh sebelum datangnya Nabi Muhammad SAW. Jadi tidak benar bahwa konsep perkawinan poligami lahir dari Hukum Islam. Yang benar adalah Islam mengatur ulang aturan poligami yang sudah terbiasa dan dan berlangsung berabad-abad dalam peradaban manusia. Hukum Islam memberikan landasan yang kuat untuk mengatur serta membatasi keburukan dan mudharat yang terdapat dalam masyarakat yang melakukan poligami, dengan tujuan memelihara hak-hak wanita, memelihara kemuliaan mereka yang dahulu terabaikan karena poligami tanpa ikatan dan batasan dalam jumlah tertentu. Poligami dalam Hukum Islam mempunyai aturan baku sebagai acuan dan syarat yang digunakan dalam berpoligami. Diantaranya adalah Islam menyodorkan syarat adil bagi yang berpoligami dalam memperlakukan istrinya, dan membatasi poligami tersebut dengan empat istri saja. Hal ini sejalan
  • 5. Vol. 4, No. 2 Risalah Hukum Fakultas Hukum Unmul 109 dengan firman Allah dalam Kitab Suci Al- Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 3 dan 129. Selain itu syarat lain adalah mendahulukan janda-janda yang mesti disantuni jiwa dan raganya, jadi bukan sekedar menuruti hawa nafsu saja. 2. Islam membolehkan poligami sebagai alternatif solusi bagi sebagian persoalan yang timbul dalam masyarakat, diantaranya: a. Poligami menjadi sebuah solusi untuk mengatasi masalah wanita yang belum bisa menikah, yaitu untuk mencegah dampak negatif yang mungkin muncul karena banyaknya wanita yang hidup tanpa menikah. b. Nafsu biologis laki-laki sangat besar, yang mungkin tidak bisa dipenuhi oleh satu orang istri, atau istrinya sendiri memang sedang tidak ingin memenuhi kebutuhan biologisnya. Sehingga terjadinya penyimpangan dan terjerumus ke dalam perbuatan zina dapat dihindarkan. c. Masa kesuburan laki-laki bisa berlangsung sampai 70 hari tahun atau lebih, sementara kesuburan pada wanita umumnya hanya sampai umur 50. Itulah ketetapan Allah terhadap kaum wanita dan laki-laki. Bila kemakmuran bumi ini tergantung selamanya pada banyaknya manusia, maka menyia-nyiakan masa-masa subur selama 20 tahun bagi kaum laki- laki tersebut bisa menjadi kendala untuk memakmurkan bumi ini. Dengan catatan tetap memegang prinsip bahwa proses kelahiran seseorang sesungguhnya identik dengan lahirnya kemampuan produktivitas manusia. d. Poligami melahirkan perilaku pengayoman bagi anak-anak yatim yang berada dalam tanggungan seorang ibu yang kurang mampu. Karena orang yang mengurus dan memelihara anak yatim sesungguhnya ingin meraih persahabatan dengan Rasulullah SAW di surga sebagaimana yang terdapat dalam banyak hadist. B. Saran 1. Kepada kaum muslim yang ada niat untuk berpoligami, maka sudah semestinya merenungkan dan memikirkan secara mendalam manfaat dan mudharatnya bagi keluarga. Poligami hukumnya mubah (boleh) dalam Islam, namun Islam tidak menganggapnya sebagai amalan yang terbaik dan dianjurkan karena hanya dapat dilakukan dalam kondisi darurat saja, serta dengan syarat yang telah ditentukan. Diperlukan persiapan materi dan pemahaman tentang keislaman yang memadai karena menyangkut tanggung jawab sebagai seorang pemimpin bagi istri-istri dan anak-anak, yang kelak akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah SWT. Bila belum siap dengan konsekwensi yang menyertai poligami maka hendaknya jangan melukukan poligami, karena hanya akan menambah dosa. 2. Kepada kaum muslimah, agar sepantasnya menerima poligami sebagai ketentuan syari’at yang qoth’i dari Allah SWT yang harus diakui kebenarannya. Hal ini karena sesuai dengan kitab suci Al-Qur’an, sekaligus menghapus citra buruk poligami selama ini dalam masyarakat. Sebagai seorang perempuan (istri), mungkin kita tidak harus berbagi dengan dengan perempuan lain. Tapi di lain sisi kita tidak dapat menutup mata, bahwa banyaknya kasus pelecehan terhadap seksual dan perselingkungkuhan, salah satu pemicunya adalah ketidakharmonisan dalam keluarga. Selain itu, satu hal yang harus kita sadari bahwa poligami merupakan salah satu alternatif terhadap perselingkuhan yang dilakukan oleh mereka (kaum pria) yang sudah menikah manakala seorang istri tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai istri. DAFTAR PUSTAKA ‘Ulwan, Abdullah, Nasih, 2002, Bahagia Nabi Bersama Istri-istrinya, Absolut, Yogyakarta. Dahlan, Abdul, Azis, 1996, Ensiklopedi Hukum Islam, PT. Ikhtiar Baru Van Hoeve, Jakarta Djaelani, Abdul, Qodir, 1995, Keluarga Sakinah, PT. Bina Ilmu, Surabaya
  • 6. HARIYANTI Risalah Hukum Fakultas Hukum Unmul110 Mahjudin, 2003, Masailul Fiqhiyah, Kalam Mulia, Jakarta. Mahmud Halim, 2003, Fiqih Da’wah Muslimah, Robbani Press, Jakarta Takariawan, Cahyadi, 2003, Keakhwatan 2, Era Intermedia, Solo.