SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Ulumul Hadits 3
Doddy Al Jambary 0818 884 844
2829FEE7 aljambary@gmail.com
       paradigmabaru.com
Berita (khabar) yang dapat diterima bila ditinjau dari sisi
perbedaan tingkatannya terbagi kepada dua klasifikasi
pokok, yaitu Shahîh dan Hasan.
Masing-masing dari keduanya terbagi kepada dua
klasifikasi lagi, yaitu Li Dzâtihi dan Li Ghairihi. Dengan
demikian, klasifikasi berita yang diterima ini menjadi 4
bagian, yaitu:
1) Shahîh Li Dzâtihi 2) Hasan Li Dzâtihi
3) Shahîh Li Ghairihi 4) Hasan Li Ghairihi
Hadits Shohih

Berita (khabar) yang dapat diterima bila ditinjau dari sisi
perbedaan tingkatannya terbagi kepada dua klasifikasi
pokok, yaitu Shahîh dan Hasan.
Masing-masing dari keduanya terbagi kepada dua
klasifikasi lagi, yaitu Li Dzâtihi dan Li Ghairihi. Dengan
demikian, klasifikasi berita yang diterima ini menjadi 4
bagian, yaitu:
1) Shahîh Li Dzâtihi 2) Hasan Li Dzâtihi
3) Shahîh Li Ghairihi 4) Hasan Li Ghairihi
Makna Shohih
Makna Shohih

Secara bahasa (etimologi), kata shohih (sehat)
adalah antonim dari kata saqiim (sakit).
Makna Shohih

   Secara bahasa (etimologi), kata shohih (sehat)
   adalah antonim dari kata saqiim (sakit).
Secara istilah (terminologi), maknanya adalah:
Hadits yang bersambung sanadnya melalui
periwayatan seorang periwayat yang ‘adil, Dlâbith,
dari periwayat semisalnya hingga ke akhirnya (akhir
jalur sanad), dengan tanpa adanya syudzûdz
(kejanggalan) dan juga tanpa ‘illat (penyakit)
Definisi & Syarat
Definisi & Syarat

1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung :
Definisi & Syarat

1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung :
  Perawi mengambil periwayatan itu secara langsung dari
  periwayat sebelumnya dari permulaan sanad hingga akhirnya.
Definisi & Syarat

  1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung :
     Perawi mengambil periwayatan itu secara langsung dari
     periwayat sebelumnya dari permulaan sanad hingga akhirnya.
2) Adalatu rowy :Periwayat Yang ‘Adil :
Definisi & Syarat

  1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung :
     Perawi mengambil periwayatan itu secara langsung dari
     periwayat sebelumnya dari permulaan sanad hingga akhirnya.
2) Adalatu rowy :Periwayat Yang ‘Adil :
     Muslim, baligh, berakal, tidak fasiq dan juga tidak cacat maruah
     (harga diri)nya.
Definisi & Syarat

  1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung :
     Perawi mengambil periwayatan itu secara langsung dari
     periwayat sebelumnya dari permulaan sanad hingga akhirnya.
2) Adalatu rowy :Periwayat Yang ‘Adil :
     Muslim, baligh, berakal, tidak fasiq dan juga tidak cacat maruah
     (harga diri)nya.
3) Ad-Dlobit : Periwayat Yang Dlâbith :
Definisi & Syarat

  1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung :
     Perawi mengambil periwayatan itu secara langsung dari
     periwayat sebelumnya dari permulaan sanad hingga akhirnya.
2) Adalatu rowy :Periwayat Yang ‘Adil :
     Muslim, baligh, berakal, tidak fasiq dan juga tidak cacat maruah
     (harga diri)nya.
3) Ad-Dlobit : Periwayat Yang Dlâbith :
     Hafalannya mantap, baik lisan maupun tulisan (kitab)
Definisi dan Syarat

4) Tanpa Syudzûdz : Bahwa hadits yang diriwayatkan itu
bukan hadits kategori Syâdz (hadits yang diriwayatkan
seorang Tsiqah bertentangan dengan riwayat orang yang
lebih Tsiqah darinya)
5) Tanpa ‘illat : Bahwa hadits yang diriwayatkan itu bukan
hadits kategori Ma’lûl (yang ada ‘illatnya). Makna ‘Illat
adalah suatu sebab yang tidak jelas/samar, tersembunyi
yang mencoreng keshahihan suatu hadits sekalipun secara
lahirnya kelihatan terhindar darinya.
Contoh Hadits Shohih
Contoh Hadits Shohih


‘Abdullah bin Yusuf menceritakan kepada
kami, dia berkata, Malik memberitakan
kepada kami, dari Ibn Syihab, dari
Muhammad bin Jubair bin Muth’im, dari
ayahnya, dia berkata, aku telah
mendengar Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi
Wa Sallam telah membaca surat ath-Thûr
Keterangan

   Sanadnya bersambung, sebab masing-masing dari
   rangkaian para periwayatnya
mendengar dari syaikhnya. Sedangkan penggunaan
lafazh ‘an (dari) oleh Malik, Ibn Syihab dan Ibn
Jubair termasuk mengindikasikan
ketersambungannya karena mereka itu bukan
periwayat-periwayat yang digolongkan sebagai
Mudallis (periwayat yang suka mengaburkan
riwayat).
Keterangan
Keterangan

b) Para periwayatnya dikenal sebagai orang-orang
yang ‘Adil dan Dlâbith. Berikut data-data tentang
sifat mereka itu sebagaimana yang dinyatakan oleh
ulama al- Jarh wa at-Ta’dîl : ‘Abdullah bin Yusuf :
Tsiqah Mutqin. Malik bin Anas : Imâm Hâfizh. Ibn
Syihab : Faqîh, Hâfizh disepakati keagungan dan
ketekunan mereka berdua. Muhammad bin Jubair :
Tsiqah. Jubair bin Muth’im : Seorang shahabat
Keterangan



c) Tidak terdapatnya kejanggalan (Syudzûdz) sebab
tidak ada riwayat yang lebih kuat darinya.

d) Tidak terdapatnya‘Illat apapun.
Hukum Hadits Shohih


Wajib mengamalkan hadits shohih menurut
kesepakatan (ijma’) ulama Hadits dan para ulama
Ushul Fiqih serta Fuqaha yang memiliki
kapabilitas untuk itu. Dengan demikian, ia dapat
dijadikan hujjah syari’at yang tidak boleh
diberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk
tidak mengamalkannya.
Kitab Hadits Shohih
Kitab Hadits Shohih

Kitab pertama yang hanya memuat hadits shahih
saja adalah kitab Shahîh al- Bukhâriy, kemudian
Shahîh Muslim. Keduanya adalah kitab yang
paling shahih setelah al-Qur’an. Umat Islam telah
bersepakat (ijma’) untuk menerima keduanya.
Kitab Hadits Shohih

Kitab pertama yang hanya memuat hadits shahih
saja adalah kitab Shahîh al- Bukhâriy, kemudian
Shahîh Muslim. Keduanya adalah kitab yang
paling shahih setelah al-Qur’an. Umat Islam telah
bersepakat (ijma’) untuk menerima keduanya.
 Al-Hafiz Ibn Hajar yang menyatakan:
 “Andaikan pintu pujian dan sanjungan kepada
 Bukhari (194-256H) masih terbuka bagi generasi
 sesudahnya, tentu habislah semua kertas dan
 nafas. Ia bagaikan lautan tak bertepi.”
antara Bukhori dan Muslim

Yang paling shahih diantara keduanya adalah
Shahîh al-Bukhâriy, disamping ia paling banyak
faidahnya. Hal ini dikarenakan hadits-hadist
yang diriwayatkan al-Bukhariy paling
tersambung sanadnya dan paling Tsiqah para
periwayatnya. Juga, karena di dalamnya terdapat
intisari-intisari fiqih dan untaian-utaian bijak
yang tidak terdapat pada kitab Shahîh Muslim
(204-261H).
Imam al-Bukhariy dan Imam Muslim tidak
    mencantumkan semua hadits ke dalam kitab Shahîh
    mereka ataupun berkomitmen untuk itu. Hal ini tampak
    dari pengakuan mereka sendiri, seperti apa yang
    dikatakan Imam Muslim, “Tidak semua yang menurut
    saya shahih saya muat di sini, yang saya muat hanyalah
    yang disepakati atasnya.”
Imam al- Bukhariy sendiri mengakui hal itu ketika berkata,
“Hadits-hadits shahih lainnya yang aku tinggalkan lebih
banyak.” Dia juga mengatakan, “Aku hafal sebanyak seratus
ribu hadits shahih dan dua ratus ribu hadits yang tidak
shahih.”
Bukhori - Muslim

Di dalam Shahîh al-Bukhariy terdapat 7275
hadits termasuk yang diulang, sedangkan
jumlahnya tanpa diulang sebanyak 4000 hadits.
Di dalam Shahîh Muslim terdapat 12.000 hadits
termasuk yang diulang, sedangkan jumlahnya
tanpa diulang sebanyak lebih kurang 4000 hadits
juga.
Doddy Al Jambary 0818 884 844
2829FEE7 aljambary@gmail.com
   slideshare.net/aljambary
       www.cordova.co.id
      paradigmabaru.com

More Related Content

What's hot

Terima Tolak Hadith
Terima Tolak HadithTerima Tolak Hadith
Terima Tolak Hadith
dr2200s
 
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari MuslimKumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
Darminto WS
 
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaPengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Atiekah Pauzi
 
Latihan mudah ulum hadis
Latihan mudah ulum hadisLatihan mudah ulum hadis
Latihan mudah ulum hadis
Amirah Husna
 
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits HasanHadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
Fakhri Cool
 

What's hot (20)

5.9.2012 hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
5.9.2012   hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete5.9.2012   hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
5.9.2012 hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
 
Kajian tentang Hadist Shahih dan Hasan
Kajian tentang Hadist Shahih dan HasanKajian tentang Hadist Shahih dan Hasan
Kajian tentang Hadist Shahih dan Hasan
 
Hadis Dhaif
Hadis DhaifHadis Dhaif
Hadis Dhaif
 
HADITS
HADITSHADITS
HADITS
 
Al hadist (as-sunnah)
Al hadist (as-sunnah)Al hadist (as-sunnah)
Al hadist (as-sunnah)
 
Terima Tolak Hadith
Terima Tolak HadithTerima Tolak Hadith
Terima Tolak Hadith
 
Hadist atau Sunnah ppt
Hadist atau Sunnah pptHadist atau Sunnah ppt
Hadist atau Sunnah ppt
 
Ppt hadits
Ppt haditsPpt hadits
Ppt hadits
 
Contoh hadis ahad
Contoh hadis ahadContoh hadis ahad
Contoh hadis ahad
 
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari MuslimKumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
 
Ulum Hadis: Klasifikasi Hadis
Ulum Hadis: Klasifikasi HadisUlum Hadis: Klasifikasi Hadis
Ulum Hadis: Klasifikasi Hadis
 
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaPengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannya
 
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
 
pengantar studi islam
pengantar studi islampengantar studi islam
pengantar studi islam
 
Latihan mudah ulum hadis
Latihan mudah ulum hadisLatihan mudah ulum hadis
Latihan mudah ulum hadis
 
Hadis Hasan dan Hadis sahih - MARSAH
Hadis Hasan dan Hadis sahih - MARSAHHadis Hasan dan Hadis sahih - MARSAH
Hadis Hasan dan Hadis sahih - MARSAH
 
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits HasanHadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
 
HADIS SAHIH & HADIS HASAN -PENGAJIAN TAFSIR AQ & AS
HADIS SAHIH & HADIS HASAN -PENGAJIAN TAFSIR AQ & ASHADIS SAHIH & HADIS HASAN -PENGAJIAN TAFSIR AQ & AS
HADIS SAHIH & HADIS HASAN -PENGAJIAN TAFSIR AQ & AS
 
studi hadits
studi haditsstudi hadits
studi hadits
 
Isi ulumul hadist
Isi ulumul hadistIsi ulumul hadist
Isi ulumul hadist
 

Similar to Ulumul hadits 3

Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
caturwibowo83
 
Makalah ilmu tentang para rawi fix
Makalah ilmu tentang para rawi   fixMakalah ilmu tentang para rawi   fix
Makalah ilmu tentang para rawi fix
Kinza_com
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
Moh Yakub
 

Similar to Ulumul hadits 3 (20)

Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
 
Makalah ilmu tentang para rawi fix
Makalah ilmu tentang para rawi   fixMakalah ilmu tentang para rawi   fix
Makalah ilmu tentang para rawi fix
 
hadits mutawatir dan ahad.pptx
hadits mutawatir dan ahad.pptxhadits mutawatir dan ahad.pptx
hadits mutawatir dan ahad.pptx
 
Tugas ulumul hadits
Tugas ulumul haditsTugas ulumul hadits
Tugas ulumul hadits
 
Ilmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisIlmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratis
 
makalah hadist Dhaif serta pembagiannya
makalah hadist Dhaif serta pembagiannyamakalah hadist Dhaif serta pembagiannya
makalah hadist Dhaif serta pembagiannya
 
Hukum islam materi kelas x
Hukum islam materi kelas xHukum islam materi kelas x
Hukum islam materi kelas x
 
pengenalan jenis hadith.pdf
pengenalan jenis hadith.pdfpengenalan jenis hadith.pdf
pengenalan jenis hadith.pdf
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
materi-5-ulumul-hadits.pptx
materi-5-ulumul-hadits.pptxmateri-5-ulumul-hadits.pptx
materi-5-ulumul-hadits.pptx
 
Ulumul hadits 4
Ulumul hadits 4Ulumul hadits 4
Ulumul hadits 4
 
Hadist
HadistHadist
Hadist
 
Al quran hadist ~ ''hadis ditinjau dari kualitas & kuantitasnya''
Al quran hadist ~ ''hadis ditinjau dari kualitas & kuantitasnya'' Al quran hadist ~ ''hadis ditinjau dari kualitas & kuantitasnya''
Al quran hadist ~ ''hadis ditinjau dari kualitas & kuantitasnya''
 
"139 Faedah Hadith"
"139 Faedah Hadith""139 Faedah Hadith"
"139 Faedah Hadith"
 
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis, Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis,Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis,Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis, Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
 
Sumber Ajaran Agama Islam
Sumber Ajaran Agama IslamSumber Ajaran Agama Islam
Sumber Ajaran Agama Islam
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Hadits Maudhu'
Hadits Maudhu'Hadits Maudhu'
Hadits Maudhu'
 

More from Doddy Elzha Al Jambary

More from Doddy Elzha Al Jambary (20)

Tarhib Ramadhan 4.0
Tarhib Ramadhan 4.0Tarhib Ramadhan 4.0
Tarhib Ramadhan 4.0
 
Life begin at 40
Life begin at 40Life begin at 40
Life begin at 40
 
Melebur - Aqidah Series
Melebur - Aqidah SeriesMelebur - Aqidah Series
Melebur - Aqidah Series
 
Qona'ah
Qona'ahQona'ah
Qona'ah
 
Bahaya kikir
Bahaya kikirBahaya kikir
Bahaya kikir
 
An 19 Muslim Idaman
An 19 Muslim IdamanAn 19 Muslim Idaman
An 19 Muslim Idaman
 
Istiqomah
IstiqomahIstiqomah
Istiqomah
 
Prahara zina
Prahara zinaPrahara zina
Prahara zina
 
Back to life
Back to lifeBack to life
Back to life
 
Ke Surga dengan Cinta
Ke Surga dengan CintaKe Surga dengan Cinta
Ke Surga dengan Cinta
 
Allah's Family
Allah's FamilyAllah's Family
Allah's Family
 
Istijmar & Istinja
Istijmar & IstinjaIstijmar & Istinja
Istijmar & Istinja
 
Buaian Dosa
Buaian DosaBuaian Dosa
Buaian Dosa
 
The power of pray
The power of prayThe power of pray
The power of pray
 
Optimalisasi Ramadhan
Optimalisasi RamadhanOptimalisasi Ramadhan
Optimalisasi Ramadhan
 
Mulia dengan musholla
Mulia dengan mushollaMulia dengan musholla
Mulia dengan musholla
 
Mengurai takdir
Mengurai takdirMengurai takdir
Mengurai takdir
 
International idol
International idolInternational idol
International idol
 
Ain, jangan main main
Ain, jangan main mainAin, jangan main main
Ain, jangan main main
 
Manasik Haji
Manasik HajiManasik Haji
Manasik Haji
 

Recently uploaded (7)

APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
 
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptxALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 

Ulumul hadits 3

  • 1.
  • 2. Ulumul Hadits 3 Doddy Al Jambary 0818 884 844 2829FEE7 aljambary@gmail.com paradigmabaru.com
  • 3.
  • 4. Berita (khabar) yang dapat diterima bila ditinjau dari sisi perbedaan tingkatannya terbagi kepada dua klasifikasi pokok, yaitu Shahîh dan Hasan. Masing-masing dari keduanya terbagi kepada dua klasifikasi lagi, yaitu Li Dzâtihi dan Li Ghairihi. Dengan demikian, klasifikasi berita yang diterima ini menjadi 4 bagian, yaitu: 1) Shahîh Li Dzâtihi 2) Hasan Li Dzâtihi 3) Shahîh Li Ghairihi 4) Hasan Li Ghairihi
  • 5. Hadits Shohih Berita (khabar) yang dapat diterima bila ditinjau dari sisi perbedaan tingkatannya terbagi kepada dua klasifikasi pokok, yaitu Shahîh dan Hasan. Masing-masing dari keduanya terbagi kepada dua klasifikasi lagi, yaitu Li Dzâtihi dan Li Ghairihi. Dengan demikian, klasifikasi berita yang diterima ini menjadi 4 bagian, yaitu: 1) Shahîh Li Dzâtihi 2) Hasan Li Dzâtihi 3) Shahîh Li Ghairihi 4) Hasan Li Ghairihi
  • 7. Makna Shohih Secara bahasa (etimologi), kata shohih (sehat) adalah antonim dari kata saqiim (sakit).
  • 8. Makna Shohih Secara bahasa (etimologi), kata shohih (sehat) adalah antonim dari kata saqiim (sakit). Secara istilah (terminologi), maknanya adalah: Hadits yang bersambung sanadnya melalui periwayatan seorang periwayat yang ‘adil, Dlâbith, dari periwayat semisalnya hingga ke akhirnya (akhir jalur sanad), dengan tanpa adanya syudzûdz (kejanggalan) dan juga tanpa ‘illat (penyakit)
  • 10. Definisi & Syarat 1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung :
  • 11. Definisi & Syarat 1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung : Perawi mengambil periwayatan itu secara langsung dari periwayat sebelumnya dari permulaan sanad hingga akhirnya.
  • 12. Definisi & Syarat 1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung : Perawi mengambil periwayatan itu secara langsung dari periwayat sebelumnya dari permulaan sanad hingga akhirnya. 2) Adalatu rowy :Periwayat Yang ‘Adil :
  • 13. Definisi & Syarat 1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung : Perawi mengambil periwayatan itu secara langsung dari periwayat sebelumnya dari permulaan sanad hingga akhirnya. 2) Adalatu rowy :Periwayat Yang ‘Adil : Muslim, baligh, berakal, tidak fasiq dan juga tidak cacat maruah (harga diri)nya.
  • 14. Definisi & Syarat 1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung : Perawi mengambil periwayatan itu secara langsung dari periwayat sebelumnya dari permulaan sanad hingga akhirnya. 2) Adalatu rowy :Periwayat Yang ‘Adil : Muslim, baligh, berakal, tidak fasiq dan juga tidak cacat maruah (harga diri)nya. 3) Ad-Dlobit : Periwayat Yang Dlâbith :
  • 15. Definisi & Syarat 1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung : Perawi mengambil periwayatan itu secara langsung dari periwayat sebelumnya dari permulaan sanad hingga akhirnya. 2) Adalatu rowy :Periwayat Yang ‘Adil : Muslim, baligh, berakal, tidak fasiq dan juga tidak cacat maruah (harga diri)nya. 3) Ad-Dlobit : Periwayat Yang Dlâbith : Hafalannya mantap, baik lisan maupun tulisan (kitab)
  • 16. Definisi dan Syarat 4) Tanpa Syudzûdz : Bahwa hadits yang diriwayatkan itu bukan hadits kategori Syâdz (hadits yang diriwayatkan seorang Tsiqah bertentangan dengan riwayat orang yang lebih Tsiqah darinya) 5) Tanpa ‘illat : Bahwa hadits yang diriwayatkan itu bukan hadits kategori Ma’lûl (yang ada ‘illatnya). Makna ‘Illat adalah suatu sebab yang tidak jelas/samar, tersembunyi yang mencoreng keshahihan suatu hadits sekalipun secara lahirnya kelihatan terhindar darinya.
  • 18. Contoh Hadits Shohih ‘Abdullah bin Yusuf menceritakan kepada kami, dia berkata, Malik memberitakan kepada kami, dari Ibn Syihab, dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im, dari ayahnya, dia berkata, aku telah mendengar Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi Wa Sallam telah membaca surat ath-Thûr
  • 19. Keterangan Sanadnya bersambung, sebab masing-masing dari rangkaian para periwayatnya mendengar dari syaikhnya. Sedangkan penggunaan lafazh ‘an (dari) oleh Malik, Ibn Syihab dan Ibn Jubair termasuk mengindikasikan ketersambungannya karena mereka itu bukan periwayat-periwayat yang digolongkan sebagai Mudallis (periwayat yang suka mengaburkan riwayat).
  • 21. Keterangan b) Para periwayatnya dikenal sebagai orang-orang yang ‘Adil dan Dlâbith. Berikut data-data tentang sifat mereka itu sebagaimana yang dinyatakan oleh ulama al- Jarh wa at-Ta’dîl : ‘Abdullah bin Yusuf : Tsiqah Mutqin. Malik bin Anas : Imâm Hâfizh. Ibn Syihab : Faqîh, Hâfizh disepakati keagungan dan ketekunan mereka berdua. Muhammad bin Jubair : Tsiqah. Jubair bin Muth’im : Seorang shahabat
  • 22. Keterangan c) Tidak terdapatnya kejanggalan (Syudzûdz) sebab tidak ada riwayat yang lebih kuat darinya. d) Tidak terdapatnya‘Illat apapun.
  • 23. Hukum Hadits Shohih Wajib mengamalkan hadits shohih menurut kesepakatan (ijma’) ulama Hadits dan para ulama Ushul Fiqih serta Fuqaha yang memiliki kapabilitas untuk itu. Dengan demikian, ia dapat dijadikan hujjah syari’at yang tidak boleh diberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk tidak mengamalkannya.
  • 25. Kitab Hadits Shohih Kitab pertama yang hanya memuat hadits shahih saja adalah kitab Shahîh al- Bukhâriy, kemudian Shahîh Muslim. Keduanya adalah kitab yang paling shahih setelah al-Qur’an. Umat Islam telah bersepakat (ijma’) untuk menerima keduanya.
  • 26. Kitab Hadits Shohih Kitab pertama yang hanya memuat hadits shahih saja adalah kitab Shahîh al- Bukhâriy, kemudian Shahîh Muslim. Keduanya adalah kitab yang paling shahih setelah al-Qur’an. Umat Islam telah bersepakat (ijma’) untuk menerima keduanya. Al-Hafiz Ibn Hajar yang menyatakan: “Andaikan pintu pujian dan sanjungan kepada Bukhari (194-256H) masih terbuka bagi generasi sesudahnya, tentu habislah semua kertas dan nafas. Ia bagaikan lautan tak bertepi.”
  • 27. antara Bukhori dan Muslim Yang paling shahih diantara keduanya adalah Shahîh al-Bukhâriy, disamping ia paling banyak faidahnya. Hal ini dikarenakan hadits-hadist yang diriwayatkan al-Bukhariy paling tersambung sanadnya dan paling Tsiqah para periwayatnya. Juga, karena di dalamnya terdapat intisari-intisari fiqih dan untaian-utaian bijak yang tidak terdapat pada kitab Shahîh Muslim (204-261H).
  • 28. Imam al-Bukhariy dan Imam Muslim tidak mencantumkan semua hadits ke dalam kitab Shahîh mereka ataupun berkomitmen untuk itu. Hal ini tampak dari pengakuan mereka sendiri, seperti apa yang dikatakan Imam Muslim, “Tidak semua yang menurut saya shahih saya muat di sini, yang saya muat hanyalah yang disepakati atasnya.” Imam al- Bukhariy sendiri mengakui hal itu ketika berkata, “Hadits-hadits shahih lainnya yang aku tinggalkan lebih banyak.” Dia juga mengatakan, “Aku hafal sebanyak seratus ribu hadits shahih dan dua ratus ribu hadits yang tidak shahih.”
  • 29. Bukhori - Muslim Di dalam Shahîh al-Bukhariy terdapat 7275 hadits termasuk yang diulang, sedangkan jumlahnya tanpa diulang sebanyak 4000 hadits. Di dalam Shahîh Muslim terdapat 12.000 hadits termasuk yang diulang, sedangkan jumlahnya tanpa diulang sebanyak lebih kurang 4000 hadits juga.
  • 30.
  • 31. Doddy Al Jambary 0818 884 844 2829FEE7 aljambary@gmail.com slideshare.net/aljambary www.cordova.co.id paradigmabaru.com

Editor's Notes

  1. \n
  2. \n
  3. \n
  4. \n
  5. Berita (khabar) yang dapat diterima bila ditinjau dari sisi perbedaan tingkatannya terbagi kepada dua klasifikasi pokok, yaitu Shahîh dan Hasan. Masing-masing dari keduanya terbagi kepada dua klasifikasi lagi, yaitu Li Dzâtihi dan Li Ghairihi. Dengan demikian, klasifikasi berita yang diterima ini menjadi 4 bagian, yaitu:\n1) ShahîhLiDzâtihi(Shahihsecaraindependen) 2) HasanLiDzâtihi(Hasansecaraindependen) 3) ShahîhLiGhairihi(Shahihkarenayanglainnya/riwayatpendukung) 4) HasanLiGhairihi(Hasankarenayanglainnya/riwayatpendukung)\n
  6. Berita (khabar) yang dapat diterima bila ditinjau dari sisi perbedaan tingkatannya terbagi kepada dua klasifikasi pokok, yaitu Shahîh dan Hasan. Masing-masing dari keduanya terbagi kepada dua klasifikasi lagi, yaitu Li Dzâtihi dan Li Ghairihi. Dengan demikian, klasifikasi berita yang diterima ini menjadi 4 bagian, yaitu:\n1) ShahîhLiDzâtihi(Shahihsecaraindependen) 2) HasanLiDzâtihi(Hasansecaraindependen) 3) ShahîhLiGhairihi(Shahihkarenayanglainnya/riwayatpendukung) 4) HasanLiGhairihi(Hasankarenayanglainnya/riwayatpendukung)\n
  7. Secara bahasa (etimologi), kata shohih (sehat) adalah antonim dari kata saqiim (sakit). Bila diungkapkan terhadap badan, maka memiliki makna yang sebenarnya (haqiqi) tetapi bila diungkapkan di dalam hadits dan pengertian-pengertian lainnya, maka maknanya hanya bersifat kiasan (majaz).\nSecara istilah (terminologi), maknanya adalah: Hadits yang bersambung sanadnya melalui periwayatan seorang periwayat yang ‘adil, Dlâbith, dari periwayat semisalnya hingga ke akhirnya (akhir jalur sanad), dengan tanpa adanya syudzûdz (kejanggalan) dan juga tanpa ‘illat (penyakit)\n
  8. Secara bahasa (etimologi), kata shohih (sehat) adalah antonim dari kata saqiim (sakit). Bila diungkapkan terhadap badan, maka memiliki makna yang sebenarnya (haqiqi) tetapi bila diungkapkan di dalam hadits dan pengertian-pengertian lainnya, maka maknanya hanya bersifat kiasan (majaz).\nSecara istilah (terminologi), maknanya adalah: Hadits yang bersambung sanadnya melalui periwayatan seorang periwayat yang ‘adil, Dlâbith, dari periwayat semisalnya hingga ke akhirnya (akhir jalur sanad), dengan tanpa adanya syudzûdz (kejanggalan) dan juga tanpa ‘illat (penyakit)\n
  9. 1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya telah mengambil periwayatan itu secara langsung dari periwayat di atasnya (sebelumnya) dari permulaan sanad hingga akhirnya.\n2) Adalatu rowy :Periwayat Yang ‘Adil : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya memiliki kriteria seorang Muslim, baligh, berakal, tidak fasiq dan juga tidak cacat maruah (harga diri)nya.\n3) Ad-Dlobit : Periwayat Yang Dlâbith : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya adalah orang-orang yang hafalannya mantap/kuat (bukan pelupa), baik mantap hafalan di kepala ataupun mantap di dalam tulisan (kitab)\n
  10. 1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya telah mengambil periwayatan itu secara langsung dari periwayat di atasnya (sebelumnya) dari permulaan sanad hingga akhirnya.\n2) Adalatu rowy :Periwayat Yang ‘Adil : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya memiliki kriteria seorang Muslim, baligh, berakal, tidak fasiq dan juga tidak cacat maruah (harga diri)nya.\n3) Ad-Dlobit : Periwayat Yang Dlâbith : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya adalah orang-orang yang hafalannya mantap/kuat (bukan pelupa), baik mantap hafalan di kepala ataupun mantap di dalam tulisan (kitab)\n
  11. 1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya telah mengambil periwayatan itu secara langsung dari periwayat di atasnya (sebelumnya) dari permulaan sanad hingga akhirnya.\n2) Adalatu rowy :Periwayat Yang ‘Adil : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya memiliki kriteria seorang Muslim, baligh, berakal, tidak fasiq dan juga tidak cacat maruah (harga diri)nya.\n3) Ad-Dlobit : Periwayat Yang Dlâbith : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya adalah orang-orang yang hafalannya mantap/kuat (bukan pelupa), baik mantap hafalan di kepala ataupun mantap di dalam tulisan (kitab)\n
  12. 1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya telah mengambil periwayatan itu secara langsung dari periwayat di atasnya (sebelumnya) dari permulaan sanad hingga akhirnya.\n2) Adalatu rowy :Periwayat Yang ‘Adil : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya memiliki kriteria seorang Muslim, baligh, berakal, tidak fasiq dan juga tidak cacat maruah (harga diri)nya.\n3) Ad-Dlobit : Periwayat Yang Dlâbith : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya adalah orang-orang yang hafalannya mantap/kuat (bukan pelupa), baik mantap hafalan di kepala ataupun mantap di dalam tulisan (kitab)\n
  13. 1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya telah mengambil periwayatan itu secara langsung dari periwayat di atasnya (sebelumnya) dari permulaan sanad hingga akhirnya.\n2) Adalatu rowy :Periwayat Yang ‘Adil : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya memiliki kriteria seorang Muslim, baligh, berakal, tidak fasiq dan juga tidak cacat maruah (harga diri)nya.\n3) Ad-Dlobit : Periwayat Yang Dlâbith : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya adalah orang-orang yang hafalannya mantap/kuat (bukan pelupa), baik mantap hafalan di kepala ataupun mantap di dalam tulisan (kitab)\n
  14. 1) Ittisolu sanad : Sanad bersambung : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya telah mengambil periwayatan itu secara langsung dari periwayat di atasnya (sebelumnya) dari permulaan sanad hingga akhirnya.\n2) Adalatu rowy :Periwayat Yang ‘Adil : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya memiliki kriteria seorang Muslim, baligh, berakal, tidak fasiq dan juga tidak cacat maruah (harga diri)nya.\n3) Ad-Dlobit : Periwayat Yang Dlâbith : Bahwa setiap rangkaian dari para periwayatnya adalah orang-orang yang hafalannya mantap/kuat (bukan pelupa), baik mantap hafalan di kepala ataupun mantap di dalam tulisan (kitab)\n
  15. 4) Tanpa Syudzûdz : Bahwa hadits yang diriwayatkan itu bukan hadits kategori Syâdz (hadits yang diriwayatkan seorang Tsiqah bertentangan dengan riwayat orang yang lebih Tsiqah darinya)\n5) Tanpa ‘illat : Bahwa hadits yang diriwayatkan itu bukan hadits kategori Ma’lûl (yang ada ‘illatnya). Makna ‘Illat adalah suatu sebab yang tidak jelas/samar, tersembunyi yang mencoreng keshahihan suatu hadits sekalipun secara lahirnya kelihatan terhindar darinya.\n
  16. ‘Abdullah bin Yusuf menceritakan kepada kami, dia berkata, Malik memberitakan kepada kami, dari Ibn Syihab, dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im, dari ayahnya, dia berkata, aku telah mendengar Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi Wa Sallam telah membaca surat ath-Thûr pada shalat Maghrib\n
  17. Sanadnya bersambung, sebab masing-masing dari rangkaian para periwayatnya\nmendengar dari syaikhnya. Sedangkan penggunaan lafazh ‘an (dari) oleh Malik, Ibn Syihab dan Ibn Jubair termasuk mengindikasikan ketersambungannya karena mereka itu bukan \n
  18. b) Para periwayatnya dikenal sebagai orang-orang yang ‘Adil dan Dlâbith. Berikut data-data tentang sifat mereka itu sebagaimana yang dinyatakan oleh ulama al- Jarh wa at-Ta’dîl : ‘Abdullah bin Yusuf : Tsiqah Mutqin. Malik bin Anas : Imâm Hâfizh. Ibn Syihab : Faqîh, Hâfizh disepakati keagungan dan ketekunan mereka berdua. Muhammad bin Jubair : Tsiqah. Jubair bin Muth’im : Seorang shahabat\n
  19. c) Tidak terdapatnya kejanggalan (Syudzûdz) sebab tidak ada riwayat yang lebih kuat darinya.\n\nd) Tidakterdapatnya‘Illatapapun.\n
  20. C.HUKUM HADITS SHOHIH\nWajib mengamalkan hadits shohih menurut kesepakatan (ijma’) ulama Hadits danpara ulama Ushul Fiqih serta Fuqaha yang memiliki kapabilitas untuk itu. Dengandemikian, ia dapat dijadikan hujjah syari’at yang tidak boleh diberikan kesempatanbagi seorang Muslim untuk tidak mengamalkannya.\n
  21. Muslim (pengarang kitab Sahih) berkata ketika Bukhari menyingkap satu cacat hadits yang tidak di ketahuinya; “Biarkan saya mencium kedua kaki anda, wahai gurunya para guru dan pemimpin para ahli hadits, dan dokter hadits dalam masalah ilat hadits.”\n
  22. Muslim (pengarang kitab Sahih) berkata ketika Bukhari menyingkap satu cacat hadits yang tidak di ketahuinya; “Biarkan saya mencium kedua kaki anda, wahai gurunya para guru dan pemimpin para ahli hadits, dan dokter hadits dalam masalah ilat hadits.”\n
  23. Yang paling shahih diantara keduanya adalah Shahîh al-Bukhâriy, disamping ia paling banyak faidahnya. Hal ini dikarenakan hadits-hadist yang diriwayatkan al-Bukhariy paling tersambung sanadnya dan paling Tsiqah para periwayatnya. Juga, karena di dalamnya terdapat intisari-intisari fiqih dan untaian-utaian bijak yang tidak terdapat pada kitab Shahîh Muslim. Tinjauan ini bersifat kolektif, sebab terkadang di dalam sebagian hadits-hadits yang diriwayatkan Imam Muslim lebih kuat daripada sebagian hadits-hadits al-Bukhariy. Sekalipun demikian, ada juga para ulama yang menyatakan bahwa Shahîh Muslim lebih shahih, namun pendapat yang benar adalah pendapat pertama, yaitu Shahîh al-Bukhâriy lebih shahih.\nImam al-Bukhariy dan Imam Muslim tidak mencantumkan semua hadits ke dalam kitab Shahîh mereka ataupun berkomitmen untuk itu. Hal ini tampak dari pengakuan mereka sendiri, seperti apa yang dikatakan Imam Muslim, “Tidak semua yang menurut saya shahih saya muat di sini, yang saya muat hanyalah yang disepakati atasnya.”\nAda ulama yang mengatakan bahwa hanya sedikit saja yang tidak dimuat mereka dari hadits-hadits shahih lainnya. Namun pendapat yang benar adalah bahwa banyak hadits-hadits shahih lainnya yang terlewati oleh mereka berdua. Imam al- Bukhariy sendiri mengakui hal itu ketika berkata, “Hadits-hadits shahih lainnya yang\n24aku tinggalkan lebih banyak.” Dia juga mengatakan, “Aku hafal sebanyak seratus ribu hadits shahih dan dua ratus ribu hadits yang tidak shahih.”\n
  24. Yang paling shahih diantara keduanya adalah Shahîh al-Bukhâriy, disamping ia paling banyak faidahnya. Hal ini dikarenakan hadits-hadist yang diriwayatkan al-Bukhariy paling tersambung sanadnya dan paling Tsiqah para periwayatnya. Juga, karena di dalamnya terdapat intisari-intisari fiqih dan untaian-utaian bijak yang tidak terdapat pada kitab Shahîh Muslim. Tinjauan ini bersifat kolektif, sebab terkadang di dalam sebagian hadits-hadits yang diriwayatkan Imam Muslim lebih kuat daripada sebagian hadits-hadits al-Bukhariy. Sekalipun demikian, ada juga para ulama yang menyatakan bahwa Shahîh Muslim lebih shahih, namun pendapat yang benar adalah pendapat pertama, yaitu Shahîh al-Bukhâriy lebih shahih.\nImam al-Bukhariy dan Imam Muslim tidak mencantumkan semua hadits ke dalam kitab Shahîh mereka ataupun berkomitmen untuk itu. Hal ini tampak dari pengakuan mereka sendiri, seperti apa yang dikatakan Imam Muslim, “Tidak semua yang menurut saya shahih saya muat di sini, yang saya muat hanyalah yang disepakati atasnya.”\nAda ulama yang mengatakan bahwa hanya sedikit saja yang tidak dimuat mereka dari hadits-hadits shahih lainnya. Namun pendapat yang benar adalah bahwa banyak hadits-hadits shahih lainnya yang terlewati oleh mereka berdua. Imam al- Bukhariy sendiri mengakui hal itu ketika berkata, “Hadits-hadits shahih lainnya yang\n24aku tinggalkan lebih banyak.” Dia juga mengatakan, “Aku hafal sebanyak seratus ribu hadits shahih dan dua ratus ribu hadits yang tidak shahih.”\n
  25. Di dalam Shahîh al-Bukhariy terdapat 7275 hadits termasuk yang diulang, sedangkan jumlahnya tanpa diulang sebanyak 4000 hadits.\n• Di dalam Shahîh Muslim terdapat 12.000 hadits termasuk yang diulang, sedangkan jumlahnya tanpa diulang sebanyak lebih kurang 4000 hadits juga.\n
  26. \n