SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Kuantitas Rowi
Hadits mutawatir Hadits Ahad
 Pengertian Hadist Mutawatir
Secara kebahasaan lafazh Mutawatir dapat
berarti Mutatabi’, yaitu sesuatu yang datang
berikut dengan kita, atau yang beriringan
antara satu dengan lainnya dengan tidak ada
jaraknya.
Sedangkan menurut istilah ulama hadits
Mutawatir berarti:
"Hadits yang diriwayatkan oleh orang banyak
yang mustahil menurut adat bahwa mereka
bersepakat untuk berbuat dusta".
Syarat-syarat Hadits Mutawatir
1. Diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi
2. Adanya keseimbangan antarperawi pada
thabaqat (lapisan) pertama dengan
thabaqat berikutnya
3. Berdasarkan tanggapan pancaindra
4. Mustahil bersepakat bohong
Status dan hukum hadits mutawatir adalah
qat'i al-Wurud, yaitu pasti keberadaannya
dan menghasilkan ilmu yang dharuri (pasti).
Oleh karena itu, adalah wajib bagi umat
Islam untuk menerima dan mengamalkannya.
Dan karenanya pula, orang yang menolak
hadits mutawatir dihukumkan kafir. Seluruh
hadits mutawatir adalah maqbul, dan
karenanya itu pembahasan mengenai
keadaan para perawinya tidak diperlukan
lagi.
Hadits mutawatir
Lafzhi Ma’nawi ‘amali
Redaksi dan makna
(sama)
Lafazd berlainan, makna
sama secara umum
Berita tentang
amaliyah
 Hadits Mutawatir Lafzhi
"Yaitu hadits yang mutawatir lafaz dan
maknanya”
Dari pengertian diatas dapat disimpilkan
Hadits mutawatir lafdzi adalah hadits yang
diriwayatkan oleh orang banyak yang susunan
redaksi dan ma’nanya sesuai benar antara
riwayat yang satu dengan yang lainnya.
 Contoh Hadits Mutawatir Lafzhi
 Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda,
 َ‫ع‬ْ‫ق‬َ‫م‬ ْ‫أ‬ َّ‫و‬َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ًا‬‫د‬ِّ‫م‬َ‫ع‬َ‫ت‬ُ‫م‬ َّ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
ِ‫ر‬ََّّ‫ان‬ َ‫ن‬‫م‬ َُُ‫د‬
 “Siapa saja yang berdusta atas namaku secara
sengaja maka hendaklah ia bersiap-siap
menempati tempat duduknya di neraka.” [Hadits
riwayat Al-Bukhari di dalam shahih Al-Bukhari no.
1291 dari Al-Mughirah bin Syu’bah]
 Hadits ini diriwayatkan oleh lebih dari 70 orang
sahabat
 Hadits ini diriwayatkan oleh lebih dari enam
puluh dua sahabat dengan teks yang sama,
bahkan menurut As-Syuyuti diriwayatkan lebih
dari dua ratus sahabat.
 Mutawatir Ma'nawi
"Hadits yang mutawatir maknanya saja, tidak
pada lafaznya.“
Hadits tentang mengangkat tangan ketika
berdo'a. telah diriwayatkan lebih dari seratus
hadis mengenai angkat tangan ketika berdo'a,
namun dengan lafaz yang berbeda antara yang
satu dengan yang lainnya. Masing-masing lafaz
tidak sampai ke derajat mutawatir, tetapi makna
dari keseluruhan lafaz-lafaz tersebut mengacu
kepada satu makna, sehinnga secara ma'nawi
Hadits tersebut adalah Mutawatir.
Mutawatir ‘Amali
Merupakan hadits tentang berita-berita yang
menerangkan waktu dan rokaat sholat, sholat
jenazah ,kadar zakat dan lain sebagainya
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya
bahwa hadits mutawatir dapat memberikan
faedah ilmu dharuri. Yakni, suatu keharusan
untuk menerima dan mengamalkan isinya
sesuai dengan yang diberitakan, sehingga
membawa kepada keyakinan yang qat'i
(pasti).
Pengertian Hadits Ahad
Kata ahad atau wahid berdasarkan segi
bahasa berarti satu, maka khobar ahad atau
khobar wahid berarti suatu berita yang
disampaikan oleh orang satu.
Menurut Istilah Hadits ahad adalah khobar
yang jumlah perowinya tidak sebanyak
jumlah perowi hadits mutawatir, baik perowi
itu satu, dua, tiga, empat, lima dan
seterusnya yang memberikan pengertian
bahwa jumlah perawi tersebut tidak
mencapai jumlah perowi hadits mutawatir.
 Menurut istilah, hadist ahad adalah:

ِ‫انمتوات‬ ‫شِوط‬ ‫يجمع‬ ‫مرنم‬ ‫هو‬
 Artinya: Hadis yang tidak memenuhi syarat-syarat
untuk menjadi hadis mutawwatir. Yang dimaksud
hadist ahad adalah hadist yang diriwayatkan oleh
beberapa perawi yang jumlahnya tidak mencapai
batasan hadist mutawwatir.
 Jadi semua hadits yang diriwayatkan satu orang, dua
orang atau lebih tapi tidak memenuhi syarat untuk
memasukkannya kedalam katagori hadits mutawatir,
maka disebut hadits Ahad.
 Dari segi kualitasnya hadits ahad ada yang berstatus
shahih, hasan dan dha’if. Oleh karena itu penelitian
terhadap kualitas sanad yang dijadikan sandarannya
sangat penting, sehingga dapat dipisahkan antara
hadits yang berstatus shahih, hasan dan dha’if.
 Hadist ahad memiliki nilai “nadhariy”. Yakni ia
masih merupakan ilmu yang masih memerlukan
penyelidikan dan pembuktian lebih lanjut.
Menurut Ibn Ash-Shalah, riwayat perawi
tunggal tsiqah (Hadist gharibdan
hadist fard) diklasifikasi ke dalam tiga kategori:
 Pertama, riwayat perawi tsiqah yang bertentangan
dengan riwayat yang lebih tsiqah. Riwayat seperti ini
harus ditolak dan dianggap syadzdz.
 Kedua,riwayat perawi yang bertentangan dengan
riwayat perawi tsiqah lainnya. Riwayat jenis ini
diterima.
 Ketiga, riwayat yang berada diantara dua jenis
kategori di atas. Contoh, menambah sebuah kata
dalam hadist yang tidak disebutkan oleh semua
perawi lain yang turut meriwayatkan hadist tersebut.
Seperti hadist yang diriwayatkan oleh Malik dari Nafi’
dari Ibnu Umar, “Anna rasul Allah faradha zakat al-
fithr min ramadhan ala kulli hurrin au ‘abdin
dzakarin au untsa min al-muslimin”.
Hadits Ahad
Hadits Masyhur Hadits ‘Aziz Hadits ghorib
Pengertian hadits masyhur
Menurut istilah hadits masyhur adalah : "Hadits
yang diriwayatkan oleh tiga orang perawi atau
lebih, pada setiap tingkatan sanad, selama tidak
sampai kepada tingkat mutawatir.
Pembagian hadits masyhur
Hadits masyhur ini, jika dilihat dari segi
kualitasnya dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu ada hadits yang shahih, hasan dan
dha’if.
a). Masyhur menurut ahli hadist saja, seperti hadist yang
diriwayatkan Anas ra:

‫قنت‬
‫النيب‬
‫صلي‬
‫هللا‬
‫عليه‬
‫وسلم‬
‫بعد‬
‫كوع‬
‫الر‬
‫ا‬‫ر‬‫شه‬
‫يدعو‬
‫علي‬
‫رعل‬
‫ان‬‫و‬‫وذك‬
Artinya: Bahwa Nabi saw pernah membaca doa qunut setelah
ruku’ selama satu bulan untuk mendoakan keluarga Ri’il
dan Dzakwan (HR. Bukhari Muslim).
b). Masyhur menurut ahli hadist, ulama lain, dan masyarakat
umum, seperti hadist:

ُ
ُ
‫م‬ِ‫ل‬ْ
‫س‬ُ
‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬
ُْ
‫ن‬َ
‫م‬
ُ
َ
‫م‬ِ‫ل‬َ
‫س‬
َُ
‫ن‬ْ
‫و‬ُ
‫م‬ِ‫ل‬ْ
‫س‬ُ
‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬
ُْ
‫ن‬ِ
‫م‬
ُ
ِ
‫ه‬ِ‫ان‬َ
‫س‬ِ‫ل‬
ُ
َ‫ي‬َ
‫و‬
ُ
ِ
ِِ
‫د‬
Artinya: Seorang muslim adalah orang yang menyelamatkan
sesama orang muslim dari gangguan lisan dan
tangannya (HR. Muttafaq ‘alaih)
c). Masyhur menurut ulama fiqih, seperti hadist:

‫أبغض‬
‫احلالل‬
‫إيل‬
‫هللا‬
‫الطالق‬

Artinya: Perbuatan halal yang paling dibenci Allah adalah
talaq
 Contoh Hadits Ahad Masyhur
 ُ‫ت‬ْ‫ع‬‫م‬َ‫س‬ َ‫ل‬‫ر‬َ‫ق‬ ‫رص‬َ‫ع‬ْ‫ان‬ ‫ْن‬‫ب‬ ‫و‬ِْ‫م‬َ‫ع‬ ‫ْن‬‫ب‬ َّ
‫اَّلل‬ ‫ْد‬‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
َ‫و‬ ‫ْه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ
‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ
‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َِ
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬
َ‫ت‬ََّْ‫ي‬ ‫ر‬ً‫ع‬‫ا‬ َ‫ز‬‫ت‬َّْ‫ا‬ َ‫م‬ْ‫ل‬‫ع‬ْ‫ان‬ ُ‫ض‬‫ب‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ َ
‫َل‬ َ َّ
‫اَّلل‬ َّ‫ن‬‫إ‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬
ْ‫ان‬ ُ‫ض‬‫ب‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬‫ك‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ‫رد‬َ‫ب‬‫ع‬ْ‫ان‬ ْ‫ن‬‫م‬ ُ‫ه‬ُ‫ع‬‫ز‬
‫ْض‬‫ب‬َ‫ق‬‫ب‬ َ‫م‬ْ‫ل‬‫ع‬
ُ‫رس‬ََّّ‫ان‬ َ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫ر‬ً‫م‬‫رن‬َ‫ع‬ ‫ْق‬‫ب‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ذ‬‫إ‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ‫رء‬َ‫م‬َ‫ل‬ُ‫ع‬ْ‫ان‬
‫ب‬ ‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ئ‬ُ‫س‬َ‫ف‬ ً
‫رَل‬َّ‫ه‬ُ‫ج‬ ‫ر‬ً‫س‬‫و‬ُ‫ء‬ُِ
ٍ‫م‬ْ‫ل‬‫ع‬ ِْ‫ي‬َ‫غ‬
‫وا‬ُّ‫ل‬َ‫ض‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُّ‫ل‬َ‫ض‬َ‫ف‬
 Dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata, ”Aku
mendengar Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda, ”Sesungguhnya
Allah tidaklah mencabut ilmu secara seketika
mencabutnya dari seorang hamba. Akan tetapi Allah
mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama.
Sehingga bila tidak tersisa seorang ulama pun maka
manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan
orang-orang bodoh. Maka, ketika mereka ditanya,
mereka berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka sesat
dan menyesatkan.” [Hadits riwayat Al-Bukhari,
Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad]
 Hadits ini diriwayatkan dari Abdullah bin
‘Amr, di seluruh tingkatan (thabaqah) sanad
terdapat tiga orang rawi atau lebih
sebagaimana telah dirinci dalam sanadny
 Pengertian hadits ‘Aziz
Secara etimologis, istilah 'aziz, ya'izzu yang
berarti : qalla (sedikit) atau nadara (jarang
terjadi).
secara terminologis, hadits 'aziz dapat
didefinisikan sebagai : "hadits yang diriwayatkan
oleh dua orang rawi atau lebih dalam satu
thabaqatnya".
 Pembagian Hadits 'Aziz
secara kualitas hadits 'aziz juga dapat dibedakan
menjadi shahih, hasan, dan da'if.
Hadist aziz adalah hadist yang diriwayatkan oleh dua
atau tiga perawi dalam salah satu thabaqahnya. Ini
adalah definisi Ibn Shalah dan diikuti pula oleh Imam
Nawawi. Hadist riwayat dua atau tiga perawi dapat
dikategorikan aziz. Ibn Hajar lebih condong pada
riwayat dua orang untuk definisi aziz dan tiga orang
untuk definisi masyhur.
Contoh hadist yang dikategorikan aziz, di antaranya:

َُ
‫ل‬
ُُ
‫ن‬ِ
‫م‬ْ
‫ؤ‬ُ‫ي‬
ُْ
‫م‬ُ
‫ك‬ُ
‫د‬َ
‫ح‬َ‫ا‬
َُ
‫ّت‬َ
‫ح‬
َُ
‫ن‬ْ
‫و‬ُ
‫ك‬َ‫أ‬
َُ
‫ب‬َ
‫َح‬‫أ‬
ُ
ِ
‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬
ُْ
‫ن‬ِ
‫م‬
ُ
ِ
ِ‫د‬ِ‫ال‬َ
‫و‬
َُ
‫و‬
ُ
َ‫ن‬‫ال‬
ُِ ‫ا‬
َُْ
‫ي‬ِ‫ع‬َْ
‫ْج‬َ‫ا‬
Artinya: Belum sempurna iman seseorang jika ia belum
mencintaiku melebihi cintanya kepada orang tuanya,
anaknya dan semua orang.
 Contoh Hadits Ahad Aziz
 Diriwayatkan oleh Syaikhan (Al-Bukhari dan
Muslim) dari hadits yang diriwayatkan dari
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dan Al-
Bukhari dari hadits yang diriwayatkan dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa
Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda,
 ‫ن‬‫م‬ ‫ْه‬‫ي‬َ‫ن‬‫إ‬ َّ‫ب‬َ‫ح‬‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫ك‬‫أ‬ ‫ى‬َّ‫ت‬‫ح‬ ،ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬َ‫ح‬‫أ‬ ُ‫ن‬‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ
‫َل‬
‫رس‬ََّّ‫وان‬ ُ‫د‬َ‫ن‬ َ‫وو‬ ُ‫د‬‫وان‬
َ‫ين‬‫ع‬َ‫م‬ْ‫أج‬
 ”Tidak beriman salah seorang di antara kalian
hingga aku lebih dia cintai daripada ayahnya,
anaknya dan seluruh umat manusia.” [Hadits
riwayat Al-Bukhari dan Muslim]
 Hadits ini hanya diriwayatkan dari Anas bin
Malik dan Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhuma. Tidak terdapat keterangan adanya
jalur selain mereka berdua di tingkatan
sanad ini (di thabaqah sahabat).
 Oleh karenanya, jumlah perawinya pada
thabaqah ini hanya dua orang saja, sehingga
ini hadits Aziz, wallahu a’lam
 Hadist gharib Secara etimologi, gharib berasal dari
kata gharaba, yaghribu yang berarti al-munfarid,
yaitu menyendiri atau ba'id 'an wathanih, jauh dari
tanah airnya. Gharib juga berarti "terasing/jauh dari
tempat tinggal.
Sedangkan secara terminologis, "Hadits yang
diriwayatkan oleh seorang perawi yang menyendiri
dalam meriwayatkannya, baik yang menyendiri itu
imamnya maupun selainnya”.
 Hadist yang hanya diriwayatkan oleh satu orang
dalam salah satu thabaqahnya. Dinamakan demikian
karena ia nampak menyendiri, seakan-akan terasing
dari yang lain atau jauh dari tataran masyhur apalagi
mutawatir. Ibarat orang yang pergi jauh terasing dari
sanak keluarganya. Para ulama membagi hadist
gharib menjadi dua berdasarkan letak
keterasingannya:
1. Gharib Mutlak, dikatakan demikian jika dalam
salah satu tingkatan sanadnya terdapat hanya
seorang perawi yang meriwayatkan. Misalnya
hadist shahih yang berbunyi:

ُِ
‫ان‬َ‫ت‬َ
‫م‬ِ‫ل‬َ
‫ك‬
ُِ
‫ان‬َ‫ت‬َ
‫ف‬ْ‫ي‬ِ
‫ف‬َ
‫خ‬
‫ى‬َ‫ل‬َ
‫ع‬
ُِ
‫ان‬َ
‫س‬ِ‫ل‬ْ‫ل‬‫ا‬
ُْ‫ي‬ِ
‫ق‬َ‫ث‬
ُِ
‫ان‬َ‫ت‬َ‫ل‬
ُِ
‫ف‬
ُِ
‫ان‬َ
‫ز‬ْ‫ي‬ِ
‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬
ُ
َ‫ت‬َ‫ب‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ
‫ح‬
ُِ
‫ان‬
َُ
‫ل‬ِ‫إ‬
ُِ
‫ن‬َْ
‫ْح‬َ
‫ر‬‫ال‬
َُ
‫ن‬‫ا‬َ
‫ح‬ْ‫ب‬ُ
‫س‬
ُ
ِ
‫هللا‬
ُِ
‫م‬ْ‫ي‬ِ
‫ظ‬َ
‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬
َُ
‫ن‬‫ا‬َ
‫ح‬ْ‫ب‬ُ
‫س‬
ُ
ِ
‫هللا‬
ُ
ِ
ِِ
‫د‬ْ
‫م‬َ
ِ
‫ِب‬َ
‫و‬
Artinya: Ada dua kalimat yang ringan untuk
diucapkan oleh lidah namun berat bobot
timbangannya dan sangat dicintai oleh Allah,
kalimat itu adalah subhanallah wa bihamdih.
2. Gharib Nisbi,
yaitu hadist yang dalam sanadnya terdapat
perbedaan yang membedakan dengan kondisi
mayoritas sanad. Gharib nisbi tidak berkaitan
dengan jumlah perawi, namun lebih pada kondisi
yang asing atau beda bila dibanding dengan
kondisi sanad lain. Perbedaan tersebut bisa
berkaitan dengan tempat atau sifat perawi
 Istilah lain yang sering disepadankan dengan
gharib adalah munfarid. Sebagian ulama
membedakan dua istilah tersebut seperti Al-
Qoriy yang kemudian dianut oleh Nuruddin ‘Itr.
‘Itr menilai ada sisi-sisi tertentu yang tidak bisa
disepadankan, terutama yang berkaitan dengan
contoh pembagiannya.
 Sebagian ulama lain justru menyamakan dua
istilah tersebut, baik secara etimologi maupun
terminologi. Mereka menilai bahwa perbedaan
sebenarnya bukan pada masalah yang esensial,
namun sebatas pengkategorian kasus. Pendapat
ini dianut oleh Muhammad Adib Sholeh.
 Contoh Hadits Ahad Gharib
 Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda,
 ‫ترن‬َ‫ل‬‫ي‬‫ق‬َ‫ث‬ ،‫سرن‬ِّ‫انل‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ع‬ ‫ترن‬َ‫ف‬‫ي‬‫َف‬‫خ‬ ‫ترن‬َ‫م‬‫ل‬َ‫ك‬
‫إنى‬ ‫ترن‬َ‫ب‬‫ي‬‫ب‬َ‫ح‬ ،‫يزان‬‫انم‬ ‫في‬
‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬َِّ‫ان‬
:
َّ
‫اَّلل‬ َ‫ْحرن‬‫ب‬ُ‫س‬ ،‫يم‬‫ظ‬َ‫ع‬‫ان‬ َّ
‫اَّلل‬ َ‫ْحرن‬‫ب‬ُ‫س‬
ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬‫وب‬
 “Dua kalimat yang ringan di lisan, berat di
mizan (timbangan di akhirat) dan dicintai
oleh Ar-Rahman, Subhaanallohil ‘azhim,
Subhaanallohi wa bihamdih.” [Hadits riwayat
Al-Bukhari no. 6404]
 Hadits ini hanya diriwayatkan oleh Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Tidak ada
sahabat lain yang meriwayatkan hadits ini
Sebagaimana yang ditulis Moh. Akib Muslim
dalam bukunya Ilmu Musthalah Hadis: Kajian
Historis Metodologis, hadits Ahad
memberikan manfaat kepada dzan
(kemungkinan melakukan penelitian).
Persyaratan yang dikemukakan para ulama
berkaitan dengan dua sisi, yaitu berkaitan
dengan para perawi hadits dan berkaitan
dengan substansi dari hadits.
Para ulama banyak memberikan bukti tentang
kehujjahan hadits ahad. Diantara dalil-dalil yang
mereka gunakan adalah :
Sejarah membuktikan bahwa Rasulullah saw
tatkala menyebarkan Islam kepada para
pemimpin negeri/raja,
Beliau menunjuk/mengutus satu atau dua
orang sahabat. Bahkan beliau pernah mengutus
12 sahabat untuk berpencar menemui 12
pemimpin saat itu untuk diajak menganut Islam.
Kasus ini membuktikan bahwa khabar yang
disampaikan atau dibawa oleh satu/dua orang
sahabat dapat dijadikan hujjah.

More Related Content

Similar to MUTAWATIR

qurdits kelas 10 semester 2 klasifikasi hadits menurut kualitas
qurdits kelas 10 semester 2 klasifikasi hadits menurut kualitasqurdits kelas 10 semester 2 klasifikasi hadits menurut kualitas
qurdits kelas 10 semester 2 klasifikasi hadits menurut kualitasTatik Suwartinah
 
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai Aspeknya
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai AspeknyaMakalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai Aspeknya
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai AspeknyaRafi Mariska
 
KELOMPOK 9 Hadits.pptx hadis hadis hadis h
KELOMPOK 9 Hadits.pptx hadis hadis hadis hKELOMPOK 9 Hadits.pptx hadis hadis hadis h
KELOMPOK 9 Hadits.pptx hadis hadis hadis harifrahman87863
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiFakhri Cool
 
Agama hadits
Agama haditsAgama hadits
Agama haditsIntandea
 
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Rian Ramdani
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnyasholihiyyah
 
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis, Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis,Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis,Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis, Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...Ningsih Wahyu
 
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifHadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifAzzahra Azzahra
 
Hadits ahad
Hadits ahadHadits ahad
Hadits ahadLtfltf
 
Qurdist 11 semester 2 berlomba dalam kebaikan
Qurdist 11 semester 2 berlomba dalam kebaikanQurdist 11 semester 2 berlomba dalam kebaikan
Qurdist 11 semester 2 berlomba dalam kebaikanTatik Suwartinah
 
Qurdist 10 semester 2 hadist segi kualitas
Qurdist 10 semester 2 hadist segi kualitasQurdist 10 semester 2 hadist segi kualitas
Qurdist 10 semester 2 hadist segi kualitasTatik Suwartinah
 
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihadPendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihadMarhamah Saleh
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaHolong Marina Ops
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyasholihiyyah
 

Similar to MUTAWATIR (20)

qurdits kelas 10 semester 2 klasifikasi hadits menurut kualitas
qurdits kelas 10 semester 2 klasifikasi hadits menurut kualitasqurdits kelas 10 semester 2 klasifikasi hadits menurut kualitas
qurdits kelas 10 semester 2 klasifikasi hadits menurut kualitas
 
Hadits
HaditsHadits
Hadits
 
5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber
 
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai Aspeknya
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai AspeknyaMakalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai Aspeknya
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai Aspeknya
 
studi hadits
studi haditsstudi hadits
studi hadits
 
KELOMPOK 9 Hadits.pptx hadis hadis hadis h
KELOMPOK 9 Hadits.pptx hadis hadis hadis hKELOMPOK 9 Hadits.pptx hadis hadis hadis h
KELOMPOK 9 Hadits.pptx hadis hadis hadis h
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
 
Agama hadits
Agama haditsAgama hadits
Agama hadits
 
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
 
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis, Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis,Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis,Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis, Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
 
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifHadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
 
Hadis dhaif
Hadis dhaifHadis dhaif
Hadis dhaif
 
Hadits ahad
Hadits ahadHadits ahad
Hadits ahad
 
Qurdist 11 semester 2 berlomba dalam kebaikan
Qurdist 11 semester 2 berlomba dalam kebaikanQurdist 11 semester 2 berlomba dalam kebaikan
Qurdist 11 semester 2 berlomba dalam kebaikan
 
Qurdist 10 semester 2 hadist segi kualitas
Qurdist 10 semester 2 hadist segi kualitasQurdist 10 semester 2 hadist segi kualitas
Qurdist 10 semester 2 hadist segi kualitas
 
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihadPendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
 
HADITS
HADITSHADITS
HADITS
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
 

MUTAWATIR

  • 1.
  • 3.  Pengertian Hadist Mutawatir Secara kebahasaan lafazh Mutawatir dapat berarti Mutatabi’, yaitu sesuatu yang datang berikut dengan kita, atau yang beriringan antara satu dengan lainnya dengan tidak ada jaraknya. Sedangkan menurut istilah ulama hadits Mutawatir berarti: "Hadits yang diriwayatkan oleh orang banyak yang mustahil menurut adat bahwa mereka bersepakat untuk berbuat dusta".
  • 4. Syarat-syarat Hadits Mutawatir 1. Diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi 2. Adanya keseimbangan antarperawi pada thabaqat (lapisan) pertama dengan thabaqat berikutnya 3. Berdasarkan tanggapan pancaindra 4. Mustahil bersepakat bohong
  • 5. Status dan hukum hadits mutawatir adalah qat'i al-Wurud, yaitu pasti keberadaannya dan menghasilkan ilmu yang dharuri (pasti). Oleh karena itu, adalah wajib bagi umat Islam untuk menerima dan mengamalkannya. Dan karenanya pula, orang yang menolak hadits mutawatir dihukumkan kafir. Seluruh hadits mutawatir adalah maqbul, dan karenanya itu pembahasan mengenai keadaan para perawinya tidak diperlukan lagi.
  • 6. Hadits mutawatir Lafzhi Ma’nawi ‘amali Redaksi dan makna (sama) Lafazd berlainan, makna sama secara umum Berita tentang amaliyah
  • 7.  Hadits Mutawatir Lafzhi "Yaitu hadits yang mutawatir lafaz dan maknanya” Dari pengertian diatas dapat disimpilkan Hadits mutawatir lafdzi adalah hadits yang diriwayatkan oleh orang banyak yang susunan redaksi dan ma’nanya sesuai benar antara riwayat yang satu dengan yang lainnya.
  • 8.  Contoh Hadits Mutawatir Lafzhi  Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda,  َ‫ع‬ْ‫ق‬َ‫م‬ ْ‫أ‬ َّ‫و‬َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ًا‬‫د‬ِّ‫م‬َ‫ع‬َ‫ت‬ُ‫م‬ َّ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ِ‫ر‬ََّّ‫ان‬ َ‫ن‬‫م‬ َُُ‫د‬  “Siapa saja yang berdusta atas namaku secara sengaja maka hendaklah ia bersiap-siap menempati tempat duduknya di neraka.” [Hadits riwayat Al-Bukhari di dalam shahih Al-Bukhari no. 1291 dari Al-Mughirah bin Syu’bah]  Hadits ini diriwayatkan oleh lebih dari 70 orang sahabat  Hadits ini diriwayatkan oleh lebih dari enam puluh dua sahabat dengan teks yang sama, bahkan menurut As-Syuyuti diriwayatkan lebih dari dua ratus sahabat.
  • 9.  Mutawatir Ma'nawi "Hadits yang mutawatir maknanya saja, tidak pada lafaznya.“ Hadits tentang mengangkat tangan ketika berdo'a. telah diriwayatkan lebih dari seratus hadis mengenai angkat tangan ketika berdo'a, namun dengan lafaz yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Masing-masing lafaz tidak sampai ke derajat mutawatir, tetapi makna dari keseluruhan lafaz-lafaz tersebut mengacu kepada satu makna, sehinnga secara ma'nawi Hadits tersebut adalah Mutawatir.
  • 10. Mutawatir ‘Amali Merupakan hadits tentang berita-berita yang menerangkan waktu dan rokaat sholat, sholat jenazah ,kadar zakat dan lain sebagainya
  • 11. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa hadits mutawatir dapat memberikan faedah ilmu dharuri. Yakni, suatu keharusan untuk menerima dan mengamalkan isinya sesuai dengan yang diberitakan, sehingga membawa kepada keyakinan yang qat'i (pasti).
  • 12. Pengertian Hadits Ahad Kata ahad atau wahid berdasarkan segi bahasa berarti satu, maka khobar ahad atau khobar wahid berarti suatu berita yang disampaikan oleh orang satu. Menurut Istilah Hadits ahad adalah khobar yang jumlah perowinya tidak sebanyak jumlah perowi hadits mutawatir, baik perowi itu satu, dua, tiga, empat, lima dan seterusnya yang memberikan pengertian bahwa jumlah perawi tersebut tidak mencapai jumlah perowi hadits mutawatir.
  • 13.  Menurut istilah, hadist ahad adalah:  ِ‫انمتوات‬ ‫شِوط‬ ‫يجمع‬ ‫مرنم‬ ‫هو‬  Artinya: Hadis yang tidak memenuhi syarat-syarat untuk menjadi hadis mutawwatir. Yang dimaksud hadist ahad adalah hadist yang diriwayatkan oleh beberapa perawi yang jumlahnya tidak mencapai batasan hadist mutawwatir.  Jadi semua hadits yang diriwayatkan satu orang, dua orang atau lebih tapi tidak memenuhi syarat untuk memasukkannya kedalam katagori hadits mutawatir, maka disebut hadits Ahad.  Dari segi kualitasnya hadits ahad ada yang berstatus shahih, hasan dan dha’if. Oleh karena itu penelitian terhadap kualitas sanad yang dijadikan sandarannya sangat penting, sehingga dapat dipisahkan antara hadits yang berstatus shahih, hasan dan dha’if.
  • 14.  Hadist ahad memiliki nilai “nadhariy”. Yakni ia masih merupakan ilmu yang masih memerlukan penyelidikan dan pembuktian lebih lanjut. Menurut Ibn Ash-Shalah, riwayat perawi tunggal tsiqah (Hadist gharibdan hadist fard) diklasifikasi ke dalam tiga kategori:
  • 15.  Pertama, riwayat perawi tsiqah yang bertentangan dengan riwayat yang lebih tsiqah. Riwayat seperti ini harus ditolak dan dianggap syadzdz.  Kedua,riwayat perawi yang bertentangan dengan riwayat perawi tsiqah lainnya. Riwayat jenis ini diterima.  Ketiga, riwayat yang berada diantara dua jenis kategori di atas. Contoh, menambah sebuah kata dalam hadist yang tidak disebutkan oleh semua perawi lain yang turut meriwayatkan hadist tersebut. Seperti hadist yang diriwayatkan oleh Malik dari Nafi’ dari Ibnu Umar, “Anna rasul Allah faradha zakat al- fithr min ramadhan ala kulli hurrin au ‘abdin dzakarin au untsa min al-muslimin”.
  • 16. Hadits Ahad Hadits Masyhur Hadits ‘Aziz Hadits ghorib
  • 17. Pengertian hadits masyhur Menurut istilah hadits masyhur adalah : "Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang perawi atau lebih, pada setiap tingkatan sanad, selama tidak sampai kepada tingkat mutawatir. Pembagian hadits masyhur Hadits masyhur ini, jika dilihat dari segi kualitasnya dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu ada hadits yang shahih, hasan dan dha’if.
  • 18. a). Masyhur menurut ahli hadist saja, seperti hadist yang diriwayatkan Anas ra:  ‫قنت‬ ‫النيب‬ ‫صلي‬ ‫هللا‬ ‫عليه‬ ‫وسلم‬ ‫بعد‬ ‫كوع‬ ‫الر‬ ‫ا‬‫ر‬‫شه‬ ‫يدعو‬ ‫علي‬ ‫رعل‬ ‫ان‬‫و‬‫وذك‬ Artinya: Bahwa Nabi saw pernah membaca doa qunut setelah ruku’ selama satu bulan untuk mendoakan keluarga Ri’il dan Dzakwan (HR. Bukhari Muslim). b). Masyhur menurut ahli hadist, ulama lain, dan masyarakat umum, seperti hadist:  ُ ُ ‫م‬ِ‫ل‬ْ ‫س‬ُ ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُْ ‫ن‬َ ‫م‬ ُ َ ‫م‬ِ‫ل‬َ ‫س‬ َُ ‫ن‬ْ ‫و‬ُ ‫م‬ِ‫ل‬ْ ‫س‬ُ ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُْ ‫ن‬ِ ‫م‬ ُ ِ ‫ه‬ِ‫ان‬َ ‫س‬ِ‫ل‬ ُ َ‫ي‬َ ‫و‬ ُ ِ ِِ ‫د‬ Artinya: Seorang muslim adalah orang yang menyelamatkan sesama orang muslim dari gangguan lisan dan tangannya (HR. Muttafaq ‘alaih) c). Masyhur menurut ulama fiqih, seperti hadist:  ‫أبغض‬ ‫احلالل‬ ‫إيل‬ ‫هللا‬ ‫الطالق‬  Artinya: Perbuatan halal yang paling dibenci Allah adalah talaq
  • 19.  Contoh Hadits Ahad Masyhur  ُ‫ت‬ْ‫ع‬‫م‬َ‫س‬ َ‫ل‬‫ر‬َ‫ق‬ ‫رص‬َ‫ع‬ْ‫ان‬ ‫ْن‬‫ب‬ ‫و‬ِْ‫م‬َ‫ع‬ ‫ْن‬‫ب‬ َّ ‫اَّلل‬ ‫ْد‬‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ْه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ ‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َِ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫ت‬ََّْ‫ي‬ ‫ر‬ً‫ع‬‫ا‬ َ‫ز‬‫ت‬َّْ‫ا‬ َ‫م‬ْ‫ل‬‫ع‬ْ‫ان‬ ُ‫ض‬‫ب‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ َ ‫َل‬ َ َّ ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬‫إ‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ ْ‫ان‬ ُ‫ض‬‫ب‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬‫ك‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ‫رد‬َ‫ب‬‫ع‬ْ‫ان‬ ْ‫ن‬‫م‬ ُ‫ه‬ُ‫ع‬‫ز‬ ‫ْض‬‫ب‬َ‫ق‬‫ب‬ َ‫م‬ْ‫ل‬‫ع‬ ُ‫رس‬ََّّ‫ان‬ َ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫ر‬ً‫م‬‫رن‬َ‫ع‬ ‫ْق‬‫ب‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ذ‬‫إ‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ‫رء‬َ‫م‬َ‫ل‬ُ‫ع‬ْ‫ان‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ئ‬ُ‫س‬َ‫ف‬ ً ‫رَل‬َّ‫ه‬ُ‫ج‬ ‫ر‬ً‫س‬‫و‬ُ‫ء‬ُِ ٍ‫م‬ْ‫ل‬‫ع‬ ِْ‫ي‬َ‫غ‬ ‫وا‬ُّ‫ل‬َ‫ض‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُّ‫ل‬َ‫ض‬َ‫ف‬  Dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata, ”Aku mendengar Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda, ”Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu secara seketika mencabutnya dari seorang hamba. Akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama. Sehingga bila tidak tersisa seorang ulama pun maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Maka, ketika mereka ditanya, mereka berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan.” [Hadits riwayat Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad]
  • 20.  Hadits ini diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr, di seluruh tingkatan (thabaqah) sanad terdapat tiga orang rawi atau lebih sebagaimana telah dirinci dalam sanadny
  • 21.  Pengertian hadits ‘Aziz Secara etimologis, istilah 'aziz, ya'izzu yang berarti : qalla (sedikit) atau nadara (jarang terjadi). secara terminologis, hadits 'aziz dapat didefinisikan sebagai : "hadits yang diriwayatkan oleh dua orang rawi atau lebih dalam satu thabaqatnya".  Pembagian Hadits 'Aziz secara kualitas hadits 'aziz juga dapat dibedakan menjadi shahih, hasan, dan da'if.
  • 22. Hadist aziz adalah hadist yang diriwayatkan oleh dua atau tiga perawi dalam salah satu thabaqahnya. Ini adalah definisi Ibn Shalah dan diikuti pula oleh Imam Nawawi. Hadist riwayat dua atau tiga perawi dapat dikategorikan aziz. Ibn Hajar lebih condong pada riwayat dua orang untuk definisi aziz dan tiga orang untuk definisi masyhur. Contoh hadist yang dikategorikan aziz, di antaranya:  َُ ‫ل‬ ُُ ‫ن‬ِ ‫م‬ْ ‫ؤ‬ُ‫ي‬ ُْ ‫م‬ُ ‫ك‬ُ ‫د‬َ ‫ح‬َ‫ا‬ َُ ‫ّت‬َ ‫ح‬ َُ ‫ن‬ْ ‫و‬ُ ‫ك‬َ‫أ‬ َُ ‫ب‬َ ‫َح‬‫أ‬ ُ ِ ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُْ ‫ن‬ِ ‫م‬ ُ ِ ِ‫د‬ِ‫ال‬َ ‫و‬ َُ ‫و‬ ُ َ‫ن‬‫ال‬ ُِ ‫ا‬ َُْ ‫ي‬ِ‫ع‬َْ ‫ْج‬َ‫ا‬ Artinya: Belum sempurna iman seseorang jika ia belum mencintaiku melebihi cintanya kepada orang tuanya, anaknya dan semua orang.
  • 23.  Contoh Hadits Ahad Aziz  Diriwayatkan oleh Syaikhan (Al-Bukhari dan Muslim) dari hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dan Al- Bukhari dari hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda,  ‫ن‬‫م‬ ‫ْه‬‫ي‬َ‫ن‬‫إ‬ َّ‫ب‬َ‫ح‬‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫ك‬‫أ‬ ‫ى‬َّ‫ت‬‫ح‬ ،ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬َ‫ح‬‫أ‬ ُ‫ن‬‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ ‫َل‬ ‫رس‬ََّّ‫وان‬ ُ‫د‬َ‫ن‬ َ‫وو‬ ُ‫د‬‫وان‬ َ‫ين‬‫ع‬َ‫م‬ْ‫أج‬  ”Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih dia cintai daripada ayahnya, anaknya dan seluruh umat manusia.” [Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim]
  • 24.  Hadits ini hanya diriwayatkan dari Anas bin Malik dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma. Tidak terdapat keterangan adanya jalur selain mereka berdua di tingkatan sanad ini (di thabaqah sahabat).  Oleh karenanya, jumlah perawinya pada thabaqah ini hanya dua orang saja, sehingga ini hadits Aziz, wallahu a’lam
  • 25.  Hadist gharib Secara etimologi, gharib berasal dari kata gharaba, yaghribu yang berarti al-munfarid, yaitu menyendiri atau ba'id 'an wathanih, jauh dari tanah airnya. Gharib juga berarti "terasing/jauh dari tempat tinggal. Sedangkan secara terminologis, "Hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang menyendiri dalam meriwayatkannya, baik yang menyendiri itu imamnya maupun selainnya”.  Hadist yang hanya diriwayatkan oleh satu orang dalam salah satu thabaqahnya. Dinamakan demikian karena ia nampak menyendiri, seakan-akan terasing dari yang lain atau jauh dari tataran masyhur apalagi mutawatir. Ibarat orang yang pergi jauh terasing dari sanak keluarganya. Para ulama membagi hadist gharib menjadi dua berdasarkan letak keterasingannya:
  • 26. 1. Gharib Mutlak, dikatakan demikian jika dalam salah satu tingkatan sanadnya terdapat hanya seorang perawi yang meriwayatkan. Misalnya hadist shahih yang berbunyi:  ُِ ‫ان‬َ‫ت‬َ ‫م‬ِ‫ل‬َ ‫ك‬ ُِ ‫ان‬َ‫ت‬َ ‫ف‬ْ‫ي‬ِ ‫ف‬َ ‫خ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ ‫ع‬ ُِ ‫ان‬َ ‫س‬ِ‫ل‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُْ‫ي‬ِ ‫ق‬َ‫ث‬ ُِ ‫ان‬َ‫ت‬َ‫ل‬ ُِ ‫ف‬ ُِ ‫ان‬َ ‫ز‬ْ‫ي‬ِ ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ َ‫ت‬َ‫ب‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ ‫ح‬ ُِ ‫ان‬ َُ ‫ل‬ِ‫إ‬ ُِ ‫ن‬َْ ‫ْح‬َ ‫ر‬‫ال‬ َُ ‫ن‬‫ا‬َ ‫ح‬ْ‫ب‬ُ ‫س‬ ُ ِ ‫هللا‬ ُِ ‫م‬ْ‫ي‬ِ ‫ظ‬َ ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َُ ‫ن‬‫ا‬َ ‫ح‬ْ‫ب‬ُ ‫س‬ ُ ِ ‫هللا‬ ُ ِ ِِ ‫د‬ْ ‫م‬َ ِ ‫ِب‬َ ‫و‬ Artinya: Ada dua kalimat yang ringan untuk diucapkan oleh lidah namun berat bobot timbangannya dan sangat dicintai oleh Allah, kalimat itu adalah subhanallah wa bihamdih.
  • 27. 2. Gharib Nisbi, yaitu hadist yang dalam sanadnya terdapat perbedaan yang membedakan dengan kondisi mayoritas sanad. Gharib nisbi tidak berkaitan dengan jumlah perawi, namun lebih pada kondisi yang asing atau beda bila dibanding dengan kondisi sanad lain. Perbedaan tersebut bisa berkaitan dengan tempat atau sifat perawi
  • 28.  Istilah lain yang sering disepadankan dengan gharib adalah munfarid. Sebagian ulama membedakan dua istilah tersebut seperti Al- Qoriy yang kemudian dianut oleh Nuruddin ‘Itr. ‘Itr menilai ada sisi-sisi tertentu yang tidak bisa disepadankan, terutama yang berkaitan dengan contoh pembagiannya.  Sebagian ulama lain justru menyamakan dua istilah tersebut, baik secara etimologi maupun terminologi. Mereka menilai bahwa perbedaan sebenarnya bukan pada masalah yang esensial, namun sebatas pengkategorian kasus. Pendapat ini dianut oleh Muhammad Adib Sholeh.
  • 29.  Contoh Hadits Ahad Gharib  Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ‫ﷺ‬bersabda,  ‫ترن‬َ‫ل‬‫ي‬‫ق‬َ‫ث‬ ،‫سرن‬ِّ‫انل‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ع‬ ‫ترن‬َ‫ف‬‫ي‬‫َف‬‫خ‬ ‫ترن‬َ‫م‬‫ل‬َ‫ك‬ ‫إنى‬ ‫ترن‬َ‫ب‬‫ي‬‫ب‬َ‫ح‬ ،‫يزان‬‫انم‬ ‫في‬ ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬َِّ‫ان‬ : َّ ‫اَّلل‬ َ‫ْحرن‬‫ب‬ُ‫س‬ ،‫يم‬‫ظ‬َ‫ع‬‫ان‬ َّ ‫اَّلل‬ َ‫ْحرن‬‫ب‬ُ‫س‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬‫وب‬  “Dua kalimat yang ringan di lisan, berat di mizan (timbangan di akhirat) dan dicintai oleh Ar-Rahman, Subhaanallohil ‘azhim, Subhaanallohi wa bihamdih.” [Hadits riwayat Al-Bukhari no. 6404]
  • 30.  Hadits ini hanya diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Tidak ada sahabat lain yang meriwayatkan hadits ini
  • 31. Sebagaimana yang ditulis Moh. Akib Muslim dalam bukunya Ilmu Musthalah Hadis: Kajian Historis Metodologis, hadits Ahad memberikan manfaat kepada dzan (kemungkinan melakukan penelitian).
  • 32. Persyaratan yang dikemukakan para ulama berkaitan dengan dua sisi, yaitu berkaitan dengan para perawi hadits dan berkaitan dengan substansi dari hadits.
  • 33. Para ulama banyak memberikan bukti tentang kehujjahan hadits ahad. Diantara dalil-dalil yang mereka gunakan adalah : Sejarah membuktikan bahwa Rasulullah saw tatkala menyebarkan Islam kepada para pemimpin negeri/raja, Beliau menunjuk/mengutus satu atau dua orang sahabat. Bahkan beliau pernah mengutus 12 sahabat untuk berpencar menemui 12 pemimpin saat itu untuk diajak menganut Islam. Kasus ini membuktikan bahwa khabar yang disampaikan atau dibawa oleh satu/dua orang sahabat dapat dijadikan hujjah.