Kumpulan hadits shahih Bukhari-Muslim
RIWAYAT SINGKAT :
Imam Bukhari
Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju'fi al-Bukhari atau lebih dikenal Imam Bukhari (Lahir 13 Syawal 196 H/21 Juli 810 M - Wafat 256 H/31 Agustus 870 M) adalah ahli hadits yang termasyhur di antara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah bahkan dalam kitab-kitab Fiqih dan Hadits, hadits-hadits beliau memiliki derajat yang tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hal Ilmu Hadits). Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
.....
Imam Muslim
Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi(bahasa Arab: أبو الحسين مسلم بن الحجاج القشيري النيشابوري), atau sering dikenal sebagai Imam Muslim (821-875) dilahirkan pada tahun 204 Hijriah dan meninggal dunia pada sore hari Ahad, 25 Rajab 261 Hijriah / 5 Mei 875 Masehi dan dikuburkan di Naisaburi..
...
Berikut ini (beberapa) hadits-haditsnya :
JANGANLAH KALIAN KEMBALI KAFIR SEPENINGGALANKU, YANG SATU MEMENGGAL LEHER YANG LAIN
44. Jarir r.a. berkata: Ketika hajjatul wada’ Nabi saw. menyuruhnya supaya memanggil orang-orang untuk mendengarkan khotbah Nabi saw. Lalu Nabi saw. bersabda: Janganlah kalian kembali sepeninggalanku menjadi kafir karena setengah kamu memenggal leher setengahnya. (Bukhari, Muslim).
45. Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Awaslah/celakalah kalian, jangan sampai kembali menjadi kafir sepeninggalanku, yaitu yang satu memenggal leher yang lain. (Bukhari, Muslim).
• Yakni karena berebut dunia, kekayaan dan kedudukan.
1. KUMPULAN
HADITS SHAHIH
BUKHARI-MUSLIM
Dihimpun dari beberapa sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Bukhari
http://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Muslim
http://bukharimuslim.wordpress.com/
http://slideshare.net/Wdarminto
2. RIWAYAT SINGKAT
Imam Bukhari
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah
bin Bardizbah al-Ju'fi al-Bukhari atau lebih dikenal Imam Bukhari
(Lahir 196 H/810 M - Wafat 256 H/870 M) adalah ahli hadits yang
termasyhur di antara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama
dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah
bahkan dalam kitab-kitab Fiqih dan Hadits, hadits-hadits beliau memiliki
derajat yang tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul
Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hal Ilmu Hadits).
Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
Beliau diberi nama Muhammad oleh ayah beliau, Ismail bin Ibrahim.
Yang sering menggunakan nama asli beliau ini adalah Imam Turmudzi
dalam komentarnya setelah meriwayatkan hadits dalam Sunan Turmudzi.
Sedangkan kuniah beliau adalah Abu Abdullah. Karena lahir di Bukhara,
3. Uzbekistan, Asia Tengah; beliau dikenal sebagai al-Bukhari. Dengan
demikian nama lengkap beliau adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail
bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju'fi al-Bukhari. Ia lahir
pada tanggal 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M). Tak lama setelah lahir,
beliau kehilangan penglihatannya.
Bukhari dididik dalam keluarga ulama yang taat beragama. Dalam kitab
ats-Tsiqat, Ibnu Hibban menulis bahwa ayahnya dikenal sebagai orang
yang wara' dalam arti berhati hati terhadap hal hal yang bersifat syubhat
(ragu-ragu) hukumnya terlebih lebih terhadap hal yang haram. Ayahnya
adalah seorang ulama bermadzhab Maliki dan merupakan murid dari Imam
Malik, seorang ulama besar dan ahli fikih. Ayahnya wafat ketika Bukhari
masih kecil.
Bukhari berguru kepada Syekh Ad-Dakhili, ulama ahli hadits yang
masyhur di Bukhara. pada usia 16 tahun bersama keluarganya, ia
mengunjungi kota suci terutama Mekkah dan Madinah, dimana dikedua
kota suci itu dia mengikuti kuliah para guru besar hadits. Pada usia 18
tahun dia menerbitkan kitab pertama Kazaya Shahabah wa Tabi'in, hafal
kitab-kitab hadits karya Mubarak dan Waki bin Jarrah bin Malik. Bersama
gurunya Syekh Ishaq, menghimpun hadits-hadits shahih dalam satu kitab,
4. dimana dari satu juta hadits yang diriwayatkan 80.000 perawi disaring
menjadi 7275 hadits.
Bukhari memiliki daya hafal tinggi sebagaimana yang diakui kakaknya,
Rasyid bin Ismail. Sosok beliau kurus, tidak tinggi, tidak pendek, kulit
agak kecoklatan, ramah dermawan dan banyak menyumbangkan hartanya
untuk pendidikan.
Penelitian Hadits
Untuk mengumpulkan dan menyeleksi hadits shahih, Bukhari
menghabiskan waktu selama 16 tahun untuk mengunjungi berbagai kota
guna menemui para perawi hadits, mengumpulkan dan menyeleksi
haditsnya. Di antara kota-kota yang disinggahinya antara lain Bashrah,
Mesir, Hijaz (Mekkah, Madinah), Kufah, Baghdad sampai ke Asia Barat.
Di Baghdad, Bukhari sering bertemu dan berdiskusi dengan ulama besar
Imam Ahmad bin Hanbali. Dari sejumlah kota-kota itu, ia bertemu dengan
80.000 perawi. Dari merekalah beliau mengumpulkan dan menghafal satu
juta hadits.
5. Namun tidak semua hadits yang ia hafal kemudian diriwayatkan,
melainkan terlebih dahulu diseleksi dengan seleksi yang sangat ketat di
antaranya apakah sanad (riwayat) dari hadits tersebut bersambung dan
apakah perawi (periwayat/pembawa) hadits itu tepercaya dan tsiqqah
(kuat). Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, akhirnya Bukhari menuliskan
sebanyak 9082 hadis dalam karya monumentalnya Al Jami'al-Shahil yang
dikenal sebagai Shahih Bukhari.
Banyak para ahli hadits yang berguru kepadanya seperti Syekh Abu
Zahrah, Abu Hatim Tirmidzi, Muhammad Ibn Nasr dan Imam Muslim.
Karya
Karya Imam Bukhari antara lain:
Al-Jami' ash-Shahih yang dikenal sebagai Shahih Bukhari
Al-Adab al-Mufrad]
Adh-Dhu'afa ash-Shagh
At-Tarikh ash-Shaghir
At-Tarikh al-Ausath
At-Tarikh al-Kabir
6. At-Tafsir al-Kabir
Al-Musnad al-Kabir
Kazaya Shahabah wa Tabi'in
Kitab al-Ilal
Raf'ul Yadain fi ash-Shalah
Birr al-Walidain
Kitab ad-Du'afa
Asami ash-Shahabah
Al-Hibah
Khalq Af'al al-Ibad
Al-Kuna
Al-Qira'ah Khalf al-Imam
Di antara guru-guru beliau dalam memperoleh hadits dan ilmu hadits
antara lain Ali ibn Al Madini, Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Ma'in,
Muhammad ibn Yusuf Al Faryabi, Maki ibn Ibrahim Al Bakhi,
Muhammad ibn Yusuf al Baykandi dan ibn Rahwahih. Selain itu ada 289
ahli hadits yang haditsnya dikutip dalam kitab Shahih-nya
Dalam meneliti dan menyeleksi hadits dan diskusi dengan para perawi.
Imam Bukhari sangat sopan. Kritik-kritik yang ia lontarkan kepada para
7. perawi juga cukup halus namun tajam. Kepada Perawi yang sudah jelas
kebohongannya ia berkata, "perlu dipertimbangkan, para ulama
meninggalkannya atau para ulama berdiam diri dari hal itu" sementara
kepada para perawi yang haditsnya tidak jelas ia menyatakan "Haditsnya
diingkari". Bahkan banyak meninggalkan perawi yang diragukan
kejujurannya. Dia berkata "Saya meninggalkan 10.000 hadits yang
diriwayatkan oleh perawi yang perlu dipertimbangkan dan meninggalkan
hadits-hadits dengan jumlah yang sama atau lebih, yang diriwayatan oleh
perawi yang dalam pandanganku perlu dipertimbangkan".
Banyak para ulama atau perawi yang ditemui sehingga Bukhari banyak
mencatat jati diri dan sikap mereka secara teliti dan akurat. Untuk
mendapatkan keterangan yang lengkap mengenai sebuah hadits, mencek
keakuratan sebuah hadits ia berkali-kali mendatangi ulama atau perawi
meskipun berada di kota-kota atau negeri yang jauh seperti Baghdad,
Kufah, Mesir, Syam, Hijaz seperti yang dikatakan beliau "Saya telah
mengunjungi Syam, Mesir, dan Jazirah masing-masing dua kali; ke Basrah
empat kali, menetap di Hijaz selama enam tahun, dan tidak dapat dihitung
berapa kali saya mengunjungi Kufah dan Baghdad untuk menemui ulama-
ulama ahli hadits."
8. Di sela-sela kesibukannya sebagai ulama, pakar hadits, ia juga dikenal
sebagai ulama dan ahli fiqih, bahkan tidak lupa dengan kegiatan kegiatan
olahraga dan rekreatif seperti belajar memanah sampai mahir. Bahkan
menurut suatu riwayat, Imam Bukhari tidak pernah luput memanah kecuali
dua kali.
Di Naisabur, Bukhara, Samarkand, dan Wafatnya Beliau
Kebesaran akan keilmuan beliau diakui dan dikagumi sampai ke seantero
dunia Islam. Di Naisabur, tempat asal imam Muslim seorang Ahli hadits
yang juga murid Imam Bukhari dan yang menerbitkan kitab Shahih
Muslim, kedatangan beliau pada tahun 250 H disambut meriah, juga oleh
guru Imam Bukhari sendiri Muhammad bin Yahya Az-Zihli. Dalam kitab
Shahih Muslim, Imam Muslim menulis. "Ketika Imam Bukhari datang ke
Naisabur, saya tidak melihat kepala daerah, para ulama dan warga kota
memberikan sambutan luar biasa seperti yang mereka berikan kepada
Imam Bukhari". Namun kemudian terjadi fitnah yang menyebabkan Imam
Bukhari meninggalkan kota itu dan pergi ke kampung halamannya di
Bukhara.
9. Seperti halnya di Naisabur, di Bukhara beliau disambut secara meriah.
Namun ternyata fitnah kembali melanda, kali ini datang dari Gubernur
Bukhara sendiri, Khalid bin Ahmad Az-Zihli yang akhirnya Gubernur ini
menerima hukuman dari Sultan Uzbekistan Ibn Tahir.
Tak lama kemudian, atas permintaan warga Samarkand sebuah negeri
tetangga Uzbekistan, Imam Bukhari akhirnya menetap di Samarkand,. Tiba
di Khartand, sebuah desa kecil sebelum Samarkand, ia singgah untuk
mengunjungi beberapa familinya. Namun disana beliau jatuh sakit selama
beberapa hari. Dan Akhirnya meninggal pada tanggal 31 Agustus 870 M
(256 H) pada malam Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang 13 hari. Ia
dimakamkan selepas Salat Dzuhur pada Hari Raya Idul Fitri.
10. Imam Muslim
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-
Naisaburi(bahasa Arab: يريشقلا جاجحلا نب ملسم نيسحلا وبأ
iagabes lanekid gnires uata ,)ال ن ي شاب وريImam Muslim (821-875)
dilahirkan pada tahun 204 Hijriah dan meninggal dunia pada sore hari
Ahad bulan Rajab tahun 261 Hijriah dan dikuburkan di Naisaburi.
Beliau juga sudah belajar hadis sejak kecil seperti Imam Bukhari dan
pernah mendengar dari guru-guru Al Bukhari dan ulama lain selain
mereka. Orang yang menerima hadis dari beliau ini, termasuk tokoh-tokoh
ulama pada masanya. Ia juga telah menyusun beberapa karangan yang
bermutu dan bermanfaat. Yang paling bermanfaat adalah kitab Shahihnya
yang dikenal dengan Shahih Muslim. Kitab ini disusun lebih sistematis
dari Shahih Bukhari. Kedua kitab hadis shahih ini; Shahih Bukhari dan
Shahih Muslim biasa disebut dengan Ash Shahihain. Kadua tokoh hadis ini
biasa disebut Asy Syaikhani atau Asy Syaikhaini, yang berarti dua orang
tua yang maksudnya dua tokoh ulama ahli hadis. Imam Al-Ghazali dalam
11. kitab Ihya Ulumuddin terdapat istilah akhraja hu yang berarti mereka
berdua meriwayatkannya.
Ia belajar hadis sejak masih dalam usia dini, yaitu mulai tahun 218 H. Ia
pergi ke Hijaz, Irak, Syam, Mesir dan negara-negara lainnya.
Di Khurasan, ia berguru kepada Yahya bin Yahya dan Ishak bin Rahawaih;
di Ray ia berguru kepada Muhammad bin Mahran dan Abu `Ansan. Di Irak
ia belajar hadis kepada Imam Ahmad dan Abdullah bin Maslamah; di Hijaz
belajar kepada Sa`id bin Mansur dan Abu Mas`Abuzar; di Mesir berguru
kepada `Amr bin Sawad dan Harmalah bin Yahya, dan kepada ulama ahli
hadis yang lain.
Beliau berkali-kali mengunjungi Baghdad untuk belajar kepada ulama-
ulama ahli hadits, dan kunjungannya yang terakhir pada 259 H, di waktu
Imam Bukhari datang ke Naisabur, beliau sering datang kepadanya untuk
berguru, sebab ia mengetahui jasa dan ilmunya. Dan ketika terjadi fitnah
atau kesenjangan antara Bukhari dan Az-Zihli, ia bergabung kepada
Bukhari, sehingga hal ini menjadi sebab terputusnya hubungan dengan Az-
Zihli. Muslim dalam Shahihnya maupun dalam kitab lainnya, tidak
memasukkan hadits-hadits yang diterima dari Az-Zihli padahal ia adalah
12. gurunya. Hal serupa ia lakukan terhadap Bukhari. Ia tidak meriwayatkan
hadits dalam shahihnya, yang diterimanya dari Bukhari, padahal iapun
sebagai gurunya. Nampaknya pada hemat Muslim, yang lebih baik adalah
tidak memasukkan ke dalam Shahihnya hadits-hadits yang diterima dari
kedua gurunya itu, dengan tetap mengakui mereka sebagai guru.
Imam Muslim wafat pada Minggu sore, dan dikebumikan di kampung Nasr
Abad, salah satu daerah di luar Naisabur, pada hari Senin, 25 Rajab 261 H /
5 Mei 875. dalam usia 55 tahun.
Karya
Imam Muslim meninggalkan karya tulis yang tidak sedikit jumlahnya, di
antaranya :
Al-Jami` ash-Shahih atau lebih dikenal sebagai Sahih Muslim
Al-Musnad al-Kabir (kitab yang menerangkan nama-nama para
perawi hadis)
Kitab al-Asma wal-Kuna
Kitab al-Ilal
Kitab al-Aqran
13. Kitab Su`alatihi Ahmad bin Hambal
Kitab al-Intifa` bi Uhubis-Siba`
Kitab al-Muhadramin
Kitab Man Laisa Lahu illa Rawin Wahid
Kitab Auladish-Shahabah
Kitab Auhamil-Muhadditsin
Shahih Bukhari dan Shahih Muslim
Al-Hafizh Ibnu Hajar mengulas kelebihan Shahih Bukhari atas Shahih
Muslim, antara lain, karena al-Bukhari mensyaratkan kepastian
bertemunya dua perawi yang secara struktural sebagai guru dan murid
dalam hadits mu'an'an; agar dapat dihukumi bahwa sanadnya bersambung.
Sementara Muslim menganggap cukup dengan "kemungkinan"
bertemunya kedua rawi tersebut dengan tidak adanya tadlis.
Al-Bukhari mentakhrij hadis yang diterima para perawi tsiqqat derajat
utama dari segi hafalan dan keteguhannya. Walaupun juga mengeluarkan
hadits dari rawi derajat berikutnya dengan sangat selektif. Sementara
Muslim, lebih banyak pada rawi derajat kedua dibanding Bukhari.
14. Disamping itu kritik yang ditujukan kepada perawi jalur Muslim lebih
banyak dibanding kepada al-Bukhari.
Sementara pendapat yang berpihak pada keunggulan Shahih Muslim
beralasan - sebagaimana dijelaskan Ibnu Hajar, bahwa Muslim lebih
berhati-hati dalam menyusun kata-kata dan redaksinya, karena
menyusunnya di negeri sendiri dengan berbagai sumber di masa kehidupan
guru-gurunya. Ia juga tidak membuat kesimpulan dengan memberi judul
bab sebagaimana Bukhari lakukan. Dan sejumlah alasan lainnya.
Namun prinsipnya, tidak semua hadis Bukhari lebih shahih ketimbang
hadits Muslim dan sebaliknya. Hanya pada umumnya kesahihan hadits
riwayat Bukhari itu lebih tinggi daripada keshahihan hadits dalam Shahih
Muslim.
Berikut ini (sebagian) hadits-haditsnya :
15. BERAT DOSA ORANG YANG BERDUSTA ATAS
NAMA RASULULLAH SAW.
1. Ali r.a. berkata : Nabi saw. bersabda : Kalian jangan berdusta
atas namaku, maka sesungguhnya siapa yang berdusta atas
namaku pasti masuk neraka. (Bukhari, Muslim).
2. Anas r.a. berkata : Sesungguhnya yang menahan diriku
memperbanyak riwayat hadist kepadamu adalah karena Nabi
saw. bersabda : Siapa yang berdusta atas namaku, maka ia
menyiapkan tempatnya dalam neraka. (Bukhari, Muslim).
3. Abu Hurairah r.a. berkata : Nabi saw. bersabda : Siapa yang
sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah menyiapkan
tempatnya di dalam neraka. (Bukhari, Muslim).
4. Al-Mughirah ra. berkata : Aku telah mendengar Nabi saw.
bersabda : Sesungguhnya berdusta kepada siapapun, tidak sama
dengan berdusta atas namaku, siapa yang sengaja berdusta atas
namaku maka hendaknya menyiapkan tempatnya di neraka.
(Bukhari, Muslim).
16. NIAT
Sesungguhnya tiap amal perbuatan itu tergantung pada niatnya.
Dan yang dianggap bagi tiap manusia apa yang ia niatkan. Maka
yang hijrahnya tulus ikhlas menurut kepada Allah dan Rasul-Nya,
maka hijrah itu diterima oleh Allah dan Rasulullah. Dan siapa
yang niat hijrahnya untuk dunia (kekayaan) yang akan didapat
(dikejar), atau wanita yang akan dikawin, maka hijrah itu terhenti
pada niat hijrah yang ia tuju. (Bukhari, Muslim).
SHALAT LIMA WAKTU SALAH SATU RUKUN
ISLAM
6. Thalhah bin Ubaidillah r.a. berkata : Seorang dari Najed datang
kepada Nabi saw. sedang ia terurai rambutnya, lalu ia mendekat
kepada Nabi saw., dengung suaranya dapat didengar tetapi tidak
dapat ditangkap (dimengerti) apa yang dikatakannya tiba-tiba ia
17. bertanya tentang Islam. Maka Rasulullah saw. bersabda : Lima
kali shalat dalam sehari semalam. Ia bertanya : Apakah ada
kewajiban bagiku selain itu ? Jawab Nabi saw. : Tidak, kecuali
jika anda akan shalat sunah. Lalu Nabi saw. bersabda : Dan
puasa pada bulan Ramadhan. Orang itu bertanya : Apakah ada
lagi puasa yang wajib atasku selain itu ? Jawab Nabi saw. :
Tidak, kecuali jika anda puasa sunah. Lalu Nabi saw.
menerangkan kewajiban zakat. Maka ia bertanya : Apakah ada
kewajiban selain itu ? Jawab Nabi saw. Tidak, kecuali jika anda
bershadaqah sunah. Maka pergilah orang itu, sambil berkata :
Demi Allah aku tidak akan melebihi atau mengurangi dari itu.
Maka Rasulullah saw. bersabda : Sungguh bahagia ia jika
benar-benar (yakni dalam ucapannya tidak akan mengurangi
atau melebihi itu). (Bukhari, Muslim).
18. RUKUN ISLAM LIMA
9. Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Islam didirikan
di atas lima perkara :
1. Percaya bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan bahwa
Nabi Muhammad utusan Allah.
2. Mendirikan Shalat.
3. Mengeluarkan zakat.
4. Puasa bulan Ramadhan.
5. Haji ke Baitullah jika kuat perjalanannya. (Bukhari, Muslim).
AMAL YANG UTAMA DALAM ISLAM
24. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Seorang bertanya kepada Nabi
saw.: Apakah yang baik dalam Islam? Jawab Nabi saw.:
Memberi makan, dan memberi salam pada orang yang engkau
kenal atau tidak kenal. (Bukhari, Muslim).
19. 25. Abu Musa r.a. berkata: Sahabat bertanya: Ya Rasulullah apakah
yang utama dalam Islam? Jawab Nabi saw.: Orang yang dapat
selamat semua orang Islam (muslim) dari gangguan lidah dan
tangannya. (Bukhari, Muslim).
ORANG YANG MENGATAI SESEORANG :
HAI KAFIR
39. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tiap
orang yang berkata pada saudaranya hai kafir, maka pasti akan
menimpa pada salah satunya. (Bukhari, Muslim).
Yakni bila yang dituduh kafir tidak kafir, maka kembali kepada
yang menuduh menjadi kafir. Jadi salah satu pasti akan terkena.
20. IMAN ORANG YANG TIDAK MENGAKUI
AYAHNYA, PADAHAL IA MENGETAHUI BENAR
ITU AYAHNYA
40. Abu Dzar r.a. telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Tiada
seorang yang bernasab kepada orang yang bukan ayahnya
padahal ia mengetahui bahwa itu bukan ayahnya, melainkan ia
kafir. Dan siapa mengakui bernasab pada suatu kaum yang ia
tidak bernasab kepada mereka, maka hendaklah menempatkan
dirinya di dalam neraka. (Bukhari, Muslim).
41. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jangan kalian
mengabaikan ayah kandungmu, siapa yang tidak sudi bernasab
pada ayah kandungnya, maka itu suatu kekufuran. (Bukhari,
Muslim).
21. 42. Saad bin Abi Waqaash r.a. berkata: Aku telah mendengar Nabi
saw. bersabda: Siapa yang mengakui nasab yang bukan ayah
kandungnya, sedang ia mengetahui, maka haram baginya masuk
surga. Hadits ini ketika diceritakan kepada Abu Bakar r.a.,
Abu Bakar r.a. berkata: Aku juga telah mendengar hadis itu
dengan kedua telingaku, dan diingat oleh hatiku dari Rasulullah
saw. (Bukhari, Muslim).
MEMAKI ORANG MUSLIM ITU FUSUQ DAN
MEMERANGINYA BERARTI KUFUR
43. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Memaki
orang muslim itu fusuq, dan memeranginya berarti kufur.
(Bukhari, Muslim).
Fusuq berarti menyeleweng dari kebenaran agama,
menyimpang dari garis. Kufur berarti ingkar.
22. JANGANLAH KALIAN KEMBALI KAFIR
SEPENINGGALANKU, YANG SATU MEMENGGAL
LEHER YANG LAIN
44. Jarir r.a. berkata: Ketika hajjatul wada’ Nabi saw. menyuruhnya
supaya memanggil orang-orang untuk mendengarkan khotbah
Nabi saw. Lalu Nabi saw. bersabda: Janganlah kalian kembali
sepeninggalanku menjadi kafir karena setengah kamu
memenggal leher setengahnya. (Bukhari, Muslim).
45. Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Awaslah/celakalah
kalian, jangan sampai kembali menjadi kafir sepeninggalanku,
yaitu yang satu memenggal leher yang lain. (Bukhari, Muslim).
Yakni karena berebut dunia, kekayaan dan kedudukan.
23. KAFIRLAH ORANG-ORANG YANG BERKATA:
HUJAN INI KARENA BINTANG
46. Zaid bin Khalid Al-Juhani r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw.
shalat subuh berjamaah dengan kami di Hudaibiyah, yang mana
pada malamnya telah turun hujan, maka sesudah shalat Nabi
saw. langsung menghadap kami dan bersabda: Tahukah kamu
apakah yang difirmankan Tuhanmu? Jawab kami: Allahu
warasuluhu a’lam )Allah dan Rasul-Nya yang lebih
mengetahui). Maka sabda Nabi saw.: Allah berfirman: Di
waktu pagi hamba-Ku ada yang mukmin (percaya) kepada-Ku
dan ada yang kafir. Adapun yang berkata: Hujan ini dengan
karunia dan rahmat Allah, maka ia percaya kepada-Ku dan kafir
terhadap bintang, adapun orang yang berkata: Hujan ini karena
bintang ini dan bintang itu, maka kafir kepada-Ku dan percaya
kepada bintang. (Bukhari, Muslim).
24. CINTA PADA SAHABAT ANSHAR
TANDA BERIMAN
47. Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tanda adanya iman itu
cinta pada sahabat Anshar, dan tanda nifaq (munafik) itu benci
pada sahabat Anshar. (Bukhari, Muslim).
48. Al-Baraa’ r.a. berkata: Nabi saw. bersabda tentang sahabat
Anshar : tidak cinta pada mereka kecuali orang mukmin, dan
tidak membenci mereka kecuali orang munafik, maka siapa
yang cinta kepada mereka (Al-Anshar) Allah cinta kepadanya,
dan siapa yang membenci mereka, Allah benci kepadanya.
(Bukhari, Muslim).
25. IMAN DAPAT BERKURANG KARENA
KURANGNYA TAAT
49. Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw. keluar ke
mushala untuk shalat Idul Fitri atau Adha, maka ia berjalan ke
bagian wanita dan bersabda: Wahai kaum wanita
bershadaqahlah kalian, sebab aku melihat kalian bagian
terbanyak dalam neraka. Mereka bertanya: Mengapakah ya
Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Karena banyak mengomel
(mencaci) dan melupakan kebaikan suami, tidak pernah aku
melihat orang yang kurang akal dan agama, dapat menawan hati
lelaki yang pandai selain kamu. Mereka bertanya: Apakah
kekurangan agama dan akal kami ya Rasulullah? Sabda Nabi
saw.: Tidakkah persaksian wanita separo dari persaksian laki-
laki? Jawab mereka: Benar. Sabda Nabi saw.: Itu tanda
kekurangan akalnya. Tidakkah diwaktu haid seorang wanita
tidak shalat dan puasa? Jawab mereka: Benar. Maka sabda
Nabi saw.: Itu dari kekurangan agamanya. (Bukhari, Muslim).
26. IMAN ITU SEUTAMA-UTAMA AMAL
50. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. ditanya: Apakah
amal yang utama? Jawab Nabi saw.: Iman kepada Allah dan
Rasul-Nya. Lalu ditanya: Kemudian apakah? Jawabnya: Jihad
berjuang fi sabilillah (untuk menegakkan agama Allah).
Ditanya: Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.: Haji yang
mabrur (diliputi amal kebaikan). (Bukhari, Muslim).
51. Abu Dzar r.a. berkata: Aku tanya kepada Nabi saw.: Apakah
amal yang utama? Jawabnya: Iman pada Allah dan jihad fi
sabilillah. Lalu aku tanya: Memerdekakan budak mana yang
lebih utama? Jawab Nabi saw.: Yang lebih mahal harganya dan
yang sangat disayang oleh pemiliknya. Abu Dzar bertanya: Jika
aku tidak dapat berbuat itu? Sabda Nabi saw.: Membantu orang
yang berbuat, atau membuatkan orang yang tunanetra (tidak
dapat berbuat). Bertanya: Jika tidak dapat? Jawab Nabi saw.:
Menjauhkan orang-orang dari kejahatan, maka itu sebagai
shadaqah untuk dirimu. (Bukhari, Muslim).
27. 52. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Aku tanya kepada Nabi saw.:
Apakah amal yang lebih disukai Allah? Jawab Nabi saw.:
Shalat tepat pada waktunya. Kemudian apakah? Jawab Nabi
saw.: Patuh taat kepada kedua orangtua. Kemudian apakah?
Jawab Nabi saw.: Jihad fi sabilillah (berjuang untuk
menegakkan agama Allah). Ibn Mas’ud berkata: Demikian
Rasulullah saw. menerangkan kepadaku, dan andaikan aku
minta tambah tentu ditambah. (Bukhari, Muslim).
DOSA-DOSA BESAR
53. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Aku tanya kepada Nabi saw.:
Apakah dosa yang terbesar di sisi Allah? Jawab Nabi saw.: Jika
engkau mengadakan sekutu bagi Allah padahal Dia lah yang
menjadikan engkau. Aku bertanya: Kemudian apakah? Jawab
Nabi saw.: Jika engkau membunuh anakmu khawatir makan
bersamamu. Aku bertanya: Kemudian apakah? Jawab Nabi
saw.: Berzina dengan istri tetanggamu. (Bukhari, Muslim).
28. 54. Abu Bakrah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Sukakah aku
beritahukan kepadamu sebesar dosa-dosa yang besar?
Pertanyaan ini diulang tiga kali. Jawab sahabat: Baiklah ya
Rasulullah. Maka sabda Nabi saw.: Syirik mempersekutukan
Allah, dan Durhaka terhadap kedua ayah bunda. Nabi saw.
tadinya menyandar tiba-tiba duduk dan bersabda: Ingatlah, dan
Kata-kata dusta, tipuan. Lalu mengulang yang ketiga ini
beberapa kali sehingga kami (sahabat) berkata: Semoga berhenti
(diam). (Bukhari, Muslim).
55. Anas r.a. berkata: Ketika Nabi saw. ditanya tentang dosa-dosa
besar, maka jawabnya: Syirik mempersekutukan Allah, dan
durhaka terhadap kedua ayah bunda, membunuh jiwa (manusia),
dan saksi palsu. (Bukhari, Muslim).
29. 56. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tinggalkan
tujuh dosa yang dapat membinasakan. Sahabat bertanya:
Apakah itu ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Syirik
mempersekutukan Allah, Berbuat sihir (tenung), Membunuh
jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, Makan
harta riba, Makan harta anak yatim, Melarikan diri dari perang
jihad pada saat berperang, dan Menuduh wanita mukminat yang
sopan (berkeluarga) dengan zina. (Bukhari, Muslim).
57. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Rasulullah saw. berkata:
Sesungguhnya yang terbesar dari dosa-dosa yang besar ialah
orang yang memaki (mengutuk) kedua ayah bundanya. Ketika
ditanya: Bagaimana seseorang mengutuk ayah bundanya?
Jawab Nabi saw.: Memaki ayah orang lain lalu dibalas ayahnya
dimaki, dan memaki ibunya orang lalu dibalas ibunya dimaki.
(Bukhari, Muslim).
30. SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK
TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA
58. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:
Siapa yang mati dan ia mempersekutukan Allah dengan suatu
apapun pasti masuk neraka. Dan berkata: Siapa yang mati tidak
mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun pasti masuk
surga. (Bukhari, Muslim).
59. Abu Dzar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Telah datang
kepadaku utusan Tuhanku dan memberitakan bahwa siapa yang
mati dari umatku tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu
apapun pasti masuk surga. Lalu aku bertanya: Meskipun ia
berzina dan mencuri? Jawab Nabi saw. Meskipun pernah
berzina dan mencuri. (Bukhari, Muslim).
31. 60. Abu Dzar r.a. berkata: Aku datang kepada Nabi saw. sedang
beliau tidur berbaju putih, kemudian aku datang kembali dan ia
telah bangun, lalu bersabda: Tiada seorang hamba yang
membaca: Laa ilaha illallah kemudian ia mati atas kalimat itu,
melainkan pasti masuk surga. Aku tanya: Meskipun ia telah
berzina dan mencuri? Jawab Nabi saw.: Meskipun ia pernah
berzina dan mencuri. Aku tanya: Meskipun ia telah berzina dan
mencuri? Jawab Nabi saw.: Meskipun ia pernah berzina dan
mencuri. Aku bertanya: Meskipun ia telah berzina dan
mencuri? Jawab Nabi saw.: Meskipun ia pernah berzina dan
mencuri, meskipun mengecewakan hidung Abu Dzar (meskipun
mengecewakan diri Abu Dzar). (Bukhari, Muslim).
32. Tiga macam orang yang tidak akan dilihat oleh
Allah dengan Pandangan Rahmat-Nya
68. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tiga
macam orang yang tidak akan dilihat oleh Allah dengan
pandangan rahmat-Nya pada hari kiamat, dan tidak akan
dimaafkan, dan bagi mereka tetap siksa yang pedih.
1. Seorang yang memiliki kelebihan air di tengah perjalanan
lalu menolak orang rantau yang membutuhkannya.
2. Seorang yang berbaiat pada imam (pimpinan), semata-mata
untuk dunia, jika ia diberi tetap rela, bila tidak diberi maka
marah.
3. Seorang menjual barangnya sesudah Asar, lalu ia
bersumpah: “Demi Allah aku telah membayar sekian pada
penjualnya”, lalu dipercaya oleh pembelinya, padahal ia
berdusta. Kemudian Nabi saw. membacakan ayat:
“Sesungguhnya mereka yang menukar janji Allah dan
33. sumpah mereka dengan harga (harta dunia) yang sedikit,
mereka tidak mendapat bagian di akhirat, dan Allah tidak
akan berkata-kata dan tidak akan melihat mereka pada hari
kiamat, bahkan tidak akan memaafkan mereka, dan bagi
mereka tetap mendapat siksa yang sangat pedih”. (Q.S. Ali
Imran:77). (Bukhari, Muslim).
PEMERINTAH YANG KORUPSI PADA
RAKYATNYA AKAN MASUK NERAKA
86. Ma’qil bin Yasar r.a. ketika sakit dijenguk oleh Gubernur
Ubaidillah bin Ziyad, maka Ma’qil berkata: Aku akan
menyampaikan kepadamu suatu hadits yang telah aku dengar
dari Rasulullah saw., beliau bersabda: Siapa yang diamanati
oleh Allah untuk memimpin rakyat, lalu ia tidak memimpinnya
dengan tuntunan yang baik, maka ia tidak akan dapat merasakan
bau surga. (Bukhari, Muslim).
Yakni bila tidak merasakan bau surga maka pasti masuk neraka.
34. ORANG YANG TERAKHIR KELUAR
DARI NERAKA
117. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Nabi SAW. bersabda:
Sungguh aku mengetahui orang-orang yang terakhir
keluar dari neraka dan terakhir masuk surga. Ialah seorang
yang keluar dari neraka sambil merangkak-rangkak, lalu
diperintah oleh Allah: Masuklah ke surga, maka ia segera
pergi ke surga, tetapi terbayang padanya surga telah penuh,
maka ia kembali dan berkata: Ya Tuhan aku dapatkan
sudah penuh. Lalu diperintah lagi: Pergilah masuk surga.
Kemudian ia kembali berkata: Ya Tuhan, aku dapatkan
surga sudah penuh, kemudian diperintah: Pergilah masuk
surga, maka di sana untukmu seluas dunia sepuluh kali,
atau, untukmu seluas dunia dan sepuluh kalinya, maka ia
berkata: Engkau mengejek dan mentertawakan aku sedang
Engkau raja yang berkuasa.
35. Sungguh aku telah melihat Rasulullah saw. tertawa ketika
menerangkan hadits ini sehingga terlihat gigi gerahamnya.
Dan itu serendah-rendah tingkat ahli surga. (Bukhari,
Muslim).
AHLI NERAKA YANG PALING RINGAN SIKSANYA
127. An-Nu’man bin Basyir r.a. berkata: Aku telah mendengar
Nabi SAW. bersabda: Sesungguhnya seringan-ringan siksa
ahli neraka di hari kiamat, ialah orang yang di bawah
telapak kakinya diletakkan bara api yang dapat
mendidihkan otaknya. (Bukhari, Muslim).
Pringsewu, 4 Desember 2011
http://slideshare.net/WDarminto