1. ADIL
SIFAT-SIFAT TERPUJI
A. Pengertian Adil
Adil artinya sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak, serta dapat meletakan sesuatu pada
tempatnya.
B. Macam-macam sikap Adil
- Berlaku Adil Kepada Allah
- Berlaku Adil Kepada diri Sendiri
- Berlaku Adil Kepada orang Lain
- Berlaku Adil Kepada Makhluk Lain
2. RIDHA
A. Pengertian Ridha
Ridha adalah menerima dengan senang hati segala
sesuatu yang terjadi merupakan ketentuan dari Allah
SWT.
B. Ridha terhadap Qada
Ridha terhadap Qada artinya menerma ketentuan nasib
Allah SWT, baik yang berupa nikmat maupun yang berupa
masalah (malapetaka).
Karena orang yang pertama masuk Syurga adalah orang
yang suka memuji Allah dalam keadaan susah dan senang
3. AMAL SALEH
A. Pengertian Amal Saleh
Dalam agama Islam Amal dalah perbuatan baik yang
mendatangkan pahala.
Sedangkan amal saleh adalah perbuatan yang sungguh-
sungguh dalam menjalankan ibadah dan menunaikan
kewajiban agama
B. Macam-macam amal shaleh
1. Amal Batiniah
- Beriman
- Bersabar
- Berniat
- Bertawakal
- Ikhlas
4. 2. Amal Lahiriyah
a. Berupa Ucapan
• Nasihat kepada sesama
• Perkataan yang baik
• Membaca al-Qur’an
b. Berupa Tindakan
• Mengerjakan Shalat
• Membayar zakat
• Berbuat baik kepada orang tua
• bersyukur
6. MUNAKAHAT
Pengertian Nikah
Ialah akad yang dilangsungkan sesuai ketentuan hukum dan
ajaran agama. Nikah itu:
Hukum Nikah:
1. Mubah
2. Haram
3. Sunnah
4. Makruh
5. Wajib
MENGAPA BERUBAH-
UBAH???????
7. Tujuan Pernikahan:
1. Melanjutkan Keturunan, Melestarikan Manusia, dan
Memperbanyak Umat Islam
2. Menyalurkan dorongan seksual secara Benar
3. Mengikuti Sunnah Rosulullah SAW
4. Untuk Melahirkan keturunan yang sah
5. Untuk mencari rizki yang halal
6. Menjadi sumber amal ibadah yang banyak
7. Memudahkan kehidupan sehari-hari
8. Menghindari dari oenyakit kelamin
8. Rukun Nikah
1. Calon Pengantin laki-laki
2. Calon Pengantin Perempuan
3. Wali dari calon mempelai perempuan
4. Dua orang saksi
5. Ijab dan Qabul
RUKUN DAN SYARAT PERKAWINAN
9. Syarat Nikah
Calon Pengantin
Laki-Laki
Calon pengantin
Perempuan
Wali dari
Perempuan
Saksi
Perkawinan
Islam Islam Islam Islam
Jelas Kelaminnya Jelas Kelaminnya Baligh Laki-Laki
Tidak Terpaksa Diizinkan wali Berakal Balig
Tidak memiliki 4
istri
Tidak bersuami Tidak dipaksa Berakal
Bukan Mahrom Istri Bukan mahrom
suami
Laki-laki Adil
Tidak memiliki Istri
yang Haram di
madu
Belum pernah
disumpah Li’an
Adil Tidak terganggu
pendengaran dan
penglihatnnya
Mengetahui istrinya
adalah wanita yang
halal dinikahi
Jelas Keberadaanya Merdeka dan tidak
terganggu
fikirannya
Bukan Pelupa dan
meampu menjaga
harga diri
Tidak dalam Haji
dan Umrah
Tidak dalam Haji
dan Umrah
Tidak dalam Haji
dan Umrah
Tidak merangkap
sebagai Wali
10. Hak dan Kewajiban Suami Istri
1. Hak dan Kewajiban Suami
Hak Suami
• Suami Berhak dipatuhi
• Suami berhak untuk mendapatkan pelayanan dari Istri
• Suami berhak melarang istrinya pergi ke luar rumah
• Suami berhak mendapatkan perlakuan yang baik dan
menyenangkan dari istri
Kewajiban Suami
• Memimpin keluarganya
• Mencari nafkah
• Mengajak anak istrinya selalu mentaati ajaran agama dan mau
memfasilitasinya
• Mengajarkan ajaran agama Islam
• Menciptakan kondisi yang baik dalam keluarga
11. 2. Hak dan Kewajiban Istri
Hak Istri
• Istri berhak atas nafkah yang diberikan suaminya
• Istri berhak mendapatkan nafkah batin
• Istri berhak mendapatkan kasih sayang dan perlakuan
baik dari suami
Kewajiban Istri
• Istri berhak menjaga kebaikan keadaan rumah terutama
pendidikan anak-anaknya
• Wajib menjaga dan mengurus rumah tangganya
• Berbakti kepada keluarganya
12. Hikmah Perkawinan
Hikmah yang dapat dipetik dari perkawinan:
• Pemenuhan Naluri Asasi Manusia
• Menjaga Akhlak yang Mulia
• Meningkatkan Ibadah Kepada Allah
• Mendapatkan Keturunan yang Saleh
Perkawinan Yang di larang:
1. Nikah Mut’ah
Nikah yang dilakukan hanya untuk priode tertentu
2. Nikah Tahlil
Pernikahan yang dilakukan laki-laki terhadap perempuan yang telah
ditalak tiga dan masa iddah telah berakhir
13. TALAK
1. Pengertian Talak
Menurut Bahasa, Talak berarti Pisah atau Lepas.
Istilah Syara: Pernyataan, baik secara lisan maupun dalam bentuk lain
dari seorang suami kepada istrinya yang ia telah ceraikan.
2. Hukum Talak
a. Wajib
b. Sunnah
c. Haram
d. Makruh
14. 1. Macam-macam Talak:
a. Talak raj’i:
Talak yang membolehkan suami rujuk kepada istrinya dan
tidak memerlukan akad nikah baru. (talak pertama dan
kedua)
b. Talak Ba’in
Talak yang mengharamkan suami untuk kembali kepada
istrinya kecuali dengan syarat-syarat tertentu.
- Talak Ba’in sugra
- Talak Ba’in Kubra
Lafal Talak:
a. Sarih
b. Kinayah
15. 2. Ila’ :
Sumpah suami kepada istrinya bahwa dia tidak akan mencampuri
istrinya lebih dari empat bulan atau tidak menyebutkan waktunya.
ketika waktu 4 bulan telah sampai maka suami diberikan pilihan
untuk menceraikan atau melanjutkan pernikahan.
3. Li’an :
Sumpah suami yang menuduhnya istrinya berbuat zina. Dan
keduanya dianggap bercerai selama-lamanya
4. Zihar :
Perkataan suami yang menyerupai istrinya dengan ibu
kandungnya.
Sanksi agar dapat rujuk suami wajib membayar kafarat:
• Memerdekakan budak
• Atau Puasa dua bulan berturut-turut
• Memberi makan 60 orang miskin
16. 5. Khulu’:
Yaitu talak yang dijatuhkan oleh suami dnegan cara “iwad
(tebusan) dai istri kepada suami.
4. Fasakh:
Rusaknya ikatan pernikahan antara suami istri karena sebab-
sebab tertenti.
Penyebab Fasakh:
• Akad nikah yang dilaksanakan dengan rukun dan syarat
sempurna. Tetapi dikemudian hari diketahui bahwa
istrinya ternyata mahramnya
• Salah satu dari suami dan istri keluar dari Islam
• Semula suami atau istri Musryik. Kemudian salah satunya
masuk islam dan lainnya tetap musrik.
17. IDDAH
Masa menunngu (tidak boleh menikah) bagi wanita yang
telah dicerai suaminya.
Ketentuan masa iddah:
• Bagi wanita yang dicerai dalam keadaan hamil, masa
iddahnya sampai ia melahirkan anaknya
• Bagi yang ditinggal mati suaminya namun masih bisa haid:
4 bulan 10 hari
• Bagi wanita yang ditinggal mati suami tetapi sudah
menopause: masa iddahnya 3 bulan
• Bagi wanita yang ditinggal mati suami dalam keadaan haid
namun belum dicampuri: tidak ada masa iddahnya
• Bagi wanita yang dicerai dalam keadaan haid: 3 kali
quru(tiga kali suci)
18. Undang-undang Perkawinan
1. Garis besar isi Undang-undang No. 1 tahun 1974 (Lihat buku
paket hal. 86)
2. Pencatatan Perkawinan
UU Nomor 1 tahun 1974; “Tiap-tiap perkawinan dicatat
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku”
3. Sahnya Perkawinan
Dalam UU Nomor 1 tahun 1974 Pasal 2 Ayat (1)
4. Tujuan Perkawinan
Dalam UU Nomor 1 tahun 1974 Pasal 1
5. Poligami
Dalam UU Nomor 1 tahun 1974 Pasal 3 ayat (1)