SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Dian Anisa Putri
XII IPS 1
SMAN 54 Jakarta
BAB 5
MUNAKAHAT
(PERNIKAHAN)
Pengertian Pernikahan
• Menurut bahasa, nikah berarti menghimpun,
mengumpulkan. Sedangkan menurut istilah,
nikah adalah suatu ikatan lahir dan batin
antara seorang laki-laki dengan perempuan
yang bukan muhrim sebagai suami istri
dengan tujuan untuk membina suatu rumah
tangga yang bahagia berdasarkan tuntunan
Allah SWT.
• Perintah untuk melaksanakan nikah terdapat dalam Al
Qur’an surat Ar Rum ayat 21 sebagai berikut :
• Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.(Q.S. Ar
Rum (30) : 21 )
Hukum Nikah
• Pada dasarnya hukum nikah adalah mubah artinya
boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan. Jika dilihat
dari situasi dan kondisi dan niat seseorang yang
akan menikah, maka hukum nikah dapat dibedakan
sebagai berikut :
•
a. Wajib
Yaitu bagi seseorang yang sudah mampu dan sudah
memenuhi syarat, serta khawatir akan terjerumus
melakukan perbuatan dosa besar jika tidak segera
menikah.
Hukum Nikah
• b. Sunnah
Yaitu bagi seseorang yang sudah mampu untuk
berumah tangga, mempunyai keinginan (niat)
nikah dan apabila tidak melaksankan nikah masih
mampu menahan dirinya dari perbuatan dosa
besar (zina).
•
c. Makruh
Bagi seseorang yang belum mampu atau belum
mempunyai bekal mendirikan rumah tangga.
•
d. Haram
Bagi seeorang yang bermaksud tidak akan
menjalankan kewajibannya sebagai suami atau
istri yang baik.
Tujuan dan Hikmah Pernikahan
• Untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia dengan cara yang
suci dan halal serta melestarikan kehidupan manusia.
• Untuk memelihara kesucian dan kehormatan dari perbuatan zina
• Untuk membentuk rumah tangga yang Islami yang sejahtera lahir
dan batin
• Mengikuti sunnah Rasul dan untuk meningkatkan ibadah kepada
Allah SWT
• Untuk mencari keturunan yang soleh dan berakhlak mulia.
• Mendidik dan memberi motivasi kepada seseorang agar memiliki
rasa tanggung jawab dalam memelihara dan mendidik anak-
anaknya.
• Menyatukan keluarga masing-masing pihak
sehingga hubungan silaturahmi semakin kuat.
Rukun Nikah
• Ada calon suami, dengan syarat: laki-laki yang sudah dewasa
(19 tahun), islam, tidak dipaksa/terpaksa, tidak dalam ihram haji
atau umroh, dan bukan mahram calon istrinya.
• Ada calon istri, dengan syarat: sudah cukup umur (16 tahun),
islam, tidak dalam ikatan perkawinan dengan orang lain, bukan
mahram calon suami dan tidak dalam ihram haji/umrah.
• Ada wali nikah, dengan syarat: laki-laki beragama islam, baligh,
dan berakal, merdeka, adil, tidak fasik, dan tidak ihram haji atau
umrah.
• Wali nikah ada 2 macam:
• A) wali nasab : wali yang mempunyai pertalian darah dengan
mempelai wanita
b) Wali Hakim. Yaitu jika wali nasab tidak ada semua atau ada
tetapi berhalangan hadir atau ada tetapi menyerahkan kepada
hakim.
Rukun Nikah
• Dua orang saksi, dengan syarat: laki-laki, islam, baligh,
berakal sehat,dapat mendengar, dapat melihat, dapat
berbicara, adil dan tidak dalam ihram haji atau umrah.
• Ijab Kabul, adalah perjanjian yang berupa perkataan dari
pihak wali (ijab) dan diterima oleh mempelai laki-laki
(Kabul), suami wajib memberikan mas kawin ( mahar)
kepada istrinya, karena merupakn syarat nikah, tetapi
mengucapkan dalam akad nikah hukumnya sunah.
• Suruhan memberikan mas kawin terdapat dalam Al-
Qur’an
•
ِّ‫ن‬ َّ‫ن‬ِّ‫ه‬ِّ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫د‬َ‫ص‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬ِّ‫الن‬ ‫وا‬ُ‫ت‬‫آ‬َ‫و‬‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ح‬
• Artinya “Berikanlah mas kawin (mahar) kepada wanita
(yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh
kerelaan.” (Q.S. An Nisaa:4)
Rukun Nikah
• Muhrim adalah wanita yang haram dinikahi
• Penyebab seorang wanita haram dinikahi ada empat
macam, yaitu:
• -wanita yang haram dinikahi karena keturunan
• -wanita yang haram dinikahi karena hubungan sesusuan
• -wanita yang haram dinikahi karena perkawinan
• -wanita yang haram dinikahi karena punya pertalian
muhrim dengan istri
Muhrim
• Memberi nafkah, sandang,pangan dan tempat tinggal kepada
istri dan anak-anaknya.
• Memimpin serta membimbing istri dan anak-anaknya agar
berguna bagi diri sendiri dan orang lain.
• Bergaul dengan istri dan anak-anaknya dengan baik.
• Memelihara istri dan anak-anaknya dari bencana lahir dan batin
• Membantu istri dalam tugas sehari-hari
• Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. (Q.S. At-
Tahrim:6)
Kewajiban Suami
Kewajiban Istri
• Taat kepada suami dalam batas sesuai ajaran Islam
• Memelihara diri serta kehormatan dan harta benda suami
• Membantu suami dalam memimpin kesejahteraan dan
keselamatan keluarga
• Menerima dan menghormati pemberian suami
• Hormat dan sopan kepada suami dan keluarganya
• Memelihara, mengasuh dan mendidik anak agar menjadi
anak yang soleh
Perceraian
• Pemutusan ikatan perkawinan antara suami dan istri. Salah
satu sebabnya adalah perselisihan atau pertengkaran
antara suami- istri yang tidak dapat didamaikan lagi.
• Hal hal yang dapat memutuskan ikatan perkawinan, yaitu:
• Talak, fasakh, li’an, khulu’, zihar dan ila’
Penyebab Rusaknya Pernikahan
• Talak
• Pelepasan ikatan perkawinan dengan pengucapan secara
sukarela ucapan talak dari pihak suami ke istri. Hukumnya
makruh.
• Sabda Rasul SAW :“Sesuatuyang halal yangamat dibenci Allahialahtalak.” (H.R.
AbuDawuddan IbnuMajah )
• Macam-macam talak :
a. Talak Roj’i ; yaitu talak yang dijatuhkan suami terhadap
istrinya kurang dari tiga kali. Pada talak ini seorang suami
masih diperbolehkan rujuk kembali tidak melalui akad nikah
dan mahar baru selama masih dalam masa iddah.
b. Talak Ba’in ; yaitu talak yang dijatuhkan suami terhadap
istrinya tiga kali atau lebih. Pada talak ini suami tidak boleh
rujuk kembali kecuali adanya muhallil.
Penyebab Rusaknya Pernikahan
• Ila’
Yaitu sumpah seorang suami yang menyatakan bahwa dia
tidak akan meniduri istrinya selama empat bulan atau lebih.
Akibat dari ila’ adalah suami tidak boleh meniduri istrinya,
kecuali setelah membayar kafarat.
• Li’an
Tuduhan seorang suami dengan disertai bersumpah atas nama
Allah, bahwa istrinya telah berbuat zina, sumpah tersebut
diucapkan sekurang-kurangnya empat kali, kemudian pihak istri
membela dengan mengangkat sumpah bahwa dirinya tidak
pernah melakukan seperti yang dituduhkan suaminya. Akibat
li’an suami tidak boleh menikah kembali terhadap mantan
istrinya untuk selama-lamanya.
Penyebab Rusaknya Pernikahan
• Khulu’
Gugatan seorang istri untuk minta diceraikan oleh suaminya,
dengan cara pihak istri memberikan tebusan (iwadh) kepada
suaminya. Akibat dari khuluk adalah menjadi talak ba’in jika
seluruh ganti rugi terpenuhi, dan jika ganti rugi tidak terpenuhi
maka menjadi talak biasa.
• Fasakh
pembatalan pernikahan karena sebab- sebab tertentu. Akibat
perceraian dengan fasakh, suami tida boleh rujuk kepada
bekas istrinya. Jika ingin kembali, harus melalui akad nikah
baru.
• Zihar
Ucapan suami yang menyerupakan istrinya
dengan ibunya.Jika tidak dilanjutkan dengan
menalak istrinya, suami wajib bayar kafarat.
Iddah
• Ikatan pernikahan antara suami-istri dinyatakan habis baik di
waktu hidupnya (yakni bercerai) maupun meninggal salah satu
diantara keduanya. Disetiap keadaan ini terdapat kewajiban
masa iddah yaitu waktu terbatas (menunggu untuk menikah
lagi) secara syar’i.
• Masa iddah ini terbagi atas 4 macam, yaitu :
• Iddah masa kehamilan, yaitu waktunya sampai masa
kelahiran kandungan yang dikarenakan thalaq ba’in (perceraian
yang mengakibatkan tidak kembali kepada suaminya)
atau talaq raj’i (perceraian yang dapat kembali kepada
suaminya) dalam keadaan hidup atau wafat.
• Iddah muthlaqah (masa perceraian), yaitu masa iddah yang
terhitung masa haidh, maka wanita menunggu tiga quru’ (3 kali
masa suci)
Iddah
• Perempuan yang tidak terkena haidh, yakni ada dua jenis
perempuan yaitu perempuan usia dini yang tidak/belum terkena
haidh dan perempuan usia tua yang telah berhenti masa
haidhnya (menopause)
• Istri yang ditinggal suaminya karena wafat, Allah
menjelaskan masa iddahnya sebagai berikut :
• “Orang-orang yang meninggal dunia diantaramu dengan
meninggalkan istri-istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan
dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh hari.” QS. Al-Baqarah ;
234
•
Rujuk
• Rujuk adalah kembalinya suami istri pada ikatan pernikahan
setelah terjadi talak roj’i dan masih dalam masa iddah. Rujuk itu
tidak memerlukan akad nikah lagi, cukup suami menyatakan
niatnya untuk kembali kepada istrinya yang telah diceraikan.
Pada dasarnya hukum rujuk adalah jaiz (boleh). Tetapi jika
dilihat dari kondisi dan niat seseorang maka hukum rujuk
dibedakan sebagai berikut :
a. Sunah, Jika suami bermaksud memperbaiki keluarganya dan
rujuk dipandang lebih menguntungkan kedua belah pihak.
b. Wajib, bagi suami yang menceraikan istrinya sebelum dia
menyempurnakan pembagian waktunya terhadap istri yang
ditalaknya.
c. Makruh, apabila perceraian itu dianggap lebih baik dan
bermanfaat bagi keduanya.
d. Haram, Jika suami memiliki maksud menyakiti istrinya
setelah ia rujuk.
Perkawinan Menurut Perundang- undangan
di Indonesia
• Pasal 2 dan 3 : Pernikahan adalah akad yang sangat kuat
untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya
merupakan ibadah
• Pasal 4 : menerangkan sahnya suatu pernikahan
• Pasal 5 dan 6 : menerangkan tentang pencatatan perkawinan
• Pasal 7 ayat 1 : menerangkan akta nikah yaitu surat
keterangan yang dibuat Pegawai Pencatat Nikah yang
menerangkan tentang pelaksanaan perkawinan dan data suami
serta istri
• Pasal 53 ayat 1, 2, dan 3 tentang kawin hamil menerangkan
perkawinan seorang wanita hamil di luar nikah dengan pria
yang menghamilinya tidak dapat menghapus dosa zina yang
mereka lakukan.
•
Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01

More Related Content

What's hot

Pernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamPernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamRani Jambak
 
Agama- Munakahat
Agama- MunakahatAgama- Munakahat
Agama- Munakahatbeksblack
 
HUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHANHUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHANNur Huda
 
PAI XII Bab Munakahat
PAI XII Bab MunakahatPAI XII Bab Munakahat
PAI XII Bab Munakahatpawzonfire
 
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranataSeluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranataWahyu Dwi Pranata
 
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaikMemilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaikYunus Thariq
 
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Dian Anisa Putri
 
Nikah, cerai, atau zina (daud)
Nikah, cerai, atau zina (daud)Nikah, cerai, atau zina (daud)
Nikah, cerai, atau zina (daud)Diah eka wahyudi
 
pernikahan
pernikahanpernikahan
pernikahannova147
 
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahan
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahanFIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahan
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahanAhmad Haris Miftah
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaYulia Fauzi
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharikafia maulidia
 
Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)Micing
 

What's hot (20)

Pernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamPernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut Islam
 
Pernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islamPernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islam
 
Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3
 
Agama- Munakahat
Agama- MunakahatAgama- Munakahat
Agama- Munakahat
 
HUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHANHUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHAN
 
Bab munakahat 12
Bab munakahat 12Bab munakahat 12
Bab munakahat 12
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
PPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 MazhabPPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 Mazhab
 
PAI XII Bab Munakahat
PAI XII Bab MunakahatPAI XII Bab Munakahat
PAI XII Bab Munakahat
 
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranataSeluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
 
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaikMemilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
 
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
 
Nikah, cerai, atau zina (daud)
Nikah, cerai, atau zina (daud)Nikah, cerai, atau zina (daud)
Nikah, cerai, atau zina (daud)
 
pernikahan
pernikahanpernikahan
pernikahan
 
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahan
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahanFIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahan
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahan
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
 
Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)
 

Viewers also liked

Ppt pikir 100x sebelum bercerai
Ppt pikir 100x sebelum berceraiPpt pikir 100x sebelum bercerai
Ppt pikir 100x sebelum berceraiputri binre
 
asas asas perkawinan - perceraian adat
 asas asas perkawinan - perceraian adat asas asas perkawinan - perceraian adat
asas asas perkawinan - perceraian adatQomaruz Zaman
 
Nikah
NikahNikah
NikahE wan
 
Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)
Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)
Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)Andhika Pratama
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriEloknadlifah
 
Ppt konseling keluarga
Ppt konseling keluargaPpt konseling keluarga
Ppt konseling keluargaKhairu Zaki
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahanerikani
 
Digital 20253132 t 28497-analisis penyebab-full text
Digital 20253132 t 28497-analisis penyebab-full textDigital 20253132 t 28497-analisis penyebab-full text
Digital 20253132 t 28497-analisis penyebab-full textsindhu winata
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahMaya Nurhayati
 
Susunan dapukan parogo panitia wiwahan (Template susunan panitia resepsi perk...
Susunan dapukan parogo panitia wiwahan (Template susunan panitia resepsi perk...Susunan dapukan parogo panitia wiwahan (Template susunan panitia resepsi perk...
Susunan dapukan parogo panitia wiwahan (Template susunan panitia resepsi perk...Kebaya Pengantin
 
Rahsia Nikmat Jimak, Senggama, Persetubuhan, Seks
Rahsia Nikmat Jimak, Senggama, Persetubuhan, SeksRahsia Nikmat Jimak, Senggama, Persetubuhan, Seks
Rahsia Nikmat Jimak, Senggama, Persetubuhan, SeksAkademi Seks
 
Masa subur dan masa hamil
Masa subur dan masa hamilMasa subur dan masa hamil
Masa subur dan masa hamilHetty Astri
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriAmmara Fathina
 
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanPra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanHetty Astri
 
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupanKesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupansyarifah irmadani
 
Pengenalan of subject pra nikah
Pengenalan of subject pra nikahPengenalan of subject pra nikah
Pengenalan of subject pra nikahsen gira
 
1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksiRizky Agustina
 
Israf, tabzir, gibah dan fitnah
Israf, tabzir, gibah dan fitnahIsraf, tabzir, gibah dan fitnah
Israf, tabzir, gibah dan fitnahtatik1994
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiHetty Astri
 

Viewers also liked (20)

Ppt pikir 100x sebelum bercerai
Ppt pikir 100x sebelum berceraiPpt pikir 100x sebelum bercerai
Ppt pikir 100x sebelum bercerai
 
asas asas perkawinan - perceraian adat
 asas asas perkawinan - perceraian adat asas asas perkawinan - perceraian adat
asas asas perkawinan - perceraian adat
 
Nikah
NikahNikah
Nikah
 
Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)
Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)
Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual PPT (Materi PMR)
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
 
Ppt konseling keluarga
Ppt konseling keluargaPpt konseling keluarga
Ppt konseling keluarga
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Surat cerai
Surat ceraiSurat cerai
Surat cerai
 
Digital 20253132 t 28497-analisis penyebab-full text
Digital 20253132 t 28497-analisis penyebab-full textDigital 20253132 t 28497-analisis penyebab-full text
Digital 20253132 t 28497-analisis penyebab-full text
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
 
Susunan dapukan parogo panitia wiwahan (Template susunan panitia resepsi perk...
Susunan dapukan parogo panitia wiwahan (Template susunan panitia resepsi perk...Susunan dapukan parogo panitia wiwahan (Template susunan panitia resepsi perk...
Susunan dapukan parogo panitia wiwahan (Template susunan panitia resepsi perk...
 
Rahsia Nikmat Jimak, Senggama, Persetubuhan, Seks
Rahsia Nikmat Jimak, Senggama, Persetubuhan, SeksRahsia Nikmat Jimak, Senggama, Persetubuhan, Seks
Rahsia Nikmat Jimak, Senggama, Persetubuhan, Seks
 
Masa subur dan masa hamil
Masa subur dan masa hamilMasa subur dan masa hamil
Masa subur dan masa hamil
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
 
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanPra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
 
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupanKesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
 
Pengenalan of subject pra nikah
Pengenalan of subject pra nikahPengenalan of subject pra nikah
Pengenalan of subject pra nikah
 
1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi
 
Israf, tabzir, gibah dan fitnah
Israf, tabzir, gibah dan fitnahIsraf, tabzir, gibah dan fitnah
Israf, tabzir, gibah dan fitnah
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 

Similar to Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01

fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikahfikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikahTohirQolby1
 
Andi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanAndi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanIntanPrawisti
 
PPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptxPPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptxfuadfahmy1
 
perkahwinan dalam islam
perkahwinan dalam islamperkahwinan dalam islam
perkahwinan dalam islamNur Hikmah
 
Sebab – sebab talak
Sebab – sebab talakSebab – sebab talak
Sebab – sebab talaki_fa
 
Pengertian perkawinan 1
Pengertian perkawinan 1Pengertian perkawinan 1
Pengertian perkawinan 1Ardika Susanto
 
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinanFiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinanbudistaiattanwir
 
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxBAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxahmadsamsularifin
 
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxBAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxIsmayantiYanti
 
Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Ahmad Nizam
 
Pernikahan Dalam Islam.pptx
Pernikahan Dalam Islam.pptxPernikahan Dalam Islam.pptx
Pernikahan Dalam Islam.pptxPuput868497
 
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab NikahFiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab Nikahheckaathaya
 

Similar to Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01 (20)

Nikah pernikahan
Nikah   pernikahanNikah   pernikahan
Nikah pernikahan
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikahfikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
 
Andi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanAndi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahan
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3
 
PPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptxPPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptx
 
perkahwinan dalam islam
perkahwinan dalam islamperkahwinan dalam islam
perkahwinan dalam islam
 
Munahakat 12ipa 2
Munahakat 12ipa 2Munahakat 12ipa 2
Munahakat 12ipa 2
 
1. pernikahan
1. pernikahan1. pernikahan
1. pernikahan
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Sebab – sebab talak
Sebab – sebab talakSebab – sebab talak
Sebab – sebab talak
 
Pengertian perkawinan 1
Pengertian perkawinan 1Pengertian perkawinan 1
Pengertian perkawinan 1
 
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinanFiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
 
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxBAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
 
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxBAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
 
Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121
 
Pernikahan Dalam Islam.pptx
Pernikahan Dalam Islam.pptxPernikahan Dalam Islam.pptx
Pernikahan Dalam Islam.pptx
 
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab NikahFiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
 
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptxMATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01

  • 1.
  • 2. Dian Anisa Putri XII IPS 1 SMAN 54 Jakarta BAB 5 MUNAKAHAT (PERNIKAHAN)
  • 3. Pengertian Pernikahan • Menurut bahasa, nikah berarti menghimpun, mengumpulkan. Sedangkan menurut istilah, nikah adalah suatu ikatan lahir dan batin antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim sebagai suami istri dengan tujuan untuk membina suatu rumah tangga yang bahagia berdasarkan tuntunan Allah SWT.
  • 4. • Perintah untuk melaksanakan nikah terdapat dalam Al Qur’an surat Ar Rum ayat 21 sebagai berikut : • Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.(Q.S. Ar Rum (30) : 21 )
  • 5. Hukum Nikah • Pada dasarnya hukum nikah adalah mubah artinya boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan. Jika dilihat dari situasi dan kondisi dan niat seseorang yang akan menikah, maka hukum nikah dapat dibedakan sebagai berikut : • a. Wajib Yaitu bagi seseorang yang sudah mampu dan sudah memenuhi syarat, serta khawatir akan terjerumus melakukan perbuatan dosa besar jika tidak segera menikah.
  • 6. Hukum Nikah • b. Sunnah Yaitu bagi seseorang yang sudah mampu untuk berumah tangga, mempunyai keinginan (niat) nikah dan apabila tidak melaksankan nikah masih mampu menahan dirinya dari perbuatan dosa besar (zina). • c. Makruh Bagi seseorang yang belum mampu atau belum mempunyai bekal mendirikan rumah tangga. • d. Haram Bagi seeorang yang bermaksud tidak akan menjalankan kewajibannya sebagai suami atau istri yang baik.
  • 7. Tujuan dan Hikmah Pernikahan • Untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia dengan cara yang suci dan halal serta melestarikan kehidupan manusia. • Untuk memelihara kesucian dan kehormatan dari perbuatan zina • Untuk membentuk rumah tangga yang Islami yang sejahtera lahir dan batin • Mengikuti sunnah Rasul dan untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT • Untuk mencari keturunan yang soleh dan berakhlak mulia. • Mendidik dan memberi motivasi kepada seseorang agar memiliki rasa tanggung jawab dalam memelihara dan mendidik anak- anaknya. • Menyatukan keluarga masing-masing pihak sehingga hubungan silaturahmi semakin kuat.
  • 8. Rukun Nikah • Ada calon suami, dengan syarat: laki-laki yang sudah dewasa (19 tahun), islam, tidak dipaksa/terpaksa, tidak dalam ihram haji atau umroh, dan bukan mahram calon istrinya. • Ada calon istri, dengan syarat: sudah cukup umur (16 tahun), islam, tidak dalam ikatan perkawinan dengan orang lain, bukan mahram calon suami dan tidak dalam ihram haji/umrah. • Ada wali nikah, dengan syarat: laki-laki beragama islam, baligh, dan berakal, merdeka, adil, tidak fasik, dan tidak ihram haji atau umrah. • Wali nikah ada 2 macam: • A) wali nasab : wali yang mempunyai pertalian darah dengan mempelai wanita b) Wali Hakim. Yaitu jika wali nasab tidak ada semua atau ada tetapi berhalangan hadir atau ada tetapi menyerahkan kepada hakim.
  • 9. Rukun Nikah • Dua orang saksi, dengan syarat: laki-laki, islam, baligh, berakal sehat,dapat mendengar, dapat melihat, dapat berbicara, adil dan tidak dalam ihram haji atau umrah. • Ijab Kabul, adalah perjanjian yang berupa perkataan dari pihak wali (ijab) dan diterima oleh mempelai laki-laki (Kabul), suami wajib memberikan mas kawin ( mahar) kepada istrinya, karena merupakn syarat nikah, tetapi mengucapkan dalam akad nikah hukumnya sunah.
  • 10. • Suruhan memberikan mas kawin terdapat dalam Al- Qur’an • ِّ‫ن‬ َّ‫ن‬ِّ‫ه‬ِّ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫د‬َ‫ص‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬ِّ‫الن‬ ‫وا‬ُ‫ت‬‫آ‬َ‫و‬‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ح‬ • Artinya “Berikanlah mas kawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.” (Q.S. An Nisaa:4) Rukun Nikah
  • 11. • Muhrim adalah wanita yang haram dinikahi • Penyebab seorang wanita haram dinikahi ada empat macam, yaitu: • -wanita yang haram dinikahi karena keturunan • -wanita yang haram dinikahi karena hubungan sesusuan • -wanita yang haram dinikahi karena perkawinan • -wanita yang haram dinikahi karena punya pertalian muhrim dengan istri Muhrim
  • 12. • Memberi nafkah, sandang,pangan dan tempat tinggal kepada istri dan anak-anaknya. • Memimpin serta membimbing istri dan anak-anaknya agar berguna bagi diri sendiri dan orang lain. • Bergaul dengan istri dan anak-anaknya dengan baik. • Memelihara istri dan anak-anaknya dari bencana lahir dan batin • Membantu istri dalam tugas sehari-hari • Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. (Q.S. At- Tahrim:6) Kewajiban Suami
  • 13. Kewajiban Istri • Taat kepada suami dalam batas sesuai ajaran Islam • Memelihara diri serta kehormatan dan harta benda suami • Membantu suami dalam memimpin kesejahteraan dan keselamatan keluarga • Menerima dan menghormati pemberian suami • Hormat dan sopan kepada suami dan keluarganya • Memelihara, mengasuh dan mendidik anak agar menjadi anak yang soleh
  • 14. Perceraian • Pemutusan ikatan perkawinan antara suami dan istri. Salah satu sebabnya adalah perselisihan atau pertengkaran antara suami- istri yang tidak dapat didamaikan lagi. • Hal hal yang dapat memutuskan ikatan perkawinan, yaitu: • Talak, fasakh, li’an, khulu’, zihar dan ila’
  • 15. Penyebab Rusaknya Pernikahan • Talak • Pelepasan ikatan perkawinan dengan pengucapan secara sukarela ucapan talak dari pihak suami ke istri. Hukumnya makruh. • Sabda Rasul SAW :“Sesuatuyang halal yangamat dibenci Allahialahtalak.” (H.R. AbuDawuddan IbnuMajah ) • Macam-macam talak : a. Talak Roj’i ; yaitu talak yang dijatuhkan suami terhadap istrinya kurang dari tiga kali. Pada talak ini seorang suami masih diperbolehkan rujuk kembali tidak melalui akad nikah dan mahar baru selama masih dalam masa iddah. b. Talak Ba’in ; yaitu talak yang dijatuhkan suami terhadap istrinya tiga kali atau lebih. Pada talak ini suami tidak boleh rujuk kembali kecuali adanya muhallil.
  • 16. Penyebab Rusaknya Pernikahan • Ila’ Yaitu sumpah seorang suami yang menyatakan bahwa dia tidak akan meniduri istrinya selama empat bulan atau lebih. Akibat dari ila’ adalah suami tidak boleh meniduri istrinya, kecuali setelah membayar kafarat. • Li’an Tuduhan seorang suami dengan disertai bersumpah atas nama Allah, bahwa istrinya telah berbuat zina, sumpah tersebut diucapkan sekurang-kurangnya empat kali, kemudian pihak istri membela dengan mengangkat sumpah bahwa dirinya tidak pernah melakukan seperti yang dituduhkan suaminya. Akibat li’an suami tidak boleh menikah kembali terhadap mantan istrinya untuk selama-lamanya.
  • 17. Penyebab Rusaknya Pernikahan • Khulu’ Gugatan seorang istri untuk minta diceraikan oleh suaminya, dengan cara pihak istri memberikan tebusan (iwadh) kepada suaminya. Akibat dari khuluk adalah menjadi talak ba’in jika seluruh ganti rugi terpenuhi, dan jika ganti rugi tidak terpenuhi maka menjadi talak biasa. • Fasakh pembatalan pernikahan karena sebab- sebab tertentu. Akibat perceraian dengan fasakh, suami tida boleh rujuk kepada bekas istrinya. Jika ingin kembali, harus melalui akad nikah baru. • Zihar Ucapan suami yang menyerupakan istrinya dengan ibunya.Jika tidak dilanjutkan dengan menalak istrinya, suami wajib bayar kafarat.
  • 18. Iddah • Ikatan pernikahan antara suami-istri dinyatakan habis baik di waktu hidupnya (yakni bercerai) maupun meninggal salah satu diantara keduanya. Disetiap keadaan ini terdapat kewajiban masa iddah yaitu waktu terbatas (menunggu untuk menikah lagi) secara syar’i. • Masa iddah ini terbagi atas 4 macam, yaitu : • Iddah masa kehamilan, yaitu waktunya sampai masa kelahiran kandungan yang dikarenakan thalaq ba’in (perceraian yang mengakibatkan tidak kembali kepada suaminya) atau talaq raj’i (perceraian yang dapat kembali kepada suaminya) dalam keadaan hidup atau wafat. • Iddah muthlaqah (masa perceraian), yaitu masa iddah yang terhitung masa haidh, maka wanita menunggu tiga quru’ (3 kali masa suci)
  • 19. Iddah • Perempuan yang tidak terkena haidh, yakni ada dua jenis perempuan yaitu perempuan usia dini yang tidak/belum terkena haidh dan perempuan usia tua yang telah berhenti masa haidhnya (menopause) • Istri yang ditinggal suaminya karena wafat, Allah menjelaskan masa iddahnya sebagai berikut : • “Orang-orang yang meninggal dunia diantaramu dengan meninggalkan istri-istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh hari.” QS. Al-Baqarah ; 234 •
  • 20. Rujuk • Rujuk adalah kembalinya suami istri pada ikatan pernikahan setelah terjadi talak roj’i dan masih dalam masa iddah. Rujuk itu tidak memerlukan akad nikah lagi, cukup suami menyatakan niatnya untuk kembali kepada istrinya yang telah diceraikan. Pada dasarnya hukum rujuk adalah jaiz (boleh). Tetapi jika dilihat dari kondisi dan niat seseorang maka hukum rujuk dibedakan sebagai berikut : a. Sunah, Jika suami bermaksud memperbaiki keluarganya dan rujuk dipandang lebih menguntungkan kedua belah pihak. b. Wajib, bagi suami yang menceraikan istrinya sebelum dia menyempurnakan pembagian waktunya terhadap istri yang ditalaknya. c. Makruh, apabila perceraian itu dianggap lebih baik dan bermanfaat bagi keduanya. d. Haram, Jika suami memiliki maksud menyakiti istrinya setelah ia rujuk.
  • 21. Perkawinan Menurut Perundang- undangan di Indonesia • Pasal 2 dan 3 : Pernikahan adalah akad yang sangat kuat untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah • Pasal 4 : menerangkan sahnya suatu pernikahan • Pasal 5 dan 6 : menerangkan tentang pencatatan perkawinan • Pasal 7 ayat 1 : menerangkan akta nikah yaitu surat keterangan yang dibuat Pegawai Pencatat Nikah yang menerangkan tentang pelaksanaan perkawinan dan data suami serta istri • Pasal 53 ayat 1, 2, dan 3 tentang kawin hamil menerangkan perkawinan seorang wanita hamil di luar nikah dengan pria yang menghamilinya tidak dapat menghapus dosa zina yang mereka lakukan. •

Editor's Notes

  1. fasik (al-fisq) bermakna maksiat, meninggalkan perintah Allah, dan menyimpang dari jalan yang benar. Fasik juga berarti menyimpang dari agama dan cenderung pada kemaksiatan; sebagaimana iblis melanggar (fasaqa) perintah Allah, yakni menyimpang dari ketaatan kepada-Nya.  -urutan wali nasab Ayah kandung  -Kakek dari pihak ayah -Saudara laki-laki sekandung  -Saudara laki-laki seayah -Anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung -Anak laki-laki saudara laki-laki seayah -Paman dari pihak ayah -Anak laki-laki paman dari pihak ayah
  2. Apa itu Mahram/Muhrim? Mahram adalah orang perempuan atau laki-laki yang masih termasuk sanak saudara dekat karena keturunan, sesusuan, atau hubungan perkawinan sehingga tidak boleh menikah di antara keduanya. Penggunaan kata muhrim untuk mahram perlu dicermati. Muhrim dalam bahasa Arab berarti orang yang sedang mengerjakan ihram (haji atau umrah). Tetapi bahasa Indonesia menggunakan kata muhrim dengan arti semakna dengan mahram (haram dinikahi). (KBBI, hal. 669 dan juga lihat hal.614) Mahram Sebab Keturunan Mahram sebab keturunan ada tujuh. Tidak ada perbedaan pendapat di antara para 'Ulama. Allah berfirman; "Diharamkan atas kamu untuk (mengawini) (1)ibu-ibumu; (2)anak-anakmu yang perempuan (3) saudara-sauda-ramu yang perempuan; (4) saudara-saudara ayahmu yang perempuan; (5)saudara-saudara ibumu yang perempuan; (6)anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; (7)anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan" (An Nisà'4/23) Dari ayat ini Jumhùrul 'Ulàmà', Imam 'Abù Hanifah, Imam Màlik dan Imam Ahmad bin Hanbal memasukan anak dari perzinahan menjadi mahram, dengan berdalil pada keumuman firman Allàh "anak-anakmu yang perempuan" (An Nisà'4/23). Diriwayatkan dari Imam Asy Syàfi'iy, bahwa ia cenderung tidak menjadikan mahram (berati boleh dinikahi) anak hasil zina, sebab ia bukan anak yang sah (dari bapak pelaku) secara syari'at. Ia juga tidak termasuk dalam ayat: "Allàh mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian warisan untuk)anak-anakmu. Yaitu: bagian anak lelaki sama dengan dua bagian orang anak perempuan" (An Nisà'/4:11).  Karena anak hasil zina tidak berhak menda-patkan warisan menurut 'ijma' maka ia juga tidak termasuk dalam ayat ini. (Al Hàfizh 'Imàduddin Ismà'il bin Katsir, Tafsirul Qurànil Azhim 1/510) Mahram Sebab Susuan Mahram sebab susuan ada tujuh. Sama seperti mahram sebab keturunan, tanpa pengecualian. Inilah pendapat yang dipilih setelah ditahqiq (ditelliti) oleh Al Hàfizh 'Imàduddin Ismà'il bin Katsir. (Tafsirul Qurànil Azhim 1/511). Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Darah susuan mengharamkan seperti apa yang diharamkan oleh darah keturunan" (HR. Al Bukhàri dan Muslim). Al-Qur'àn menyebutkan secara khusus dua bagian mahram sebab susuan: "(1) Dan ibu-ibumu yang menyusui kamu; (2)dan saudara-saudara perem-puan sepersusuan" (An Nisà'/4:23). Mahram Sebab perkawinan Mahram sebab perkawinan ada tujuh. "Dan ibu-ibu istrimu (mertua)" (An Nisà'/4:23) "Dan istri-istri anak kandungmu (menantu)" (An Nisà'/4:23) "Dan anak-anak istrimu yang dalam pemelihraanmu dari istri yang telah kamu campuri" (An Nisà'/4:23).  Menurut Jumh urul `Ulàmà' termasuk juga anak tiri yang tidak dalam pemeliharaannya. Anak tiri menjadi mahram jika ibunya telah dicampuri, tetapi jika belum dicampuri maka dibolehkan untuk menikahi anaknya. Sedangkan ibu dari seorang perempuan yang dinikahi menjadi mahram hanya sebab aqad nikah, walaupun si puteri belum dicampuri, kalau sudah aqad nikah maka si ibu haram dinikahi oleh yang menikahi puteri itu. "Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu (ibu tiri)". (An Nisà'/4:22). Wanita yang dinikahi oleh ayah menjadi mahram bagi anak ayah dengan hanya aqad nikah, walaupun belum dicampuri oleh ayah, maka anak ayah tak boleh menikahinya. "Dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara" (An Nisà'/4:23) Rasulullàh Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang menghimpunkan dalam perkawinan antara perempuan dengan bibinya dari pihak ibu; Dan menghimpunkan antara perempuan dengan bibinya dari pihak ayah. Nabi bersabda: "Tidak boleh perempuan dihimpun dalam perkawinan antara saudara perempuan dari ayah atau ibunya" (HR. Al Bukhàriy dan Muslim) Jadi, keponakan (perempuan) tidak boleh dihimpun dengan bibinya dalam perkawinan, demikian pula bibi tidak boleh dihimpun dengan keponakan perempuan dalam perkawinan. Secara mudah, bibi dan keponakan perempuan tidak boleh saling jadi madu. Larangan menghimpun antara perempuan dengan bibinya dari pihak ayah atau ibu berdasarkan hadits-hadits mutawàtirah dan 'ijmà`ul `ulàmà'. ( Muhammad bin Muhammad Asy Syaukàniy, Fathul Qadir 1/559). Mahram disebabkan keturunan dan susuan bersifat abadi, selamanya, begitu pula sebab pernikahan. Kecuali, menghimpun dua perempuan bersaudara, menghimpun perempuan dengan bibinya, yaitu saudara perempuan dari pihak ayah atau ibu, itu bila yang satu meninggal lalu ganti nikah dengan yang lain, maka boleh, karena bukan menghimpun dalam keadaan sama-sama masih hidup. Dzun Nùrain, Utsmàn bin 'Affàn menikahi Ummu Kultsùm setelah Ruqayyah wafat, kedua-duanya adalah anak Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Zina dengan seorang perempuan semoga Allàh menjauhkan kita semua dari itu tidak menjadikan mahram anaknya ataupun ibunya. Zina tidak mengharamkan yang halal. Wanita yang bersuami Allàh mengharamkan mengawini wanita yang masih bersuami."Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami" (An Nisà'/4:24). Perempuan-perempuan yang selain di atas adalah bukan mahram, halal dinikahkan. "Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawini bukan untk berzina" (An Nisà'/4:24). Wallàhu 'a`làm (Asri Ibnu Tsani)
  3. Nikah Muhallil ialah seorang laki-laki mengawini seorang wanita yang sudah ditalak tiga setelah berakhir masa iddahnya, kemudian dia mentalaknya lagi supaya mejadi halal kawin lagi dengan mantan suaminya yang pertama.  Atau pernikahan antara seorang laki-laki dengan seorang wanita yang telah ditalak tiga oleh suaminya dengan tujuan untuk menghalalkan si wanita tadi untuk dikawin kembali oleh bekas suaminya.
  4. Kafarat adalah sejenis denda yang dilaksanakan ketika seorang Muslim melanggar sesuatu hal yang berhubungan dengan ibadah yang mengakibatkan ia berdosa. Kafarat itu macam-macam tergantung pelanggarannya:misalnya kafarot ila’ adalah; memerdekakan budak, jika tidak mampu memberi makan kepada fakir miskin, jika tidak mampu berpuasa tiga hari.
  5. Fasakh yang disebabkan karena cacat hukum antara lain : a. Setelah akad dilakukan, dikemudian hari diketahui pasangan suami istri ditemukan adanya cacat hukum misalnya suami istri ternyata masih muhrimnya. b. Anak yang belum balig dinikahkan oleh walinya, yang bukan ayah kandungnya atau kakeknya. Kemudian setelah dewasa, anak tersebut memilih tidak melanjutkan pernikahannya. Sedangkan fasakh yang disebabakan sesuatu yang datang kemudian, sehingga akad tidak bisa dilanjutkan antara lain : a. Apabila setelah pernikahan suami atau istri menyatakan keluar dari agama Islam (murtad). b. Salah satu suami atau istri masih musyrik, karena laki-laki muslim tidak boleh menikah dengan wanita musyrik dan sebaliknya.