Similar to Soal 1:a. Biaya modal masing-masing sumber dana:- Utang bank: Bunga = Rp 4 jutaJumlah utang = Rp 20 jutaBunga/Jumlah utang = 4/20 = 20%Biaya modal utang (kd) = 20%- Saham istimewa:Dividen = Rp 500 per saham Harga saham = Rp 2.000 per sahamDividen/Harga saham = 500/2000 = 25%Biaya modal saham istimewa (kp) = 25% - Saham biasa:R
Similar to Soal 1:a. Biaya modal masing-masing sumber dana:- Utang bank: Bunga = Rp 4 jutaJumlah utang = Rp 20 jutaBunga/Jumlah utang = 4/20 = 20%Biaya modal utang (kd) = 20%- Saham istimewa:Dividen = Rp 500 per saham Harga saham = Rp 2.000 per sahamDividen/Harga saham = 500/2000 = 25%Biaya modal saham istimewa (kp) = 25% - Saham biasa:R (20)
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Soal 1:a. Biaya modal masing-masing sumber dana:- Utang bank: Bunga = Rp 4 jutaJumlah utang = Rp 20 jutaBunga/Jumlah utang = 4/20 = 20%Biaya modal utang (kd) = 20%- Saham istimewa:Dividen = Rp 500 per saham Harga saham = Rp 2.000 per sahamDividen/Harga saham = 500/2000 = 25%Biaya modal saham istimewa (kp) = 25% - Saham biasa:R
1. Biaya Modal (Cost of Capital)
Pengertian biaya modal
Biaya modal merupakan tingkat pendapatan
minimum yang disyaratkan pemilik modal. Dari
sudut pandang perusahaan yang memperoleh
dana, tingkat pendapatan yang disyratkan tersebut
merupakan biaya atas dana yang diperoleh
perusahaan.
Macam biaya modal:
komponen biaya modal (Component cost of
capital)
biaya modal rata-rata tertimbang (weighted
average cost of capital)
2. Component Cost of Capital
Biaya modal saham biasa (cost of common stock) atau sering
disingkat (ke), dapat dihitung dengan beberapa pendekatan:
-Pendekatan pendapatan investasi bebas risiko ditambah premi
risiko
ke = Rf + premi risiko
- Pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM)
ke = Rf + βi {E(Rm) – Rf }
ke = biaya modal saham biasa
Rf = pendapatan investasi bebas risiko
E(Rm) = pendapatan pasar yang diharapkan
βi = risiko sistematis saham i
- Pendekatan dividen
a. Jika dividen diasumsikan tetap:
D D
Po = ------ atau ke = --------
ke Po
3. b. jika dividen diharapkan tumbuh dengan tingkat
yang konstan sebesar g
D1 D1
Po = ----------- atau ke = ---------- + g
ke – g Po
Po = harga saham perdana
ke = tingkat pendpatan yang diharapkan
g = tingkat pertumbuhan dividen dan ke
lebih besar dari g
c. Jika tingkat pertumbuhan dividen tidak tetap
3 Do(1+g1)t 6 D3(1+g2)t ~ D7(1+g3)t
Po = Σ ------------ + Σ ------------- + Σ -------------
t=1 (1+ke)t t=4 (1+ke)t t=6 (1+ke)t
g1 = pertumbuhan dividen tahun 1 s/d 3
g2 = pertumbuhan dividen tahun 4 s/d 6
g3 = pertumbuhan dividen tahun 7 dan seterusnya
4. Biaya Modal Penerbitan Saham Biasa Baru
Dalam proses penerbitan saham biasa baru, perusahaan
harus menanggung biaya emisi (flotation costs / f ),
sehingga harga bersih saham yang diterima perusahaan
menjadi:
D1
Net proseeds = Po (1 – f) = ------------ atau
ke – g
D1
ke = ---------------- + g atau
Po( 1 – f )
D1/Po
ke = ------------ + g
( 1 – f )
Dividen yield
ke = ------------------- + g
(1 – f)
5. Biaya Modal Utang (cost of debt)
Biaya modal utang (kd) dapat dihitung dengan rumus:
n It + Pt
Po = Σ ----------------
t=1 (1 + kd )t
Po = harga jual surat utang pada saat diterbitkan
n = jangka waktu jatuh tempo
It = besarnya bunga yang dibayarkan pada periode t
Pt = Nilai pelunasan pokok utang pada periode t
kd = biaya modal utang sebelum pajak
kd* = kd ( 1 – t )
kd* = biaya modal utang setelah pajak
6. Jika obligasi dijual tidak sama dengan nilai
nominal dapat terjadi premi atau diskonto
Besarnya biaya modal setelah pajak dapat
dihitung dengan rumus:
(1- T) { It + 1/n (P – P0) }
kd* = ----------------------------------
½ ( P + P0 )
P = Nilai nominal obligasi
P0 = Harga jual obligasi
n = Umur obligasi
It = Biaya bunga atau kupon obligasi
T = tarif pajak
7. Biaya Modal Saham Istimewa
(Cost of preferred stock)
Biaya modal saham istimewa (kp) dapat dihitung
dengan rumus :
D
kp = --------- x 100%
P0
P0 = harga jual saham istimewa
D = dividen saham istimewa
Biaya modal laba ditahan (kr), besarnya dianggap
sama dengan biaya modal saham biasa yang telah
beredar
8. Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (Weighted
average cost of capital) atau disingkat WACC
e d p
WACC = ---------- (ke) + ---------- (kd*) + --------- (kp)
e+d+p e+d+p e+d+p
e = jumlah modal saham biasa
d = jumlah utang
p = jumlah modal saham istimewa
ke = biaya modal saham biasa
kd* = biaya modal utang setelah pajak
kp = biaya modal saham istimewa
9. Marginal Cost of Capital (MCC)
Perusahaan yang telah menentukan struktur modal
optimal, misalnya terdiri dari: 30% utang, 10%
saham preferen dan 60% saham biasa, agar struktur
modalnya tetap bisa dipertahankan, maka setiap
tambahan dana baru yang diperoleh sebesar Rp 1
(marginal), harus terdiri dari 30 sen utang, 10 sen
saham istimewa, dan 60 sen saham biasa.
Jika component cost of capital-nya tetap, maka
biaya modal rata-rata tertimbangnya akan tetap sama.
10. Break, or Jumps, in The MCC Schedule
Besarnya biaya modal rata-rata tertimbang tidak
akan bisa tetap dipertahankan, jika kebutuhan
dana perusahaan dalam satu periode tertentu
semakin besar, karena component cost of
capital juga akan mengalami peningkatan,
sesuai dengan hukum permintaan dan
penawaran.
Permasalahannya adalah kapan terjadi
perubahan WACC ?
11. Contoh:
Anggap perusahaan merencanakan investasi
sebasar Rp 100 juta. Kebutuhan dana tersebut
akan dibiayai dengan utang 30%, saham
istimewa 10% dan modal sendiri 60%. Modal
sendiri dapat dipenuhi dari dua sumber,yaitu
laba ditahan dan penerbitan saham biasa baru.
Biaya utang setelah pajak 6%, saham istimewa
10% dan laba ditahan 15%
Jika modal sendiri dipenuhi dari sumber laba
ditahan, maka WACC = 0,3 (6%) + 0,1(10%) + 0,6
(15%) = 11,8%
12. Jika laba ditahan tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan dana modal sendiri, maka perusahan akan
menerbitkan saham baru dengan biaya 16%.
WACC dengan menerbitkan saham baru menjadi:
WACC = 0,3 (6%) + 0,1 ( 10%) + 0,6 (16%)
= 12,4%
Dengan demikian akan terjadi peningkatan WACC dari 11,8
% menjadi 12,4%
Permasalahannya, berapa jumlah dana baru yang dapat
diperoleh perusahaan, sebelum melebihi laba ditahan
yang dimiliki perusahaan dan memaksa perusahaan
menerbitkan saham biasa baru?
13. Anggap perusahaan memperoleh laba sebesar Rp 20 juta,
dan perusahaan menetapkan kebijakan membayar
dividen sebesar 40% atau (Rp 8 juta), dan laba ditahan
sebesar 60% atau (Rp 12 juta).
Berapa banyak jumlah dana baru yang terdiri dari utang,
saham istimewa dan laba ditahan Rp 12 juta yang bisa
diperoleh sebelum jumlah laba ditahan terlampaui dan
memaksa perusahaan menerbitkan saham biasa baru
(break point)?
Misalkan jumlah dana baru sebesar Rp X, dan 0,6(RpX) =
laba ditahan = Rp 12 juta, maka X dapat dihitung:
Retained earning Rp 12 juta
Break point = X = ---------------------- = ---------------
Equity fraction 0,6
= Rp 20 juta
14. Total dana yang dapat diperoleh perusahaan sebelum
terjadi peningkatan WACC adalah sebesar Rp 20 juta,
yang terdiri dari :
- Utang baru (0,30) Rp 20 juta = Rp 6 juta
- Saham istimewa (0,10) Rp 20 juta = Rp 2 juta
- Laba ditahan (0,60) Rp 20 juta = Rp 12 juta
------------------
Rp 20 juta
Jika kebutuhan dana perusahaan lebih besar
dari Rp 20 juta, maka 60%-nya harus berupa
modal sendiri yang diperoleh dari penerbitan
saham baru dengan biaya modal sebesar 16%,
sehingga WACC akan meningkat menjadi 12,4%.
15. Marginal cost of capital schedules
MCC Schedule
WACC(%)
WACC1 = 11,8%
WACC2 = 12,4%
MCC
New capital
0
Point where RE are
used up = Rp 12 juta
16. Combining the MCC and IOS schedule to
determining the optimal capital budget
Percent
New capital
raised and
invested during
the year
0
14
13
12
11
IOS
MCC
A = 14%
B =13,5%
C= 13%
D = 11,2%
WACC1 = 11,8%
WACC2 = 12,4
25 50 75 100
17. SOAL :1
PT WIDYA, memiliki struktur modal sebgai berikut:
- Utang bank Rp 20 juta
- Saham istimewa Rp 30 juta
- Saham biasa Rp 35 juta
- Laba ditahan Rp 15 juta
Utang bank mensyaratkan perusahaan membayar bunga sebesar
Rp 4 juta tiap tahun dan jatuh tempo 5 tahun yang akan datang.
Saham istimewa memiliki nilai nominal Rp 1.000 dijual dengan
harga Rp 2.000 per saham dan dividen sebesar Rp 500 per saham.
Saham biasa dengan nominal Rp 1.000 memiliki nilai beta (β) 2,0 ,
pendapatan investasi bebas risiko (Rf) 10% dan pendapatan pasar
(Rm) 20%. Laba ditahan biaya modalnya dianggap sama dengan
saham biasa. Pajak pendapatan perusahaan sebesar 20%.
Pertanyaan:
a. Berapa biaya modal masing-masing sumber dana
tersebut?
b. Berapa biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan WIDYA?
18. Soal:2
Pada 1 Januari 2008, nilai pasar perusahaan BENCANA, sebesar Rp 60
juta. Pada tahun 2008 perusahaan merencanakan untuk melakukan
investasi pada proyek baru senilai Rp 30 juta. Struktur modal
perusahaan sebagaimana disajikan berikut ini dipertimabangkan
sebagai struktur modal yang optimal:
- Utang Rp 30 juta
- Saham biasa Rp 30 juta
--------------
Total Rp 60 juta
Utang perusahaan berupa utang obligasi dengan kupon 8% dan dijual
dengan harga sama dengan nominal. Saham biasa sekarang dijual
dengan harga Rp 300 per saham dan hasil penjualan bersih yang
diterima peusahaan Rp 270 per saham. Tingkat keuntungan yang
disyaratkan pemegang saham 12 %, terdiri dari dividend yield 4% dan
pertumbuhan dividen yang tetap sebesar 8%. Laba ditahan pada tahun
ini diperkirakan sebesar Rp 3 juta dan tarif pajak perusahaan 40%.
a. Untuk mempertahankan struktur modal yang sekarang, berapa banyak
investasi baru yang harus didanai dengan modal sendiri ?
b. Barapa banyak modal sendiri baru yang harus diperoleh dari sumber
internal dan eksternal ?
c. Berapa biaya modal masing-masing sumber modal sendiri tersebut ?
d. Berapa batas jumlah investasi, yang akan menaikan WACC perusahaan
?
e. Berapa WACC perusahaan jika: 1) dibiayai dengan laba ditahan ? dan 2)
dibiayai dengan saham biasa baru ?