3. REFERENCE
Principles of Managerial Finance
13th edition, Pearson,
Addison Wesley Publishing Company. 2012
by : Gitman, Lawrence J. and Zutter, Chad J.
4. RPS
• P1: Ch. 1: The role and environment of managerial finance
• P2: Ch. 6: Interest rates and bond valuation
• P3-4: Ch. 7 : Stock valuation
• P5: Ch. 11 : Capital budgeting cash flows
• P6-9: Ch. 10 :Capital budgeting techniques
• P7-8: Review & UTS
• P10-11: Ch. 9: Cost of capital
• P12-13: Ch. 13: Leverage and capital structure
• P14-15: Review & UAS
12. Materi Pertemuan 1 s 4
1 1. THE ROLE AND ENVIRONMENT OF MANAGERIAL FINANCE
2. Finance and Business
3. The Managerial Finance Function
4. Goal of the Firm
5. Financial Institutions and Market
6. Business Taxes
2 1. INTEREST RATES AND BOND VALUATION
2. Interest rates and required returns
3. Corporate Bonds
4. Valuation Fundamentals
5. Bond Valuation
3 1. STOCK VALUATION
2. Differences between Debt and Equity Capital
3. Common and Preferred Stock
4. Common Stock Valuation
4 1. STOCK VALUATION
2. Common Stock Valuation
3. Decision Making and Common Stock Value
13. Pertemuan 5 sd 8
5 1. CAPITAL BUDGETING CASH FLOWS
2. The Capital Budgeting Decision Process
3. The Relevant Cash Flows
4. Finding the Initial Investment
5. Finding the Operating Cash Inflows
6. Finding the Terminal Cash Flow
7. Summarizing the Relevant Cash Flows
6 1. CAPITAL BUDGETING TECHNIQUES
2. Overview of Capital Budgeting Techniques
3. Payback period
4. Net Present Value (NPV)
7 1. REVIEW
8 1. U T S
14. Pertemuan 9 sd 15
9 1. CAPITAL BUDGETING TECHNIQUES
2. Internal Rate of Return (IRR)
3. Comparing NPV and IRR Techniques
10 1. THE COST OF CAPITAL
2. An Overview of the Cost of Capital
3. The Cost of Long-term Debt
4. The Cost of Preferred Stock
5. The Cost of Common Stock
11 1. THE COST OF CAPITAL
2. The Cost of Common Stock
3. The Weighted Average Cost of Capital
4. The Marginal Cost & Investment Decisions
12 1. LEVERAGE & CAPITAL STRUCTURE
2. Leverage
3. The Firm's Capital Structure
4. The EBIT_EPS Approach to Capital Structure
13 1. LEVERAGE & CAPITAL STRUCTURE
2. The EBIT_EPS Approach to Capital Structure
3. Choosing the Optimal Capital Structure
14 1. REVIEW
15 1. U A S
41. Penilaian surat berharga
PENILAIAN SURAT BERHARGA
1. Obligasi
2. Saham Preferen
3. Saham biasa (dan saham rate of return)
4. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh
5. Model aliran kas bebas yang lebih umum
42. (1) Penilaian Obligasi
NN Obl 100.000 8%
TH CF Annuity Bunga PV CF
1 9.250 0,926 8.565 PV Annuity = CFA x DFA
2 9.250 0,857 7.930 PVA = 9.250 x 3,993
3 9.250 0,794 7.343
4 9.250 0,735 6.799 Nilai Obligasi :
5 9.250 0,681 6.295 - NN Obl (100.000 x 0,68058 ) = 68.058
Jumlah 46.250 3,993 36.933 - Bunga (9.250 x 3,993) = 36.933
PV Obligasi = 104.991
DF Annuity = (1/i) x [1 - 1/(1+i)
n
]
1/(1+ i)
n
= 1/(1+0,08)
5
= 0,681 Nilai obligasi sekarang Rp 104.991
DFA = (1/0,08) x ( 1 - 0,681 )
DFA = (1/0,08) x 0,319
DFA = 0,319/0,08
DFA = 3,993
PVA = CFA x DFA
PVA = 9.250 x 3,993
PVA bunga = 36.933
PV Obl = 100.000 x 0,681 = 68.100
PV OBL = PV NN Obl + Pv bunga Obl = 68.100 + 36.933
PV NN Obl = 68.058
PV Obl = PV NN + PV bunga
PV Obl = 68.058 + 36.933
PV Obl = 104.991
43. Penilaian Obligasi
A. Metode kapitalisasi pendapatan nilai obligasi dengan jatuh tempo sbb :
P0 = I1 /(1+kd)1
+ I2/(1+kd)2
+ ….+ In-1/(1+kd)3
+ In+M /(1+kd)n
P0 = present value oblogasi
I1 = pembayaran bungatahun 1, dst untuk 2 sampai ke n
n = periode waktu hingga jatuh tempo
M = pembayaran pada saat jatuh tempo
kd = tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor obligasi
Karena pembayaran bunga setiap tahun sama, maka dapat disederhanakan :
P0 = ∑ I t / (1+kd)t
+ M/(1+kd)n
t = mulai 1 sampai ke n ( mis: 5 tahun)
n = periode akhir saat jatuh tempo (mis : th ke 5)
Contoh : Obligasi NN Rp 100.000, tingkat bunga 9,25% pertahun, obligasi
jatuh tempo 2026 (20 th). Berapa nilai obligasin sekarang atau akhir 2006
Maka : Po = Rp 9.250 (9,818) + Rp 100.000 (0.215) = Rp 112.236,50
(Nilai obligasi pada akhir tahun 2006)
DF anuitas, 20th, 8 % = 1/i (1 - (1/(1+i)n
)) = 1/0.08 (1 - (1/(1+0.08)^20)) = 9.818
9.818
DF PV, th ke 20, 8% = 1/(1+i)n = 1/(1/(1+0.08)^20) = 0.215
B. Obligasi tanpa jatuh tempo atau Perpetual bond (Perpetual, kekal, abadi).
45. Penilaian Obligasi
B. Obligasi tanpa jatuh tempo atau Perpetual bond (Perpetual, kekal, abadi).
. Hanya membayar bunga secara periodik sampai waktu yang tak terbatas,
. maka formula penilaian :
P0 = ∑ 1 /(1+kd) t
kd = keuntungan yang disyaratkan oleh investor obligasi (Rf = return freersik)
P0 = Nilai obligasi
atau disederhanakan :
P0 = I / kd
Contoh : Perpetuan bond membayar bunga Rp 800 tiap akhir tahun, keuntungan
yang disyartkan investor 10%
Maka : Nilai obligasi tsb sebesar :
P0 = Rp 800 / 0.10 = Rp 8.000
C. Yield (hasil) atas obligasi dengan jatuh tempo ( r ) dapat dicari dengan menggunakan
persamaan :
P0 = I / r
Mis : P0 = 800 / 10% = Rp 8.000
r = I / P
Mis : r = Rp 800/ Rp 8.000 = 10%
46. Stock valuation
• Differences between debt and equity capital
• Common and preferred stock
• Common stock valuation
(2) Penilaian Saham
47. 4. Stock valuation
• Common stock valuation
• Decision making and common stock value
48. Penilaian saham
2. Saham Preferen
Pembayaran dividen atas saham preferen adalah tetap, dengan asumsi bahwa modal
tsb akan tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu tidak terbatas, sehingga
nilai saham preferen adalah :
P0 = ∑ Dp / (1+kp)
t
t = mulai 1 sampai ke n atau tak terbatas
kp = keuntungan yang disyartakan (require rate of return) = 15%
Dp = dividen saham preferen = Rp 3.000 (asumsi tetap tiap th, selama 5 th)
P0 = 3000 / (DF An 15%,5) = 3.000 x DFAn =
DFAn = 1/0.15 x (1 - (1/1.15^5)) = 3.352
P0 = 3.000 x 3.352 =Rp 10.056
atau disederhanakan menjadi :
P0 = Dp / kp
P0 = Rp 3.000 / 0.15 = Rp 20.000 Utk tahun ke 1
Nil saham mengacu pd
nilai dividen tahun ke 1 sd 5
49. Penilaian Saham
NN Saham : 10.000 15% Nil Saham
Th Dividen DF PV Div
1 3.000 0,870 2.609
2 3.000 0,756 2.268
3 3.000 0,658 1.973
4 3.000 0,572 1.715
5 3.000 0,497 1.492
Total 15.000 3,352 10.056
DFA = (1/i) x ( 1 - 1/(1+i)
n
)
DFA =(1/0,15) x ( 1 - 0,497)
DFA = (1/0,15) x 0,503
DFA = 0,503/0,15
DFA = 3,352
PV Dividen = 3.000 x 3,352 = 10.056
10.056Nilai Saham =
50. Penilaian saham
3. Saham biasa (dan saham rate of return)
A. Penilaian saham biasa sedikit lebih sulit dari surat berharga lainna, karena :
a. Return saham biasa merupakan gabungan antara dividen dengan capital
gains atau capital losses
b. Dividen tidak selalu sama tiap periode, bahkan mengalami pertumbuhan
c. Return saham biasa bersifat tidak pasti. Jika return suatu asset diketahui
secara pasti, maka required ROR atau return yg disyaratkan akan sama
dengan risk free rate. (k = Rf)
B. Present value saham biasa didasarkan pada :
a. Dividen yang diharapkan (D)
b. Harga jual yang diharapkan pada akhir periode kepemilikan saham tsb
C. Model penilaian saham biasa :
a. Model penilaian satu periode
P0 = D1 / (1+k)
1
+ P1 / (1+k)
1
P0 = PV saham
D1 = dividen yang diharapkan pada tahun 1 = Rp 600
P1 = harga saham yang diharapkan pada akhir tahun 1 = Rp 10.000
k = required ROR (ROR yang disyaratkan) = 10 %
1 / (1+k)^1 = 1 / (1+0.10)^1 = 0.909
Maka nilai saham sekarang (P0) :
PVD1 = Rp 600 (0.909) = Rp 545
PVP1 = Rp 10.000 (0.909) = Rp 9.091
P0 = PVD1 + PVP1 = Rp 545 + Rp 9.091 = Rp 9.636
51. 4. Penilaian surat berharga
d. Model penilaian saham dengan periode tak terbatas
Nilai saham dipengaruhi oleh :
(a) Dipengaruhi secara langsung oleh penerimaan dividen selama holding periode
(b) Dipengaruhi secara tidak langsung oleh penerimaan dividen setelah holding periode
P0 = ∑ ( D t / (1+k) t )
t = mulai 1 sampai tak terbatas
Atau disederhanakan, nilai saham biasa sbb :
P0 = D / ke
Contoh : Dividen Rp 600, dan return yang disyaratkan (k = Rf) 10%
Maka Nilai saham :
P0 = Rp 600 (0.909) / 0.10 (0.909) = Rp 6.000
1 / (1+k)^1 = 1 / (1+0.10)^1 = 0.909
atau
P0 = Rp 600 / 0.10 = Rp 6.000
52. 4. Penilaian surat berharga
e. Kesimpulan :
(a) Bila return yang dirapkan lebih besar dari required ROR, maka sebaiknya
membeli saham tsb
(b) Bila return yang dirapkan lebih kecil dari required ROR, maka sebaiknya
tidak membeli atau sebaiknya menjual saham tsb
Contoh (1) :
Return yang diharapkan 12%, sedangkan ROR yang disyratkan
(K = Rf) yang berlaku 10%
Maka Nilai saham (seperti pada contoh e diatas) :
Po = Rp 600/0.10 = Rp 6.000 (harga pasar yang wajar)
Yang diharapkan adalah :
Po = Rp 600/0.12 = Rp 5.000 (harga sesuai return yang diharapkan)
Contoh (2):
Return yang diharapkan 8%, sedangkan ROR yang disyratkan
(K = Rf) yang berlaku 10%
Maka Nilai saham (seperti pada contoh e diatas) :
Po = Rp 600/0.10 = Rp 6.000 (harga pasar yang wajar)
Yang diharapkan adalah :
Po = Rp 600/0.08 = Rp 7.500 (harga sesuai return yang diharapkan)
53. 4. Penilaian surat berharga
4. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh
a. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh secara konstan
P0 = ∑ (D0(1+g)t
/ (k- g)t
)
atau
P0 = Dt / (k - g)
g = pertumbuhan pertahun (%) = 3%
k = return yang disyaratkan oleh pemegang saham = 16%
P0 = nilai saham
Contoh-1 :
Dividen yang dibayarkan pada awal tahun Rp 600 per lembar saham,
pertumbuhan dividen 3 % pertahun, tingkat kapitalisasi yang layak (k) 16%
Maka : Nilai saham (P0)
P0 = ∑ (D0(1+g)t
/ (k-g)t
)
P0 = 600 (1 + 0.03)^1 / (0.16 - 0.03) =
P0 = (600 (1.03)) / 0.13 = 4.754
atau :
P0 = Dt / (k-g)
Dt = D1 = D0 (1+g) =
D1 = 600(1+0.03)) =
D1 = 600(1.03) = 618
P0 = D1 / (k-g)
P0 =618 / (0.16 - 0.03) =
P0 =618 / 0.13 = 4.754
54. 4. Penilaian surat berharga
Contoh-2 :
Dividen yang dibayarkan pada awal tahun Rp 600 per lembar saham,
penurunan dividen 3 % pertahun, tingkat kapitalisasi yang layak (k) 16%
Maka : Nilai saham (P0)
P0 = ∑ (D0(1+g)t
/ (k-g)t
)
P0 = 600 (1 - 0.03)^1 / (0.16 - (- 0.03)) =
P0 = (600 (0.97)) / 0.19 = 3.063
atau :
P0 = Dt / (k-g)
Dt = D1 = D0 (1+g) =
D1 = 600(1+(-0.03)) =
D1 = 600(0.97) = 582
P0 = D1 / (k-g) 3157.894737
P0 =582 / (0.16 - (- 0.03)) =
P0 =582 / 0.19 = 3.063
55. 4. Penilaian surat berharga
b. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh secara tidak konstan atau tidak normal
(a) Pertumbuhan dividen periode 1 sebesar g1 dan periode kedua sebesar g2
maka nilai saham :
P0 = (∑ (D0 (1+g1)
t
/ (1+ ke)
t
)) + (Pm / (1+ke)
m
)
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t / (1+ ke)t )) + ((1/ (1+ke)m) x Pm )
Karena : Pm = (Dm+1) / (ke - ge)
Maka :
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t / (1+ ke)t )) + ((1/ (1+ke)
m
) x ((Dm+1) / (ke - ge))
Contoh : D0 = Rp 1.500, g1 =40%, g2 =12%, ke = 18%, n =5
m= masa berahir pertumbuhan periode 1 atau tahun ke 5
Maka :
Tahap 1 ;
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t / (1+ ke)t )) atau
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t x 1/(1+ ke)t )
Th Dividen DF PV
g1=40% 1500(1+g1)t 18%
1 2,100 0.8475 1,780
2 2,940 0.7182 2,111
3 4,116 0.6086 2,505
4 5,762 0.5158 2,972
5 8,067 0.4371 3,526
Tahap 1 12,894
56. 4. Penilaian surat berharga
Tahan 2 ;
P0 = ((1/ (1+ke)m
) x ((Dm+1) / (ke - ge)), atau
P0 = ((1/ (1+ke)
5
) x ((D5+1) / (ke - ge))
P0 = 0.4371 x 8.067 x 1.12 / 18% - 12%
P0 = 0.4371 x 9.035 x 1.12 / 6%
P0 = 0.4371 x 9.035 x 1.12 / 0.06
P0 = 65.822
atau dengan model Gordon ;
Nilai saham pada akhir pertumbuhan tahun 5 atau P5 = D6/ ke - g2
D6 = D5 x 1.12 = 8.067 x 1.12 = 9.035
P5 = D6 / 18% - 16% = 9.035 / 0.06 = 150.591
P0 = P5 x DF5
P0 = 150.591 x 0.4371 = 65.822
Tahap 1 dan 2 ;
Nilai pasar saham atau PV Nilai saham setelah tahap 1 dan 2, yaitu ;
P0 = 12.894 + 65.822 = 78.716
57. 4. Penilaian surat berharga
(b) Pertumbuhan dividen periode 1 (g1=4/%) sampai tahun 5, periode 2 (g2=12%) th 6 s/d th 10
dan periode 3 (g3=10%) mulai tahun 11 dst, D0=Rp1500, ke =18%
m= masa berahir pertumbuhan periode 2 atau tahun ke 10
P0 = (∑ (D0 (1+g1)
t
/ (1+ ke)
t
)) +(∑ (D5 (1+g2)
t-5
/ (1+ ke)
t
)) + ((1/ (1+ke)
m
) x ((Dm+1) / (ke - g3))
Tahap 1 ; g1 = 40%
P0 = (∑ (D0 (1+g1)
t
/ (1+ ke)
t
))
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t
x 1/ (1+ ke)t
))
Th Dividen Dividen DF PV
g1=40% 1500(1+g1)t 1500(1+g1)t 18%
1 1.500 x 1.40^1 2,100 0.8475 1,780
2 1.500 x 1.40^2 2,940 0.7182 2,111
3 1.500 x 1.40^3 4,116 0.6086 2,505
4 1.500 x 1.40^4 5,762 0.5158 2,972
5 1.500 x 1.40^5 8,067 0.4371 3,526
Tahap 1 12,894
Tahap 2 ; g2 = 12%
P0 =(∑ (D5 (1+g2)
t-5
/ (1+ ke)
t
)) , atau
P0 =(∑ (D5 (1+g2)t-5
x 1/(1+ ke)t
))
Th Dividen Dividen DF PV
g2=12% 8.067(1+g2)t-5 8.067(1+g1)t-5 18%
6 8.067 x 1.12^6-5 9,035 0.3704 3,347
7 8.067 x 1.12^2 10,120 0.3139 3,177
8 8.067 x 1.12^3 11,334 0.2660 3,015
9 8.067 x 1.12^4 12,694 0.2255 2,862
10 8.067 x 1.12^5 14,217 0.1911 2,716
Tahap 2 15,118
58. Tahap 1 (g=40%) dan Tahap 2 (12%)
g1 Dividen DF PV
40% 1500 18%
1 2.100 0.8475 1.780
2 2.940 0.7182 2.111
3 4.116 0.6086 2.505
4 5.762 0.5158 2.972
5 8.067 0.4371 3.526
Tahap 1 12.895
Tahap 2 mulai th 6
g2 Dividen ke - g2 Nilai DF PV
12% 8.067 18%-12% Dividen 18% Dividen
5 9.035 6% 150.591 0.4371 65.825
Nilai saham tahp 2= 9.035/0.06 = 150.590 = (Tahap 2)
Tota Tahap 1 + 2 = 78.719
- Nilai dividen tahap 1 = 12.895
- Nilai saham akhir tahap 1 = 65.825
Tahap 1: tahun 1-5
Catatan :
g2=12% digunakan untuk
menilai saham
59. Tahap 1 (g=40%), Tahap 2, Tahap 3 (10%)
g1 Dividen DF PV g2 Dividen DF PV
40% 1500 18% 12% 8.067 18%
1 2.100 0.8475 1.780 6 9.035 0.3704 3.347
2 2.940 0.7182 2.111 7 10.120 0.3139 3.177
3 4.116 0.6086 2.505 8 11.334 0.2660 3.015
4 5.762 0.5158 2.972 9 12.694 0.2255 2.862
5 8.067 0.4371 3.526 10 14.217 0.1911 2.716
Tahap 1 12.895 Tahap 2 15.118
g3 Dividen Ke-g3 Nilai DF PV
10% 14.217 18%-10% Saham 18% Dividen
10 15.639 8% 195.490 0.1911 37.351
Nilai saham tahap 3: (= 15.639/0.08 =195.490) = Tahap 3
Tota Tahap 1 + 2 + 3 = 65.363
- Dividen tahap 1= 12.895
- Dividen tahap 2= 15.118
- Nila Saham th 3= 37.351
Tahap 1: tahun 1-5 Tahap 2: tahun 6-10
Tahap 3: tahun 11
Catatan :
g3=10% digunakan
untuk menilai saham
60. 4. Penilaian surat berharga
Tahan 3 ; g3 = 10%
Nilai saham pada akhir pertumbuhan tahun 10 atau P10 = D6/ ke - g3
P0 = ((1/ (1+ke)m
) x ((Dm+1) / (ke - ge)), atau
P0 = ((1/ (1+ke)10
) x ((D10+1) / (ke - g3))
P0 = 0.1911 x 14.271 x 1.10 / 18% - 10%
P0 = 0.1911 x 14.271 x 1.10 / 8%
P0 = 0.1911 x 14.271 x 1.10 / 0.08
P0 = 37.351
atau dengan model Gordon ;
Nilai saham pada akhir pertumbuhan tahun 10 atau P10 = D11/ ke - g3
D11 = D10 x 1.10 = 8.067 x 1.10 = 15.639
P10 = D11 / 18% - 10% = 15.639 / 0.08 = 195.490
P0 = P10 x DF10
P0 = 195.490 x 0.1911 = 37.351
Tahap 1,2 dan 3 ;
Nilai pasar saham atau PV Nilai saham setelah tahap 1,2 dan 3, yaitu ;
P0 = 12.894 + 15.118+ 37.351 = 65.363
61. 4. Penilaian surat berharga
5. Model aliran kas bebas yang lebih umum
Bagi perusahaan yang tidak memiliki leverage, nilai perusahaan (V) sama dengan
nilai modal sendiri dibawah berbagai pola pertumbuhan
a. Tanpa pertumbuhan
V0 = X (1-T)/k0
dimana :
V0 = nilai perusahaan tanpa leverage
k0 =cost of capital perusahaan tanpa leverage
X = net operating income
T = tarif pajak
Contoh :
Perusahaan tidak memiliki leverage dan total asset Rp 2.500.000
Laporan laba (rugi) :
- Penjualan 4,300,000
- Harga pokok penjualan 3,000,000
- Gross profit margin 1,300,000
- Biaya operasi 900,000
- Net operating income (NOI) 400,000
- Pajak pendapatan 40% 160,000
- Net income 240,000
V0 = X (1-T)/k0
V0 = 400.000 (1-40%) / 12% =
V0 = 240.000 / 0.12 =
V0 = 2.000.000
62. (a) NILAI PERUSAHAAN (TANPA PERTUMBUHAN)
V0 = nilai perusahaan tanpa leverage
X = net oprating income = 400.000
k0 = ost of capital =12%
t= tarif pajak = 40%
63. 4. Penilaian surat berharga
b. Pertumbuhan konstan (normal) :
V0 = X ( 1-T )( 1-b )(1+g) =
k0 - g
dimana :
b = I / X(1 - T)
Invetasi (I =Rp 120.000) terhadap net opperating income (X =Rp 400.000)
Tax (T=40%) = 120000 / ( 400.000 x 60%) = 120.000 / 240.000 = 0.5 =50%
g = tingkat pertumbuhan NOI atau X(1 - T) = 8%
V0 = 400.000 (1-40%) (1- 50%) (1+ 8%) =
8% - 12%
V0 = (400.000 x 0.6) x 0.5 x 1.08 ) / 0.04 =
V0 = (240.000 x 0.5 x 1.08 ) / 0.04 =
V0 = 129.600 / 0.04 =
V0 = 3.240.000
64. (b) NILAI PERUSAHAAN – PERTUMBUHAN KONSTAN (NORMAL)
V0 = nilai perusahaan
X = net oprating income = 400.000
k0 = ost of capital =12%
t= tarif pajak = 40%
I = Investasi = 120.000
g = pertumbuhan NOI = 8%
65. 4. Penilaian surat berharga
c. Pertumbuhan diatas normal kemudian diikuti dengan pertumbuhan nol:
V0 = X0( 1-T )( 1-b ) x∑ (1+g)t
+ X0 (1-T)(1+g)n
=
(1+k)t
k0 (1+k)n
V0 = X0( 1-T )( 1-b ) x∑ (1+g)t
+ X0 (1-T) (1+g)n
=
(1+k)t
k0 (1+k)
n
Contoh :
- Pertumbuhan diatas normal 24% selama 4 tahun dan setelah itu tumbuh nol
V0 = (400.000 x 0.6)( 1-50%) x ∑ (1+24%)t
+ (400.000)(1-40%) (1+24%)4
=
(1+12%)
t
12% (1+12%)
4
V0 = ∑ (1+24%)t
) = 1.24 /1.12 = 1.107 = 1 + 0.107 = 100%+10.7% = (1+i)^n
1+12%)t
t = 1 sd ke n
n = 4 th
i =10.7%
Future value = (1+i)^n
Th 10.71% Atau : Th 10.71%
0 1.000 1 1.107
1 1.107 2 1.226
2 1.226 3 1.357
3 1.357 4 1.503
Total 4.690 Total 5.193
DF FVA = (1/ i) x ((1+i)
n
-1 )
DF FVA = (1/0.1071) x ((1+0.1071)4
-1 )
DF FVA = (1/0.1071) x ((1.1071)4
-1 )
DF FVA = 9.3333 x 0.5025
DF FVA = 4.690 (mulai tahun nol)
DF FVA (mulai th 1) = (1+0.107)(4.69) = 5.193
V0 = ∑ (1+24%)
t
) = 5.193
1+12%)t
66. 4. Penilaian surat berharga
V0 = ∑ (1+24%)
t
) = 5.193
1+12%)
t
V0 = (400.000 x 0.6)( 1-50%) x 5.193 + (400.000)(1-40%) (1+24%)4
=
12% (1+12%)
4
V0 = (240.000 x 0.5 x 5.193) + ((240.000 / 0.12) x (1.5025))
V0 = 623.101 + (2.000.000 x 1.5025)
V0 = 623.101 + 3.005.000
V0 = 3.628.101
67. (c) Nilai Perusahaan – Pertumbuhan diatas normal
kemudian diikuti pertumbuhan nol
68. 4. Penilaian surat berharga
d. Pertumbuhan diatas normal kemudian diikuti dengan pertumbuhan konstan :
Pertumbuhan diatas normal 24 % (g1) selama 4 tahun , kemudian diikuti
pertumbuhan konstan 8% (g2) selamanya
V0 = X0 ( 1-T )( 1-b ) x∑ (1+g1)
t
+ X0 (1-T)(1-b)(1+g2) (1+g1)
n
=
(1+k)
t
k0 - g2 (1+k)
n
V0 = (400.000 x 0.6)( 1-50%) x ∑ (1+24%)
t
+ (400.000)(1-40%)(1-50%)(1+8%) (1+24%)
4
=
(1+12%)t
12% - 8% (1+12%)4
V0 = (120.000 x 5.193) + ((129.600/4%) x (1.5025))
V0 = 623.101 + (324.000 x1.5025)
V0 = 623.101 + 4.868.100
V0 = 5.491.201
e. Model aliran kas bebas perusahaan tanpa leverage dapat dikembangkan untuk
perusahaan yang memiliki leverage
- Nilai perusahaan yang memiliki leverage yaitu lebih besar nilainya dari perusahaan
tanpa leverage
- Nilai perusahaan dengan leverage, yaitu digantikan biaya modal rata-rata tertimbang
yaitu ku (untuk yg ada leverage), sebelumnya menggunakan k0 (tanpa leverage)
72. Risk
• Risk, adalah mengukur tingkat uncertainty
atau ketidak pastian suatu return dari
investasi
• Contoh : Bond dan common stock (obligasi
dan saham) dengan investasi $ 1000
• Obligasi, menghasilkan return $1 setelah 30
hari
• Saham, menghasilkan return yang sangat
vervariasi
• Sehigga dapat dinyatakan bahwa saham
lebih berisiko dibanding obligasi
73. Return
• Return, merupakan hasil yang diperoleh dari
investasi
• Return (rt) diformulasikan :
rt = (Ct + Pt – P(t-1)) / P(t-1)
Ct : dividen yang dibayarkan
Pt : harga pasar saham saat ini (ahir)
P(t-1) : harga pasar saham yang lalu (awal)
• rt = (1,09 + 52,84 – 55,33)/55,33 = - 2,5%
• Rt = (0 + 210,73 – 90,75) / 90,75 = 132,2%
74. Mengukur Risk - Return
1.Standar deviasi (SD)
2.Capital aset pricing model (CAPM),
mengukur BETA (β)
X
Y
X
n
Rata2
Y = a + bX
CAPM :
Ri = Rf + b (Rm-Rf)
b
a
75. Standar Deviasi
Rumus standar deviasi dituliskan sebagai berikut :
A.bila data yang dianalisis adalah data populasi serta tidak
dikelompokkan
B.bila data yang dianalisis adalah data sample serta tidak
dikelompokkan.
Dalam formulasi Excel standard deviasi dirumuskan
dengan “STDEV,STDEVP, STDEVA, STDEVPA”.
81. Risk and the required of return
Asset A dan B
Asset A Asset B
Initial investment $ 10.000 $ 10.000
Annual rate of return :
- Pessimistic 13% 7%
- Most likely 15% 15%
- Optimistic 17% 23%
Range 4% 16%
Catatan :
- Asset A lebih unggul dari segi "the risk - everter"
karena return A dan B secara umum atau rata2 sama 15%
tetapi A lebih rendah risikonya (rangenya 4% = 17% - 13%)
82. Probability Distribution - Bar Charts
Asset A
Asset B
13 157 2315 1
7
Probability Probabilty
Return %Return %
Range 4% = 17 - 13
Range 4% = 17 - 13
The risk-everter decision maker would prefer asset A over asset B,
becouse A is lower risk (smaller range)
83. Risk Measurement
0 255 11 15
Return (%)
Probability
Asset D
Asset C
19
Rata-rata = 15%
Asset C : range 19 sd 11 = 8%
Asset D : range 25 sd 5 = 20% (Asset D is more risky than asset C
85. Possible Probablity Returns Weighted Value
Outcomes (%) (Prob x Return)
Asset A
- Pessimistic 0,25 13% 3,25%
- Most likely 0,5 15% 7,50%
- Optimistic 0,25 17% 4,25%
Total 1 Expected return 15,00%
Asset B
- Pessimistic 0,25 7% 1,75%
- Most likely 0,5 15% 7,50%
- Optimistic 0,25 23% 5,75%
Total 1 Expected return 15,00%
Expected Value of Return for Asset A and B
89. STANDAR DEVIASI (HIGH RISK)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Xi
Nilai
Pengamatan
SD = 5,66
X = 15 - 5,66 = 19,34
X rata = 15
X = 15+5,66=20,66
90. Returns and Standar Deviation
Investment Average Standar Coefficient
Return (%) Deviation (%) of variation
- Treasury bills 3,9 4,0 1,21
- Treasury bonds 5,0 10,2 2,04
- Common stocks 9,3 20,4 2,19
Historical Returns and Standar Deviation
on Selected Investments (1900 - 2009)
Catatan :
- Prob 68% , ranging : -11,1% and 29,7% for stock (average 9,3 & SD 20,4)
and -5,2% and 15,2% for bonds (average 5,0 & SD 10,2)
- Prob 95%, ranging : -31,5 % dan 50,1% for stock (average 9,3 & SD 40,8)
-15,4% and 25,4% for bonds (average 5,0 & SD 20,4)
- SD : stock 20,4 dan bond 10,2 (Prob : 68%)
- SD : stock 40,8% dan bond 20,4 (Prob : 95%)
91. Normal Probability Distribution, with Ranges
Probability dencsity (populasi)
Return (%)-1𝛔r-2𝛔r +2𝛔r+3𝛔r
-3𝛔r0 ṝ +1𝛔r
95%
68%
99%
Tinkat keselahan 1%
Tinkat keselahan 5%
92.
93. PROSES JUAL BELI SAHAM
In
INVESTOR
Beli/Jual saham
I
PERUSAHAAN Pialang
Wakil Peranrara
Pedagang Efek (WPPE)
Kliring Penjaminan
Efek
Indonesia (PT. KPEI)
BURSA
(1) - Membuka rekening di WPPE
- Memberikan amanat (order)
(4) Konfirmasi tertulis
terjadinya transaksi (2) Amanat (order)
dilaksanakan (T+ 0)
(5) Menyerahkan
uang ke KPEI ( T + 4 )
(3) Transaksi
terjadi
(7) Investor terima
uang ( T + 5 )
(6) Menerima uang
dari KPEI ( T + 5 )
94. Analisis Fundamental & Analisis Teknikal (2)
• Analisis Fundamental
Analisis pergerakan instrumen finansial
untuk waktu yang akan datang berdasarkan
pada kondisi perekonomian, situasi politi,
kondisi lingkungan, dan faktor relevan
lainnya, serta statistik yang akan
mempengaruhi permintaan dan penawaran
instrumen finansial tsb.
Analisis fundamental menghitung nilai
intrinsik suatu saham dengan menggunakan
data laporan keuangan perusahaan.
95. ANALISIS CAPM DAN APT
1. Anisis Capital Aset Pricing Model atau CAPM
2. Analisis Arbitrage Pricing Theory (APT)
• Kedua analisis ini digunakan untuk mengukur beta (β)
saham
• Beta (β) saham menunjukkan besarnya risiko perubahan
market terhadap harga saham
• Apabila β > 1 artinya sedikit perubahan market (IHSG) akan
menyebabkan perubahan lebih besar pada harga saham
perusahaan atau risiko besar dari perubahan IHSG
• Sebaliknya bila β < 1 artinya banyak perubahan market
(IHSG) hanya sedikit pengaruhnya terhadap harga saham
perusahaan atau risiko perubahan market relatif kecil
96. ANALISI – CAPM (Pendekatan SPSS)
• Model yang digunakan :
Ri = Rf + ( Rm – Rf ) + e
dimana :
Ri : return saham
Rf : return free risk (SBI)
Rm : return market (IHSG)
• Pengukuran, didasarkan pada perubahan dari periode sebelumnya,
mis : (Yt – Y(t-1)) / Y(t-1) = (25 -20)/20 = 5/20 = 0,4
• Lihat contoh apikasi, dengan hasil :
Ri = 0.031 + 2,001 (Rm-Rf)
97. ARBITRAGE PRICING THEORY (APT)
• Model yang digunakan :
Ri = α + β Rm + e
dimana :
Ri : return saham
Rm : return market (IHSG
• Lihat contoh, dengan hasil :
Ri = 0,024 + 1,998 Rm
98. IHSG
• IHSG = IPs / IPbase (Rp 2.700 M/Rp
1.350M) x 100 = 100
• IPs, harg pasar tiap saham dikali
jumlahnya masing (mis : Rp 2.700 M
• Ipbase, harga pasar tiap saham dikali
jumlahnya masing-masing pada tahun
dasar (10 Agustus 1982), mis : Rp 1.350
M
99. BEBERAPA ISTILAH
• Warant :hak membeli saham baru pada harga tertentu masa
yad. Dapat diperdagangkan 6 bulan setelah diterbitkan, masa
berlaku sekitar 3 – 5 tahun
• Right : hak memesan saham terlebih dahulu dengan harga
tertentu, diperdagangkan dalam waktu yang sangat singkat
• Reksadana, portofolio aset yang dibentuk oleh manajer
investasi
• NBA : nilai aktiva bersih yaitu nilai pasar aktiva reksadana
dikurangi kewajibannya dibagi jumlah unit penyertaan (UP)
mis : asset reksadana Rp 1,2 M, biaya yg harus dibayar
Rp 50 jt, UP yang diterbitkan 1 jt lembar, maka NAB = (Rp1,2
M – Rp 50 jt)/ 1jt lbr = Rp 1.150
Pembelian reksadana dikenakan selling fee, mis 1% dan
jual dikenakan Redemption fee 1% dari nilai transaksi
100. Beberapa Istilah
• Capital loss (kebalikan capital gain), yaitu
menjual saham lebih rendah dari harga
beli
• Undervalued, harga pasar saham lebih
rendah dari nilai intrinsik
• Overvalued, harga pasar saham lebih
tinggi dari nilai intrinsik
101. PERBANDINGAN CAPM & APT - SPSS
• Capital Aset Pricing Model (CAPM) β= 2,001
• Arbitrage Pricing Theory (APT) β= 1,998
104. Standar Deviasi
Rumus standar deviasi dituliskan sebagai berikut :
A.bila data yang dianalisis adalah data populasi serta tidak
dikelompokkan
B.bila data yang dianalisis adalah data sample serta tidak
dikelompokkan.
Dalam formulasi Excel standard deviasi dirumuskan
dengan “STDEV,STDEVP, STDEVA, STDEVPA”.
105. STANDAR DEVIASI (HIGH RISK)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Xi
X rata2
Nilai
Pengamatan
SD = 2,5
109. • Rumus standar deviasi dituliskan sebagai berikut :
• bila data yang dianalisis adalah data populasi
serta tidak dikelompokkan.
• bila data yang dianalisis adalah data sample serta
tidak dikelompokkan.
• bila data yang dianalisis adalah data populasi
serta dikelompokkan.
• bila data yang dianalisis adalah data sample serta
dikelompokkan.
• Dalam formulasi Excel standard deviasi
dirumuskan dengan “STDEV,STDEVP, STDEVA,
STDEVPA”.
110. Standar Deviasi
Rumus standar deviasi dituliskan sebagai berikut :
A.bila data yang dianalisis adalah data populasi serta tidak
dikelompokkan
B.bila data yang dianalisis adalah data sample serta tidak
dikelompokkan.
Dalam formulasi Excel standard deviasi dirumuskan
dengan “STDEV,STDEVP, STDEVA, STDEVPA”.