SlideShare a Scribd company logo
1 of 72
COST OF CAPITAL
Disampaikan oleh:
Dian Rachmiati
Putri Renalita S.Tanjung
Masagus Zulfikar Rasyidi
Cost Of Capital
CAPITAL
Modal dapat dilihat di neraca sisi kanan: Hutang, Saham
biasa, Saham Preferen dan Laba ditahan (Retained Earning)
Cost Of Capital
• Biaya Riil yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana baik
hutang, saham preferen, saham
biasa, maupun laba ditahan
untuk mendanai suatu investasi
perusahaan.
• Return yang dapat diharapkan
oleh investor suatu perusahaan
apabila mereka berinvestasi
pada sekuritas-sekuritas yang
mempunyai tingkat risiko yang
sebanding.
WHY ?
Maksimalisasi NILAI perusahaan
= Minimalisasi BIAYA
CAPITAL BUDGETING
STRATEGIC DECISION
Salah satu komponen penting yang digunakan
dalam penilaian investasi, sumber
pembelanjaan dan manajemen aktiva adalah
biaya modal (cost of capital).
Cost Of
Capital
Discount
Rate
Hurdle Rate
Economic
Value Added
(EVA)
Benchmark
APLIKASI
Komponen biaya modal
1.Cost of Debt (biaya hutang) dan;
2.Cost of Equity (biaya modal sendiri).
Cost of Debt (Biaya Hutang)
• Biaya hutang yang berasal dari pinjaman adalah
merupakan bunga yang harus dibayar perusahaan,
sedangkan biaya hutang dengan menerbitkan obligasi
adalah tingkat pengembalian hasil yang diinginkan
(required of return) yang diharapkan investor yang
digunakan untuk sebagai tingkat diskonto dalam
mencari nilai obligasi.
• Suatu perusahaan memanfaatkan sumber pembelanjaan
utang, dengan tujuan untuk memperbesar tingkat
pengembalian modal sendiri (ekuitas)
Jenis Biaya Utang
BIAYA HUTANG
After
Tax
Before
Tax
Biaya Utang sebelum Pajak
(before-tax cost of debt)
• Besarnya biaya utang sebelum pajak dapat ditentukan dengan
menghitung besarnya tingkat hasil internal (yield to maturity) atas arus
kas obligasi, yang dinotasikan dengan kd.
NVd = C x (1−(1+r)-n /r) + (M/ (1+r)n)
Keterangan:
C = Pembayaran bunga (kupon) tahunan
r = kd/periode pembayaran per tahun
M = Nilai nominal atau face value setiap surat obligasi
n = Masa jatuh tempo obligasi dalam n tahun
NVd = Nilai pasar atau hasil bersih dari penjualan obligasi
Biaya Utang setelah Pajak (after-
tax cost of debt)
• perusahaan yang menggunakan sebagian sumber
dananya dari utang akan terkena kewajiban membayar
bunga.
• Bunga merupakan salah satu bentuk beban bagi
perusahaan (interest expense).
• Dengan adanya beban bunga ini akan menyebabkan
besarnya pembayaran pajak penghasilan menjadi
berkurang.
• Biaya utang setelah pajak dapat dicari dengan mengalikan biaya
utang sebelum pajak dengan (1 -T), denganT adalah tingkat pajak
marginal.
Rumus:
ki = kd (1 –T)
Keterangan:
ki = Biaya utang setelah pajak
kd = Biaya utang sebelum pajak
T =Tarif pajak
SOAL
Cost of Debt
Tanya:
MAPA mengeluarkan obligasi senilai $900 miliar dengan nilai $1,000 per value, obligasi
tersebut memiliki periode pembayaran dua kali setahun dengan kupon 4.25%.Obligasi
tersebut jatuh tempo pada 15 November 2019. Nilai pasar dari obligasi tersebut adalah 112.5
per 15 November 2012. Jika pajak sebesar 35%, cari biaya modal sebelum dan sesudah
pajak?.
Jawab:
Biaya modal sebelum pajak sama dengan nilaiYieldTo Maturity (YTM) obligasi.YTM dihitung
dengan mencari fungsi IRR dalam kalkulator matematika ataupun menggunakan MS Excel.
YTM dalam soal ini (semi-annual) atau r dihitung dengan persamaan:
r = 1.15% sehingga nilai Biaya Hutang sebelum pajak (kd) akan sama dengan 2 kali
pembayaran sebesar 2,3% (2 x 1.15%)
Biaya Hutang setelah Pajak (ki) adalah (2.3% × (1 − 35%) = 1.495%.
$1,125 = $21.25 ×
1−(1+r)(-2×7)
+
1
r (1+r)(2×7)
COST OF EQUITY
Cost of Equity
(Approach)
Security
Market
Line
Dividend
Growth
Model
Dividend Growth Model
• Asumsi bahwa tingkat pertumbuhan (g)
dividen saham perusahan akan selalu
konstan, maka DDM akan menjadi:
Po = (Do x (1+g)) / (rE – g)
Po = D1 / (rE – g)
rE = D1 / (Po+ g)
• Keunggulan model ini adalah kemudahan
• Kelemahannya adalah hanya bisa
diaplikasikan untuk perusahaan yang
membayar dividen, sensitif terhadap tingkat
pertumbuhan, serta tidak
mempertimbangkan faktor risiko.
Security Market Line Approach
(CAPM context)
Keterangan:
rs = Biaya laba ditahan
Rf =Tingkat pengembalian bebas risiko
β = beta, pengukuran sistematis saham
Rm =Tingkat pengembalian saham
rs = Rf + β (Rm – Rf)
SOAL
Retained Earnings Cost of Equity
• Risk free untuk indonesia saat ini sebesar 11% dan Risiko
pasar sebesar 7%. Berapa biaya ekuitas MAPA jika
diketahui beta 1,48 ?
• Answer:
rs = rf + (rM-rf)β = 11% + (4%)(1,48) = 16,92%
COST OF EQUITY
Biaya Saham Preferen
• Saham preferen mempunyai karakteristik kombinasi
antara utang dengan modal sendiri atau saham biasa.
• Salah satu ciri saham preferen yang menyerupai utang
adalah adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya
biaya saham preferen adalah tingkat pengembalian yang
dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan.
Rumus:
rp = Dp / Pn
Keterangan:
rp = biaya saham preferen
Dp = Dividen saham preferen
Pn = Harga bersih pada saat emisi
SOAL
Cost of Preferred Stock
• Saham Preferen MAPA membayar dividen sebanyak $2
and dan dijual $100 per lembar. Jika biaya saham baru
yang dikeluarkan oleh MAPA sebesar 4% dari hari harga
pasarnya, berapa biaya saham preferen MAPA?
• Answer:
rp = Dp/Pnet = $2/$100(1-0.04) = 2.1%
Cost of Newly Issued Stock
• Penerbitan saham akan mengakibatkan biaya (Biaya
Emisi)
• Cost of Capital = Return + Biaya Emisi
• Cost of Newly Common Stock (re) adalah jumlah
peningkatan Laba ditahan dari setiap biaya emisi yang
dikeluarkan.
𝒓 𝒆 =
𝑫 𝟏
𝑷 𝟎(𝟏 − 𝑭)
+ 𝒈
Dimana:
𝑟𝑒 : Cost of Newly Common Stock
F : Biaya emisi
Sehingga 𝑃0(1 − 𝐹) adalah harga bersih per lembar saham.
SOAL
Cost of Newly Issued Stock
• Jika saham MAPA dijual senilai $40, dan ROE yang diharapkan
10%, Dividen tahun depan $2 and dan perusahaan diharapkan
akan melakukan pembayaran sebesar 30% dari
pendapatannya. Jika perusahaan diasumsikan mengeluarkan
biaya emisi sebesar 5%. Berapa cost of new equity dari MAPA?
Answer:
re =
2
40(1−0,05)
+ 0,07 = 0,123 atau 12,3%
darimana mendapatkan g = 0,07
g = Retention rate*ROE
Retention Rate = (1-payment rate) = (1-0,3)
WACC
Weighted Average Cost of Capital
Cost of
DEBT
(after tax)
Cost of
EQUITY
WACC
𝑾 𝒅 𝒓 𝒅(1-T)
𝑾 𝒄 𝒓 𝒔
𝑾 𝒑 𝒓 𝒑
DCF
• As discount Rate  NPV
ROIC
• Hurdle Rate  Minimum RoR
dalam suatu Project
EVA
• Estimasi laba ekonomi usaha
• Kelebihan NOPAT terhadap CoC
SOAL WACC
• Beta masing-masing perusahaan Publik adalah: PerusahaanA (1,26),
Perusahaan B (1,15), PerusahaanC (1,30).
• Jumlah saham beredar untuk masing-masing perusahaan adalahA
(28.660), B (3.037), C (10.599). Dengan harga sahamA (Rp. 1.250), B
(Rp. 715) dan C (1.075).
• Hutang yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan adalahA (Rp.
315.000), B (Rp. 1.637.000) dan C (Rp. 717.000)
• PerusahaanX yang memiliki jenis usaha sama denganA, B, C memiliki
Hutang senilai Rp. 1.325.000 dan estimasi equity Rp. 12.137.000
• Surat Utang Negara memiliki rate sebesar 9,75%, sedangkan Market
Risk sebesar 14,75%.Tingkat suku bunga kredit adalah 15%, pajak yang
diaplikasikan sebesar 30%.
• Struktur Modal yang mengacu ke pasar adalah sebesar 30% untuk
ekuitas dan 70% untuk Hutan
• Hitunglah tingkat diskonto yang tepat (WACC) untuk perusahaan X ?
Cari Unlevered Beta
Unlevered =Tanpa Utang, Unlevered Beta = Beta Perusahaan tanpa Utang
Perusahaan Levered
Beta
β
Tarif Outstanding
Shares
Price Debt
Market
Value
Equity
Market
Value
DER Unlevere
d Beta
Perusahaan A 1,26 30% 28.660 1.250 315.000 35.825.000 0,9% 1,252
Perusahaan B 1,15 30% 3.037 715 1.637.000 2.171.455 75,4% 0,752
Perusahan C 1,3 30% 10.599 1.075 717.000 11.393.925 6,3% 1,25
1,083
• HutangX: Rp. 1.325.000
• Ekuitas X: Rp. 12.137.000
• Total: Rp. 13.462.000
• Rate SUN = 9,75%
• Market Risk = 14,75
• Risk Premium = 5,00%
• Tingkat Suku Bunga = 15%
• Tax Rate = 30%
Leverage Balik, Mencari COD dan COE
• Wd/We(VC) = 1.325.000 / 12.137.000 = 10,9%
• CoD = Interest Rate xTax Saving
= 15% x 70% = 10,5%
• X Beta Unlevered = 1,083 x (1+1-t)Wd/We) =
1,08 x (1+(1-0,3)x10,9%)
= 1,17
• COE = Rm+(βxRpm)
= 9,75%+(1,17x5%) = 9,75%+5,9%
= 15,6%
Tingkat Diskonto Perusahaan / WACC
• Wd = 1.325.000 / (1325.000+12.137.000)
= 9,8%
• We = 12.137.000 / (1.325.000+12.137.000)
= 90,2%
• WACC X = (CoD xWd) + (CoE xWe)
= (10,5 x 9,8%) + (15,6 x 90,2%)
= 1,03% + 14,6%
= 15,10%
Factors Affecting Cost of Capital
UNCONTROLLABLE
FACTORS
CONTROLLABE
FACTORS
Risiko dan Biaya Modal
y = x + 4
R² = 1
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
TINGKATPENGEMBALIAN
(%)
WACC
Risiko Rendah Risiko Rata-rata Risiko Tinggi
Risiko R
RisikoT
A
B
BUSSINESS INVESTMENT
CRITERIA
DisampaikanOleh Dian Rachmiati
DISCOUNTED
CASH FLOW
Net Present
Value
Internal Rate
Return (IRR)
Profitability
Index
PAYBACK
Payback
Period
Discounted
Payback
Period
ACCOUNTING
Average
Accounting
Return
Net PresentValue (NPV)
Adalah metode penilaian investasi yg menggunakan
discounted cash flow. (mempertimbangkan nilai waktu
uang pada aliran kas yg terjadi)
Net Present Value - Present value of cash
flows minus initial investments.
Opportunity Cost of Capital - Expected rate
of return given up by investing in a project
• Keputusan tentang apakah suatu proyek dapat diterima atau
tidak, akan sangat tergantung pada hasil perhitungan net
present value dari proyek tersebut.
• Untuk menghitung NPV, pertama menghitung present value
dari penerimaan atau cashflow dengan tingkat discount rate
tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value dari
investasi.
• Bila selisih antara PV dari cashflow lebih besar berarti
terdapat NPV positif, artinya proyek investasi layak,
sebaliknya bila PV dari cashflow lebih kecil dibanding PV
investasi, maka NPV negatif dan investasi dipandang tidak
layak.
Net PresentValue
Example
Suppose we can invest $50 today and receive $60 in
one year.What is our increase in value given a 10%
expected return?
This is the definition of NPV
Profit = -50 +
60
1.10
 $4.55
Initial Investment
Added Value
$50
$4.55
Net PresentValue
Rumus: NPV = PV - required investment
NPV C
C
r
t
t
 

0
1( )
NPV C
C
r
C
r
C
r
t
t
 



 

0
1
1
2
2
1 1 1( ) ( )
...
( )
Net PresentValue
Terminology
C = Cash Flow
t = time period of the investment
r = “opportunity cost of capital”
• The Cash Flow could be positive or negative at any
time period.
Net PresentValue
Net PresentValue Rule
Managers increase shareholders’ wealth by accepting all
projects that are worth more than they cost.
Therefore, they should accept all projects with a positive
net present value.
NPV
Example
Perusahaan anda mempunyai kesempatan untuk
membeli gedung kantor. Anda akan mempunyai
penyewa yang bersedia untuk membayar sebesar
Rp16 jt per tahun selama 3 tahun. Pada akhir tahun
ketiga anda memperkirakan akan bisa menjual
gedung kantor itu senilai Rp 450 juta. Harga berapa
yang anda mau bayar untuk gedung kantor itu? Rate
of return yg diharapkan= 7%
Net PresentValue
Example – continued (dalam ribuan)
$16,000$16,000$16,000
$450,000
$466,000
0 1 2 3Present Value
14,953
14,953
380,395
$409,323
Apabila gedung kantor itu ditawarkan untuk
dijual dengan harga Rp350 jt, apakah anda
akan membelinya? Dan berapa nilai tambah
(added value) yang dihasilkan oleh pembelian
anda? (dalam ribuan)
323,59
)07.1(
000,466
)07.1(
000,16
)07.1(
000,16
000,350 321


NPV
NPV
IRR
• The IRR is the discount rate that makes the estimated NPV of
an investment equal to zero;  Discounted Cash Flow (DCF)
return.
• The IRR rule: IRR > Required Return = Accept Project.
• IRR is closely related to NPV, and it leads to exactly the same
decisions as NPV for conventional, independent projects.
• When project cash flows are not conventional, there may be no
IRR or there may be more than one.
• More seriously, the IRR cannot be used to rank mutually
exclusive projects; the project with the highest IRR is not
necessarily the preferred investment.
NPV dan IRR
IRR untuk Project Non-Conventional
MUTUALLY EXCLUSIVE PROJECT
PROFITABILITY INDEX
• The PI, also called the benefit-cost ratio, is the ratio of
present value to cost.
• The PI rule is to take an investment if the index exceeds 1.
• The PI measures the present value of an investment per
dollar invested.
• It is quite similar to NPV, but, like IRR, it cannot be used
to rank mutually exclusive projects.
• However, it is sometimes used to rank projects when a
firm has more positive NPV investments than it can
currently finance
P.I = 1+ (NPV / Initial Capital Invested)
+ Closely related
to NPV
+ Easy to
Understand
- Lead to
Incorrect
Decision
Comparison 
Mutually
exclusive
CAPITAL RATIONING
DisampaikanOleh Putri Renalita S.Tanjung
Capital Rationing
• ASUMSI 1: Limited amount of Capital (Capital Contrained)
• More than 1 Project
• WACC sebagai Hurdle Rate
• Capital Rationing menggunakan 3 pendekatan yaitu NPV,
IRR dan PI.
SITUATION AFFECT ON CAPITAL
RATIONING
When we have PROFITABLE
NPV but lack of FUND to
execute
Bussiness cannot RAISE
capital for a project under
ANY Circumstances
SOFT HARD
SOFT RATIONING HARD RATIONING
Penyebab Muncul sewaktu-waktu
saat kita tidak bisa
memaksimalkan nilai
perusahaan.
Manajemen yang
Perusahaan mengalami
Financial Distress, atau
tidak besa menambah
capital tanpa ada
pelanggaran
kesepakan.
Wht to Do? Mendapatkan alokasi
dana yang lebih besar
(Manajemen Desire)
Mendapatkan NPV
sebesar mungkin
dengan Budget yang
tersedia  Largest PI
Index
Dikarenakan Required
Return yang besar 
Tidak ada proyek yang
memiliki NPV Positif 
we’re not going to take a
new project no matter
what return the project
is.
Metode Budgeting in Capital
Rationing
Pendekatan IRR:
• Masing-masing proyek akan dibandingkan dengan modal yang sudah
dibudgetkan untuk melakukan investasi.
• Penilaian tersebut akan dimulai dari IRR yang tertinggi sampai ke IRR
yang terendah.
• Dengan menarik sebuah garis dari titik rate if return minimum yang
ditetapkan akan dapat diketahui proyek-proyek mana saja yang
dapat diterima,
• Membandingkan proyek-proyek yang dapat diterima tersebut
dengan jumlah budget yang tersedia.
• Perusahaan “Bianglala Putih” memiliki modal
“hanya” sebesar Rp 25.000.000,00 untuk
diinvestasikan, pada saat ini perusahaan sedang
mempertimbangkan 6 buah proyek. Jumlah investasi
dan IRR untuk masing-masing proyek adalah:
Proyek Initial Invesment IRR Ranking
A Rp 30.000.000,00 12% 4
B Rp 17.000.000,00 20% 1
C Rp 10.000.000,00 16% 2
D Rp 47.000.000,00 8% 6
E Rp 23.000.000,00 15% 3
F Rp 40.000.000,00 11% 5
Contoh:
• Jika diketahui CoC dari perusahaan sebesar 10%, dari
tabel diatas proyek mana sajakah yang akan diterima?
• Dari grafik diatas, maka hanya proyek B, C dan E saja yang dapat diterima.
Ketiga proyek tersebut akan menyerap dana sebesar Rp 23.000.000,00
dari jumlah besar Rp 25.000.000,00 yang dibudgetkan. Proyek D tidak
perlu dipertimbangkan karena rate of return yang dihasilkan dibawah cost
of capital yang ditetapkan oleh perusahaan.
Metode Budgeting in Capital
Rationing
Pendekatan NPV
• Pendekatan ini didasarkan pada present value dan IRR untuk menetukan
proyek-proyek yang akan memaksimumkan return bagi perusahaan.
• Proses yang dilakukan meliputi penentuan ranking dari masing-masing
proyek atas dasar IRR-nya, dan kemudian menilai present value dari
masing-masing proyek untuk menentukan kombinasi proyek yang akan
menghasilkan present value yang terbesar.
• Hal ini sama dengan memaksimumkan net present value, karena baik
keseluruhan budget digunakan ataupun tidak, hal tersebut dipandang
sebagai “total investasi” atas mana harus diperoleh net present value
semaksimum mungkin.
Contoh:
• Proyek-proyek yang sudah disajikan dalam contoh
tentang pendekatan internal rate of return di depan akan
diranking kembali dalam tabel 10 atas dasar IRR-nya
masing-masing, dan disampng itu disajikan pula present
value cash inflow untuk masing-masing proyek dengan
menggunakan discount rate sebesar 10%.
•
Ranking Proyek Atas Dasar tingkat IRR-nya Masina-Masing
Ranking Proyek Initial invesment IRR
PV cash inflow
dengan discount rate
10%
1 B Rp 7.000.000,00 20% Rp 11.200.000,00
2 C Rp 10.000.000,00 16% Rp 14.500.000,00
3 E Rp 6.000.000,00 15% Rp 7.900.000,00
4 A Rp 8.000.000,00 12% Rp 10.000.000,00
5 F Rp 11.000.000,00 11% Rp 12.650.000,00
6 D Rp 4.000.000,00 8% Rp 3.600.000,00
• Dari tabel dapat dilihat bahwa proyek B, C dan E
menyerap dana-dana sebesar Rp 23.000.000,00 dan
menghasilkan PV cash inflow sebesar Rp 33.600.000,00
(present value cash inflow).
• Akan tetapi apabila proyek B, C dan A yang diterima,
maka keseluruhan budget akan habis digunakan dan
return yang akan diperoleh adalah lebih besar dari return
proyek B, C dan E yaitu sebesar Rp 35.700.000,00.
• Dengan menerima proyek B< C dan A maka perusahaan dapat
memaksimumkan return yang diperoleh, sekalipun IRR
proyekA lebih kecil dibandingkan dengan proyek E. Sekali
lagi diingatkan disini bahwa bagian dari budget yang tidak
digunakan sebesar Rp 2.000.000,00 (apabila proyek B, C dan
E yang diterima) tidak akan memperbesar return yang
diterima oleh perusahaan karena bagian tersebut tidak
digunakan, dan dengan demikian tidak menghasilkan suatu
apapun.
• Analisa ini sejalan dengan analisa tentang “Incremental cash
inflow” yang disajikan didepan, yang menyimpulkan bahwa
sepanjang IRR dari incremental lebih besar dari cost of
capital, maka proyek tersebut dapat diterima.
Metode Budgeting in Capital
Rationing
Pendekatan Profitability Index (PI) / Benefit Cost Ratio
• Pendekatan ini didasarkan pada present value dan
investasi awal
• Jika Suatu proyek memiliki NPV Positif maka PV dari cash
flow lebih besar dari Initial Investment
• Suatu proyek akan diterima jika nilainya lebih dari satu
dan ditolak jika nilainya dibawah 1
P.I = NPV / Initial Capital Invested
+ Closely related
to NPV
+ Easy to
Understand
- Lead to
Incorrect
Decision
Comparison 
Mutually
exclusive
Contoh:
Tahun A B C D E
0 -50 -20 -20 -20 -10
1 60 24,2 -10 25 12,6
2 0 0 37,86 0 0
NPV
IRR
PI
Jika Fund Available untuk Investment = US$ 50.000 dan
diskon rate 10%, Analisa proyek tersebut menggunakan
metode NPV, IRR dan PI
Jawab
• Project Berdasarkan NPV:
• Project Berdasarkan IRR:
• Project Berdasarkan PI
Langkah-langkah melakukan Capital
Rationing
Calculate NPV
Accept Positive NPV, Reject Negative
Find Profitability Index*
Rank the Investment Based on the PI.
Highest first
Allocate the limited funds, till used up*
Contoh
PROJECT A B C D
Initial
Investment
20.000 25.000 30.000 35.000
NPV 10.000 14.000 -100 16.000
Decision
PI
Rank
Jika Fund Available untuk Investment = US$ 60.000, Cari NPV, jika asumsi yang
digunakan:
1. Project Independen dan Non-Mutually Exclusive
2. Project tidak Independen
3. Project A dan B Mutually Exclusive
Untuk Asumsi 1
Untuk Asumsi 2
Untuk Asumsi 3
Kesimpulan
1. Capital Rationing terjadi karena dua faktor yaitu Internal dan
Eksternal perusahaan.
2. Faktor Internal (Soft Rationing) terjadi karena
missmanagement dari proyek, kesalahan penganggaran dan
faktor-faktor lain yang menyebabkan terjadinya
keterbatasan dalam pendanaan.
3. Faktor Eksternal (Hard Rationing) terjadi karenaFaktor diluar
perusahaan yang menyebabkan perusahaan tidak bisa
mengakses capital yang dimilikinya, seperti prubahan politik,
financial distress, situasi politik dan sebagainya.
4. Capital Rationing menggunakan Metode NPV, IRR dan PI,
tetapi yang paling baik adalah menggunakan kombinasi
ketiganya untuk memilih proyek-proyek yang akan dipilih
untuk dieksekusi.

More Related Content

What's hot

Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Lia Ivvana
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiFaridaabraham
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALRoni Saputra
 
Perencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publikPerencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publikRini Pakpahan
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Judianto Nugroho
 
Anggaran-sektor-publik
 Anggaran-sektor-publik Anggaran-sektor-publik
Anggaran-sektor-publikRESTU AGUSTI
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiFuturum2
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiyy rahmat
 
Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Judianto Nugroho
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan PengendalianBab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan PengendalianFitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANHeru Fernandez
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 

What's hot (20)

Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
M keu-31
M keu-31M keu-31
M keu-31
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
 
Perencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publikPerencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publik
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Anggaran-sektor-publik
 Anggaran-sektor-publik Anggaran-sektor-publik
Anggaran-sektor-publik
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
 
ch7
ch7ch7
ch7
 
99017 9-847873159863
99017 9-84787315986399017 9-847873159863
99017 9-847873159863
 
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - XRingkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasi
 
Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan PengendalianBab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
 
Contoh penganggaran pada perusahaan
Contoh penganggaran pada perusahaanContoh penganggaran pada perusahaan
Contoh penganggaran pada perusahaan
 
Laporan Arus Kas
Laporan Arus KasLaporan Arus Kas
Laporan Arus Kas
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 

Similar to Cost of capital from Our Perspective

Aminullah assagaf p11 manaj keu 2 (16 mei 2020)
Aminullah assagaf p11 manaj keu 2 (16 mei 2020)Aminullah assagaf p11 manaj keu 2 (16 mei 2020)
Aminullah assagaf p11 manaj keu 2 (16 mei 2020)Aminullah Assagaf
 
Biaya+modal+k el+3 edit sendiri
Biaya+modal+k el+3 edit sendiriBiaya+modal+k el+3 edit sendiri
Biaya+modal+k el+3 edit sendiriKristine M H
 
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Nurmansyah Arif W
 
bab-11-biaya-modal (1).pptx
bab-11-biaya-modal (1).pptxbab-11-biaya-modal (1).pptx
bab-11-biaya-modal (1).pptxPerundanganDJKI1
 
EKOTEK_Biaya Modal.pptx
EKOTEK_Biaya Modal.pptxEKOTEK_Biaya Modal.pptx
EKOTEK_Biaya Modal.pptxArdianS7
 
Komponen biaya modal perusahaan bag 2
Komponen biaya modal perusahaan bag 2Komponen biaya modal perusahaan bag 2
Komponen biaya modal perusahaan bag 2Ahmad Zainal Arifin
 
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04luluuhn
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okWirodat Az
 
The Cost of Capital/Abshor.Marantika/Rizki Bhirawani Merdikowati/3-03
The Cost of Capital/Abshor.Marantika/Rizki Bhirawani Merdikowati/3-03The Cost of Capital/Abshor.Marantika/Rizki Bhirawani Merdikowati/3-03
The Cost of Capital/Abshor.Marantika/Rizki Bhirawani Merdikowati/3-03RizkiBhirawaniMerdik
 
Aminullah assagaf p10 manaj keu 2 (9 mei 2020)
Aminullah assagaf p10 manaj keu 2 (9 mei 2020)Aminullah assagaf p10 manaj keu 2 (9 mei 2020)
Aminullah assagaf p10 manaj keu 2 (9 mei 2020)Aminullah Assagaf
 
The cost of capital abshor.marantika cantika azzahra-lulu hulaelatun nupus-ro...
The cost of capital abshor.marantika cantika azzahra-lulu hulaelatun nupus-ro...The cost of capital abshor.marantika cantika azzahra-lulu hulaelatun nupus-ro...
The cost of capital abshor.marantika cantika azzahra-lulu hulaelatun nupus-ro...luluuhn
 
Aminullah assagaf p13 manj keu 2 (11 juni 2020)
Aminullah assagaf p13 manj keu 2 (11 juni 2020)Aminullah assagaf p13 manj keu 2 (11 juni 2020)
Aminullah assagaf p13 manj keu 2 (11 juni 2020)Aminullah Assagaf
 
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptx
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptxBiaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptx
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptxpuspapameswari
 
4. DEWI-BIAYA MODAL.pptx
4. DEWI-BIAYA MODAL.pptx4. DEWI-BIAYA MODAL.pptx
4. DEWI-BIAYA MODAL.pptxEmaMorteza
 
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptxMateri bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptxZadaLiza
 
Aminullah assagaf p4 manj keu 2 (19 maret 2020)
Aminullah assagaf p4 manj keu 2 (19 maret 2020)Aminullah assagaf p4 manj keu 2 (19 maret 2020)
Aminullah assagaf p4 manj keu 2 (19 maret 2020)Aminullah Assagaf
 

Similar to Cost of capital from Our Perspective (20)

Mk09 cost of capital
Mk09 cost of capitalMk09 cost of capital
Mk09 cost of capital
 
Aminullah assagaf p11 manaj keu 2 (16 mei 2020)
Aminullah assagaf p11 manaj keu 2 (16 mei 2020)Aminullah assagaf p11 manaj keu 2 (16 mei 2020)
Aminullah assagaf p11 manaj keu 2 (16 mei 2020)
 
Biaya+modal+k el+3 edit sendiri
Biaya+modal+k el+3 edit sendiriBiaya+modal+k el+3 edit sendiri
Biaya+modal+k el+3 edit sendiri
 
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
 
bab-11-biaya-modal (1).pptx
bab-11-biaya-modal (1).pptxbab-11-biaya-modal (1).pptx
bab-11-biaya-modal (1).pptx
 
EKOTEK_Biaya Modal.pptx
EKOTEK_Biaya Modal.pptxEKOTEK_Biaya Modal.pptx
EKOTEK_Biaya Modal.pptx
 
Biaya modal 3
Biaya modal 3Biaya modal 3
Biaya modal 3
 
Komponen biaya modal perusahaan bag 2
Komponen biaya modal perusahaan bag 2Komponen biaya modal perusahaan bag 2
Komponen biaya modal perusahaan bag 2
 
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt ok
 
Prinsip2 Dasar Cost of capital
Prinsip2 Dasar Cost of capitalPrinsip2 Dasar Cost of capital
Prinsip2 Dasar Cost of capital
 
The Cost of Capital/Abshor.Marantika/Rizki Bhirawani Merdikowati/3-03
The Cost of Capital/Abshor.Marantika/Rizki Bhirawani Merdikowati/3-03The Cost of Capital/Abshor.Marantika/Rizki Bhirawani Merdikowati/3-03
The Cost of Capital/Abshor.Marantika/Rizki Bhirawani Merdikowati/3-03
 
Aminullah assagaf p10 manaj keu 2 (9 mei 2020)
Aminullah assagaf p10 manaj keu 2 (9 mei 2020)Aminullah assagaf p10 manaj keu 2 (9 mei 2020)
Aminullah assagaf p10 manaj keu 2 (9 mei 2020)
 
The cost of capital abshor.marantika cantika azzahra-lulu hulaelatun nupus-ro...
The cost of capital abshor.marantika cantika azzahra-lulu hulaelatun nupus-ro...The cost of capital abshor.marantika cantika azzahra-lulu hulaelatun nupus-ro...
The cost of capital abshor.marantika cantika azzahra-lulu hulaelatun nupus-ro...
 
Cost of capital
Cost of capitalCost of capital
Cost of capital
 
Aminullah assagaf p13 manj keu 2 (11 juni 2020)
Aminullah assagaf p13 manj keu 2 (11 juni 2020)Aminullah assagaf p13 manj keu 2 (11 juni 2020)
Aminullah assagaf p13 manj keu 2 (11 juni 2020)
 
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptx
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptxBiaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptx
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptx
 
4. DEWI-BIAYA MODAL.pptx
4. DEWI-BIAYA MODAL.pptx4. DEWI-BIAYA MODAL.pptx
4. DEWI-BIAYA MODAL.pptx
 
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptxMateri bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
 
Aminullah assagaf p4 manj keu 2 (19 maret 2020)
Aminullah assagaf p4 manj keu 2 (19 maret 2020)Aminullah assagaf p4 manj keu 2 (19 maret 2020)
Aminullah assagaf p4 manj keu 2 (19 maret 2020)
 

More from Mgs Zulfikar Rasyidi

laporan Pengelolaan Sistem Informasi Sumberdaya Air Tahun 2020
laporan Pengelolaan Sistem Informasi Sumberdaya Air Tahun 2020laporan Pengelolaan Sistem Informasi Sumberdaya Air Tahun 2020
laporan Pengelolaan Sistem Informasi Sumberdaya Air Tahun 2020Mgs Zulfikar Rasyidi
 
Majalah Bidar Edisi 2 tahun 2019 Edisi Wisata Air Kota Palembang
Majalah Bidar Edisi 2 tahun 2019 Edisi Wisata Air Kota PalembangMajalah Bidar Edisi 2 tahun 2019 Edisi Wisata Air Kota Palembang
Majalah Bidar Edisi 2 tahun 2019 Edisi Wisata Air Kota PalembangMgs Zulfikar Rasyidi
 
Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...
Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...
Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...Mgs Zulfikar Rasyidi
 
Pengelolaan SISDA di BBWS Sumatera VIII tahun 2017
Pengelolaan SISDA di BBWS Sumatera VIII tahun 2017Pengelolaan SISDA di BBWS Sumatera VIII tahun 2017
Pengelolaan SISDA di BBWS Sumatera VIII tahun 2017Mgs Zulfikar Rasyidi
 
Modul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina Marga
Modul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina MargaModul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina Marga
Modul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina MargaMgs Zulfikar Rasyidi
 
Geospatial Information Status Data
Geospatial Information Status DataGeospatial Information Status Data
Geospatial Information Status DataMgs Zulfikar Rasyidi
 
Jaring Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jaring Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatJaring Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jaring Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatMgs Zulfikar Rasyidi
 
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUDATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUMgs Zulfikar Rasyidi
 
Strategic Business Unit – Case Studies Hering
Strategic Business Unit – Case Studies HeringStrategic Business Unit – Case Studies Hering
Strategic Business Unit – Case Studies HeringMgs Zulfikar Rasyidi
 
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingPedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingMgs Zulfikar Rasyidi
 

More from Mgs Zulfikar Rasyidi (12)

laporan Pengelolaan Sistem Informasi Sumberdaya Air Tahun 2020
laporan Pengelolaan Sistem Informasi Sumberdaya Air Tahun 2020laporan Pengelolaan Sistem Informasi Sumberdaya Air Tahun 2020
laporan Pengelolaan Sistem Informasi Sumberdaya Air Tahun 2020
 
Majalah Bidar Edisi 2 tahun 2019 Edisi Wisata Air Kota Palembang
Majalah Bidar Edisi 2 tahun 2019 Edisi Wisata Air Kota PalembangMajalah Bidar Edisi 2 tahun 2019 Edisi Wisata Air Kota Palembang
Majalah Bidar Edisi 2 tahun 2019 Edisi Wisata Air Kota Palembang
 
Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...
Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...
Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...
 
Pengelolaan SISDA di BBWS Sumatera VIII tahun 2017
Pengelolaan SISDA di BBWS Sumatera VIII tahun 2017Pengelolaan SISDA di BBWS Sumatera VIII tahun 2017
Pengelolaan SISDA di BBWS Sumatera VIII tahun 2017
 
Modul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina Marga
Modul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina MargaModul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina Marga
Modul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina Marga
 
Geospatial Information Status Data
Geospatial Information Status DataGeospatial Information Status Data
Geospatial Information Status Data
 
Jaring Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jaring Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatJaring Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jaring Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
 
WebGIS SIGI PU-PR
WebGIS SIGI PU-PRWebGIS SIGI PU-PR
WebGIS SIGI PU-PR
 
Tayangan PII 2013
Tayangan PII 2013Tayangan PII 2013
Tayangan PII 2013
 
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUDATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
 
Strategic Business Unit – Case Studies Hering
Strategic Business Unit – Case Studies HeringStrategic Business Unit – Case Studies Hering
Strategic Business Unit – Case Studies Hering
 
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingPedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
 

Recently uploaded

Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 

Recently uploaded (17)

Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 

Cost of capital from Our Perspective

  • 1. COST OF CAPITAL Disampaikan oleh: Dian Rachmiati Putri Renalita S.Tanjung Masagus Zulfikar Rasyidi
  • 4. Modal dapat dilihat di neraca sisi kanan: Hutang, Saham biasa, Saham Preferen dan Laba ditahan (Retained Earning)
  • 5. Cost Of Capital • Biaya Riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi perusahaan. • Return yang dapat diharapkan oleh investor suatu perusahaan apabila mereka berinvestasi pada sekuritas-sekuritas yang mempunyai tingkat risiko yang sebanding.
  • 6. WHY ? Maksimalisasi NILAI perusahaan = Minimalisasi BIAYA CAPITAL BUDGETING STRATEGIC DECISION Salah satu komponen penting yang digunakan dalam penilaian investasi, sumber pembelanjaan dan manajemen aktiva adalah biaya modal (cost of capital).
  • 8. Komponen biaya modal 1.Cost of Debt (biaya hutang) dan; 2.Cost of Equity (biaya modal sendiri).
  • 9. Cost of Debt (Biaya Hutang) • Biaya hutang yang berasal dari pinjaman adalah merupakan bunga yang harus dibayar perusahaan, sedangkan biaya hutang dengan menerbitkan obligasi adalah tingkat pengembalian hasil yang diinginkan (required of return) yang diharapkan investor yang digunakan untuk sebagai tingkat diskonto dalam mencari nilai obligasi. • Suatu perusahaan memanfaatkan sumber pembelanjaan utang, dengan tujuan untuk memperbesar tingkat pengembalian modal sendiri (ekuitas)
  • 10. Jenis Biaya Utang BIAYA HUTANG After Tax Before Tax
  • 11. Biaya Utang sebelum Pajak (before-tax cost of debt) • Besarnya biaya utang sebelum pajak dapat ditentukan dengan menghitung besarnya tingkat hasil internal (yield to maturity) atas arus kas obligasi, yang dinotasikan dengan kd. NVd = C x (1−(1+r)-n /r) + (M/ (1+r)n) Keterangan: C = Pembayaran bunga (kupon) tahunan r = kd/periode pembayaran per tahun M = Nilai nominal atau face value setiap surat obligasi n = Masa jatuh tempo obligasi dalam n tahun NVd = Nilai pasar atau hasil bersih dari penjualan obligasi
  • 12. Biaya Utang setelah Pajak (after- tax cost of debt) • perusahaan yang menggunakan sebagian sumber dananya dari utang akan terkena kewajiban membayar bunga. • Bunga merupakan salah satu bentuk beban bagi perusahaan (interest expense). • Dengan adanya beban bunga ini akan menyebabkan besarnya pembayaran pajak penghasilan menjadi berkurang.
  • 13. • Biaya utang setelah pajak dapat dicari dengan mengalikan biaya utang sebelum pajak dengan (1 -T), denganT adalah tingkat pajak marginal. Rumus: ki = kd (1 –T) Keterangan: ki = Biaya utang setelah pajak kd = Biaya utang sebelum pajak T =Tarif pajak
  • 14. SOAL Cost of Debt Tanya: MAPA mengeluarkan obligasi senilai $900 miliar dengan nilai $1,000 per value, obligasi tersebut memiliki periode pembayaran dua kali setahun dengan kupon 4.25%.Obligasi tersebut jatuh tempo pada 15 November 2019. Nilai pasar dari obligasi tersebut adalah 112.5 per 15 November 2012. Jika pajak sebesar 35%, cari biaya modal sebelum dan sesudah pajak?. Jawab: Biaya modal sebelum pajak sama dengan nilaiYieldTo Maturity (YTM) obligasi.YTM dihitung dengan mencari fungsi IRR dalam kalkulator matematika ataupun menggunakan MS Excel. YTM dalam soal ini (semi-annual) atau r dihitung dengan persamaan: r = 1.15% sehingga nilai Biaya Hutang sebelum pajak (kd) akan sama dengan 2 kali pembayaran sebesar 2,3% (2 x 1.15%) Biaya Hutang setelah Pajak (ki) adalah (2.3% × (1 − 35%) = 1.495%. $1,125 = $21.25 × 1−(1+r)(-2×7) + 1 r (1+r)(2×7)
  • 15. COST OF EQUITY Cost of Equity (Approach) Security Market Line Dividend Growth Model
  • 16. Dividend Growth Model • Asumsi bahwa tingkat pertumbuhan (g) dividen saham perusahan akan selalu konstan, maka DDM akan menjadi: Po = (Do x (1+g)) / (rE – g) Po = D1 / (rE – g) rE = D1 / (Po+ g) • Keunggulan model ini adalah kemudahan • Kelemahannya adalah hanya bisa diaplikasikan untuk perusahaan yang membayar dividen, sensitif terhadap tingkat pertumbuhan, serta tidak mempertimbangkan faktor risiko.
  • 17. Security Market Line Approach (CAPM context) Keterangan: rs = Biaya laba ditahan Rf =Tingkat pengembalian bebas risiko β = beta, pengukuran sistematis saham Rm =Tingkat pengembalian saham rs = Rf + β (Rm – Rf)
  • 18. SOAL Retained Earnings Cost of Equity • Risk free untuk indonesia saat ini sebesar 11% dan Risiko pasar sebesar 7%. Berapa biaya ekuitas MAPA jika diketahui beta 1,48 ? • Answer: rs = rf + (rM-rf)β = 11% + (4%)(1,48) = 16,92%
  • 19. COST OF EQUITY Biaya Saham Preferen • Saham preferen mempunyai karakteristik kombinasi antara utang dengan modal sendiri atau saham biasa. • Salah satu ciri saham preferen yang menyerupai utang adalah adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya
  • 20. biaya saham preferen adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan. Rumus: rp = Dp / Pn Keterangan: rp = biaya saham preferen Dp = Dividen saham preferen Pn = Harga bersih pada saat emisi
  • 21. SOAL Cost of Preferred Stock • Saham Preferen MAPA membayar dividen sebanyak $2 and dan dijual $100 per lembar. Jika biaya saham baru yang dikeluarkan oleh MAPA sebesar 4% dari hari harga pasarnya, berapa biaya saham preferen MAPA? • Answer: rp = Dp/Pnet = $2/$100(1-0.04) = 2.1%
  • 22. Cost of Newly Issued Stock • Penerbitan saham akan mengakibatkan biaya (Biaya Emisi) • Cost of Capital = Return + Biaya Emisi • Cost of Newly Common Stock (re) adalah jumlah peningkatan Laba ditahan dari setiap biaya emisi yang dikeluarkan. 𝒓 𝒆 = 𝑫 𝟏 𝑷 𝟎(𝟏 − 𝑭) + 𝒈 Dimana: 𝑟𝑒 : Cost of Newly Common Stock F : Biaya emisi Sehingga 𝑃0(1 − 𝐹) adalah harga bersih per lembar saham.
  • 23. SOAL Cost of Newly Issued Stock • Jika saham MAPA dijual senilai $40, dan ROE yang diharapkan 10%, Dividen tahun depan $2 and dan perusahaan diharapkan akan melakukan pembayaran sebesar 30% dari pendapatannya. Jika perusahaan diasumsikan mengeluarkan biaya emisi sebesar 5%. Berapa cost of new equity dari MAPA? Answer: re = 2 40(1−0,05) + 0,07 = 0,123 atau 12,3% darimana mendapatkan g = 0,07 g = Retention rate*ROE Retention Rate = (1-payment rate) = (1-0,3)
  • 24. WACC Weighted Average Cost of Capital Cost of DEBT (after tax) Cost of EQUITY WACC 𝑾 𝒅 𝒓 𝒅(1-T) 𝑾 𝒄 𝒓 𝒔 𝑾 𝒑 𝒓 𝒑 DCF • As discount Rate  NPV ROIC • Hurdle Rate  Minimum RoR dalam suatu Project EVA • Estimasi laba ekonomi usaha • Kelebihan NOPAT terhadap CoC
  • 25. SOAL WACC • Beta masing-masing perusahaan Publik adalah: PerusahaanA (1,26), Perusahaan B (1,15), PerusahaanC (1,30). • Jumlah saham beredar untuk masing-masing perusahaan adalahA (28.660), B (3.037), C (10.599). Dengan harga sahamA (Rp. 1.250), B (Rp. 715) dan C (1.075). • Hutang yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan adalahA (Rp. 315.000), B (Rp. 1.637.000) dan C (Rp. 717.000) • PerusahaanX yang memiliki jenis usaha sama denganA, B, C memiliki Hutang senilai Rp. 1.325.000 dan estimasi equity Rp. 12.137.000 • Surat Utang Negara memiliki rate sebesar 9,75%, sedangkan Market Risk sebesar 14,75%.Tingkat suku bunga kredit adalah 15%, pajak yang diaplikasikan sebesar 30%. • Struktur Modal yang mengacu ke pasar adalah sebesar 30% untuk ekuitas dan 70% untuk Hutan • Hitunglah tingkat diskonto yang tepat (WACC) untuk perusahaan X ?
  • 26. Cari Unlevered Beta Unlevered =Tanpa Utang, Unlevered Beta = Beta Perusahaan tanpa Utang Perusahaan Levered Beta β Tarif Outstanding Shares Price Debt Market Value Equity Market Value DER Unlevere d Beta Perusahaan A 1,26 30% 28.660 1.250 315.000 35.825.000 0,9% 1,252 Perusahaan B 1,15 30% 3.037 715 1.637.000 2.171.455 75,4% 0,752 Perusahan C 1,3 30% 10.599 1.075 717.000 11.393.925 6,3% 1,25 1,083 • HutangX: Rp. 1.325.000 • Ekuitas X: Rp. 12.137.000 • Total: Rp. 13.462.000 • Rate SUN = 9,75% • Market Risk = 14,75 • Risk Premium = 5,00% • Tingkat Suku Bunga = 15% • Tax Rate = 30%
  • 27. Leverage Balik, Mencari COD dan COE • Wd/We(VC) = 1.325.000 / 12.137.000 = 10,9% • CoD = Interest Rate xTax Saving = 15% x 70% = 10,5% • X Beta Unlevered = 1,083 x (1+1-t)Wd/We) = 1,08 x (1+(1-0,3)x10,9%) = 1,17 • COE = Rm+(βxRpm) = 9,75%+(1,17x5%) = 9,75%+5,9% = 15,6%
  • 28. Tingkat Diskonto Perusahaan / WACC • Wd = 1.325.000 / (1325.000+12.137.000) = 9,8% • We = 12.137.000 / (1.325.000+12.137.000) = 90,2% • WACC X = (CoD xWd) + (CoE xWe) = (10,5 x 9,8%) + (15,6 x 90,2%) = 1,03% + 14,6% = 15,10%
  • 29. Factors Affecting Cost of Capital UNCONTROLLABLE FACTORS CONTROLLABE FACTORS
  • 30. Risiko dan Biaya Modal y = x + 4 R² = 1 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 TINGKATPENGEMBALIAN (%) WACC Risiko Rendah Risiko Rata-rata Risiko Tinggi Risiko R RisikoT A B
  • 31.
  • 33. DISCOUNTED CASH FLOW Net Present Value Internal Rate Return (IRR) Profitability Index PAYBACK Payback Period Discounted Payback Period ACCOUNTING Average Accounting Return
  • 34. Net PresentValue (NPV) Adalah metode penilaian investasi yg menggunakan discounted cash flow. (mempertimbangkan nilai waktu uang pada aliran kas yg terjadi) Net Present Value - Present value of cash flows minus initial investments. Opportunity Cost of Capital - Expected rate of return given up by investing in a project
  • 35. • Keputusan tentang apakah suatu proyek dapat diterima atau tidak, akan sangat tergantung pada hasil perhitungan net present value dari proyek tersebut. • Untuk menghitung NPV, pertama menghitung present value dari penerimaan atau cashflow dengan tingkat discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value dari investasi. • Bila selisih antara PV dari cashflow lebih besar berarti terdapat NPV positif, artinya proyek investasi layak, sebaliknya bila PV dari cashflow lebih kecil dibanding PV investasi, maka NPV negatif dan investasi dipandang tidak layak.
  • 36. Net PresentValue Example Suppose we can invest $50 today and receive $60 in one year.What is our increase in value given a 10% expected return? This is the definition of NPV Profit = -50 + 60 1.10  $4.55 Initial Investment Added Value $50 $4.55
  • 37. Net PresentValue Rumus: NPV = PV - required investment NPV C C r t t    0 1( ) NPV C C r C r C r t t         0 1 1 2 2 1 1 1( ) ( ) ... ( )
  • 38. Net PresentValue Terminology C = Cash Flow t = time period of the investment r = “opportunity cost of capital” • The Cash Flow could be positive or negative at any time period.
  • 39. Net PresentValue Net PresentValue Rule Managers increase shareholders’ wealth by accepting all projects that are worth more than they cost. Therefore, they should accept all projects with a positive net present value.
  • 40. NPV Example Perusahaan anda mempunyai kesempatan untuk membeli gedung kantor. Anda akan mempunyai penyewa yang bersedia untuk membayar sebesar Rp16 jt per tahun selama 3 tahun. Pada akhir tahun ketiga anda memperkirakan akan bisa menjual gedung kantor itu senilai Rp 450 juta. Harga berapa yang anda mau bayar untuk gedung kantor itu? Rate of return yg diharapkan= 7%
  • 41. Net PresentValue Example – continued (dalam ribuan) $16,000$16,000$16,000 $450,000 $466,000 0 1 2 3Present Value 14,953 14,953 380,395 $409,323
  • 42. Apabila gedung kantor itu ditawarkan untuk dijual dengan harga Rp350 jt, apakah anda akan membelinya? Dan berapa nilai tambah (added value) yang dihasilkan oleh pembelian anda? (dalam ribuan) 323,59 )07.1( 000,466 )07.1( 000,16 )07.1( 000,16 000,350 321   NPV NPV
  • 43. IRR • The IRR is the discount rate that makes the estimated NPV of an investment equal to zero;  Discounted Cash Flow (DCF) return. • The IRR rule: IRR > Required Return = Accept Project. • IRR is closely related to NPV, and it leads to exactly the same decisions as NPV for conventional, independent projects. • When project cash flows are not conventional, there may be no IRR or there may be more than one. • More seriously, the IRR cannot be used to rank mutually exclusive projects; the project with the highest IRR is not necessarily the preferred investment.
  • 45. IRR untuk Project Non-Conventional
  • 47.
  • 48. PROFITABILITY INDEX • The PI, also called the benefit-cost ratio, is the ratio of present value to cost. • The PI rule is to take an investment if the index exceeds 1. • The PI measures the present value of an investment per dollar invested. • It is quite similar to NPV, but, like IRR, it cannot be used to rank mutually exclusive projects. • However, it is sometimes used to rank projects when a firm has more positive NPV investments than it can currently finance
  • 49. P.I = 1+ (NPV / Initial Capital Invested) + Closely related to NPV + Easy to Understand - Lead to Incorrect Decision Comparison  Mutually exclusive
  • 51.
  • 52. Capital Rationing • ASUMSI 1: Limited amount of Capital (Capital Contrained) • More than 1 Project • WACC sebagai Hurdle Rate • Capital Rationing menggunakan 3 pendekatan yaitu NPV, IRR dan PI.
  • 53. SITUATION AFFECT ON CAPITAL RATIONING When we have PROFITABLE NPV but lack of FUND to execute Bussiness cannot RAISE capital for a project under ANY Circumstances SOFT HARD
  • 54. SOFT RATIONING HARD RATIONING Penyebab Muncul sewaktu-waktu saat kita tidak bisa memaksimalkan nilai perusahaan. Manajemen yang Perusahaan mengalami Financial Distress, atau tidak besa menambah capital tanpa ada pelanggaran kesepakan. Wht to Do? Mendapatkan alokasi dana yang lebih besar (Manajemen Desire) Mendapatkan NPV sebesar mungkin dengan Budget yang tersedia  Largest PI Index Dikarenakan Required Return yang besar  Tidak ada proyek yang memiliki NPV Positif  we’re not going to take a new project no matter what return the project is.
  • 55. Metode Budgeting in Capital Rationing Pendekatan IRR: • Masing-masing proyek akan dibandingkan dengan modal yang sudah dibudgetkan untuk melakukan investasi. • Penilaian tersebut akan dimulai dari IRR yang tertinggi sampai ke IRR yang terendah. • Dengan menarik sebuah garis dari titik rate if return minimum yang ditetapkan akan dapat diketahui proyek-proyek mana saja yang dapat diterima, • Membandingkan proyek-proyek yang dapat diterima tersebut dengan jumlah budget yang tersedia.
  • 56. • Perusahaan “Bianglala Putih” memiliki modal “hanya” sebesar Rp 25.000.000,00 untuk diinvestasikan, pada saat ini perusahaan sedang mempertimbangkan 6 buah proyek. Jumlah investasi dan IRR untuk masing-masing proyek adalah: Proyek Initial Invesment IRR Ranking A Rp 30.000.000,00 12% 4 B Rp 17.000.000,00 20% 1 C Rp 10.000.000,00 16% 2 D Rp 47.000.000,00 8% 6 E Rp 23.000.000,00 15% 3 F Rp 40.000.000,00 11% 5 Contoh: • Jika diketahui CoC dari perusahaan sebesar 10%, dari tabel diatas proyek mana sajakah yang akan diterima?
  • 57. • Dari grafik diatas, maka hanya proyek B, C dan E saja yang dapat diterima. Ketiga proyek tersebut akan menyerap dana sebesar Rp 23.000.000,00 dari jumlah besar Rp 25.000.000,00 yang dibudgetkan. Proyek D tidak perlu dipertimbangkan karena rate of return yang dihasilkan dibawah cost of capital yang ditetapkan oleh perusahaan.
  • 58. Metode Budgeting in Capital Rationing Pendekatan NPV • Pendekatan ini didasarkan pada present value dan IRR untuk menetukan proyek-proyek yang akan memaksimumkan return bagi perusahaan. • Proses yang dilakukan meliputi penentuan ranking dari masing-masing proyek atas dasar IRR-nya, dan kemudian menilai present value dari masing-masing proyek untuk menentukan kombinasi proyek yang akan menghasilkan present value yang terbesar. • Hal ini sama dengan memaksimumkan net present value, karena baik keseluruhan budget digunakan ataupun tidak, hal tersebut dipandang sebagai “total investasi” atas mana harus diperoleh net present value semaksimum mungkin.
  • 59. Contoh: • Proyek-proyek yang sudah disajikan dalam contoh tentang pendekatan internal rate of return di depan akan diranking kembali dalam tabel 10 atas dasar IRR-nya masing-masing, dan disampng itu disajikan pula present value cash inflow untuk masing-masing proyek dengan menggunakan discount rate sebesar 10%. •
  • 60. Ranking Proyek Atas Dasar tingkat IRR-nya Masina-Masing Ranking Proyek Initial invesment IRR PV cash inflow dengan discount rate 10% 1 B Rp 7.000.000,00 20% Rp 11.200.000,00 2 C Rp 10.000.000,00 16% Rp 14.500.000,00 3 E Rp 6.000.000,00 15% Rp 7.900.000,00 4 A Rp 8.000.000,00 12% Rp 10.000.000,00 5 F Rp 11.000.000,00 11% Rp 12.650.000,00 6 D Rp 4.000.000,00 8% Rp 3.600.000,00
  • 61. • Dari tabel dapat dilihat bahwa proyek B, C dan E menyerap dana-dana sebesar Rp 23.000.000,00 dan menghasilkan PV cash inflow sebesar Rp 33.600.000,00 (present value cash inflow). • Akan tetapi apabila proyek B, C dan A yang diterima, maka keseluruhan budget akan habis digunakan dan return yang akan diperoleh adalah lebih besar dari return proyek B, C dan E yaitu sebesar Rp 35.700.000,00.
  • 62. • Dengan menerima proyek B< C dan A maka perusahaan dapat memaksimumkan return yang diperoleh, sekalipun IRR proyekA lebih kecil dibandingkan dengan proyek E. Sekali lagi diingatkan disini bahwa bagian dari budget yang tidak digunakan sebesar Rp 2.000.000,00 (apabila proyek B, C dan E yang diterima) tidak akan memperbesar return yang diterima oleh perusahaan karena bagian tersebut tidak digunakan, dan dengan demikian tidak menghasilkan suatu apapun. • Analisa ini sejalan dengan analisa tentang “Incremental cash inflow” yang disajikan didepan, yang menyimpulkan bahwa sepanjang IRR dari incremental lebih besar dari cost of capital, maka proyek tersebut dapat diterima.
  • 63. Metode Budgeting in Capital Rationing Pendekatan Profitability Index (PI) / Benefit Cost Ratio • Pendekatan ini didasarkan pada present value dan investasi awal • Jika Suatu proyek memiliki NPV Positif maka PV dari cash flow lebih besar dari Initial Investment • Suatu proyek akan diterima jika nilainya lebih dari satu dan ditolak jika nilainya dibawah 1
  • 64. P.I = NPV / Initial Capital Invested + Closely related to NPV + Easy to Understand - Lead to Incorrect Decision Comparison  Mutually exclusive
  • 65. Contoh: Tahun A B C D E 0 -50 -20 -20 -20 -10 1 60 24,2 -10 25 12,6 2 0 0 37,86 0 0 NPV IRR PI Jika Fund Available untuk Investment = US$ 50.000 dan diskon rate 10%, Analisa proyek tersebut menggunakan metode NPV, IRR dan PI
  • 66. Jawab • Project Berdasarkan NPV: • Project Berdasarkan IRR: • Project Berdasarkan PI
  • 67. Langkah-langkah melakukan Capital Rationing Calculate NPV Accept Positive NPV, Reject Negative Find Profitability Index* Rank the Investment Based on the PI. Highest first Allocate the limited funds, till used up*
  • 68. Contoh PROJECT A B C D Initial Investment 20.000 25.000 30.000 35.000 NPV 10.000 14.000 -100 16.000 Decision PI Rank Jika Fund Available untuk Investment = US$ 60.000, Cari NPV, jika asumsi yang digunakan: 1. Project Independen dan Non-Mutually Exclusive 2. Project tidak Independen 3. Project A dan B Mutually Exclusive
  • 72. Kesimpulan 1. Capital Rationing terjadi karena dua faktor yaitu Internal dan Eksternal perusahaan. 2. Faktor Internal (Soft Rationing) terjadi karena missmanagement dari proyek, kesalahan penganggaran dan faktor-faktor lain yang menyebabkan terjadinya keterbatasan dalam pendanaan. 3. Faktor Eksternal (Hard Rationing) terjadi karenaFaktor diluar perusahaan yang menyebabkan perusahaan tidak bisa mengakses capital yang dimilikinya, seperti prubahan politik, financial distress, situasi politik dan sebagainya. 4. Capital Rationing menggunakan Metode NPV, IRR dan PI, tetapi yang paling baik adalah menggunakan kombinasi ketiganya untuk memilih proyek-proyek yang akan dipilih untuk dieksekusi.

Editor's Notes

  1. Capital merupakan dana yang digunakan oleh untuk membiayai pengadaan asset dan operasional perusahaan, Capital berkaitan dengan proses pendanaan dan bukan pada proses investasi. Modal perusahaan bersumber dari dua yaitu Dana Sendiri yang diperoleh dari Pemegang Saham dan Modal Pinjaman Berupa Hutang.
  2. Modal dalam Posisi Keuangan atau neraca dapat dilihat di sisi kanan. Terdiri dari Liabilitas/Hutang (jangka panjang) setelah pajak, serta ekuitas biasa yang terdiri dari Saham biasa, preferen ataupun laba ditahan (retained earning).
  3. Ada tiga alasan dalam penentuan biaya modal antara lain: memaksimumkan nilai perusahaan mensyaratkan bahwa semua biaya input, termasuk modal untuk diminimumkan biaya modal harus diestimasikan. keputusan penganggaran modal mensyaratkan suatu estimasi biaya modal beberapa tipe keputusan lain, termasuk yang berhubungan dengan peraturan utilitas public, sewa guna usaha, pendanaan kembali obligasi, kompensasi eksekutif, dan manajemen asset jangka pendek. 
  4. Discount rate (suku bunga diskonto) untuk membawa cash flow (aliran kas) pada masa mendatang suatu project ke nilai sekarang.  Tarif minimum yang diinginkan untuk menerima project baru.  Economic Profit/EVA = NOPAT-(Capital*CoC); menunjukkan  kinerja perusahaan berdasarkan pada sisa kekayaan yang dihitung dengan mengurangkan biaya modal dengan laba bersihnya. Benchmark (pengukuran dalam bidang statistik) untuk menaksir tarif biaya pada modal yang digunakan. 
  5. Biaya Modal terdiri dari dua komponen saja, yaitu Biaya hutang yang kita peroleh dengan apakah itu dari Pinjaman bank, rentenir, oprek kartu kredit, minjam dengan kucing dan sebagainya.
  6. Tingkat pengembalian saham yang diharapkan oleh para pemegang saham terhadap investasi mereka. Dalam konsep Pengembalian adalah Return (r) tetapi dalam konteks Cost (Biaya) adalah biaya minimal yang dikeluarkan oleh Perusahaan dalam memenuhi keinginan para pemegang saham. Cost of Equity dapat dihitung dengan dua pendekatan yaitu Dividend Growth Model (Model Pertumbuhan Dividen) dan Pendekatan Security Market Line (SML) atau bisa juga dikatakan sebagai pendekatan CAPM.
  7. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya modal laba ditahan (Cost of Retained Earnings) adalah pendekatan Capital Aset Pricing Model (CAPM) Biaya modal laba ditahan adalah tingkat pengembalian atas modal sendiri yang diinginkan oleh investor yang terdiri dari tingkat bunga bebas risiko dengan premi risiko pasar dikalikan dengan β (resiko saham perusahaan)
  8. NPV dan IRR selalu berjalan seiring, tetapi kondisi ini hanya akan terjadi jika ada dua kondisi dimana: Cash Flow dari Project konvensional, artinya ada kondisi dimana initial cashflow negatif dan cash flow berikutnya positif. Project adalah Project independend, dimana diterima atau ditolaknya satu proyek tidak berpengaruh terhadap keputusan diterima atau ditolaknya proyek yang lain.
  9. Ketika Cash Flow menjadi Tidak Konvensional, hal aneh akan mulai terjadi dengan IRR, disebut sebagai Multiple IRR (IRR Berganda), jika hal ini terjadi maka hal pertama yang dijadikan patokan dalam memiliki suatu investasi adalah menjadikan NPV positif sebagai patokan dalam memiliki suatu project investasi.
  10. Dalam kondisi yang Mutually Exclusive, suatu project tidak boleh dilihat hanya dari besaran IRR, karena IRR tidak memberikan jawaban yang tepat, tetapi kita harus melihat NPV yang positif. Prinsip utama yang harus didahulukan ketika memilih project yang Mutually Exclusive adalah Creating Value untuk Pemegang Saham, sehingga NPV yang lebih besar sebaiknya yang dipilih.
  11. CAPITAL Rationing berbeda dengan pemilihan project yang mutually exclussive karena jika capital constrain dihilangkan maka semua project akan diterima secara bersama-sama. Hurdle Rate adalah tarif rata-rata suatu project untuk dapat diterima.
  12. Profitability Index menunjukkan pengembalian yang kita dapatkan dari setiap investasi yang kita keluarkan“Bang for Bucks” Misalnya Nilai PI = 1,5 berarti kita akan mendapatkan US$ 1,5 dari US$ 1 yang kita investasikan.
  13. PI Ranking menghasilkan kombinasi project terbaik untuk diterima
  14. Langkah ketiga dan kelima hanya digunakan untuk proyek yang bersifat non-mutually exclusive, kalau tidak kita harus menggunakan metode trial and error untuk menentukan kombinasi terbaik dari investasi yang memberikan nilai NPV tertinggi.