Materi Biaya Modal - Cost Of Capital yang dibawakan oleh Masagus Zulfikar, Dian Rahmiati dan Putri Renalita sebagai bagian Tugas Presentasi Edvance Corporate Finance
4. Modal dapat dilihat di neraca sisi kanan: Hutang, Saham
biasa, Saham Preferen dan Laba ditahan (Retained Earning)
5. Cost Of Capital
• Biaya Riil yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana baik
hutang, saham preferen, saham
biasa, maupun laba ditahan
untuk mendanai suatu investasi
perusahaan.
• Return yang dapat diharapkan
oleh investor suatu perusahaan
apabila mereka berinvestasi
pada sekuritas-sekuritas yang
mempunyai tingkat risiko yang
sebanding.
6. WHY ?
Maksimalisasi NILAI perusahaan
= Minimalisasi BIAYA
CAPITAL BUDGETING
STRATEGIC DECISION
Salah satu komponen penting yang digunakan
dalam penilaian investasi, sumber
pembelanjaan dan manajemen aktiva adalah
biaya modal (cost of capital).
9. Cost of Debt (Biaya Hutang)
• Biaya hutang yang berasal dari pinjaman adalah
merupakan bunga yang harus dibayar perusahaan,
sedangkan biaya hutang dengan menerbitkan obligasi
adalah tingkat pengembalian hasil yang diinginkan
(required of return) yang diharapkan investor yang
digunakan untuk sebagai tingkat diskonto dalam
mencari nilai obligasi.
• Suatu perusahaan memanfaatkan sumber pembelanjaan
utang, dengan tujuan untuk memperbesar tingkat
pengembalian modal sendiri (ekuitas)
11. Biaya Utang sebelum Pajak
(before-tax cost of debt)
• Besarnya biaya utang sebelum pajak dapat ditentukan dengan
menghitung besarnya tingkat hasil internal (yield to maturity) atas arus
kas obligasi, yang dinotasikan dengan kd.
NVd = C x (1−(1+r)-n /r) + (M/ (1+r)n)
Keterangan:
C = Pembayaran bunga (kupon) tahunan
r = kd/periode pembayaran per tahun
M = Nilai nominal atau face value setiap surat obligasi
n = Masa jatuh tempo obligasi dalam n tahun
NVd = Nilai pasar atau hasil bersih dari penjualan obligasi
12. Biaya Utang setelah Pajak (after-
tax cost of debt)
• perusahaan yang menggunakan sebagian sumber
dananya dari utang akan terkena kewajiban membayar
bunga.
• Bunga merupakan salah satu bentuk beban bagi
perusahaan (interest expense).
• Dengan adanya beban bunga ini akan menyebabkan
besarnya pembayaran pajak penghasilan menjadi
berkurang.
13. • Biaya utang setelah pajak dapat dicari dengan mengalikan biaya
utang sebelum pajak dengan (1 -T), denganT adalah tingkat pajak
marginal.
Rumus:
ki = kd (1 –T)
Keterangan:
ki = Biaya utang setelah pajak
kd = Biaya utang sebelum pajak
T =Tarif pajak
14. SOAL
Cost of Debt
Tanya:
MAPA mengeluarkan obligasi senilai $900 miliar dengan nilai $1,000 per value, obligasi
tersebut memiliki periode pembayaran dua kali setahun dengan kupon 4.25%.Obligasi
tersebut jatuh tempo pada 15 November 2019. Nilai pasar dari obligasi tersebut adalah 112.5
per 15 November 2012. Jika pajak sebesar 35%, cari biaya modal sebelum dan sesudah
pajak?.
Jawab:
Biaya modal sebelum pajak sama dengan nilaiYieldTo Maturity (YTM) obligasi.YTM dihitung
dengan mencari fungsi IRR dalam kalkulator matematika ataupun menggunakan MS Excel.
YTM dalam soal ini (semi-annual) atau r dihitung dengan persamaan:
r = 1.15% sehingga nilai Biaya Hutang sebelum pajak (kd) akan sama dengan 2 kali
pembayaran sebesar 2,3% (2 x 1.15%)
Biaya Hutang setelah Pajak (ki) adalah (2.3% × (1 − 35%) = 1.495%.
$1,125 = $21.25 ×
1−(1+r)(-2×7)
+
1
r (1+r)(2×7)
15. COST OF EQUITY
Cost of Equity
(Approach)
Security
Market
Line
Dividend
Growth
Model
16. Dividend Growth Model
• Asumsi bahwa tingkat pertumbuhan (g)
dividen saham perusahan akan selalu
konstan, maka DDM akan menjadi:
Po = (Do x (1+g)) / (rE – g)
Po = D1 / (rE – g)
rE = D1 / (Po+ g)
• Keunggulan model ini adalah kemudahan
• Kelemahannya adalah hanya bisa
diaplikasikan untuk perusahaan yang
membayar dividen, sensitif terhadap tingkat
pertumbuhan, serta tidak
mempertimbangkan faktor risiko.
18. SOAL
Retained Earnings Cost of Equity
• Risk free untuk indonesia saat ini sebesar 11% dan Risiko
pasar sebesar 7%. Berapa biaya ekuitas MAPA jika
diketahui beta 1,48 ?
• Answer:
rs = rf + (rM-rf)β = 11% + (4%)(1,48) = 16,92%
19. COST OF EQUITY
Biaya Saham Preferen
• Saham preferen mempunyai karakteristik kombinasi
antara utang dengan modal sendiri atau saham biasa.
• Salah satu ciri saham preferen yang menyerupai utang
adalah adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya
20. biaya saham preferen adalah tingkat pengembalian yang
dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan.
Rumus:
rp = Dp / Pn
Keterangan:
rp = biaya saham preferen
Dp = Dividen saham preferen
Pn = Harga bersih pada saat emisi
21. SOAL
Cost of Preferred Stock
• Saham Preferen MAPA membayar dividen sebanyak $2
and dan dijual $100 per lembar. Jika biaya saham baru
yang dikeluarkan oleh MAPA sebesar 4% dari hari harga
pasarnya, berapa biaya saham preferen MAPA?
• Answer:
rp = Dp/Pnet = $2/$100(1-0.04) = 2.1%
22. Cost of Newly Issued Stock
• Penerbitan saham akan mengakibatkan biaya (Biaya
Emisi)
• Cost of Capital = Return + Biaya Emisi
• Cost of Newly Common Stock (re) adalah jumlah
peningkatan Laba ditahan dari setiap biaya emisi yang
dikeluarkan.
𝒓 𝒆 =
𝑫 𝟏
𝑷 𝟎(𝟏 − 𝑭)
+ 𝒈
Dimana:
𝑟𝑒 : Cost of Newly Common Stock
F : Biaya emisi
Sehingga 𝑃0(1 − 𝐹) adalah harga bersih per lembar saham.
23. SOAL
Cost of Newly Issued Stock
• Jika saham MAPA dijual senilai $40, dan ROE yang diharapkan
10%, Dividen tahun depan $2 and dan perusahaan diharapkan
akan melakukan pembayaran sebesar 30% dari
pendapatannya. Jika perusahaan diasumsikan mengeluarkan
biaya emisi sebesar 5%. Berapa cost of new equity dari MAPA?
Answer:
re =
2
40(1−0,05)
+ 0,07 = 0,123 atau 12,3%
darimana mendapatkan g = 0,07
g = Retention rate*ROE
Retention Rate = (1-payment rate) = (1-0,3)
24. WACC
Weighted Average Cost of Capital
Cost of
DEBT
(after tax)
Cost of
EQUITY
WACC
𝑾 𝒅 𝒓 𝒅(1-T)
𝑾 𝒄 𝒓 𝒔
𝑾 𝒑 𝒓 𝒑
DCF
• As discount Rate NPV
ROIC
• Hurdle Rate Minimum RoR
dalam suatu Project
EVA
• Estimasi laba ekonomi usaha
• Kelebihan NOPAT terhadap CoC
25. SOAL WACC
• Beta masing-masing perusahaan Publik adalah: PerusahaanA (1,26),
Perusahaan B (1,15), PerusahaanC (1,30).
• Jumlah saham beredar untuk masing-masing perusahaan adalahA
(28.660), B (3.037), C (10.599). Dengan harga sahamA (Rp. 1.250), B
(Rp. 715) dan C (1.075).
• Hutang yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan adalahA (Rp.
315.000), B (Rp. 1.637.000) dan C (Rp. 717.000)
• PerusahaanX yang memiliki jenis usaha sama denganA, B, C memiliki
Hutang senilai Rp. 1.325.000 dan estimasi equity Rp. 12.137.000
• Surat Utang Negara memiliki rate sebesar 9,75%, sedangkan Market
Risk sebesar 14,75%.Tingkat suku bunga kredit adalah 15%, pajak yang
diaplikasikan sebesar 30%.
• Struktur Modal yang mengacu ke pasar adalah sebesar 30% untuk
ekuitas dan 70% untuk Hutan
• Hitunglah tingkat diskonto yang tepat (WACC) untuk perusahaan X ?
26. Cari Unlevered Beta
Unlevered =Tanpa Utang, Unlevered Beta = Beta Perusahaan tanpa Utang
Perusahaan Levered
Beta
β
Tarif Outstanding
Shares
Price Debt
Market
Value
Equity
Market
Value
DER Unlevere
d Beta
Perusahaan A 1,26 30% 28.660 1.250 315.000 35.825.000 0,9% 1,252
Perusahaan B 1,15 30% 3.037 715 1.637.000 2.171.455 75,4% 0,752
Perusahan C 1,3 30% 10.599 1.075 717.000 11.393.925 6,3% 1,25
1,083
• HutangX: Rp. 1.325.000
• Ekuitas X: Rp. 12.137.000
• Total: Rp. 13.462.000
• Rate SUN = 9,75%
• Market Risk = 14,75
• Risk Premium = 5,00%
• Tingkat Suku Bunga = 15%
• Tax Rate = 30%
27. Leverage Balik, Mencari COD dan COE
• Wd/We(VC) = 1.325.000 / 12.137.000 = 10,9%
• CoD = Interest Rate xTax Saving
= 15% x 70% = 10,5%
• X Beta Unlevered = 1,083 x (1+1-t)Wd/We) =
1,08 x (1+(1-0,3)x10,9%)
= 1,17
• COE = Rm+(βxRpm)
= 9,75%+(1,17x5%) = 9,75%+5,9%
= 15,6%
28. Tingkat Diskonto Perusahaan / WACC
• Wd = 1.325.000 / (1325.000+12.137.000)
= 9,8%
• We = 12.137.000 / (1.325.000+12.137.000)
= 90,2%
• WACC X = (CoD xWd) + (CoE xWe)
= (10,5 x 9,8%) + (15,6 x 90,2%)
= 1,03% + 14,6%
= 15,10%
30. Risiko dan Biaya Modal
y = x + 4
R² = 1
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
TINGKATPENGEMBALIAN
(%)
WACC
Risiko Rendah Risiko Rata-rata Risiko Tinggi
Risiko R
RisikoT
A
B
34. Net PresentValue (NPV)
Adalah metode penilaian investasi yg menggunakan
discounted cash flow. (mempertimbangkan nilai waktu
uang pada aliran kas yg terjadi)
Net Present Value - Present value of cash
flows minus initial investments.
Opportunity Cost of Capital - Expected rate
of return given up by investing in a project
35. • Keputusan tentang apakah suatu proyek dapat diterima atau
tidak, akan sangat tergantung pada hasil perhitungan net
present value dari proyek tersebut.
• Untuk menghitung NPV, pertama menghitung present value
dari penerimaan atau cashflow dengan tingkat discount rate
tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value dari
investasi.
• Bila selisih antara PV dari cashflow lebih besar berarti
terdapat NPV positif, artinya proyek investasi layak,
sebaliknya bila PV dari cashflow lebih kecil dibanding PV
investasi, maka NPV negatif dan investasi dipandang tidak
layak.
36. Net PresentValue
Example
Suppose we can invest $50 today and receive $60 in
one year.What is our increase in value given a 10%
expected return?
This is the definition of NPV
Profit = -50 +
60
1.10
$4.55
Initial Investment
Added Value
$50
$4.55
37. Net PresentValue
Rumus: NPV = PV - required investment
NPV C
C
r
t
t
0
1( )
NPV C
C
r
C
r
C
r
t
t
0
1
1
2
2
1 1 1( ) ( )
...
( )
38. Net PresentValue
Terminology
C = Cash Flow
t = time period of the investment
r = “opportunity cost of capital”
• The Cash Flow could be positive or negative at any
time period.
39. Net PresentValue
Net PresentValue Rule
Managers increase shareholders’ wealth by accepting all
projects that are worth more than they cost.
Therefore, they should accept all projects with a positive
net present value.
40. NPV
Example
Perusahaan anda mempunyai kesempatan untuk
membeli gedung kantor. Anda akan mempunyai
penyewa yang bersedia untuk membayar sebesar
Rp16 jt per tahun selama 3 tahun. Pada akhir tahun
ketiga anda memperkirakan akan bisa menjual
gedung kantor itu senilai Rp 450 juta. Harga berapa
yang anda mau bayar untuk gedung kantor itu? Rate
of return yg diharapkan= 7%
41. Net PresentValue
Example – continued (dalam ribuan)
$16,000$16,000$16,000
$450,000
$466,000
0 1 2 3Present Value
14,953
14,953
380,395
$409,323
42. Apabila gedung kantor itu ditawarkan untuk
dijual dengan harga Rp350 jt, apakah anda
akan membelinya? Dan berapa nilai tambah
(added value) yang dihasilkan oleh pembelian
anda? (dalam ribuan)
323,59
)07.1(
000,466
)07.1(
000,16
)07.1(
000,16
000,350 321
NPV
NPV
43. IRR
• The IRR is the discount rate that makes the estimated NPV of
an investment equal to zero; Discounted Cash Flow (DCF)
return.
• The IRR rule: IRR > Required Return = Accept Project.
• IRR is closely related to NPV, and it leads to exactly the same
decisions as NPV for conventional, independent projects.
• When project cash flows are not conventional, there may be no
IRR or there may be more than one.
• More seriously, the IRR cannot be used to rank mutually
exclusive projects; the project with the highest IRR is not
necessarily the preferred investment.
48. PROFITABILITY INDEX
• The PI, also called the benefit-cost ratio, is the ratio of
present value to cost.
• The PI rule is to take an investment if the index exceeds 1.
• The PI measures the present value of an investment per
dollar invested.
• It is quite similar to NPV, but, like IRR, it cannot be used
to rank mutually exclusive projects.
• However, it is sometimes used to rank projects when a
firm has more positive NPV investments than it can
currently finance
49. P.I = 1+ (NPV / Initial Capital Invested)
+ Closely related
to NPV
+ Easy to
Understand
- Lead to
Incorrect
Decision
Comparison
Mutually
exclusive
52. Capital Rationing
• ASUMSI 1: Limited amount of Capital (Capital Contrained)
• More than 1 Project
• WACC sebagai Hurdle Rate
• Capital Rationing menggunakan 3 pendekatan yaitu NPV,
IRR dan PI.
53. SITUATION AFFECT ON CAPITAL
RATIONING
When we have PROFITABLE
NPV but lack of FUND to
execute
Bussiness cannot RAISE
capital for a project under
ANY Circumstances
SOFT HARD
54. SOFT RATIONING HARD RATIONING
Penyebab Muncul sewaktu-waktu
saat kita tidak bisa
memaksimalkan nilai
perusahaan.
Manajemen yang
Perusahaan mengalami
Financial Distress, atau
tidak besa menambah
capital tanpa ada
pelanggaran
kesepakan.
Wht to Do? Mendapatkan alokasi
dana yang lebih besar
(Manajemen Desire)
Mendapatkan NPV
sebesar mungkin
dengan Budget yang
tersedia Largest PI
Index
Dikarenakan Required
Return yang besar
Tidak ada proyek yang
memiliki NPV Positif
we’re not going to take a
new project no matter
what return the project
is.
55. Metode Budgeting in Capital
Rationing
Pendekatan IRR:
• Masing-masing proyek akan dibandingkan dengan modal yang sudah
dibudgetkan untuk melakukan investasi.
• Penilaian tersebut akan dimulai dari IRR yang tertinggi sampai ke IRR
yang terendah.
• Dengan menarik sebuah garis dari titik rate if return minimum yang
ditetapkan akan dapat diketahui proyek-proyek mana saja yang
dapat diterima,
• Membandingkan proyek-proyek yang dapat diterima tersebut
dengan jumlah budget yang tersedia.
56. • Perusahaan “Bianglala Putih” memiliki modal
“hanya” sebesar Rp 25.000.000,00 untuk
diinvestasikan, pada saat ini perusahaan sedang
mempertimbangkan 6 buah proyek. Jumlah investasi
dan IRR untuk masing-masing proyek adalah:
Proyek Initial Invesment IRR Ranking
A Rp 30.000.000,00 12% 4
B Rp 17.000.000,00 20% 1
C Rp 10.000.000,00 16% 2
D Rp 47.000.000,00 8% 6
E Rp 23.000.000,00 15% 3
F Rp 40.000.000,00 11% 5
Contoh:
• Jika diketahui CoC dari perusahaan sebesar 10%, dari
tabel diatas proyek mana sajakah yang akan diterima?
57. • Dari grafik diatas, maka hanya proyek B, C dan E saja yang dapat diterima.
Ketiga proyek tersebut akan menyerap dana sebesar Rp 23.000.000,00
dari jumlah besar Rp 25.000.000,00 yang dibudgetkan. Proyek D tidak
perlu dipertimbangkan karena rate of return yang dihasilkan dibawah cost
of capital yang ditetapkan oleh perusahaan.
58. Metode Budgeting in Capital
Rationing
Pendekatan NPV
• Pendekatan ini didasarkan pada present value dan IRR untuk menetukan
proyek-proyek yang akan memaksimumkan return bagi perusahaan.
• Proses yang dilakukan meliputi penentuan ranking dari masing-masing
proyek atas dasar IRR-nya, dan kemudian menilai present value dari
masing-masing proyek untuk menentukan kombinasi proyek yang akan
menghasilkan present value yang terbesar.
• Hal ini sama dengan memaksimumkan net present value, karena baik
keseluruhan budget digunakan ataupun tidak, hal tersebut dipandang
sebagai “total investasi” atas mana harus diperoleh net present value
semaksimum mungkin.
59. Contoh:
• Proyek-proyek yang sudah disajikan dalam contoh
tentang pendekatan internal rate of return di depan akan
diranking kembali dalam tabel 10 atas dasar IRR-nya
masing-masing, dan disampng itu disajikan pula present
value cash inflow untuk masing-masing proyek dengan
menggunakan discount rate sebesar 10%.
•
60. Ranking Proyek Atas Dasar tingkat IRR-nya Masina-Masing
Ranking Proyek Initial invesment IRR
PV cash inflow
dengan discount rate
10%
1 B Rp 7.000.000,00 20% Rp 11.200.000,00
2 C Rp 10.000.000,00 16% Rp 14.500.000,00
3 E Rp 6.000.000,00 15% Rp 7.900.000,00
4 A Rp 8.000.000,00 12% Rp 10.000.000,00
5 F Rp 11.000.000,00 11% Rp 12.650.000,00
6 D Rp 4.000.000,00 8% Rp 3.600.000,00
61. • Dari tabel dapat dilihat bahwa proyek B, C dan E
menyerap dana-dana sebesar Rp 23.000.000,00 dan
menghasilkan PV cash inflow sebesar Rp 33.600.000,00
(present value cash inflow).
• Akan tetapi apabila proyek B, C dan A yang diterima,
maka keseluruhan budget akan habis digunakan dan
return yang akan diperoleh adalah lebih besar dari return
proyek B, C dan E yaitu sebesar Rp 35.700.000,00.
62. • Dengan menerima proyek B< C dan A maka perusahaan dapat
memaksimumkan return yang diperoleh, sekalipun IRR
proyekA lebih kecil dibandingkan dengan proyek E. Sekali
lagi diingatkan disini bahwa bagian dari budget yang tidak
digunakan sebesar Rp 2.000.000,00 (apabila proyek B, C dan
E yang diterima) tidak akan memperbesar return yang
diterima oleh perusahaan karena bagian tersebut tidak
digunakan, dan dengan demikian tidak menghasilkan suatu
apapun.
• Analisa ini sejalan dengan analisa tentang “Incremental cash
inflow” yang disajikan didepan, yang menyimpulkan bahwa
sepanjang IRR dari incremental lebih besar dari cost of
capital, maka proyek tersebut dapat diterima.
63. Metode Budgeting in Capital
Rationing
Pendekatan Profitability Index (PI) / Benefit Cost Ratio
• Pendekatan ini didasarkan pada present value dan
investasi awal
• Jika Suatu proyek memiliki NPV Positif maka PV dari cash
flow lebih besar dari Initial Investment
• Suatu proyek akan diterima jika nilainya lebih dari satu
dan ditolak jika nilainya dibawah 1
64. P.I = NPV / Initial Capital Invested
+ Closely related
to NPV
+ Easy to
Understand
- Lead to
Incorrect
Decision
Comparison
Mutually
exclusive
65. Contoh:
Tahun A B C D E
0 -50 -20 -20 -20 -10
1 60 24,2 -10 25 12,6
2 0 0 37,86 0 0
NPV
IRR
PI
Jika Fund Available untuk Investment = US$ 50.000 dan
diskon rate 10%, Analisa proyek tersebut menggunakan
metode NPV, IRR dan PI
67. Langkah-langkah melakukan Capital
Rationing
Calculate NPV
Accept Positive NPV, Reject Negative
Find Profitability Index*
Rank the Investment Based on the PI.
Highest first
Allocate the limited funds, till used up*
68. Contoh
PROJECT A B C D
Initial
Investment
20.000 25.000 30.000 35.000
NPV 10.000 14.000 -100 16.000
Decision
PI
Rank
Jika Fund Available untuk Investment = US$ 60.000, Cari NPV, jika asumsi yang
digunakan:
1. Project Independen dan Non-Mutually Exclusive
2. Project tidak Independen
3. Project A dan B Mutually Exclusive
72. Kesimpulan
1. Capital Rationing terjadi karena dua faktor yaitu Internal dan
Eksternal perusahaan.
2. Faktor Internal (Soft Rationing) terjadi karena
missmanagement dari proyek, kesalahan penganggaran dan
faktor-faktor lain yang menyebabkan terjadinya
keterbatasan dalam pendanaan.
3. Faktor Eksternal (Hard Rationing) terjadi karenaFaktor diluar
perusahaan yang menyebabkan perusahaan tidak bisa
mengakses capital yang dimilikinya, seperti prubahan politik,
financial distress, situasi politik dan sebagainya.
4. Capital Rationing menggunakan Metode NPV, IRR dan PI,
tetapi yang paling baik adalah menggunakan kombinasi
ketiganya untuk memilih proyek-proyek yang akan dipilih
untuk dieksekusi.
Editor's Notes
Capital merupakan dana yang digunakan oleh untuk membiayai pengadaan asset dan operasional perusahaan, Capital berkaitan dengan proses pendanaan dan bukan pada proses investasi.
Modal perusahaan bersumber dari dua yaitu Dana Sendiri yang diperoleh dari Pemegang Saham dan Modal Pinjaman Berupa Hutang.
Modal dalam Posisi Keuangan atau neraca dapat dilihat di sisi kanan. Terdiri dari Liabilitas/Hutang (jangka panjang) setelah pajak, serta ekuitas biasa yang terdiri dari Saham biasa, preferen ataupun laba ditahan (retained earning).
Ada tiga alasan dalam penentuan biaya modal antara lain:
memaksimumkan nilai perusahaan mensyaratkan bahwa semua biaya input, termasuk modal untuk diminimumkan biaya modal harus diestimasikan.
keputusan penganggaran modal mensyaratkan suatu estimasi biaya modal
beberapa tipe keputusan lain, termasuk yang berhubungan dengan peraturan utilitas public, sewa guna usaha, pendanaan kembali obligasi, kompensasi eksekutif, dan manajemen asset jangka pendek.
Discount rate (suku bunga diskonto) untuk membawa cash flow (aliran kas) pada masa mendatang suatu project ke nilai sekarang.
Tarif minimum yang diinginkan untuk menerima project baru.
Economic Profit/EVA = NOPAT-(Capital*CoC); menunjukkan kinerja perusahaan berdasarkan pada sisa kekayaan yang dihitung dengan mengurangkan biaya modal dengan laba bersihnya.
Benchmark (pengukuran dalam bidang statistik) untuk menaksir tarif biaya pada modal yang digunakan.
Biaya Modal terdiri dari dua komponen saja, yaitu Biaya hutang yang kita peroleh dengan apakah itu dari Pinjaman bank, rentenir, oprek kartu kredit, minjam dengan kucing dan sebagainya.
Tingkat pengembalian saham yang diharapkan oleh para pemegang saham terhadap investasi mereka. Dalam konsep Pengembalian adalah Return (r) tetapi dalam konteks Cost (Biaya) adalah biaya minimal yang dikeluarkan oleh Perusahaan dalam memenuhi keinginan para pemegang saham.
Cost of Equity dapat dihitung dengan dua pendekatan yaitu Dividend Growth Model (Model Pertumbuhan Dividen) dan Pendekatan Security Market Line (SML) atau bisa juga dikatakan sebagai pendekatan CAPM.
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya modal laba ditahan (Cost of Retained Earnings) adalah pendekatan Capital Aset Pricing Model (CAPM)
Biaya modal laba ditahan adalah tingkat pengembalian atas modal sendiri yang diinginkan oleh investor yang terdiri dari tingkat bunga bebas risiko dengan premi risiko pasar dikalikan dengan β (resiko saham perusahaan)
NPV dan IRR selalu berjalan seiring, tetapi kondisi ini hanya akan terjadi jika ada dua kondisi dimana:
Cash Flow dari Project konvensional, artinya ada kondisi dimana initial cashflow negatif dan cash flow berikutnya positif.
Project adalah Project independend, dimana diterima atau ditolaknya satu proyek tidak berpengaruh terhadap keputusan diterima atau ditolaknya proyek yang lain.
Ketika Cash Flow menjadi Tidak Konvensional, hal aneh akan mulai terjadi dengan IRR, disebut sebagai Multiple IRR (IRR Berganda), jika hal ini terjadi maka hal pertama yang dijadikan patokan dalam memiliki suatu investasi adalah menjadikan NPV positif sebagai patokan dalam memiliki suatu project investasi.
Dalam kondisi yang Mutually Exclusive, suatu project tidak boleh dilihat hanya dari besaran IRR, karena IRR tidak memberikan jawaban yang tepat, tetapi kita harus melihat NPV yang positif.
Prinsip utama yang harus didahulukan ketika memilih project yang Mutually Exclusive adalah Creating Value untuk Pemegang Saham, sehingga NPV yang lebih besar sebaiknya yang dipilih.
CAPITAL Rationing berbeda dengan pemilihan project yang mutually exclussive karena jika capital constrain dihilangkan maka semua project akan diterima secara bersama-sama.
Hurdle Rate adalah tarif rata-rata suatu project untuk dapat diterima.
Profitability Index menunjukkan pengembalian yang kita dapatkan dari setiap investasi yang kita keluarkan“Bang for Bucks”
Misalnya Nilai PI = 1,5 berarti kita akan mendapatkan US$ 1,5 dari US$ 1 yang kita investasikan.
PI Ranking menghasilkan kombinasi project terbaik untuk diterima
Langkah ketiga dan kelima hanya digunakan untuk proyek yang bersifat non-mutually exclusive, kalau tidak kita harus menggunakan metode trial and error untuk menentukan kombinasi terbaik dari investasi yang memberikan nilai NPV tertinggi.