- Keberhasilan dakwah Mush'ab bin Umair selama setahun di Yatsrib meningkatkan jumlah peserta Bai'at Aqabah II menjadi 70-an orang.
- Pertemuan Bai'at Aqabah II dilakukan secara rahasia karena situasi yang sulit di tengah musyrikin dari Yatsrib dan ancaman dari Quraisy.
- Sahabat Anshar menyatakan komitmennya untuk melindungi Nabi walaupun harus berperang melawan kaum Q
2.
Bai’at Aqabah II
Keberkahan Dakwah Mush’ab
Perhatian Besar Sahabat Anshar kepada Nabi
Dialog Sebelum Bai’at
Naskah Bai’at: Bai’at Perang
Tidak Terburu-Buru
Hikmah dan Pelajaran
IQRO Foundation, Sydney, Australia
3. Hasil luar biasa Dakwah Mush’ab dalam 1 tahun.
Terlihat dari jumlah peserta Baiat Aqabah II nanti;
meningkat dari 13 orang menjadi 70-an orang .
Banyak prestasi yang bisa dicapai Duta Nabi hanya
dalam waktu setahun.
Modal: imam, komitmen dalam kebenaran, tercermin-
nya agama dalam lisan, akhlaq dan perilaku.
Mush’ab mampu mempersiapkan lingkungan yang
baik untuk masa depan dakwah dan menterjemahkan
semangat Baiat Aqabah I secara ilmiah dan praktek.
Mush’ab sempat kembali ke Makkah sebelum Mu-
sim Haji; melaporkan capaian dakwah di Yatsrib.
[Sirah Ash-Shallaby]IQRO Foundation, Sydney, Australia
Keberkahan
Dakwah Mush’ab
4.
Tahun berikutnya, Mush’ab bin Umair berhaji di-
sertai sekelompok Penduduk Madinah (di antaranya
telah masuk Islam).
Di antara Sahabat Anshar terjadi diskusi.
إلىمكة جبال في ُدطرُيو ، القبائل على يطوف هللا رسول نترك متى؟ ويخاف ،!
“Sampai kapan kita biarkan RasuluLlah berkeliling ke ka-
bilah-kabilah Makkah lalu ditolak, dan ketakutan?”
Hikmah: Keberhasilan setahun dakwah Mush’ab .
Diatur pertemuan dengan RasuluLlah di ‘Aqabah.
Diikuti oleh 73 pria dan 2 orang wanita .
[Al-Mubarakfury]Iqro Foundation, Sydney, Australia
Perhatian Besar Sahabat
Anshar terhadap Nabi
5. Pertemuan dilakukan secara rahasia;
Taktik tingkat tinggi; situasi dan kondisi yang sangat sulit
di tengah 500 orang lain (musyrik) dari Yatsrib, ditambah
Quraisy yang ‘sangat tidak bersahabat’.
Peran sirriyah; pergerakan dilakukan secara rahasia pada
malam hari saat orang-orang tidur.
Sahabat Anshar keluar kemah bergantian dalam kelom-
pok kecil secara teratur.
Nabi merahasiakan tempat pertemuan.
Nabi datang bersama Al-’Abbas; ‘Ali menjadi mata-
mata demikian pula Abu Bakar yang mengawasi jalan.
Selain dari nama-nama tersebut tidak ada lagi Sahabat
di Makkah yang mengetahui hal ini.
Pemilihan waktu, 13 Dzulhijjah, sehingga jikapun bai’at i-
ni diketahui oleh Kafir Quraisy, esoknya Sahabat bisa
langsung kembali ke Yatsrib. [Sirah Ash-Shallaby]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
6.
Penataan sistem, evaluasi, dan prinsip-prinsip yang
jelas, serta aplikasi yang tepat adalah cara sistematis
meraih keberhasilan dan menjadi pemimpin yang
tanggap akan besarnya tanggung jawab.
Kafir Quraisy dan kaum musyrikin lain tidak akan
melupakan keadaan kaum muslimin. Mereka terus
sibuk mencari cara memerangi Islam dan kaum
muslimin. Akan tetapi Pertolongan Allah akan
bersama dengan ahlul iman, ketika mereka ikhlas
niat karena Allah dan memperbaiki kinerjanya.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Hikmah dan Pelajaran
7. Dalam pertemuan tsb, berkata Al-’Abbas (waktu itu
belum muslim):
ج َر َْزخْال ََرشْعَم اَي-َلاَق:ُي اَمَّنإ ُب َرَعْال َْتناَك َوَصْنَ ْاْل ْنم َّيَحْال اَذَه َونُّمَسار:،َج َر َْزخْال
اَهَس ْوَأ َو اَهَجَر َْزخ-:َع ْدَق ُْثيَح اَّنم ًادَّمَحُم َّإنَنم ْوَق ْنم ُهَانْعَنَم ْدَق َو ْمُتْملىَلَع َوُه ْنَّمم ،ا
َنَم َو هم ْوَق ْنم ٍّزع يف َوُهَف ،يهف َانيْأَر لْثمَّإّل ىَبَأ ْدَق ُهَّنإ َو ،هدَلَب يف ٍّةَعُكْيَلإ َازَيحْناّل،ْم
ا َو ْمُكَّنَأ َن ْوَرَت ْمُتْنُك ْنإَف ،ْمُكب َوقُحُّالل َوانَم َو ،ْهيَلإ ُهوُمُت ْوَعَد اَمب ُهَل َونُفُهَفَلَاخ ْنَّمم ُهوُع،
،َكلَذ ْنم ْمُتْلَّمَحَت اَم َو ْمُتْنَأَفْنإ َوَت ْمُتْنُكَب ُهوُلَاذخ َو ُهوُملْسُم ْمُكَّنَأ َن ْوَر،ْمُكْيَلإ هب وجُرُخْال َدْع
َق ْنم ٍّةَعَنَم َو ٍّزع يف ُهَّنإَف ،ُهوُعَدَف َن ْاْل ْنمَفهدَلَب َو هم ْو.(هشام ابن سيرة(
“Wahai kaum Khazraj! Sesungguhnya keberadaan Muhammad dengan
kami adalah seperti yang kalian ketahui. Kami melindunginya dari
gangguan kaumnya, dari orang-orang yang seperti pendapat kami. Ia
sangat mulia di tengah kaumnya, terlindung di negerinya. Dan se-
sungguhnya ia ingin bergabung dengan kalian semua. Jika kalian ya-
kin akan memenuhi ajakanmu itu, dan membelanya dari para penen-
tangnya maka silahkan, dan jika kalian akan menyerahkannya dan
membiarkannya setelah keluar bersama dengan kalian, maka dari seka-
rang tinggalkanlah, karena ia terlindung dan mulia di negerinya.“
Iqro Foundation, Sydney, Australia
8. Berkata Ka’ab saat menceritakan peristiwa tersebut:
ُهَل َانْلُقَف:َي ْمَّلَكَتَف ،ُتْلُق اَم َانْعمَس ْدَقَرل َو َكسْفَنل ْذُخَف ، َّاَّلل َلوُسَر اُْتبَبْحَأ اَم َكب.
Kami katakan kepada Al-’Abbas: “Kami telah mendengar
apa yang engkau ucapkan. Silahkan bicara, wahai RasuluLlah,
ambillah untuk dirimu dan untuk Tuhanmu apa saja yang
engkau sukai.”
Bersabda RasuluLlah :
ْمَت اَّمم يونُعَنْمَت ْنَأ ىَلَع ْمُكُعايَبُأَنْبَأ َو ْمُكَءاَسن ُهْنم َونُعَنْمُكَءا.
“Aku membai’at kalian agar kalian melindungiku sebagaima-
na kalian melindungi anak-istri kalian.”
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Jawaban
Sahabat Anshar
9.
Al-Barra’ bin Ma’rur al-Anshari (orang pertama sha-
lat menghadap Ka’bah) mengulurkan tangan berbaiat.
قَحْالب َكَثَعَب يذَّلَا َو ،ْمَعَن(ًّايَبن)،َلُهْنم ُعَنَْمن اَّمم َكَّنَعَنَْمنُأ،َان َرُزَلوُس َر اَي َانْعايَبَف
ُءَانْبَأ ََّّللَا َو ُنَْحنَف ، َّاَّللوبُرُحْالْهَأ َو ،ُل،ةَقْلَحْالاًرابَك َاهَانْثر َو(َعٍّرابَك ْن.)
“Ya, Demi Dzat yang mengutusmu dengan membawa kebena-
ran, kami pasti melindungimu sebagaimana kami melindungi
anak-istri kami. Baiatlah kami wahai RasuluLlah! Demi Allah,
kami ahli perang dan ahli senjata. Itu kami wariskan dari satu
generasi kepada generasi lainnya.” [Sirah Ibnu Hisyam]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Kesiapan Ber-Bai’at
10.
Abu al-Haitsam bin at-Tayyahan al-Anshari berdi-
ri dan bertanya:
اَجالر َْنيَب َو َانَنْيَب َّإن ، َّاَّلل َلوُس َر اَيَاهوُعاطَق اَّنإ َو ، ًاّلَبح ل-نْعَيَدوُهَيْال ي-ْلَهَف
َرَهْظَأ َّمُث َكلَذ َانْلَعَف ُنَْحن ْإن َْتيَسَعَكم ْوَق ىَلإ َعج ْرَت ْنَأ ُ َّاَّلل َكَا؟نَعَدَت َو
“Ya RasuluLlah, Sesungguhnya antara kami dan mereka
ada hubungan dan kami akan memutuskannya (maksud-
nya adalah Yahudi). Apakah nanti setelah kami lakukan
kemudian Allah berikan kemenangan kepadamu lalu eng-
kau kembali ke kaummu dan meninggalkan kami?”
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Dialog Sebelum Bai’at:
“ ِنِم ْمُتْنَأَو ْمُكْنِم اَنَأي ”
11. Dijawab oleh RasuluLlah :
َمَّدال ْلَبَمَّدالَو ْمُكْنِم اَنَأ ، َمْدَهْال َمْدَهْالَو ،َارَح ْنَم ُب ِارَحُأ ،يِنِم ْمُتْنَأُمِلاَسُأَو ،ْمُتْب
ْمُتْمَلاَس ْنَم.(هشام ابن سيرة(
“Tidak. Darah dibalas darah, penghancuran dengan penghan-
curan. Aku bagian dari kalian dan kalian bagian dari diriku.
Aku memerangi siapa saja yang kalian perangi dan berdamai
dengan orang-orang yang kalian berdamai dengannya.”
Diriwayatkan bahwa berkata pula As’ad bin Zararah :
ل ْلَس َّمُث ،َتْئش اَم َكب َرل ُدَّمَحُم اَي ْلَسَتْئش اَم َكلَذ َدْعَب َكسْفَن.َنَل اَم َان ْربْخَأ َّمُثَنم ا
لَذ َانْلَعَف اَذإ ْمُكْيَلَع َو َّاَّلل ىَلَع اب َوَّثالَك.
“Wahai Muhammad, mintalah untuk Rabbmu apa yang kamu
mau, kemudian mintalah untuk dirimu setelah itu apa yang
kamu mau, kemudian beritahukan kepada kami balasan apa
yang kami terima jika kami melakukannya.”
IQRO Foundation, Sydney, Australia
12. RasuluLlah bersabda:
«ْمُكُلَأْسَأْشُت َّل َو ُهُودُبْعَت ْنَأ يب َرلل ْمُكُلَأْسَأ َو ،ًاْئيَش هب واُكريابَحْصَأ َو يسْفَن
َّمم َانوُعَنْمَت َو َانوُرُصْنَت َو َانو ُوْؤُت ْنَأُهْنم َونُعَنْمَت اْمُكَسُفْنَأ»
“Aku meminta kalian untuk Rabbku agar kalian menyembah-
Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan
aku minta untuk diriku dan sahabatku agar kalian menerimanya
dan menolongnya, melindungi kami sebagaimana kalian melin-
dungi diri kalian sendiri.”
Mereka berkata: ؟َكلَذ َانْلَعَف اَذإ َانَل اَمَف
”Lalu apa yang kami dapatkan jika hal ini kami lakukan?”
Jawab Nabi : «ُةَّنَجْال ُمُكَل» (“Surga”)
Mereka berkata: َكلَذ َكَلَف
“Bagimu semua itu”.
[ البدايةوالنهاية,كثير ابن ]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
13. Dialog tenang dan jelas antara RasuluLlah dan kaum Anshar
telah meletakkan dasar-dasar kemasyarakatan yang sempurna
antara qa’id (pemimpin) dan jundi (prajurit). Dialog yang ber-
langsung dengan terbuka dan jelas.
Dialog dan mendengar dari RasuluLlah terlebih dahulu se-
hingga rasa takut, ragu, dan cemas yang ada di benak segera
bisa dihapuskan, bisa mematahkan bisikan syetan yang akan
masuk ke dalam hati kaum Anshar, baru kemudian diungkap-
kan syarat baiat.
RasuluLlah tidak menjanjikan kekuasaan atau kedudukan
kepada mereka, akan tetapi dengan jelas dan tegas menjanjikan
surga kepada mereka.
Iman, ikhlas, dan tekad yang benar, serta keberanian adalah ka-
rakter ahlul baiat yang mampu memikul tanggung jawab besar.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Hikmah dan Pelajaran
14. Dari Jabir , bahwa para Sahabat bertanya: اَيايَبُن اَم ىَلَع هللا َلوُس َر؟َكُع
(“Terhadap apa kami membaiat engkau?”). Nabi menjawab:
َشَّنال يف ةَعاَّالط َو عْمَّسال ىَلَع يونُعايَبُتلَسَكْال َو اط,ْال يف ةَقَفَّنال َورْسُيْال َو رْسُع,
َكْنُمْال نَع يْهَّنال َو وفُرْعَمْالب رْمَ ْاْل ىَلَع َور,َخَت َّل هللا يف واُلوُقَت ْنَأ َوَةَم ْوَل َونُفا
ٍّمئ َّل,ْيَلَع ُتْمدَق اَذإ يونُرُصْنَت ْنَأ ىَلَع َوْمُك,َونُعَنْمَت اَّمم يونُعَنْمَت َوْمُكَسُفْنَأ ُهْنم
ْمُكَءَانْبَأ َو ْمُكَجا َو ْزَأ َو,ُمُكَل َوُةَّنَجْال.)للبيهقي الكبرى السنن)
“Engkau membaiatku untuk mendengar dan taat dalam semangat
dan malas, berinfaq dalam keadaan susah dan mudah, beramar ma’ruf
nahi munkar, membela agama Allah, tidak takut celaan pencela, me-
nolongku dan membelaku ketika aku sudah ada bersamamu, sebagai-
mana kamu semua menjaga diri, anak-anak, dan isterimu. dan surga
menjadi balasanmu.” Iqro Foundation, Sydney, Australia
Naskah Bai’at Aqabah II:
Bai’at Perang
15. Bai’at pertama tidak menyebutkan jihad dengan ke-
kuatan; sebab Sahabat pada Ba’iat pertama berjanji
akan kembali ke Makkah menemui Nabi .
Gradual dalam mengajar kepada para mad’u, seperti
yang Nabi lakukan; Tidak memulai dakwah dengan
membahas qital, tapi diawali dengan mengajarkan
Islam, seruan kepadanya, pembeberan hujjah dan
penjelasan segala syubhat sebelum wajibnya qital.
Bai’at kedua adalah landasan hijrah, karenanya ia
menyebutkan prinsip-prinsip yang akan disyariatkan
kelak setelah hijrah di Madinah.
Qital tidak disyariatkan kecuali setelah hijrah Nabi .
[Fiqhus Sirah Al-Buthy]IQRO Foundation, Sydney, Australia
Hikmah dan Pelajaran
16. RasuluLlah lalu meminta memilih 12 orang naqib.
واُجرْخَأَيل ،اًبيَقن ََرشَع ْيَنْاث ْمُكْنم َّيَلإْميهف اَمب ْمهم ْوَق ىَلَع واُنوُك.
“Tunjuklah duabelas orang naqib (pimpinan) yang menjadi perwaki-
lan kaumnya.” [Sirah Ibnu Hisyam]
َّلَس َو ْهيَلَع ُ َّاَّلل ىَّلَص ، َّاَّلل َلوُس َر َلاَقاءَبَقُّنلل ،َم:ْوَق ىَلَع ْمُتْنَأ،ُء ََلَفُك ْميهف اَمب ْمُكم
،َمَي ْرَم ْنبا ىَسيعل َينيار َوَحْال ةَلاَفَكَكيم ْوَق ىَلَع ٌليفَك َانَأ َو(تاريخالطبرى(
“Kalian semua bertanggung jawab atas kaum kalian sebagaimana ka-
um Hawariyyin bertanggung jawab kepada Nabi Isa . Dan saya
menjadi penanggung jawab kaumku semua.”
Mereka menjawab: نعم [“Ya”]. [Tarikh Thabary].
Klasifikasi nuqaba: 9 orang Khazraj dan 3 orang Aus.
Sebutan naqib (plural/jama’: nuqaba) bukan bid’ah.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
12 Orang Naqib
17.
َبَو َليِئاَْرسِإ يِنَب َاقَثيِم ُ َّاَّلل َذَخَأ ْدَقَلَويبِقَن ََرشَع ْيَنْاث ُمُهْنِم اَنْثَعيِنِإ ُ َّاَّلل َلاَقَو ا
َّالز ُمُتْيَتاَءَو َةَالَّصال ُمُتْمَقَأ ْنِئَل ْمُكَعَمْرََّزعَو يِلُسُرِب ْمُتْنَماَءَو َةَاكُمُتْضَرْقَأَو ْمُهوُمُت
ِيَس ْمُكْنَع َّنَرَِفكُ ََل انَسَح اضْرَق َ َّاَّللَت ٍتاَّنَج ْمُكَّنَل ِخْدُ ََلَو ْمُكِتاَئُارَهْنََلْا اَهِتْحَت ْنِم ي ِرْج
َوَس َّلَض ْدَقَف ْمُكْنِم َكِلَذ َدْعَب َرَفَك ْنَمَفَءاِليِبَّسال
“Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israel
dan telah Kami angkat di antara mereka dua belas orang pemimpin dan
Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika
kamu mendirikan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada
rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada
Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-
dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga
yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Maka barang siapa yang
kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan
yang lurus".” (Q. S. 5 : 12)
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Naqib dalam Al-Quran
18. Menurut Imam Thabary:
Naqib dalam bahasa Arab sinonim dari ُْفيرَعْلَاىَلَعْالم ْوَق
(yang lebih tahu/memahami atas suatu kaum) dan
bahkan ia maknanya lebih tinggi dari itu.
Dikatakan dalam kalimat: ٍّن ََلُف ينَب ىَلَع ٌن ََلُف َبَقَنًبْقَن ُبُقْنَي َوُهَفا
Berkata yang lainnya bahwa maknanya adalah:
م ْوَقْال ىَلَع ُنامَّضال ُْنيمَ ْْلَا (yang amat dipercaya dan penjamin
suatu kaum).
Berkata sebagian lagi bahwa maknanya ialah:
هم ْوَق ىَلَع ُداهَّشلَا (saksi atas kaumnya); hadits dari Qatadah.
Makna Naqib
IQRO Foundation, Sydney, Australia
19. Menurut Ibnu Katsir:
Naqib adalah
ةَعَياَبُمْالب ْمهلائَبَق ىَلَع فاء َرُعَّالط َو عْمَّسال َوةَعاهولُس َرل َو ََّّللهابَتكل َو
Pemimpin atas kabilahnya masing-masing untuk mengajak
mereka berbaiat (berjanji setia) untuk tunduk dan taat kepada
Allah, rasul, dan kitabNya
Nabi Musa ketika hendak memerangi kaum yang per-
kasa memerintahkan kepada kaum Bani Israil agar ma-
sing-masing kabilah mengangkat seorang naqib.
Menurut Imam Qurthubi:
هورُمُأب ُمائَقْال ،م ْوَقْال ُيربَك َيبقَّنال َّنَأالَصَم ْنَع َو اَهْنَع ُبَقنُي يذَّال ماَهيف ْمهح
Bahwa naqib adalah pembesar kaum, pelaksana urusan-urusan me-
reka dan membuat kemaslahatan urusan mereka
َي َو ،م ْوَقْال رْمَأ َةَليخَد ُمَلْعَي ُهَّنَْل ٌيبَقنإ ُيقرَّالط َوُه َو ْمُهَبَاقنَم ُفرْعْمهورُمُأ ةَفرْعَم ىَل
Disebut naqib karena ia mengetahui seluk-beluk urusan kaumnya
dan mengetahui kualitas mereka serta dia adalah jalan menuju pe-
ngetahuan tentang urusan mereka
IQRO Foundation, Sydney, Australia
20.
Pembaiat dan yang membaiat sama-sama menjun-
jung tinggi baiat yang telah diikrarkan.
Walau Nabi berhak menentukan, namun pemilih-
an naqib (pemimpin) dengan cara pemilihan, dan di-
serahkan kepada kaum Anshar untuk memilih orang
yang layak dan tepat, mampu memikul tanggung
jawab. Bukan dengan persaingan untuk mendapat-
kan posisi dan gengsi.
Pembebanan tanggung jawab kepada para naqib,
dan peranan mereka yang jelas, sehingga tidak ada
ruang perselisihan bagi mereka yang berjiwa lemah.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Hikmah dan Pelajaran
21. IQRO Foundation, Sydney, Australia
Teriakan dari syetan/musyrik di ‘Aqabah.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Bersabda RasuluLlah :
«َأ ْعَمْسا ،َبَيْزَأ ُنْبا اَذَه ِةَبَقَعْال ُّبَزَأ اَذَهَ ََل ،ِ َّاَّللَو اَمَأ ِ َّاَّلل َّوُدَع ْيَكَل َّنََُرْف»
“Itu adalah syetan Azab penghuni ‘Aqabah, itu anak setan Azyab, de-
ngar wahai Musuh Allah, Demi Allah, aku akan menanganimu.”
Al ‘Abbas bin Ubadah bin Nudhlah berkata:
قَحْالب َكَثَعَب يذَّال ََّّللَا َو:َنَل َتْئش ْإنَّنَليمىَلَعْسَأب ًادَغ ىًنم لْهَأَانافَي؟
“Demi Allah Yang Mengutusmu dengan Haq, Jika engkau berkenan,
kami akan hadapi penduduk Mina esok hari dengan pedang kami.“
RasuluLlah menjawab:
«ْمَلىَلإ ُواع ِجْار ْنِكَلَو ،َكِلَذِب ْرَمْؤُنُكِلاَح ِرْم»(هيشام ابن سيرة)
”Kita belum diperintahkan untuk itu, akan tetapi kembalilah ke kenda-
raan kamu semua.”
Kemudian mereka kembali ke rombongannya dan bermalam
sampai pagi tiba.
Tidak Terburu-Buru
22. Hal di atas kembali menunjukkan bahwa qital belum
disyariatkan di Makkah; tidak seperti dugaan sebagian
ahli sirah seperti Ibnu Hisyam. [Al-Buthy]
Kaum muslimin tidak diperintahkan berjihad sebelum
ada negeri Islam yang menjadi tempat pulang dan ber-
lindung, yaitu Madinah, negeri Islam pertama. [Al-Buthy]
Iman tidak akan luntur di hadapan kekuatan besar, teka-
nan dan serangan. Iman yang kuat menebarkan keharu-
man yang menakjubkan melintasi zaman.
Disiplin pada tahapan dakwah dan perjuangan; tidak
mudah terpancing provokasi ataupun terburu-buru da-
lam pengambilan keputusan.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Hikmah dan Pelajaran
23. Quraisy mendapat kabar.
Quraisy mendatangi kemah Anshar.
Tokoh Musyrik Yatsrib meyakinkan Quraisy bahwa se-
malam tidak terjadi apa-apa; keberhasilan sirriyah.
2 orang naqib tertangkap:
Mundzir bin ‘Amr ; orang Quraisy tidak berani.
Sa’ad bin ‘Ubadah ; sempat ditawan dan dipukuli; ke-
mudian dibebaskan (jaminan Jubair bin Muth’im bin
‘Adiy dan Al-Harits bin Harb bin Umayyah).
Seluruh Sahabat Anshar dapat kembali ke Madinah.
Sebuah langkah awal dari persiapan hijrah.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Bocornya Rahasia
24.
Semangat dan perasaan yang memenuhi ahlul baiat bu-
kanlah lintasan sesaat kemudian berlalu seperti berlalu-
nya hari dan waktu. Akan tetapi semangat itu bersum-
ber dari iman kepada Allah, rasul, dan kitab suci.
Dalam literatur sirah disebutkan bahwa seluruh Saha-
bat yang berbaiat Aqabah II kelak, hampir 1/3 dari
73 Sahabat tsb syahid, 33 orang dari 73 tsb selalu ikut
berperang bersama Nabi , dan yang ikut Perang Badar
dari mereka 70 orang . [Ash-Shallaby]
Mereka telah menepati janjinya kepada Nabi .
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Hikmah dan Pelajaran
25. Bahkan salah seorang Sahabiyah yang berbaiat, Nusai-
bah binti Ka’ab (Umma ‘Ammarah)dturut berperang
di Uhud dan mendapat 12 luka.
Dalam membaiat kaum lelaki, Nabi membentangkan
tangan; namun tidak bagi kaum wanita; Nabi tidak
pernah menjabat tangan wanita non mahram.
Tujuan utama jihad dalam Islam adalah menegakkan
masyarakat Islami, membentuk negeri Islam yang benar.
Dan tahapannya adalah dengan dakwah yang bersih
disertai dengan ketahanan menghadapi ujian dan teka-
nan, kemudian dilanjutkan dengan perang defensive –
melawan kekuatan dengan kekuatan yang sepadan.
Bai'atul Aqabah kedua adalah titik penting yang
merubah perjalanan dakwah, dan merupakan kelahiran
negeri Islam yang menghancurkan isolasi yang telah
dipaksakan atas kaum muslimin.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Referensi: Rahiqul Makhtum al-
Mubarakfury, Fiqhus Sirah al-
Buthy, Sirah Ash-Shallaby, dll.