2. Definisi
Kanker lambung adalah suatu keganasan yang terjadi
dilambung, sebagian besar adalah dari jenis
adenokarsinoma. Jenis kanker lambung lainnya adalah
leiomiosarkoma (kanker otot polos) dan limfoma.
Kanker lambung lebih sering terjadi pada usia lanjut.
Kurang dari 25% kanker tertentu terjadi pada orang
dibawah usia 50 tahun, menurut Estiyani dalam (Osteen,
2003)
4. Manifestasi Klinik
Gejala awal dari kanker sering tidak pasti karena
kebanyakan tumor ini dimulai di kurvatura kecil, yang hanya
sedikit menyebabkan gangguan fungsi lambung. Pada tahap awal
kanker lambung, gejala mungkin tidak ada. Beberapa penelitian
telah menunjukan bahwa gejala awal, seperti nyeri yang hilang
dengan antasida, dapat menyerupai gejala pada pasien dengan
ulkus benigna. Gejala penyakit progresif dapat meliputi tidak
dapat makan, anoreksia, dispepsia, penurunan berat badan, nyeri
abdomen, konstipasi, anemia, dan mual serta muntah.
Smeltzer & Bare, (2002: 1078)
6. Discharge Planning
› Perawatan Umum Pasca Operasi
– Perawatan Luka Setelah Operasi
– Bangun dari tempat tidur setelah operasi
– Diet Pasca-operasi
7. Patofisiologi
Penyebab kanker lambung tidak diketahui tetapi dikenal faktor-
faktor predisposisi tertentu. Faktor genetik memegang peranan penting,
dibuktikan karsinoma lambung lebih sering terjadi pada orang dengan
golongan darah A. Selain itu faktor ulkus gaster adalah salah satu faktor
pencetus terjadinya karsinoma gaster (Sjamsuhidajat , 1997).
Pada stadium awal, karsinoma gaster sering tanpa gejala karena
lambung masih dapat berfungsi normal. Gejala biasanya timbul setelah
massa tumor cukup membesar sehingga bisa menimbulkan gangguan
anoreksia, dan gangguan penyerapan nutrisi di usus sehingga
berpengaruh pada penurunan berat badan yang akhirnya menyebabkan
kelemahan dan gangguan nutrisi. Bila kerja usus dalam menyerap nutrisi
makanan terganggu maka akan berpengaruh pada zat besi yang akan
mengalami penurunan yang akhirnya menimbulkan anemia dan hal
inilah yang menyebabkan gangguan pada perfusi jaringan penurunan
pemenuhan kebutuhan oksigen di otak sehingga efek pusing sering
terjadi (Sjamsuhidajat , 1997).
8. Cont...
Pada stadium lanjut bila sudah metastase ke hepar bisa
mengakibatkan hepatomegali. Tumor yang sudah membesar akan
menghimpit atau menekan saraf sekitar gaster sehingga impuls
saraf akan terganggu, hal ini lah yang menyebabkan nyeri tekan
epigastrik (Sjamsuhidajat , 1997).
Adanya nyeri perut, hepatomegali, asites, teraba massa pada
rektum, dan kelenjar limfe supraklavikuler kiri (Limfonodi
Virchow) yang membesar menunjukkan penyakit yang lanjut dan
sudah menyebar. Bila terdapat ikterus obstruktiva harus dicurigai
adanya penyebaran di porta hepatik (Sjamsuhidajat , 1997).
9. Pengkajian
› Tujuan dari pengkajian untuk
mengumpulkan data tentang:
– Pemliharaan kesehatan klien
– Status nutrisi
– Pola eliminasi
– Aktivitas dan latihan
– Gangguan istirahat dan tidur
– Presepsi dan konsep diri
– Mekanisme koping dan toleransi
terhadap stress
› Pengkajian
– Riwayat penyakit pada keluarga
– Status kesehatan klien
– Jenis,frekuensi dan jumlah makanan
dan minuman yang dikonsumsi sehari
– Adanya mual,muntah dan anoreksia
– Riwayat diet klien
– Pola BAK dan BAB klien meliputi
frekuensi, karakteristik, konsistensi
– Kebiasaan aktivitas klien sehari-hari
– Adanya gejala susah tidur/insomnia
– Penilaian klien terhadap penyakitnya
– Adanya perasaan cemas, takut dan
putus asa
10. Diagnosa Keperawatan
› Nausea b.d refluk
› Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan gerak
peristaltik usus
› Nyeri b.d peningkatan massa lambung
› Ansietas b.d penyakit dan pengobatan yang diantisipasi
› Berduka b.d diagnosis Ca
11. Perencanaan
SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN SELAMA 3X24
JAM, MASALAH KEPERAWATAN NAUSEA DAPAT TERATASI.
› Kriteria Hasil
– Asupan nutrisi terpenuhi
– Pasien dapat mengidentifikasi tindakan
yang dapat mengurangi mual dan
muntah
– Asupan nutrisi dapat masuk secara
adekuat
› Intervensi
– Pantau gejala yang dapat menyebabkan
mual dan muntah
– Pantau frekuensi muntah pasien
– Ajarkan kepada pasien untuk makan
secara teratur
– Pasang NGT jika keadaan sudah parah
– Ajarkan kepada pasien untuk minum satu
jam sebelum dan satu jam sesudah makan
– Kolaborasi dengan dokter untuk
memberikan obat anti emetik sesuai dosis
12. Cont....
› Rasional
– Mengetahui bpenyebab dari mual dan muntah
– Mengetahui berapa CC cairan yang keluar
– Pemasukan nutrisi yang adekuat akan mengurangi kelelahan
– Pemasukan nutrisi enteral lebih adekuat dan cepat diserap oleh tubuh
– Pembatasan minum satu jam sebelum dan sesudah makan akan
mengurangi tingkat kepenuhan perut
– Pemberian kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti emetik
diharapkan mampu mengurangi hasrat muntah.
13. Perencanaan
SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN SELAMA 3X24
JAM, MASALAH NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN DAPAT
TERATASI.
› Kriteria Hasil
– Menunjukkan keadekuatan zat gizi
yang masuk dalam tubuh dan yang
diabsorbsi oleh tubuh
– Keadekuatan jumlah makan dan cairan
yang masuk ke dalam tubuh selama 24
jam
– Mempertahankan berat badan dalam
keadaan normal
› Intervensi
– Pantau intake dan output makanan
– Lakukan penimbangan berat badan
– Pantau nilai laboratorium khususnya
albumin
– Berikan asupan diit makanan yang
mudah diserap
– Beritahu pasien dan keluarga mengenai
makanan yang bergizi
– Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
pemberian nutrisi yang seimbang.
14. Cont....
› Rasional
– Mengetahui jumlah makanan yang dimasukkan dan di keluarkan
– Mengetahui perkembangan berat badan pasien selama perawatan
– Asupan makanan yang baik akan mempengaruhi nilai albumin
– Makanan yang mudah diserap tupuh membuat kebutuhan nutrisi cepat
terpenuhi
– Pasien dan keluarga dapat lebih mengetahui tentang makanan bergizi
– Penentuan diit yang lengkap dan seimbang.
15. Perencanaa
SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN SELAMA 3X24
JAM, MASALAH NYERI DAPAT TERATASI.
› Kritria Hasil
– Skala nyeri turun, misal 3-5
– Menunjukkan wajah yang tidak
meringis kesakitan
– Kegelisahan dapat berkurang
› Intervensi
– Pantau TTV
– Pantau keparahan nyeri dan skala nyeri
– Tatalaksana nyeri: ringankan atau
kurangi nyeri sampai pada tingkat
kenyamanan yang dapat diterima oleh
pasien.
– Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
– Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat analgetik sesuai dosis.
16. Cont....
› Rasional
– Mengetahui keadaan umum pasien
– Mengetahui tingkat perkembangan nyeri
– Memberikan kenyamanan sesuai dengan yang diharapkan pasien
– Teknik untuk mengurangi nyeri
– Pemberian obat analgetik diharapkan mampu mengurangi nyeri.
17. Perencanaan
SETELAH DILAKUKAN ASUHAN KEPERAWATAN 3X24 JAM,
MASALAH KEPERAWATAN ANSIETAS KLIEN MENURUN
› Kriteria Hasil
– Klien lebih relax
– Nadi klien antara 60-100 x/menit
– Tidak terjadi peningkatan respirasi
› Intervensi
– Berikan lingkungan yang rileks dan
tidak mengancam
– Berikan dorongan partisipatif dari
pasien dan keluarganya dalam
keputusan pengobatan dan perawatan
– Ajarkan kepada klien untuk
mendiskusikan perasaan pribadi
dengan orang lain
18. Cont....
› Rasional
– Klien dapat mengekspresikan rasa takut, masalah dan rasa putus asa
akibat diagnosis penyakitnya.
– Untuk mempertahankan kemandirian dan kontrol pasien
– Memfasilitasi proses penerimaan atas diagnosis penyakitnya
19. Perencanaan
SETELAH DILAKUKAN PERAWATAN SELAMA 3X24 JAM RASA
BERDUKA MAMPU TERATASI.
› Kriteria Hasil
– Klien sangup menerima keadaannya
– Tidak menutup diri
– Mengkomunikasikan perasaannya
dengan baik
› Intervensi
– Dorong pengungkapan perasaan,
kekhawatiran dan pertanyaan mengenai
penyakitnya.
– Lakukan konseling sehari sekali.
20. Cont....
› Rasional
– Dasar pengtahuan untuk mengurangi ketakutan dan mempercepat
penerimaan.
– Memberikan motivasi, mengetahui keluh kesah pasien.
21. Evaluasi
Nausea b.d Refluk
› Pasien menunjukkan pengurangan
mual dan muntah
› Asupan nutrisi terpenuhi
› Pasien dapat mengidentifikasi
tindakan yang dapat mengurangi
mual dan muntah.
› Asupan nutrisi dapat masuk secara
adekuat
Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan
Tubuh b.d Penurunan Gerak
Peristaltik Usus
› Menunjukkan keadekuatan zat gizi
yang masuk dalam tubuh dan yang
diabsorbsi oleh tubuh
› Keadekuatan jumlah makan dan
minum yang masuk dalam tubu
selama 24 jam
› Mempertahankan berat badan
dalam keadaan normal.
22. Evaluasi
Nyeri b.d Peningkatan Massa
Lambung
› Skala nyeri turun, misal 3-5
› Memperlihatkan wajah yang tidak
meringis kesakitan
› Kegelisahan dapat berkurang
Ansietas b.d Penyakit Dan
Pengobatan Yang Diantisipasi
› Klien terlihat lebih rileks
› Nadi normal (60-100x/menit untuk
dewasa)
› Respirasi normal (12-20x/menit)
23. Evaluasi
Berduka b.d Diagnosis Ca
› Klien sanggup menerima
keadaannya
› Tidak menutup diri
› Mengkomunikasikan perasaannya
dengan baik. (Anira,2012)
24. Kesimpulan
Kanker lambung atau tumor malignan perut adalah suatu
adeno karrsinoma .kanker ini menyebar ke paru –paru,nodus
limfe dan hepar.faktor risiko meliputi gastritis atrofik kronis
dengan metaplasia usus anemia pernisiosa, konsumsi alkohol
tinggi dan merokok. Penyebabnya antara lain : faktor genetic,
faktor umur, Konsumsi makanan yang diasinkan, diasap atau
yang diawetkan, infeksi, H.pylori, sosioekonomi, mengonsumsi
rokok dan alkohol, NSAIDs, anemia pernisiosa.