SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Laporan Pendahuluan
Hipertensi Pada Lansia
Anggota Penyusun :
1. Farida Habibaturahmah (P1337420715011)
2. Jeny Ayu Ratri Semara Agni (P1337420715013)
3. Legowo Satrio (P1337420715016)
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Prodi DIV Keperawatan Magelang
2018
BAB I
KONSEP DASAR PENYAKIT
Laporan Pendahuluan
A. DEFINISI
Hipertensi adalah apabila tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan
diastolIk > 90 mmHg, atau apabila pasien memakai obat anti hipertensi (Slamet
Suyono, 2001 dan Arif Mansjoer, 2001).
Hipertensi menurut WHO adalah hipertensi jika tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg atau tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
Menurut N.G. Yasmin A (1993) hipertensi adalah peningkatan dari tekanan
sistolik standar dihubungkan dengan usia, tekanan darah normal adalah refleksi dari
kardiak out put atau denyut jantung dan resistensi puerperal.
Menurut Alison Hull (1996), hipertensi adalah desakan darah yang berlebihan
dan hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika
memompa darah, hipertensi, berkaitan dengan kenaikan tekanan diastolik, dan
tekanan sistolik atau kedua-duanya secara terus menerus.
B. ETIOLOGI
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan pada :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20
tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
e. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data
penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya
hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi
b. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
1. Umur (jika umur bertambah maka TD meningkat)
2. Jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan)
3. Ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih)
c. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
1. Konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr)
2. Kegemukan atau makan berlebihan
3. Stress
4. Merokok
5. Minum alkohol
6. Minum obat-obatan (ephedrine, prednison, epineprin)
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah Ginjal, Glomerulonefritis,
Pielonefritis, Nekrosis tubular akut, Tumor, Vascular, Aterosklerosis, Hiperplasia,
Trombosis, Aneurisma, Emboli kolestrol, Vaskulitis, Kelainan endokrin, DM,
Hipertiroidisme, Hipotiroidisme, Saraf, Stroke, Ensepalitis, SGB, Obat – obatan
Kontrasepsi oral dan Kortikosteroid.
C. Manifestasi Klasifikasi
Adapun gejala klinis yang dialami oleh para penderita hipertensi biasanya
berupa: sakit kepala, pusing, mudah marah (emosi meningkat) susah tidur, rasa berat
di tengkuk, mudah lelah, mata berkunang-kunang, telinga berdengung, sesak nafas,
gelisah, mual muntah, epistaksis, kesadaran menurun.
D. Klasifikasi
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas: (Darmojo, 1999)
Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan / atau
tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg. Hipertensi sistolik terisolasi
dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah
dari 90 mmHg.
Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2
golongan besar yaitu:
a. Hipertensi essensial (hipertensi primer) yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya
b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal tensi
Hipertensi borderline
Hipertensi sedang dan berat
Hipertensi terisolasi
< 140
140-160
> 180
> 140
< 90
90-95
> 105
< 90
E. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang
berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia
simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk
impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik
ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan
konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan
hipertensi sangat sensitiv terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas
mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah
sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan
aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan
vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat
memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan
penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Renin merangsang pembentukan
angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang
pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini
menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume
intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.
Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan structural dan
fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah
yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas
jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya
menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta
dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang
dipompa oleh jantung (volume sekuncup) mengakibatkan penurunan curang jantung dan
peningkatan tahanan perifer (Smeltzer, 2001).
Pada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya “hipertensi palsu”
disebabkan kekakuan arteri brachialis sehingga tidak dikompresi oleh cuff
sphygmomanometer (Darmojo, 1999).
A. Pathway
B. Pencegahan
Hal yang perlu diperhatikan penderita hipertensi sebagai tindakan pencegahan
antara lain: diet rendah lemak, diet rendah garam, hindari makan daging kambing,
durian, minuman beralkohol, melakukan olahraga secara teratur dan terkontrol, jauhi
merokok, berhenti minum kopi, turunkan berat badan ke arah yang ideal, hindari
stress, hindari penyerta seperti DM dan kolesterol tinggi
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Hemoglobin / hematocrit Untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume
cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan factor-factor resiko seperti
hiperkoagulabilitas, anemia.
2. BUN : memberikan informasi tentang perfusi ginjal
3. Kalium serum: Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama
(penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik.
4. Kolesterol dan trigliserid serum: Peningkatan kadar dapat mengindikasikan
pencetus untuk/adanya pembentukan plak ateromatosa (efek kardiovaskuler)
5. Pemeriksaan tiroid: Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan
hipertensi
6. Asam urat: Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi
7. Foto thorax: Menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub, perbesaran
jantung
8. EKG: Dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung
hipertensi.
D. Penatalaksanaan
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat
komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan
tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi
meliputi:
1. Terapi tanpa Obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai
tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi:
a. Diet: diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
1. Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr
2. Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
3. Penurunan berat badan
4. Penurunan asupan etanol
5. Menghentikan merokok
b. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk
penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu :
Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda,
berenang dan lain-lain. Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari
kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona
latihan. Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona latihan
Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu
c. Edukasi Psikologis
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi:
1. Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada
subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek
dianggap tidak normal. Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk
mengatasi gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk
gangguan psikologis seperti kecemasan dan ketegangan.
2. Tehnik relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi
ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar
membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks
3. Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien
tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat
mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
2. Terapi dengan Obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi
juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat
bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup
penderita.
Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi (Joint
National Committee On Detection, Evaluation And Treatment Of High Blood
Pressure, Usa, 1988) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat beta, antagonis
kalsium, atau penghambat ACE dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama
dengan memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada
penderita.
Pengobatannya meliputi:
1. Step 1
Obat pilihan pertama: diuretika, beta blocker, Ca antagonis, ACE inhibitor.
2. Step 2
Alternatif yang bisa diberikan: Dosis obat pertama dinaikkan,
Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama, Ditambah obat ke-2 jenis lain, dapat
berupa diuretika, beta blocker, Ca antagonis, Alpa
blocker, clonidin, reserphin, vasodilator.
3. Step 3
Alternatif yang bisa ditempuh: Obat ke-2 diganti, Ditambah obat ke-3 jenis lain
4. Step 4
Alternatif pemberian obatnya: Ditambah obat ke-3 dan ke-4, Re-evaluasi dan
konsultasi, Follow Up untuk mempertahankan terapi.
II.Konsep Keperawatan
A. Pengkajian
Pengkajian secara Umum
1. Identitas Pasien
Hal-hal yang perlu dikaji pada bagian ini yaitu antara lain: Nama, Umur, Jenis
Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Status Mental, Suku, Keluarga/orang
terdekat, alamat, nomor registrasi.
2. Riwayat atau adanya factor resiko
a. Riwayat garis keluarga tentang hipertensi
b. Penggunaan obat yang memicu hipertensi
3. Aktivitas / istirahat
a. Kelemahan,letih,napas pendek,gaya hidup monoton.
b. Frekuensi jantung meningkat
c. Perubahan irama jantung
d. Takipnea
4. Integritas ego
a. Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria atau marah
kronik.
b. Faktor faktor stress multiple (hubungan, keuangan yang berkaitan dengan
pekerjaan).
5. Makanan dan cairan
a. Makanan yang disukai, dapat mencakup makanan tinggi garam, tinggi
lemak, tinggi kolesterol (seperti makanan yang digoreng,keju,telur)gula-
gula yang berwarna hitam, kandungan tinggi kalori.
b. Mual, muntah.
c. Perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat atau menurun).
6. Nyeri atau ketidak nyamanan
a. Angina (penyakit arteri koroner /keterlibatan jantung)
b. Nyeri hilang timbul pada tungkai.
c. Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
d. Nyeri abdomen.
B. Pengkajian Persistem
1. Sirkulasi
a. Riwayat hipertensi, ateroskleorosis, penyakit jantung koroner atau katup
dan penyakit cerebro vaskuler.
b. Episode palpitasi,perspirasi.
2. Eleminasi
a. Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu seperti infeksi atau obtruksi atau
riwayat penyakit ginjal masa lalu.
3. Neurosensori
a. Keluhan pusing.
b. Berdenyut, sakit kepala subokspital (terjadi saat bangun dan menghilang
secara spontan setelah beberapa jam).
4. Pernapasan
a. Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja
b. Takipnea, ortopnea, dispnea noroktunal paroksimal.
c. Batuk dengan/tanpa pembentukan sputum.
d. Riwayat merokok
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut (00132) berhubungan dengan agen cedera biologis
2. Gangguan pola tidur (00198) berhubungan dengan Pola tidur tidak menyehatkan
3. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer (00204) berhubungan dengan Hipertensi
4. Intoleran aktivitas (00092) berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
D. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri Akut (00132) berhubungan dengan agen cedera biologis
Pengalaman sensosrik dan emosional yang tidak menyenangkan dengan kerusakan
jaringan aktual dan potensial, atau digambarkan sebagai suatu kerusakan
(International Association the study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat
dengan intensitas dari ringan hingga ke berat, terjadi konstan atau berulang dengan
akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi
Batasan Karakteristik :
- Ekspresi wajah nyeri
- Keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri
- Mengekspresikan perilaku
- Perubahan pada parameter fisiologis
- Laporan tentang perilaku nyeri/ perubahan aktivitas
Tujuan : Kontrol Nyeri (1605)
NOC :
 Mengenali kapan nyeri terjadi (160502)
 Menggunakkan tindakan pencegahan (1605030
 Menggnakan tindakan pengurangan nyeri tanpa analgesik (160504)
 Menggunakan analgesic yang direkomendasikan (160505)
 Melaporkan gejala yang tidak terkontrol pada professional kesehatan (160507)
NIC :
Manajemen Nyeri
 Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan terutama
pada mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif
 Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi, karakteristik,
onset/durasi, frekuesi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan faktor
pencetus
 Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengarusirespon pasien
terhadap ketidaknyamanan
 Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri
akan dirasakan dan antisipasi dari ketidaknyamanan akibat prosedur
 Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim kesehatan lainnya untuk
memilih dan mengimplementasi tindakan penurunan nyeri nonfarmakologi,
sesuai kebutuhan
b. Gangguan pola tidur (00198) berhubungan dengan Pola tidur tidak menyehatkan
Interupsi jumlah waktu dan kualitas akibat faktor eksternal
Batasan Karakteristik :
- Perubahan pola tidur normal
- Sering terjaga tanpa jelas penyebabnya
Tujuan : Tidur (0004)
NOC :
 Jam tidur tidak terganggu (000401)
 Pola tidur tidak terganggu (000403)
 Kualitas tidur baik (000404)
 Tidak ada kesulitan saat memulai tidur (000421)
 Tidak ada nyeri (000425)
NIC :
Peningkatan tidur
 Monitor catat pola tidur pasien, dan catat kondisi fisik/ keadaan yang
menggangu tidur dapat memfasilitasi menganggu tidur
 Bantu pasien untuk membatasi tidur dengan menyediakaan aktivitas yang
meningkatatkan kondisi terjaga dengan tepat
 Diskusikan dengan pasien dan keluarga mengenai teknik untuk meningkatkan
tidur
 Berkontribusi terjadinya gangguan pola tidur
c. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer (00204) berhubungan dengan Hipertensi
Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan
Batasan Karakteristik :
- Penurunan nadi perifer
- Perubahan tekanan darah di ekstremitas
Tujuan : Keparahan Hipertensi (2112)
NOC :
 Tidak ada keleleahan (211201)
 Denyut jantung teratur (211203)
 Tidak ada sakit kepala (211207)
 Tidak mengalami pusing (211208)
 Tidak mengalami sesak nafas (211209)
 Tidak ada peningkatan tekanan darah sistol(211216)
 Tidak ada peningkatan darah diastole (211217)
NIC :
Perawatan sirkulasi : insufisiensi vena
 Monitor level ketidaknyamanan atau nyeri
 Lakukan penilaian sirkulasi perifer secara komprehensif
 Intruksikan pasien mengenai terapi kompresi/penekanan
 Dukung latihan ROM pasif dan aktif jika diperlukan
d. Intoleran aktivitas (00092) berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk mempertahankan atau
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang diinginkan
Batasan Karateristik :
- Keletihan
- Respons tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
Tujuan : Toleransi Terhadap Aktivitas (0005)
NOC :
 Saturasi oksigen ketika beraktivitas tidak terganggu (000501)
 Frekuensi nadi ketika beraktivitas tidak terganggu (000502)
 Frekuensi pernapasan ketika beraktivitas tidak terganggu (000503)
 Tekanan darah sistolik ketika beraktivitas tidak terganggu (000504)
 Tekanan darah diastolik ketika beraktivitas tidak terganggu (000505)
 Kemudahan dalam melakukan aktivitas hidup harian tidak terganggu (000518)
NIC :
Terapi aktivitas
 Monitor respon emosi, fisik, sosial dan spiritual terhadap aktivitas
 Bantu klien mengeksplorasi tujuan personal dari aktivitas-aktivitas biasa yang
dilakukan
 Instruksikan klien dan keluarga memperthankan fungsi dan kesehatan terkait
peran dalam beraktivitas secara fisik, sosial, spiritual dan kognisi
 Rujuk kepusat komunitas maupun program-program aktivitas bila diperlukan
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, Gloria M. 2014. Nursing Interventions Classification, edisi 6. Elsevier.
Fatimah. 2010. Merawat Manusia Lanjut Usia. Trans Info media: Jakarta.
Ma’rifatul Lilik, Azizah. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Graha ilmu: Jogjakarta.
Moorhead, Sue. 2014. Nursing Outcomes Classification, edisi 4. Elsevier.
Evelyn C.pearce (1999), Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Penerbit PT Gramedia,
Jakarta.
Gallo, J.J (1998). Buku Saku Gerontologi Edisi 2. Aliha Bahasa James Veldman. EGC.
Jakarta
Guyton and Hall (1997), Buku Ajar: Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Hudak and Gallo (1996), Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Lueckenotte.A.G. (1996). Gerontologic Nursing. Mosby Year Book. Missouri
Nugroho.W. (2000). Keperawatan Gerontik. Gramedia. Jakarta
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Hari/ tanggal Pengkajian : Selasa, 10 Februari 2018
Jam Pengkajian : 14.00 WIB
Tempat : Dsn. Beiji
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama : Ny. K
Umur : 63 th
Alamat : Dsn. Beiji
Pendidikan : Tidak sekolah
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
b. Data Keluarga
Nama : An. R
Hubungan : Cucu
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Dsn. Beiji
2. STATUS KESEHATAN SEKARANG
a. Keluhan Utama : Pusing
b. Keluhan Penyakit Sekarang : Ny. K sering mengeluh pusing, pusing dirasakan
setiap hari saat bangun tidur, pusing di rasakan seperti nyut-nyutan dan hilang
timbul. Selain pusing Ny. K juga mengatakan terkadang mengalami nyeri pada
persendiannya, yang akan terasa berat jika melakukan aktivitas dan akan
menghilang apabila Ny.K beristirahat.
c. Riwayat Penyakit Dahulu : Klien juga pernah merasakan pusing, nyeri sendi dan
gatal-gatal 3 bulan terakhir
d. Pengetahuan, usaha yang dilakukan untuk mengatasi keluhan: Ny.K selalu
mengikuti kegiatan posyandu lansia setiap bulannya, untuk mengetahui keadaan
dari tubuhnya,yangmanaNy.Kmemiliki riwayathipertensisejak9tahunyang lalu.
Setelah melakukan pemeriksaan di posyandu, Ny.K akan mengonsumsi obat
hipertensi disaat kondisinya kurang baik.
e. Obat-obatan: Obat yang dikonsumsi Ny.K biasanya adalah captropil untuk
menurunkan tekanan darahnya. Sedangkan untuk nyeri yang dialaminya, Ny.K
hanya memberikan pijatan saja pada persendian dan sekitar persendiannya.
3. FUNGSI FISIOLOGIS
a. Tanda-tanda vital klien
TD : 160/90 mmHg
N : 87x/menit
S : 36,7O
C
RR : 20x/menit
BB : 45 Kg
b. Kondisi Umum : Ny. K tampak lemas dan kurang bersemangat, mengalami
perubahan berat badan kurang lebih 2kg. Pada malam hari, Ny.K susah tidur
atau mengalami insomnia. Tekanan darah dari hasil pemeriksaan adalah
170/110 mmHg.
c. Integumen : Warna kulit sawo matang, kulit tampak keriput, dan kulit Ny. K
tampakkering.SedangkanuntukkukuNy.Kberwarnatransparan,ada beberapa
kotoran pada kuku kaki, dan tidak ada lesi disekitar kuku.
d. Hematopoetic: Ny. K tidakpernahmengalami perdarahan,pembengkakan, dan
anemi. Tidak ada keluhan yang dirasakan oleh Ny. K.
e. Kepala : Ny.K sering mengalami sakit kepala dan pusing, yang bisa terjadi
karenahipertensi yangdialaminya.Tidakmengalami gatal padakulitkepalaatau
permasalahan lainnya di kepalanya.
f. Mata : Fungsi penglihatan berkurang, sedikit kabur. Tetapi Ny.K tidak
memeriksakan matanya maupun tidak memakai kaca mata. Penurunan
penglihatan, pada mata bagian kanan lebih parah.
g. Telinga : Telinga Ny. K tidak kami kaji, karena saat itu Ny. K menggunakan
kerudung yang tidak memungkinkan untuk memintanya untuk melepas.
h. Hidung sinus: Ny.K tidakmerasaada keluhanyangdialami. Saat flu, hidungnya
mulai berair.SelamaNy. Kkondisinyabaik,tidakadapermasalahanyangdialami
pada hidungnya. Untuk kebersihan hidung, Ny. K cukup baik menjaga
kebersihannya.
i. Mulut, tenggorokan : Tidak memiliki gigi palsu, dan tidak mengalami sakit gigi.
Saat makan merasa baik-baik saja, akan tetapi untuk makanan yang teksturnya
kerastidakkuat karenaada beberapagigi yangsudahlepas. Nafas tidak berbau.
j. Leher : Tidak ada permasalahan pada leher, baik kekakuan, adanya massa,
ataupun nyeri tekan
k. Pernafasan : Ny. Kmengalami batuk dan beberapa penyakit pernafasan ringan
yang diperngaruhi faktor suhu dan lingkungan (musiman). Tidak ada riwayat
asma yang penyakit pernafasan lainnya.
l. Kardiovaskuler: Ny.K memiliki riwayathipertensi, dan Ny. K selalu mengontrol
tekanan darahnya sendiri. Terkadang Ny. K merasakan nyeri pada bagian dada.
Selain hipertensi, Ny. K tidak memiliki riwayat penyakit yang berhubungan
dengan kardiovaskuler lainnya.
m. Gastrointestinal : Ny. K sering merasa tidak nafsu makan, pola makan kurang
teratur dan jumlahnya sedikit. Frekuensi BAB juga tidak teratur setiap hari.
Perubahan berat badan pada Ny.K juga sering terjadi, kisaran 48kg-50kg.
n. Perkemihan : Tidak ada keluhan nyeri saat berkemih, pola BAK teratur dengan
frekuensi 6-8x dalam 24 jam. Masih mampu mengontrol/menahan dalam
berkemih.
o. Reproduksi : Tidakada riwayat gangguan reproduksi, menopause sejak 7 tahun
yang lalu.
p. Musculoskeletal :TerkadangNy.K mengalami nyeri sendi, dan kekakuan sendi.
Tidakada riwayat fraktur. Dan masih mampu menjalankan aktifitas sehari-hari.
q. Persyarafan : Tidak ada gangguan dalam system persyarafan Ny. K.
4. POTENSI PERTUMBUHAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
a. Psikososial
Hubungan klien dengan lansia yang lain baik, terbukti Ny. K suka ngobrol dengan
lansia yang lain dan dengan para tetangga. Ny. K tidak terlihat cemas ataupun
depresi, meskipun tinggal serumah hanya dengan cucunya, sementara anak-
anaknya sudah berpisah rumah. Dalam pengambilan keputusan sebuah masalah,
Ny. K juga minta saran pada anaknya melalui telepon.
b. Nutrisi
Klien mengatakan biasa makan 3 kali sehari terkadang tidak teratur dengan
menhabiskan 2 porsi makanan dengan lauk pauk seadanya, klien tidak senang
makan tampa garam, klien juga mengatakan makan makanan yang sama dengan
keluarganya tampa adanya perbedaan makanan, klien minum 7-8 gelas per hari.
c. Pola istirahat tidur
Klien tidur kurang lebih 4-6 jam perhari, klien sering terbangun saat malam hari
karenaninginkencing,klienjarangtidursiang,klienseringmerenungtentanganak-
anaknya yang tinggal jauh dari Ny.K.
d. Eliminasi
Klientidakmengalami gangguansaatBABdan BAK.KlienBAB1 kali perhari dengan
konsistensi lembek dan BAK 4-5 kali per hari lancar tanpa ada gangguan.
e. Pola aktivitas
Klien masih bisa melakukan kegiatan dapur seperti memasak, mencucui piring,
klien berusaha untuk mandiri dan tidak merepotkan anak-anaknya
f. Personal hygiene
Klien mengatakan biasanya mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari
menggunakansabun,sikatgigi setiapkali mandi,menggunakanpastagigi,biasanya
mengganti pakaian 2 hari sekali.
g. Spiritual
Menurut penuturan Ny. K, Ny. K selalu melakukan sholat 5 waktu dan sering
mengikuti sholat berjamaah di mushollah terdekat. Ny. K setiap hari mengaji Al-
Qur’an sendiri, Ny. K juga suka melakukan pengajian dan tahlilan yang diadakan
olehmasyarakatkampung.Ny.Kyakinakan kematian, bahwa kematian itu rahasia
Allah dan pasti akan terjadi. Dan Ny. K sudah merasa siap saat sewaktu-waktu
dipanggil oleh Allah SWT.
5. LINGKUNGAN
 Kamar: Berdasarkan penjelasan Ny.K, rumahnya terdapat 3 kamar tidur. Pencahayaan
bisa masuk melalui jendela yang ada, dan cukup untuk menerangi ruang kamar.
 Kamar mandi: Berdasarkan penjelasan Ny.K, lokasi kamar mandi berada di dalam
rumah, dan melakukan pengurasan saat bak kamar mandi terlihat kotor bersama
cucunya.
 Luar rumah: BerdasarkanpenjelasanNy.K,adahalamandepanrumahyangtidakterlalu
lebar dan ada beberapa tanaman juga bunga.
6. NEGATIVE FUNCTIONAL CONSEQUENCES
1. Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barhel)
No Kriteria Dengan
bantuan
Mandiri Skor Yang Didapat
1. Makan-Minum 5 10 10
Klien mampu makan sendiri,
bahkan Ny.K yang memasak.
2. Berpindah dari kursi roda ke
tempat tidur, sebaliknya
5-10 10 10
Klien tidak menggunakan kursi
roda, bisa berpindah sendiri.
3. Personal toilet (cuci muka,
menyisir rambut, gosok gigi)
0 5 5
Klien mampu melakukan
secara mandiri
4. Keluara masuk toilet (mencuci
pakaian, menyeka tubuh,
menyiram)
5 10 10
Klien mampu mencuci pakaian
sendiri
5. Mandi 0 5 5
Klien mampu mandi sendiri,
Frekwensi : 3 x sehari
6. Jalan di permukaan datar 0 10 10
Klien mampu berjalan sendiri
7. Naik turun tangga 5 10 10
Klienmampunaikturun tangga
sendiri
8. Mengenakan pakaian 5 10 10
Klien mampu mengenakan
paiakan sendiri.
9. Kontrol bowel (BAB) 5 10 10
KlienmampuuntukBAB sendiri
10. Kontrol bladder (BAK) 5 10 10
KlienmampuuntukBABsendiri
7. Aspek Kognitif
MMSE (Mini Mental Status Exam)
No. Aspek Kognitif Nilai
Maksimal
Nilai Klien Kriteria
1. Orientasi 5 3 Klien mampu mengingat hari dan tahun.
Namun untuk tanggal dan bulan klien
tidak mengingatnya
2. Orientasi 5 5 Klien mampu menyebutkan tempat
dimana dia tinggal sekarang.
3. Registrasi 3 3 Klien masih mampu mengenal semua
benda-benda yang ada (Tas, Bulpoin, Hp).
4. Perhatian & Kalkulasi 5 3 Klien mampu perhitungan dalam masalah
uang, untuk perhitungan yang lain, klien
merasa kesulitan.
5. Mengingat 3 3 Klien masih mampu mengingat nama
benda yang telah disebutkan di point ke-3
6. Bahasa 9 7 Klien masih memahami pembicaraan
dalam Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia,
bahkan Bahasa Madura.
Total Nilai 30 24
Interpretasi hasil: Klien tidak ada gangguan kognitif
8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri Akut (00132) berhubungan dengan agen cedera biologis
b. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer (00204) berhubungan dengan
Hipertensi
c. Intoleran aktivitas (00092) berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
d. Insomnia
9. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Nyeri Akut (00132) berhubungan dengan agen cedera biologis
Pengalaman sensosrik dan emosional yang tidak menyenangkan dengan
kerusakan jaringan aktual dan potensial, atau digambarkan sebagai suatu
kerusakan (International Association the study of Pain); awitan yang tiba-tiba
atau lambat dengan intensitas dari ringan hingga ke berat, terjadi konstan atau
berulang dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi
Batasan Karakteristik :
 Ekspresi wajah nyeri
 Keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri
 Mengekspresikan perilaku
 Perubahan pada parameter fisiologis
 Laporan tentang perilaku nyeri/ perubahan aktivitas
Tujuan : Kontrol Nyeri (1605)
NOC :
- Mengenali kapan nyeri terjadi (160502)
- Menggunakkan tindakan pencegahan (1605030
- Menggnakan tindakan pengurangan nyeri tanpa analgesik
(160504)
- Menggunakan analgesic yang direkomendasikan (160505)
- Melaporkan gejala yang tidak terkontrol pada professional
kesehatan (160507)
-
c. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer (00204) berhubungan dengan
Hipertensi
Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan
Batasan Karakteristik :
- Penurunan nadi perifer
- Perubahan tekanan darah di ekstremitas
Tujuan : Keparahan Hipertensi (2112)
NOC :
- Tidak ada keleleahan (211201)
- Denyut jantung teratur (211203)
- Tidak ada sakit kepala (211207)
- Tidak mengalami pusing (211208)
- Tidak mengalami sesak nafas (211209)
- Tidak ada peningkatan tekanan darah sistol(211216)
- Tidak ada peningkatan darah diastole (211217)
d. Intoleran aktivitas (00092) berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk mempertahankan atau
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang
diinginkan
Batasan Karateristik :
- Keletihan
- Respons tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
Tujuan : Toleransi Terhadap Aktivitas (0005)
NOC :
- Saturasi oksigen ketika beraktivitas tidak terganggu (000501)
- Frekuensi nadi ketika beraktivitas tidak terganggu (000502)
- Frekuensi pernapasan ketika beraktivitas tidak terganggu (000503)
- Tekanan darah sistolik ketika beraktivitas tidak terganggu (000504)
- Tekanan darah diastolik ketika beraktivitas tidak terganggu (000505)
- Kemudahan dalam melakukan aktivitas hidup harian tidak terganggu
(000518)

More Related Content

What's hot

Askep pada pasien hipertensi
Askep pada pasien hipertensiAskep pada pasien hipertensi
Askep pada pasien hipertensiWarnet Raha
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI pjj_kemenkes
 
Askep Hipertensi
Askep HipertensiAskep Hipertensi
Askep Hipertensiarfian vhio
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiYabniel Lit Jingga
 
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandaAsuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandapuskesmas sambaliung
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Warnet Raha
 
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSIASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSIperawat sejati
 
Lp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanLp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanNovita Novita
 
Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3Warnet Raha
 
Askpe hipertensi
Askpe hipertensiAskpe hipertensi
Askpe hipertensisiti aisyah
 

What's hot (17)

Askep pada pasien hipertensi
Askep pada pasien hipertensiAskep pada pasien hipertensi
Askep pada pasien hipertensi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
 
Askep Hipertensi
Askep HipertensiAskep Hipertensi
Askep Hipertensi
 
I. teori hipertensi
I. teori hipertensiI. teori hipertensi
I. teori hipertensi
 
HIPERTENSI
HIPERTENSIHIPERTENSI
HIPERTENSI
 
LP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
LP_Hipertensi_Pada_Lansia.docLP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
LP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandaAsuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
 
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSIASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Lp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanLp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilan
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3
 
Askpe hipertensi
Askpe hipertensiAskpe hipertensi
Askpe hipertensi
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 

Similar to LANSIA HIPERTENSI

Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Marito Simanungkalit
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI pjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensiAsuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensiWarnet Raha
 
hipertensi
hipertensihipertensi
hipertensiGtDanish
 
makalah hipertensi 2.doc
makalah hipertensi 2.docmakalah hipertensi 2.doc
makalah hipertensi 2.docRIKA997934
 
GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI
GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSIGAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI
GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSISulistia Rini
 

Similar to LANSIA HIPERTENSI (20)

Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
 
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
 
Hipertensi 1
Hipertensi 1Hipertensi 1
Hipertensi 1
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensiAsuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
 
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensiAsuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
 
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
 
hipertensi
hipertensihipertensi
hipertensi
 
Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3
 
makalah hipertensi 2.doc
makalah hipertensi 2.docmakalah hipertensi 2.doc
makalah hipertensi 2.doc
 
GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI
GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSIGAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI
GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI
 
ppt ht rev (1).pptx
ppt ht rev (1).pptxppt ht rev (1).pptx
ppt ht rev (1).pptx
 
Hipertensi 2
Hipertensi 2Hipertensi 2
Hipertensi 2
 
Teori 2
Teori 2Teori 2
Teori 2
 
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
 

Recently uploaded

mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 

Recently uploaded (12)

mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 

LANSIA HIPERTENSI

  • 1. Laporan Pendahuluan Hipertensi Pada Lansia Anggota Penyusun : 1. Farida Habibaturahmah (P1337420715011) 2. Jeny Ayu Ratri Semara Agni (P1337420715013) 3. Legowo Satrio (P1337420715016) Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Prodi DIV Keperawatan Magelang 2018
  • 2. BAB I KONSEP DASAR PENYAKIT Laporan Pendahuluan A. DEFINISI Hipertensi adalah apabila tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan diastolIk > 90 mmHg, atau apabila pasien memakai obat anti hipertensi (Slamet Suyono, 2001 dan Arif Mansjoer, 2001). Hipertensi menurut WHO adalah hipertensi jika tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Menurut N.G. Yasmin A (1993) hipertensi adalah peningkatan dari tekanan sistolik standar dihubungkan dengan usia, tekanan darah normal adalah refleksi dari kardiak out put atau denyut jantung dan resistensi puerperal. Menurut Alison Hull (1996), hipertensi adalah desakan darah yang berlebihan dan hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah, hipertensi, berkaitan dengan kenaikan tekanan diastolik, dan tekanan sistolik atau kedua-duanya secara terus menerus. B. ETIOLOGI Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan- perubahan pada : a. Elastisitas dinding aorta menurun b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya. d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi e. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
  • 3. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut : a. Faktor keturunan Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi b. Ciri perseorangan Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah: 1. Umur (jika umur bertambah maka TD meningkat) 2. Jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan) 3. Ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih) c. Kebiasaan hidup Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah : 1. Konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr) 2. Kegemukan atau makan berlebihan 3. Stress 4. Merokok 5. Minum alkohol 6. Minum obat-obatan (ephedrine, prednison, epineprin) Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah Ginjal, Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis tubular akut, Tumor, Vascular, Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis, Aneurisma, Emboli kolestrol, Vaskulitis, Kelainan endokrin, DM, Hipertiroidisme, Hipotiroidisme, Saraf, Stroke, Ensepalitis, SGB, Obat – obatan Kontrasepsi oral dan Kortikosteroid. C. Manifestasi Klasifikasi Adapun gejala klinis yang dialami oleh para penderita hipertensi biasanya berupa: sakit kepala, pusing, mudah marah (emosi meningkat) susah tidur, rasa berat di tengkuk, mudah lelah, mata berkunang-kunang, telinga berdengung, sesak nafas, gelisah, mual muntah, epistaksis, kesadaran menurun.
  • 4. D. Klasifikasi Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas: (Darmojo, 1999) Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan / atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg. Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu: a. Hipertensi essensial (hipertensi primer) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Normal tensi Hipertensi borderline Hipertensi sedang dan berat Hipertensi terisolasi < 140 140-160 > 180 > 140 < 90 90-95 > 105 < 90 E. Patofisiologi Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitiv terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
  • 5. Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi. Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan structural dan fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup) mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer (Smeltzer, 2001). Pada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya “hipertensi palsu” disebabkan kekakuan arteri brachialis sehingga tidak dikompresi oleh cuff sphygmomanometer (Darmojo, 1999).
  • 7. B. Pencegahan Hal yang perlu diperhatikan penderita hipertensi sebagai tindakan pencegahan antara lain: diet rendah lemak, diet rendah garam, hindari makan daging kambing, durian, minuman beralkohol, melakukan olahraga secara teratur dan terkontrol, jauhi merokok, berhenti minum kopi, turunkan berat badan ke arah yang ideal, hindari stress, hindari penyerta seperti DM dan kolesterol tinggi C. Pemeriksaan Penunjang 1. Hemoglobin / hematocrit Untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan factor-factor resiko seperti hiperkoagulabilitas, anemia. 2. BUN : memberikan informasi tentang perfusi ginjal 3. Kalium serum: Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik. 4. Kolesterol dan trigliserid serum: Peningkatan kadar dapat mengindikasikan pencetus untuk/adanya pembentukan plak ateromatosa (efek kardiovaskuler) 5. Pemeriksaan tiroid: Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan hipertensi 6. Asam urat: Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi 7. Foto thorax: Menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub, perbesaran jantung 8. EKG: Dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan konduksi, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
  • 8. D. Penatalaksanaan Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi: 1. Terapi tanpa Obat Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi: a. Diet: diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah : 1. Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr 2. Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh 3. Penurunan berat badan 4. Penurunan asupan etanol 5. Menghentikan merokok b. Latihan Fisik Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu : Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain. Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan. Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona latihan Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu c. Edukasi Psikologis Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi: 1. Tehnik Biofeedback Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek dianggap tidak normal. Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk gangguan psikologis seperti kecemasan dan ketegangan. 2. Tehnik relaksasi
  • 9. Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks 3. Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan ) Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut. 2. Terapi dengan Obat Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita. Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi (Joint National Committee On Detection, Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure, Usa, 1988) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium, atau penghambat ACE dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita. Pengobatannya meliputi: 1. Step 1 Obat pilihan pertama: diuretika, beta blocker, Ca antagonis, ACE inhibitor. 2. Step 2 Alternatif yang bisa diberikan: Dosis obat pertama dinaikkan, Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama, Ditambah obat ke-2 jenis lain, dapat berupa diuretika, beta blocker, Ca antagonis, Alpa blocker, clonidin, reserphin, vasodilator. 3. Step 3 Alternatif yang bisa ditempuh: Obat ke-2 diganti, Ditambah obat ke-3 jenis lain 4. Step 4 Alternatif pemberian obatnya: Ditambah obat ke-3 dan ke-4, Re-evaluasi dan konsultasi, Follow Up untuk mempertahankan terapi.
  • 10. II.Konsep Keperawatan A. Pengkajian Pengkajian secara Umum 1. Identitas Pasien Hal-hal yang perlu dikaji pada bagian ini yaitu antara lain: Nama, Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Status Mental, Suku, Keluarga/orang terdekat, alamat, nomor registrasi. 2. Riwayat atau adanya factor resiko a. Riwayat garis keluarga tentang hipertensi b. Penggunaan obat yang memicu hipertensi 3. Aktivitas / istirahat a. Kelemahan,letih,napas pendek,gaya hidup monoton. b. Frekuensi jantung meningkat c. Perubahan irama jantung d. Takipnea 4. Integritas ego a. Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria atau marah kronik. b. Faktor faktor stress multiple (hubungan, keuangan yang berkaitan dengan pekerjaan). 5. Makanan dan cairan a. Makanan yang disukai, dapat mencakup makanan tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol (seperti makanan yang digoreng,keju,telur)gula- gula yang berwarna hitam, kandungan tinggi kalori. b. Mual, muntah. c. Perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat atau menurun). 6. Nyeri atau ketidak nyamanan a. Angina (penyakit arteri koroner /keterlibatan jantung) b. Nyeri hilang timbul pada tungkai. c. Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya. d. Nyeri abdomen.
  • 11. B. Pengkajian Persistem 1. Sirkulasi a. Riwayat hipertensi, ateroskleorosis, penyakit jantung koroner atau katup dan penyakit cerebro vaskuler. b. Episode palpitasi,perspirasi. 2. Eleminasi a. Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu seperti infeksi atau obtruksi atau riwayat penyakit ginjal masa lalu. 3. Neurosensori a. Keluhan pusing. b. Berdenyut, sakit kepala subokspital (terjadi saat bangun dan menghilang secara spontan setelah beberapa jam). 4. Pernapasan a. Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja b. Takipnea, ortopnea, dispnea noroktunal paroksimal. c. Batuk dengan/tanpa pembentukan sputum. d. Riwayat merokok C. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri Akut (00132) berhubungan dengan agen cedera biologis 2. Gangguan pola tidur (00198) berhubungan dengan Pola tidur tidak menyehatkan 3. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer (00204) berhubungan dengan Hipertensi 4. Intoleran aktivitas (00092) berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen D. Intervensi Keperawatan a. Nyeri Akut (00132) berhubungan dengan agen cedera biologis Pengalaman sensosrik dan emosional yang tidak menyenangkan dengan kerusakan jaringan aktual dan potensial, atau digambarkan sebagai suatu kerusakan (International Association the study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dengan intensitas dari ringan hingga ke berat, terjadi konstan atau berulang dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi Batasan Karakteristik : - Ekspresi wajah nyeri - Keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri - Mengekspresikan perilaku - Perubahan pada parameter fisiologis
  • 12. - Laporan tentang perilaku nyeri/ perubahan aktivitas Tujuan : Kontrol Nyeri (1605) NOC :  Mengenali kapan nyeri terjadi (160502)  Menggunakkan tindakan pencegahan (1605030  Menggnakan tindakan pengurangan nyeri tanpa analgesik (160504)  Menggunakan analgesic yang direkomendasikan (160505)  Melaporkan gejala yang tidak terkontrol pada professional kesehatan (160507) NIC : Manajemen Nyeri  Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan terutama pada mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif  Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuesi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus  Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengarusirespon pasien terhadap ketidaknyamanan  Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan dirasakan dan antisipasi dari ketidaknyamanan akibat prosedur  Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim kesehatan lainnya untuk memilih dan mengimplementasi tindakan penurunan nyeri nonfarmakologi, sesuai kebutuhan b. Gangguan pola tidur (00198) berhubungan dengan Pola tidur tidak menyehatkan Interupsi jumlah waktu dan kualitas akibat faktor eksternal Batasan Karakteristik : - Perubahan pola tidur normal - Sering terjaga tanpa jelas penyebabnya Tujuan : Tidur (0004) NOC :  Jam tidur tidak terganggu (000401)  Pola tidur tidak terganggu (000403)  Kualitas tidur baik (000404)  Tidak ada kesulitan saat memulai tidur (000421)  Tidak ada nyeri (000425) NIC : Peningkatan tidur  Monitor catat pola tidur pasien, dan catat kondisi fisik/ keadaan yang menggangu tidur dapat memfasilitasi menganggu tidur  Bantu pasien untuk membatasi tidur dengan menyediakaan aktivitas yang meningkatatkan kondisi terjaga dengan tepat  Diskusikan dengan pasien dan keluarga mengenai teknik untuk meningkatkan tidur  Berkontribusi terjadinya gangguan pola tidur
  • 13. c. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer (00204) berhubungan dengan Hipertensi Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan Batasan Karakteristik : - Penurunan nadi perifer - Perubahan tekanan darah di ekstremitas Tujuan : Keparahan Hipertensi (2112) NOC :  Tidak ada keleleahan (211201)  Denyut jantung teratur (211203)  Tidak ada sakit kepala (211207)  Tidak mengalami pusing (211208)  Tidak mengalami sesak nafas (211209)  Tidak ada peningkatan tekanan darah sistol(211216)  Tidak ada peningkatan darah diastole (211217) NIC : Perawatan sirkulasi : insufisiensi vena  Monitor level ketidaknyamanan atau nyeri  Lakukan penilaian sirkulasi perifer secara komprehensif  Intruksikan pasien mengenai terapi kompresi/penekanan  Dukung latihan ROM pasif dan aktif jika diperlukan d. Intoleran aktivitas (00092) berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk mempertahankan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang diinginkan Batasan Karateristik : - Keletihan - Respons tekanan darah abnormal terhadap aktivitas Tujuan : Toleransi Terhadap Aktivitas (0005) NOC :  Saturasi oksigen ketika beraktivitas tidak terganggu (000501)  Frekuensi nadi ketika beraktivitas tidak terganggu (000502)  Frekuensi pernapasan ketika beraktivitas tidak terganggu (000503)  Tekanan darah sistolik ketika beraktivitas tidak terganggu (000504)  Tekanan darah diastolik ketika beraktivitas tidak terganggu (000505)  Kemudahan dalam melakukan aktivitas hidup harian tidak terganggu (000518) NIC : Terapi aktivitas  Monitor respon emosi, fisik, sosial dan spiritual terhadap aktivitas  Bantu klien mengeksplorasi tujuan personal dari aktivitas-aktivitas biasa yang dilakukan  Instruksikan klien dan keluarga memperthankan fungsi dan kesehatan terkait peran dalam beraktivitas secara fisik, sosial, spiritual dan kognisi  Rujuk kepusat komunitas maupun program-program aktivitas bila diperlukan
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Bulechek, Gloria M. 2014. Nursing Interventions Classification, edisi 6. Elsevier. Fatimah. 2010. Merawat Manusia Lanjut Usia. Trans Info media: Jakarta. Ma’rifatul Lilik, Azizah. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Graha ilmu: Jogjakarta. Moorhead, Sue. 2014. Nursing Outcomes Classification, edisi 4. Elsevier. Evelyn C.pearce (1999), Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Penerbit PT Gramedia, Jakarta. Gallo, J.J (1998). Buku Saku Gerontologi Edisi 2. Aliha Bahasa James Veldman. EGC. Jakarta Guyton and Hall (1997), Buku Ajar: Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Hudak and Gallo (1996), Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Lueckenotte.A.G. (1996). Gerontologic Nursing. Mosby Year Book. Missouri Nugroho.W. (2000). Keperawatan Gerontik. Gramedia. Jakarta
  • 15. BAB III ASUHAN KEPERAWATAN Hari/ tanggal Pengkajian : Selasa, 10 Februari 2018 Jam Pengkajian : 14.00 WIB Tempat : Dsn. Beiji 1. Pengkajian a. Identitas Klien Nama : Ny. K Umur : 63 th Alamat : Dsn. Beiji Pendidikan : Tidak sekolah Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam b. Data Keluarga Nama : An. R Hubungan : Cucu Pekerjaan : Pelajar Alamat : Dsn. Beiji 2. STATUS KESEHATAN SEKARANG a. Keluhan Utama : Pusing b. Keluhan Penyakit Sekarang : Ny. K sering mengeluh pusing, pusing dirasakan setiap hari saat bangun tidur, pusing di rasakan seperti nyut-nyutan dan hilang timbul. Selain pusing Ny. K juga mengatakan terkadang mengalami nyeri pada persendiannya, yang akan terasa berat jika melakukan aktivitas dan akan menghilang apabila Ny.K beristirahat. c. Riwayat Penyakit Dahulu : Klien juga pernah merasakan pusing, nyeri sendi dan gatal-gatal 3 bulan terakhir d. Pengetahuan, usaha yang dilakukan untuk mengatasi keluhan: Ny.K selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia setiap bulannya, untuk mengetahui keadaan dari tubuhnya,yangmanaNy.Kmemiliki riwayathipertensisejak9tahunyang lalu.
  • 16. Setelah melakukan pemeriksaan di posyandu, Ny.K akan mengonsumsi obat hipertensi disaat kondisinya kurang baik. e. Obat-obatan: Obat yang dikonsumsi Ny.K biasanya adalah captropil untuk menurunkan tekanan darahnya. Sedangkan untuk nyeri yang dialaminya, Ny.K hanya memberikan pijatan saja pada persendian dan sekitar persendiannya. 3. FUNGSI FISIOLOGIS a. Tanda-tanda vital klien TD : 160/90 mmHg N : 87x/menit S : 36,7O C RR : 20x/menit BB : 45 Kg b. Kondisi Umum : Ny. K tampak lemas dan kurang bersemangat, mengalami perubahan berat badan kurang lebih 2kg. Pada malam hari, Ny.K susah tidur atau mengalami insomnia. Tekanan darah dari hasil pemeriksaan adalah 170/110 mmHg. c. Integumen : Warna kulit sawo matang, kulit tampak keriput, dan kulit Ny. K tampakkering.SedangkanuntukkukuNy.Kberwarnatransparan,ada beberapa kotoran pada kuku kaki, dan tidak ada lesi disekitar kuku. d. Hematopoetic: Ny. K tidakpernahmengalami perdarahan,pembengkakan, dan anemi. Tidak ada keluhan yang dirasakan oleh Ny. K. e. Kepala : Ny.K sering mengalami sakit kepala dan pusing, yang bisa terjadi karenahipertensi yangdialaminya.Tidakmengalami gatal padakulitkepalaatau permasalahan lainnya di kepalanya. f. Mata : Fungsi penglihatan berkurang, sedikit kabur. Tetapi Ny.K tidak memeriksakan matanya maupun tidak memakai kaca mata. Penurunan penglihatan, pada mata bagian kanan lebih parah. g. Telinga : Telinga Ny. K tidak kami kaji, karena saat itu Ny. K menggunakan kerudung yang tidak memungkinkan untuk memintanya untuk melepas. h. Hidung sinus: Ny.K tidakmerasaada keluhanyangdialami. Saat flu, hidungnya mulai berair.SelamaNy. Kkondisinyabaik,tidakadapermasalahanyangdialami pada hidungnya. Untuk kebersihan hidung, Ny. K cukup baik menjaga kebersihannya.
  • 17. i. Mulut, tenggorokan : Tidak memiliki gigi palsu, dan tidak mengalami sakit gigi. Saat makan merasa baik-baik saja, akan tetapi untuk makanan yang teksturnya kerastidakkuat karenaada beberapagigi yangsudahlepas. Nafas tidak berbau. j. Leher : Tidak ada permasalahan pada leher, baik kekakuan, adanya massa, ataupun nyeri tekan k. Pernafasan : Ny. Kmengalami batuk dan beberapa penyakit pernafasan ringan yang diperngaruhi faktor suhu dan lingkungan (musiman). Tidak ada riwayat asma yang penyakit pernafasan lainnya. l. Kardiovaskuler: Ny.K memiliki riwayathipertensi, dan Ny. K selalu mengontrol tekanan darahnya sendiri. Terkadang Ny. K merasakan nyeri pada bagian dada. Selain hipertensi, Ny. K tidak memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskuler lainnya. m. Gastrointestinal : Ny. K sering merasa tidak nafsu makan, pola makan kurang teratur dan jumlahnya sedikit. Frekuensi BAB juga tidak teratur setiap hari. Perubahan berat badan pada Ny.K juga sering terjadi, kisaran 48kg-50kg. n. Perkemihan : Tidak ada keluhan nyeri saat berkemih, pola BAK teratur dengan frekuensi 6-8x dalam 24 jam. Masih mampu mengontrol/menahan dalam berkemih. o. Reproduksi : Tidakada riwayat gangguan reproduksi, menopause sejak 7 tahun yang lalu. p. Musculoskeletal :TerkadangNy.K mengalami nyeri sendi, dan kekakuan sendi. Tidakada riwayat fraktur. Dan masih mampu menjalankan aktifitas sehari-hari. q. Persyarafan : Tidak ada gangguan dalam system persyarafan Ny. K. 4. POTENSI PERTUMBUHAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL a. Psikososial Hubungan klien dengan lansia yang lain baik, terbukti Ny. K suka ngobrol dengan lansia yang lain dan dengan para tetangga. Ny. K tidak terlihat cemas ataupun depresi, meskipun tinggal serumah hanya dengan cucunya, sementara anak- anaknya sudah berpisah rumah. Dalam pengambilan keputusan sebuah masalah, Ny. K juga minta saran pada anaknya melalui telepon.
  • 18. b. Nutrisi Klien mengatakan biasa makan 3 kali sehari terkadang tidak teratur dengan menhabiskan 2 porsi makanan dengan lauk pauk seadanya, klien tidak senang makan tampa garam, klien juga mengatakan makan makanan yang sama dengan keluarganya tampa adanya perbedaan makanan, klien minum 7-8 gelas per hari. c. Pola istirahat tidur Klien tidur kurang lebih 4-6 jam perhari, klien sering terbangun saat malam hari karenaninginkencing,klienjarangtidursiang,klienseringmerenungtentanganak- anaknya yang tinggal jauh dari Ny.K. d. Eliminasi Klientidakmengalami gangguansaatBABdan BAK.KlienBAB1 kali perhari dengan konsistensi lembek dan BAK 4-5 kali per hari lancar tanpa ada gangguan. e. Pola aktivitas Klien masih bisa melakukan kegiatan dapur seperti memasak, mencucui piring, klien berusaha untuk mandiri dan tidak merepotkan anak-anaknya f. Personal hygiene Klien mengatakan biasanya mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari menggunakansabun,sikatgigi setiapkali mandi,menggunakanpastagigi,biasanya mengganti pakaian 2 hari sekali. g. Spiritual Menurut penuturan Ny. K, Ny. K selalu melakukan sholat 5 waktu dan sering mengikuti sholat berjamaah di mushollah terdekat. Ny. K setiap hari mengaji Al- Qur’an sendiri, Ny. K juga suka melakukan pengajian dan tahlilan yang diadakan olehmasyarakatkampung.Ny.Kyakinakan kematian, bahwa kematian itu rahasia Allah dan pasti akan terjadi. Dan Ny. K sudah merasa siap saat sewaktu-waktu dipanggil oleh Allah SWT. 5. LINGKUNGAN  Kamar: Berdasarkan penjelasan Ny.K, rumahnya terdapat 3 kamar tidur. Pencahayaan bisa masuk melalui jendela yang ada, dan cukup untuk menerangi ruang kamar.  Kamar mandi: Berdasarkan penjelasan Ny.K, lokasi kamar mandi berada di dalam rumah, dan melakukan pengurasan saat bak kamar mandi terlihat kotor bersama cucunya.  Luar rumah: BerdasarkanpenjelasanNy.K,adahalamandepanrumahyangtidakterlalu lebar dan ada beberapa tanaman juga bunga.
  • 19. 6. NEGATIVE FUNCTIONAL CONSEQUENCES 1. Kemampuan ADL Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barhel) No Kriteria Dengan bantuan Mandiri Skor Yang Didapat 1. Makan-Minum 5 10 10 Klien mampu makan sendiri, bahkan Ny.K yang memasak. 2. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, sebaliknya 5-10 10 10 Klien tidak menggunakan kursi roda, bisa berpindah sendiri. 3. Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, gosok gigi) 0 5 5 Klien mampu melakukan secara mandiri 4. Keluara masuk toilet (mencuci pakaian, menyeka tubuh, menyiram) 5 10 10 Klien mampu mencuci pakaian sendiri 5. Mandi 0 5 5 Klien mampu mandi sendiri, Frekwensi : 3 x sehari 6. Jalan di permukaan datar 0 10 10 Klien mampu berjalan sendiri 7. Naik turun tangga 5 10 10 Klienmampunaikturun tangga sendiri 8. Mengenakan pakaian 5 10 10 Klien mampu mengenakan paiakan sendiri. 9. Kontrol bowel (BAB) 5 10 10 KlienmampuuntukBAB sendiri 10. Kontrol bladder (BAK) 5 10 10 KlienmampuuntukBABsendiri
  • 20. 7. Aspek Kognitif MMSE (Mini Mental Status Exam) No. Aspek Kognitif Nilai Maksimal Nilai Klien Kriteria 1. Orientasi 5 3 Klien mampu mengingat hari dan tahun. Namun untuk tanggal dan bulan klien tidak mengingatnya 2. Orientasi 5 5 Klien mampu menyebutkan tempat dimana dia tinggal sekarang. 3. Registrasi 3 3 Klien masih mampu mengenal semua benda-benda yang ada (Tas, Bulpoin, Hp). 4. Perhatian & Kalkulasi 5 3 Klien mampu perhitungan dalam masalah uang, untuk perhitungan yang lain, klien merasa kesulitan. 5. Mengingat 3 3 Klien masih mampu mengingat nama benda yang telah disebutkan di point ke-3 6. Bahasa 9 7 Klien masih memahami pembicaraan dalam Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia, bahkan Bahasa Madura. Total Nilai 30 24 Interpretasi hasil: Klien tidak ada gangguan kognitif 8. DIAGNOSA KEPERAWATAN a. Nyeri Akut (00132) berhubungan dengan agen cedera biologis b. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer (00204) berhubungan dengan Hipertensi c. Intoleran aktivitas (00092) berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d. Insomnia 9. INTERVENSI KEPERAWATAN a. Nyeri Akut (00132) berhubungan dengan agen cedera biologis Pengalaman sensosrik dan emosional yang tidak menyenangkan dengan kerusakan jaringan aktual dan potensial, atau digambarkan sebagai suatu kerusakan (International Association the study of Pain); awitan yang tiba-tiba
  • 21. atau lambat dengan intensitas dari ringan hingga ke berat, terjadi konstan atau berulang dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi Batasan Karakteristik :  Ekspresi wajah nyeri  Keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri  Mengekspresikan perilaku  Perubahan pada parameter fisiologis  Laporan tentang perilaku nyeri/ perubahan aktivitas Tujuan : Kontrol Nyeri (1605) NOC : - Mengenali kapan nyeri terjadi (160502) - Menggunakkan tindakan pencegahan (1605030 - Menggnakan tindakan pengurangan nyeri tanpa analgesik (160504) - Menggunakan analgesic yang direkomendasikan (160505) - Melaporkan gejala yang tidak terkontrol pada professional kesehatan (160507) - c. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer (00204) berhubungan dengan Hipertensi Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan Batasan Karakteristik : - Penurunan nadi perifer - Perubahan tekanan darah di ekstremitas Tujuan : Keparahan Hipertensi (2112) NOC : - Tidak ada keleleahan (211201) - Denyut jantung teratur (211203) - Tidak ada sakit kepala (211207) - Tidak mengalami pusing (211208) - Tidak mengalami sesak nafas (211209) - Tidak ada peningkatan tekanan darah sistol(211216) - Tidak ada peningkatan darah diastole (211217)
  • 22. d. Intoleran aktivitas (00092) berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk mempertahankan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang diinginkan Batasan Karateristik : - Keletihan - Respons tekanan darah abnormal terhadap aktivitas Tujuan : Toleransi Terhadap Aktivitas (0005) NOC : - Saturasi oksigen ketika beraktivitas tidak terganggu (000501) - Frekuensi nadi ketika beraktivitas tidak terganggu (000502) - Frekuensi pernapasan ketika beraktivitas tidak terganggu (000503) - Tekanan darah sistolik ketika beraktivitas tidak terganggu (000504) - Tekanan darah diastolik ketika beraktivitas tidak terganggu (000505) - Kemudahan dalam melakukan aktivitas hidup harian tidak terganggu (000518)