Dokumen tersebut membahas tentang kingdom Monera yang merupakan kingdom organisme prokariotik yang hidup di bumi sejak 2 milyar tahun lalu. Organisme jenis ini memiliki ciri-ciri tidak memiliki membran inti, berukuran kecil, dan beragam metabolisme seperti autotrof dan heterotrof. Termasuk dalam kingdom ini adalah archaebacteria dan eubacteria.
1. KINGDOM
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup.
Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ini
dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun
1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Protista, Fungi, Plantae,
dan Animalia.
1. KINGDOM MONERA
Kingdom monera merupakan organisme yang tidak memiliki membran inti
(prokariotik) yang merupakan organisme tertua penghuni bumi, organisme ini
memiliki bahan inti berupa asam inti (DNA)
Organisme prokariotik telah hidup dan terus berevolusi dibumi sekitar dua
milyar tahun. Organisme prokariotik merupakan awal dari organisme lainnya
yang ada di bumi. Pada awalnya, organisme prokariotik dikelompokkan ke dalam
kingdom plantae (tumbuhan) yakni dalam Divisi Schizophyta (tumbuhan
membelah diri). Namun dengan adanya perkembangan teknologi, ditemukan fakta
baru bahwa karakteristik sel prokariotik (bakteri dan alga biru) sangat berbeda
dengan anggota tumbuhan lainnya yang merupakan sel eukariotik. Oleh karena itu
bakteri dan alga biru ke dalam kingdom khusus yaitu kingdom monera.
Monera hanya tersusun dari satu sel. Dengan demikian, monera hanya
mengandalkan metabolisme di dalam tubuh termasuk reproduksi. Proses
reproduksi monera dilakukan dengan cara membelah diri dan kurun waktu yang
sangat singkat, contoh bakteri escherica coli memerlukan waktu 20 menit untuk
melakukan reproduksi.
Monera merupakan organisme yang memiliki ukuran tubuh sangat kecil
(mikrokopis) sehingga dapat memenuhi ruang yang sangat sempit, namun monera
memiliki pengaruh yang besar dalam keberlangsungan makhluk hidup di bumi,
yaitu pelapukan, organisme atau bagian organisme yang di uraikan akan kembali
menjadi senyawa penyusunnya seperti : carbo, nitrogen, sulfur dll. Namun monera
juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti berbagai penyakit yang di
timbulkan pada manusia, sifilis contohnya
2. Kingdom monera memiliki beberapa ciri yaitu :
a. Tersusun atas satu sel (uniseluller)
b. Bentuk sel bervariasi
Bentuk sel pada kelompok monera sangat bervariasi, ada yang berbentu
batang (basil), bulat (cocus), atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak.
Bentuk koloni yang terbentuk: gabungan dua sel (diplobasil/diplococus),
kubus (sarcina), rantai (streptococcus/ streptobasil), anggur (staphylococcus /
staphylobasil).
c. Tipe sel prokariotik
Monera tidak memiliki inti sejati, sehingga sel nya di sebut nukleoid
d. Memiliki dinding peptidoglikan
e. Tidak memilikki organel ber membran
Ketiadaan membran inti menyebabkan organisme monera tidak memiliki
organel – organel bermembran lainnya, seperti: kloroplas, mitokondria,
retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, dan vakuola. adapun organel
yang terdapat pada monera antara lain:
Nukleoid: kromosom yang terkumpar di sitoplasma
Mesosom: pelekukan membran sel yang berfungsi sebagai organel
respirasei (serupa mitokondria).
Ribosom: berfungsi untuk sintesis protein.
Klorofil: terkumpar dalam membran sel
Membran sel.
Dinding sel.
f. Motil
Pada umumnya kelompok monera dilengkapi alat gerak (flagel) yang
memungkinkan dapat bergerak. Berdasarkan letak dan jumlah flagel yang
dimiliki, dibedakan:
Atrik, tidak memiliki flagel.
monotrik, memiliki satu flagel pada salah satu ujung selnya.
Amfitrik, memiliki flagel pada kedua ujungnya.
Lofotrik, memiliki banyak flagel pada salah satu ujung tubuhnya.
Peritrik, memiliki banyak flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
g. Habitatnya yang tersebar luas (kosmopolit)
h. Beragam metabolisme respirasi seluler
Autotrof, mampu membuat makanannya sendiri dari senyawa
anorganik. Fotoautotrof mengandalkan energi cahaya untuk
mereduksi senyawa anorganik menjadi energi, sementara
kemoautotrof mengandalkan energi kimia untuk menghasilkan energi.
Heterotrof, mengambil makanan dari organisme lain:
- Fotoheterotrof, menggunakan cahaya untuk mengubah senyawa
organik menjadi ATP
- Kemoheterotrof, menggunakan senyawa kimia untuk
menghasilkan ATP
Saprofit, mengambil nutrisi dari organisme yang telah mati
Parasit, mengambil nutrisi dari organisme yang masih hidup.
Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen dibedakan menjadi:
- Aerob, menggunakan oksigen
3. - Anaerob, tidak menggunakan oksigen
i. Reproduksi
- Aseksual (tanpa perkawinan) : membelah diri dan endospora
- Seksual: konjugasi
Klasifikasi Kingdom Monera
a. Archaebacteria
Merupakan kelompok bakteri purba. Karakteristik yang dimiliki anggota archae
berbeda dengan anggota monera lainnya. Kelompok ini ditemukan pada tempat-
tempat yang ekstreem. Ciri – ciri Archaebakter yaitu:
Tidak memliki dinding peptidoglikan
Memiliki beberapa jenis RNA polimerase
Tahan terhadap antibiotik (streptomiesin dan kloralfenikol)
Hidup pada tempat – tempat ekstreem
Archae dibedakan berdasarkan tempat hidupnya:
Methanogen, adalah kelompok archae yang menghasilkan gas metana
(CH4). Kelompok ini merupakan organisme anaerob obligat, artinya tidak
dapat mentolerir oksigen, resiprasi berlangsung secara anaerob. Bakteri ini
dapat ditemukan di lapisan rawa paling bawah. Bakteri ini dimanfaatkan
untuk mengubah kotoran hewan menjadi biogas. Selain itu, bakteri ini
ditemukan dalam simbiosis mutualisme pada sistem pencernaan hewan
(sapi, rayap).
Halofil ekstrim, (halo “garam”; phylos “suka”). Merupakan kelompok
archae yang ditemukan pada daerah dengan kadar salinitas (garam) yang
tinggi, seperti pada laut mati dan great salt lake. Kelompok ini memiliki
pigmen orhodopsin penangkap energi matahari yang digunakan untuk
menghasilkan ATP (energi).
Termofil ekstrim, kelompok ini ditemukan pada tempat dengan suhu
ekstrem antara 60°C – 105°C. Bakteri ini biasa ditemukan pada sumber
mata air panas atau kawah gunung berapi. Energi yang diperoleh ialah
dengan kemosintesis dari senyawa sulfur.
b. Eubacteria
Merupakan kelompok bakteri yang memiliki dinding peptidoglikan. Kelompok ini
dibedakan menjadi:
o Spirokaeta, berbentuk spiral (spiro: spiral) dengan panjang sekitar
0,25mm. mendapatkan energi melalui kemoheterotrof. Menyebabkan
penyakit. Contoh: Treponema pallidum (penyebab sifilis)
o Klamidia, parasit di dalam sel hewan. Contoh: Chlamydia trachomatis
penyebab kebutaan yang ditularkan melalui seksual. Bakteri ini
mendapatkan energi dari inangnya.
o Bakteri gram, jenis bakteri yang didasarkan atas pewarnaan gram. didapati
dua macam gram:
Gram negatif, dinding peptidoglikan tipis. Berwarna merah pada
pewarnaan gram. Umumnya patogen, contoh Salmonella sp.
Gram positif, memiliki dinding peptidoglikan yang tebal. Berwarna
ungu jika dilakukan pewarnaan gram. Umumnya menguntungkan,
contoh: Basillus sp.
4. o Cyanobacteri, merupakan golongan alga biru. Fotoautotrof dengan
fotosintesis. Memiliki klorofil a seperti pada tumbuhan. Ditemukan di air
tawa, air laut, atau dalam bentuk simbiosis dengan organisme lain (fungi,
membentuk lichens). Ada yang membentuk koloni, tidak memiliki alat
gerak. Contoh: Anabaena sp.
o Proteobacteri, dibedakan menjadi tiga kelompok:
Bakteri ungu, memiliki pigmen. Fotoautotrof atau fotoheterotrof.
Proteobacteri kemoautotrofik, bakteri yang bersimbiosis dengan
tumbuhan, misal Nitrosomonas.
Proteobacteri kemoheterotrofik, bakteri yang hidup dalam tubuh
hewan. Contoh E.coli.
2. KINDOM PROTISTA
Protista adalah kingdom makhluk hidup yang terdiri dari satu sel atau
banyak sel dan memiliki membran inti(organisme eukariot). Segala kegiatan
hidup protista dilakukan oleh sel itu sendiri. Kegiatan hidup tersebut meliputi
makan, pertukaran gas, menanggapi rangsangan, bergerak, dan
berkembangbiak.
Protista dikelompokkan secara sederhana menjadi 3 kelompok yaitu
a. Protista menyerupai jamur
Protista Menyerupai Jamur ialah jamur parasite (jamur air pengurai bersel
satu) dan predator (fagosit,jamur lendir yang hidup menyerupai amoeba) yang
menghasilkan spora, Sebagai pengurai, jamur akan mengeluarkan enzim.
Enzim ini mencegah atau merombak senyawa organik yang dihasilkan
organisme lain kemudian jamur menyerap produk rombakan tersebut.
Jamur Air (Oomycota)
Jamur air memiliki 580 tipe yang diketahui merupakan kunci utama
pengurai saproba pada habitat perairan. Kebanyakan spesies jamur air hidup
bebas dan mendapatkan nutrisi dari sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau dan
aliran air. Beberapa jamur air hidup di dalam jaringan yang mati pada
tumbuhan. Beberapa janis jamur air juga parasit pada organisme akuatik,
5. misalnya Saprotegnia. Saprotegina hidup menempel pada tubuh ikan atau
hewan air lainnya. Saprotegina berbentuk seperti lapisan selaput.
Beberapa jamur air yang lain adalah Patogen pada tanaman, misalnya,
jamur putih tumbuh bergerombol pada buah anggur yang disebabkan oleh
Plasmopora Viticola.
Jamur air dapat melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Secara
aseksual, jamur ini akan menghasilkan sporangium di ujung hifa. Di dalam
sporangium akan dihasilkan spora-spora berflagel (zoospora). Ketika
zoospora matang, zoospora jauth di tempat yang sesuai, zoospora akan
berkecambah dan tumbuh menjadi miselium baru.
Reproduksi secara seksual terjadi dengan penyatuan gamet jantan dan
betina. Gamet dihasilakn oleh hifa yang berdiferensiasi. Gamet jantan
dihasilkan oleh anteridium dan gamet betina dihasilkan oleh oogonium.
Penyatuan gamet jantan dan betina menghasilkan zigot diploid yang
berkembang menjadi spora berdinding tebal. Saat spora berkecambah akan
dihasilkan miselium baru.
Jamur Lendir (Myxomycota)
Seluruh jamur lendir menghasilkan sel-sel yang hidup bebeas pada bagian
siklus hidupnya. Sel-sel yang hidup bebas ini disebut dengan amoeboid,
karena memiliki bentuk seperti Amoeba. Seperti Amoeba yang
sesungguhnya, jamur lendir merupakan predator fagosit. Disebut demikian
karena jamur lendir dapat menelan bakteri, hama, spora dan berbagai
komponen organik.
Saat kondisi makanan jamur lendir kurang, sel-sel yang kelaparan
bergabung membentuk massa yang berlendir. Massa berlendir ini bermingrasi
ke lingkungan baru yang dapat mendukung pertumbuhannya. pergerakan
massa tersebut dihasilkan dari gabungan kontraksi masing-masing sel
tunggal.
b. Protista menyerupai hewan
Protista yang menyerupai hewan atau lebih dikenal dengan istilah
Protozoa telah dikenali dan dinamai dengan disebut Protista meyerupai
hewan karena uniseluler, hoterotrofik dan merupakan cikal bakal hewan yang
lebih kompleks.
Ciri Tubuh
Ciri tubuh Protozoa meliputi ukuran dan bentuk serta struktur dan fungsi
tubuh.
Ukuran dan Bentuk Tubuh
Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 10 sampai 200 mikron.
Bentuk sel Protozoa sangat bervariasi, ada yang tetap dan ada yang
berubah-ubah. Sebagian besar Protozoa memiliki alat gerak berupa
pseudopodia, silia atau flagelum. Beberapa kelompok Protozoa memiliki
cangkang.
Struktur dan Fungsi Tubuh
6. Sel Protozoa umumnya terdiri dari membran sel, sitoplasma, vokuola
makanan, vokuola kontraktil dan inti sel. Membran sel berfungsi sebagai
pelindung serta pengatur pertukaran makanan dan gas.
Vokuola Makanan ialah vokuola yang berfungsi untuk mencerna
makanan. Vokuola makanan terbentuk dari proses makan sel dengan cara
menelan oleh setiap bagian membran sel atau melalui sitostama (mulut
sel). Zar-zat makanan hasil cernaan dalam vokuola ke luar sel melalui
membran plasma. Vokuola Kontraktil ialah vokuola yang berfungsi
untuk mengeluarkan sisa makanan berbentuk cair ke luar sel melalui
membran sel serta mengatur kadar air dalam sel. Vokuola kontraktil
merupakan vokuola yang selalu mengembang dan mengempis. Inti sel
berfungis mengatur aktivitas sel.
Cara Hidup
Protozoa hidup secara heterotrof dengan memangsa bakteri, Protista lain
dan sampah organisme. Sebagai pemangsa bakteri, Protozoa berperan
penting dalam mengontrol jumlah bakteri di alam.
Habitat
Protozoa hidup soliter atau berkoloni pada habitat yang beragam. Sebagai
besar Protozoa hidup bebas di laut atau di air tawar, misalnya di selokan,
kolam atau sungai. Jenis lainnya ada yang hidup di tanah. Beberapa
kelompok Protozoa yang hidup dalam tubuh hewan dan manusia dengan
cara bersimbiosis.
Peran Protozoa dalam Kehidupan Manusia
Protozoa dapat menguntungkan dan merugikan bagi manusia. Protozoa
berperan penting dalam mengontrol jumlah bakteri di alam karena
Protozoa yaitu pemangsa bakteri. Protozoa yang menguntungkan bagi
manusia antara lain:
• Foraminifera, cangkang atau kerangkanya merupakan petunjuk
dalam pencairan daya minyak, gas, alam dan mineral.
• Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi
tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
Protozoa yang merugikan bagi manusia, yaitu menyebabkan penyakit
antara lain:
• Entamoeba histolytica, penyebab disentri.
• Trypanosoma brucei, penyebab penyakit tidur di Afrika.
• Trypanosoma evansi, penyebab penyakit pada hewan ternak,
misalnya sapi, kambing dan kuda.
• Leishmania, penyebab penyakit kala-azar.
• Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit parasit pada alat
kelamin wanita dan saluran kelamin laki-laki.
• Balantidium coli, penyebab diare.
• Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis.
• Plasmadium, penyebab penyakit malaria.
7. c. Protista menyerupai tumbuhan
Ganggang adalah Protista yang menyerupai tumbuhan. Ganggang disebut
juga dengan alga (Algae). Ganggang ialah istilah yang pernah digunakan
untuk menyebutkan segala tumbuhan air sederhana.
Ciri Tubuh
Ciri tubuh ganggang meliputi ukuran dan bentuk, serta struktur dan fungsi
tubuh.
Ukuran dan Bentuk Tubuh
Ganggang memiliki ukuran beranega ragam, dari yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang, sampai yang dapat dilihat dengan mata
telanjang. Ganggang mikroskopik ada yang berukuran 25 um, contohna
Navicula. Ganggang makroskopik ada yang berukuran mencapai panjang
50 m, contohnya Macrocystis. Struktur tubuh yang berupa talus
menyebabkan ganggang dikelompokkan juga dalam Thallophyta.
Struktur dan Fungsi Tubuh
Ganggang uniseluler maupun ganggang multiseluler terdiri dari sel
atau sel-sel yang intinya diselubungi membran. Sel gangang memiliki
kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastida yang mengandung zat
warna (pigmen). Bentuk kloroplas ganggang bervariasi, ada yang
berbentuk bulat, seperti mangkuk, sabuk, cakram atau diskoid, jala dan
spiral.
Cara Hidup dan Habitat
Ganggang mampu melakukan fotosintesis, yaitu membuat
makanannya sendiri dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan cahaya
matahari. Pada ganggang berbentuk talus, penyerapan air dan mineral serta
proses forosintesis dilakukan oleh sel-sel seluruh tubuhnya. Kemampuan
melakukan fotosintesis menjadikan ganggang tergolong organisme
fotoautotrof
3. KINGDOM FUNGI
Fungi atau jamur merupakan kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki
kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel berbentuk benang, atau
tersusun dari kumpulan benang, dinding selnya tersusun dari zat kitin (seperti
pada kuku manusia). Awalnya para ahli mengira fungi atau jamur sebagai
kelompok tumbuhan. Namun setelah penelitian lebih lanjut, ditemukan fakta
– fakta bahwa jamur sangatlah berbeda dengan tumbuhan dari segi perolehan
makanan ataupun struktur selnya. Jamur memiliki karakteristik yang berbeda
dengan kelompok organisme manapun, oleh karena itu, jamur dikelompokkan
dalam kingdom khusus jamur, Fungi.
8. a. Ciri Kingdom Fungi
Sel eukariotik
Jamur termasuk organisme bersel eukariotik, artinya sel – sel
penyusun tubuh jamur telah memiliki inti sejati dengan adanya selaput
inti (membran inti). Selain itu, sel – sel jamur juga memiliki organel –
organel bermembran seperti mitokondria, retikulum endoplasma, badan
golgi. Namun tidak memiliki kloroplas, karena jamur tidak memiliki zat
hijau daun (klorofil).
Uniseluler atau multiseluler
Jamur tersusun atas satu sel (khamir) atau banyak sel (kapang).
Jalinan sel – sel jamur multiseluler tersusun membentuk benang yang
disebut dengan hifa. Susunan sel – sel dalam hifa ini ada yang bersekat
ada juga yang tidak bersekat. Kemudian, hifa – hifa ini membentuk
badan jamur yang disebut dengan miselium.
Dinding sel: zat kittin
Perbedaan bahan penyusun dinding sel jamur dan tumbuhan serta
bakteri menjadi alasan bahwa jamur adalah organisme yang berbeda.
Dinding sel jamur tersusun atas zat kitin yaitu senyawa yang persis
menyusun rangka luar (eksoskleton) serangga. Sementara tumbuhan
memiliki dinding sel dari selulosa.
Tidak memiliki klorofil
Jamur tidak memiliki klorofil sehingga jamur tidak dapat digolongkan ke
dalam tumbuhan. Pigmen berwarna hijau (klorofil) adalah pigmen yang
digunakan untuk membuat makanan dengan bantuan cahaya yang semua
annggota tumbuhan memilikinya. Oleh karena jamur tidak dapat membuat
makanannya sendiri, jamur memperoleh makanannya dari organisme lain.
Reproduksi
Reproduksi fungi menggunakan spora yang dapat dihasilkan secara
aseksual atau seksual. Reproduksi seksual dilakukan hanya ketika
lingkungan dalam keadaan yang membahayakan bagi kelangsungan
hidupnya.
• Seksual
Reproduksi secara seksual pada jamur disebut dengan singami yaitu
proses reproduksi dengan tahapan:
9. – Plasmogami, peleburan sel – sel miselium jamur. Pada tahap ini belum
terjadi peleburan inti sehingga jamur dalam keadaan dikariotik (memiliki
dua inti haploid).
– Karyogami, peleburan ini. Inti haploid akan melebut membentuk zigot
diploid (2n). Kemudian zigot bermeiosis membentuk spora haploid.
Advertisement
• Aseksual
Reproduksi aseksual merupakan reproduksi yang paling sering
dilakukan oleh jamur jika lingkungan mendukung. Reproduksi aseksual
dilakukan dengan pembentukan spora haploid hasil pembelahan mitosis
hifa seksual jamur.
Cara Perolehan Makan
Kelompok fungsi melakukan pencernaan secara ekstraseluler, yaitu
dengan absorptif. Fungi mengeluarkan enzim penghancur kemudian
menyerap sari – sari makanannya. Oleh karena itu, fungi sangat berperan
sebagai dekomposer (pengurai) dalam tatanan ekosistem. Berdasarkan
sumer makanannya, fungsi dibedakan menjadi:
• Saprofit, sumber makanan berupa kotoran atau organisme yang
telah mati. Fungi jenis ini amat penting karena dapat menguraikan
kembali materi oranik dari organisme mati dan menambah kekayaan
mineral tanah.
• Parasit, jenis fungi ini sangat merugikan karena bersifat patogenik.
Fungi ini menyerap nutrisi dari organisme yang masih hidup.
• Simbiosis, jenis simbiosis yang dilakukan ialah mutualisme (saling
menguntungkan). Fungi ini menyerap nutrisi dari organisme
inangnya, namun fungi membalasnya dengan hal yang
menguntungkan bagi organisme inang, seperti menyerap mineral /
nutrisi yang dibutuhkan organisme inang. Contohnya ialah mikoriza
yaitu fungi yang bersimbiosis dengan akar tanaman dan lumut kerak
(lichens) yang merupakan simbiosis antara fungi dengan alga.
b. Klasifikasi Kingdom Fungi
Berdasarkan struktur dan bentuk sporanya, jamur diklasifikasikan menjadi:
Divisi Zygomycotina
Divisi ini memiliki struktur hifa yang tidak bersekat, hifa bersekat
hanya ditemukan pada hifa untuk reproduksi. Divisi ini ditemukan hidup
de dalam tanah (sebagai mikoriza) atau saprofit pada hewan atau
tumbuhan yang mati. Nama divisi ini berasal dari nama spora seksualnya,
zigosporangia yang resisten terhadap perubahan lingkungan. Ciri khas
pada divisi ini ialah struktur rizoid (menyerupai akar) pada hifa
absorptifnya.reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual. Contoh dari
divisi ini yaitu, Rhizopus sp. yang terkenal sebagai jamur fermentasi
pembuatan tempe, roti, atau sake.
Divisi Ascomycotina
Divisi ini memiliki tubuh yangtersusun atas satu sel atau multisel.
Pada jamur multisel tersusun atas hifa yang bersekat. Miseliumnya
membentuk badan buah yang disebut askus. Perkembangbiakan terjadi
10. secara seksual maupun aseksual. Pada jamur unisel reproduksi secara
tunas (budding), sementara reproduksi aseksual pada jamur multiselnya
terjadi dengan spora hasil mitosis (konidia) dari pembelahan hifa yang
membentuk kantung konidiasporangium. Reproduksi seksual terjadi
dengan proses singami (konjugasi). Sel – sel hifa membentuk askus
(kantung), di dalam askus terbentuk spora seksual, askuspora yang
sebelumnya telah membelah secara mitosis. Dalam satu askus
mengandung 4 spora seksual. Contoh: Saccharomyces, spesies
ascomycotina bersel tunggal yang dimanfaat sebagai ragi. Dan Aspergillus
sp. juga dimanfaatkan sebagai pembuatan kecap.
Divisi Basidiomycotina
Divisi ini merupakan jamur makroskopis yaitu jamur yang dapat
dilihat oleh mata. Tubuhnya terdiri atas:
– Tangkai buah (stipe)
– Tudung (pileus)
– Volva
– Bilah
Merupakan jamur bersekat. Reproduksi secara seksual membentuk
spora basidospora dalam badan buah yang disebut basidokarp. Sementara
reproduksi seksualnya menghasilkan spora konidia yang merupakan hasil
pembelahan mitosis inti sel hifa. Contoh: Volvariela volvaceae (jamur
merang) yang biasa dijadikan sumber makanan.
Divisi Deuteromycotina
Jamur ini disebut juga jamut tak sempurna. Perkembangbiakan
secara aseksual membentuk spora haploid. Deuteromycotina memiliki hifa
bersekat. Sejauh ini belum diketahui reproduksi secara seksual.
4. KINGDOM PLANTAE
Plantae atau kingdom tumbuhan adalah makhluk hidup bersel banyak yang
memiliki kloroplas. Didalam kloroplas terkandung klorofil yang dapat
melakukan fotosintesis, sehingga dapat hidup tanpa mengambil energi dari
organisme lain (autotrop). Sel tumbuhan termasuk eukariot (mempunyai
membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan
umumnya memiliki akar, batang, dan daun, kecuali lumut yang memiliki akar
semu (rizoid). Perkembangbiakkan tumbuhan terjadi secara kawin dan tak
kawin. Perkembangbiakkan secara kawin dilakukan oleh organ khusus yang
menghasilkan sel gamet. Tumbuhan biji sebagai hasi fertilisasi (pembuahan)
11. Kingdom Plantae terbagi menjadi beberapa filum sebagai berikut :
a. Filum Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Tumbuhan hijau dengan generasi gametofit yang lebih dominan dan
menonjol. Tumbuhan ini tidak punya pembuluh xilem (menyalurkan air dari
tanah) dan floem (menyalurkan makanan).
Sebagian lebih besar Bryophyta tumbuh di tanah dan tempat yang lembap.
Tumbuhan ini tidak punya akar yang sebenarnya, meskipun mempunyai
rizoid untuk menambatkan diri di habitatnya.
Filum Bryophyta, yaitu kelas Hepaticae (lumut hati), lumut tanduk, dan
kelas Musci (lumut daun). Contoh spesies yang kelas Hepaticeae ialah Pellia
sp. Contoh spesies yang kelas Musci adalah Funaria sp.
b. Filum Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
Tumbuhan hijau dengan generasi sporofit yang ekstra dominan dan
menonjol. Ciri khas dari anggota filum ini adalah daun anak remaja yang
akan tumbuh kemudian berkembang membentuk gulungan.
Sporangia terletak di permukaan bawah daun dalam bentuk kumpulan
yang disebut pori. Tumbuhan paku dibagi menjadi empat kelas, yaitu paku
purba (Psilophytinae), paku kawat (Lycopadiinae), paku ekor kuda
(Equisetinae), dan paku sejati (Filicinae).
c. Tumbuhan Berbiji Terbuka
Tumbuhan berbiji terbuka disebut jua Gymnospermae atau tumbuhan
berbiji telanjang karena bakal bijinya tidak dibungkus oleh daun buah.
Bunga jantan serta betina terpisah pada ujung dahan yang berbeda di satu
pohon. Biasanya daunnya dilapisi oleh lilin. Dalam dasarnya, tumbuhan ini
telah memiliki akar, batang, serta daun sejati. Contoh: pakis haji, pinus,
belinjo, serta Ginkgo biloba.
d. Tumbuhan Berbiji Tertutup
Tumbuhan ini memiliki bakal biji yang tertutup oleh daun buah.
Kelompok ini adalah tumbuhan darat yang amat dominan.
12. Ciri khas kelompok ini adalah adanya bunga. Perkembangan bunga telah
mendapatkan mekanisme evolusi penyebaran biji dan serbuk sari kadang-
kadang melibatkan peran serangga, burung, dan mamalia, serta bantuan angin
dan air.
Tumbuhan berbiji tertutup dibedakan jadi tumbuhan dikotil dan monokotil
Tumbuhan Monokotil
Sebagian lebih besar tumbuhan monokotil mempunyai pembuluh paralel
(berurat daun sejajar) pada daunnya.
Embrio tumbuhan ini di dalam bijinya mempunyai kotiledon tunggal
(daun biji/keping biji). Secara publik, tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
• Berakar serabut.
• Batang tidak bercabang serta tidak berkambium sehingga batang
tidak dapat tumbuh membesar, hanya mampu memanjang.
• Kelopak dan mahkota bunga bertotal tiga atau kelipatan 3.
Beberapa suku anggota kelas monokotil, antara lain :
• Suku padi-padian (Gramineae), contoh padi, jagung, dan gandum.
• Suku lilia (Liliaceae), contoh lidah buaya, bawang merah,
kemudian bawang putih.
• Suku anggrek-anggrekan (Orchidaceae), contoh anggrek bulan dan
vanili.
Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan dikotil mempunyai daun dengan urat daun yang membentuk
jaring-jaring. Embrio tumbuhan di dalam biji. Tumbuhan dikotil mempunyai
dua kotiledon (daun biji/keping biji).
Ciri-ciri umum tumbuhan dikotil, yaitu berakar tunggang, batang
bercabang, susunan daun tersebar, berkambium, batang tumbuh membesar,
serta memiliki bagian bunga bertotal kelipatan 2, 4, ataupun 5.
Beberapa suku yang termasuk tumbuhan dikotil, yaiut suku kacang-
kacangan (Papilionaceae), suku jarak-jarakan (Euphorbiaceae), suku terung-
terungan (Solanaceae), suku kapaskapasan (Malvaceae), suku jambu-jambuan
(Myrtaceae), lalu suku jeruk-jerukan (Rutaceae).
Sistem Organ Kingdom Plantae
Tumbuhan sama seperti makhluk hidup lainnya. Agar meraih
berkembang dan tumbuh dengan baik, mereka membutuhkan cara organ
yang baik. Cara organ pada tumbuhan terdiri atas beberapa organ ialah akar,
batang, daun lalu bunga.
o Akar
Akar di tumbuhan berfungsi untuk menyerap zat hara dan air di dalam
tanah. Dasar berkembang dari meristem apical ujung akar yang dilindungi
oleh tudung akar (kaliptra). Tudung akar berfungsi bagi melindungi ujung
akar sewaktu menembus tanah.
Akar berfungsi sebagai alat untuk memperkokoh tanaman sehingga bukan
mudah roboh ketika badai datang. Justru, pada beberapa jenis tanaman akar
digunakan sebagai alat untuk pernapasan dan tempat mengsave cadangan
makanan.
13. Struktur dasar terdiri atas epidermis ataupun kulit luar, korteks,
endodermis, dan stele yang memiliki xylem dan floem sebagai alat angkut.
Akar terdiri atas dua yaitu dasar serabut pada monokotil kemudian akar
tunggang pada dikotil.
o Batang
Batang merupakan body berpembuluh yang memiliki guna sebagai alat
pengangkut. Dalam batang juga memiliki xylem dan floem yang fungsinya
telah kita ketahui sebagai alat angkut. Fungsi untuk batang yaitu sebagai alat
angkut zat makanan yang akar ke daun kemudian dari daun ke semua tubuh
tumbuhan.
Selain tersebut batang juga berfungsi mengarahkan tumbuhan untuk
mendapatkan sinar matahari lumayan yang fungsinya untuk kelangsungan
proses fotosintesis. Batang juga memiliki guna yang lain yaitu sebagai alat
perkembangbiakan vegetative, area penyimpanan makanan dan sebagai
tempat perlekatan cabang, daun dan buah.
Batang terdiri dari beberapa tipe diantaranya tipe berkayu, tipe lembut dan
lunak (herbaseus) serta tipe rumput (kalmus). Sistem batang terdiri atas
Dermis, korteks, endodermis dan grabsäule.
o Daun
Daun pada tumbuhan memiliki fungsi sebagai alat penguapan dan tempat
berlangsungnya proses fotosintesis. Bahkan daun juga berperan sebagai alat
pernapasan dan penyerap matahari. Daun terdiri atas Helai daun, Tangkai
daun serta pelepah daun. Struktur daun terdiri atas epidermis yang memiliki
kutikula untuk mencegah penguapan yang terlalu tidak kecil, Mesofil yang
memiliki kloroplas yang banyak dan Hipodermis yang stomata.
o Bunga
Biasanya orang melihat bunga sebagai objek yang memperindah tumbuhan
karena memiliki bentuk lalu warna yang bervariasi. Sebenarnya fungsinya
lebih dri itu sobat. Salah 1 fungsi penting dari bungan yaitu sebagai sistem
reproduksi pada tumbuhan. Reproduksi indonesia membantu menjaga spesies
tumbuhan tersebut tetap eksis.
5. KINGDOM ANIMALIA
Kingdom Animalia atau biasa disebut hewan merupakan organisme
eukariotik (organisme dengan sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda
dengan tumbuhan, hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat
melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu,
hewan harus mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan energi
kemudian makanan tersebut dicerna di dalam tubuhnya. Proses ini
membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai zat sisa.
Ciri khas pada hewan yaitu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan
banyak mengandung sel otot untuk pergerakannya dan sel saraf yang
berfungsi untuk merespon setiap rangsang.
14. Ciri Utama Kingdom Animalia Adalah :
• Makhluk Hidup Multiseluler (Memiliki banyak sel)
• Bersifat Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
• Memerlukan Oksigen
• Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan
• Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga
menggunakan reproduksi aseksual
• Bentuk Dewasanya selalu diploid (2n)
Selain ciri-ciri yang disebutkan di atas, terdapat beberapa cir-ciri lain yang
akan di uraikan di bawah ini:
a. Bentuk Tubuh
Bentuk Tubuh hewan dibedakan atas:
Simetri Radial
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri radial dapat dibagi menjadi
bagian yang sama jika ditarik bidang melewati garis tengah tubuh,
contohnya pada anemone laut. Pada gambar dibawah, jika garis tengah di
bagian oral ditarik ke bagian aboral, maka terbentuklah bidang simetri
radial.
Simetri Bilateral
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri bilateral hanya memiliki satu
bidang pembelahan yang dapat membagi tubuhnya menjadi dua belahan
yang sama persis, contohnya pada ikan. Jika bagian tubuh ikan dibelah
pada bagian tengahnya, maka belahan tersebut akan menghasilkan 2
belahan yang sama persis yaitu bagian kiri dan kanan. Bagian tersebut
itulah yang dinamakan simetri bilateral.
b. Jaringan Dasar
Berdasarkan jaringan dasar penyusun tubuh hewan terbagi atas:
o Diploblastik
Hewan diploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 2
lapisan jaringan dasar diantaranya yaitu lapisan dalam (endoderm)
dan lapisan luar (ectoderm), contohnya pada porifera.
o Triploblastik
Hewan triploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 3
lapisan tubuh diantaranya yaitu ecdoderm, nesoderm (lapisan
15. tengah) dan endoderm, contohnya Acelomata, pseudocelomata dan
celomata.
c. Rongga Tubuh (Selom)
Kelompok hewan bilateria berdasarkan selomnya terdiri atas aselomata
dan selomata.
o Hewan aselomata adalah hewan yang tidak memiliki rongga tubuh,
contohnya Plathyhelminthes (cacing pipih). Selomata terbagi lagi
berdasarkan tipe selomnya yaitu Pseudoselomata dan selomata.
o Hewan pseudoselomata adalah hewan yang memiliki rongga tubuh
semu (rongga tubuh yang tidak terbungkus mesoderm). Hewan
yang termasuk dalam kelompok ini yaitu Porifera dan
Nemathelminthes (cacing gilig), dan
Hewan selomata adalah hewan yang mempunyai rongga tubuh yang secara
keseluruhan dibatasi oleh mesoderm. Contohnya Annelida sampai
Chordata
d. Cara Reproduksi
Hewan dapat bereproduksi secara seksual, aseksual maupun keduanya.
Reproduksi secara seksual terjadi dengan peleburan gamet jantan dan
gamet betina yang akan menghasilkan zigot, contohnya yaitu tikus,
kucing, anjing dan hewan mamalia lain.
Reproduksi aseksual terjadi dengan cara pembelahan, regenerasi dan
pembentukan tunas, contohnya pada hydra, amoeba dan hampir seluruh
hewan invertebrate. Selain itu, ada pula organisme yang bereproduksi
secara parthenogenesis (sel telur yang berkembang menjadi individu baru
tanpa dibuahi oleh sel sperma), contohnya pada lebah dan semut.
Artikel Penunjang : Pengertian, Ciri, dan Klasifikasi Kingdom Plantae
(Tumbuhan)
Klasifikasi kingdom animalia :
Kingdom Animalia terdiri dari kelompok invertebrate yaitu kelompok
hewan yang tidak mempunyai tulang belakang dan kelompok vertebrata yang
memiliki tulang belakang.
a. Invertebrate
Kelompok Invertebrata terbagi atas beberapa filum yaitu Porifera,
Coelenterata, Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca,
Arthropoda dan Echinodermata.
o Porifera
16. • Hewan multiseluler dengan tubuh berpori, jaringan yang belum
terbentuk, memiliki rangka serta saluran air.
• Bersifat heterotrof dengan memperoleh makanan di air yang masuk
ke dalam tubuh melalui pori.
• Hidup di laut, melekat pada batu atau benda lainnya.
• Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas, gemmule
(tunas internal) dan regenerasi. Reproduksi secara seksual dengan
pembentukan gamet.
• Porifera digolongkan menjadi tiga kelas berdasarkan penyusun
rangka, yaitu Hexactinellida, Demospongiae dan Calcaera.
o Coelentera
• Hewan multiseluler diploblastik yang tubuhnya telah terbentuk
jaringan, berbentuk polip atau medusa dengan tentakel berpenyengat,
memiliki rongga pencernaan, system saraf sederhana dan tidak
memiliki system ekskresi.
• Bersifat heterotrof dan menggunakan tentakel untuk menangkap
mangsa.
• Habitat terdapat di laut
• Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip
dan reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet oleh
medusa atau polip.
• Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup dibedakan
menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.
17. o Platyhelminthes
• Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral
berbentuk pipih, memiliki system saraf, system pencernaan dengan
satu lubang, tidak memiliki system sirkulasi, respirasi dan ekskresi.
• Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau parasit pada
hewan serta manusia.
• Bersifat hemafrodit, reproduksi seksual secara sendiri atau silang,
reproduksi aseksual dengan fragmentasi yang diikuti regenerasi.
• Klasifikasi dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria,
Trematoda dan Cestoda.
o Nemathelminthes
• Hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh simetri bilateral
berbentuk bulat panjang dilapisi kutikula dengan system pencernaan
lengkap, system sirkulasi oleh cairan pseudoselom, tidak memiliki
system respirasi dan ekskresi.
• Hidup bebas atau parasit
• Hidup di tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas, bersifat
parasitik pada manusia, hewan dan tumbuhan.
• Reproduksi secara seksual
• Contoh Nemathelminthes yang parasitik yaitu cacing gelang,
cacing tambang, cacing kremi, cacing filarial dan cacing Trichinella.
o Annelida
18. • Hewan triploblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen,
memiliki otot, system pencernaan lengkap, system sirkulasi, system
saraf tangga tali yaitu sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di
depan tubuh dekat dengan faring dan tali saraf yang menembus
segmen tubuh serta memiliki system ekskresi. Tidak memiliki
system respirasi, bersifat hemafrodit atau gonokoris (alat kelamin
jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda).
• Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat yang
lembab atau parasit pada vertebrata.
• Reproduksi secara seksual atau aseksual.
• Dibedakan atas 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan
Hirudinea.
o Mollusca
• Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh
lunak, hidup bebas di laut, air tawar maupun darat.
• Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang,
system pencernaan yang lengkap, system sirkulasi terbuka dan
tertutup. System saraf terdiri atas ganglion dan serabut saraf.
Respirasi dengan insang atau rongga mantel. Ekskresi dengan
nefridia, bereproduksi seksual secara internal atau eksternal dan
bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada
individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin jantan dan
betina pada satu individu).
• Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Gastropoda, Pelecypoda dan
Cephalopoda.
19. o Arthropoda
• Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, memiliki
kaki dan tubuh beruas, hidup di berbagai habitat secara bebas,
parasit, komensal atau simbiotik.
• Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen
(perut). Eksoskeleton (rangka luar), jumlah anggota tubuh beragam,
system indra berkembang baik, system saraf tangga tali (sistem saraf
yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring,
dan tali saraf yang menembus segmen tubuh), system pencernaan
lengkap, ekskresi melalui tubula malphigi (suatu saluran sebagai
system ekskresi pada arthropoda) atau dibantu dengan kelenjar
ekskresi tertentu.
• Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang
berbuku. System sirkulasi terbuka. Bersifat dioseus (alat kelamin
jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) dan
reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis (peristiwa
terlepasnya kutikula) sebagian bermetamorfosis.
• Dibedakan menjadi 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki
yaitu Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea dan Insecta.