2. PROTISTA
Protista dan fungi merupakan organisme eukariot yang
berevolusi dari monera diikuti dengan peristiwa endosimbiosis
Umumnya uniseluler, beberapa membentuk koloni &
multiseluler
Keanekaragaman nutrisinya lebih tinggi dibanding eukariot
Reproduksi dan siklus hidupnya bervariasi
Terdiri dari 5 super grup
Adaptasi struktur dan biokimianya berdampak terhadap
ekosistem, pertanian, industri dan kesehatan.
2
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
3. Protista dan fungi merupakan organisme eukariot yang berevolusi dari
monera diikuti dengan peristiwa endosimbiosis
3
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
4. 4
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
Diversity of plastids produced by
secondary endosymbiosis. Studies
of plastid-bearing eukaryotes
suggest that all plastids evolved
from a gram-negative
cyanobaderium that was engulfed
by an ancestal heterotrophic
eukaryote (primary endosymbiosis).
That ancestor then diversified into red algae and green algae. Some of
which were subsequently engulfed by other eukaryot (secondary
endosybiosis).
5. 5
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
Diversity of plastids produced by
secondary endosymbiosis. Studies
of plastid-bearing eukaryotes
suggest that all plastids evolved
from a gram-negative cyanobaderium that was engulfed by an ancestal heterotrophic eukaryote (primary
endosymbiosis). That ancestor then diversified into red algae and green algae. Some of which were
subsequently engulfed by other eukaryot (secondary endosybiosis).
6. Nutrisi pada protista
6
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
- Fotoautotrof karena beberapa diantaranya mempunyai klorolast
- Heterotrof dengan mengabsorpsi molekul organik
- Mixotroph, kombinasi antara nutrisi fotosintesis dan heterotrof
Siklus hidup & reproduksi pada protista
- Beberapa aseksual, yang lainnya seksual dengan menunjukkan peristiwa
meiosis & fertilisasi
7. 7
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
Three types of sexual life cycles. The common feature of all three cycles is the alternation of
meiosis and fertilization, key events that contribute to genetic variation among offspring.
The cycles differ in the liming of these two key events.
9. 9
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
1. Excavata
Giardia intestinalis, salah
satu contoh diplomonad
penyebab diare, parasit
saluran pencernaan manusia.
EXCAVATA dicirikan dengan adanya “excavated” groove
pada salah satu sisi tubuhnya.
Diplomonad dicirikan dengan adanya mitosom.
Parabasalid dicirikan dengan adanya hidrogenosom.
Euglenozoa berbentuk spiral atau batang berflagel.
Trichomonas spp. salah satu contoh
parabasalid parasit/ komensal dalam
saluran intestin & urogenital.
Trypanosoma, salah satu
contoh euglenozoid penyebab
penyakit tidur, berada diantara
sel darah merah
10. 10
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
2. Chromalveolata
Alveolata dicirikan dengan adanya alveoli (kantung
sitoplasma dekat membran, berfungsi mengatur
keseimbangan osmosis).
Contoh:
Gonyaulax penyebab red tide
Plasmodium falciparum
dalam darah manusia
Paramecium
11. 11
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
2. Chromalveolata Stramenophyla: berflagel atau pilus, beberapa berbentuk
benang, bersifat kemoorganotrof & fototrof.
Ragam bentuk sel diatom, berperan
penting sebagai organisme
fotosintetik di perairan.
Phytoptora infestas
penyebab penyakit lite
bright pada kentang.
Dinobrion hidup
di air tawar dan
laut
Contoh: Diatom, alga pirang/coklat, Phytoptora infestans, dll.
Rumput laut Postelsia
& Laminaria, contoh
jenis alga coklat
12. 12
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
3. Rhizaria
RHIZARIA merupakan kelompok amoeba, mempunyai
pseudopodia berbentuk benang yang berfungsi untuk
beregrak & menangkap mangsa.
Contoh chlorarachinophyte, Chlorarachnion
reptans sebagai organisme fotosintetik di
perairan tropis.
Chlorarachniophytes: kelompok alga berklorofil juga memangsa bakteri &
protista (mixotroph), uniseluler, hidup di pantai/laut tropis.
13. 13
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
3. Rhizaria
Pseudopodia
Contoh foram, Globigerina.
Cangkangnya dapat mengeras
dan menjadi fosil.
Foraminifera:
mempunyai psudopodia berbentuk benang,
cangkang berpori (disebut test) yg terbuat dari kalsium
karbonat, bersimbiosis dengan alga fotosintetik,
habitat perairan laut & tawar.
14. 14
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
3. Rhizaria Radiolaria:
mempunyai psudopodia berbentuk benang, tubuh simetri
radial, heterotrof, cangkang terbuat dari silika, habitat
perairan laut.
Ragam bentuk radiolaria. Cangkang
dapat membentuk fosil radiolaria.
Pseudopodia muncul dari
sumbu radial tubuh.
15. 15
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
4. Archaeplastida ARCHAEPLASTIDA lebih mirip dengan tumbuhan.
Alga hijau & alga merah merupakan hasil evolusi
simbiosis primer (bersifat fotosintetik)
Bonnemaisonia
hamifera untuk bahan
makanan & industri
Alga Merah:
dikenal juga dengan rumput laut,
mempunyai pigmen fikoeritrin,
Porphyra, di Jepang
disebut nori, sebagai
makanan tradisional
sebagian besar multiseluler, talus berbentuk
filamen & bercabang, tidak mempunyai flagel
selama siklusnya, hidup di laut tropis pada
berbagai tingkat kedalaman.
16. 16
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
4. Archaeplastida
Alga Hijau:
mempunyai pigmen
kloroplas yang
strukturnya mirip
pada tumbuhan darat,
habitat di air tawar,
asin, dan terestrial. Terdiri dari
2 kelompok: Chlorophyta & Charophyta
17. 17
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
4. Archaeplastida Chlorophyta
Chlorophya uniseluler membentuk “watermelon snow algal
bloom” akibat adanya pigmen karotenoid yang menyebab-
kan salju berwarna kemerahan.
Chlorophyta berkoloni, terdiri dari
ratusan sel biflagel yang terikat
dalam matriks gelatin yang saling
berhubungan dengan cytoplasmic
strand. Reproduksi dilakukan
dengan melepaskan "daughter"
colonies.
Pada Caulerpa, filamen talus
kehilangan dinding sel
sehingga bersifat
multinuklet (supercell).
Pada Ulva (selada laut),
lembaran talus bersifat true
multicellular & mempunyai
holdfast.
18. 18
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
5. Unikonta
UNIKONTA merupakan super grup yang
evolusinya lebih mengarah ke dunia hewan
dan fungi. Berdasarkan hipotesis, unikonta
merupakan kelompok eukariot pertama yang
mengalami divergensi (benarkah ?)
Amoebozoa:
Anggotanya terdiri dari amoeba dengan pseudopodia bentuk lobe/ tabung atau
benang.
Ophistokont:
Dibandingkan kelompok protista lainnya, Ophistokont lebih mirip fungi dan hewan.
19. 19
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
5. Unikonta Slime mold (mycetozoa)
- membentuk tubuh buah (fruiting body) yang
membantu dalam penyebaran spora.
- berdasarkan siklus hidupnya, mengalami
divergensi menjadi 2:
plasmodial slime mold & cellular slime mold
Plasmodial slime mold:
• Berwarna kuning atau orange
• Hidup ditempat lembab
• Terbentuk plasmodium pada salah satu tahap
selama siklus hidupnya. Plasmodium merupakan
massa sitoplasma uniseluler tanpa sekat membran.
• Siklus diploid mendominasi
Pertumbuhan plasmodial slime mold
pada cawan petri
21. 21
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
5. Unikonta
Cellular slime mold:
• Hidup di tempat lembab
• Terbentuk sel bebas/ soliter pada salah satu tahap selama siklus hidupnya
dan merupakan feeding stage. Sel-sel akan membentuk agregat jika kondisi
lingkungan buruk.
• Siklus haploid mendominasi
Pertumbuhan cellular slime mold pada cawan
petri
23. 23
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
1. Jelaskan perbedaan monera dan protista dari segi struktur/ komponen
selulernya dan cara reproduksinya.
2. Jelaskan bagaimana proses simbiosis yang mempengaruhi perkembangan
keanekaragaman pada protista.
3. a. Sebutkan 5 super grup pada kingdom protista
b. Sebutkan ciri utama pada masing-masing super grup.
4. a. Sebutkan dua contoh spesies protista yang menguntungkan dan bentuk
keuntungan yang diberikan.
b. Sebutkan dua contoh spesies protista yang merugikan dan bentuk
kerugian yang ditimbulkan.
Ayo Uji Diri
25. FUNGI (JAMUR, CENDAWAN)
Protista dan fungi merupakan organisme
eukariot yang berevolusi dari monera diikuti
dengan peristiwa endosimbiosis
Mempunyai struktur tubuh yang unik
Menghasilkan spora baik secara seksual dan aseksual
Bersifat heterotrof dengan cara absorpsi
Nenek moyang fungi berasal dari protista akuatik
uniseluler dan berflagel.
Mempunyai peranan ekologi yang sangat beragam
25
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
26. Protista dan fungi merupakan organisme eukariot yang berevolusi dari
monera diikuti dengan peristiwa endosimbiosis
26
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
27. Struktur tubuh fungi
27
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
- Struktur tubuh berupa sel tunggal (pada kelompok yeast) dan berupa
filamen pada fungi multiseluler. Filamen = hifa, kumpulan hifa = miseium
- Ukuran tubuh mikroskopis dan makroskopis
- Hifa tersusun oleh sel-sel tubuler berisi sitoplasma yang dilapisi dinding
sel yang mengandung kitin.
28. 28
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
Kenampakan miselium fungi
Fusarum sp. yang tumbuh di media
agar-agar di laboratorium
Sel Saccharomyces sp. dibawah
mikroskop, tampak sel induk
sedang bertunas membentuk sel
anakan.
29. 29
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
Structure of a multicellular fungus.
The top photograph shows the
sexual structures. In this case
called mushrooms of the penny
bun fungus (Boletus edulis).
The bottom photograph shows a
mycelium growing on fallen conifer
needles.
The inset LM shows hyphae,
30. 30
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
Banyak fungi bersifat dimorfisme (perubahan struktur karena pengaruh
lingkungan).
Dimorphism in fungi:
(a) Hyphae of Mucor (667X).
(Courtesy Michael E. Oriowski,
Louisiana State University)
(b) Yeast form of Mucor (667X).
(Courtesy Michael E. Oriowski,
Louisiana State University)
31. Fungi bersifat heterotrof
31
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
Fungi mempunyai kemampuan heterotrofik yang tinggi dengan
memanfaatkan berbagai jenis substrat. Hal ini dimungkinkan karena
kemampuannya menghasilkan banyak jenis enzim ekstraseluler.
32. Reproduksi pada fungi
32
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
Selama siklus hidupnya, dihasilkan spora aseksual dan seksual sebagai
alat perkembangbiakan.
Selama siklus hidup aseksual dihasilkan spora aseksual (n) melalui
mitosis. Selama siklus hidup seksual dihasilkan spora seksual (n)
melalui proses karyogami dan membelah secara meiosis.
Tahap reproduksi seksual diawali dengan plasmogami yaitu fusi
sitoplasma dari miselium yang berbeda. Selanjutnya karyogami yaitu
fusi nukleus haploid menghasilkan nukleus diploid.
Siklus hidup fungi multiseluer terdiri dari siklus aseksual dan seksual.
34. 34
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
The formation of asexual spores (conidiospores).
(a) Brushlike clusters of chains of spores (1,400X) of the fungus Penicillium. (Andrew
Syred/Photo Researchers, Inc.)
(b) Spores of the rose rust fungus Phragmidium (1,000X). (Bruce Iverson/Visuals Unlimited).
35. 35
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
Keanekaragaman fungi
Berdasarkan data sekuen DNA
mengindikasikan bahwa fungi
berkerabat dekat dengan Nucleariid
yaitu kelompok amuba pemakan alga
dan bakteri.
41. 41
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
Keanekaragaman struktur dan fungsi
Penicillium, a mold commonly
encountered as a decomposer,
forming furry carpets on fruit, bread, and
other food. The bead-like clusters in the
colorized SEM are conidia, structures
involved in asexual reproduction
Lichen Housemates. A lichen is not a single
organism but a fungus living in symbiosis
with either a cyanobacterium or a green alga.
Members of the pair can be separated, and
each will live a normal life by itself.
42. 42
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
Keanekaragaman struktur dan fungsi
Pemanfaatannya dalam pengolahan
makanan dan minuman:
Tempe
Beer
Keju
Edible (dapat dimakan)
Penghasil antibiotik dan racun
43. 43
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
Keanekaragaman struktur dan fungsi
Mycorrhiza: fungi yang hidup mutualistik dengan akar tanaman, berfungsi
membantu akuisisi mineral dari tanah.
Mikoriza terdiri dari beberapa tipe:
- Ektomikoriza
- Mikoriza arbuskular
46. 46
ERNIN HIDAYATI/MIPA UNRAM
Ayo Uji Diri
1. Jelaskan perbedaan proses endosimbiosis yang mengakibatkan perbedaan
sifat nutrisi pada fungi dan tumbuhan.
2. Buatlah gambar fungi makroskopis yang dapat ditemukan di hutan dan
tunjukkan bagian-bagian tubuhnya.
3. Sebutkan 5 kelompok utama fungi dan ciri utamanya.
4. Jelaskan contoh siklus hidup fungi (pilih salah satu jenis fungi)
5. Sebutkan masing-masing 2 contoh spesies fungi:
a. Penyebab penyakit pada manusia/hewan
b. Penyebab penyakit pada tumbuhan
c. Enak dimakan
d. Digunakan dalam pengolahan makanan
e. Digunakan dalam pengolahan minuman
f. Penghasil enzim
g. Penghasil antibiotik
h. Pembusuk