2. Conflict can be compared to an iceberg…
Dalam kebanyakan
kasus konflik hanya
perilaku, pernyataan
dan posisi yang
terlihat oleh orang
lain.
Sedangkan
Aspek tak terlihat dari
konflik adalah latar
belakang pihak
individu atau
kelompok, sikap,
harapan, impian,
keinginan, sakit hati,
ketakutan, kebutuhan,
perasaan, emosi,
rencana tersembunyi
dan strategi.
3. HUBUNGAN KONFLIK DENGAN KUALITAS KINERJA
Tinggi
Rendah
Kinerja
Tinggi
Tingkat Konflik
Stephen Robbins(1996)
A B C
4. Situasi Tingkat
Konflik
Tipe Konflik Karakteristik Internal
Organisasi
Kualitas
Layanan
A Rendah / Tidak ada
konflik
Disfungsional - Apatis
- Stagnan
- Tdk Responsif
- Kekurangan ide
Rendah
B Optimal Fungsional - Hidup
- Kritis-diri
- Inovatif
Tinggi
C Tinggi Disfungsional - Mengganggu
- Kacaubalau
- Tidak Kooperatif
Rendah
5.
6.
7. Eskalasi Konflik - Sembilan Tahapan
Manusia memiliki hubungan khusus dengan hukum gravitasi. bilamana sesuatu yang
tampaknya sulit dan terasa berat maka itu benar-benar akan menarik manusia ke tanah.
Gangguan Eskalasi konflik dapat menarik manusia ke bawah seperti pasir hisap, dan jika
tidak ada titik balik, akan berakhir di jurang.
8. Unjuk Kekuatan/ posisi
ketegangan dan bentrokan
tapi kerjasama masih lebih
besar dari persaingan
Polarisasi perasaan, berpikir dan
bertindak, berupaya untuk
mendominasi posisi
tanpa ada perantara
Tidak ada lagi
kata-kata tetapi
tindakan
kehilangan empati
rivalitas atau persaingan
lebih besar dari
kerja sama
10. perusakan terbatas
sinisme manusia
moral terabaikan
berupaya intervensi
ekstrim
Pertikaian,saling
melumpuhkan dan
memecah belah
sistem bermusuhan
kehancuran:
Fisik, mental
spiritual, sosial
dan ekonomis
jatuh ke jurang kehancuran
total konfrontasi
Tidak ada jalan kembali
tidak terkendali
Kebijakan hilang dr sifat
manusia
11.
12. STRATEGI INTERVENSI
KONFLIK
1. NEGOSIASI
Para Pihak bertemu (biasanya tanpa
bantuan pihak ke-3) untuk
menyelesaikan perbedaan
2. Fasilitasi
Pihak ke 3 yg Netral atau profesional membantu
untuk meningkatkan komunikasi antara
pihak, biasanya dalam pertemuan
3. Konsiliasi
Pihak ke-3 bertindak
sebagai "perantara" para
pihak untuk
mempertemukan dan
menyelesaikan
perbedaan atau
perselisihan
4. Mediasi
Pihak ke-3 yg netral membantu
para pihak untuk menyelesaikan
perbedaan itu sendiri,
meningkatkan
hubungan antara pihak
5. Arbitrasi
Pihak ke-3 netral
mendengar kedua
sudut pandang dan
kemudian
membebankan keputusan
6. Ajudikasi/litigasi
Mengadili/menghakimi
membebankan keputusan
setelah mendengar argumen
hukum dari kedua belah pihak
sesuai dengan prosedur
hukum yang berlaku
7.Kekerasan/Pemaksaan
Kekuatan atau kekerasan
digunakan dengan
cara yang dominan untuk
memaksakan
keputusan atau untuk
memaksa 'solusi'
14. Penggunaan Berbagai Pendekatan
Resolusi-Konflik (1 dari 3)
Pendekatan mendominasi – digunakan
pada hal-hal penting Ketika diyakin
pasti benar, dan keuntungan resolusi
melebihi kerugian perasaan negatif dari
kelompok yang terdominasi
Pendekatan mengakomodasi –
digunakan pada perselisihan yang lebih
penting bagi kelompok lain daripada
bagi kelompok Anda
15. Pendekatan menyelesaikan-masalah – digunakan
bila kedua kelompok bersedia meluangkan waktu
dan usaha untuk mencapai resolusi yang
memaksimalkan hasil semua orang
Pendekatan menghindar – digunakan terutama
untuk mendapatkan lebih banyak waktu
17. NEGOSIASI
proses penetapan keputusan secara
bersama dimana pihak-pihak yang
terlibat memiliki preferensi yang
berbeda.
suatu cara untuk menetapkan
keputusan yang dapat disepakati
dan diterima oleh dua pihak dan
menyetujui apa dan bagaimana
tindakan yang akan dilakukan di
masa mendatang.
18. Karakteristik utama negosiasi
1. Senantiasa melibatkan orang ;
2. terdapat ancaman terjadinya atau di dalamnya
mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal sampai
terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi;
3. menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu –baik berupa
tawar menawar (bargain) maupun tukar menukar (barter);
4. berbentuk tatap-muka –yang menggunakan bahasa lisan,
gerak tubuh maupun ekspresi wajah;
5. negosiasi menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu
yang belum terjadi dan diinginkan terjadi;
6. ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang
diambil oleh kedua belah pihak, meskipun kesepakatan itu
misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.
19. Unsur-unsur Negosiasi
Ketergantungan dalam suatu tingkatan, antara
pihak pihak yang terlibat
Ketidaksepakatan atau konflik (baik konflik
nyata atau yang tersembunyi)
Interaksi yang oportunistik (setiap pihak punya
keinginan untuk berusaha mempengaruhi orang
lain)
Kesepakatan.
20. TUJUAN NEGOSIASI
Tujuan agresif - berusaha memperoleh keuntungan
dari kerugian (damage) pihak lawan.
Tujuan kompetitif - berusaha memperoleh sesuatu
yang lebih (getting more) dari pihak lawan
Tujuan kooperatif - berusaha memperoleh
kesepakatan yang saling menguntungkan (mutual
gain)
Tujuan pemusatan diri - berusaha memperoleh
keuntungan tanpa memperhatikan penerimaan
pihak lain
Tujuan defensif - berusaha memperoleh hasil
dengan menghindari yang negatif
Tujuan kombinasi
21. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam negosiasi
Latar belakang terjadinya konflik
Kategori pihak-pihak yang terlibat dalam
konflik.
Kompleksitas masalah yang akan
dipecahkan
Kompleksitas organisasi