SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
CONFLICT AND NEGOTIATION
PERILAKU KEORGANISASIAN
Oleh :
RAHMAD AGUNG NUGRAHA, S, Psi,
M.Si
Definisi Konflik
• Konflik dapat
didefinisikan sebagai
suatu proses yang mulai
bila satu pihak
merasakan bahwa suatu
pihak lain telah
mempengaruhi secara
negatif, sesuatu yang
diperhatikan pihak
pertama.
Konflik Merupakan Masalah Persepsi
 Suatu titik pada setiap kegiatan yang
tengah berlangsung bila suatu interaksi
“bersilangan” dapat menjadi suatu konflik
antar pihak.
 Hal ini meliputi rentang yang luas dari
konflik yang dialami seseorang dalam
organisasi.
 Ketidakcocokan tujuan
 Perbedaan dalam penafsiran makna
 Ketidaksetujuan berdasarkan
pengharapan perilaku.
 Konflik harus dipahami oleh pihak-pihak
yang bersangkutan, apakah konflik ada
atau tidak merupakan masalah persepsi.
Konflik Fungsional Vs Disfungsional
Konflik Fungsional
Konflik yang mendukung tujuan
dan memperbaiki kinerja
kelompok
Konflik Disfungsional
Konflik yang
mengganggu kinerja
kelompok
2 pandangan konflik
• Pandangan tradisional, dan
• Pandangan interaksionis
Pandangan Tradisional
Penyebab :
• Komunikasi yang buruk
• Kurangnya keterbukaan
• Kegagalan dalam
menafsirkan kebutuhan
anggota organisasi
Pandangan Tradisional : Keyakinan bahwa semua konflik
merugikan dan harus dihindari.
Pandangan Interaksionis
• Pandangan interaksionis
Keyakinan bahwa konflik tidak
hanya merupakan sebuah paksaan
yang positif dalam suatu kelompok
tetapi juga sangat diperlukan bagi
suatu kelompok untuk bekerja
dengan lebih efektif.
• Pandangan interaksionis tidak
berpendapat bahwa semua konflik
adalah baik. Beberapa konflik
mendukung tujuan kelompok dan
memperbaiki kenerjanya, inilah
ragam konflik yang konstruktif,
fungsional tetapi ada juga konflik
yang merintangi kinerja kelompok,
ini adalah ragam konflik yang
disfungsional atau destruktif.
Tipe dan lokus konflik
Salah satu untuk memahami suatu konflik adalah
mengidentifikasi tipe kesepakatan dan lokus konflik
atau dimana konflik terjadi. Konflik dapat
dikategorikan menjadi tiga kategori kesepakatan
yaitu tugas, hubungan, proses.
Konflik tugas terkait dengan kandungan dan tujuan
pekerjaan.
Konflik hubungan menitikberatkan pada hubungan
interpersonal.
Konflik proses mengenai bagaimana menyelesaikan
segala pekerjaan yang ada.
Lokus Konflik
Sedangkan lokus konflik terdapat tiga tipe
dasar lokus konflik
1. konflik dyadic yaitu konflik yang terjadi
diantara dua orang
2. konflik intagrup yaitu konflik yang terjadi di
dalam sebuah kelompok atau tim,
3. konflik antar kelompok yaitu konflik diantara
kelompok atau tim yang berbeda.
Konflik Bisa Dijadikan
Seproduktif Mungkin.
• Dari definisi konflik, tipe dan lokusnya konflik
dapat membantu untuk menyadari bahwa
kemungkinan terjadinya suatu konflik
takterelakkan dalam suatu organisasi, dan
ketika itu terjadi di suatu organisasi hal ini bisa
dijadikan seproduktif mungkin.
Proses Konflik
Proses konflik memiliki lima tahap yaitu :
1. Pertentangan yang berpotensial atau
ketidaksesuaian
2. Kognisi dan personalisasi
3. Niat
4. perilaku, dan
5. hasil.
Proses Konflik
 Komunikasi
– Kesulitan dalam mengartikan kata, kesalahpahaman, dan gangguan dalam komunikasi
(termasuk juga overcommunication)
 Struktur
– Ukuran dan spesialisasi pekerjaan
– Kejelasan yurisdiksi
– Kecocokan anggota atau tujuan
– Gaya kepemimpinan
– Sistem penghargaan
– Ketergantungan kelompok
 Varibel Pribadi
– Perbedaan sistem penilaian individu (e.g. kesan pertama)
– Tipe kepribadian
Tahap I : Pertentangan yang berpotensial atau ketidaksesuaian
Tahap 2 : Kognisi dan Personalisasi
Konflik yang dipersepsikan
Kesadaran satu atau lebih pihak
mengenai kondisi yang
menciptakan kesempatan
tumbuhnya konflik
Konflik yang dirasakan
Keterlibatan emosional dalam
suatu konflik yang menciptakan
kegelisahan, ketegangan, frustasi
dan permusuhan.
Tahap 3 : NIAT
Berkompetisi
Keinginan untuk memuaskan kepentingan satu pihak dengan tidak mempedulikan
dampaknya terhadap pihak lain.
Berkolaborasi
Situasi dimana pihak-pihak yang berkonflik, masing-masing ingin memuaskan sepenuhnya
dari semua pihak.
Menghindari
Keinginan untuk menarik diri atau menekan konflik.
Mengakomodasi
Kesediaan dari satu pihak untuk mengutamakan kepentingan lawan.
Berkompromi
Situasi dimana tiap pihak dalam konflik bersedia untuk mengorbankan sesuatu
LIMA GAYA PENANGANAN KONFLIK
ASSERTIF
TIDAK
K
E
T
E
G
U
H
A
N
KOMPETISI KOLABORASI
KOMPROMI
MENGHINDAR AKOMODASI
TIDAK KOOPERATIF
KERJA SAMA
Tahap 4 : Perilaku
Manajemen Konflik
Penggunaan teknik pemecahan dan perangsangan untuk mencapai tingkat konflik yang
diinginkan.
Tahap 5 : Hasil
• Hasil Fungsional
– Meningkatkan kinerja kelompok
– Memperbaiki kualitas keputusan
– Merangsang kreativitas dan inovasi.
– Mendorong minat dan keingintahuan.
– Penyediaan sarana untuk penyelesaian
masalah.
– Menciptakan lingkungan untuk
evaluasi diri dan perubahan.
 Hasil Disfungsional
– Meningkatkan ketidakpuasan
– Menurunkan keefektifan kelompok
– Menghambat komunikasi
– Menurunkan kepaduan kelompok
– Pertengkaran antara anggota
kelompok
Bagaimana Menciptakan
Konflik Fungsional?
• Reward and Punishment (e.g. HP)
HP memberikan rewards pada karyawannya yang memiliki dan
mempertahankan pendapat/ide yang mereka yakini benar, walaupun
pendapat/ide tersebut ditolak oleh pihak management.
Punishment dapat diberikan pada para avoiders.
• Formal system (e.g. Herman Miller Inc. & IBM)
Herman Miller Inc. memiliki sistem formal, dimana para bawahan dapat
memberikan evaluasi dan kritik pada para atasannya.
Conflict
and Unit
Performance
Negoisasi
• Negoisasi dapat
didefinisikan sebagai
proses yang terjadi
ketika dua atau lebih
pihak memutuskan
bagaimana
mengalokasikan sumber
daya yang langka.
The Best Alternative To a
Negotiated Agreement
• BATNA
• The Best Alternative
To a Negotiated
Agreement; Nilai
terendah yang bisa
diterima individu
untuk mencapai
kesepakatan dalam
negoisasi.
Strategi Tawar - Menawar
Tawar – Menawar Distributif
Perundingan yang mencoba membagi-bagikan sumber daya
dalam jumlah tetap; suatu situasi kalah-menang.
Tawar – Menawar Integratif
Perundingan yang mencoba mencari satu penyelesaian
atau lebih yang bisa menciptakan situasi menang-menang
Tawar – Menawar Distributif vs
Integratif
Bargaining Distributive Integrative
Characteristic Characteristic Characteristic
Available resources Fixed amount of Variable amount of
resources to be divided resources to be divided
Primary motivations I win, you lose I win, you win
Primary interests Opposed to each other Convergent or congruent
with each other
Focus of relationships Short term Long term
Source: Based on R. J. Lewicki and J. A. Litterer, Negotiation (Homewood, IL: Irwin, 1985), p. 280.
Proses
negoisasi
Persiapan dan Perencanaan
• Apa sifat konflik
• Munculnya peristiwa menuju negosiasi
• Siapa yang terlibat dan apa yang mereka pikirkan
• Apa yang Anda inginkan dari negosiasi
• Apa tujuan Anda
• Dan Sebagainya.
• Mengembangkan strategi seperti seorang ahli
main catur.
Definisi aturan main
• Siapa yang akan melakukan negosiasi
• Dimana hal itu akan berlangsung
• Kendala-kendala apa, waktu, dll
• Membatasi masalah yang akan negosiasi
• Selama fase ini, para pihak juga akan bertukar
proposal awal atau permintaan mereka.
Klarifikasi dan Justifikasi
Ketika posisi awal telah ditukar, Anda dan
pihak lain akan menjelaskan, memperkuat,
memperjelas, mendukung dan membenarkan
permintaan Anda.
Fase ini perlu tidak menjadi konfrontatif
kesempatan ini untuk mendidik dan
menginformasikan satu sama lain pada isu-isu.
Bargaining dan Problem Solving
• Inti dari proses negosiasi adalah memberi dan
mengambil sebenarnya mencoba untuk
membicarakan kesepakatan.
• Pada fase ini, KONSESI yang ragu perlu
dilakukan oleh kedua belah pihak..
Closure dan Implementasi
• Membuat perjanjian
• Mengembangkan prosedur untuk
melaksanakan dan monitoring
ISU DALAM NEGOSIASI
 Peran mood dan Kepribadian dalam Negosiasi
 Negosiator yang berada di suasana hati yang positif menegosiasikan
hasil yang lebih baik daripada mereka yang berada di suasana hati
yang kurang positif.
 Perbedaan Gender
 Apakah laki-laki dan perempuan bernegosiasi berbeda
 Tidak mempengaruhi jenis kelamin hasil negosiasi
 Perbedaan budaya
 Italia, Jerman dan Perancis yang mengkritik sebelum mereka
melakukan pujian
 Eksekutif India digunakan untuk mengganggu satu sama lain
 Dan Sebagainya.
Perundingan Pihak Ketiga
Mediator
Pihak ketiga yang bersifat netral dan memfasilitasi
penyelesaian perundingan dengan menggunakan
penalaran, persuasi dan saran-saran sebagai
alternatif.
Arbitrator
Pihak ketiga yang memiliki
kewenangan untuk
memaksakan kesepakatan.
Konsultan
Pihak ketiga yang tidak
memihak, terampil dalam
manajemen konflik, yang
mencoba memberikan
penyeleseian keputusan yang
kreatif melalui komunikasi dan
analisis.
Pendamai
Pihak ketiga yang dipercayai dimana menyediakan
sambungan komunikasi informal antara negosiator
dan lawannya.
Kelebihan dan kelemahan
dalam chapter ini
Kelebihan
• Chapter ini mendeskripsikan konflik
yang konstruktif maupun destruktif
terhadap fungsi kelompok dan
memberikan saran bahwa negoisasi
diharapkan dilakukan secara terus-
menerus dalam kelompok dan
organisasi. Tawar menawar distributive
dapat memecahkan persoalan atau
pertentangan tetapi sering
mempengaruhi secara negative
kepuasan satu atau lebih negosiator
karena difokuskan pada jangka pendek
dan bersifat konfrontasional.
Sebaliknya, tawar integrative cenderung
memberikan hasil yang memuaskan
semua pihak dan membina hubungan
yang tahan lama.
kelemahan
• Chapter ini kurang
memberikan penjabaran atau
pembahasan mengenai
memecahan konflik antar
kelompok dan efektivitas
pemecahan konflik serta
perspektif perubahan perilaku
/modifikasi perilaku dengan
mempertimbangkan metode-
metode mengelola hubungan
antar kelompok.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Bab 10-kekuasaan-dan-politik
Bab 10-kekuasaan-dan-politikBab 10-kekuasaan-dan-politik
Bab 10-kekuasaan-dan-politikSyahral Ahmad
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasionaldina febriana
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorDadang Solihin
 
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"navyndl29
 
Kelompok 1 strategi operasi jasa
Kelompok 1 strategi operasi jasaKelompok 1 strategi operasi jasa
Kelompok 1 strategi operasi jasanuru atika
 
Kuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflikKuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflikFrans Dione
 
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAINING
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAININGMateri "Negosiasi Bisnis" TRAINING
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAININGKanaidi ken
 
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikPasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikFisa Tiana
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings groupgilang dwi jatnika
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3dandypl
 
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)sudarsono mr
 
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam OrganisasiKepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam OrganisasiLisa Ramadhanty
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuYesica Adicondro
 
Mengelola Konflik Organisasi
Mengelola Konflik OrganisasiMengelola Konflik Organisasi
Mengelola Konflik OrganisasiSiti Sahati
 

What's hot (20)

Bab 10-kekuasaan-dan-politik
Bab 10-kekuasaan-dan-politikBab 10-kekuasaan-dan-politik
Bab 10-kekuasaan-dan-politik
 
Kelompok dan team
Kelompok dan teamKelompok dan team
Kelompok dan team
 
Contoh Job Analysis
Contoh Job AnalysisContoh Job Analysis
Contoh Job Analysis
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasional
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
 
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
 
Kelompok 1 strategi operasi jasa
Kelompok 1 strategi operasi jasaKelompok 1 strategi operasi jasa
Kelompok 1 strategi operasi jasa
 
Kuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflikKuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflik
 
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAINING
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAININGMateri "Negosiasi Bisnis" TRAINING
Materi "Negosiasi Bisnis" TRAINING
 
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikPasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
TUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI
TUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASITUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI
TUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3
 
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
 
Perilaku kelompok
Perilaku kelompokPerilaku kelompok
Perilaku kelompok
 
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam OrganisasiKepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
 
Pengamatan lingkungan
Pengamatan lingkunganPengamatan lingkungan
Pengamatan lingkungan
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
Mengelola Konflik Organisasi
Mengelola Konflik OrganisasiMengelola Konflik Organisasi
Mengelola Konflik Organisasi
 

Similar to Conflict and negotiation

Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.pptMateri Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.pptNurulEfiningsih2
 
Konflik Pemasaran
Konflik PemasaranKonflik Pemasaran
Konflik Pemasarandewantimega
 
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan NegosiasiTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan NegosiasiDiana Amelia Bagti
 
manajemen konflik
manajemen konflikmanajemen konflik
manajemen konflikvika
 
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...Hospitality Industry
 
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflikonsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflikintensifrsra
 
Konflik keorganisasian fd
Konflik keorganisasian   fdKonflik keorganisasian   fd
Konflik keorganisasian fdFrans Dione
 
Konflik keorganisasian fd
Konflik keorganisasian   fdKonflik keorganisasian   fd
Konflik keorganisasian fdFrans Dione
 
Kuliah 4
Kuliah   4Kuliah   4
Kuliah 4ssjsk
 
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)Theresia Maryani
 
Manajemen Konflik.pptx
Manajemen Konflik.pptxManajemen Konflik.pptx
Manajemen Konflik.pptxRevaYuliani2
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen KonflikUFDK
 
Konflik dan perundingan dalam komunikasi
Konflik  dan  perundingan  dalam  komunikasiKonflik  dan  perundingan  dalam  komunikasi
Konflik dan perundingan dalam komunikasiSky Red
 

Similar to Conflict and negotiation (20)

8 konflik-nego
8   konflik-nego8   konflik-nego
8 konflik-nego
 
Bab 14
Bab 14Bab 14
Bab 14
 
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.pptMateri Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
 
Konflik
KonflikKonflik
Konflik
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Konflik Pemasaran
Konflik PemasaranKonflik Pemasaran
Konflik Pemasaran
 
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan NegosiasiTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
 
manajemen konflik
manajemen konflikmanajemen konflik
manajemen konflik
 
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
 
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflikonsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
 
Konflik keorganisasian fd
Konflik keorganisasian   fdKonflik keorganisasian   fd
Konflik keorganisasian fd
 
Konflik keorganisasian fd
Konflik keorganisasian   fdKonflik keorganisasian   fd
Konflik keorganisasian fd
 
Kuliah 4
Kuliah   4Kuliah   4
Kuliah 4
 
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)
Psikologi Industri dan Organisasi (Tipe-tipe Konflik)
 
PELATIHAN MANAJEMEN KONFLIK
PELATIHAN MANAJEMEN KONFLIKPELATIHAN MANAJEMEN KONFLIK
PELATIHAN MANAJEMEN KONFLIK
 
9 teknik negosiasi
9 teknik negosiasi9 teknik negosiasi
9 teknik negosiasi
 
Manajemen_Konflik.pdf
Manajemen_Konflik.pdfManajemen_Konflik.pdf
Manajemen_Konflik.pdf
 
Manajemen Konflik.pptx
Manajemen Konflik.pptxManajemen Konflik.pptx
Manajemen Konflik.pptx
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Konflik dan perundingan dalam komunikasi
Konflik  dan  perundingan  dalam  komunikasiKonflik  dan  perundingan  dalam  komunikasi
Konflik dan perundingan dalam komunikasi
 

Conflict and negotiation

  • 1. CONFLICT AND NEGOTIATION PERILAKU KEORGANISASIAN Oleh : RAHMAD AGUNG NUGRAHA, S, Psi, M.Si
  • 2. Definisi Konflik • Konflik dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mulai bila satu pihak merasakan bahwa suatu pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang diperhatikan pihak pertama.
  • 3. Konflik Merupakan Masalah Persepsi  Suatu titik pada setiap kegiatan yang tengah berlangsung bila suatu interaksi “bersilangan” dapat menjadi suatu konflik antar pihak.  Hal ini meliputi rentang yang luas dari konflik yang dialami seseorang dalam organisasi.  Ketidakcocokan tujuan  Perbedaan dalam penafsiran makna  Ketidaksetujuan berdasarkan pengharapan perilaku.  Konflik harus dipahami oleh pihak-pihak yang bersangkutan, apakah konflik ada atau tidak merupakan masalah persepsi.
  • 4. Konflik Fungsional Vs Disfungsional Konflik Fungsional Konflik yang mendukung tujuan dan memperbaiki kinerja kelompok Konflik Disfungsional Konflik yang mengganggu kinerja kelompok
  • 5. 2 pandangan konflik • Pandangan tradisional, dan • Pandangan interaksionis
  • 6. Pandangan Tradisional Penyebab : • Komunikasi yang buruk • Kurangnya keterbukaan • Kegagalan dalam menafsirkan kebutuhan anggota organisasi Pandangan Tradisional : Keyakinan bahwa semua konflik merugikan dan harus dihindari.
  • 7. Pandangan Interaksionis • Pandangan interaksionis Keyakinan bahwa konflik tidak hanya merupakan sebuah paksaan yang positif dalam suatu kelompok tetapi juga sangat diperlukan bagi suatu kelompok untuk bekerja dengan lebih efektif. • Pandangan interaksionis tidak berpendapat bahwa semua konflik adalah baik. Beberapa konflik mendukung tujuan kelompok dan memperbaiki kenerjanya, inilah ragam konflik yang konstruktif, fungsional tetapi ada juga konflik yang merintangi kinerja kelompok, ini adalah ragam konflik yang disfungsional atau destruktif.
  • 8. Tipe dan lokus konflik Salah satu untuk memahami suatu konflik adalah mengidentifikasi tipe kesepakatan dan lokus konflik atau dimana konflik terjadi. Konflik dapat dikategorikan menjadi tiga kategori kesepakatan yaitu tugas, hubungan, proses. Konflik tugas terkait dengan kandungan dan tujuan pekerjaan. Konflik hubungan menitikberatkan pada hubungan interpersonal. Konflik proses mengenai bagaimana menyelesaikan segala pekerjaan yang ada.
  • 9. Lokus Konflik Sedangkan lokus konflik terdapat tiga tipe dasar lokus konflik 1. konflik dyadic yaitu konflik yang terjadi diantara dua orang 2. konflik intagrup yaitu konflik yang terjadi di dalam sebuah kelompok atau tim, 3. konflik antar kelompok yaitu konflik diantara kelompok atau tim yang berbeda.
  • 10. Konflik Bisa Dijadikan Seproduktif Mungkin. • Dari definisi konflik, tipe dan lokusnya konflik dapat membantu untuk menyadari bahwa kemungkinan terjadinya suatu konflik takterelakkan dalam suatu organisasi, dan ketika itu terjadi di suatu organisasi hal ini bisa dijadikan seproduktif mungkin.
  • 11. Proses Konflik Proses konflik memiliki lima tahap yaitu : 1. Pertentangan yang berpotensial atau ketidaksesuaian 2. Kognisi dan personalisasi 3. Niat 4. perilaku, dan 5. hasil.
  • 12. Proses Konflik  Komunikasi – Kesulitan dalam mengartikan kata, kesalahpahaman, dan gangguan dalam komunikasi (termasuk juga overcommunication)  Struktur – Ukuran dan spesialisasi pekerjaan – Kejelasan yurisdiksi – Kecocokan anggota atau tujuan – Gaya kepemimpinan – Sistem penghargaan – Ketergantungan kelompok  Varibel Pribadi – Perbedaan sistem penilaian individu (e.g. kesan pertama) – Tipe kepribadian Tahap I : Pertentangan yang berpotensial atau ketidaksesuaian
  • 13. Tahap 2 : Kognisi dan Personalisasi Konflik yang dipersepsikan Kesadaran satu atau lebih pihak mengenai kondisi yang menciptakan kesempatan tumbuhnya konflik Konflik yang dirasakan Keterlibatan emosional dalam suatu konflik yang menciptakan kegelisahan, ketegangan, frustasi dan permusuhan.
  • 14. Tahap 3 : NIAT Berkompetisi Keinginan untuk memuaskan kepentingan satu pihak dengan tidak mempedulikan dampaknya terhadap pihak lain. Berkolaborasi Situasi dimana pihak-pihak yang berkonflik, masing-masing ingin memuaskan sepenuhnya dari semua pihak. Menghindari Keinginan untuk menarik diri atau menekan konflik. Mengakomodasi Kesediaan dari satu pihak untuk mengutamakan kepentingan lawan. Berkompromi Situasi dimana tiap pihak dalam konflik bersedia untuk mengorbankan sesuatu
  • 15. LIMA GAYA PENANGANAN KONFLIK ASSERTIF TIDAK K E T E G U H A N KOMPETISI KOLABORASI KOMPROMI MENGHINDAR AKOMODASI TIDAK KOOPERATIF KERJA SAMA
  • 16. Tahap 4 : Perilaku Manajemen Konflik Penggunaan teknik pemecahan dan perangsangan untuk mencapai tingkat konflik yang diinginkan.
  • 17. Tahap 5 : Hasil • Hasil Fungsional – Meningkatkan kinerja kelompok – Memperbaiki kualitas keputusan – Merangsang kreativitas dan inovasi. – Mendorong minat dan keingintahuan. – Penyediaan sarana untuk penyelesaian masalah. – Menciptakan lingkungan untuk evaluasi diri dan perubahan.  Hasil Disfungsional – Meningkatkan ketidakpuasan – Menurunkan keefektifan kelompok – Menghambat komunikasi – Menurunkan kepaduan kelompok – Pertengkaran antara anggota kelompok
  • 18. Bagaimana Menciptakan Konflik Fungsional? • Reward and Punishment (e.g. HP) HP memberikan rewards pada karyawannya yang memiliki dan mempertahankan pendapat/ide yang mereka yakini benar, walaupun pendapat/ide tersebut ditolak oleh pihak management. Punishment dapat diberikan pada para avoiders. • Formal system (e.g. Herman Miller Inc. & IBM) Herman Miller Inc. memiliki sistem formal, dimana para bawahan dapat memberikan evaluasi dan kritik pada para atasannya.
  • 20. Negoisasi • Negoisasi dapat didefinisikan sebagai proses yang terjadi ketika dua atau lebih pihak memutuskan bagaimana mengalokasikan sumber daya yang langka.
  • 21. The Best Alternative To a Negotiated Agreement • BATNA • The Best Alternative To a Negotiated Agreement; Nilai terendah yang bisa diterima individu untuk mencapai kesepakatan dalam negoisasi.
  • 22. Strategi Tawar - Menawar Tawar – Menawar Distributif Perundingan yang mencoba membagi-bagikan sumber daya dalam jumlah tetap; suatu situasi kalah-menang. Tawar – Menawar Integratif Perundingan yang mencoba mencari satu penyelesaian atau lebih yang bisa menciptakan situasi menang-menang
  • 23. Tawar – Menawar Distributif vs Integratif Bargaining Distributive Integrative Characteristic Characteristic Characteristic Available resources Fixed amount of Variable amount of resources to be divided resources to be divided Primary motivations I win, you lose I win, you win Primary interests Opposed to each other Convergent or congruent with each other Focus of relationships Short term Long term Source: Based on R. J. Lewicki and J. A. Litterer, Negotiation (Homewood, IL: Irwin, 1985), p. 280.
  • 25. Persiapan dan Perencanaan • Apa sifat konflik • Munculnya peristiwa menuju negosiasi • Siapa yang terlibat dan apa yang mereka pikirkan • Apa yang Anda inginkan dari negosiasi • Apa tujuan Anda • Dan Sebagainya. • Mengembangkan strategi seperti seorang ahli main catur.
  • 26. Definisi aturan main • Siapa yang akan melakukan negosiasi • Dimana hal itu akan berlangsung • Kendala-kendala apa, waktu, dll • Membatasi masalah yang akan negosiasi • Selama fase ini, para pihak juga akan bertukar proposal awal atau permintaan mereka.
  • 27. Klarifikasi dan Justifikasi Ketika posisi awal telah ditukar, Anda dan pihak lain akan menjelaskan, memperkuat, memperjelas, mendukung dan membenarkan permintaan Anda. Fase ini perlu tidak menjadi konfrontatif kesempatan ini untuk mendidik dan menginformasikan satu sama lain pada isu-isu.
  • 28. Bargaining dan Problem Solving • Inti dari proses negosiasi adalah memberi dan mengambil sebenarnya mencoba untuk membicarakan kesepakatan. • Pada fase ini, KONSESI yang ragu perlu dilakukan oleh kedua belah pihak..
  • 29. Closure dan Implementasi • Membuat perjanjian • Mengembangkan prosedur untuk melaksanakan dan monitoring
  • 30. ISU DALAM NEGOSIASI  Peran mood dan Kepribadian dalam Negosiasi  Negosiator yang berada di suasana hati yang positif menegosiasikan hasil yang lebih baik daripada mereka yang berada di suasana hati yang kurang positif.  Perbedaan Gender  Apakah laki-laki dan perempuan bernegosiasi berbeda  Tidak mempengaruhi jenis kelamin hasil negosiasi  Perbedaan budaya  Italia, Jerman dan Perancis yang mengkritik sebelum mereka melakukan pujian  Eksekutif India digunakan untuk mengganggu satu sama lain  Dan Sebagainya.
  • 31. Perundingan Pihak Ketiga Mediator Pihak ketiga yang bersifat netral dan memfasilitasi penyelesaian perundingan dengan menggunakan penalaran, persuasi dan saran-saran sebagai alternatif. Arbitrator Pihak ketiga yang memiliki kewenangan untuk memaksakan kesepakatan.
  • 32. Konsultan Pihak ketiga yang tidak memihak, terampil dalam manajemen konflik, yang mencoba memberikan penyeleseian keputusan yang kreatif melalui komunikasi dan analisis. Pendamai Pihak ketiga yang dipercayai dimana menyediakan sambungan komunikasi informal antara negosiator dan lawannya.
  • 33. Kelebihan dan kelemahan dalam chapter ini Kelebihan • Chapter ini mendeskripsikan konflik yang konstruktif maupun destruktif terhadap fungsi kelompok dan memberikan saran bahwa negoisasi diharapkan dilakukan secara terus- menerus dalam kelompok dan organisasi. Tawar menawar distributive dapat memecahkan persoalan atau pertentangan tetapi sering mempengaruhi secara negative kepuasan satu atau lebih negosiator karena difokuskan pada jangka pendek dan bersifat konfrontasional. Sebaliknya, tawar integrative cenderung memberikan hasil yang memuaskan semua pihak dan membina hubungan yang tahan lama. kelemahan • Chapter ini kurang memberikan penjabaran atau pembahasan mengenai memecahan konflik antar kelompok dan efektivitas pemecahan konflik serta perspektif perubahan perilaku /modifikasi perilaku dengan mempertimbangkan metode- metode mengelola hubungan antar kelompok.