SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
ILMU GIZI 
Risfandi Setyawan M.Pd
1 Pengantar ilmu Gizi: Arti ilmu gizi, unsur-unsur zat gizi 
2 Pengaruh makanan bagi tubuh 
3 Zat gizi makro (Karbohidrat, lemak dan protein) 
4 Zat gizi mikro; Vitamin 
5 Zat gizi mikro; Mineral 
6 Kebutuhan zat gizi 
7 Proses pencernaan dan absorbsi zat gizi 
8 Ujian Tengah Semester 
9 Metabolisme dan ekskresi zat gizi 
10 Pengukuran Status Gizi 
11 Penghitungan Kebutuhan Energi 
12 Penyusunan Menu 
13 Pengaturan makan sebelum, saat dan setelah bertanding 
14 Dampak Makanan, Minuman dan Suplemen terhadap Kinerja 
Fisik 
15 Gizi Untuk Memelihara Kesehatan dan Kebugaran Tubuh 
16 Masalah-masalah gizi di Indonesia
Ilmu Gizi (Nutrience Science) 
Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam 
hubungannya dengan kesehatan optimal/tubuh. 
Zat gizi (Nutrients) 
ikatan kimia yang 
diperlukan tubuh untuk 
melakukan fungsinya, 
yaitu menghasilkan 
energi, membangun dan 
memelihara jaringan 
serta mengatur proses-proses 
kehidupan 
Gizi (Nutrition) 
Proses organisme 
menggunakan makanan yang 
dikonsumsi secara normal 
melalui proses digesti, 
absorpsi, transportasi, 
penyimpanan, metabolisme 
dan pengeluaran zat-zat yang 
tidak digunakan, untuk 
mempertahankan kehidupan, 
pertumbuhan dan fungsi 
normal dri organ-organ, serta 
menghasilkan energi
adalah proses pemecahan zat-zat 
makanan sehingga 
dapat diabsorpsi oleh saluran pencernaan. 
proses digesti 
absorpsi proses penyerapan suatu zat oleh zat lain 
Metabolisme 
reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam 
sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu 
zat menjadi zat lain. 
1. Anabolisme 2. Katabolisme 
proses-proses 
penyusunan energi 
kimia melalui sintesis 
senyawa-senyawa 
organik 
proses penguraian dan pembebasan energi dari 
senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. 
Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik 
oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang 
rumit
Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu : 
1. Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh 
(menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur 
proses-proses kehidupan dalam tubuh). 
2. Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi 
seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan 
belajar, produktivitas kerja.
PENGELOMPOKAN ZAT GIZI MENURUT KEBUTUHAN 
Makronutrien 
Mikronutrien 
Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi 
untuk menyuplai energi dan zat-zat esensial 
(pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan 
aktivitas tubuh Karbohodrat (hidrat arang), 
lemak, protein makromineral dan air. 
1. Karbohidrat – Glukosa; serat. 
2. Lemak/ lipida – Asam linoleat (omega-6); asam linolenat 
(omega-3). 
3. Protein – Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; 
metionin; fenilalanin; treonin; valin; histidin; nitrogen 
nonesensial. 
4. Mineral – Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; 
magnesium; zat besi; selenium; seng; mangan; 
tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon, 
arsen, boron; vanadium, molibden. 
5. Vitamin – Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); 
vitamin E (tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin; niaclin; 
biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam 
pantotenat; vitamin C. 
6. Air
Fungsi Zat Gizi 
Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan 
protein, merupakan ikatan organik yang mengandung karbon 
yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan 
kegiatan/aktivitas. 
Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) 
– Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel 
baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak 
Mengatur proses tubuh (zat pengatur)
standart kecukupan gizi. 
Ukuran makro, yaitu kecukupan kalori 
(energi) dan kecukupan protein 
Ukuran mikro, yaitu kecukupan vitamin 
dan mineral. 
Kecukupan kalori (energi) 
Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan pekerjaan, 
tubuh memperoleh energi dari makanan yang dimakan, dan energi dalam 
makanan ini terdapat sebagai energi kimia yang dapat diubah menjadi energi 
bentuk lain. Bentuk energi yang berkaitan dengan proses-proses biologi adalah 
energi kimia, energi mekanis, senergi panas dan energi listrik 
Energi dalam tubuh digunakan untuk: 
•Melakukan pekerjaan eksternal; 
•Melakukan pekerjaan internal dan 
untuk mereka yang masih tumbuh; 
Keperluan pertumbuhan, yaitu untuk 
senyawa-senyawa baru
Penentuan kebutuhan kecukupan Energi 
Cara-cara menentukan kebutuhan energi (kalori) 
Teori RBW (teori berat badan relatif) 
RBW = BB (Kg)/ TB(cm)-100X100 % 
BB = Berat badan 
TB = Tinggi badan 
Dimana dengan ketentuan: 
1. Kurus jika RBW < 90 % 
2. Normal jika RBW = 90-100 % 
3. Gemuk jika RBW >110 % atau -<120 % 
4. Obesitas ringan RBW 120-130 % 
5. Oesitas sedang RBW > 130-140 % 
6. Obesitas berat RBW > 140 % 
kelemahanya bila menggunakan teori 
RBW adalah jenis kelamin dan umur tidak 
di akomodasikan
Kebutuhan kalori (energi) per hari : 
Kurus : BB x 40 – 60 Kalori 
Normal : BB x 30 Kal 
Gemuk : BB x 20 Kal 
Obesitas : BB x (10–15) Kal 
Kalori di atas harus ditambahkan dengan kalori untuk 
kegiatan pregnansi dan laktasi : 
Pregnansi : Trimester I ditambah 100 KaloriTrimester II 
ditambah 200 KaloriTrimester III ditambah 300 Kalori 
Laktasi : ditambah 400 Kalori per hari
Kebutuhan Energi : 
Basal Metabolisme Rate (BMR) – Energi yang dipakai 
selama istirahat, untuk mempertahankan fungsi vital 
tubuh. BMR dipengaruhi oleh; jenis kelamin, usia, ukuran 
dan komposisi tubuh, faktor pertumbuhan dan lingkungan. 
Rumus BMR : 
Laki-laki : 660+(13.7xBB)+(1.5xTB) – (6.8xUmur) 
Wanita : 660+(9.6xBB)+(1.7xTB) – (4.7xUmur)
a. Teori Aud dan Du Bois 
Dengan menggunakan rumus untuk 
menentukan luas permukaan tubuh 
A = W 0,425 x H 0,725 x 71,84 
Dimana : 
A = luas permukaan badan (cm2) 
H = tinggi badan seseorang (cm) 
W = berat badan seseorang (kg)
b. Teori Dreyer 
Untuk Laki laki 
Untuk Perempuan 
Dimana : 
W 
C = 
0,1015 x A. 0,1333 
W 
C = 
0,1227 x A. 0,1333 
C = energi basal selama 24 jam (kalori) 
W = Berat Badan (gram) 
A = Umur (tahun
c. Teori Taylor dan Mc. Leod 
 Membuat suatu tabel kebutuhan energi sesuai umur, 
jenis kelamin dan aktifitas hasil penelitian 
 Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi patokan bagi 
orang Indonesia 
Referen Man, umur 20 – 39 tahun, BB 55kg, aktifitas 
sedang,  kebut energi 2530 kilo kalori/hari 
Referen Women , umur 20 – 39 tahun, BB 47kg, 
aktifitas sedang,  kebut energi 1920 kilo kalori/hari 
Koreksi u/ jenis kegiatan : 
 Untuk kegiatan ringan dikalikan 0,90 
 Untuk kegiatan berat dikalikan 1,17 
 Untuk kegiatan berat dikalikan 1,34
d. Teori Harris - Benedict 
 Menggunakan rumus : 
BEE = 660 + [13,7 x W] + [1,5 x S] - [6,8 x A]  u/ laki-laki 
BEE = 665 + [ 9,6 x W] + [1,7 x S] - [4,7 x A]  u/ wanita 
Dimana : 
W = berat badan (kg) 
H = tinggi badan ( cm) 
A = usia (tahun) 
BEE = produk panas dalam 24 jam atau BMR dimana 
kebutuhan energi atau kalori perhari, yaitu : 
BEE (Basal energy expenditure) 
Kebutuhan energi yang dibutuhkan untuk fungsi fisiologis tubuh (jantung, 
paru dll) diukur dengan menggunakan kalorimeter direk
 BMR + kalori aktifitas : 
Istirahat : BMR x 1,1 
Aktifitas ringan : BMR x 1,2 
Aktifitas sedang : BMR x 1,3 
Aktifitas berat : BMR x 1,5 
Aktifitas sangat berat : BMR x 1,7
Klasifikasi menurut aktifitas : 
 Pekerjaan Ringan 
Laki-laki : pegawai kantor, pekerja profesional (dokter, buruh, 
pengacara, akuntan, arsitek, dll), pelayan toko, penganggur, 
dsb. 
Perempuan : pegawai kantor, pekerjaan rumah tangga, buruh, 
pekerjaan profesional, dsb 
 Pekerjaan sedang 
Laki-laki : siswa, mahasiswa, pekerja bangunan, angkatan 
bersenjata yang tidak aktif di lapangan, nelayan, dsb 
Perempuan : ibu runmah tangga, mahasiswa, buruh tokko, dsb 
 Pekerjaan berat 
Laki-laki : buruh tani, kuli, buruh kehutanan, tentara di 
lapangan, pekerjaan tambang, dsb 
Perempuan : buruh tani, penari, olahragawati, dsb 
 Pekerjaan sangat berat 
Laki-laki : penarik gerobak, penarik becak, dsb 
Perempuan : pekerja konstruksi bangunan
 BMR + Laktasi : + 400 kkal/hari 
 BMR + Pregnansi : 
Trimester I : + 100 kkal/hari 
Trimester II : + 200 kkal/hari 
Trimester III: + 300 kkal/ hari
Determinasi Efektif Energi 
Merupakan cara yang efektif untuk 
menentukan kebutuhan energi perhari yang 
dibutuhkan seseorang, diperoleh dari : 
 Pengawasan berat badan dan pengaturan 
yang sesuai 
 Penyesuaian energi yang digunakan jika 
beratnya memenuhi 
 Menghitung energi sebagai berikut :
Tahapan u/ menghitung Determinasi Efektif 
Energi 
 Menentukan besaran energi yg diperlukan 
u/ memenuhi kebutuhan metabolisme basal 
(BEE) : 
rumus Harris – Bennedict, 
 Menetukan besarnya energi u/ kegiatan 
fisik : 
Tidak melakukan aktifitas : 20% BEE 
Aktifitas sedang : 30 % BEE 
Sangat aktif : 50 – 75 
% BEE 
 Menent FIT (Food Induced 
Thermogenesis)/ SDA : 
10 % x (BEE + kegiatan fisik) 
TEE = BEE + KF + FIT 
 Menentukan jumlah total energi : 
Keadaan metabolisme tubuh stabil Kebutuhan Energi 
Total (total energi requirement) = Total Energy Expenditure (TEE)
B. KARBOHIDRAT 
 Asupan karbohidrat dianjurkan 55 – 70 % dari 
total kebutuhan kalori. 
 Sebagian lansia menderita kekurangan 
laktase, enzim yang menghidrolisa laktosa 
yang dapat berpotensi diare, kram dan 
flatulens. 
 Pengurangan laktosa sekitar 20 – 30% 
berdampak pada penyusutan gejala intoleran 
lantosa
C. PROTEIN 
 Jika diacu pada RDA, besaran protein dipatok 
pada 0,8 – 1 gram/ kg BB / hari. 
 Penghitungan kebutuhan pada lansia sama 
dengan penghitungan kebutuhan kelompok 
usia lain, hanya pada usia di atas 25 tahun 
BMR akan menurun 1% setiap 1 tahun. 
 Tanpa penyakit ginjal dan hati, protein 
mengontribusi energi sebesar 12 – 15 % total 
energi.
D. LEMAK 
 Asupan lemak dibatasi maksimal 20 – 25 % dari 
jumlah total energi., sisanya diupayakan dari 
karbohidrat. 
 RDA untuk asam lemak esensial minimal 2-3%. 
 Kelebihan dan kekurangan lemak yang 
diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol 
darah, dapat berdampak buruk . 
 Peningkatan kadar kolesterol dapat 
mengakibatkan risiko terkena penyakit jantung 
koroner. Dianjurkan asupan kolesterol 250 mg 
per hari.
E. SERAT 
 Salah satu gangguan yang sering kali timbul 
pada lansia adalah sembelit, hal ini timbul karena 
pergerakan usus berkurang, yang akhirnya 
memperpanjanng masa transit tinja. 
 Dianjurkan untuk asupan serat sebesar 30 gram 
sehari untuk memperlancar sekresi pencernaan.
F. VITAMIN 
 Meskipun tampak sehat, kekurangan vitamin dan 
mineral tetap berlangsung pada lansia. 
 Defesiensi vitamin B12, vitamin B6, vitamin D, 
dan asam folat seringkali terjadi  disebabkan 
asupan berkurang dan gangguan dalam 
penyerapan (malabsorpsi).
Ilmu gizi 1

More Related Content

What's hot

Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Fanny K. Sari
 
3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi
Joni Iswanto
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Joni Iswanto
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Joni Iswanto
 
Gizi dan sosial budaya
Gizi dan sosial budayaGizi dan sosial budaya
Gizi dan sosial budaya
Andrea Winata
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Hardianti Darmatika
 
Memahami konsep neraca bahan makanan
Memahami konsep neraca bahan makananMemahami konsep neraca bahan makanan
Memahami konsep neraca bahan makanan
riri_hermana
 

What's hot (20)

DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
FORMULA KEP
FORMULA KEPFORMULA KEP
FORMULA KEP
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasa
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamil
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
 
Gizi dan sosial budaya
Gizi dan sosial budayaGizi dan sosial budaya
Gizi dan sosial budaya
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tika
 
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
 
Kasus gout
Kasus goutKasus gout
Kasus gout
 
Memahami konsep neraca bahan makanan
Memahami konsep neraca bahan makananMemahami konsep neraca bahan makanan
Memahami konsep neraca bahan makanan
 
Ppt assesment of body composition
Ppt assesment of body compositionPpt assesment of body composition
Ppt assesment of body composition
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
 

Viewers also liked

Degradasi lahan(presentasi)
Degradasi lahan(presentasi)Degradasi lahan(presentasi)
Degradasi lahan(presentasi)
Nurul Wulandari
 
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Ellyvia Trisnawati
 
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap KehidupanDegradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Indriati Dewi
 

Viewers also liked (16)

Sungai Terdegradasi
Sungai TerdegradasiSungai Terdegradasi
Sungai Terdegradasi
 
Kalori normal dr brain gantoro m gizi spgk 090116
Kalori normal dr brain gantoro m gizi spgk 090116Kalori normal dr brain gantoro m gizi spgk 090116
Kalori normal dr brain gantoro m gizi spgk 090116
 
Acara 6 perhitungan kecukupan energi
Acara 6 perhitungan kecukupan energiAcara 6 perhitungan kecukupan energi
Acara 6 perhitungan kecukupan energi
 
Klp 3
Klp 3Klp 3
Klp 3
 
Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5
Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5
Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5
 
Metabolisme Mineral
Metabolisme MineralMetabolisme Mineral
Metabolisme Mineral
 
Degradasi lahan(presentasi)
Degradasi lahan(presentasi)Degradasi lahan(presentasi)
Degradasi lahan(presentasi)
 
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
 
Kekar
KekarKekar
Kekar
 
Pendekatan vegetatif di begawan solo
Pendekatan vegetatif di begawan soloPendekatan vegetatif di begawan solo
Pendekatan vegetatif di begawan solo
 
degradasi tanah
degradasi tanahdegradasi tanah
degradasi tanah
 
Gizi kerja K3
Gizi kerja K3Gizi kerja K3
Gizi kerja K3
 
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap KehidupanDegradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
 
pencemaran Tanah
pencemaran Tanahpencemaran Tanah
pencemaran Tanah
 
PENCEMARAN TANAH
PENCEMARAN TANAH PENCEMARAN TANAH
PENCEMARAN TANAH
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
 

Similar to Ilmu gizi 1

Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdfMinggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Setiawan Putra Syah
 
Kandungan nutrisi pada makanan
Kandungan nutrisi pada makananKandungan nutrisi pada makanan
Kandungan nutrisi pada makanan
Destina Destina
 
Tubuh ideal-sehat
Tubuh ideal-sehatTubuh ideal-sehat
Tubuh ideal-sehat
Eddi Ross
 
PENGANTAR ILMU GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptx
PENGANTAR ILMU  GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptxPENGANTAR ILMU  GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptx
PENGANTAR ILMU GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptx
pkmmasmambang
 
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKAaaaaaaaa.pdf
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKAaaaaaaaa.pdfMODUL AJAR KURIKULUM MERDEKAaaaaaaaa.pdf
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKAaaaaaaaa.pdf
bemmysetiawan1
 
Materi 1.konsep dasar ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi 1.konsep dasar ilmu gizi   AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Materi 1.konsep dasar ilmu gizi   AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi 1.konsep dasar ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Ilmu gizi 1 (20)

2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx
2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx
2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx
 
energi menjadi hal yang sangat penting untuk kelangsungan kehidupan
energi menjadi hal yang sangat penting untuk kelangsungan kehidupanenergi menjadi hal yang sangat penting untuk kelangsungan kehidupan
energi menjadi hal yang sangat penting untuk kelangsungan kehidupan
 
kebutuhan dan penilaian gizi
kebutuhan dan penilaian gizikebutuhan dan penilaian gizi
kebutuhan dan penilaian gizi
 
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.pptKEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
 
Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan  nutrisiKebutuhan  nutrisi
Kebutuhan nutrisi
 
Definisi
DefinisiDefinisi
Definisi
 
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdfMinggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
 
Kebutuhan nutrisi dewasa 03
Kebutuhan nutrisi dewasa 03Kebutuhan nutrisi dewasa 03
Kebutuhan nutrisi dewasa 03
 
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptxNUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
 
Menu Makanan Sehat ala hijau.pptx
Menu Makanan Sehat ala hijau.pptxMenu Makanan Sehat ala hijau.pptx
Menu Makanan Sehat ala hijau.pptx
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 
Gizi
GiziGizi
Gizi
 
Kandungan nutrisi pada makanan
Kandungan nutrisi pada makananKandungan nutrisi pada makanan
Kandungan nutrisi pada makanan
 
Tubuh ideal-sehat
Tubuh ideal-sehatTubuh ideal-sehat
Tubuh ideal-sehat
 
PENGANTAR ILMU GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptx
PENGANTAR ILMU  GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptxPENGANTAR ILMU  GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptx
PENGANTAR ILMU GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptx
 
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptxKONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
 
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKAaaaaaaaa.pdf
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKAaaaaaaaa.pdfMODUL AJAR KURIKULUM MERDEKAaaaaaaaa.pdf
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKAaaaaaaaa.pdf
 
Pjok7 bab 10
Pjok7 bab 10Pjok7 bab 10
Pjok7 bab 10
 
Materi 1.konsep dasar ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi 1.konsep dasar ilmu gizi   AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Materi 1.konsep dasar ilmu gizi   AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi 1.konsep dasar ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 

More from Risfandi Setyawan (11)

CONTOH SATUAN ACARA PERKULIAHAN
CONTOH SATUAN ACARA PERKULIAHANCONTOH SATUAN ACARA PERKULIAHAN
CONTOH SATUAN ACARA PERKULIAHAN
 
RPS seminar olahraga stkip 2014
RPS seminar olahraga stkip 2014RPS seminar olahraga stkip 2014
RPS seminar olahraga stkip 2014
 
Model pembelajaran pendidikan jasmani
Model pembelajaran pendidikan jasmaniModel pembelajaran pendidikan jasmani
Model pembelajaran pendidikan jasmani
 
Ilmu faal
Ilmu faalIlmu faal
Ilmu faal
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitian
 
Kesehatan mental
Kesehatan mental Kesehatan mental
Kesehatan mental
 
Model pembelajaran pendidikan_jasmani
Model pembelajaran pendidikan_jasmaniModel pembelajaran pendidikan_jasmani
Model pembelajaran pendidikan_jasmani
 
mental imagery in sport
mental imagery in sportmental imagery in sport
mental imagery in sport
 
Mental imagery
Mental imageryMental imagery
Mental imagery
 
Ilmu gizi 2
Ilmu gizi 2Ilmu gizi 2
Ilmu gizi 2
 
Evaluasi presentasi
Evaluasi presentasiEvaluasi presentasi
Evaluasi presentasi
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 

Ilmu gizi 1

  • 1. ILMU GIZI Risfandi Setyawan M.Pd
  • 2. 1 Pengantar ilmu Gizi: Arti ilmu gizi, unsur-unsur zat gizi 2 Pengaruh makanan bagi tubuh 3 Zat gizi makro (Karbohidrat, lemak dan protein) 4 Zat gizi mikro; Vitamin 5 Zat gizi mikro; Mineral 6 Kebutuhan zat gizi 7 Proses pencernaan dan absorbsi zat gizi 8 Ujian Tengah Semester 9 Metabolisme dan ekskresi zat gizi 10 Pengukuran Status Gizi 11 Penghitungan Kebutuhan Energi 12 Penyusunan Menu 13 Pengaturan makan sebelum, saat dan setelah bertanding 14 Dampak Makanan, Minuman dan Suplemen terhadap Kinerja Fisik 15 Gizi Untuk Memelihara Kesehatan dan Kebugaran Tubuh 16 Masalah-masalah gizi di Indonesia
  • 3. Ilmu Gizi (Nutrience Science) Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/tubuh. Zat gizi (Nutrients) ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan Gizi (Nutrition) Proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi
  • 4. adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat diabsorpsi oleh saluran pencernaan. proses digesti absorpsi proses penyerapan suatu zat oleh zat lain Metabolisme reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lain. 1. Anabolisme 2. Katabolisme proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit
  • 5. Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu : 1. Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh). 2. Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.
  • 6. PENGELOMPOKAN ZAT GIZI MENURUT KEBUTUHAN Makronutrien Mikronutrien Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi dan zat-zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh Karbohodrat (hidrat arang), lemak, protein makromineral dan air. 1. Karbohidrat – Glukosa; serat. 2. Lemak/ lipida – Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3). 3. Protein – Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin; fenilalanin; treonin; valin; histidin; nitrogen nonesensial. 4. Mineral – Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium; zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden. 5. Vitamin – Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin; niaclin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam pantotenat; vitamin C. 6. Air
  • 7. Fungsi Zat Gizi Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) – Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak Mengatur proses tubuh (zat pengatur)
  • 8. standart kecukupan gizi. Ukuran makro, yaitu kecukupan kalori (energi) dan kecukupan protein Ukuran mikro, yaitu kecukupan vitamin dan mineral. Kecukupan kalori (energi) Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan pekerjaan, tubuh memperoleh energi dari makanan yang dimakan, dan energi dalam makanan ini terdapat sebagai energi kimia yang dapat diubah menjadi energi bentuk lain. Bentuk energi yang berkaitan dengan proses-proses biologi adalah energi kimia, energi mekanis, senergi panas dan energi listrik Energi dalam tubuh digunakan untuk: •Melakukan pekerjaan eksternal; •Melakukan pekerjaan internal dan untuk mereka yang masih tumbuh; Keperluan pertumbuhan, yaitu untuk senyawa-senyawa baru
  • 9. Penentuan kebutuhan kecukupan Energi Cara-cara menentukan kebutuhan energi (kalori) Teori RBW (teori berat badan relatif) RBW = BB (Kg)/ TB(cm)-100X100 % BB = Berat badan TB = Tinggi badan Dimana dengan ketentuan: 1. Kurus jika RBW < 90 % 2. Normal jika RBW = 90-100 % 3. Gemuk jika RBW >110 % atau -<120 % 4. Obesitas ringan RBW 120-130 % 5. Oesitas sedang RBW > 130-140 % 6. Obesitas berat RBW > 140 % kelemahanya bila menggunakan teori RBW adalah jenis kelamin dan umur tidak di akomodasikan
  • 10. Kebutuhan kalori (energi) per hari : Kurus : BB x 40 – 60 Kalori Normal : BB x 30 Kal Gemuk : BB x 20 Kal Obesitas : BB x (10–15) Kal Kalori di atas harus ditambahkan dengan kalori untuk kegiatan pregnansi dan laktasi : Pregnansi : Trimester I ditambah 100 KaloriTrimester II ditambah 200 KaloriTrimester III ditambah 300 Kalori Laktasi : ditambah 400 Kalori per hari
  • 11. Kebutuhan Energi : Basal Metabolisme Rate (BMR) – Energi yang dipakai selama istirahat, untuk mempertahankan fungsi vital tubuh. BMR dipengaruhi oleh; jenis kelamin, usia, ukuran dan komposisi tubuh, faktor pertumbuhan dan lingkungan. Rumus BMR : Laki-laki : 660+(13.7xBB)+(1.5xTB) – (6.8xUmur) Wanita : 660+(9.6xBB)+(1.7xTB) – (4.7xUmur)
  • 12. a. Teori Aud dan Du Bois Dengan menggunakan rumus untuk menentukan luas permukaan tubuh A = W 0,425 x H 0,725 x 71,84 Dimana : A = luas permukaan badan (cm2) H = tinggi badan seseorang (cm) W = berat badan seseorang (kg)
  • 13. b. Teori Dreyer Untuk Laki laki Untuk Perempuan Dimana : W C = 0,1015 x A. 0,1333 W C = 0,1227 x A. 0,1333 C = energi basal selama 24 jam (kalori) W = Berat Badan (gram) A = Umur (tahun
  • 14. c. Teori Taylor dan Mc. Leod  Membuat suatu tabel kebutuhan energi sesuai umur, jenis kelamin dan aktifitas hasil penelitian  Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi patokan bagi orang Indonesia Referen Man, umur 20 – 39 tahun, BB 55kg, aktifitas sedang,  kebut energi 2530 kilo kalori/hari Referen Women , umur 20 – 39 tahun, BB 47kg, aktifitas sedang,  kebut energi 1920 kilo kalori/hari Koreksi u/ jenis kegiatan :  Untuk kegiatan ringan dikalikan 0,90  Untuk kegiatan berat dikalikan 1,17  Untuk kegiatan berat dikalikan 1,34
  • 15. d. Teori Harris - Benedict  Menggunakan rumus : BEE = 660 + [13,7 x W] + [1,5 x S] - [6,8 x A]  u/ laki-laki BEE = 665 + [ 9,6 x W] + [1,7 x S] - [4,7 x A]  u/ wanita Dimana : W = berat badan (kg) H = tinggi badan ( cm) A = usia (tahun) BEE = produk panas dalam 24 jam atau BMR dimana kebutuhan energi atau kalori perhari, yaitu : BEE (Basal energy expenditure) Kebutuhan energi yang dibutuhkan untuk fungsi fisiologis tubuh (jantung, paru dll) diukur dengan menggunakan kalorimeter direk
  • 16.  BMR + kalori aktifitas : Istirahat : BMR x 1,1 Aktifitas ringan : BMR x 1,2 Aktifitas sedang : BMR x 1,3 Aktifitas berat : BMR x 1,5 Aktifitas sangat berat : BMR x 1,7
  • 17. Klasifikasi menurut aktifitas :  Pekerjaan Ringan Laki-laki : pegawai kantor, pekerja profesional (dokter, buruh, pengacara, akuntan, arsitek, dll), pelayan toko, penganggur, dsb. Perempuan : pegawai kantor, pekerjaan rumah tangga, buruh, pekerjaan profesional, dsb  Pekerjaan sedang Laki-laki : siswa, mahasiswa, pekerja bangunan, angkatan bersenjata yang tidak aktif di lapangan, nelayan, dsb Perempuan : ibu runmah tangga, mahasiswa, buruh tokko, dsb  Pekerjaan berat Laki-laki : buruh tani, kuli, buruh kehutanan, tentara di lapangan, pekerjaan tambang, dsb Perempuan : buruh tani, penari, olahragawati, dsb  Pekerjaan sangat berat Laki-laki : penarik gerobak, penarik becak, dsb Perempuan : pekerja konstruksi bangunan
  • 18.  BMR + Laktasi : + 400 kkal/hari  BMR + Pregnansi : Trimester I : + 100 kkal/hari Trimester II : + 200 kkal/hari Trimester III: + 300 kkal/ hari
  • 19. Determinasi Efektif Energi Merupakan cara yang efektif untuk menentukan kebutuhan energi perhari yang dibutuhkan seseorang, diperoleh dari :  Pengawasan berat badan dan pengaturan yang sesuai  Penyesuaian energi yang digunakan jika beratnya memenuhi  Menghitung energi sebagai berikut :
  • 20. Tahapan u/ menghitung Determinasi Efektif Energi  Menentukan besaran energi yg diperlukan u/ memenuhi kebutuhan metabolisme basal (BEE) : rumus Harris – Bennedict,  Menetukan besarnya energi u/ kegiatan fisik : Tidak melakukan aktifitas : 20% BEE Aktifitas sedang : 30 % BEE Sangat aktif : 50 – 75 % BEE  Menent FIT (Food Induced Thermogenesis)/ SDA : 10 % x (BEE + kegiatan fisik) TEE = BEE + KF + FIT  Menentukan jumlah total energi : Keadaan metabolisme tubuh stabil Kebutuhan Energi Total (total energi requirement) = Total Energy Expenditure (TEE)
  • 21. B. KARBOHIDRAT  Asupan karbohidrat dianjurkan 55 – 70 % dari total kebutuhan kalori.  Sebagian lansia menderita kekurangan laktase, enzim yang menghidrolisa laktosa yang dapat berpotensi diare, kram dan flatulens.  Pengurangan laktosa sekitar 20 – 30% berdampak pada penyusutan gejala intoleran lantosa
  • 22. C. PROTEIN  Jika diacu pada RDA, besaran protein dipatok pada 0,8 – 1 gram/ kg BB / hari.  Penghitungan kebutuhan pada lansia sama dengan penghitungan kebutuhan kelompok usia lain, hanya pada usia di atas 25 tahun BMR akan menurun 1% setiap 1 tahun.  Tanpa penyakit ginjal dan hati, protein mengontribusi energi sebesar 12 – 15 % total energi.
  • 23. D. LEMAK  Asupan lemak dibatasi maksimal 20 – 25 % dari jumlah total energi., sisanya diupayakan dari karbohidrat.  RDA untuk asam lemak esensial minimal 2-3%.  Kelebihan dan kekurangan lemak yang diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol darah, dapat berdampak buruk .  Peningkatan kadar kolesterol dapat mengakibatkan risiko terkena penyakit jantung koroner. Dianjurkan asupan kolesterol 250 mg per hari.
  • 24. E. SERAT  Salah satu gangguan yang sering kali timbul pada lansia adalah sembelit, hal ini timbul karena pergerakan usus berkurang, yang akhirnya memperpanjanng masa transit tinja.  Dianjurkan untuk asupan serat sebesar 30 gram sehari untuk memperlancar sekresi pencernaan.
  • 25. F. VITAMIN  Meskipun tampak sehat, kekurangan vitamin dan mineral tetap berlangsung pada lansia.  Defesiensi vitamin B12, vitamin B6, vitamin D, dan asam folat seringkali terjadi  disebabkan asupan berkurang dan gangguan dalam penyerapan (malabsorpsi).