Ny. Es mengalami hipertrigliseridemia dengan kadar trigliserida 189 mg/dL. Audit gizi menunjukkan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat melebihi kebutuhan. Diagnosa gizi meliputi kelebihan asupan makanan dan minuman, perubahan nilai laboratorium terkait lemak, dan pengetahuan yang kurang tentang gizi. Intervensi gizi bertujuan menurunkan trigliserida dan memperbaiki pola makan dengan diet dislipidemia
1. Nama : Feny Kartika Mata Kuliah : Dietetik Lanjut
NIM : PO.62.31.3.11.166 Dosen : Retno Ayu Hapsari, S.Gz
Kasus Genap Dislipidemia
Ny. Es berusia 50 tahun dengan TB 153 cm dan BB 60 kg adalah seorang staf administrasi
disebuah departemen nasional melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap yang ia lakukan rutin
setiap 6 bulan sekali. hasil pemeriksaan laboratorium terakhir menunjukan bahwa trigliserida pasien
lebih dari ambang batasnya yaitu 189 mg/dL, akan tetapi untuk kolesterol, HDL dan LDL normal
walaupun mendekati ambang batas.
Aktifitas Ny. Es sehari-hari adalah bekerja selama 5 hari dalam seminggu mulai pukul 08.00 –
16.00 dan tidak melakukan pekerjaan rumah tangga. Olah raga yang dilakukan adalah jalan pagi setiap
hari minggu ± 30 menit. Dari hasil anamnesa gizi Ny. Es diketahui bahwa pasien selalu makan teratur
dan tidak ada pantangan namun pasien sangat jarang sekali mengkonsumsi sayur.
Hasil Recall sehari Ny. Es adalah sebagai berikut :
Pagi : Nasi kuning 200 gram
Telur masak merah ( 1 porsi )
Kering tempe ( 1 porsi )
Snack : Donat ( 1 potong )
Teh manis hangat ( 1 gelas )
Siang : Nasi 200 gram
Ikan patin bakar ( 1 potong )
Sayur asem ( 1 porsi )
Es teh manis ( 1 gelas )
Snack : Singkong goreng ( 2 potong )
Malam : Nasi 200 gram
Opor ayam ( 1 potong )
Tahu bacem ( 1 porsi )
Pisang ( 1 potong )
Pertanyaan :
1. Tipe dislipidemia yang manakah Ny. ES tersebut ?
2. Kaji kasus dengan NCP
3. Nama : Feny Kartika Mata Kuliah : Dietetik Lanjut
NIM : PO.62.31.3.11.166 Dosen : Retno Ayu Hapsari, S.Gz
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. ES
Umur : 50 tahun
Tinggi Badan : 153 cm
Berat Badan : 60 kg
Keluhan : -
Diagnosa : hipertrigliseridemia
B. Skrining Gizi
Resiko Ringan Resiko Sedang Resiko Tinggi
Berat badan turun 2,5-
5 kg dalam 6 bulan
terakhir
Berat badan turun 5-
7,5 kg dalam 6 bulan
terakhir
Berat badan turun >
7,5 kg dalam 6 bulan
terakhir
RBW = 80 - 120 % √ RBW = 70 – 80 % atau
120 – 130 %
RBW = < 70 % atau
> 130 %
IMT = 20 – 25 kg/m2 IMT = 17 – 18 atau 30
-35 kg/m2
√ IMT = < 17 kg/m2
atau > 35 kg/m2
Mual/muntah ringan,
diare
Mual/muntah
berkepanjangan, diare
Malabsorbsi
Nafsu makan turun Tidak ada nafsu makan Mendapat makanan
perantara dan/MLP
Gangguan mengunyah
atau menelan
Decubitus ringan dan
atau terbuka lainnya
Decubitus berat atau
luka terbuka yang tak
kunjung sembuh
Hipertensi Gagal ginjal Menderita penyakit
pankreas berat
Atherosklerosis,
peningkatan profil
lemak darah
Stadium awal penyakit
kanker dan/
kemoterapi
Kanker stadium
lanjut dengan
kekeksia
Menjalani operasi
ringan
Menjalani operasi
berat
Menjalani operasi
saluran cerna
Anemia Diabetis tidak
terkontrol
Malnutrisi
Ulkus Gangguan saluran
cerna, pendarahan
saluran cerna
Pasien di ICU luka
bakar
Istirahat ditempat
tidur
Menderita penyakit
jantung kongetiv
Mengalami sepsis
Dehidrasi ringan Stroke Trauma multiple
Albumin 3,2 – 3,4
mg/dl
Albumin 2,8 – 3,1
mg/dl
Albumin < 2,8 mg/dl
Total limphosit 1200 –
1500 sel/m3
Total limphosit 900 –
1200 sel/m3
Total limphosit < 900
sel/m3
4. Nama : Feny Kartika Mata Kuliah : Dietetik Lanjut
NIM : PO.62.31.3.11.166 Dosen : Retno Ayu Hapsari, S.Gz
Depresi ringan Depresi sedang Depresi berat
Demam ringan Lainnya Lainnya
Dari skrining diatas disimpulkan bahwa pasien beresiko ringan
Pasien dikatakan beresiko
tinggi
Bila terdapat 1 atau lebih faktor resiko tinggi atau 3 atau lebih
dari faktor resiko sedang atau 6 atau lebih faktor resiko ringan.
AHLI GIZI HARUS MELAKUKAN PENILAIAN STATUS GIZI
SECARA LENGKAP PERLU DI LAKUKAN EVALUASI KEMBALI
DALAM 3 – 5 HARI.
Pasien dikatakan beresiko
sedang
Bila terdapat 2 atau lebih faktor resiko sedang atau 4 – 6 faktor
resiko ringan.
AHLI GIZI HARUS MENEMUI PASIEN PALING LAMBAT DALAM
3 HARI, LAKUKAN PENILAIAN STATUS GIZI YANG
DIPERLUKAN EVALUASI KEMBALI 3 – 5 HARI.
Pasien dikatakan beresiko
ringan
Bila terdapat < 4 faktor resiko ringan, cek kembali dalam 7 –
10 hari.
C. Assessment
Antropometri
- Berat Badan 60 kg
- Tinggi Badan 153 cm
- BBI = (TB – 100) – 10%(TB – 100)
= (153-100) – 10%(153 – 100)
= 53 – 5,3 = 47,7 kg
IMT =
BBR = kg/m
2 (overweight)
Biokimia - Trigliserida 189 mg/dl (tinggi)
Dietary History selalu makan teratur dan tidak ada pantangan namun pasien sangat jarang
sekali mengkonsumsi sayur.
Hasil recall :
- E = 2309 kal
- P = 75,8 gram
- L = 65,8 gram
- KH = 357 gram
- Serat = 13,8 gram
- Kolesterol = 380 mg
Audit gizi :
-
-
-
-
5. Nama : Feny Kartika Mata Kuliah : Dietetik Lanjut
NIM : PO.62.31.3.11.166 Dosen : Retno Ayu Hapsari, S.Gz
Aktivitas Fisik - Aktifitas Ny. Es sehari-hari adalah bekerja selama 5 hari dalam
seminggu mulai pukul 08.00 – 16.00
- Tidak melakukan pekerjaan rumah tangga
- Olah raga yang dilakukan adalah jalan pagi setiap hari minggu ± 30
menit.
D. Diagnose gizi
1. Domain Intake
a. Kelebihan Intake Makanan dan Minuman Oral (NI-2.2) disebabkan oleh keyakinan yang salah
terhadap makanan dan zat gizi dan hal-hal yang berkaitan dengan zat gizi dibuktikan dengan
audit Energi 141,87% (lebih), Protein 124,20% (lebih), Lemak 145,54% (lebih), dan karbohidrat
146,23% (lebih).
2. Domain Klinis
a. Perubahan Nilai Laboratorium Terkait Zat Gizi Lemak (NC-2.2) disebabkan oleh kelainan
metabolisme lipid dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium trigliserida yaitu 189
mg/dl (tinggi).
b. Berat Badan Lebih (NC-3.3) disebabkan pola makan yang salah dibuktikan dengan IMT
.
3. Domain Behaviour
a. Pengetahuan Yang Kurang dikaitkan dengan Pangan dan Gizi ((NB-1.1) disebabkan oleh
keyakinan atau perhatian yang salah mengenai makanan, zat gizi dan masalah-masalah lain
berhubungan dengan makanan/zat gizi dibuktikan dengan Ny. ES sangat jarang sekali
mengkonsumsi sayur dan makanan yang dimakan sehari-hari sebagian besar tinggi lemak.
Konsumsi : dari diagnosa gizi diatas dapat disimpulkan bahwa domain yang paling diutamakan
adalah domain perilaku. Diharapkan dengan perbaikan dan peningkatan pengetahuan
yang berhubungan dengan gizi maka dapat memperbaiki Intake makanan dengan
pola makan bergizi seimbang, dengan perbaikan intake tersebut maka akan
diharapkan juga akan memperbaiki domain klinis.
E. Intervensi gizi
1. Tujuan Diet
Jangka panjang :
- Menurunkan berat badan hingga mencapai BBI (status gizi normal)
- Memperbaiki pola makan pasien
Jangka pendek :
- Menurunkan kadar trigliserida pasien.
- Mengubah jenis asupan lemak.
- Menurunkan asupan kolesterol makanan.
- Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karbohidrat sederhana.
2. Jenis Diet
Diet Dislipidemia I
3. Perhitungan Zat Gizi
6. Nama : Feny Kartika Mata Kuliah : Dietetik Lanjut
NIM : PO.62.31.3.11.166 Dosen : Retno Ayu Hapsari, S.Gz
+1532,179 kkal -1386,259 kkal
+ 57,456 gram - 51,984 gram
+42,56 gram -38,5 gram
+229,824 gram -207,94 gram
4. Prinsip Diet
a. Energi cukup
b. Protein cukup
c. Lemak cukup
d. Karbohidrat cukup
e. Vitamin cukup
f. Serat tinggi
5. Syarat Diet
BMR = 0,9 x 47,7 kg x 24 jam = 1030,32 kkal
Korti = 10 % x 47,7 kg x 8 jam = 38,16 - kkal
992,16 kkal
Korum = 7,5% x 992,16 kkal = 74,412 - kkal
917,748 kkal
f. aktivitas = 50% x 917,748 kkal = 458,874 + kkal
1376,622 kkal
SDA = 6% x 1376,622 kkal = 82,597 + kkal
1459,219 kkal
7. Nama : Feny Kartika Mata Kuliah : Dietetik Lanjut
NIM : PO.62.31.3.11.166 Dosen : Retno Ayu Hapsari, S.Gz
a. Energi cukup sebesar 1459,219 kal sesuai kebutuhan untuk mencapai berat badan normal dan
sebagai sumber tenaga.
b. Protein diberikan cukup sebesar gram, terutama dari ikan yang banyak mengandung lemak
omega-3. Sumber protein nabati lebih dianjurkan. Untuk mengganti sel-sel jaringan tubuh yang
rusak.
c. Lemak diberikan cukup sebesar gram untuk pelarut vitamin larut air A, D, E, K dan
menurunkan kadar kolesterol.
d. Karbohidrat diberikan cukup sebesar gram untuk sumber energi.
e. Cukup vitamin dan mineral.
f. Serat tinggi 30-50 gram/hari untuk mencegah konstipasi. Terutama serat larut air yang terdapat
dalam apel, beras tumbuk atau beras merah, havermout, dan kacang-kacangan.
6. Rute
Oral
7. Frekuensi
3 kali makanan utama 2 kali makanan selingan
8. Bentuk Makanan
Makanan biasa
9. Edukasi Gizi
Topik : Diet Penyakit Dislipidemia
Sasaran
Metode
Waktu
Alat Peraga
Materi
:
:
:
:
:
Ny. ES dan keluarga
Diskusi, ceramah, tanya jawab
± 30 menit
Leaflet dan foodmodel
1. Makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan (perlu dihindari)
2. Kebutuhan zat gizi pasien dan pentingnya
peranan zat gizi bagi pasien
F. Monitoring dan Evaluasi
1. Monitoring
- Perubahan nilai laboratorium trigliserida pasien.
- Status gizi pasien.
- Pola makan pasien.
2. Evaluasi
- Keluhan-keluhan akibat penyakit yang diderita.
- Daya terima pasien terhadap diet yang dianjurkan.
- Perubahan status gizi pasien.