SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
ARMY-AS.WEB.ID ARCHIVE FILE
DEGRADASI LAHAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
A. Pengertian Degradasi Lahan dan Jenis Degradasi Lahan
Sebagian lahan di permukaan bumi telah mengalami kerusakan, baik oleh proses 
alam maupun aktivitas manusia. Proses alam yang mengakibatkan kerusakan lahan antara 
lain, letusan gunung merapi, banjir, dan kebakaran hutan. Kerusakan yang sangat hebat 
pada lahan terutama disebabkan oleh manusia. Kebutuhan manusia terhadap sumber daya 
yang   ada   pada   lahan   seperti   tumbuhan   dan   hewan   yang   semakin   meningkat 
memungkinkan eksploitasi terhadap lahan dilakukan secara besar – besaran.
Degradasi lahan  berarti  hilangnya  fungsi lahan  atau  berubahnya  kualitas  dan 
manfaat dari suatu lahan. Jadi, kerusakan lahan tidak hanya menyangkut kerusakan pada 
tanah, tetapi juga sumber daya berupa organisme yang ada di atas tanah.
Tenaga eksogen yang bersifat mengikis muka bumi digolongkan sebagai tenaga 
eksogen degradasi. Tenaga eksogen degradasi ini dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu 
pelapukan, gerakan massa dan erosi. Ketiganya sangat berpengaruh terhadap degradasi 
lahan.  
B. Pengertian Pelapukan, Gerakan Massa dan Erosi beserta Contohnya
1. Pelapukan
Pelapukan merupakan proses yang alami di muka bumi. Pada proses pelapukan, 
batuan mengalami proses penghancuran. Menurut penyebabnya, pelapukan dibedakan 
menjadi
~ Pelapukan Biologi
Pelapukan biologi merupakan pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk 
hidup. Misalnya penghancuran batuan oleh lumut atau akar tumbuhan.
~ Pelapukan Fisika
Disebabkan  oleh  pengaruh cahaya  matahari  dan perubahan  temperatur.  Cahaya 
matahari yang mengandung panas menyebabkan batuan memuai, pada malam hari, 
massa batuan mengalami pendinginan akan mengalami penyusutan. Peristiwa ini 
terjadi berulang – ulang, batuan akan mengalami penghancuran.
~ Pelapukan Kimia
http://army-as.web.id
ARMY-AS.WEB.ID ARCHIVE FILE
Pelapukan kimia merupakan peristiwa penghancuran massa batuan yang disertai 
dengan perubahan struktur kimia batuan tersebut. Pelapukan kimiawi terjadi pada 
saat mineral yang ada dalam batuan bereaksi secara kimiawi dengan senyawa atau 
unsur lain di alam. Contoh pelapukan kimia, beberapa jenis larutan kimia dapat 
bereaksi dengan batuan seperti contohnya larutan HCl akan bereaksi dengan batu 
gamping. Bahkan air pun dapat bereaksi melarutan beberapa jenis batuan.
2. Pergerakan massa
Perubahan bentuk muka bumi dapat juga disebabkan oleh gerakan massa atau mass 
wasting  (juga dikenal dengan  mass movement). Yaitu perpindahan batuan, tanah, 
lumpur atau material lainnya yang disebabkan oleh gravitasi bumi. Pergerakan massa 
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut
1. Tanah   Longsor,   terjadi   akibat   kondisi   tanah   miring   atau   lereng   yang   tidak 
ditumbuhi tanaman yang dapat melindungi tanah
2. Tanah amblas, terjadi akibat adanya rongga tanah. Biasanya terjadi di daerah kapur
3. Tanah   mendat,   merupakan   proses   longsoran   tanah   yang   bertingkat   –   tingkat 
membentuk teras (terasering)
4. Rapan tanah, merupakan gerakan tanah secara lambat ke arah bawah. Rapan tanah 
teradi di daerah yang agak landai. Peristiwa ini juga disebut tanah menjalar
3.Erosi
Erosi atau pengikisan adalah proses terkikisnya lapisan muka bumi oleh material yang 
dipindahkan.
Erosi dapat dibedakan atas
~ Erosi Oleh Air (Erotion)
Erosi oleh air biasanya terjadi di daerah dengan kemiringan yang curam atau di 
daerah yang kurang vegatasi. Contohnya adalah aliran air yang melarutkan 
~ Erosi Oleh Es (Gletser)
Erosi oleh es disebut juga erosi glasial. Biasanya terjadi saat pergantian musim dari 
musim   dingin   ke   musim   semi.   Namun,   sekarang   ini   erosi   glasial   dapat   juga 
disebabkan oleh pemanasan global. Akibatnya, lelehan es akan mengalir menuruni 
lerang dan menggerus daerah yang dilaluinya
~ Erosi Angin (Deflasi)
http://army-as.web.id
ARMY-AS.WEB.ID ARCHIVE FILE
Erosi ini umumnya terjadi di daerah yang beriklim kering (gurun). Bentuk erosi 
yang disebabkan angin dapat dibedakan sebagai berikut
• Tiupan angin menerbangkan partikel ebu ke tempat yang jauh
• Angin menggulingkan pecahan batuan atau bukit pasir
• Kerikil dan bongkahan batu yang tidak dapat digerakkan angin akan tertinggal di 
belakan permukaan. Bongkahan tersebut akan tergores dan mengikis batuan 
lainnya.
~ Erosi Air Laut
Merupakan pengikisan yang terjadi di daerah pantai atau dinding daratan pantai. 
Erosi ini dapat menyebabkan terjadinya Fyord, pantai yang curam dan gua
C. Faktor Yang Mendorong Terjadinya Degradasi Lahan
Degradasi lahan dipengaruhi oleh faktor manusia dan faktor lingkungan. Degradasi 
lahan yang disebabkan oleh faktor manusia antara lain
1. Penebangan hutan secara terus menerus yang menyebabkan hutan menjadi gundul
2. Kerusakan lahan oleh manusia sering didasari oleh kepentingan ekomoni belaka tanpa 
mementingkan kelestarian lingkungan
3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi, sehingga membutuhkan lahan untuk permukiman 
maupun aktivitas pertanian.
4. Aktivitas   pertanian   yang   seringkali   tidak   cocok   dengan   kondisi   lahan.   Misalnya 
aktivitas pertanian yang dilakukan pada lahan dengan kemiringan lereng yang curam, 
jika pengelolaan lahannya tidak direncanakan dengan baik. Lahan yang curam rawan 
terhadap erosi, terlebih lagi jika turun hujan
5. Sejumlah penduduk miskin atau tidak memiliki lahan, membuka lahan baru di daerah 
pegunungan. Akibatnya, tumbuhan dan hewan di dalamnya terancam serta tanahnya 
rawan terhadap erosi.
6. Lahan – lahan bekas penambangan bahan galian seringkali dibiarkan begitu saja jika 
bahan galiannya telah habis sehingga lahan menjadi rusak.
7. Reboisasi dan Reklamasi yang Gagal. Upaya reboisasi hutan yang telah ditebang dan 
reklamasi lubang/tanah terbuka bekas galian tambang sangat minim hasilnya karena 
prosesnya memerlukan waktu puluhan tahun dan dananya tidak mencukupi karena 
banyak disalahgunakan (dikorupsi). Hal ini membuktikan bahwa pengetahuan dan 
kesadaran atas pentingnya pelestarian lingkungan hidup, baik di kalangan pejabat 
maupun warga masyarakat sangat rendah. Kebakaran hutan reboisasi diduga ada unsur 
http://army-as.web.id
ARMY-AS.WEB.ID ARCHIVE FILE
kesengajaan  untuk mengelabui  reboisasi  yang tidak  sesuai  ketentuan  (manipulasi 
reboisasi).
8. Lemahnya Penegakan Hukum. Sudah banyak peraturan perundangan yang telah dibuat 
berkenaan   dengan   pengelolaan   lingkungan   dan   khususnya   hutan,   namun 
implementasinya di lapangan seakan­akan tidak tampak, karena memang faktanya apa 
yang dilakukan tidak sesuai dengan peraturan yang telah dibuat. Lemah dan tidak 
jalannya   sangsi   atas   pelanggaran   dalam   setiap   peraturan   yang   ada   memberikan 
peluang untuk terjadinya pelanggaran. Di pihak lain disinyalir adanya aparat penegak 
hukum   yang   terlibat   dalam   sindikat/mafia   perkayuan   dan   pertambangan   telah 
melemahkan proses peradilan atas para penjahat lingkungan, sehingga mengesankan 
peradilan masalah lingkungan seperti sandiwara belaka. Namun di atas itu semua 
lemahnya penegakan hukum sebagai akibat rendahnya komitmen dan kredibilitas 
moral aparat penegak hukum merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap 
semakin maraknya perusakan hutan/lingkungan.
9. Kesadaran Masyarakat yang Rendah. Kesadaran sebagian besar warga masyarakat 
yang rendah terhadap pentingnya pelestarian lingkungan/hutan merupakan satu hal 
yang   menyebabkan   ketidakpedulian   masyarakat   atas   degradasi   lingkungan   yang 
semakin   intensif.   Rendahnya   kesadaran   masyarakat   ini   disebabkan   mereka   tidak 
memiliki pengetahuan tentang lingkungan hidup yang memadai. Oleh karena itu, kini 
sudah saatnya pengetahuan tentang lingkungan hidup dikembangkan sedemikian rupa 
dan menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah umum mulai dari tingkat SD. Hal ini 
dipandang   penting,   karena   kurangnya   pengetahuan   masyarakat   atas   fungsi   dan 
manfaat lingkungan hidup telah menyebabkan pula rendahnya disiplin masyarakat 
dalam memperlakukan lingkungan sesuai peraturan perundang­undangan dan kaidah­
kaidah iptek lingkungan hidup.
Selain dari faktor manusia, beberapa faktor alam yang dapat menyebabkan terjadinya 
degradasi lahan antara sebagai berikut.
a) Bencana alam seperti banjir, longsor, badai, gempa atau letusan gunung merapi.
b) Iklim,  jenis  tanah   dan kemiringan  lereng   sangat  memengaruhi  laju  kerusakan  lahan. 
Daerah dengan curah hujan tinggi seperti Indonesia memiliki potensi erosi yang tinggi. 
Akibatnya,  jika hutan ditebang  maka  laju  erosinya akan semakin tinggi. Jenis tanah 
tertentu lebih rawan terhadap erosi. Semakin besar kemiringan lereng, biasanya semakin 
besar potensi erosi sehingga dapat menimbulkan kerusakan lahan yang lebih besar 
D. Dampak Degradasi Lahan Terhadap Kehidupan
http://army-as.web.id
ARMY-AS.WEB.ID ARCHIVE FILE
Dampak yang ditimbulkan akibat degradasi lahan sebagai berikut,
a) Terjadi perubahan kondisi iklim. Tumbuhan berfungsi meningkatkan penguapan melalui 
dedaunan (transpirasi) dan menyerap panas. Jika tumbuhan banyak ditebang, suhu udara 
meningkat dan penguapan berkurang
b) Spesies makhluk hidup yang ada di dalam hutan menjadi hilang atau bahkan punah 
karena hutan sebagai habitatnya mengalami kerusakan. Sebagian hewan terpaksa masuk 
ke pemukiman penduduk, merusak kebun atau mengganggu aktivitas manusia.
c) Hilangnya berbagai jenis spesies makhluk hidup karena rusaknya lahan menimbulkan 
kerugian yang tak ternilai harganya.
d) Banjir dan kekeringan semakin sering terjadi karena berkurangnya infiltrasi dan 
meningkatkan limpasan permukaan
e) Berkembangnya masalah kemiskinan di kalangan petani karena produktivitas lahannya 
terus menurun
f) Terbukanya lahan kerana kerusakan hutan memungkinkan terjadinya erosi yang sangat 
intensif pada lahan sehingga tanah menjadi tidak subur
g) Nilai estetika (keindahan) dari keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang hidup di suatu 
lahan menjadi hilang
h) Hasil – hasil hutan yang secara ekonomi dapat memberikan keuntungan seperti kayu, 
buah – buahan dan tanaman obat menjadi hilang
i) Tanah menjadi tandus dan tidak dapat ditanami lagi
j) Erosi yang terjadi pada lahan kritis dapat menimbulkan tanah longsor
E. Penanggulang dan Pencegahan Degaradasi Lahan
Untuk mencegah degradasi lahan, diperlukan upaya yang dilakukan agar keberadaan 
lahan dapat terus dimanfaatkan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Upaya – 
upaya yang dilakukan misalnya sebagai berikut
1. Lahan – lahan yang tiak cocok untuk pertanian sebaiknya dijadikan sebagai hutan, seperti 
lereng gunung yang curam atau daerah tanah berkapur yang mudah longsor
2. Lahan – lahan yang kering sebaiknya dibuat teras agar dapat mengurangi aliran di 
permukaan
3. Daerah yang memiliki curah hujan tinggi seperti Jawa Barat, lahan yang miring tidak 
hanya dibuat sangkedan, saluran pelepas air perlu dibuat memanjang lereng. Terjunan air 
perlu diperkuat bambu, batu dan rumput yang akarnya kuat
http://army-as.web.id
ARMY-AS.WEB.ID ARCHIVE FILE
4. Hindari penyiangan yang bersih di antara tanaman keras. Jika tidak ada pupuk hijau 
pnutup tanah, dapat pula dengan rumput yang tidak berbahaya bagi tanaman pokok. 
Keberadaan tanaman penutup tanah juga menentukan tingkat erosi
5. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang sudah kritis
6. Tidak membakar hutan pada musim kemarau. Selain dapat menyebabkan degradasi lahan, 
asap dari kebakaran tersebut juga menimbulkan polusi udara
Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat kami simpulkan bahwa degradasi lahan dapat merusak unsur 
– unsur hara yang ada dalam tanah dan membuat tanah menjadi tandus. Karena tanah menjadi 
tandus, maka tumbuhan tidak dapat tumbuh dan kemungkinan dapat menyebabkan bencana 
alam seperti banjir dan tanah longsor akibat ketidakmampuan tanah dalam menyerap air. 
Sudah sewajarnya kita sabagai manusia memelihara dan menjaga kelestarian lingkungan, agar 
anak cucu kita kelak juga dapat menikmati hijau dan indahnya lingkungan 
http://army-as.web.id

More Related Content

What's hot

ekosistem biola.ppt
ekosistem biola.pptekosistem biola.ppt
ekosistem biola.pptssuser7a746c
 
FISH FINDER.pptx
FISH FINDER.pptxFISH FINDER.pptx
FISH FINDER.pptxNadiaSefira
 
Coronary circuln 07 02-2012
Coronary  circuln 07 02-2012Coronary  circuln 07 02-2012
Coronary circuln 07 02-2012Imran Sheikh
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangAdy Purnomo
 
Cetak biru transportasi udara 2005 2024
Cetak biru transportasi udara 2005 2024Cetak biru transportasi udara 2005 2024
Cetak biru transportasi udara 2005 2024Desita Astira
 
Surface anatomy and sonoanatomy for the occasional regional anesthesiologist
Surface anatomy and sonoanatomy for the occasional regional anesthesiologist Surface anatomy and sonoanatomy for the occasional regional anesthesiologist
Surface anatomy and sonoanatomy for the occasional regional anesthesiologist Edward R. Mariano, MD
 
Arus ekman dan upwelling k2 e008009
Arus ekman dan upwelling k2 e008009Arus ekman dan upwelling k2 e008009
Arus ekman dan upwelling k2 e008009ferosiscaa
 
Geografi cuaca dan iklim
Geografi cuaca dan iklimGeografi cuaca dan iklim
Geografi cuaca dan iklimReni Lestari
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaBoaz Salosa
 
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusiaPengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusiaYesica Adicondro
 
100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Kehati.pdf
100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Kehati.pdf100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Kehati.pdf
100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Kehati.pdfAmin638839
 
Daur karbon&nitrogen
Daur karbon&nitrogenDaur karbon&nitrogen
Daur karbon&nitrogenPutri Aisyah
 
06 Lecture 5 Gases Laws And Alveolar Equations
06 Lecture 5 Gases Laws And Alveolar Equations06 Lecture 5 Gases Laws And Alveolar Equations
06 Lecture 5 Gases Laws And Alveolar EquationsDang Thanh Tuan
 

What's hot (20)

Flooding
FloodingFlooding
Flooding
 
ekosistem biola.ppt
ekosistem biola.pptekosistem biola.ppt
ekosistem biola.ppt
 
Arus Laut
Arus LautArus Laut
Arus Laut
 
FISH FINDER.pptx
FISH FINDER.pptxFISH FINDER.pptx
FISH FINDER.pptx
 
Coronary circuln 07 02-2012
Coronary  circuln 07 02-2012Coronary  circuln 07 02-2012
Coronary circuln 07 02-2012
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu Karang
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 
Cetak biru transportasi udara 2005 2024
Cetak biru transportasi udara 2005 2024Cetak biru transportasi udara 2005 2024
Cetak biru transportasi udara 2005 2024
 
Anesthesia for bariatric surgery
Anesthesia for bariatric surgeryAnesthesia for bariatric surgery
Anesthesia for bariatric surgery
 
Surface anatomy and sonoanatomy for the occasional regional anesthesiologist
Surface anatomy and sonoanatomy for the occasional regional anesthesiologist Surface anatomy and sonoanatomy for the occasional regional anesthesiologist
Surface anatomy and sonoanatomy for the occasional regional anesthesiologist
 
Ekosistem pesisir
Ekosistem pesisirEkosistem pesisir
Ekosistem pesisir
 
Arus ekman dan upwelling k2 e008009
Arus ekman dan upwelling k2 e008009Arus ekman dan upwelling k2 e008009
Arus ekman dan upwelling k2 e008009
 
Geografi cuaca dan iklim
Geografi cuaca dan iklimGeografi cuaca dan iklim
Geografi cuaca dan iklim
 
Review pesisir dan laut
Review pesisir dan lautReview pesisir dan laut
Review pesisir dan laut
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
 
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusiaPengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
 
100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Kehati.pdf
100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Kehati.pdf100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Kehati.pdf
100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Kehati.pdf
 
Daur karbon&nitrogen
Daur karbon&nitrogenDaur karbon&nitrogen
Daur karbon&nitrogen
 
06 Lecture 5 Gases Laws And Alveolar Equations
06 Lecture 5 Gases Laws And Alveolar Equations06 Lecture 5 Gases Laws And Alveolar Equations
06 Lecture 5 Gases Laws And Alveolar Equations
 
UPWELLING
UPWELLINGUPWELLING
UPWELLING
 

Viewers also liked

Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Ellyvia Trisnawati
 
001 perbandingan proses_pembuatan_biodiesel_didalam_reaktor_batch_dan_...
001 perbandingan proses_pembuatan_biodiesel_didalam_reaktor_batch_dan_...001 perbandingan proses_pembuatan_biodiesel_didalam_reaktor_batch_dan_...
001 perbandingan proses_pembuatan_biodiesel_didalam_reaktor_batch_dan_...bapakfian
 
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyangBagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyangIndriati Dewi
 
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat di surabaya
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat di surabayaPengelolaan sampah berbasis masyarakat di surabaya
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat di surabayaIndriati Dewi
 
proposal ptk "sikap peduli kebersihan"
proposal ptk "sikap peduli kebersihan"proposal ptk "sikap peduli kebersihan"
proposal ptk "sikap peduli kebersihan"Lucyana Purnamasari
 
Degradasi lahan(presentasi)
Degradasi lahan(presentasi)Degradasi lahan(presentasi)
Degradasi lahan(presentasi)Nurul Wulandari
 
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan tocAnalisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan tocIndriati Dewi
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetriIndriati Dewi
 
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerahKel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerahIndriati Dewi
 
20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetri20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetriIndriati Dewi
 
Materi hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarahMateri hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarahIndriati Dewi
 

Viewers also liked (20)

Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
 
Makalah tawuran
Makalah tawuranMakalah tawuran
Makalah tawuran
 
001 perbandingan proses_pembuatan_biodiesel_didalam_reaktor_batch_dan_...
001 perbandingan proses_pembuatan_biodiesel_didalam_reaktor_batch_dan_...001 perbandingan proses_pembuatan_biodiesel_didalam_reaktor_batch_dan_...
001 perbandingan proses_pembuatan_biodiesel_didalam_reaktor_batch_dan_...
 
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyangBagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
 
Corpulmonale
CorpulmonaleCorpulmonale
Corpulmonale
 
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat di surabaya
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat di surabayaPengelolaan sampah berbasis masyarakat di surabaya
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat di surabaya
 
proposal ptk "sikap peduli kebersihan"
proposal ptk "sikap peduli kebersihan"proposal ptk "sikap peduli kebersihan"
proposal ptk "sikap peduli kebersihan"
 
Internet
InternetInternet
Internet
 
Degradasi lahan(presentasi)
Degradasi lahan(presentasi)Degradasi lahan(presentasi)
Degradasi lahan(presentasi)
 
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan tocAnalisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri
 
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerahKel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Sungai Terdegradasi
Sungai TerdegradasiSungai Terdegradasi
Sungai Terdegradasi
 
20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetri20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetri
 
Materi hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarahMateri hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarah
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
 
Kekar
KekarKekar
Kekar
 
Contoh penyimpangan sosial
Contoh penyimpangan sosialContoh penyimpangan sosial
Contoh penyimpangan sosial
 
Proposal kegiatan bhakti sosial
Proposal kegiatan bhakti sosialProposal kegiatan bhakti sosial
Proposal kegiatan bhakti sosial
 

Similar to Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Septian Muna Barakati
 
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdfPuteriAprilani1
 
Geografi XI Sosial (SDA)
Geografi XI Sosial (SDA)Geografi XI Sosial (SDA)
Geografi XI Sosial (SDA)MTR
 
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docxDedeArdianSyaputra
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Operator Warnet Vast Raha
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganZulfah Alfina
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Septian Muna Barakati
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Warnet Raha
 
Makalah tentang illegal logging
Makalah tentang illegal loggingMakalah tentang illegal logging
Makalah tentang illegal loggingAba Abdillah
 
Definisi Degradasi dan Remidiasi1.pptx
Definisi Degradasi dan Remidiasi1.pptxDefinisi Degradasi dan Remidiasi1.pptx
Definisi Degradasi dan Remidiasi1.pptxandreapriharyandi
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaAnnisa Wasistiana
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional 'Oke Aflatun'
 
IPS - Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
IPS - Lingkungan Hidup dan PelestarianyaIPS - Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
IPS - Lingkungan Hidup dan PelestarianyaAlifia
 

Similar to Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan (20)

Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
 
Geografi XI Sosial (SDA)
Geografi XI Sosial (SDA)Geografi XI Sosial (SDA)
Geografi XI Sosial (SDA)
 
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkungan
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Makalah tentang illegal logging
Makalah tentang illegal loggingMakalah tentang illegal logging
Makalah tentang illegal logging
 
Definisi Degradasi dan Remidiasi1.pptx
Definisi Degradasi dan Remidiasi1.pptxDefinisi Degradasi dan Remidiasi1.pptx
Definisi Degradasi dan Remidiasi1.pptx
 
degradasi tanah
degradasi tanahdegradasi tanah
degradasi tanah
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
Laporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanahLaporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanah
 
Liiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
LiiistiiiiiiiiiiiiiiiiiiLiiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
Liiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
 
Liiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
LiiistiiiiiiiiiiiiiiiiiiLiiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
Liiistiiiiiiiiiiiiiiiiii
 
KEL 1 ANPEL.pptx
KEL 1 ANPEL.pptxKEL 1 ANPEL.pptx
KEL 1 ANPEL.pptx
 
IPS - Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
IPS - Lingkungan Hidup dan PelestarianyaIPS - Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
IPS - Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
 

More from Indriati Dewi

Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipaKumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipaIndriati Dewi
 
Kriteria pengukuran kualitas hidup
Kriteria pengukuran kualitas hidupKriteria pengukuran kualitas hidup
Kriteria pengukuran kualitas hidupIndriati Dewi
 
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanContoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanIndriati Dewi
 
Fisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasiFisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasiIndriati Dewi
 
25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidup25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidupIndriati Dewi
 
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industriIndriati Dewi
 
Mengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonMengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonIndriati Dewi
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...Indriati Dewi
 
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetriIndriati Dewi
 
Pages from prosiding_avoer_2011-23
Pages from prosiding_avoer_2011-23Pages from prosiding_avoer_2011-23
Pages from prosiding_avoer_2011-23Indriati Dewi
 
Pages from prosiding_avoer_2011-22
Pages from prosiding_avoer_2011-22Pages from prosiding_avoer_2011-22
Pages from prosiding_avoer_2011-22Indriati Dewi
 
Pages from prosiding_avoer_2011-18
Pages from prosiding_avoer_2011-18Pages from prosiding_avoer_2011-18
Pages from prosiding_avoer_2011-18Indriati Dewi
 
Pages from prosiding_avoer_2011-17
Pages from prosiding_avoer_2011-17Pages from prosiding_avoer_2011-17
Pages from prosiding_avoer_2011-17Indriati Dewi
 
Pages from prosiding_avoer_2011-16
Pages from prosiding_avoer_2011-16Pages from prosiding_avoer_2011-16
Pages from prosiding_avoer_2011-16Indriati Dewi
 
Pages from prosiding_avoer_2011-15
Pages from prosiding_avoer_2011-15Pages from prosiding_avoer_2011-15
Pages from prosiding_avoer_2011-15Indriati Dewi
 

More from Indriati Dewi (20)

Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipaKumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
 
Kriteria pengukuran kualitas hidup
Kriteria pengukuran kualitas hidupKriteria pengukuran kualitas hidup
Kriteria pengukuran kualitas hidup
 
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanContoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Mansur al-Hallaj
Mansur al-HallajMansur al-Hallaj
Mansur al-Hallaj
 
Fisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasiFisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasi
 
Contoh makalah
Contoh makalahContoh makalah
Contoh makalah
 
25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidup25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidup
 
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
 
Mengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonMengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan keton
 
Geothermal
GeothermalGeothermal
Geothermal
 
Corel draw
Corel drawCorel draw
Corel draw
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
 
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
 
Pages from prosiding_avoer_2011-23
Pages from prosiding_avoer_2011-23Pages from prosiding_avoer_2011-23
Pages from prosiding_avoer_2011-23
 
Pages from prosiding_avoer_2011-22
Pages from prosiding_avoer_2011-22Pages from prosiding_avoer_2011-22
Pages from prosiding_avoer_2011-22
 
Pages from prosiding_avoer_2011-18
Pages from prosiding_avoer_2011-18Pages from prosiding_avoer_2011-18
Pages from prosiding_avoer_2011-18
 
Pages from prosiding_avoer_2011-17
Pages from prosiding_avoer_2011-17Pages from prosiding_avoer_2011-17
Pages from prosiding_avoer_2011-17
 
Pages from prosiding_avoer_2011-16
Pages from prosiding_avoer_2011-16Pages from prosiding_avoer_2011-16
Pages from prosiding_avoer_2011-16
 
Pages from prosiding_avoer_2011-15
Pages from prosiding_avoer_2011-15Pages from prosiding_avoer_2011-15
Pages from prosiding_avoer_2011-15
 

Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan

  • 1. ARMY-AS.WEB.ID ARCHIVE FILE DEGRADASI LAHAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN A. Pengertian Degradasi Lahan dan Jenis Degradasi Lahan Sebagian lahan di permukaan bumi telah mengalami kerusakan, baik oleh proses  alam maupun aktivitas manusia. Proses alam yang mengakibatkan kerusakan lahan antara  lain, letusan gunung merapi, banjir, dan kebakaran hutan. Kerusakan yang sangat hebat  pada lahan terutama disebabkan oleh manusia. Kebutuhan manusia terhadap sumber daya  yang   ada   pada   lahan   seperti   tumbuhan   dan   hewan   yang   semakin   meningkat  memungkinkan eksploitasi terhadap lahan dilakukan secara besar – besaran. Degradasi lahan  berarti  hilangnya  fungsi lahan  atau  berubahnya  kualitas  dan  manfaat dari suatu lahan. Jadi, kerusakan lahan tidak hanya menyangkut kerusakan pada  tanah, tetapi juga sumber daya berupa organisme yang ada di atas tanah. Tenaga eksogen yang bersifat mengikis muka bumi digolongkan sebagai tenaga  eksogen degradasi. Tenaga eksogen degradasi ini dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu  pelapukan, gerakan massa dan erosi. Ketiganya sangat berpengaruh terhadap degradasi  lahan.   B. Pengertian Pelapukan, Gerakan Massa dan Erosi beserta Contohnya 1. Pelapukan Pelapukan merupakan proses yang alami di muka bumi. Pada proses pelapukan,  batuan mengalami proses penghancuran. Menurut penyebabnya, pelapukan dibedakan  menjadi ~ Pelapukan Biologi Pelapukan biologi merupakan pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk  hidup. Misalnya penghancuran batuan oleh lumut atau akar tumbuhan. ~ Pelapukan Fisika Disebabkan  oleh  pengaruh cahaya  matahari  dan perubahan  temperatur.  Cahaya  matahari yang mengandung panas menyebabkan batuan memuai, pada malam hari,  massa batuan mengalami pendinginan akan mengalami penyusutan. Peristiwa ini  terjadi berulang – ulang, batuan akan mengalami penghancuran. ~ Pelapukan Kimia http://army-as.web.id
  • 2. ARMY-AS.WEB.ID ARCHIVE FILE Pelapukan kimia merupakan peristiwa penghancuran massa batuan yang disertai  dengan perubahan struktur kimia batuan tersebut. Pelapukan kimiawi terjadi pada  saat mineral yang ada dalam batuan bereaksi secara kimiawi dengan senyawa atau  unsur lain di alam. Contoh pelapukan kimia, beberapa jenis larutan kimia dapat  bereaksi dengan batuan seperti contohnya larutan HCl akan bereaksi dengan batu  gamping. Bahkan air pun dapat bereaksi melarutan beberapa jenis batuan. 2. Pergerakan massa Perubahan bentuk muka bumi dapat juga disebabkan oleh gerakan massa atau mass  wasting  (juga dikenal dengan  mass movement). Yaitu perpindahan batuan, tanah,  lumpur atau material lainnya yang disebabkan oleh gravitasi bumi. Pergerakan massa  dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut 1. Tanah   Longsor,   terjadi   akibat   kondisi   tanah   miring   atau   lereng   yang   tidak  ditumbuhi tanaman yang dapat melindungi tanah 2. Tanah amblas, terjadi akibat adanya rongga tanah. Biasanya terjadi di daerah kapur 3. Tanah   mendat,   merupakan   proses   longsoran   tanah   yang   bertingkat   –   tingkat  membentuk teras (terasering) 4. Rapan tanah, merupakan gerakan tanah secara lambat ke arah bawah. Rapan tanah  teradi di daerah yang agak landai. Peristiwa ini juga disebut tanah menjalar 3.Erosi Erosi atau pengikisan adalah proses terkikisnya lapisan muka bumi oleh material yang  dipindahkan. Erosi dapat dibedakan atas ~ Erosi Oleh Air (Erotion) Erosi oleh air biasanya terjadi di daerah dengan kemiringan yang curam atau di  daerah yang kurang vegatasi. Contohnya adalah aliran air yang melarutkan  ~ Erosi Oleh Es (Gletser) Erosi oleh es disebut juga erosi glasial. Biasanya terjadi saat pergantian musim dari  musim   dingin   ke   musim   semi.   Namun,   sekarang   ini   erosi   glasial   dapat   juga  disebabkan oleh pemanasan global. Akibatnya, lelehan es akan mengalir menuruni  lerang dan menggerus daerah yang dilaluinya ~ Erosi Angin (Deflasi) http://army-as.web.id
  • 3. ARMY-AS.WEB.ID ARCHIVE FILE Erosi ini umumnya terjadi di daerah yang beriklim kering (gurun). Bentuk erosi  yang disebabkan angin dapat dibedakan sebagai berikut • Tiupan angin menerbangkan partikel ebu ke tempat yang jauh • Angin menggulingkan pecahan batuan atau bukit pasir • Kerikil dan bongkahan batu yang tidak dapat digerakkan angin akan tertinggal di  belakan permukaan. Bongkahan tersebut akan tergores dan mengikis batuan  lainnya. ~ Erosi Air Laut Merupakan pengikisan yang terjadi di daerah pantai atau dinding daratan pantai.  Erosi ini dapat menyebabkan terjadinya Fyord, pantai yang curam dan gua C. Faktor Yang Mendorong Terjadinya Degradasi Lahan Degradasi lahan dipengaruhi oleh faktor manusia dan faktor lingkungan. Degradasi  lahan yang disebabkan oleh faktor manusia antara lain 1. Penebangan hutan secara terus menerus yang menyebabkan hutan menjadi gundul 2. Kerusakan lahan oleh manusia sering didasari oleh kepentingan ekomoni belaka tanpa  mementingkan kelestarian lingkungan 3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi, sehingga membutuhkan lahan untuk permukiman  maupun aktivitas pertanian. 4. Aktivitas   pertanian   yang   seringkali   tidak   cocok   dengan   kondisi   lahan.   Misalnya  aktivitas pertanian yang dilakukan pada lahan dengan kemiringan lereng yang curam,  jika pengelolaan lahannya tidak direncanakan dengan baik. Lahan yang curam rawan  terhadap erosi, terlebih lagi jika turun hujan 5. Sejumlah penduduk miskin atau tidak memiliki lahan, membuka lahan baru di daerah  pegunungan. Akibatnya, tumbuhan dan hewan di dalamnya terancam serta tanahnya  rawan terhadap erosi. 6. Lahan – lahan bekas penambangan bahan galian seringkali dibiarkan begitu saja jika  bahan galiannya telah habis sehingga lahan menjadi rusak. 7. Reboisasi dan Reklamasi yang Gagal. Upaya reboisasi hutan yang telah ditebang dan  reklamasi lubang/tanah terbuka bekas galian tambang sangat minim hasilnya karena  prosesnya memerlukan waktu puluhan tahun dan dananya tidak mencukupi karena  banyak disalahgunakan (dikorupsi). Hal ini membuktikan bahwa pengetahuan dan  kesadaran atas pentingnya pelestarian lingkungan hidup, baik di kalangan pejabat  maupun warga masyarakat sangat rendah. Kebakaran hutan reboisasi diduga ada unsur  http://army-as.web.id
  • 4. ARMY-AS.WEB.ID ARCHIVE FILE kesengajaan  untuk mengelabui  reboisasi  yang tidak  sesuai  ketentuan  (manipulasi  reboisasi). 8. Lemahnya Penegakan Hukum. Sudah banyak peraturan perundangan yang telah dibuat  berkenaan   dengan   pengelolaan   lingkungan   dan   khususnya   hutan,   namun  implementasinya di lapangan seakan­akan tidak tampak, karena memang faktanya apa  yang dilakukan tidak sesuai dengan peraturan yang telah dibuat. Lemah dan tidak  jalannya   sangsi   atas   pelanggaran   dalam   setiap   peraturan   yang   ada   memberikan  peluang untuk terjadinya pelanggaran. Di pihak lain disinyalir adanya aparat penegak  hukum   yang   terlibat   dalam   sindikat/mafia   perkayuan   dan   pertambangan   telah  melemahkan proses peradilan atas para penjahat lingkungan, sehingga mengesankan  peradilan masalah lingkungan seperti sandiwara belaka. Namun di atas itu semua  lemahnya penegakan hukum sebagai akibat rendahnya komitmen dan kredibilitas  moral aparat penegak hukum merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap  semakin maraknya perusakan hutan/lingkungan. 9. Kesadaran Masyarakat yang Rendah. Kesadaran sebagian besar warga masyarakat  yang rendah terhadap pentingnya pelestarian lingkungan/hutan merupakan satu hal  yang   menyebabkan   ketidakpedulian   masyarakat   atas   degradasi   lingkungan   yang  semakin   intensif.   Rendahnya   kesadaran   masyarakat   ini   disebabkan   mereka   tidak  memiliki pengetahuan tentang lingkungan hidup yang memadai. Oleh karena itu, kini  sudah saatnya pengetahuan tentang lingkungan hidup dikembangkan sedemikian rupa  dan menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah umum mulai dari tingkat SD. Hal ini  dipandang   penting,   karena   kurangnya   pengetahuan   masyarakat   atas   fungsi   dan  manfaat lingkungan hidup telah menyebabkan pula rendahnya disiplin masyarakat  dalam memperlakukan lingkungan sesuai peraturan perundang­undangan dan kaidah­ kaidah iptek lingkungan hidup. Selain dari faktor manusia, beberapa faktor alam yang dapat menyebabkan terjadinya  degradasi lahan antara sebagai berikut. a) Bencana alam seperti banjir, longsor, badai, gempa atau letusan gunung merapi. b) Iklim,  jenis  tanah   dan kemiringan  lereng   sangat  memengaruhi  laju  kerusakan  lahan.  Daerah dengan curah hujan tinggi seperti Indonesia memiliki potensi erosi yang tinggi.  Akibatnya,  jika hutan ditebang  maka  laju  erosinya akan semakin tinggi. Jenis tanah  tertentu lebih rawan terhadap erosi. Semakin besar kemiringan lereng, biasanya semakin  besar potensi erosi sehingga dapat menimbulkan kerusakan lahan yang lebih besar  D. Dampak Degradasi Lahan Terhadap Kehidupan http://army-as.web.id
  • 5. ARMY-AS.WEB.ID ARCHIVE FILE Dampak yang ditimbulkan akibat degradasi lahan sebagai berikut, a) Terjadi perubahan kondisi iklim. Tumbuhan berfungsi meningkatkan penguapan melalui  dedaunan (transpirasi) dan menyerap panas. Jika tumbuhan banyak ditebang, suhu udara  meningkat dan penguapan berkurang b) Spesies makhluk hidup yang ada di dalam hutan menjadi hilang atau bahkan punah  karena hutan sebagai habitatnya mengalami kerusakan. Sebagian hewan terpaksa masuk  ke pemukiman penduduk, merusak kebun atau mengganggu aktivitas manusia. c) Hilangnya berbagai jenis spesies makhluk hidup karena rusaknya lahan menimbulkan  kerugian yang tak ternilai harganya. d) Banjir dan kekeringan semakin sering terjadi karena berkurangnya infiltrasi dan  meningkatkan limpasan permukaan e) Berkembangnya masalah kemiskinan di kalangan petani karena produktivitas lahannya  terus menurun f) Terbukanya lahan kerana kerusakan hutan memungkinkan terjadinya erosi yang sangat  intensif pada lahan sehingga tanah menjadi tidak subur g) Nilai estetika (keindahan) dari keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang hidup di suatu  lahan menjadi hilang h) Hasil – hasil hutan yang secara ekonomi dapat memberikan keuntungan seperti kayu,  buah – buahan dan tanaman obat menjadi hilang i) Tanah menjadi tandus dan tidak dapat ditanami lagi j) Erosi yang terjadi pada lahan kritis dapat menimbulkan tanah longsor E. Penanggulang dan Pencegahan Degaradasi Lahan Untuk mencegah degradasi lahan, diperlukan upaya yang dilakukan agar keberadaan  lahan dapat terus dimanfaatkan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Upaya –  upaya yang dilakukan misalnya sebagai berikut 1. Lahan – lahan yang tiak cocok untuk pertanian sebaiknya dijadikan sebagai hutan, seperti  lereng gunung yang curam atau daerah tanah berkapur yang mudah longsor 2. Lahan – lahan yang kering sebaiknya dibuat teras agar dapat mengurangi aliran di  permukaan 3. Daerah yang memiliki curah hujan tinggi seperti Jawa Barat, lahan yang miring tidak  hanya dibuat sangkedan, saluran pelepas air perlu dibuat memanjang lereng. Terjunan air  perlu diperkuat bambu, batu dan rumput yang akarnya kuat http://army-as.web.id
  • 6. ARMY-AS.WEB.ID ARCHIVE FILE 4. Hindari penyiangan yang bersih di antara tanaman keras. Jika tidak ada pupuk hijau  pnutup tanah, dapat pula dengan rumput yang tidak berbahaya bagi tanaman pokok.  Keberadaan tanaman penutup tanah juga menentukan tingkat erosi 5. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang sudah kritis 6. Tidak membakar hutan pada musim kemarau. Selain dapat menyebabkan degradasi lahan,  asap dari kebakaran tersebut juga menimbulkan polusi udara Kesimpulan Dari uraian diatas, dapat kami simpulkan bahwa degradasi lahan dapat merusak unsur  – unsur hara yang ada dalam tanah dan membuat tanah menjadi tandus. Karena tanah menjadi  tandus, maka tumbuhan tidak dapat tumbuh dan kemungkinan dapat menyebabkan bencana  alam seperti banjir dan tanah longsor akibat ketidakmampuan tanah dalam menyerap air.  Sudah sewajarnya kita sabagai manusia memelihara dan menjaga kelestarian lingkungan, agar  anak cucu kita kelak juga dapat menikmati hijau dan indahnya lingkungan  http://army-as.web.id