SlideShare a Scribd company logo
1 of 77
Oleh: Nurdiansyah
Anatomi & Fisiologi Sistem Pencernaan
ENGERTIAN
 Nutrisi
Segala sesuatu yg dimakan sso dan bgm tub menggunakannya.
 Nutrient
Zat kimia organik / anorganik yang ditemukan dlm makanan dan diperlukan
u/berfungsinya tubuh. Bila intake/ masukan adekuat (cukup) = Nutrient essensial
N
Karbohidrat
Protein
Lemak
Vitamin
Mineral
 1 gr = 4 kkal, sumber energi utama
 Monosakarida : glukosa(dekstrosa), fruktosa
 Disakarida : Sukrosa, laktosa, maltosa
 Polisakarida : glikogen  serat (pektin, gum, hemiselulosa, getah)
 Glikogen : sumber energi utama saat puasa
Metabolisme KH :
a.Glikogenolisis : glikogen  glukosa, CO2, dan H2O
b.Glikogenesis : glukosa  glikogen
c.Glukoneogenesis : as.amino + gliserol  glukosa
Asupan : 45-50% dr total kalori
BEE (Basal Expenditure Energy)
P : 655 + (9,6 x BB dlm kg) + (1,7 x TB dlm cm) – (4,7 x umur dlm
tahun)
L : 66 + (13,7 x BB dlm kg) + (5 x TB dlm cm) – (6,8 x umur dlm
tahun
Fungsi : u/pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan
jar.tubuh
1 gr = 4 kkal
Bentuk sederhana : as.amino yg disimpan dlm jaringan
berbentuk hormon dan enzim
As amino esensial tdk dpt disintesis dlm tubuh tapi harus di
dapat dr makanan
Sumber : daging, hewan ternak, susu, dan telur
Asupan : 10-15%
 Sumber energi paling besar
 1 gr = 9 kkal
 Lipid : lemak yg dpt membeku pd suhu ruangan tertentu
 Lipid : trigliserid + as lemak
 Lipogenesis : proses sintesis as lemak
 As lemak esensial : as lemak linoleat
 As lemak non esensial : as lemak linolenat, arakidonat
 Asupan : 35-40%
Komponen kritis dlm tubuh
Air menyusun 60-70% dr seluruh BB
Sumber : konsumsi cairan, buah2an segar,
sayuran, dan air yg diproduksi selama oksidasi
makanan
Pd org sehat : intake cairan = output melalui
eliminasi, respirasi, dan berkeringat
5. Vitamin
• Vitamin larut air : Vit C dan B
• Vitamin larut lemak : Vit A, D, E,
dan K
6. Mineral
• Elemen esensial nonorganik sebagai
katalis dlm reaksi biokimia
• Kalsium, Magnesium, Fosfor, dll
Metabolisme
Semua Perubahan Yang
Terjadi terus menerus
didalam tubuh sebagai
hasil aktifitas jaringan
1. Ingesti  Intake makanan dari lingk ke dlm tubuh
Proses
1. Pemasukkan makanan ke dalam mulut (koord antara otot rangka & sistem saraf)
2. Pengunyahan
3. Menelan (koordinasi antara lidah, refleks pharing & esophagus serta saraf cranial)
waktu : 5 – 15 detik
2.DIGESTI
perubahan fisik & kimia makanan untuk dapat
diabsorbsi dengan bantuan enzim dan coenzim (diatur
oleh hormon dan saraf) sehingga menjadi chyme
PROSES
Nasi (karbohidrat )  monosacharida
Tahu (protein)  asam amino
Keju (lemak)  asam lemak
 Waktu : 1 – 4 jam
3. Absorbsi
proses masuknya partikel zat makanan dari saluran
pencernaan ke dlm pembuluh darah dan limphe
 Proses
1. Mayoritas terjadi di usus halus
2. Gaster : berupa alkohol &aspirin
3. Sistem limpatik : zat makanan yg larut dalam lemak
4. Kapiler darah : zat makanan yg larut dalam air
proses masuknya zat makanan yang larut dlm lemak
maupun air ke dlm sel
 Proses
1. Zat yang larut dalam air
Vaskuler  vena porta hepatica  hepar  sel
2. Zat yang larut dalam lemak
Kapiler limpatik  pembulun limpe besar  ductus
thoracsicus  vena subclavia sinistra / vena jugularis
interna sinistra  vena cava  jantung  arteri
hepatica  hepar  sel
Proses tubuh , bila terjadi peningkatan kebutuhan
energi
1. Glycogenolisis : glycogen  glukosa
2. Glukoneogenesis
a. Lipid  gliserol  glukosa
b. Asam lemak  benda keton
c. Protein  asam amino  glukosa
Lipolisis ? Lipogenesis ? Glicolisis ?
Glicogenesis ?Glucolisis? Glucogenesis ?
Alat bantu untuk mencapai sel
a. Insulin : transfor glukosa dan asam amino melewati
membran sel
b. Growth hormon : memfasilitasi asam amino ke
intrasel
Penggunaan makanan oleh sel hepar
1. Karbohidrat  glilkogen / fat
2. Lemak  jaringan lipid (pada hepar dibuat
fibrinogen, albumin dan globulin)
3. Protein dikirim ke sel tt untuk membangun dan
memperbaiki jaringan dan bila >>> dibentuk
glycogen dan fat
Faktor yg mempengaruhi Pola Diet :
1. Status Kesehatan : fungsi sistem pencernaan, proses penyakit, dll
2. Kultur dan Agama
3. Usia
4. Jenis kelamin
5. Pekerjaan
6. Status Sosioekonomi
7. Pilihan Pribadi
8. Faktor Psikologis
9. Alkohol dan Obat
10. Kesalahan Informasi & Keyakinan thd makanan
KEBUTUHAN NUTRISI
 Kebutuhan Kalori
 Kebutuhan Protein
 Kebutuhan Lemak
 Kebutuhan Vitamin & mineral
 Kebutuhan Cairan
Komposisi Diet :
KH : 45-50%
Lemak : 35-40%
Protein : 10-15%
MENGHITUNG KEBUTUHAN NUTRISI
1. Kebutuhan Kalori Org Dewasa
(kkal/kgBB/hari)
BEE = BB x 1 x 24 jam (L)
BB x 0,9 x 24 jam (P)
REE = BB x 27 x AF (L)
BB x 25 x AF (P)
1 gr KH = 4 kkal
1 gr Protein = 4 kkal
1 gr Lemak = 9 kkal
AF (Activity Factor)
1. Sangat Ringan : banyak duduk,bedrest
L : 1,3 P : 1,3
2. Ringan : pekerja kantoran, IRT
L : 1,6 P : 1,5
3. Sedang : petani, mahasiswa aktif
L : 1,7 P : 1,6
4. Berat : atlet di TC, tentara yg berlatih
L : 2,1 P : 1,9
5. Sangat Berat : pandai besi, pekerja konstruksi wanita
L : 2,4 P : 2,3
Kebutuhan Kalori pd Anak
Holliday Sugar
 10 kg : 100 kkal/kgBB/hari
 11-20 kg : + 50 kkal/kgBB/hari
 > 20 kg : + 20kkal/kgBB/hari
Neonatus
BBLR : 150 kkal/kgBB/hari
BBLN : 100 – 120 kkal/kgBB/hari
 Dewasa : 1 gr/kgBB/hari
 Neonatus prematur : 3 gr/kgBB/hari
 0-1 tahun : 2,5 gr/kgBB/hari
 2-13 tahun : 1,5-2 gr/kgBB/hari
 Remaja : 1-1,5 gr/kgBB/hari
3. Kebutuhan Lemak
Rata- rata 35% dari total kalori
Untuk yg obesitas : 10% dr total kalori
(pelarut vitamin)
4. Kebutuhan Vitamin
RDA lihat referensi
5. Kebutuhan Cairan
 Dewasa : 35 ml/kgBB/hari
 Mineral2 penting :
Makro: Ca, P, Mg, S, Na, K, Cl
Mikro : Cr, Co, Cu, I, Fe, Mn, Zn, F, Se, Mo
GGN. PEMENUHAN NUTRISI
Ggn. Ingesti
Ggn. Sekresi
Ggn. Absorbsi
Ggn. Transportasi/distribusi
Ggn. Metabolisme
Dampak :
<< dr kebutuhan : KEP (marasmus, kwasiorkor), Anemia
>> dr kebutuhan : Obesitas (>20% BB ideal), Overweight
(>10% BB ideal)
1. PENGUKURAN ANTROPOMETRI
1.BMI (Body Mass Index)
BMI = BB
(TB)²
< 20 : underweight
20-25 : normal
25-30 : overweight
> 30 : obese
2. BB Relatif
(TB (cm) – 100) – 10%
3. TSF (Triceps Skin fold) : tonjolan kulit di
suprailiaca,biceps, triceps&subscapicula
Normal : L  >= 12,5 mm
P  >= 16,5 mm
Obese : L  > 18, 6 mm
P  > 25,1 mm
Sangat Kurang : L  <= 2,5 mm
P  <= 3,0 mm
AMC (Arm Muscle Circumference) untuk
memperkirakan cadang protein tubuh
Formula : MUAC (mm) – (3,14 X TSF)
MUAC = Mid Upper Arm Circumference
4. Lingkar Lengan Atas (LLA)
LLA < 12 cm : Gizi Buruk
LLA 12 – 13,5 cm : Gizi Kurang
LLA > 13,5 cm : Normal
1. Hemoglogin dan hematokrit
(dipengaruhi oleh Fe, B12 dan protein)
2. Albumin , merupakan indikator protein dalam jangka waktu yang
lama
3. Transferin
- Protein plasma yang berperan dalam
pembentukan iron binding (Fe)
- Lebih sensitif daripada albumin dalam
indikator malnutrisi protein
4. Jumlah limfosit, akan menurun bila intake protein kurang
5. Balans nitrogen
- Penyimpanan protein dalam tubuh
- Test yang dilakukan :
a. BUN (Blood Urea Nitrogen) , bila
keadaan  maka intake protein
,dehidrasi berat, malnutrisi,
penurunan eksresi ureum di ginjal
dan terjadi starvasion/ kelaparan
b. UUN (Urea Urine Nitrogen)
- Dipengaruhi oleh intake protein
6. Ekskresi kreatinin
- Merefleksikan massa otot
- Produk akhir kreatinin adalah
kreatin
- Dikeluarkan pada waktu
metabolisme otot rangka
1. Pola kebiasaan makan
(waktu, jenis dan jumlah)
2. Makanan yang disukai, tidak disukai,
menimbulkan alergi, membahayakan
serta yang menguntungkan
3. Pembatasan makanan
(diet khusus, budaya, keyakinan)
4. Intake cairan
5. Penggunaan vitamin dan mineral
(jenis & frekuensi)
6. Problem diet (nafsu makan, makanan
yg menimbulkan diare serta kembung)
7. Kesulitan mengunyah dan menelan
1. Diabetes Melitus
2. Heart Problem
3. Tumor
4. Batu ginjal/ empedu
5. Ulcus
6. Gangguan pada intestine
7. Hiper/ hipotiroid
1. PENGKAJIAN
1. Penilaian status nutrisi
2. Riwayat diet dan pengobatan
3. Manifestasi klinis
- Rambut - Kardiovaskular
- Mata - Otot
- Lidah - GIT
- Membran mukosa - Neurologis
- Vitalitas
1.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dgn :
- Ketidakmampun dalam ingesti/
digesti/absorbsi /metabolisme
- Ketidakmampuan struktur oesophagus
- Paralisis saraf V,VII,IX,X,XII
- Anoreksia dan vomiting
- Inadekuat enzim dan pengaturan
hormon insulin dan tiroksin
- Ketidakwaspadaan thd peningkatan
kebutuhan selama hamil
- Ketidakwaspadaan thd masa
pertumbuhan
2. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan
berhubungan dengan :Intake makanan
yang berlebihan dari kebutuhan tubuh.
3. Perubahan pemeliharaan kesehatan
(aktual/potensial)
3. PERENCANAAN
Tujuan :
- Diterapkannya diet seimbang
- Penilaian status nutrisi : dlm batas
normal
- Perubahan gaya hidup
- Berkurang/tdk adanya tanda2 malnutrisi
- Meningkatkan kemandirian dlm
menggunakan alat bantu makan
Intervensi :
- Konseling, edukasi
- Menstimulasi nafsu makan
- Membantu klien makan sesuai dgn
tingkat kemandirian & jenis alat
bantu makan (NGT, Gastrostomy,
Jejunustomy)
LATIHAN MENGHITUNG NUTRISI
1. Nn.K, 22 thn, dirawat di RS krn mengalami
anemia berat & anoreksia.TB = 160 cm,
BB = 40 kg, Hb = 8,7 gr%. Riwayat diet Nn.K
menurut klg hampir setiap hari mkn mie
instan rebus, kdg2 dicampur dgn telur. Nn.K
jg tdk suka sayuran & malas mkn buah2an.
Tentukan rencana diet pasien agar BMI = 20
& BB naik sebanyak 500 gr/mg?
Jawab :
BB normal agar BMI = 20
 2,56 x 20 =51,2kg
REE = 40 x 25 x 1,5 = 1500 kkal/hr
Tujuan : menaikkan BB 500 gr/mg
 500 gr x 7 kkal = 3500 kkL/mg
Tambahan intake kalori per hari
 3500 : 7 hr = 500 kkal
Intake total perhari = 1500 +500 = 2000 kkal
Cat : 1 gr jar.tubuh = 7 kkal
2. An.A, 12 thn direncanakan u/ menjalani reparasi
hipospadia.TB = 150 cm, BB = 38 kg. Tentukan rencana
pemberian nutrisinya?
Jawab :
Keb.kalori anak dgn BB = 38 kg
10 I : 1000
10 II : 500
18 : 360 +
1860 kkal/hari
Komposisi :Lemak : 35%
Protein : 0,8 gr/kgBB/hr
KH : sisanya
 Istirahat berarti suatu keadaan tenang, rileks, tanpa tekanan emosional dan bebas
dari perasaan gelisah. Istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali,
meskipun setiap orang sering berpikir tentang hal itu seperti duduk dikursi yg nyaman
atau berbaring ditempat tidur
 ◦Tidur : keadaan tidak sadarkan diri dimana persepsi dan reaksi individu terhadap
lingkungan menurun/hilang dan dapat dibangunkan kembali dengan indera atau
rangsangan yang cukup (Guyton, dalam buku Haswita, 2017)
 Menurut Potter dan Perry (2005), tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus
bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan
 Siklus tidur terjadi secara alami dan dikontrol oleh pusat tidur yaitu medulla, tepatnya
di RAS (Recticular Activating System) dan BSR (Bulbar Synchronizing Region).
 RAS terdiri dari neuron-neuron di medulla oblongata, pons dan midbrain. Pusat ini
terlibat dalam mempertahan status bangun dan mempermudah beberapa tahap tidur.
Perubahanperubahan fisiologis dalam tubuh terjadi selama tidur.
 Ada dua teori tentang tidur :
1. Pasif : RAS di otak mengalami kelelahan sehingga menyebabkan tidak aktif.
2. Aktif :(Diterima sekarang) suatu bagian di otak yang menyebabkan tidur
dihambat oleh bagian lain.
 RAS dan BSR adalah pikiran aktif kemudian menekan pusat otak secara bergantian.
RAS berhubungan dengan status jaga tubuh dan menerima sensory input
(pendengaran, penglihatan, penghidupan, nyeri dan perabaan). Rangsangan sensory
mempertahankan seseorang untuk bangun dan waspada. Selama tidur tubuh
menerima sedikit rangsangan dari korteks serebral (Haswita, dkk, 2017).
Tidur yang normal melibatkan 2 fase yaitu:
1. Pergerakan mata yang tidak cepat NREM (Non Rapid Eye Movement)
2. Pergerakan mata yang cepat REM (Rapid Eye Movement). Selama NREM
seseorang yang tidur mengalami kemajuan melalui 4 tahap yang memerlukan
waktu kira-kira 90 menit selama siklus tidur. Sedangkan, tidur tahapan REM
merupakan fase pada akhir tiap siklus tidur 90 menit sebelum tidur berakhir.
Kondisi dari memori dan pemulihan psikologis terjadi pada waktu ini, faktor yang
berbeda dapat meningkatkan atau mengganggu tahapan siklus tidur yang berbeda.
Tidur NREM ditandai dengan berkurangnya mimpi, tekanan darah turun, kecepatan
pernafasan turun, metabolisme turun dan gerakan mata lambat. Masa NREM ini dibagi
menjadi 4 tahap yang memerlukan waktu 90 menit siklus tidur dan masing-masing
tahap ditandai dengan pola gelombang otak.
a. Tahap 1 NREM
1. Tahap meliputi tingkat paling dangkal dan tidur.
2. Tahap berlangsung beberapa menit, yang membuat orang beralih dari tahap sadar
menjadi tidur.
3. Pengurangan aktivitas fisiologis dimulai dengan penurunan secara bertahap tanda-
tanda vital dan metabolisme.
4. Seseorang dengan mudah terbangun oleh stimulus sensori seperti suara.
5. Ketika terbangun, seseorang merasa telah melamun
b. Tahap 2 NREM
1. Tahap 2 merupakan periode tidur bersuara
2. Kemajuan relaksasi otot, tanda vital dan
metabolisme menurun dengan jelas.
3. Untuk terbangun masih relative mudah.
4. Gelombang otak ditandai dengan “sleep
spindles”dan gelombang komplek.
5. Tahap berakhir 10 hingga 20 menit.
6. Kelanjutan fungsi tubuh menjadi lamban
c. Tahap 3 NREM
1. Meliputi tahap awal tidur yang dalam, yang
berlangsung selama 15 sampai 30 menit.
2. Orang yang tidur sulit dibangunkan dan jarang
bergerak.
3. Otot-otot dalam keadaan santai penuh dan tanda-
tanda vital menurun tetapi tetap teratur.
4. Gelombang otak menjadi lebih teratur dan
terdapat penambahan gelombang delta yang
lambat.
5. Tahap berakhir 15 – 30 menit
d. Tahap 4 NREM
1. Merupakan tahap tidur terdalam/nyenyak
2. Sangat sulit untuk membangunkan orang yang tidur.
3. Jika terjadi kurang tidur, maka orang yang tidur akan
menghabiskan porsi malam yang seimbang pada tahap
ini.
4. Tanda-tanda vital menurun secara bermakna
dibandingkan selama jam terjaga.
5. Ditandai dengan predominasi gelombang delta yang
melambat
6. Tahap berakhir 15 – 30 menit
7. Tidur sambil berjalan dan enuresis dapat terjadi
Perubahan Fisiologis Selama Tidur NREM:
a) Tekanan darah arteri menurun
b) Denyut nadi menurun
c) Pembuluh darah tepi mengalami dilatasi
d) Curah jantung menurun
e) Otak rangka rileks
f) Laju metabolisme basal menurun 10% sampai
30%
g) Kadar hormone pertumbuhan mencapat puncak
h) Tekanan intracranial menurun. (Kozier, dkk, 2010)
2) Tahap Tidur REM
 Mimpi yang penuh warna dan tampak hidup dp terjadi pd
tahap yg lain
 Tahap ini biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah
mulai tidur
 Hal ini dicirikan dg respon otonom dari pergerakan mata
yg cepat, fluktuasi jantung dan kecepatan respirasi dan
peningkatan TD.
 terjadi penurunan tonus otot
 Peningkatan sekresi lambung
 Sangat sulit sekali membangunkan orang yang tidur
 Durasi dari tidur REM meningkat od tiap siklus dan rata-
rata 20 menit.
Tidur tipe ini disebut “paradoksikal” karena hal ini
bersifat “paradoks”, yaitu seseorang dapat tetap tidur
walaupun aktivitas otaknya nyata.
Tidur REM merupakan pola/tipe tidur dimana otak
benar-benar dalam keadaan aktif. Namun, aktivitas otak
tidak disalurkan kearah yang sesuai agar orang itu
tanggap penuh terhadap keadaan sekelilingnya
kemudian terbangun.
Tidur ini dapat berlangsung pada tidur malam yang
terjadi selama 5 20 menit, rata-rata timbul 90 menit.
Periode pertama terjadi selama 80-100 menit, akan
tetapi apabila kondisi orang sangat lelah, maka awal
tidur sangat cepat bahkan jenis tidur ini tidak ada
Ciri-cirinya sebagai berikut :
a. Biasanya disertai dengan mimpi aktif.
b. Lebih sulit dibangunkan daripada selama tidur nyenyak gelombang lambat.
c. Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukkan inhibisi kuat proyeksi
spinal atas sistem pengaktivasi retikularis.
d. Frekuensi jantung dan pernafasan menjadi tidak tertidur.
e. Pada otot perifer terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur.
f. Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irregular, tekanan darah meningkat
atau berfluktuasi, sekresi gaster meningkat dan metabolism meningkat.
g. Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga berperan dalam belajar,
memori dan adaptasi (Haswita, dkk, 2017).
 Selama tidur, individu melewati tahap tidur NREM dan REM. Siklus tidur yang
komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui
empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus tersebut dimulai dari tahap
NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit,
kemudian diteruskan ke tahap IV selama kurang lebih 20 menit. Setelah itu, individu
kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap I REM muncul sesudahnya
dan berlangsung selama 10 menit (Wahit, dkk, 2010).
NREM
Tahap II
NREM
Tahap III
NREM
Tahap IV
NREM
Tahap III
NREM
Tahap II
Tidur REM
NREM
Tahap I
 Menjaga keseimbangan mental, emosional, kesehatan, mengurangi stress pada
paru, kardiovaskuler, endokrin dan lain-lain. Energi disimpan selama tidur, sehingga
dapat diarahkan kembali pada fungsi selular yang penting.
 Efek fisiologis dari tidur:
1. Efek dari system saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan diantara berbagai susunan saraf.
2. Efek struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh
karena selama tidur terjadi penurunan. (Haswita, dkk, 2017)
a. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari
normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak
dapat tidur.
b. Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemudian
terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.
c. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap
bangun dan waspada menahan kantuk.
d. Kelelahan
Kelelahan dapat memperpendek priode pertama dari
tahap REM.
e. Kecemasan
Pada keadaan cemas seseorang mungkin
meningkatkan saraf simpatis sehinga mengganggu
tidurnya.
f. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang
yang tahan minum alkohol dapat mengakibatkan
insomnia dan lekas marah.
g. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain:
1. Diuretik : menyebabkan insomnia
2. Antidepresan: menyupresi REM.
3. Kafein : meningkatkan saraf simpatis.
4. Beta-bloker: menimbulkan insomnia.
5. Narkotika : menyupresi REM.
h. Nutrisi
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Protein
yang tinggi dapat mempercepat terjadinya proses tidur, karena adanya triptofan yang
merupakan asam amino dari protein yang dicerna.
1) Insomnia
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas
maupun kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada individu dewasa.
Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena faktor mental seperti
perasaan gundah atau gelisah.
Jenis insomnia:
a. Insomnia inisial. Kesulitan untuk memulai tidur
b. Insomnia intermiten. Kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya terjaga.
c. Insomnia terminal. Bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali..
2. Parasomnia
Perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat seseorang tidur. Gangguan ini
umumnya terjadi pada anak-anak. Beberapa turunan parasomnia antara lain sering
terjaga (mis: tidur berjalan, night terror), gangguan transisi bangun-tidur (mis:
mengigau), parasomnia yang terkait dengan tidur REM (mis: mimpi buruk).
3. Hypersomnia
Kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berlebihan utama pada siang hari. Gangguan
ini dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti kerusakan system saraf,
gangguan pada hati atau ginjal, atau karena gangguan metabolism (mis:
hipertiroidisme). Pada kondisi tertentu, hypersomnia dapat digunakan sebagai
mekanisme koping untuk menghindari tanggung jawab pada siang hari.
4. Narkolepsi
 Narkolepsi adalah disfungsi mekanisme yang mengatur
keadaan bangun dan tidur. Gelombang kantuk yang tak
tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada siang
hari.
 Masalah signifikan untuk individu yg menderita
narkolepsi adalah bahwa orang tersebut jatuh tertidur
tanpa bisa dikendalikan pd waktu yg tidak tepat.
 Disebut juga sebagai “serangan tidur” atau sleep
attack. Penyebab pastinya belum diketahui. Diduga
karena kerusakan genetic system saraf pusat yang
menyebabkan tidak terkendalinya periode tidur REM.
5. Apnea Saat Tidur / Sleep apnea
Kondisi terhentinya napas secara periodic pada saat tidur. Kondisi ini diduga terjadi
pada orang yang mengorok dengan keras, sering terjaga di malam hari, insomnia,
mengantuk berlebihan pada siang hari, sakit kepala di pagi hari, iritabilitas, atau
mengalami perubahan psikologis seperti hipertensi atau aritmia jantung. (Haswita, dkk
2017)
 Ada dua jenis sleep apnea, yaitu sentral dan obstruktif. Orang yang menderita hal
ini biasanya tidak sadar, walaupun setelah bangun.
6. Sleep walking
Sleep walking adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat
seseorang tidur atau perilaku tidak normal.
8. Delayed sleep phase disorder
Orang dengan kondisi ini ditandai dengan kesulitan tidur pada malam hari, sehingga
mengalami kesulitan untuk bangun pagi. Kondisi ini dianggap normal jika yang
mengalaminya sesekali, tetapi jika mengalaminya hampir setiap pagi maka perlu ada
perhatian serius.
9. Somnabolisme
Somnabolisme adalah suatu keadaan perubahan kesadaran, fenomena tidur –bangun,
terjadi pada saat besamaan. Sewaktu tidur, penderita melakukan aktivitas motorik yang
biasa dilakukan seperti berjalan, berpakaian, atau pergi ke kamar mandi, dan lain-lain.
Akhir kegiatan tersebut kadang penderita terjaga
10.Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap
pengaliran udara di hidung dan mulut. Amandel
yang membengkak dapat menjadi factor yang
turut menyebabkan mendengkur.
11.Nightmare
Biasanya terjadi pada sepertiga awal tidur.
Dengan gejala tiba-tiba bangun tengah malam,
menangis dan ketakutan. Hal ini dikarenakan
tidur yang disertai dengan mimpi buruk.
1. Edukasi Kesehatan
2. Edukasi Sleep hygiene
3. Terapi Psikologis
4. Terapi Farmakologis
 Pola istirahat-tidur
a. Mengkaji kebiasaan tidur klien sebelum dan saat sakit
b. Catatan tidur:
1) Jumlah jam tidur per hari
2) Aktivitas yang dilakukan 2-3 jam sebelum tidur (jenis, durasi, dan waktu)
3) Ritual tidur (mis: makan, minum, atau mengkonsumsi obat)
4) Waktu (a) ke tempat tidur, (b) mencoba untuk tertidur, (c) tertidur, (d) setiap kejadian
terbangun dan durasi periode ini, (e) terbangun di pagi hari
5) Setiap kekhawatiran yang klien yakini dapat mengganggu tidur
6) Faktor-faktor yang klien yakini dapat memberi pengaruh postif atau negative pada tidur.
c. Ritual sebelum tidur (mis: minum air dan obat
tidur)
d. Lingkungan tidur (mis: kamar yang gelap, suhu
dingin atau hangat, tingkat suara, lampu kamar)
e. Penggunaan obat tidur atau obat yang lainnya.
a. Gangguan pola tidur
b. Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal.
Faktor yang berhubungan:
1) Hambatan lingkungan (mis: kelembapan, lingkungan sekitar, suhu lingkungan,
pencahayaan, kebisingan, bau tidak sedap, jadwal pemantauan/pemeriksaan/tindakan)
2) Kurang kontrol tidur
3) Kurang privasi
4) Restraint fisik
5) Ketiadaan teman tidur
6) Tidak familiar dengan peralatan tidur
Tujuan dan Kriteria Hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama ... x 24 jam diharapkan pola tidur
kembali normal dengan kriteria hasil
sebagai berikut:
Pola tidur kembali normal
Aktivitas kembali normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
 Dukungan tidur:
1. dentifikasi pola aktivitas tidur
2. Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik/psikologis)
3. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
4. Modifikasi lingkungan (mis. Pencahayaan, kebisingan, suhu, dan tempat tidur)
5. Tetapkan jadwal tidur rutin
6. Fasilitasi menghilangkan setres
7. Ajarkan teknik relaksasi
Edukasi aktivitas/istirahat:
1. Sediakan materi dan media pengaturan
aktivitas dan istirahat
2. Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas
fisik/berolahraga
3. Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan
istirahat (mis. Kelelahan, sesak nafas saat
aktivitas)
4. Ajarkan cara mengidentifikasi target
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx

KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptxKONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptxValny Majid
 
1609820039253.pptx
1609820039253.pptx1609820039253.pptx
1609820039253.pptxIrfaniHanif
 
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGTPemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGTAstriYuliaSariLubis1
 
Gizi pada atlet lari jarak jauh
Gizi pada atlet lari jarak jauhGizi pada atlet lari jarak jauh
Gizi pada atlet lari jarak jauhEdi Fitriyanto
 
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdfMinggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdfSetiawan Putra Syah
 
PENGANTAR ILMU GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptx
PENGANTAR ILMU  GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptxPENGANTAR ILMU  GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptx
PENGANTAR ILMU GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptxpkmmasmambang
 
Bioneuropsikologi (perilaku makan dan bab)
Bioneuropsikologi (perilaku makan dan bab)Bioneuropsikologi (perilaku makan dan bab)
Bioneuropsikologi (perilaku makan dan bab)Cetryn Tatiana
 
BAB 6 - SISTEM PENCERNAAN - NEW-std.ppt
BAB 6 - SISTEM PENCERNAAN - NEW-std.pptBAB 6 - SISTEM PENCERNAAN - NEW-std.ppt
BAB 6 - SISTEM PENCERNAAN - NEW-std.pptmulyasaridiandra
 
BAB 6 - SISTEM PENCERNAAN - NEW-std.pptx.pptx
BAB 6 - SISTEM PENCERNAAN - NEW-std.pptx.pptxBAB 6 - SISTEM PENCERNAAN - NEW-std.pptx.pptx
BAB 6 - SISTEM PENCERNAAN - NEW-std.pptx.pptxJavaSilviaHermayeni1
 
Sistem Pencernaan Makanan
Sistem Pencernaan MakananSistem Pencernaan Makanan
Sistem Pencernaan Makananunisparklezz
 
Ilmu Gizi Dasar.pptx
Ilmu Gizi Dasar.pptxIlmu Gizi Dasar.pptx
Ilmu Gizi Dasar.pptxMesriKartika
 
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxfdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxteguh948013
 
System pencernaan manusia
System pencernaan manusiaSystem pencernaan manusia
System pencernaan manusiaisniah
 

Similar to NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx (20)

KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptxKONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
 
1609820039253.pptx
1609820039253.pptx1609820039253.pptx
1609820039253.pptx
 
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGTPemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
 
Askep nutrisi 2011
Askep nutrisi 2011Askep nutrisi 2011
Askep nutrisi 2011
 
Gizi pada atlet lari jarak jauh
Gizi pada atlet lari jarak jauhGizi pada atlet lari jarak jauh
Gizi pada atlet lari jarak jauh
 
Nutrisiku
NutrisikuNutrisiku
Nutrisiku
 
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdfMinggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
 
PENGANTAR ILMU GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptx
PENGANTAR ILMU  GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptxPENGANTAR ILMU  GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptx
PENGANTAR ILMU GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptx
 
Bioneuropsikologi (perilaku makan dan bab)
Bioneuropsikologi (perilaku makan dan bab)Bioneuropsikologi (perilaku makan dan bab)
Bioneuropsikologi (perilaku makan dan bab)
 
BAB 6 - SISTEM PENCERNAAN - NEW-std.ppt
BAB 6 - SISTEM PENCERNAAN - NEW-std.pptBAB 6 - SISTEM PENCERNAAN - NEW-std.ppt
BAB 6 - SISTEM PENCERNAAN - NEW-std.ppt
 
Askep marasmus
Askep marasmusAskep marasmus
Askep marasmus
 
ERT
ERTERT
ERT
 
BAB 6 - SISTEM PENCERNAAN - NEW-std.pptx.pptx
BAB 6 - SISTEM PENCERNAAN - NEW-std.pptx.pptxBAB 6 - SISTEM PENCERNAAN - NEW-std.pptx.pptx
BAB 6 - SISTEM PENCERNAAN - NEW-std.pptx.pptx
 
Askep marasmus
Askep marasmusAskep marasmus
Askep marasmus
 
KEBUTUHAN_NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN_NUTRISI.pptKEBUTUHAN_NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN_NUTRISI.ppt
 
Sistem Pencernaan Makanan
Sistem Pencernaan MakananSistem Pencernaan Makanan
Sistem Pencernaan Makanan
 
Ilmu Gizi Dasar.pptx
Ilmu Gizi Dasar.pptxIlmu Gizi Dasar.pptx
Ilmu Gizi Dasar.pptx
 
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxfdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
 
Diktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi IkanDiktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi Ikan
 
System pencernaan manusia
System pencernaan manusiaSystem pencernaan manusia
System pencernaan manusia
 

Recently uploaded

materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 

Recently uploaded (20)

materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 

NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx

  • 2.
  • 3. Anatomi & Fisiologi Sistem Pencernaan
  • 4. ENGERTIAN  Nutrisi Segala sesuatu yg dimakan sso dan bgm tub menggunakannya.  Nutrient Zat kimia organik / anorganik yang ditemukan dlm makanan dan diperlukan u/berfungsinya tubuh. Bila intake/ masukan adekuat (cukup) = Nutrient essensial
  • 6.  1 gr = 4 kkal, sumber energi utama  Monosakarida : glukosa(dekstrosa), fruktosa  Disakarida : Sukrosa, laktosa, maltosa  Polisakarida : glikogen  serat (pektin, gum, hemiselulosa, getah)  Glikogen : sumber energi utama saat puasa
  • 7. Metabolisme KH : a.Glikogenolisis : glikogen  glukosa, CO2, dan H2O b.Glikogenesis : glukosa  glikogen c.Glukoneogenesis : as.amino + gliserol  glukosa Asupan : 45-50% dr total kalori BEE (Basal Expenditure Energy) P : 655 + (9,6 x BB dlm kg) + (1,7 x TB dlm cm) – (4,7 x umur dlm tahun) L : 66 + (13,7 x BB dlm kg) + (5 x TB dlm cm) – (6,8 x umur dlm tahun
  • 8. Fungsi : u/pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan jar.tubuh 1 gr = 4 kkal Bentuk sederhana : as.amino yg disimpan dlm jaringan berbentuk hormon dan enzim As amino esensial tdk dpt disintesis dlm tubuh tapi harus di dapat dr makanan Sumber : daging, hewan ternak, susu, dan telur Asupan : 10-15%
  • 9.  Sumber energi paling besar  1 gr = 9 kkal  Lipid : lemak yg dpt membeku pd suhu ruangan tertentu  Lipid : trigliserid + as lemak  Lipogenesis : proses sintesis as lemak  As lemak esensial : as lemak linoleat  As lemak non esensial : as lemak linolenat, arakidonat  Asupan : 35-40%
  • 10. Komponen kritis dlm tubuh Air menyusun 60-70% dr seluruh BB Sumber : konsumsi cairan, buah2an segar, sayuran, dan air yg diproduksi selama oksidasi makanan Pd org sehat : intake cairan = output melalui eliminasi, respirasi, dan berkeringat
  • 11. 5. Vitamin • Vitamin larut air : Vit C dan B • Vitamin larut lemak : Vit A, D, E, dan K 6. Mineral • Elemen esensial nonorganik sebagai katalis dlm reaksi biokimia • Kalsium, Magnesium, Fosfor, dll
  • 12. Metabolisme Semua Perubahan Yang Terjadi terus menerus didalam tubuh sebagai hasil aktifitas jaringan
  • 13. 1. Ingesti  Intake makanan dari lingk ke dlm tubuh Proses 1. Pemasukkan makanan ke dalam mulut (koord antara otot rangka & sistem saraf) 2. Pengunyahan 3. Menelan (koordinasi antara lidah, refleks pharing & esophagus serta saraf cranial) waktu : 5 – 15 detik
  • 14. 2.DIGESTI perubahan fisik & kimia makanan untuk dapat diabsorbsi dengan bantuan enzim dan coenzim (diatur oleh hormon dan saraf) sehingga menjadi chyme PROSES Nasi (karbohidrat )  monosacharida Tahu (protein)  asam amino Keju (lemak)  asam lemak  Waktu : 1 – 4 jam
  • 15. 3. Absorbsi proses masuknya partikel zat makanan dari saluran pencernaan ke dlm pembuluh darah dan limphe  Proses 1. Mayoritas terjadi di usus halus 2. Gaster : berupa alkohol &aspirin 3. Sistem limpatik : zat makanan yg larut dalam lemak 4. Kapiler darah : zat makanan yg larut dalam air
  • 16. proses masuknya zat makanan yang larut dlm lemak maupun air ke dlm sel  Proses 1. Zat yang larut dalam air Vaskuler  vena porta hepatica  hepar  sel 2. Zat yang larut dalam lemak Kapiler limpatik  pembulun limpe besar  ductus thoracsicus  vena subclavia sinistra / vena jugularis interna sinistra  vena cava  jantung  arteri hepatica  hepar  sel
  • 17. Proses tubuh , bila terjadi peningkatan kebutuhan energi 1. Glycogenolisis : glycogen  glukosa 2. Glukoneogenesis a. Lipid  gliserol  glukosa b. Asam lemak  benda keton c. Protein  asam amino  glukosa Lipolisis ? Lipogenesis ? Glicolisis ? Glicogenesis ?Glucolisis? Glucogenesis ?
  • 18. Alat bantu untuk mencapai sel a. Insulin : transfor glukosa dan asam amino melewati membran sel b. Growth hormon : memfasilitasi asam amino ke intrasel Penggunaan makanan oleh sel hepar 1. Karbohidrat  glilkogen / fat 2. Lemak  jaringan lipid (pada hepar dibuat fibrinogen, albumin dan globulin) 3. Protein dikirim ke sel tt untuk membangun dan memperbaiki jaringan dan bila >>> dibentuk glycogen dan fat
  • 19. Faktor yg mempengaruhi Pola Diet : 1. Status Kesehatan : fungsi sistem pencernaan, proses penyakit, dll 2. Kultur dan Agama 3. Usia 4. Jenis kelamin 5. Pekerjaan 6. Status Sosioekonomi 7. Pilihan Pribadi 8. Faktor Psikologis 9. Alkohol dan Obat 10. Kesalahan Informasi & Keyakinan thd makanan
  • 20. KEBUTUHAN NUTRISI  Kebutuhan Kalori  Kebutuhan Protein  Kebutuhan Lemak  Kebutuhan Vitamin & mineral  Kebutuhan Cairan Komposisi Diet : KH : 45-50% Lemak : 35-40% Protein : 10-15%
  • 21. MENGHITUNG KEBUTUHAN NUTRISI 1. Kebutuhan Kalori Org Dewasa (kkal/kgBB/hari) BEE = BB x 1 x 24 jam (L) BB x 0,9 x 24 jam (P) REE = BB x 27 x AF (L) BB x 25 x AF (P) 1 gr KH = 4 kkal 1 gr Protein = 4 kkal 1 gr Lemak = 9 kkal
  • 22. AF (Activity Factor) 1. Sangat Ringan : banyak duduk,bedrest L : 1,3 P : 1,3 2. Ringan : pekerja kantoran, IRT L : 1,6 P : 1,5 3. Sedang : petani, mahasiswa aktif L : 1,7 P : 1,6 4. Berat : atlet di TC, tentara yg berlatih L : 2,1 P : 1,9 5. Sangat Berat : pandai besi, pekerja konstruksi wanita L : 2,4 P : 2,3
  • 23. Kebutuhan Kalori pd Anak Holliday Sugar  10 kg : 100 kkal/kgBB/hari  11-20 kg : + 50 kkal/kgBB/hari  > 20 kg : + 20kkal/kgBB/hari Neonatus BBLR : 150 kkal/kgBB/hari BBLN : 100 – 120 kkal/kgBB/hari
  • 24.  Dewasa : 1 gr/kgBB/hari  Neonatus prematur : 3 gr/kgBB/hari  0-1 tahun : 2,5 gr/kgBB/hari  2-13 tahun : 1,5-2 gr/kgBB/hari  Remaja : 1-1,5 gr/kgBB/hari
  • 25. 3. Kebutuhan Lemak Rata- rata 35% dari total kalori Untuk yg obesitas : 10% dr total kalori (pelarut vitamin) 4. Kebutuhan Vitamin RDA lihat referensi
  • 26. 5. Kebutuhan Cairan  Dewasa : 35 ml/kgBB/hari  Mineral2 penting : Makro: Ca, P, Mg, S, Na, K, Cl Mikro : Cr, Co, Cu, I, Fe, Mn, Zn, F, Se, Mo
  • 27. GGN. PEMENUHAN NUTRISI Ggn. Ingesti Ggn. Sekresi Ggn. Absorbsi Ggn. Transportasi/distribusi Ggn. Metabolisme Dampak : << dr kebutuhan : KEP (marasmus, kwasiorkor), Anemia >> dr kebutuhan : Obesitas (>20% BB ideal), Overweight (>10% BB ideal)
  • 28. 1. PENGUKURAN ANTROPOMETRI 1.BMI (Body Mass Index) BMI = BB (TB)² < 20 : underweight 20-25 : normal 25-30 : overweight > 30 : obese 2. BB Relatif (TB (cm) – 100) – 10%
  • 29. 3. TSF (Triceps Skin fold) : tonjolan kulit di suprailiaca,biceps, triceps&subscapicula Normal : L  >= 12,5 mm P  >= 16,5 mm Obese : L  > 18, 6 mm P  > 25,1 mm Sangat Kurang : L  <= 2,5 mm P  <= 3,0 mm AMC (Arm Muscle Circumference) untuk memperkirakan cadang protein tubuh Formula : MUAC (mm) – (3,14 X TSF) MUAC = Mid Upper Arm Circumference
  • 30. 4. Lingkar Lengan Atas (LLA) LLA < 12 cm : Gizi Buruk LLA 12 – 13,5 cm : Gizi Kurang LLA > 13,5 cm : Normal
  • 31. 1. Hemoglogin dan hematokrit (dipengaruhi oleh Fe, B12 dan protein) 2. Albumin , merupakan indikator protein dalam jangka waktu yang lama 3. Transferin - Protein plasma yang berperan dalam pembentukan iron binding (Fe) - Lebih sensitif daripada albumin dalam indikator malnutrisi protein 4. Jumlah limfosit, akan menurun bila intake protein kurang
  • 32. 5. Balans nitrogen - Penyimpanan protein dalam tubuh - Test yang dilakukan : a. BUN (Blood Urea Nitrogen) , bila keadaan  maka intake protein ,dehidrasi berat, malnutrisi, penurunan eksresi ureum di ginjal dan terjadi starvasion/ kelaparan b. UUN (Urea Urine Nitrogen) - Dipengaruhi oleh intake protein
  • 33. 6. Ekskresi kreatinin - Merefleksikan massa otot - Produk akhir kreatinin adalah kreatin - Dikeluarkan pada waktu metabolisme otot rangka
  • 34. 1. Pola kebiasaan makan (waktu, jenis dan jumlah) 2. Makanan yang disukai, tidak disukai, menimbulkan alergi, membahayakan serta yang menguntungkan 3. Pembatasan makanan (diet khusus, budaya, keyakinan) 4. Intake cairan
  • 35. 5. Penggunaan vitamin dan mineral (jenis & frekuensi) 6. Problem diet (nafsu makan, makanan yg menimbulkan diare serta kembung) 7. Kesulitan mengunyah dan menelan
  • 36. 1. Diabetes Melitus 2. Heart Problem 3. Tumor 4. Batu ginjal/ empedu 5. Ulcus 6. Gangguan pada intestine 7. Hiper/ hipotiroid
  • 37. 1. PENGKAJIAN 1. Penilaian status nutrisi 2. Riwayat diet dan pengobatan 3. Manifestasi klinis - Rambut - Kardiovaskular - Mata - Otot - Lidah - GIT - Membran mukosa - Neurologis - Vitalitas
  • 38. 1.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dgn : - Ketidakmampun dalam ingesti/ digesti/absorbsi /metabolisme - Ketidakmampuan struktur oesophagus - Paralisis saraf V,VII,IX,X,XII - Anoreksia dan vomiting - Inadekuat enzim dan pengaturan hormon insulin dan tiroksin
  • 39. - Ketidakwaspadaan thd peningkatan kebutuhan selama hamil - Ketidakwaspadaan thd masa pertumbuhan 2. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan berhubungan dengan :Intake makanan yang berlebihan dari kebutuhan tubuh. 3. Perubahan pemeliharaan kesehatan (aktual/potensial)
  • 40. 3. PERENCANAAN Tujuan : - Diterapkannya diet seimbang - Penilaian status nutrisi : dlm batas normal - Perubahan gaya hidup - Berkurang/tdk adanya tanda2 malnutrisi - Meningkatkan kemandirian dlm menggunakan alat bantu makan
  • 41. Intervensi : - Konseling, edukasi - Menstimulasi nafsu makan - Membantu klien makan sesuai dgn tingkat kemandirian & jenis alat bantu makan (NGT, Gastrostomy, Jejunustomy)
  • 42. LATIHAN MENGHITUNG NUTRISI 1. Nn.K, 22 thn, dirawat di RS krn mengalami anemia berat & anoreksia.TB = 160 cm, BB = 40 kg, Hb = 8,7 gr%. Riwayat diet Nn.K menurut klg hampir setiap hari mkn mie instan rebus, kdg2 dicampur dgn telur. Nn.K jg tdk suka sayuran & malas mkn buah2an. Tentukan rencana diet pasien agar BMI = 20 & BB naik sebanyak 500 gr/mg?
  • 43. Jawab : BB normal agar BMI = 20  2,56 x 20 =51,2kg REE = 40 x 25 x 1,5 = 1500 kkal/hr Tujuan : menaikkan BB 500 gr/mg  500 gr x 7 kkal = 3500 kkL/mg Tambahan intake kalori per hari  3500 : 7 hr = 500 kkal Intake total perhari = 1500 +500 = 2000 kkal Cat : 1 gr jar.tubuh = 7 kkal
  • 44. 2. An.A, 12 thn direncanakan u/ menjalani reparasi hipospadia.TB = 150 cm, BB = 38 kg. Tentukan rencana pemberian nutrisinya? Jawab : Keb.kalori anak dgn BB = 38 kg 10 I : 1000 10 II : 500 18 : 360 + 1860 kkal/hari Komposisi :Lemak : 35% Protein : 0,8 gr/kgBB/hr KH : sisanya
  • 45.
  • 46.  Istirahat berarti suatu keadaan tenang, rileks, tanpa tekanan emosional dan bebas dari perasaan gelisah. Istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali, meskipun setiap orang sering berpikir tentang hal itu seperti duduk dikursi yg nyaman atau berbaring ditempat tidur  ◦Tidur : keadaan tidak sadarkan diri dimana persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun/hilang dan dapat dibangunkan kembali dengan indera atau rangsangan yang cukup (Guyton, dalam buku Haswita, 2017)  Menurut Potter dan Perry (2005), tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan
  • 47.  Siklus tidur terjadi secara alami dan dikontrol oleh pusat tidur yaitu medulla, tepatnya di RAS (Recticular Activating System) dan BSR (Bulbar Synchronizing Region).  RAS terdiri dari neuron-neuron di medulla oblongata, pons dan midbrain. Pusat ini terlibat dalam mempertahan status bangun dan mempermudah beberapa tahap tidur. Perubahanperubahan fisiologis dalam tubuh terjadi selama tidur.  Ada dua teori tentang tidur : 1. Pasif : RAS di otak mengalami kelelahan sehingga menyebabkan tidak aktif. 2. Aktif :(Diterima sekarang) suatu bagian di otak yang menyebabkan tidur dihambat oleh bagian lain.  RAS dan BSR adalah pikiran aktif kemudian menekan pusat otak secara bergantian. RAS berhubungan dengan status jaga tubuh dan menerima sensory input (pendengaran, penglihatan, penghidupan, nyeri dan perabaan). Rangsangan sensory mempertahankan seseorang untuk bangun dan waspada. Selama tidur tubuh menerima sedikit rangsangan dari korteks serebral (Haswita, dkk, 2017).
  • 48. Tidur yang normal melibatkan 2 fase yaitu: 1. Pergerakan mata yang tidak cepat NREM (Non Rapid Eye Movement) 2. Pergerakan mata yang cepat REM (Rapid Eye Movement). Selama NREM seseorang yang tidur mengalami kemajuan melalui 4 tahap yang memerlukan waktu kira-kira 90 menit selama siklus tidur. Sedangkan, tidur tahapan REM merupakan fase pada akhir tiap siklus tidur 90 menit sebelum tidur berakhir. Kondisi dari memori dan pemulihan psikologis terjadi pada waktu ini, faktor yang berbeda dapat meningkatkan atau mengganggu tahapan siklus tidur yang berbeda.
  • 49. Tidur NREM ditandai dengan berkurangnya mimpi, tekanan darah turun, kecepatan pernafasan turun, metabolisme turun dan gerakan mata lambat. Masa NREM ini dibagi menjadi 4 tahap yang memerlukan waktu 90 menit siklus tidur dan masing-masing tahap ditandai dengan pola gelombang otak. a. Tahap 1 NREM 1. Tahap meliputi tingkat paling dangkal dan tidur. 2. Tahap berlangsung beberapa menit, yang membuat orang beralih dari tahap sadar menjadi tidur. 3. Pengurangan aktivitas fisiologis dimulai dengan penurunan secara bertahap tanda- tanda vital dan metabolisme. 4. Seseorang dengan mudah terbangun oleh stimulus sensori seperti suara. 5. Ketika terbangun, seseorang merasa telah melamun
  • 50. b. Tahap 2 NREM 1. Tahap 2 merupakan periode tidur bersuara 2. Kemajuan relaksasi otot, tanda vital dan metabolisme menurun dengan jelas. 3. Untuk terbangun masih relative mudah. 4. Gelombang otak ditandai dengan “sleep spindles”dan gelombang komplek. 5. Tahap berakhir 10 hingga 20 menit. 6. Kelanjutan fungsi tubuh menjadi lamban
  • 51. c. Tahap 3 NREM 1. Meliputi tahap awal tidur yang dalam, yang berlangsung selama 15 sampai 30 menit. 2. Orang yang tidur sulit dibangunkan dan jarang bergerak. 3. Otot-otot dalam keadaan santai penuh dan tanda- tanda vital menurun tetapi tetap teratur. 4. Gelombang otak menjadi lebih teratur dan terdapat penambahan gelombang delta yang lambat. 5. Tahap berakhir 15 – 30 menit
  • 52. d. Tahap 4 NREM 1. Merupakan tahap tidur terdalam/nyenyak 2. Sangat sulit untuk membangunkan orang yang tidur. 3. Jika terjadi kurang tidur, maka orang yang tidur akan menghabiskan porsi malam yang seimbang pada tahap ini. 4. Tanda-tanda vital menurun secara bermakna dibandingkan selama jam terjaga. 5. Ditandai dengan predominasi gelombang delta yang melambat 6. Tahap berakhir 15 – 30 menit 7. Tidur sambil berjalan dan enuresis dapat terjadi
  • 53. Perubahan Fisiologis Selama Tidur NREM: a) Tekanan darah arteri menurun b) Denyut nadi menurun c) Pembuluh darah tepi mengalami dilatasi d) Curah jantung menurun e) Otak rangka rileks f) Laju metabolisme basal menurun 10% sampai 30% g) Kadar hormone pertumbuhan mencapat puncak h) Tekanan intracranial menurun. (Kozier, dkk, 2010)
  • 54. 2) Tahap Tidur REM  Mimpi yang penuh warna dan tampak hidup dp terjadi pd tahap yg lain  Tahap ini biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah mulai tidur  Hal ini dicirikan dg respon otonom dari pergerakan mata yg cepat, fluktuasi jantung dan kecepatan respirasi dan peningkatan TD.  terjadi penurunan tonus otot  Peningkatan sekresi lambung  Sangat sulit sekali membangunkan orang yang tidur  Durasi dari tidur REM meningkat od tiap siklus dan rata- rata 20 menit.
  • 55. Tidur tipe ini disebut “paradoksikal” karena hal ini bersifat “paradoks”, yaitu seseorang dapat tetap tidur walaupun aktivitas otaknya nyata. Tidur REM merupakan pola/tipe tidur dimana otak benar-benar dalam keadaan aktif. Namun, aktivitas otak tidak disalurkan kearah yang sesuai agar orang itu tanggap penuh terhadap keadaan sekelilingnya kemudian terbangun. Tidur ini dapat berlangsung pada tidur malam yang terjadi selama 5 20 menit, rata-rata timbul 90 menit. Periode pertama terjadi selama 80-100 menit, akan tetapi apabila kondisi orang sangat lelah, maka awal tidur sangat cepat bahkan jenis tidur ini tidak ada
  • 56. Ciri-cirinya sebagai berikut : a. Biasanya disertai dengan mimpi aktif. b. Lebih sulit dibangunkan daripada selama tidur nyenyak gelombang lambat. c. Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukkan inhibisi kuat proyeksi spinal atas sistem pengaktivasi retikularis. d. Frekuensi jantung dan pernafasan menjadi tidak tertidur. e. Pada otot perifer terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur. f. Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irregular, tekanan darah meningkat atau berfluktuasi, sekresi gaster meningkat dan metabolism meningkat. g. Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga berperan dalam belajar, memori dan adaptasi (Haswita, dkk, 2017).
  • 57.  Selama tidur, individu melewati tahap tidur NREM dan REM. Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama kurang lebih 20 menit. Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap I REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit (Wahit, dkk, 2010).
  • 58. NREM Tahap II NREM Tahap III NREM Tahap IV NREM Tahap III NREM Tahap II Tidur REM NREM Tahap I
  • 59.  Menjaga keseimbangan mental, emosional, kesehatan, mengurangi stress pada paru, kardiovaskuler, endokrin dan lain-lain. Energi disimpan selama tidur, sehingga dapat diarahkan kembali pada fungsi selular yang penting.  Efek fisiologis dari tidur: 1. Efek dari system saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara berbagai susunan saraf. 2. Efek struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh karena selama tidur terjadi penurunan. (Haswita, dkk, 2017)
  • 60.
  • 61. a. Penyakit Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur. b. Lingkungan Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya. c. Motivasi Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan waspada menahan kantuk.
  • 62. d. Kelelahan Kelelahan dapat memperpendek priode pertama dari tahap REM. e. Kecemasan Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehinga mengganggu tidurnya. f. Alkohol Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum alkohol dapat mengakibatkan insomnia dan lekas marah.
  • 63. g. Obat-obatan Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain: 1. Diuretik : menyebabkan insomnia 2. Antidepresan: menyupresi REM. 3. Kafein : meningkatkan saraf simpatis. 4. Beta-bloker: menimbulkan insomnia. 5. Narkotika : menyupresi REM. h. Nutrisi Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Protein yang tinggi dapat mempercepat terjadinya proses tidur, karena adanya triptofan yang merupakan asam amino dari protein yang dicerna.
  • 64. 1) Insomnia Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada individu dewasa. Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena faktor mental seperti perasaan gundah atau gelisah. Jenis insomnia: a. Insomnia inisial. Kesulitan untuk memulai tidur b. Insomnia intermiten. Kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya terjaga. c. Insomnia terminal. Bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali..
  • 65. 2. Parasomnia Perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat seseorang tidur. Gangguan ini umumnya terjadi pada anak-anak. Beberapa turunan parasomnia antara lain sering terjaga (mis: tidur berjalan, night terror), gangguan transisi bangun-tidur (mis: mengigau), parasomnia yang terkait dengan tidur REM (mis: mimpi buruk). 3. Hypersomnia Kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berlebihan utama pada siang hari. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti kerusakan system saraf, gangguan pada hati atau ginjal, atau karena gangguan metabolism (mis: hipertiroidisme). Pada kondisi tertentu, hypersomnia dapat digunakan sebagai mekanisme koping untuk menghindari tanggung jawab pada siang hari.
  • 66. 4. Narkolepsi  Narkolepsi adalah disfungsi mekanisme yang mengatur keadaan bangun dan tidur. Gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada siang hari.  Masalah signifikan untuk individu yg menderita narkolepsi adalah bahwa orang tersebut jatuh tertidur tanpa bisa dikendalikan pd waktu yg tidak tepat.  Disebut juga sebagai “serangan tidur” atau sleep attack. Penyebab pastinya belum diketahui. Diduga karena kerusakan genetic system saraf pusat yang menyebabkan tidak terkendalinya periode tidur REM.
  • 67. 5. Apnea Saat Tidur / Sleep apnea Kondisi terhentinya napas secara periodic pada saat tidur. Kondisi ini diduga terjadi pada orang yang mengorok dengan keras, sering terjaga di malam hari, insomnia, mengantuk berlebihan pada siang hari, sakit kepala di pagi hari, iritabilitas, atau mengalami perubahan psikologis seperti hipertensi atau aritmia jantung. (Haswita, dkk 2017)  Ada dua jenis sleep apnea, yaitu sentral dan obstruktif. Orang yang menderita hal ini biasanya tidak sadar, walaupun setelah bangun. 6. Sleep walking Sleep walking adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat seseorang tidur atau perilaku tidak normal.
  • 68. 8. Delayed sleep phase disorder Orang dengan kondisi ini ditandai dengan kesulitan tidur pada malam hari, sehingga mengalami kesulitan untuk bangun pagi. Kondisi ini dianggap normal jika yang mengalaminya sesekali, tetapi jika mengalaminya hampir setiap pagi maka perlu ada perhatian serius. 9. Somnabolisme Somnabolisme adalah suatu keadaan perubahan kesadaran, fenomena tidur –bangun, terjadi pada saat besamaan. Sewaktu tidur, penderita melakukan aktivitas motorik yang biasa dilakukan seperti berjalan, berpakaian, atau pergi ke kamar mandi, dan lain-lain. Akhir kegiatan tersebut kadang penderita terjaga
  • 69. 10.Mendengkur Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut. Amandel yang membengkak dapat menjadi factor yang turut menyebabkan mendengkur. 11.Nightmare Biasanya terjadi pada sepertiga awal tidur. Dengan gejala tiba-tiba bangun tengah malam, menangis dan ketakutan. Hal ini dikarenakan tidur yang disertai dengan mimpi buruk.
  • 70. 1. Edukasi Kesehatan 2. Edukasi Sleep hygiene 3. Terapi Psikologis 4. Terapi Farmakologis
  • 71.  Pola istirahat-tidur a. Mengkaji kebiasaan tidur klien sebelum dan saat sakit b. Catatan tidur: 1) Jumlah jam tidur per hari 2) Aktivitas yang dilakukan 2-3 jam sebelum tidur (jenis, durasi, dan waktu) 3) Ritual tidur (mis: makan, minum, atau mengkonsumsi obat) 4) Waktu (a) ke tempat tidur, (b) mencoba untuk tertidur, (c) tertidur, (d) setiap kejadian terbangun dan durasi periode ini, (e) terbangun di pagi hari 5) Setiap kekhawatiran yang klien yakini dapat mengganggu tidur 6) Faktor-faktor yang klien yakini dapat memberi pengaruh postif atau negative pada tidur.
  • 72. c. Ritual sebelum tidur (mis: minum air dan obat tidur) d. Lingkungan tidur (mis: kamar yang gelap, suhu dingin atau hangat, tingkat suara, lampu kamar) e. Penggunaan obat tidur atau obat yang lainnya.
  • 73. a. Gangguan pola tidur b. Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal. Faktor yang berhubungan: 1) Hambatan lingkungan (mis: kelembapan, lingkungan sekitar, suhu lingkungan, pencahayaan, kebisingan, bau tidak sedap, jadwal pemantauan/pemeriksaan/tindakan) 2) Kurang kontrol tidur 3) Kurang privasi 4) Restraint fisik 5) Ketiadaan teman tidur 6) Tidak familiar dengan peralatan tidur
  • 74. Tujuan dan Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... x 24 jam diharapkan pola tidur kembali normal dengan kriteria hasil sebagai berikut: Pola tidur kembali normal Aktivitas kembali normal
  • 75. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)  Dukungan tidur: 1. dentifikasi pola aktivitas tidur 2. Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik/psikologis) 3. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi 4. Modifikasi lingkungan (mis. Pencahayaan, kebisingan, suhu, dan tempat tidur) 5. Tetapkan jadwal tidur rutin 6. Fasilitasi menghilangkan setres 7. Ajarkan teknik relaksasi
  • 76. Edukasi aktivitas/istirahat: 1. Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat 2. Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/berolahraga 3. Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (mis. Kelelahan, sesak nafas saat aktivitas) 4. Ajarkan cara mengidentifikasi target