Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia. Termasuk definisi nutrisi dan zat gizi, jenis-jenis karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air, serta proses pencernaan dan metabolisme zat gizi dalam tubuh.
4. ENGERTIAN
Nutrisi
Segala sesuatu yg dimakan sso dan bgm tub menggunakannya.
Nutrient
Zat kimia organik / anorganik yang ditemukan dlm makanan dan diperlukan
u/berfungsinya tubuh. Bila intake/ masukan adekuat (cukup) = Nutrient essensial
6. 1 gr = 4 kkal, sumber energi utama
Monosakarida : glukosa(dekstrosa), fruktosa
Disakarida : Sukrosa, laktosa, maltosa
Polisakarida : glikogen serat (pektin, gum, hemiselulosa, getah)
Glikogen : sumber energi utama saat puasa
7. Metabolisme KH :
a.Glikogenolisis : glikogen glukosa, CO2, dan H2O
b.Glikogenesis : glukosa glikogen
c.Glukoneogenesis : as.amino + gliserol glukosa
Asupan : 45-50% dr total kalori
BEE (Basal Expenditure Energy)
P : 655 + (9,6 x BB dlm kg) + (1,7 x TB dlm cm) – (4,7 x umur dlm
tahun)
L : 66 + (13,7 x BB dlm kg) + (5 x TB dlm cm) – (6,8 x umur dlm
tahun
8. Fungsi : u/pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan
jar.tubuh
1 gr = 4 kkal
Bentuk sederhana : as.amino yg disimpan dlm jaringan
berbentuk hormon dan enzim
As amino esensial tdk dpt disintesis dlm tubuh tapi harus di
dapat dr makanan
Sumber : daging, hewan ternak, susu, dan telur
Asupan : 10-15%
9. Sumber energi paling besar
1 gr = 9 kkal
Lipid : lemak yg dpt membeku pd suhu ruangan tertentu
Lipid : trigliserid + as lemak
Lipogenesis : proses sintesis as lemak
As lemak esensial : as lemak linoleat
As lemak non esensial : as lemak linolenat, arakidonat
Asupan : 35-40%
10. Komponen kritis dlm tubuh
Air menyusun 60-70% dr seluruh BB
Sumber : konsumsi cairan, buah2an segar,
sayuran, dan air yg diproduksi selama oksidasi
makanan
Pd org sehat : intake cairan = output melalui
eliminasi, respirasi, dan berkeringat
11. 5. Vitamin
• Vitamin larut air : Vit C dan B
• Vitamin larut lemak : Vit A, D, E,
dan K
6. Mineral
• Elemen esensial nonorganik sebagai
katalis dlm reaksi biokimia
• Kalsium, Magnesium, Fosfor, dll
13. 1. Ingesti Intake makanan dari lingk ke dlm tubuh
Proses
1. Pemasukkan makanan ke dalam mulut (koord antara otot rangka & sistem saraf)
2. Pengunyahan
3. Menelan (koordinasi antara lidah, refleks pharing & esophagus serta saraf cranial)
waktu : 5 – 15 detik
14. 2.DIGESTI
perubahan fisik & kimia makanan untuk dapat
diabsorbsi dengan bantuan enzim dan coenzim (diatur
oleh hormon dan saraf) sehingga menjadi chyme
PROSES
Nasi (karbohidrat ) monosacharida
Tahu (protein) asam amino
Keju (lemak) asam lemak
Waktu : 1 – 4 jam
15. 3. Absorbsi
proses masuknya partikel zat makanan dari saluran
pencernaan ke dlm pembuluh darah dan limphe
Proses
1. Mayoritas terjadi di usus halus
2. Gaster : berupa alkohol &aspirin
3. Sistem limpatik : zat makanan yg larut dalam lemak
4. Kapiler darah : zat makanan yg larut dalam air
16. proses masuknya zat makanan yang larut dlm lemak
maupun air ke dlm sel
Proses
1. Zat yang larut dalam air
Vaskuler vena porta hepatica hepar sel
2. Zat yang larut dalam lemak
Kapiler limpatik pembulun limpe besar ductus
thoracsicus vena subclavia sinistra / vena jugularis
interna sinistra vena cava jantung arteri
hepatica hepar sel
17. Proses tubuh , bila terjadi peningkatan kebutuhan
energi
1. Glycogenolisis : glycogen glukosa
2. Glukoneogenesis
a. Lipid gliserol glukosa
b. Asam lemak benda keton
c. Protein asam amino glukosa
Lipolisis ? Lipogenesis ? Glicolisis ?
Glicogenesis ?Glucolisis? Glucogenesis ?
18. Alat bantu untuk mencapai sel
a. Insulin : transfor glukosa dan asam amino melewati
membran sel
b. Growth hormon : memfasilitasi asam amino ke
intrasel
Penggunaan makanan oleh sel hepar
1. Karbohidrat glilkogen / fat
2. Lemak jaringan lipid (pada hepar dibuat
fibrinogen, albumin dan globulin)
3. Protein dikirim ke sel tt untuk membangun dan
memperbaiki jaringan dan bila >>> dibentuk
glycogen dan fat
19. Faktor yg mempengaruhi Pola Diet :
1. Status Kesehatan : fungsi sistem pencernaan, proses penyakit, dll
2. Kultur dan Agama
3. Usia
4. Jenis kelamin
5. Pekerjaan
6. Status Sosioekonomi
7. Pilihan Pribadi
8. Faktor Psikologis
9. Alkohol dan Obat
10. Kesalahan Informasi & Keyakinan thd makanan
21. MENGHITUNG KEBUTUHAN NUTRISI
1. Kebutuhan Kalori Org Dewasa
(kkal/kgBB/hari)
BEE = BB x 1 x 24 jam (L)
BB x 0,9 x 24 jam (P)
REE = BB x 27 x AF (L)
BB x 25 x AF (P)
1 gr KH = 4 kkal
1 gr Protein = 4 kkal
1 gr Lemak = 9 kkal
22. AF (Activity Factor)
1. Sangat Ringan : banyak duduk,bedrest
L : 1,3 P : 1,3
2. Ringan : pekerja kantoran, IRT
L : 1,6 P : 1,5
3. Sedang : petani, mahasiswa aktif
L : 1,7 P : 1,6
4. Berat : atlet di TC, tentara yg berlatih
L : 2,1 P : 1,9
5. Sangat Berat : pandai besi, pekerja konstruksi wanita
L : 2,4 P : 2,3
23. Kebutuhan Kalori pd Anak
Holliday Sugar
10 kg : 100 kkal/kgBB/hari
11-20 kg : + 50 kkal/kgBB/hari
> 20 kg : + 20kkal/kgBB/hari
Neonatus
BBLR : 150 kkal/kgBB/hari
BBLN : 100 – 120 kkal/kgBB/hari
25. 3. Kebutuhan Lemak
Rata- rata 35% dari total kalori
Untuk yg obesitas : 10% dr total kalori
(pelarut vitamin)
4. Kebutuhan Vitamin
RDA lihat referensi
26. 5. Kebutuhan Cairan
Dewasa : 35 ml/kgBB/hari
Mineral2 penting :
Makro: Ca, P, Mg, S, Na, K, Cl
Mikro : Cr, Co, Cu, I, Fe, Mn, Zn, F, Se, Mo
29. 3. TSF (Triceps Skin fold) : tonjolan kulit di
suprailiaca,biceps, triceps&subscapicula
Normal : L >= 12,5 mm
P >= 16,5 mm
Obese : L > 18, 6 mm
P > 25,1 mm
Sangat Kurang : L <= 2,5 mm
P <= 3,0 mm
AMC (Arm Muscle Circumference) untuk
memperkirakan cadang protein tubuh
Formula : MUAC (mm) – (3,14 X TSF)
MUAC = Mid Upper Arm Circumference
30. 4. Lingkar Lengan Atas (LLA)
LLA < 12 cm : Gizi Buruk
LLA 12 – 13,5 cm : Gizi Kurang
LLA > 13,5 cm : Normal
31. 1. Hemoglogin dan hematokrit
(dipengaruhi oleh Fe, B12 dan protein)
2. Albumin , merupakan indikator protein dalam jangka waktu yang
lama
3. Transferin
- Protein plasma yang berperan dalam
pembentukan iron binding (Fe)
- Lebih sensitif daripada albumin dalam
indikator malnutrisi protein
4. Jumlah limfosit, akan menurun bila intake protein kurang
32. 5. Balans nitrogen
- Penyimpanan protein dalam tubuh
- Test yang dilakukan :
a. BUN (Blood Urea Nitrogen) , bila
keadaan maka intake protein
,dehidrasi berat, malnutrisi,
penurunan eksresi ureum di ginjal
dan terjadi starvasion/ kelaparan
b. UUN (Urea Urine Nitrogen)
- Dipengaruhi oleh intake protein
33. 6. Ekskresi kreatinin
- Merefleksikan massa otot
- Produk akhir kreatinin adalah
kreatin
- Dikeluarkan pada waktu
metabolisme otot rangka
34. 1. Pola kebiasaan makan
(waktu, jenis dan jumlah)
2. Makanan yang disukai, tidak disukai,
menimbulkan alergi, membahayakan
serta yang menguntungkan
3. Pembatasan makanan
(diet khusus, budaya, keyakinan)
4. Intake cairan
35. 5. Penggunaan vitamin dan mineral
(jenis & frekuensi)
6. Problem diet (nafsu makan, makanan
yg menimbulkan diare serta kembung)
7. Kesulitan mengunyah dan menelan
36. 1. Diabetes Melitus
2. Heart Problem
3. Tumor
4. Batu ginjal/ empedu
5. Ulcus
6. Gangguan pada intestine
7. Hiper/ hipotiroid
38. 1.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dgn :
- Ketidakmampun dalam ingesti/
digesti/absorbsi /metabolisme
- Ketidakmampuan struktur oesophagus
- Paralisis saraf V,VII,IX,X,XII
- Anoreksia dan vomiting
- Inadekuat enzim dan pengaturan
hormon insulin dan tiroksin
39. - Ketidakwaspadaan thd peningkatan
kebutuhan selama hamil
- Ketidakwaspadaan thd masa
pertumbuhan
2. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan
berhubungan dengan :Intake makanan
yang berlebihan dari kebutuhan tubuh.
3. Perubahan pemeliharaan kesehatan
(aktual/potensial)
40. 3. PERENCANAAN
Tujuan :
- Diterapkannya diet seimbang
- Penilaian status nutrisi : dlm batas
normal
- Perubahan gaya hidup
- Berkurang/tdk adanya tanda2 malnutrisi
- Meningkatkan kemandirian dlm
menggunakan alat bantu makan
41. Intervensi :
- Konseling, edukasi
- Menstimulasi nafsu makan
- Membantu klien makan sesuai dgn
tingkat kemandirian & jenis alat
bantu makan (NGT, Gastrostomy,
Jejunustomy)
42. LATIHAN MENGHITUNG NUTRISI
1. Nn.K, 22 thn, dirawat di RS krn mengalami
anemia berat & anoreksia.TB = 160 cm,
BB = 40 kg, Hb = 8,7 gr%. Riwayat diet Nn.K
menurut klg hampir setiap hari mkn mie
instan rebus, kdg2 dicampur dgn telur. Nn.K
jg tdk suka sayuran & malas mkn buah2an.
Tentukan rencana diet pasien agar BMI = 20
& BB naik sebanyak 500 gr/mg?
43. Jawab :
BB normal agar BMI = 20
2,56 x 20 =51,2kg
REE = 40 x 25 x 1,5 = 1500 kkal/hr
Tujuan : menaikkan BB 500 gr/mg
500 gr x 7 kkal = 3500 kkL/mg
Tambahan intake kalori per hari
3500 : 7 hr = 500 kkal
Intake total perhari = 1500 +500 = 2000 kkal
Cat : 1 gr jar.tubuh = 7 kkal
44. 2. An.A, 12 thn direncanakan u/ menjalani reparasi
hipospadia.TB = 150 cm, BB = 38 kg. Tentukan rencana
pemberian nutrisinya?
Jawab :
Keb.kalori anak dgn BB = 38 kg
10 I : 1000
10 II : 500
18 : 360 +
1860 kkal/hari
Komposisi :Lemak : 35%
Protein : 0,8 gr/kgBB/hr
KH : sisanya
45.
46. Istirahat berarti suatu keadaan tenang, rileks, tanpa tekanan emosional dan bebas
dari perasaan gelisah. Istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali,
meskipun setiap orang sering berpikir tentang hal itu seperti duduk dikursi yg nyaman
atau berbaring ditempat tidur
◦Tidur : keadaan tidak sadarkan diri dimana persepsi dan reaksi individu terhadap
lingkungan menurun/hilang dan dapat dibangunkan kembali dengan indera atau
rangsangan yang cukup (Guyton, dalam buku Haswita, 2017)
Menurut Potter dan Perry (2005), tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus
bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan
47. Siklus tidur terjadi secara alami dan dikontrol oleh pusat tidur yaitu medulla, tepatnya
di RAS (Recticular Activating System) dan BSR (Bulbar Synchronizing Region).
RAS terdiri dari neuron-neuron di medulla oblongata, pons dan midbrain. Pusat ini
terlibat dalam mempertahan status bangun dan mempermudah beberapa tahap tidur.
Perubahanperubahan fisiologis dalam tubuh terjadi selama tidur.
Ada dua teori tentang tidur :
1. Pasif : RAS di otak mengalami kelelahan sehingga menyebabkan tidak aktif.
2. Aktif :(Diterima sekarang) suatu bagian di otak yang menyebabkan tidur
dihambat oleh bagian lain.
RAS dan BSR adalah pikiran aktif kemudian menekan pusat otak secara bergantian.
RAS berhubungan dengan status jaga tubuh dan menerima sensory input
(pendengaran, penglihatan, penghidupan, nyeri dan perabaan). Rangsangan sensory
mempertahankan seseorang untuk bangun dan waspada. Selama tidur tubuh
menerima sedikit rangsangan dari korteks serebral (Haswita, dkk, 2017).
48. Tidur yang normal melibatkan 2 fase yaitu:
1. Pergerakan mata yang tidak cepat NREM (Non Rapid Eye Movement)
2. Pergerakan mata yang cepat REM (Rapid Eye Movement). Selama NREM
seseorang yang tidur mengalami kemajuan melalui 4 tahap yang memerlukan
waktu kira-kira 90 menit selama siklus tidur. Sedangkan, tidur tahapan REM
merupakan fase pada akhir tiap siklus tidur 90 menit sebelum tidur berakhir.
Kondisi dari memori dan pemulihan psikologis terjadi pada waktu ini, faktor yang
berbeda dapat meningkatkan atau mengganggu tahapan siklus tidur yang berbeda.
49. Tidur NREM ditandai dengan berkurangnya mimpi, tekanan darah turun, kecepatan
pernafasan turun, metabolisme turun dan gerakan mata lambat. Masa NREM ini dibagi
menjadi 4 tahap yang memerlukan waktu 90 menit siklus tidur dan masing-masing
tahap ditandai dengan pola gelombang otak.
a. Tahap 1 NREM
1. Tahap meliputi tingkat paling dangkal dan tidur.
2. Tahap berlangsung beberapa menit, yang membuat orang beralih dari tahap sadar
menjadi tidur.
3. Pengurangan aktivitas fisiologis dimulai dengan penurunan secara bertahap tanda-
tanda vital dan metabolisme.
4. Seseorang dengan mudah terbangun oleh stimulus sensori seperti suara.
5. Ketika terbangun, seseorang merasa telah melamun
50. b. Tahap 2 NREM
1. Tahap 2 merupakan periode tidur bersuara
2. Kemajuan relaksasi otot, tanda vital dan
metabolisme menurun dengan jelas.
3. Untuk terbangun masih relative mudah.
4. Gelombang otak ditandai dengan “sleep
spindles”dan gelombang komplek.
5. Tahap berakhir 10 hingga 20 menit.
6. Kelanjutan fungsi tubuh menjadi lamban
51. c. Tahap 3 NREM
1. Meliputi tahap awal tidur yang dalam, yang
berlangsung selama 15 sampai 30 menit.
2. Orang yang tidur sulit dibangunkan dan jarang
bergerak.
3. Otot-otot dalam keadaan santai penuh dan tanda-
tanda vital menurun tetapi tetap teratur.
4. Gelombang otak menjadi lebih teratur dan
terdapat penambahan gelombang delta yang
lambat.
5. Tahap berakhir 15 – 30 menit
52. d. Tahap 4 NREM
1. Merupakan tahap tidur terdalam/nyenyak
2. Sangat sulit untuk membangunkan orang yang tidur.
3. Jika terjadi kurang tidur, maka orang yang tidur akan
menghabiskan porsi malam yang seimbang pada tahap
ini.
4. Tanda-tanda vital menurun secara bermakna
dibandingkan selama jam terjaga.
5. Ditandai dengan predominasi gelombang delta yang
melambat
6. Tahap berakhir 15 – 30 menit
7. Tidur sambil berjalan dan enuresis dapat terjadi
53. Perubahan Fisiologis Selama Tidur NREM:
a) Tekanan darah arteri menurun
b) Denyut nadi menurun
c) Pembuluh darah tepi mengalami dilatasi
d) Curah jantung menurun
e) Otak rangka rileks
f) Laju metabolisme basal menurun 10% sampai
30%
g) Kadar hormone pertumbuhan mencapat puncak
h) Tekanan intracranial menurun. (Kozier, dkk, 2010)
54. 2) Tahap Tidur REM
Mimpi yang penuh warna dan tampak hidup dp terjadi pd
tahap yg lain
Tahap ini biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah
mulai tidur
Hal ini dicirikan dg respon otonom dari pergerakan mata
yg cepat, fluktuasi jantung dan kecepatan respirasi dan
peningkatan TD.
terjadi penurunan tonus otot
Peningkatan sekresi lambung
Sangat sulit sekali membangunkan orang yang tidur
Durasi dari tidur REM meningkat od tiap siklus dan rata-
rata 20 menit.
55. Tidur tipe ini disebut “paradoksikal” karena hal ini
bersifat “paradoks”, yaitu seseorang dapat tetap tidur
walaupun aktivitas otaknya nyata.
Tidur REM merupakan pola/tipe tidur dimana otak
benar-benar dalam keadaan aktif. Namun, aktivitas otak
tidak disalurkan kearah yang sesuai agar orang itu
tanggap penuh terhadap keadaan sekelilingnya
kemudian terbangun.
Tidur ini dapat berlangsung pada tidur malam yang
terjadi selama 5 20 menit, rata-rata timbul 90 menit.
Periode pertama terjadi selama 80-100 menit, akan
tetapi apabila kondisi orang sangat lelah, maka awal
tidur sangat cepat bahkan jenis tidur ini tidak ada
56. Ciri-cirinya sebagai berikut :
a. Biasanya disertai dengan mimpi aktif.
b. Lebih sulit dibangunkan daripada selama tidur nyenyak gelombang lambat.
c. Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukkan inhibisi kuat proyeksi
spinal atas sistem pengaktivasi retikularis.
d. Frekuensi jantung dan pernafasan menjadi tidak tertidur.
e. Pada otot perifer terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur.
f. Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irregular, tekanan darah meningkat
atau berfluktuasi, sekresi gaster meningkat dan metabolism meningkat.
g. Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga berperan dalam belajar,
memori dan adaptasi (Haswita, dkk, 2017).
57. Selama tidur, individu melewati tahap tidur NREM dan REM. Siklus tidur yang
komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui
empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus tersebut dimulai dari tahap
NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit,
kemudian diteruskan ke tahap IV selama kurang lebih 20 menit. Setelah itu, individu
kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap I REM muncul sesudahnya
dan berlangsung selama 10 menit (Wahit, dkk, 2010).
59. Menjaga keseimbangan mental, emosional, kesehatan, mengurangi stress pada
paru, kardiovaskuler, endokrin dan lain-lain. Energi disimpan selama tidur, sehingga
dapat diarahkan kembali pada fungsi selular yang penting.
Efek fisiologis dari tidur:
1. Efek dari system saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan diantara berbagai susunan saraf.
2. Efek struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh
karena selama tidur terjadi penurunan. (Haswita, dkk, 2017)
60.
61. a. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari
normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak
dapat tidur.
b. Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemudian
terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.
c. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap
bangun dan waspada menahan kantuk.
62. d. Kelelahan
Kelelahan dapat memperpendek priode pertama dari
tahap REM.
e. Kecemasan
Pada keadaan cemas seseorang mungkin
meningkatkan saraf simpatis sehinga mengganggu
tidurnya.
f. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang
yang tahan minum alkohol dapat mengakibatkan
insomnia dan lekas marah.
63. g. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain:
1. Diuretik : menyebabkan insomnia
2. Antidepresan: menyupresi REM.
3. Kafein : meningkatkan saraf simpatis.
4. Beta-bloker: menimbulkan insomnia.
5. Narkotika : menyupresi REM.
h. Nutrisi
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Protein
yang tinggi dapat mempercepat terjadinya proses tidur, karena adanya triptofan yang
merupakan asam amino dari protein yang dicerna.
64. 1) Insomnia
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas
maupun kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada individu dewasa.
Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena faktor mental seperti
perasaan gundah atau gelisah.
Jenis insomnia:
a. Insomnia inisial. Kesulitan untuk memulai tidur
b. Insomnia intermiten. Kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya terjaga.
c. Insomnia terminal. Bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali..
65. 2. Parasomnia
Perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat seseorang tidur. Gangguan ini
umumnya terjadi pada anak-anak. Beberapa turunan parasomnia antara lain sering
terjaga (mis: tidur berjalan, night terror), gangguan transisi bangun-tidur (mis:
mengigau), parasomnia yang terkait dengan tidur REM (mis: mimpi buruk).
3. Hypersomnia
Kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berlebihan utama pada siang hari. Gangguan
ini dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti kerusakan system saraf,
gangguan pada hati atau ginjal, atau karena gangguan metabolism (mis:
hipertiroidisme). Pada kondisi tertentu, hypersomnia dapat digunakan sebagai
mekanisme koping untuk menghindari tanggung jawab pada siang hari.
66. 4. Narkolepsi
Narkolepsi adalah disfungsi mekanisme yang mengatur
keadaan bangun dan tidur. Gelombang kantuk yang tak
tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada siang
hari.
Masalah signifikan untuk individu yg menderita
narkolepsi adalah bahwa orang tersebut jatuh tertidur
tanpa bisa dikendalikan pd waktu yg tidak tepat.
Disebut juga sebagai “serangan tidur” atau sleep
attack. Penyebab pastinya belum diketahui. Diduga
karena kerusakan genetic system saraf pusat yang
menyebabkan tidak terkendalinya periode tidur REM.
67. 5. Apnea Saat Tidur / Sleep apnea
Kondisi terhentinya napas secara periodic pada saat tidur. Kondisi ini diduga terjadi
pada orang yang mengorok dengan keras, sering terjaga di malam hari, insomnia,
mengantuk berlebihan pada siang hari, sakit kepala di pagi hari, iritabilitas, atau
mengalami perubahan psikologis seperti hipertensi atau aritmia jantung. (Haswita, dkk
2017)
Ada dua jenis sleep apnea, yaitu sentral dan obstruktif. Orang yang menderita hal
ini biasanya tidak sadar, walaupun setelah bangun.
6. Sleep walking
Sleep walking adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat
seseorang tidur atau perilaku tidak normal.
68. 8. Delayed sleep phase disorder
Orang dengan kondisi ini ditandai dengan kesulitan tidur pada malam hari, sehingga
mengalami kesulitan untuk bangun pagi. Kondisi ini dianggap normal jika yang
mengalaminya sesekali, tetapi jika mengalaminya hampir setiap pagi maka perlu ada
perhatian serius.
9. Somnabolisme
Somnabolisme adalah suatu keadaan perubahan kesadaran, fenomena tidur –bangun,
terjadi pada saat besamaan. Sewaktu tidur, penderita melakukan aktivitas motorik yang
biasa dilakukan seperti berjalan, berpakaian, atau pergi ke kamar mandi, dan lain-lain.
Akhir kegiatan tersebut kadang penderita terjaga
69. 10.Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap
pengaliran udara di hidung dan mulut. Amandel
yang membengkak dapat menjadi factor yang
turut menyebabkan mendengkur.
11.Nightmare
Biasanya terjadi pada sepertiga awal tidur.
Dengan gejala tiba-tiba bangun tengah malam,
menangis dan ketakutan. Hal ini dikarenakan
tidur yang disertai dengan mimpi buruk.
71. Pola istirahat-tidur
a. Mengkaji kebiasaan tidur klien sebelum dan saat sakit
b. Catatan tidur:
1) Jumlah jam tidur per hari
2) Aktivitas yang dilakukan 2-3 jam sebelum tidur (jenis, durasi, dan waktu)
3) Ritual tidur (mis: makan, minum, atau mengkonsumsi obat)
4) Waktu (a) ke tempat tidur, (b) mencoba untuk tertidur, (c) tertidur, (d) setiap kejadian
terbangun dan durasi periode ini, (e) terbangun di pagi hari
5) Setiap kekhawatiran yang klien yakini dapat mengganggu tidur
6) Faktor-faktor yang klien yakini dapat memberi pengaruh postif atau negative pada tidur.
72. c. Ritual sebelum tidur (mis: minum air dan obat
tidur)
d. Lingkungan tidur (mis: kamar yang gelap, suhu
dingin atau hangat, tingkat suara, lampu kamar)
e. Penggunaan obat tidur atau obat yang lainnya.
73. a. Gangguan pola tidur
b. Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal.
Faktor yang berhubungan:
1) Hambatan lingkungan (mis: kelembapan, lingkungan sekitar, suhu lingkungan,
pencahayaan, kebisingan, bau tidak sedap, jadwal pemantauan/pemeriksaan/tindakan)
2) Kurang kontrol tidur
3) Kurang privasi
4) Restraint fisik
5) Ketiadaan teman tidur
6) Tidak familiar dengan peralatan tidur
74. Tujuan dan Kriteria Hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama ... x 24 jam diharapkan pola tidur
kembali normal dengan kriteria hasil
sebagai berikut:
Pola tidur kembali normal
Aktivitas kembali normal
75. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Dukungan tidur:
1. dentifikasi pola aktivitas tidur
2. Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik/psikologis)
3. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
4. Modifikasi lingkungan (mis. Pencahayaan, kebisingan, suhu, dan tempat tidur)
5. Tetapkan jadwal tidur rutin
6. Fasilitasi menghilangkan setres
7. Ajarkan teknik relaksasi
76. Edukasi aktivitas/istirahat:
1. Sediakan materi dan media pengaturan
aktivitas dan istirahat
2. Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas
fisik/berolahraga
3. Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan
istirahat (mis. Kelelahan, sesak nafas saat
aktivitas)
4. Ajarkan cara mengidentifikasi target