SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
KESEIMBANGAN ENERGI
BY: Atika Jatimi, S.Kep., Ns., M.Kep.
 Jumlah energi yang dibutuhkan dan yang
dilepaskan dari makanan harus seimbang
 Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu air sebesar 1 kg
sebesar 1oC.
 I kilokalori = 4,18 kilojoule
Energi dari
makanan
untuk:
 Metabolisme basal:
angka metabolisme basal (AMB) adl kebutuhan
minimal energi untuk proses vital : kontraksi otot,
peredaran darah, pernafasan, kelenjar untuk
metabolisme dalam sel dan mempertahankan suhu
tubuh. AMB dinyatakan sbg kkal/kg BB/jam
 Aktivitas fisik
 Efek makanan
Faktor
AMB
 Komposisi tubuh
 Jenis kelamin
 Sekresi hormon
 Tidur
 Umur
 Keadaan hamil
 Status gizi
 Suhu tubuh
 Temperatur lingkungan
NILAI
ENERGI
DAN
ZATGIZI
Zat gizi Nilai
energi
kasar
Kkal/g
Absorp
si (%)
Energi
setelah
pencer
naan
Kkal/g
Hilang
Metabolis
me Kkal/g
Nilai
energi
Kkal/g
Pati 4,19 99,0 4,14 - 4,14
Glukosa 3,73 99,0 3,68 - 3,68
Lemak 9,35 95,0 8,88 - 8,88
Protein 5,48 92,0 5,05 1,25 3,80
Alkohol 7,13 100 7,13 - 7,13
Pengukuran
AMB
 Langsung dan tidak langsung
 Langsung :
 Menggunakan kalori meter
 Dimasukkan dalam ruangan artwater
 Panas yang dihasilkan ditangkap oleh
air, kemuduan diukur kenaikan suhu
 Tidak langsung:
 Kalorimeter tidak langsung
 Diukur O2 dan CO2 yang dihasilkan,
jumlah E didasarkan pada O2 yang
tercatat
 Rasio O2/CO2 =RQ atau Respiratory
Quotient
Lanjutan……
 Benedict Roth, diukur volume O2 sebelum dan
sesudah test
 Dougla Bag mengukur AMB dalam berbagai
aktivitas fisik
Kecukupan
Energi
Dan
ZatGizi
 Energi dan zat gizi yang
dikonsumsi harus cukup untuk
memenuhi hidup sehat
 Kekurangan salah satu atau lebih
zat gizi, menyebabkan penyakit
defisiensi atau penurunan stamina
 Kelebihan zat gizi dan atau energi,
juga tidak baik karena dapat
menimbulkan
penyakit…obesitas….kardiovaskul
ar, diabetes
Pengukuran
kecukupan
zat gizi
 Kualitatif : nilai sosial, ragam
bahan makanan, citarasa
 Kuantitatif : komposisi zat gizi
 Standar kecukupan gizi :
 RDA (Recommended Dietary
Allowances)…Amerika Serikat
 AKG (Angka Kecukupan
Gizi)..Indonesia, ditetapkan melalui
Widya Karya Nasional Pangan dan
Gizi),
AKG
 Adalh banyaknya masing-masing gizi
esensial yang harus dipenuhi dari
makanan mencakup hampir semua
orang sehat untuk mencegah
defisiensi zat gizi.
 Faktor :
 Umur
 Jenis kelamin
 Aktivitas
 Berat badan
 Tinggi badan
 Genetika
 Kondisi fisiologis (hamil, menyusui)
AKG
 gizi minimal yang dibutuhkan
seseorang untuk
mempertahankan status gizi baik.
 Ditentukan berdasarkan variasi
kebutuhan perorangan rata-rata
ditambah 2 kali simpangan baku.
 Mencakup 97,5% populasi
 Patokan : berat badan menurut
kelompok umur (mewakili
penduduk yang sehat)
KEGUNAAN
AKG
 Perencanaan penyediaan pangan tingkat
regional maupun nasional
 Menilai data konsumsi perorangan atau
kelompok masyarakat
 Perencanaan pemberian makanan bagi
institusi seperti RS, kantor, sekolah,
panti sosial, LP
 Menetapkan standar bantuan pangan
dalam keadaan darurat
 Menetapkan pedoman keperluan label
gizi makanan yang dikemas
 Bahan penyuluhan atau pendidikan gizi.
AKG di
Indonesia?
 Jenis yang gizi yg dianjurkan, meliputi :
Energi, protein, vitamin (ADEK, BC) dan mineral Ca,
P. Fe, Zn, I, Se
 Rata-rata kecukupan Energi bagi penduduk Indonesia
: 2.200 Kal dan 50 g protein (tingkat konsumsi)
 Rata-rata kecukupan Energi bagi penduduk Indonesia
: 2.500 Kal dan 55 g protein (tingkat ketersediaan)
Angka
kecukupan
energi dan
protein
dianjurkan
rata-
rata/orang/h
ari.
Golongan umur Energi (kkal) Protein
(gram)
0 – 6 bl
7 – 12 bl
1 – 3 th
4 – 6 th
7 – 9 th
Pria
10 – 12 th
13 – 15 th
16 – 19 th
20 – 59 th
> 60 th
Wanita
10 – 12 th
13 – 15 th
16 – 19 th
20 – 50 th
> 50 th
Hamil
Menyusui
0 – 6 bl
7 – 12 bl
560
800
1250
1750
1900
2000
2400
2500
Ringan 2800
Sedang 3000
Berat 3600
2200
1900
2100
2000
Ring 2050
Sdg 2250
Brt 2600
1850
+ 285
+ 700
+ 500
12
15
23
32
37
45
64
66
55
55
55
55
54
62
51
48
48
48
48
+ 12
+ 16
+ 12
Angka kecukupan energi dan protein dianjurkan rata-rata/orang/hari.
Angka KecukupanGizi
Yangdianjurkanbagi wanita di Indonesia
Umur
(tahun)
BB (kg) Jenis
pekerjaan
Kalori
(kal)
Protein
(gr)
Fe (gr) Vit B1
(mg)
10-12 32 1750 49 12 0,8
13-15 42 1900 56 24 0,8
16-19 45 1950 46 24 0,8
20-59 47 P. Ringan 1800 41 28 0,8
P. Sedang 2150 41 12 0,9
P. Berat 2600 41 12 1,1
>60 47 1700 41 8 0,7
Hamil +285 +9 +2 +0,2
Menyusui Th.I +500 +17 +4 +0,3
Th.II +400 +13 +4 +0,3
Angka KecukupanGizi
yang dianjurkan pada laki-laki di Indonesia
Umur
(tahun)
BB(kg) Jenis
pekerjaan
Kalori (
kal )
Protein
(gr)
Fe (gr) Vit B1 (
mg )
10-12 30 1950 46 10 0,9
13-15 40 2100 56 18 0,9
16-19 53 2500 58 15 8,0
20-59 53 p.Ringan
2380 49 9 1,0
P.Sedang
2850 49 9 1,0
P.berat
3300 49 9 1,0
>60 55 2100 49 9 0,9
Cara pengukuran
status gizi
Istilah
 Status Gizi adalah Keadaan tubuh seseorang
sebagai akibat penggunaan makanan zat gizi oleh
tubuh
 Status Gizi adalah keadaan tubuh seseorang
sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan
zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk,
baik dan lebih.
 Status gizi adalah ekspresi dalam keadaan
seimbang dalam bentuk variabel tertentu, atau
perwujudan dari nutrient dalam bentuk variabel
tertentu
FAKTOR-FAKTOR
LINGKUNGAN
YANG
MEMPENGARUHI
STATUSGIZI
 lingkungan : fisik, biologis,
budaya, sosial, ekonomi, dan
politik
 fisik yang dapat mempengaruhi terhadap
status pangan dan gizi suatu daerah adalah
cuaca, iklim, kondisi tanah, sistem bercocok
tanam, dan kesehatan lingkungan
 …
 Kondisi lingkungan sosial berkaitan dengan
kondisi ekonomi di suatu daerah dan
menentukan pola konsumsi pangan dan gizi
yang dilakukan oleh masyarakat.
 Ideologi politik suatu negara akan
mempengaruhi kebijakan dalam hal
produksi, distribusi, dan ketersediaan
pangan
FAKTOR-FAKTOR
YANGMEMBANTU
TERCAPAINYA
STATUSGIZIYANG
BAIK
Aktivitas fisik
Aspek ini mempertahankan kebutuhan energi dan
nafsu makan, menjamin asupan makanan yang
adekuat, serta mempertahankan massa otot, yang
menunjang hidup mandiri dan kemampuan
menyediakan makanannya sendiri.
Interaksi sosial
Hal ini mendorong orang untuk makan dan
mempertahankan minat mereka terhadap
makanan.
Pemilihan makanan
Pemilihan makanan dari berbagai macam jenis,
yang mencakup semua kelompok makanan dalam
jumlah yang sesuai.
Penilaian
status gizi
 Langsung
o Antropometri
o Klinis : Pemeriksaan klinis pada jaringan epitel seperti
kulit, mata, rambut, dan organ-organ yang dekat
dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
o Biokimia pemeriksaan spesimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh, antara lain: darah, urine, tinja, dan juga
beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
o Biofisik dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya
jaringan) dan melihat perubahan struktur dan jaringan.
Tidak langsung
o Survei konsumsi makanan :dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
o Statistik vital :dengan menganalisis data beberapa statistic kesehatan seperti angka
kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan
data lainnya yang berhubungan dengan gizi.
o Faktor ekologi :Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil
interaksi beberapa faktor fisik, biologis, dan lingkungan budaya.
Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan
ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dan lain-lain.
Antropometri
 Standar penilaian antropometri penilaian
status gizi anak diatur dalam Kep.Menkes RI
1995/Menkes/SK/XII/2010
 Antropometri: artinya ukuran tubuh
manusia, ditinjau dari sudut pandang gizi,
maka antropometri gizi berhubungan
dengan berbagai macam pengukuran
dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari
berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
 Digunakan untuk melihat
ketidakseimbangan asupan protein dan
energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada
pola pertumbuhan fisik dan proporsi
jaringan tubuh, seperti lemak, otot dan
jumlah air dalam tubuh.
Indeks
Antropometri
 Berat Badan menurut Umur (BB/U)
 Tinggi Badan menurut Umur (TB/U)
 Berat badan menurutTinggi Badan (BB/TB)
 Lingkar LenganAtas menurut Umur (LLA/U)
 Indeks MassaTubuh (IMT) untuk orang dewasa
 Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut:
Berat Badan (kg)
IMT =Tinggi badan (m) xTinggi Badan (m)
atau : Berat badan (kg) dibagi kuadrat tinggi
badan (m).
Standar lakilaki 20,1-25,0; perempuan :18,7 – 23,8
 Tebal Lemak Bawah Kulit menurut Umur
 Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul
Batas
ambang
IMT untuk
Indonesia,
adalah
sebagai
berikut:
 IMT < 17,0: keadaan orang tersebut
disebut kurus dengan kekurangan berat
badan tingkat berat atau Kurang Energi
Kronis (KEK) berat.
 IMT 17,0-18,4: keadaan orang tersebut
disebut kurus dengan Kekurangan Berat
Badan tingkat ringan atau KEK ringan.
 IMT 18,5-25,0: keadaan orang tersebut
termasuk kategori normal.
 IMT 25,1-27,0: keadaan orang tersebut
disebut gemuk dengan kelebihan berat
badan tingkat ringan.
 IMT > 27,0: keadaan orang tersebut
disebut gemuk dengan kelebihan berat
badan tingkat berat.
Pada anak:
istilah dan
pengertian
 Umur : dihitung dalam bulan penuh
 Ukuran Panjang Badan (PB): untuk
anak umur 0-24 bulan, diukur
telentang, apbl berdiri ditambah
faktor koreksi 0,7cm
 Tinggi Badan, untuk anak umur 24
bulan keatas, berdiri. Apbl duduk
ditambah faktor koreksi 0,7cm
 Gizi kurang dan Gizi buruk : status
gizi yg didasarkan pada indeks BB/U,
merupakan padana n dr
underweight (gizi kurang) dan
severely underweight (gizi buruk)
Hubungan IMT dengan Resiko
Terhadap Penyakit
IMT ResikoTerhadap Penyakit
20-25 Sangat Rendah
25-30 Rendah
30-35 Sedang
35-40 Tinggi
> 40 Sangat tinggi
Hubungan
IMT
Menurut
Umur
Umur
(Tahun)
IMT (Kg/m)
2
19-24 19-24
25-34 20-25
35-44 21-26
45-54 22-27
55-64 23-28
> 65 24-29
Batas
Ambang IMT
untuk
Indonesia
Kategori IMT
Kurus
Kekurangan berat badan
tingkat berat
Kekurangan berat badan
tingkat ringan
<17,0
17,0-18,5
Normal 18,5-25,0
Gemuk
Keleihan berat badan
tingkat ringan
Kelebihan berat badan
tingkat berat
>25,0-27,0
>27,0

More Related Content

What's hot

Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganSutyawan
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziaditya kusuma
 
Kuliah biokimia gizi
Kuliah biokimia giziKuliah biokimia gizi
Kuliah biokimia giziSantoso Jaeri
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN pjj_kemenkes
 
Konsep dasar met zat gizi (1)
Konsep dasar met zat gizi (1)Konsep dasar met zat gizi (1)
Konsep dasar met zat gizi (1)adeputra93
 
Perencanaan menu untuk balita
Perencanaan menu untuk  balitaPerencanaan menu untuk  balita
Perencanaan menu untuk balitaTriana Septianti
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananAgnescia Sera
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbanganita sriwaty
 
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...Sutyawan
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)Feny Kartika
 
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZISEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZIShinta Handayani
 
Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananAgnescia Sera
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)Shela Rizky Tarinda
 

What's hot (20)

Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
 
Kuliah biokimia gizi
Kuliah biokimia giziKuliah biokimia gizi
Kuliah biokimia gizi
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Konsep dasar met zat gizi (1)
Konsep dasar met zat gizi (1)Konsep dasar met zat gizi (1)
Konsep dasar met zat gizi (1)
 
Perencanaan menu untuk balita
Perencanaan menu untuk  balitaPerencanaan menu untuk  balita
Perencanaan menu untuk balita
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makanan
 
Gizi dewasa dan lansia
Gizi dewasa dan lansiaGizi dewasa dan lansia
Gizi dewasa dan lansia
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
KEP
KEPKEP
KEP
 
Tabel akg 2019
Tabel akg 2019Tabel akg 2019
Tabel akg 2019
 
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZISEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
 
Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makanan
 
INTEGRASI METABOLISMA
INTEGRASI METABOLISMAINTEGRASI METABOLISMA
INTEGRASI METABOLISMA
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
 
Vitamin larut air
Vitamin larut airVitamin larut air
Vitamin larut air
 

Similar to 2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx

Similar to 2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx (20)

kebutuhan dan penilaian gizi
kebutuhan dan penilaian gizikebutuhan dan penilaian gizi
kebutuhan dan penilaian gizi
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
 
Kebutuhan nutrisi dewasa 03
Kebutuhan nutrisi dewasa 03Kebutuhan nutrisi dewasa 03
Kebutuhan nutrisi dewasa 03
 
Tubuh ideal-sehat
Tubuh ideal-sehatTubuh ideal-sehat
Tubuh ideal-sehat
 
Nutrisi 2
Nutrisi 2Nutrisi 2
Nutrisi 2
 
Kebutuhan gizi
Kebutuhan giziKebutuhan gizi
Kebutuhan gizi
 
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptxNUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
 
Definisi
DefinisiDefinisi
Definisi
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi
 
Gizi.pptx
Gizi.pptxGizi.pptx
Gizi.pptx
 
energi
energienergi
energi
 
PENGANTAR ILMU GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptx
PENGANTAR ILMU  GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptxPENGANTAR ILMU  GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptx
PENGANTAR ILMU GIZI, TREND & ISSUE DI INDONESIA.pptx
 
Tugas nutrasetikal
Tugas nutrasetikal Tugas nutrasetikal
Tugas nutrasetikal
 
TINDAKAN_KEPERAWATAN_LANSIA.ppt
TINDAKAN_KEPERAWATAN_LANSIA.pptTINDAKAN_KEPERAWATAN_LANSIA.ppt
TINDAKAN_KEPERAWATAN_LANSIA.ppt
 
Diktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi IkanDiktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi Ikan
 
GIZI REMAJA.ppt
GIZI REMAJA.pptGIZI REMAJA.ppt
GIZI REMAJA.ppt
 
GIZI dan Makanan
GIZI dan MakananGIZI dan Makanan
GIZI dan Makanan
 
Antropometri gizi
Antropometri giziAntropometri gizi
Antropometri gizi
 
antropometrigizi-190228012756.pdf
antropometrigizi-190228012756.pdfantropometrigizi-190228012756.pdf
antropometrigizi-190228012756.pdf
 

2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx

  • 1. KESEIMBANGAN ENERGI BY: Atika Jatimi, S.Kep., Ns., M.Kep.
  • 2.
  • 3.  Jumlah energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang  Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu air sebesar 1 kg sebesar 1oC.  I kilokalori = 4,18 kilojoule
  • 4. Energi dari makanan untuk:  Metabolisme basal: angka metabolisme basal (AMB) adl kebutuhan minimal energi untuk proses vital : kontraksi otot, peredaran darah, pernafasan, kelenjar untuk metabolisme dalam sel dan mempertahankan suhu tubuh. AMB dinyatakan sbg kkal/kg BB/jam  Aktivitas fisik  Efek makanan
  • 5. Faktor AMB  Komposisi tubuh  Jenis kelamin  Sekresi hormon  Tidur  Umur  Keadaan hamil  Status gizi  Suhu tubuh  Temperatur lingkungan
  • 6. NILAI ENERGI DAN ZATGIZI Zat gizi Nilai energi kasar Kkal/g Absorp si (%) Energi setelah pencer naan Kkal/g Hilang Metabolis me Kkal/g Nilai energi Kkal/g Pati 4,19 99,0 4,14 - 4,14 Glukosa 3,73 99,0 3,68 - 3,68 Lemak 9,35 95,0 8,88 - 8,88 Protein 5,48 92,0 5,05 1,25 3,80 Alkohol 7,13 100 7,13 - 7,13
  • 7. Pengukuran AMB  Langsung dan tidak langsung  Langsung :  Menggunakan kalori meter  Dimasukkan dalam ruangan artwater  Panas yang dihasilkan ditangkap oleh air, kemuduan diukur kenaikan suhu  Tidak langsung:  Kalorimeter tidak langsung  Diukur O2 dan CO2 yang dihasilkan, jumlah E didasarkan pada O2 yang tercatat  Rasio O2/CO2 =RQ atau Respiratory Quotient
  • 8. Lanjutan……  Benedict Roth, diukur volume O2 sebelum dan sesudah test  Dougla Bag mengukur AMB dalam berbagai aktivitas fisik
  • 9. Kecukupan Energi Dan ZatGizi  Energi dan zat gizi yang dikonsumsi harus cukup untuk memenuhi hidup sehat  Kekurangan salah satu atau lebih zat gizi, menyebabkan penyakit defisiensi atau penurunan stamina  Kelebihan zat gizi dan atau energi, juga tidak baik karena dapat menimbulkan penyakit…obesitas….kardiovaskul ar, diabetes
  • 10. Pengukuran kecukupan zat gizi  Kualitatif : nilai sosial, ragam bahan makanan, citarasa  Kuantitatif : komposisi zat gizi  Standar kecukupan gizi :  RDA (Recommended Dietary Allowances)…Amerika Serikat  AKG (Angka Kecukupan Gizi)..Indonesia, ditetapkan melalui Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi),
  • 11. AKG  Adalh banyaknya masing-masing gizi esensial yang harus dipenuhi dari makanan mencakup hampir semua orang sehat untuk mencegah defisiensi zat gizi.  Faktor :  Umur  Jenis kelamin  Aktivitas  Berat badan  Tinggi badan  Genetika  Kondisi fisiologis (hamil, menyusui)
  • 12. AKG  gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan status gizi baik.  Ditentukan berdasarkan variasi kebutuhan perorangan rata-rata ditambah 2 kali simpangan baku.  Mencakup 97,5% populasi  Patokan : berat badan menurut kelompok umur (mewakili penduduk yang sehat)
  • 13. KEGUNAAN AKG  Perencanaan penyediaan pangan tingkat regional maupun nasional  Menilai data konsumsi perorangan atau kelompok masyarakat  Perencanaan pemberian makanan bagi institusi seperti RS, kantor, sekolah, panti sosial, LP  Menetapkan standar bantuan pangan dalam keadaan darurat  Menetapkan pedoman keperluan label gizi makanan yang dikemas  Bahan penyuluhan atau pendidikan gizi.
  • 14. AKG di Indonesia?  Jenis yang gizi yg dianjurkan, meliputi : Energi, protein, vitamin (ADEK, BC) dan mineral Ca, P. Fe, Zn, I, Se  Rata-rata kecukupan Energi bagi penduduk Indonesia : 2.200 Kal dan 50 g protein (tingkat konsumsi)  Rata-rata kecukupan Energi bagi penduduk Indonesia : 2.500 Kal dan 55 g protein (tingkat ketersediaan)
  • 15. Angka kecukupan energi dan protein dianjurkan rata- rata/orang/h ari. Golongan umur Energi (kkal) Protein (gram) 0 – 6 bl 7 – 12 bl 1 – 3 th 4 – 6 th 7 – 9 th Pria 10 – 12 th 13 – 15 th 16 – 19 th 20 – 59 th > 60 th Wanita 10 – 12 th 13 – 15 th 16 – 19 th 20 – 50 th > 50 th Hamil Menyusui 0 – 6 bl 7 – 12 bl 560 800 1250 1750 1900 2000 2400 2500 Ringan 2800 Sedang 3000 Berat 3600 2200 1900 2100 2000 Ring 2050 Sdg 2250 Brt 2600 1850 + 285 + 700 + 500 12 15 23 32 37 45 64 66 55 55 55 55 54 62 51 48 48 48 48 + 12 + 16 + 12 Angka kecukupan energi dan protein dianjurkan rata-rata/orang/hari.
  • 16. Angka KecukupanGizi Yangdianjurkanbagi wanita di Indonesia Umur (tahun) BB (kg) Jenis pekerjaan Kalori (kal) Protein (gr) Fe (gr) Vit B1 (mg) 10-12 32 1750 49 12 0,8 13-15 42 1900 56 24 0,8 16-19 45 1950 46 24 0,8 20-59 47 P. Ringan 1800 41 28 0,8 P. Sedang 2150 41 12 0,9 P. Berat 2600 41 12 1,1 >60 47 1700 41 8 0,7 Hamil +285 +9 +2 +0,2 Menyusui Th.I +500 +17 +4 +0,3 Th.II +400 +13 +4 +0,3
  • 17. Angka KecukupanGizi yang dianjurkan pada laki-laki di Indonesia Umur (tahun) BB(kg) Jenis pekerjaan Kalori ( kal ) Protein (gr) Fe (gr) Vit B1 ( mg ) 10-12 30 1950 46 10 0,9 13-15 40 2100 56 18 0,9 16-19 53 2500 58 15 8,0 20-59 53 p.Ringan 2380 49 9 1,0 P.Sedang 2850 49 9 1,0 P.berat 3300 49 9 1,0 >60 55 2100 49 9 0,9
  • 19. Istilah  Status Gizi adalah Keadaan tubuh seseorang sebagai akibat penggunaan makanan zat gizi oleh tubuh  Status Gizi adalah keadaan tubuh seseorang sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, baik dan lebih.  Status gizi adalah ekspresi dalam keadaan seimbang dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutrient dalam bentuk variabel tertentu
  • 20. FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI STATUSGIZI  lingkungan : fisik, biologis, budaya, sosial, ekonomi, dan politik  fisik yang dapat mempengaruhi terhadap status pangan dan gizi suatu daerah adalah cuaca, iklim, kondisi tanah, sistem bercocok tanam, dan kesehatan lingkungan  …  Kondisi lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi ekonomi di suatu daerah dan menentukan pola konsumsi pangan dan gizi yang dilakukan oleh masyarakat.  Ideologi politik suatu negara akan mempengaruhi kebijakan dalam hal produksi, distribusi, dan ketersediaan pangan
  • 21. FAKTOR-FAKTOR YANGMEMBANTU TERCAPAINYA STATUSGIZIYANG BAIK Aktivitas fisik Aspek ini mempertahankan kebutuhan energi dan nafsu makan, menjamin asupan makanan yang adekuat, serta mempertahankan massa otot, yang menunjang hidup mandiri dan kemampuan menyediakan makanannya sendiri. Interaksi sosial Hal ini mendorong orang untuk makan dan mempertahankan minat mereka terhadap makanan. Pemilihan makanan Pemilihan makanan dari berbagai macam jenis, yang mencakup semua kelompok makanan dalam jumlah yang sesuai.
  • 22. Penilaian status gizi  Langsung o Antropometri o Klinis : Pemeriksaan klinis pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. o Biokimia pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh, antara lain: darah, urine, tinja, dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. o Biofisik dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dan jaringan.
  • 23. Tidak langsung o Survei konsumsi makanan :dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. o Statistik vital :dengan menganalisis data beberapa statistic kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi. o Faktor ekologi :Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dan lain-lain.
  • 24. Antropometri  Standar penilaian antropometri penilaian status gizi anak diatur dalam Kep.Menkes RI 1995/Menkes/SK/XII/2010  Antropometri: artinya ukuran tubuh manusia, ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.  Digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh, seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
  • 25. Indeks Antropometri  Berat Badan menurut Umur (BB/U)  Tinggi Badan menurut Umur (TB/U)  Berat badan menurutTinggi Badan (BB/TB)  Lingkar LenganAtas menurut Umur (LLA/U)  Indeks MassaTubuh (IMT) untuk orang dewasa  Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut: Berat Badan (kg) IMT =Tinggi badan (m) xTinggi Badan (m) atau : Berat badan (kg) dibagi kuadrat tinggi badan (m). Standar lakilaki 20,1-25,0; perempuan :18,7 – 23,8  Tebal Lemak Bawah Kulit menurut Umur  Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul
  • 26. Batas ambang IMT untuk Indonesia, adalah sebagai berikut:  IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.  IMT 17,0-18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan Kekurangan Berat Badan tingkat ringan atau KEK ringan.  IMT 18,5-25,0: keadaan orang tersebut termasuk kategori normal.  IMT 25,1-27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat ringan.  IMT > 27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat berat.
  • 27. Pada anak: istilah dan pengertian  Umur : dihitung dalam bulan penuh  Ukuran Panjang Badan (PB): untuk anak umur 0-24 bulan, diukur telentang, apbl berdiri ditambah faktor koreksi 0,7cm  Tinggi Badan, untuk anak umur 24 bulan keatas, berdiri. Apbl duduk ditambah faktor koreksi 0,7cm  Gizi kurang dan Gizi buruk : status gizi yg didasarkan pada indeks BB/U, merupakan padana n dr underweight (gizi kurang) dan severely underweight (gizi buruk)
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39. Hubungan IMT dengan Resiko Terhadap Penyakit IMT ResikoTerhadap Penyakit 20-25 Sangat Rendah 25-30 Rendah 30-35 Sedang 35-40 Tinggi > 40 Sangat tinggi
  • 40. Hubungan IMT Menurut Umur Umur (Tahun) IMT (Kg/m) 2 19-24 19-24 25-34 20-25 35-44 21-26 45-54 22-27 55-64 23-28 > 65 24-29
  • 41. Batas Ambang IMT untuk Indonesia Kategori IMT Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat Kekurangan berat badan tingkat ringan <17,0 17,0-18,5 Normal 18,5-25,0 Gemuk Keleihan berat badan tingkat ringan Kelebihan berat badan tingkat berat >25,0-27,0 >27,0