SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah merupakan aspek penting bagi kehidupan
manusia. Dalam melakukan penelitian terdapat dua metode yaitu metode penelitian
kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Namun disini penulis akan lebih membahas pada
metode penelitan kualitatif, terutama pada bagian validitas dan reliabilitas penelitian
kualitatif (khususnya bagian kredibilitas).
Kredibilitas merupakan salah satu metode pengujian keabsahan penelitian. Uji
keabsahan suatu penelitian harus melihat dari segi aspek valid, reliabel dan obyektif. Sebuah
penelitian dapat dikategorikan penelitian yang validitas adalah data yang tidak berbeda antara
data yang dilaporkan olehpeneliti dengan data yang seseungguhnya terjadi pada obyek
penelitian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Uji Kredibilitas
Uji Kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif
antara lain:1
1. perpanjangan pengamatan (prolonged engagement)
Dengan perpanjangan pengamatan, maka peneliti akan kembali ke lapangan,
melakukan pengamatan, dan wawancara kembali dengan sumber data yang pernah
ditemui maupun yang baru. Dengan mewancarai kembali sumber data yang
ditemui akan semakin terbentuk rapport2, semakin akrab (tidak ada jarak lagi),
semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang ditutupi
lagi.
Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti dianggap sebagai orang
yang asing serta patut untuk dicurigai, oleh karena itu hasil yang diberikan masih
sebatas asal-asalan atau dirahasiakan. Dengan perpanjangan pengamatan, peneliti
dapat mengecek kembali ke akuratan data. Apabila data yang diberikan berbeda,
maka peneliti harus mengadakan pengamatan yang lebih mendalam lagi. Waktu
perpanjangan pengamatan dilakukan, tergantung pada:
 kedalaman
Kedalaman artinya apakah peneliti ingin menggali sampai tingkat makna.
Makna berarti data yang tampak. Seperti orang yang menanggis, bisa jadi
ia sedang tertawa di dalamnya.
 keluasaan
Keluasaan berarti banyak sedikitnya informasi yang diperoleh.
 kepastian data
 Kepastian data berarti data yang sudah pasti atau data yang valid dan
sesuai dengan kenyataan.
1 Prof. Dr. Sugiyono. METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF DAN R&D. Bandung: Alfabeta, cv. 2012.
cetakan ke-7. hal 270.
2 rapportis a relationship of mutual trustad emotional affinity between two or more people.
3
Perpanjangan waktu pengamatan dapat diakhiri ketika data yang diamati,
setelah di check kembali ke lapangan data sudah benar (kredibel).
2. peningkatan ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat
dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dapat direkam
secara sistematis dan pasti. Contohnya: kegiatan olahraga di pagi hari menurut
orang umum berfungsi sebagai ajan olahraga. Tetapi seorang peneliti yang
mengamati lebih dalam dan cermat, olahraga selain untuk olahraga dapat juga
sebagai ajang transaksi.
Dengan meningkatkan ketekunan akan dapat meningkatkan kredibilitas data,
karena dengan menggunakan ketekunan maka peneliti akan mengecek kembali
data yang diperolehnya apakah sudah benar atau masih salah. Selain itu dengan
meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat memberikan deskripsi data yang
akurat dan sistematis tentang apa yang diamati. Adapun bekal untuk
meningkatkan ketekunan adalah dengan membaca buku referensi, hasil penelitian,
maupun dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Sehingga
membaca dapat meningkatkan wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam.
3. triangulasi (triangulation)
Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the
data according to the convergence of multiple data sources or multiple data
collection procedurs. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
Sehingga triangulasi dapat dibagi menjadi:
 triangulasi sumber data
Triangulasi sumber data nerguna untuk menguji kredibilitas data yang
dilakukan dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber. Contohnya: gaya kepemimpinan seseorang. Dari pengumpulan
dan pengujian data dari atasan, bawahan, dan teman lalu dideskripsikan,
dikategorisasikan mana pandangan yang sama dan mana pandangan yang
berbeda serta mana yang lebih spesifik. Setelah itu data dianalisi oleh
peneliti, dan akan menghasilkan sebuah kesimpulan. Dari kesimpulan
tersebut dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga sumber data
tersebut.
4
atasan teman
bawahan
 triangulasi tekhnik pengumpulan data
Cara menguji kredibilitas dengan meggunakan triangulasi tekhnik
pengumpulan data adalah dengan mengecek data kepada sumber yang
sama dengan tekhnik yang berbeda. Contoh: menentukan gaya
kepemimpinan seseorang, maka dalam mendapatkan data dapat dilakukan
dengan cara wawancara, observasi, dan kuesioner atau dokumen. Apabila
dari ketiga hasil data tersebut berbeda-beda maka langkah yang ditempuh
adalah dengan melakukan diskusi lanjutan. Tetapi bisa saja ketiga hasil
tekhnik pengumpulan data tersebut berbeda-beda, hal ini tergantung pada
sudut pandang masing-masing.
wawancara observasi
kuesioner atau dokumen
 triangulasi waktu pengumpulan data
Waktu sering mempengaruhi kredibilitas data. Misalnya saja waktu pagi
hari, waktu ini narasumber masih dalam keadaan segar dan masih belum
banyak pikiran. Sehingga data yang diperoleh dari pagi hari datanya akan
lebih valid sehingga lebih kredibel. Oleh karena itu diperlukan penguji
data dengan waktu yang berbeda-beda apabila data yang diperoleh
berbeda-beda, maka harus dilakukan berulang kali sampai data tersebut
sama.
5
siang sore
pagi
4. analisi kasus negatif (negative case analysis)
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil
penelitin hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis kasus negatif berarti
peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang
ditemukan. Bila data yang ditemukan sudah tidak berbeda lagi dengan data
sebelumnya, maka data tersebut sudah dapat dipercaya.
Apabila masih ditemukan data yang berbeda, maka peneliti akan mengubah
temuannya. Contohnya: 98% orang mengatakan bahwa Zio mencuri sedangkan
2% mengatakan bahwa Zio tidak mencuri. Disini 2% termasuk analisis negatif,
oleh itu peneliti harus mencari tahu apakah 2% yang mengatakan Zio tidak
mencuri benar atau salah. Apabila 2% tersebut mengatakan bahwa Zio mencuri,
maka data tersebut sudah kredibel.
5. menggunakan bahan referensi
Yamg dimaksud bahan referensi adalah adanya pendukung untuk
membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Contoh:
 dari hasil wawancara, data hasil pendukungnya adalah adanya rekaman
saat wawancara.
 data dari hasil interaksi manusia atau gambaran suatu keadaan perlu
didukung oleh foto-foto.
Pada penelitian ini alat-alat bantu seperti camera, handycam, alat suara rekam
sangat dibutuhkan. Sehingga data-data penelitian tersebut dapat dilengkapi
dengan alat-alat bantu diatas, supaya dapat dipercaya.
6
6. membercheck
Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada
pemberi data. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila penafsiran
data yang ditemukan oleh peneliti disepakati oleh pemberi informasi maka
penelitian tersebut dapat dipercaya. Sedangkan apabila tafsir peneliti berbeda
dengan pemberi data, maka harus dilakukan diskusi dengan pemberi data.
Sehingga penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber
data/informan.
Pelaksanaan membercheck dapat dilakukan setelah peneliti menemukan
sebuah kesimpulan. Setelah dat disepakati bersama, maka pemberi data untuk
mendatangani supaya lebih otentik.
7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
 Uji kredibilitas dapat dilakukan melalui :
a. perpanjangan pengamatan (prolonged engagement)
Dengan perpanjangan pengamatan, maka peneliti akan kembali ke lapangan,
melakukan pengamatan, dan wawancara kembali dengan sumber data yang pernah
ditemui maupun yang baru.
b. peningkatan ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan
berkesinambungan.
c. triangulasi (triangulation)
Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the data
according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection
procedurs. Triangulasi dapat dibagi menjadi:
i. triangulasi sumber data
Triangulasi sumber data nerguna untuk menguji kredibilitas data yang
dilakukan dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber.
ii. triangulasi tekhnik pengumpulan data
Cara menguji kredibilitas dengan meggunakan triangulasi tekhnik
pengumpulan data adalah dengan mengecek data kepada sumber yang
sama dengan tekhnik yang berbeda.
iii. triangulasi waktu pengumpulan data
Pengujian data dapat dilakukan dengan waktu yang berbeda-beda apabila
data yang diperoleh berbeda-beda, maka harus dilakukan berulang kali
sampai data tersebut sama.
8
d. analisi kasus negatif (negative case analysis)
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitin
hingga pada saat tertentu.
e. menggunakan bahan referensi
Yamg dimaksud bahan referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan
data yang telah ditemukan oleh peneliti.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF DAN R&D. Bandung:
Alfabeta, cv. 2012. cetakan ke-7.

More Related Content

What's hot

Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
Robert Lakka
 
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuanObyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Operator Warnet Vast Raha
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Indra IR
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
Nur Arifaizal Basri
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
hanafieminence
 
Definisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannyaDefinisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannya
Ir. Zakaria, M.M
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Agus Martha
 
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
M fazrul
 

What's hot (20)

Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
 
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuanObyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
 
Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan Sumatif
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term Logika
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil Penelitian
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Warga Negara & kewarganegaraan: Kedudukan warga Negara dalam Negara
Warga Negara & kewarganegaraan:  Kedudukan warga Negara dalam Negara   Warga Negara & kewarganegaraan:  Kedudukan warga Negara dalam Negara
Warga Negara & kewarganegaraan: Kedudukan warga Negara dalam Negara
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
 
Definisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannyaDefinisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannya
 
Ppt sidang skripsi
Ppt sidang skripsiPpt sidang skripsi
Ppt sidang skripsi
 
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
 
Kepribadian sehat dan tidak sehat
Kepribadian sehat dan tidak sehatKepribadian sehat dan tidak sehat
Kepribadian sehat dan tidak sehat
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIMAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
 
Membaca kritis
Membaca kritisMembaca kritis
Membaca kritis
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 

Similar to uji kredibilitas

BAB 3 METODE HARGA POKOK PROSES-PENGANTAR.pptx
BAB 3 METODE HARGA POKOK PROSES-PENGANTAR.pptxBAB 3 METODE HARGA POKOK PROSES-PENGANTAR.pptx
BAB 3 METODE HARGA POKOK PROSES-PENGANTAR.pptx
ArlianaLenong
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
Ali Ahyadi
 
Muhammad tofa ngenda j1 f111238
Muhammad tofa ngenda j1 f111238Muhammad tofa ngenda j1 f111238
Muhammad tofa ngenda j1 f111238
lxionsaga
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
Anisyah Dewi Syah Fitri,M.Pd
 

Similar to uji kredibilitas (20)

VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIFVALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
 
Bab3revisi
Bab3revisiBab3revisi
Bab3revisi
 
Bab iii 7
Bab iii 7Bab iii 7
Bab iii 7
 
BAB 3 METODE HARGA POKOK PROSES-PENGANTAR.pptx
BAB 3 METODE HARGA POKOK PROSES-PENGANTAR.pptxBAB 3 METODE HARGA POKOK PROSES-PENGANTAR.pptx
BAB 3 METODE HARGA POKOK PROSES-PENGANTAR.pptx
 
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan dataKriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
kuliah_6_validitas__reliabilitas_penelitian_kualitatif.pptx
kuliah_6_validitas__reliabilitas_penelitian_kualitatif.pptxkuliah_6_validitas__reliabilitas_penelitian_kualitatif.pptx
kuliah_6_validitas__reliabilitas_penelitian_kualitatif.pptx
 
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan dataKriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
 
Bahagian a
Bahagian aBahagian a
Bahagian a
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Teknik pengumpulan data teknologi pendidikan
Teknik pengumpulan data   teknologi pendidikanTeknik pengumpulan data   teknologi pendidikan
Teknik pengumpulan data teknologi pendidikan
 
Jenis jenis instrumen dalam pengumpulan data
Jenis jenis instrumen dalam pengumpulan dataJenis jenis instrumen dalam pengumpulan data
Jenis jenis instrumen dalam pengumpulan data
 
maheni lahijah 11140904
maheni lahijah 11140904maheni lahijah 11140904
maheni lahijah 11140904
 
Muhammad tofa ngenda j1 f111238
Muhammad tofa ngenda j1 f111238Muhammad tofa ngenda j1 f111238
Muhammad tofa ngenda j1 f111238
 
Penelitian kuantitatif (teori keabsahan data, bagian 1)
Penelitian kuantitatif (teori keabsahan data, bagian 1)Penelitian kuantitatif (teori keabsahan data, bagian 1)
Penelitian kuantitatif (teori keabsahan data, bagian 1)
 
Rangkuman kelompok ke 3
Rangkuman kelompok ke 3Rangkuman kelompok ke 3
Rangkuman kelompok ke 3
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
 
Instrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen dan teknik pengumpulan dataInstrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen dan teknik pengumpulan data
 

More from Ratih Aini

Kepribadiaan / Watak / Tempramen
Kepribadiaan / Watak / TempramenKepribadiaan / Watak / Tempramen
Kepribadiaan / Watak / Tempramen
Ratih Aini
 
PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PA...
PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PA...PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PA...
PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PA...
Ratih Aini
 
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIANKEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
Ratih Aini
 
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITAPELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
Ratih Aini
 
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
Ratih Aini
 
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
Ratih Aini
 
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAININGPENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
Ratih Aini
 
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
Ratih Aini
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Ratih Aini
 
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMATEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
Ratih Aini
 

More from Ratih Aini (20)

Tugas teknik tari
Tugas teknik tariTugas teknik tari
Tugas teknik tari
 
Masjid Pathok Negoro di Yogyakarta
Masjid Pathok Negoro di YogyakartaMasjid Pathok Negoro di Yogyakarta
Masjid Pathok Negoro di Yogyakarta
 
Contoh membuat berita
Contoh membuat beritaContoh membuat berita
Contoh membuat berita
 
PKN
PKN PKN
PKN
 
PKN
PKN PKN
PKN
 
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)
 
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARAHUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
 
Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiPendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi
 
Kebudayaan Toraja
Kebudayaan TorajaKebudayaan Toraja
Kebudayaan Toraja
 
Perawatan jenazah menurut agama kristen
Perawatan jenazah menurut agama kristenPerawatan jenazah menurut agama kristen
Perawatan jenazah menurut agama kristen
 
Kepribadiaan / Watak / Tempramen
Kepribadiaan / Watak / TempramenKepribadiaan / Watak / Tempramen
Kepribadiaan / Watak / Tempramen
 
PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PA...
PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PA...PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PA...
PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PA...
 
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIANKEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
 
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITAPELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
 
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
 
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
 
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAININGPENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
 
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMATEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 

uji kredibilitas

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN Penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah merupakan aspek penting bagi kehidupan manusia. Dalam melakukan penelitian terdapat dua metode yaitu metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Namun disini penulis akan lebih membahas pada metode penelitan kualitatif, terutama pada bagian validitas dan reliabilitas penelitian kualitatif (khususnya bagian kredibilitas). Kredibilitas merupakan salah satu metode pengujian keabsahan penelitian. Uji keabsahan suatu penelitian harus melihat dari segi aspek valid, reliabel dan obyektif. Sebuah penelitian dapat dikategorikan penelitian yang validitas adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan olehpeneliti dengan data yang seseungguhnya terjadi pada obyek penelitian.
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN Uji Kredibilitas Uji Kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain:1 1. perpanjangan pengamatan (prolonged engagement) Dengan perpanjangan pengamatan, maka peneliti akan kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, dan wawancara kembali dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan mewancarai kembali sumber data yang ditemui akan semakin terbentuk rapport2, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang ditutupi lagi. Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti dianggap sebagai orang yang asing serta patut untuk dicurigai, oleh karena itu hasil yang diberikan masih sebatas asal-asalan atau dirahasiakan. Dengan perpanjangan pengamatan, peneliti dapat mengecek kembali ke akuratan data. Apabila data yang diberikan berbeda, maka peneliti harus mengadakan pengamatan yang lebih mendalam lagi. Waktu perpanjangan pengamatan dilakukan, tergantung pada:  kedalaman Kedalaman artinya apakah peneliti ingin menggali sampai tingkat makna. Makna berarti data yang tampak. Seperti orang yang menanggis, bisa jadi ia sedang tertawa di dalamnya.  keluasaan Keluasaan berarti banyak sedikitnya informasi yang diperoleh.  kepastian data  Kepastian data berarti data yang sudah pasti atau data yang valid dan sesuai dengan kenyataan. 1 Prof. Dr. Sugiyono. METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF DAN R&D. Bandung: Alfabeta, cv. 2012. cetakan ke-7. hal 270. 2 rapportis a relationship of mutual trustad emotional affinity between two or more people.
  • 3. 3 Perpanjangan waktu pengamatan dapat diakhiri ketika data yang diamati, setelah di check kembali ke lapangan data sudah benar (kredibel). 2. peningkatan ketekunan Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dapat direkam secara sistematis dan pasti. Contohnya: kegiatan olahraga di pagi hari menurut orang umum berfungsi sebagai ajan olahraga. Tetapi seorang peneliti yang mengamati lebih dalam dan cermat, olahraga selain untuk olahraga dapat juga sebagai ajang transaksi. Dengan meningkatkan ketekunan akan dapat meningkatkan kredibilitas data, karena dengan menggunakan ketekunan maka peneliti akan mengecek kembali data yang diperolehnya apakah sudah benar atau masih salah. Selain itu dengan meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati. Adapun bekal untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan membaca buku referensi, hasil penelitian, maupun dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Sehingga membaca dapat meningkatkan wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam. 3. triangulasi (triangulation) Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedurs. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Sehingga triangulasi dapat dibagi menjadi:  triangulasi sumber data Triangulasi sumber data nerguna untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Contohnya: gaya kepemimpinan seseorang. Dari pengumpulan dan pengujian data dari atasan, bawahan, dan teman lalu dideskripsikan, dikategorisasikan mana pandangan yang sama dan mana pandangan yang berbeda serta mana yang lebih spesifik. Setelah itu data dianalisi oleh peneliti, dan akan menghasilkan sebuah kesimpulan. Dari kesimpulan tersebut dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga sumber data tersebut.
  • 4. 4 atasan teman bawahan  triangulasi tekhnik pengumpulan data Cara menguji kredibilitas dengan meggunakan triangulasi tekhnik pengumpulan data adalah dengan mengecek data kepada sumber yang sama dengan tekhnik yang berbeda. Contoh: menentukan gaya kepemimpinan seseorang, maka dalam mendapatkan data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan kuesioner atau dokumen. Apabila dari ketiga hasil data tersebut berbeda-beda maka langkah yang ditempuh adalah dengan melakukan diskusi lanjutan. Tetapi bisa saja ketiga hasil tekhnik pengumpulan data tersebut berbeda-beda, hal ini tergantung pada sudut pandang masing-masing. wawancara observasi kuesioner atau dokumen  triangulasi waktu pengumpulan data Waktu sering mempengaruhi kredibilitas data. Misalnya saja waktu pagi hari, waktu ini narasumber masih dalam keadaan segar dan masih belum banyak pikiran. Sehingga data yang diperoleh dari pagi hari datanya akan lebih valid sehingga lebih kredibel. Oleh karena itu diperlukan penguji data dengan waktu yang berbeda-beda apabila data yang diperoleh berbeda-beda, maka harus dilakukan berulang kali sampai data tersebut sama.
  • 5. 5 siang sore pagi 4. analisi kasus negatif (negative case analysis) Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitin hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang ditemukan. Bila data yang ditemukan sudah tidak berbeda lagi dengan data sebelumnya, maka data tersebut sudah dapat dipercaya. Apabila masih ditemukan data yang berbeda, maka peneliti akan mengubah temuannya. Contohnya: 98% orang mengatakan bahwa Zio mencuri sedangkan 2% mengatakan bahwa Zio tidak mencuri. Disini 2% termasuk analisis negatif, oleh itu peneliti harus mencari tahu apakah 2% yang mengatakan Zio tidak mencuri benar atau salah. Apabila 2% tersebut mengatakan bahwa Zio mencuri, maka data tersebut sudah kredibel. 5. menggunakan bahan referensi Yamg dimaksud bahan referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Contoh:  dari hasil wawancara, data hasil pendukungnya adalah adanya rekaman saat wawancara.  data dari hasil interaksi manusia atau gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto. Pada penelitian ini alat-alat bantu seperti camera, handycam, alat suara rekam sangat dibutuhkan. Sehingga data-data penelitian tersebut dapat dilengkapi dengan alat-alat bantu diatas, supaya dapat dipercaya.
  • 6. 6 6. membercheck Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila penafsiran data yang ditemukan oleh peneliti disepakati oleh pemberi informasi maka penelitian tersebut dapat dipercaya. Sedangkan apabila tafsir peneliti berbeda dengan pemberi data, maka harus dilakukan diskusi dengan pemberi data. Sehingga penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data/informan. Pelaksanaan membercheck dapat dilakukan setelah peneliti menemukan sebuah kesimpulan. Setelah dat disepakati bersama, maka pemberi data untuk mendatangani supaya lebih otentik.
  • 7. 7 BAB III PENUTUP KESIMPULAN  Uji kredibilitas dapat dilakukan melalui : a. perpanjangan pengamatan (prolonged engagement) Dengan perpanjangan pengamatan, maka peneliti akan kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, dan wawancara kembali dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. b. peningkatan ketekunan Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. c. triangulasi (triangulation) Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedurs. Triangulasi dapat dibagi menjadi: i. triangulasi sumber data Triangulasi sumber data nerguna untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. ii. triangulasi tekhnik pengumpulan data Cara menguji kredibilitas dengan meggunakan triangulasi tekhnik pengumpulan data adalah dengan mengecek data kepada sumber yang sama dengan tekhnik yang berbeda. iii. triangulasi waktu pengumpulan data Pengujian data dapat dilakukan dengan waktu yang berbeda-beda apabila data yang diperoleh berbeda-beda, maka harus dilakukan berulang kali sampai data tersebut sama.
  • 8. 8 d. analisi kasus negatif (negative case analysis) Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitin hingga pada saat tertentu. e. menggunakan bahan referensi Yamg dimaksud bahan referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.
  • 9. 9 DAFTAR PUSTAKA Sugiyono. METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF DAN R&D. Bandung: Alfabeta, cv. 2012. cetakan ke-7.