1. “MEMBACA KRITIS”
Kelompok 9
Ketua : Yenata Eprilli (1401144258)
Anggota : 1. Elsa Manora Putri (1401144357)
2. Kiki Zakiyah (1401144280)
3. Nadya Syabilla A. (1401144401)
4. Salsabila Fahrisa (1401144390)
2. Definisi Membaca Secara Umum
Membaca adalah kegiatan meresepsi,
menganalisa, dan mengintepretasi yang dilakukan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
hendak disampaikan oleh penulis dalam media
tulisan.
3. Definisi Membaca Intensif Secara Singkat
• Membaca intensif adalah setudi seksama,telaaah
teliti,dan penanganan terperinci yang dilakukan
pembaca terhadap suatu bacaan yang pendek kira-
kira dua sampai empat halman.
4. Definisi Membaca Kritis Secara Umum
• Membaca kritis atau critical reading adalah sejenis
membaca yang dilakukan secara bijaksana,penuh
tenggang hati,mendalam,evaluatif,serta
analitis,dan bukan hanya mencari kesalahan.
5. Definisi Membaca Kritis Menurut Para Ahli
• Menurut Burns (1996:278) membaca kritis adalah
mengevaluasi materi tertulis, yakni
membandingkan gagasan yang tercakup dalam
materi dengan standar yang diketahui dan menarik
kesimpulan tentang keakuratan, dan kesesuaian.
6. Tujuan Membaca Kritis
1. Memahami tujuan penulis atau pengarang.
2. Memanfaatkan kemampuan membaca pemahaman dengan
kemampuan berpikir kritis.
3. Memahami organisasi tulisan atau bacaan.
4. Memberikan penilaian terhadap penyajian penulis atau
pengarang.
5. Menerapkan prinsip-prinsip kritis terhadap bacaan.
7. 1. Kemampuan mengingat yang lebih kuat sebagai hasil
usaha memahami berbagai hubungan yang ada di dalam
bahan bacaan itu sendiri dan hubungan antara bahan
bacaan itu dengan bacaan lain atau dengan pengalaman
membaca Anda.
Manfaat Membaca Kritis
8. Manfaat Membaca Kritis
2. Kepercayaan terhadap diri sendiri yang mantap untuk
memberikan dukungan terhadap berbagai pendapat tentang
isi bacaan.
3. Pemahaman yang mendalam dan keterlibatan yang padu
sebagai hasil usaha menganalisis sifat-sifat yang dimiliki
oleh bahan bacaan.
9. Aspek-Aspek dalam Membaca Kritis
1. Kemampuan mengingat dan mengenali bahan bacaan.
2. Kemampuan memahami atau menginterpretasi makna
tersirat.
3. Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep.
4. Kemampuan menganalisis suatu bacaan.
5. Kemampuan menilai isi bacaan.
10. Metode dalam Membaca Kritis
Metode SQ3R
•Survey (menyurvey buku).
•Question (mengajukan pertanyaan).
•Read (membaca secara menyeluruh).
•Recite/Recall (menjawab pertanyaan).
•Review(mengulang/menelusuri isi).
11. Syarat Pokok Dalam Membaca Kritis
Ada beberapa persyaratan pokok yang perlu dipenuhi
untuk dapat melakukan kegiatan membaca kritis, (cf.
Nurhadi, 1988; Harjasujana dkk.,1988), yaitu :
1. Pengetahuan
2. Sikap dan Penilaian
3. Penerapan Metode ilmiah
12. Ciri Pembaca Kritis:
1. Kegiatan membaca yang dilakukan tidak berhenti sampai pada saat ia
selesai membaca buku.
2. Ia mampu menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-
hari.
3. Muncul perubahan sikap serta tingkah laku setelah proses membaca
dilakukan.
4. Hasil membaca akan berlaku dan diingat sepanjang masa.
5. Mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaannya.
6. Mampu memilih atau menentukan bahan bacaan yang tepat sesuai
dengan kebutuhan atau minatnya.
7. Mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari yang dihadapi
dengan menggunakan bacaan sebagai pegangan.
13. Ciri Pembaca Kritis:
8. Tampak kemajuan dalam cara berpikir atau cara pandang terhadap
suatu masalah.
9. Terbentuk kematangan dalam cara pandang, sikap, dan cara berpikir.
10. Tampak wawasan semakin luas dan mampu membuat analisis
sederhana terhadap suatu persoalan.
11. Ada peningkatan dalam prestasi atau profesionalisme kerja.
12. Semakin berpikir praktis dan pragmatis dalam segala persoalan.
13. Mampu membuat terobosan baru dalam memecahkan masalah.
14. Semakin kuat dorongan untuk membaca dan mencari terus sumber-
sumber baru.
15. Semakin enak diajak bertukar pikiran atau pengalaman karena ia
semakin kaya wawasan.
14. Hal yang Harus diperhatikan dalam Membaca Kritis
1. Pilihlah waktu yang sesuai untuk membaca.
2. Pilihlah suasana yang sesuai untuk membaca.
3. Perhatikan posisi membaca.
4. Siapkan alat-alat pendukung dalam membaca.
5. Lakukan survei isi buku.
6. Membuat Pertanyaan.
7. Membaca teliti.
8. Lakukan evaluasi.
17. Jenis Catatan dalam Membaca Kritis
3 jenis cacatan dalam membaca kritis, yaitu :
1. Catatan berupa koleksi fakta,detail penting,dan informasi.
2. Catatan berupa kalimat,paragraf,dan kata kunci.
3. Catatan berupa ringkasan.
18. Ragam Membaca Kritis
a. Membaca cepat atau sekilas untuk membaca topik.
b. Membaca cepat untuk informasi khusus.
c. Membaca teliti untuk informasi rinci.
d. Membaca kritis tulisan atau artikel ilmiah.
e. Menggali tesis atau pernyataan masalah.
f. Meringkas butir-butir penting setiap artikel.
g. Memahami konsep-konsep penting ( pandangan ahli, hasil
penelitian,dan teori).
h. Menentukan bagian yang akan dikutip.
i. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang di kutip.
j. Menentukan posisi penulis sebagai pengutip.
19. Penerapan Membaca Kritis dalam Kehidupan Sehari-hari
• Membaca surat kabar/koran
• Membaca majalah
• Membaca buku pelajaran
• Membaca tulisan karya ilmiah
• Membaca kritis bahan-bahan yang tersaji dalam internet
• Dan membaca buku/tulisan yang bersifat non fiksi.
20. Pertanyaan dan Jawaban
• Pertanyaan :
1. Selain 4 dari teknik membaca yang telah disampaikan, apakah ada cara
lain untuk memantapkan pemahaman terhadap suatu bacaan ?
2. Apakah yang harus dilakukan jika ingin menjadi pembaca kritis ?
3. Bagaimanakah cara menilai gagasan utama yang benar?
4. Apa saja yang termasuk membaca intensif?
5. Ada tidak bacaan yang tidak memerlukan sikap kritis?
21. Pertanyaan dan Jawaban
• Jawaban :
1. Ada, yaitu dengan cara meninjau kembali bacaan yang sudah kita
baca.Lalu, catat disecarik kertas agar menambah wawasan.
2. Harus mempertimbangkan konsep bacaan, dan membaca pernyataan-
pernyataan dari penulis.
3. Metode ilmiah dan penelitian ilmiah secara langsung untuk
mengetahui apakah bacaan tersebut hanya opini atau fakta.
4. Contoh membaca intensif : Membaca telaah dan membaca telaah
bahasa.
5. Sebenarnya tidak ada membaca yang dilakukan tanpa sikap kritis.
Namun dalam membaca komik, sikap kritis yang dibutuhka tidak
terlalu banyak.