1. 55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi
dan tindakan, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Penelitian kualitatif berorientasi
pada landasan teoritis (Moleong, 2009).
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berusaha melihat
kebenaran-kebenaran atau membenarkan, namun di dalam melihat
kebenaran tersebut, tidak selalu dapat dan cukup didapat dengan melihat
sesuatu yang nyata, akan tetapi kadangkala perlu melihat sesuatu yang
bersifat tersembunyi, dan harus melacaknya lebih jauh ke balik sesuatu
yang nyata tersebut. Metode kualitatif berusaha mengungkapkan berbagai
keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat atau
organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam,
dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Miles and Huberman,
1994 dalam Sugiyono 2008).
2. 56
Data digali secara mendalam oleh peneliti mengacu pada teori
namun tanpa mempunyai prediksi terlebih dahulu, sehingga terbuka
kemungkinan untuk memperoleh data seluasnya-luasnya dari informan.
Pada penelitian ini peneliti tidak melakukan pembuktian terhadap suatu
hipotesis, penelitian menuntut fleksibilitas terhadap data yang diperoleh
sehingga memiliki kemungkinan untuk berubah.
Pendekatan fenomenologis yang ditekankan yaitu aspek subjektif
dari penerapan lima tugas keluarga merawat anggota keluarga yang
mengalami stroke tahap rehabilitasi. Peneliti berusaha untuk masuk ke
dalam pengalaman, baik secara fisik maupun psikis keluarga sehingga
peneliti mengerti bagaimana persepsi pengalaman lima tugas keluarga
yang dikembangkan oleh keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
mengalami stroke tahap rehabilitasi.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kabupaten Brebes Bagian Utara
selama bulan Februari 2013. Peneliti memilih wilayah ini karena
Kabupaten Brebes bagian utara adalah salah satu kabupaten yang memiliki
angka kejadian stroke cukup tinggi yaitu sebesar 47420 pada tahun 2011.
C. Metode Pemilihan Informan
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi,
tetapi oleh Spradley (1980) dalam Sugiyono (2008) dinamakan social
3. 57
situation atau situasi sosial yang terdiri dari atas tiga elemen, yaitu tempat
(place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara
sinergis. Situasi sosial dalam penelitian ini adalah keluarga yang merawat
anggota keluarganya yang mengalami stroke tahap rehabilitasi di
Kabupaten Brebes Bagian Utara.
Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden,
tetapi sebagai narasumber atau partisipan, informan, teman dan guru
dalam penelitian. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancara
dilakukan secara purposive sampling, yaitu dipilih dengan pertimbangan
dan tujuan tertentu (Sugiyono, 2008). Pertimbangan tertentu ini adalah
informan yang dapat memberikan data secara jelas khusunya untuk
mengungkap gambaran selama merawat anggota keluarganya yang
mengalami stroke tahap rehabilitasi. Jumlah informan dalam penelitian ini
memiliki kriteria:
1) Tipe keluarga: extended family yang terdiri dari ayah, ibu, anak, kakek,
dan nenek atau nuclear family yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
2) Bersedia menjadi informan
3) Ada anggota keluarga yang mengalami stroke
4) Keluarga tinggal bersama
5) Keluarga yang merawat tidak mempunyai gangguan komunikasi
Menurut Nasution (1988) dalam sugiyono (2008), penentuan unit
sampel (informan) dianggap telah memadai apabila telah sampai pada taraf
“redudancy” (data telah jenuh, ditambah sampel tidak lagi memberikan
4. 58
informasi yang baru). Untuk mencapai titik kejenuhan, peneliti melakukan
pengambilan data kepada informan sampai data yang didapat sudah sama
antar informan yang satu dengan informan yang lainnya dan sampai tidak
ditemukan variasi data lagi.
D. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008), dalam pandangan kualitatif, gejala suatu
objek bersifat holistic sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan
penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian tetapi keseluruhan
situasi sosial yang diteliti yang meliputi tempat, perilaku, dan aktivitas
yang berinteraksi secara sinergis. Dalam mempertajam penelitian, peneliti
kaualitatif menetapkan fokus penelitian. Menurut Spardley (1980) dalam
Sugiyono (2008), fokus itu merupakan domain tunggal atau beberapa
domain yang terkait dari situasi sosial. Fokus penelitian ini adalah lima
tugas keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami stroke
rehabilitasi.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data
adalah:
1. Peneliti sebagai instrument (Human Instrument) pokok
Peneliti menetapkan fokus penelitian, memilih informasi sebagai
sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data,
5. 59
analisa data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiyono, 2008).
2. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara terdiri dari beberapa poin utama yang berupa
pertanyaan yang diajukan kepada informan. Pertanyaan ini dibuat
sendiri oleh peneliti berdasarkan landasan teori. Dalam penelitian ini
terdapat 5 pertanyaan terbuka yang dapat diperluas.
3. Pedoman Observasi
Pedoman observasi yang digunakan peneliti yaitu berisi tentang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh keluarga dalam merawat
anggota keluarganya yang mengalami stroke.
4. Alat perekam suara
Alat ini digunakan untuk mengingat dan mendengar kembali informasi
yang diperoleh pada saat wawancara. Alat perekam suara yang
digunakan adalah alat perekam suara digital yang dapat merekam 4
jam dalam 1 kali rekam.
5. Kamera
Alat ini digunakan untuk mendokumentasikan semua aktifitas pasien
dan keluarga dalam memberikan perawatan.
F. Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif, metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
6. 60
1. Wawancara mendalam (In Depth Interview)
Data diperoleh melalui wawancara langsung dan mendalam dengan
informan untuk mendapatkan data dan keterangan tentang tema yang
diteliti. Kelonggaran cara ini akan mampu menggali kejujuran
informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya. Diajukan
beberapa pertanyaan yang dapat dipakai sebagai pedoman dalam
mengeksplorasi pengalaman keluarga dalam merawat anggota
keluarganya yang mengalami stroke tahap rehabilitasi. Proses
wawancara dilakukan oleh peneliti sendiri. Alat yang digunakan untuk
mempermudah proses wawancara adalah buku catatan, pulpen,
panduan wawancara dan alat perekam suara digital..
2. Observasi
Peneliti mengobservasi pasien dan keluarganya dalam memberikan
perawatan selama menginap 2 hari 1 malam di rumah informan dan
beberapa hari setelahnya akan melakukan pengamatan dari kejauhan
dan tanpa membuat janji terlebih dahulu dengan keluarga yang dibantu
dengan para tetangga informan dalam memperoleh informasi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu berupa transkrip yang didapat
dari hasil wawancara pada partisipan. Hasil wawancara yang berupa
rekaman kemudian diubah dalam bentuk tulisan. Dokumen ini
bermanfaat dalam proses analisis, namun sewaktu-waktu diperlukan
data ini dapat digunakan kembali karena data ini tersimpan.
7. 61
4. Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini berupa catatan-catatan tambahan yang diperoleh
selama melakukan penelitian di lapangan.
G. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan sumber data primer. Sumber data
primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2008). Sumber data primer dalam penelitian
ini adalah hasil wawancara langsung dan observasi dengan informan yaitu
keluarga yang merawat anggota keluarganya yang mengalami stroke tahap
rehabilitasi.
H. Metode Uji Mutu Data
Menurut Sugiyono (2009) dalam penelitian kualitatif uji mutu data
didapatkan dengan credibility dan dependability.
1. Credibility (derajat kepercayaan)
Pengujian kredibiltas data penelitian dilakukan dengan cara:
a. Perpanjangan pengamatan
Penelitian akan dilaksanakan lebih dari dua kali pengambilan data
karena data yang diperoleh dirasa belum memadai dan belum
kredibel. Dengan perpanjangan penelitian lebih dari dua kali
pengambilan data dengan wawancara mendalam maka data yang
diperoleh telah valid.
8. 62
b. Meningkatkan ketekunan
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk lebih meningkatkan
ketelitian dan kecermatan dalam membuat transkrip dan dalam
melakukan analisis data, proses ini dilakukan secara terus menerus.
Dengan cara ini, maka kepastian data dan urutan peristiwa dapat
direkam secara pasti dan sistematis.
c. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan
berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,
triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu.
1) Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber yaitu pasien, tetangga, dan anggota keluarga
lain.
Pasien Anggota keluarga lain
Tetangga
Skema 3.1.a Triangulasi Sumber Data.
2) Triangulasi teknik pengumpulan data untuk menguji
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada
9. 63
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam
penelitian ini data diperoleh dengan wawancara kemudian
dicek dengan observasi dan dokumentasi.
Wawancara Observasi
Dokumentasi
Skema 3.1 b. Triangulasi Teknik Pengumpulan Data.
d. Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh
peneliti kepada pemberi data. Tujuannya adalah untuk mengetahui
seberapa jauh data yang diperoleh dari peneliti ini telah disepakati
oleh para informan berarti data tersebut sudah valid, sehingga
semakin kredibel atau dapat dipercaya.
2. Dependability Penelitian
Dependibility dalam penelitian kuantitatif disebut realibilitas.
Suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat
mengulangi atau mereplikasi proses penelitian tersebut. Peneliti
melakukan uji dependability dengan melakukan audit terhadap
keseluruhan proses penelitian. Dimulai dari menentukan masalah,
memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisa data,
melakukan uji keabsahan data serta penarikan kesimpulan. Dalam
melakukan uji dependability, peneliti akan dibantu oleh pihak
10. 64
independen yang akan memantau jalannya penelitian. Pihak
independen tersebut adalah kader/tokoh masyarakat
setempat/perangkat desa.
I. Metode Analisa Data
Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis data secara kualiatatif dengan menggunakan model analisi
interaktif menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2008).
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan wawancara kemudian data
yang didapatkan oleh peneliti dilakukan pereduksian data dengan
mengfokuskan data yang ada sesuai dengan permasalahan dalam
penelitian. Data disajikan dalam bentuk transkip kosong yang belum
dianalisis. Setelah itu barulah data tersebut dikategorikan secara spesifik
terhadap transkip. Data ini kemudian dianalisis dan dikategorikan sesuai
dengan teori dan hasil wawancara lalu disajikan dalam pembahasan dan
ditarik kesimpulannya.
Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2008),
mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan
penelitian sampai tuntas dan datanya sampai jenuh. Aktifitas dalam
analisis data yaitu data reduction, data display, dan data conclusion
drawing/verification.
11. 65
Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2008), model ini
terdiri atas tiga komponen yaitu reduction, sajian data, dan penarikan
kesimpulan. Dalam analisa pertama, yang dilakukan peneliti adalah
pengumpulan data. Data yang telah dikumpulkan kemudian direduksi,
reduksi di sini adalah seleksi, pemfokusan, dan penyederhanaan data-data
yang telah diperoleh yang masih berupa data kasar, sehingga peneliti
berusaha memilih dan memfokuskan data yang relefan dengan
permasalahan dan tujuan penelitian.
Setelah data direduksi, kemudian data disajikan dalam satu tulisan
atau biasa disebut sajian data yaitu kaitan organisasi informasi yang
memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Dalam tahap ini peneliti
melakukan coding yaitu pengkategorian secara spesifik terhadap hasil
wawancara. Apabila dalam menyajikan data atau tulisan masih merasa ada
data yang kurang, maka peneliti melihat kembali dalam data reduksi. Data
yang sudah dikoding kemudian dianalisis dan disesuaikan dengan teori
dan hasil wawancara. Jika sudah didapatkan, maka peneliti segera
menyajikannya lagi dalam tulisan dan dapat diambil kesimpulan. Tetapi
bila dalam pembuatan kesimpulan ternyata masih ada data yang kurang,
peneliti kembali ke lapangan untuk mencari data (Miles dan Huberman,
1984 dalam sugiyono, 2008).
Proses analisa data kualitatif dengan model interaktif dapat dilihat
pada skema 3.2 di bawah ini:
12. 66
Skema 3.2 Proses analisis dalam model interkatif (Miles dan Huberman,
1984 dalam Sugiyono, 2008).
J. Etika Penelitian
Masalah etika pada penelitian yang menggunakan subjek manusia
menjadi isu sentral yang berkembang saat ini. Pada penelitian ilmu
keperawatan, karena hampir 90 % subyek yang digunakan adalah manusia
maka peneliti harus memahami prinsip – prinsip etika penelitian. Secara
umum prinsip etika dalam penelitian dapat dibedakan menjadi 3 bagian
yaitu :
1. Prinsip Manfaat
Prinsip ini mengharuskan peneliti untuk memperkecil resiko
dan memaksimalkan manfaat. Penelitian terhadap manusia diharapkan
dapat memberikan manfaat untuk kepentingan manusia secara individu
Pengumpulan data
Sajian data
Penarikan
kesimpulan/verivikasi
Pengolahan
data/reduksi
13. 67
atau masyarakat secara keseluruhan. Prinsip ini meliputi hak untuk
mendapatkan perlindungan dari penderitaan dan kegelisahan dan hak
untuk mendapat perlindungan dari eksploitasi.
2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Dignit )
a. Hak untuk ikut atau tidak untuk menjadi informan (right to self-
determination). Dalam hal ini keluarga memutuskan sendiri apakah
mereka mau atau tidak menjadi partisipan.
b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan.
Peneliti menjelaskan secara rinci tentang penelitian yang akan
dilakukan dan bertanggung jawab ketika melaksanakan penelitian
tersebut.
c. Informed Consent
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara
peneliti dan partisipan dengan memberikan lembar persetujuan.
Peneliti memberikan informasi secara lengkap kepada partisipan
tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan dan partisipan
mempunyai hak untuk bebas menerima atau menolak menjadi
partisipan.
3. Prinsip Keadilan (Right to Justice)
a. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil
(right in fair treatment). Subyek harus diperlakukan secara adil
baik sebelum, selama dan sesudah keikutsertannya dalam
14. 68
penelitian tanpa diskriminasi apabila mereka tidak bersedia atau
dropped out sebagai informan.
b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)
Subyek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan
harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya anominity
(tanpa nama)dan confidentially (rahasia). Peneliti memberikan
jaminan kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun
masalah – masalah lainnya ( Nursalam, 2003 & Hidayat, 2009 ).
K. Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal kegiatan penelitian
No Kegiatan
Bulan ke
11 12 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
2 Survei Pendahuluan
3 Penyusunan Proposal
4 Pelaksanaan Penelitian
5 Penyusunan Hasil