Makalah ini membahas tentang pengertian/konsep/term dalam logika. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain makna pengertian/konsep/term, pembagian pengertian berdasarkan isi, luas, dan kesempurnaan, serta penggolongan pengertian menurut Aristoteles menjadi substansi dan aksidensi.
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
Pengertian/Konsep/Term Logika
1. PENGERTIAN/KONSEP/TERM
DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuTugas Kelompok Logika
DosenPengampu:
Dra. Iva Sarifah M.Pd
KELAS B
Kelompok 2:
Amalia Elfiana
Latu Marta Caraka
Nurul Aini Intan P.B.T
Shinta Risani
Siska Putri Aulia
Siti Hardiyanti
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
Tahun 2015
1
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat dan lindungan-nya. Akhirnya
makalah ini kami selesaikan dengan lancar. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Logika. Selain itu Kami menyusun makalah ini untuk menambah wawasan untuk
dapat memahami materi ini.
Mungkin makalah yang kami buat ini belum sempurna karena kami juga masih dalam
tahap belajar, oleh karena itu kami menerima saran ataupun kritikan dari segala pihak agar
makalah selanjutnya bisa lebih baik dari sebelumnya. Dalam makalah ini kami membahas
tentang “Pengertian/Konsep/Term” Semoga makalah yang kami buat ini bisa bermanfaat
bagi pembaca.
Demikianlah makalah yang kami susun dan jika ada tulisan atau perkataan yang kurang
berkenan kami mohon maaf sebesar-besarnya, semoga makalah ini bermanfaat untuk
pembaca.
Jakarta, 15 September 2015
penyusun
2
3. I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
1. Latar Belakang..……………………………………………………............1
2. RumusanMasalah…………………………………………………………..1
3. TujuanPembuatanMakalah……………………………………………….. 2
BAB II Pembahasan
A. Makna Pengertian/Konsep/term…………………………………………..3-4
B. Pembagian dan Penggolongan Pengertian………………………………..3-4
C. Definisi…….……………..………………...………………………………5
D. Tanda Simbol………………………………..……………………………..6
E. Analogi……………………………………………………………………...6
BAB III Penutup
1. Kesimpulan …………………………………….……………………….....7
2. Saran………………….................…………..……………………………..7
DaftarPustaka…………………………………………………………………………….8
ii
3
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berpikir merupakan aktivitas manusia untuk menemukan pengetahuan yang
benar, sedangkan kebenaran itu tidaklah persis sama pada setiap individu. Maka setiap
jalan pikiran manusia mempunyai kriteria kebenaran yang berfungsi sebagai landasan
proses penemuan kebenaran tersebut, dan setiap penalaran mempunyai kriteria
kebenaranya masing-masing.
Aktivitas berpikir sebagai penalaran manusia mempunyai ciri utama sebagai
suatu pola berpikir yang secara luas disebut logika. Dalam mempelajari pola berpikir
yang luas dalam logika itulah dibutuhkan terlebih dahulu tentang apa itu logika dan
ruang lingkupnya karena hal ini akan membantu dasar pemikiran yang berdasarkan
penalaran yang logis dan kritis. selain berguna bagi sarana ilmu, penalaran yang
logis dan kritis ini juga yang nantinya akan mambantu pemahaman bagi semua ilmu,
karena penalaran yang logis, kritis, dan sistematis inilah yang menjadi salah satu
syarat sifat ilmiah.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, penulis dapat memberikan rumusan masalah dalam makalah ini
menjadi beberapa topik, yakni:
1. Makna Pengertian/Konsep/Term
2. Pembagian dan penggolongan pengertian
3. Definisi
4. Tanda dan Simbol
5. Analogi
4
5. C. Tujuan Penulisan
1. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan Makna Pengertian/Konsep/Term
2. Mampu menggambarkan pembagian dan penggolongan pengertian
3. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan definisi
4. Mampu menjelaskan mengenai tanda dan simbol
5. Mampu menjelaskan mengenai analogi
5
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. MAKNA PENGERTIAN/KONSEP/TERM
Komponen pertama logika disebut ‘pengertian’ dan juga disebut dengan nama lain
‘konsep’ atau ‘term’. Pengertian adalah buah pikiran yang bersifat umum tentang obyek atau
himpunan obyek yang biasanya dibedakan dari penglihatan dan perasaan. Kata Konsep
berasal dari kata ‘concipere; yang berarti ‘menangkap’ maksudnya adalah menangkap
hakekat obyek yang dimengerti dengan akal budinya, sehingga kata ‘Konsep ‘berarti ‘hasil
tangkapan akal budi terhadap hakekat obyek yang dimengerti’. Term ialah gagasan atau
sejumlah gagasan yang terdiri dari Term Subjektif, Term Predikat dan Term Antara.
B. PEMBAGIAN DAN PENGGOLONGAN PENGERTIAN
A. Pembagian Pengertian
Pengertian banyak sekali macamnya bergantung dari makna kita melihat atau
memandangnya.
1. Dilihat dari segi isi materinya, pemgertian dibagi menjadi:
a) Pengertian Kolektif yang dilawankan dengan Pengertian Distributif
b) Pengertian Konkrit yang dilawankan dengan Pengertian Abstrak
c) Pengertian yang dilawankan dengan Pengertian Menyindir
2. Dilihat dari segi luas atau lingkaran atau cakupannya, pengertian dibagi menjadi:
a. Pengertian Singular
Adalah pengertian yang berlingkaran satu individu, satu barang atau satu hal.
Biasanya ditandai dengan kata- kata ‘seorang’, ‘sebuah’, ‘seekor’ dan
semacamnya.
b. Pengertian Partikular
Adalah pengertian yang berlingkaran atau mencakup lebih dari satu
individu/barang/ hal, tetapi belum mencangkup keseluruhannya. Biasanya
ditandai kata- kata: ‘beberapa’, atau ‘sebagian.
c. Pengertian Universal
Adalah pengertian yang berlingkaran atau mencangkup keseluruhan individu/
6
7. barang/ hal yang ditunjuk. Ditandai dengan kata- kata ‘semua’, ‘seluruh’ atau
‘segenap’
3. Dilihat dari segi kesempurnaan, pengertian dibagi menjadi:
a) Pengertian lengkap yang dilawankan dengan pengertian tidak legkap
b) Pengertian terang yang dilawankan dengan pengertian tidak terang
B. Penggolongan Pengertian
Jika mengacu kepada Aristoteles, pengertian digolongkan menjadi dua
golongan besar yaitu ‘substansi’ dan ‘aksidensi’. Substansi adalah pengertian yang
menunjuk hal yang adanya pada dirinya sendiri, tidak tergantung pada yang lain
diluar dirinya. Aksidensi adalah pengertian yang menunjuk hal yang tidak ada pada
dirinya sendiri melainkan melekat dan sangat bergantung pada substansi. Yang
termasuk pengertian aksidensi ada 9, yaitu:
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Hubungan atau relasi
4. Aktivitas
5. Passivitas
6. Ruang (tempat)
7. Waktu
8. Posisi (status)
9. Situasi “(keadaan)
7
8. C. DEFINISI
a. Pengertian Definisi
Definisi sering diartikan sebagai batasan pengertian.
b. Macam Definisi
Secara garis besar ada 2 macam dfinisi, yaitu Definisi Nomonal dan Definisi Resal.
Dari dua kategori definisi tersebut menghasilkan banyak definisi lain, yakni :
1. Definisi persamaan ungkapan
2. Defisi peragaan
3. Definisi luas
4.Definisi uraian
5.Definisi lukisan
6. Definisi logis atau formal
Sumber lain menyebutkan macam- macam definisi sebagai berikut:
1. Definisi Nominal.
2. Definisi Denotatif
3. Definisi konotatif
4. Definisi operasional
5. Definisi kausal
c. Syarat membuat definisi yang baik
Definisi harus memenihi persyaratan berikut:
1) Definisi harus dibolak- balik. Difiniens (kata- kata yang digunakan untuk
mendefinisikan) harus setara dengan definiendum ini artinya definisi tidak boleh
terlalu luas atau terlalu sempit.
2) Definisi sebaiknya tidak menggunakan bentuk negative, bila masih
memungkinkan dalam bentuk negative misalnya ‘ pintar’ ya’ tidak bodoh’.
3) Definiendum tidak boleh masuk dalam definiens. Pelanggaran terhadap syarat ini
akan mengakibatkan kesalahannya yang disebut ‘circular definition(definisi
yang erputar- putar)
4) Sebuah definisi harus menytakan cirri- cirri hakiki dari definiendumnya. Oleh
sebab itu, defisi yang terbaik adalah memasukan ke dalam genus terdekat,
kemudian ditambah dengan cirri- cirri khusus sebagai pembedanya. Dengan kata
8
9. lain, pergenus et diffentia
5) Definisi tidak boleh dengan bahasa yang kabur atau kiasan.
D. TANDA DAN SIMBOL
Antara tanda dan symbol memang berbeda sebagaimana dituturkan oleh Susanne
K. Langer, menurutnya, hubungan yang logis antara tanda dan obyeknya adalah
hubungan sangat sederhana. Menurut Susanne K. Langer,selanjutnya mengerti suatu
barang atau suatu barang atau suatu situsi tidaklah sama dengan memberikan reaksi
terhadapnya secara terang- terangan atau mengetahui barang atau situsi itu ada di
hadapanya.
E. ANALOGI
Yang dimaksud dengan analogi atau persesuaian atau kejejalanan adalah
perbandingan antara dua hal atau lebih yang memiliki segi persamaan dan segi
perbedaan.
Ada tiga macam analogi, yaitu:
a. Analogi pinjaman
b. Analogi metaforis
c. Analogi structural
9
10. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahwa komponen pertama logika disebut juga dengan ‘pengertian’ dan juga
disebut dengan nama lain ‘konsep’, atau ‘ide’ atau ‘term’. Banyak macam
pembagian dan penggolongan pengertian, namun dibuku ini, pengertian dibagi dari
segi (tinjauannya) isinya., luasnya dan kesempurnaan. Penggolongan pengertian dari
Aristoteles yang menggolongkan menjadi 10 kategori yakni satu substansi dan 9
aksidensi. Dalam membuat definisi yang baik harus memenuhi persyaratan tertentu.
Secara garis besar definisi ada dua macam yaitiu nominal dan real. Tanda dan
symbol juga dibicarakan dalam kaitanya dengan pengertian. Keduanya sering
dikacaukan penggunaannya. Membicarakan tentang pengertian juga harus
menyinggung tentang analogi, ada 3 analogi yakni analogi pinjaman, analogi
metaforis, dan structural.
B. SARAN
Dengan membaca makalah ini penulis berharap semoga pembaca dapat berfikir
tepat dan benar sehingga terhindar dari kesimpulan yang salah. Setidaknya dengan
makalah ini, ada semacam pencerahan intelektual dalam menyuguhkan motivasi
yang intrinsik untuk segera mempelajari ilmu logika sehingga kita dapat
meminimalisasi kesalahan dalam berfikir.
Tentunya, dalam makalah ini akan ditemukan kelemahan-kelemahan atau
bahkan kekeliruan. Dengan itu, penulis sangat berharap adanya masukan dari
pembaca dan kritik sebagai upaya pembangunan mental guna penyelesaian
10