SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
PENGERTIAN/KONSEP/TERM
DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuTugas Kelompok Logika
DosenPengampu:
Dra. Iva Sarifah M.Pd
KELAS B
Kelompok 2:
Amalia Elfiana
Latu Marta Caraka
Nurul Aini Intan P.B.T
Shinta Risani
Siska Putri Aulia
Siti Hardiyanti
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
Tahun 2015
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat dan lindungan-nya. Akhirnya
makalah ini kami selesaikan dengan lancar. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Logika. Selain itu Kami menyusun makalah ini untuk menambah wawasan untuk
dapat memahami materi ini.
Mungkin makalah yang kami buat ini belum sempurna karena kami juga masih dalam
tahap belajar, oleh karena itu kami menerima saran ataupun kritikan dari segala pihak agar
makalah selanjutnya bisa lebih baik dari sebelumnya. Dalam makalah ini kami membahas
tentang “Pengertian/Konsep/Term” Semoga makalah yang kami buat ini bisa bermanfaat
bagi pembaca.
Demikianlah makalah yang kami susun dan jika ada tulisan atau perkataan yang kurang
berkenan kami mohon maaf sebesar-besarnya, semoga makalah ini bermanfaat untuk
pembaca.
Jakarta, 15 September 2015
penyusun
2
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
1. Latar Belakang..……………………………………………………............1
2. RumusanMasalah…………………………………………………………..1
3. TujuanPembuatanMakalah……………………………………………….. 2
BAB II Pembahasan
A. Makna Pengertian/Konsep/term…………………………………………..3-4
B. Pembagian dan Penggolongan Pengertian………………………………..3-4
C. Definisi…….……………..………………...………………………………5
D. Tanda Simbol………………………………..……………………………..6
E. Analogi……………………………………………………………………...6
BAB III Penutup
1. Kesimpulan …………………………………….……………………….....7
2. Saran………………….................…………..……………………………..7
DaftarPustaka…………………………………………………………………………….8
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berpikir merupakan aktivitas manusia untuk menemukan pengetahuan yang
benar, sedangkan kebenaran itu tidaklah persis sama pada setiap individu. Maka setiap
jalan pikiran manusia mempunyai kriteria kebenaran yang berfungsi sebagai landasan
proses penemuan kebenaran tersebut, dan setiap penalaran mempunyai kriteria
kebenaranya masing-masing.
Aktivitas berpikir sebagai penalaran manusia mempunyai ciri utama sebagai
suatu pola berpikir yang secara luas disebut logika. Dalam mempelajari pola berpikir
yang luas dalam logika itulah dibutuhkan terlebih dahulu tentang apa itu logika dan
ruang lingkupnya karena hal ini akan membantu dasar pemikiran yang berdasarkan
penalaran yang logis dan kritis. selain berguna bagi sarana ilmu, penalaran yang
logis dan kritis ini juga yang nantinya akan mambantu pemahaman bagi semua ilmu,
karena penalaran yang logis, kritis, dan sistematis inilah yang menjadi salah satu
syarat sifat ilmiah.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, penulis dapat memberikan rumusan masalah dalam makalah ini
menjadi beberapa topik, yakni:
1. Makna Pengertian/Konsep/Term
2. Pembagian dan penggolongan pengertian
3. Definisi
4. Tanda dan Simbol
5. Analogi
4
C. Tujuan Penulisan
1. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan Makna Pengertian/Konsep/Term
2. Mampu menggambarkan pembagian dan penggolongan pengertian
3. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan definisi
4. Mampu menjelaskan mengenai tanda dan simbol
5. Mampu menjelaskan mengenai analogi
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. MAKNA PENGERTIAN/KONSEP/TERM
Komponen pertama logika disebut ‘pengertian’ dan juga disebut dengan nama lain
‘konsep’ atau ‘term’. Pengertian adalah buah pikiran yang bersifat umum tentang obyek atau
himpunan obyek yang biasanya dibedakan dari penglihatan dan perasaan. Kata Konsep
berasal dari kata ‘concipere; yang berarti ‘menangkap’ maksudnya adalah menangkap
hakekat obyek yang dimengerti dengan akal budinya, sehingga kata ‘Konsep ‘berarti ‘hasil
tangkapan akal budi terhadap hakekat obyek yang dimengerti’. Term ialah gagasan atau
sejumlah gagasan yang terdiri dari Term Subjektif, Term Predikat dan Term Antara.
B. PEMBAGIAN DAN PENGGOLONGAN PENGERTIAN
A. Pembagian Pengertian
Pengertian banyak sekali macamnya bergantung dari makna kita melihat atau
memandangnya.
1. Dilihat dari segi isi materinya, pemgertian dibagi menjadi:
a) Pengertian Kolektif yang dilawankan dengan Pengertian Distributif
b) Pengertian Konkrit yang dilawankan dengan Pengertian Abstrak
c) Pengertian yang dilawankan dengan Pengertian Menyindir
2. Dilihat dari segi luas atau lingkaran atau cakupannya, pengertian dibagi menjadi:
a. Pengertian Singular
Adalah pengertian yang berlingkaran satu individu, satu barang atau satu hal.
Biasanya ditandai dengan kata- kata ‘seorang’, ‘sebuah’, ‘seekor’ dan
semacamnya.
b. Pengertian Partikular
Adalah pengertian yang berlingkaran atau mencakup lebih dari satu
individu/barang/ hal, tetapi belum mencangkup keseluruhannya. Biasanya
ditandai kata- kata: ‘beberapa’, atau ‘sebagian.
c. Pengertian Universal
Adalah pengertian yang berlingkaran atau mencangkup keseluruhan individu/
6
barang/ hal yang ditunjuk. Ditandai dengan kata- kata ‘semua’, ‘seluruh’ atau
‘segenap’
3. Dilihat dari segi kesempurnaan, pengertian dibagi menjadi:
a) Pengertian lengkap yang dilawankan dengan pengertian tidak legkap
b) Pengertian terang yang dilawankan dengan pengertian tidak terang
B. Penggolongan Pengertian
Jika mengacu kepada Aristoteles, pengertian digolongkan menjadi dua
golongan besar yaitu ‘substansi’ dan ‘aksidensi’. Substansi adalah pengertian yang
menunjuk hal yang adanya pada dirinya sendiri, tidak tergantung pada yang lain
diluar dirinya. Aksidensi adalah pengertian yang menunjuk hal yang tidak ada pada
dirinya sendiri melainkan melekat dan sangat bergantung pada substansi. Yang
termasuk pengertian aksidensi ada 9, yaitu:
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Hubungan atau relasi
4. Aktivitas
5. Passivitas
6. Ruang (tempat)
7. Waktu
8. Posisi (status)
9. Situasi “(keadaan)
7
C. DEFINISI
a. Pengertian Definisi
Definisi sering diartikan sebagai batasan pengertian.
b. Macam Definisi
Secara garis besar ada 2 macam dfinisi, yaitu Definisi Nomonal dan Definisi Resal.
Dari dua kategori definisi tersebut menghasilkan banyak definisi lain, yakni :
1. Definisi persamaan ungkapan
2. Defisi peragaan
3. Definisi luas
4.Definisi uraian
5.Definisi lukisan
6. Definisi logis atau formal
Sumber lain menyebutkan macam- macam definisi sebagai berikut:
1. Definisi Nominal.
2. Definisi Denotatif
3. Definisi konotatif
4. Definisi operasional
5. Definisi kausal
c. Syarat membuat definisi yang baik
Definisi harus memenihi persyaratan berikut:
1) Definisi harus dibolak- balik. Difiniens (kata- kata yang digunakan untuk
mendefinisikan) harus setara dengan definiendum ini artinya definisi tidak boleh
terlalu luas atau terlalu sempit.
2) Definisi sebaiknya tidak menggunakan bentuk negative, bila masih
memungkinkan dalam bentuk negative misalnya ‘ pintar’ ya’ tidak bodoh’.
3) Definiendum tidak boleh masuk dalam definiens. Pelanggaran terhadap syarat ini
akan mengakibatkan kesalahannya yang disebut ‘circular definition(definisi
yang erputar- putar)
4) Sebuah definisi harus menytakan cirri- cirri hakiki dari definiendumnya. Oleh
sebab itu, defisi yang terbaik adalah memasukan ke dalam genus terdekat,
kemudian ditambah dengan cirri- cirri khusus sebagai pembedanya. Dengan kata
8
lain, pergenus et diffentia
5) Definisi tidak boleh dengan bahasa yang kabur atau kiasan.
D. TANDA DAN SIMBOL
Antara tanda dan symbol memang berbeda sebagaimana dituturkan oleh Susanne
K. Langer, menurutnya, hubungan yang logis antara tanda dan obyeknya adalah
hubungan sangat sederhana. Menurut Susanne K. Langer,selanjutnya mengerti suatu
barang atau suatu barang atau suatu situsi tidaklah sama dengan memberikan reaksi
terhadapnya secara terang- terangan atau mengetahui barang atau situsi itu ada di
hadapanya.
E. ANALOGI
Yang dimaksud dengan analogi atau persesuaian atau kejejalanan adalah
perbandingan antara dua hal atau lebih yang memiliki segi persamaan dan segi
perbedaan.
Ada tiga macam analogi, yaitu:
a. Analogi pinjaman
b. Analogi metaforis
c. Analogi structural
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahwa komponen pertama logika disebut juga dengan ‘pengertian’ dan juga
disebut dengan nama lain ‘konsep’, atau ‘ide’ atau ‘term’. Banyak macam
pembagian dan penggolongan pengertian, namun dibuku ini, pengertian dibagi dari
segi (tinjauannya) isinya., luasnya dan kesempurnaan. Penggolongan pengertian dari
Aristoteles yang menggolongkan menjadi 10 kategori yakni satu substansi dan 9
aksidensi. Dalam membuat definisi yang baik harus memenuhi persyaratan tertentu.
Secara garis besar definisi ada dua macam yaitiu nominal dan real. Tanda dan
symbol juga dibicarakan dalam kaitanya dengan pengertian. Keduanya sering
dikacaukan penggunaannya. Membicarakan tentang pengertian juga harus
menyinggung tentang analogi, ada 3 analogi yakni analogi pinjaman, analogi
metaforis, dan structural.
B. SARAN
Dengan membaca makalah ini penulis berharap semoga pembaca dapat berfikir
tepat dan benar sehingga terhindar dari kesimpulan yang salah. Setidaknya dengan
makalah ini, ada semacam pencerahan intelektual dalam menyuguhkan motivasi
yang intrinsik untuk segera mempelajari ilmu logika sehingga kita dapat
meminimalisasi kesalahan dalam berfikir.
Tentunya, dalam makalah ini akan ditemukan kelemahan-kelemahan atau
bahkan kekeliruan. Dengan itu, penulis sangat berharap adanya masukan dari
pembaca dan kritik sebagai upaya pembangunan mental guna penyelesaian
10
DAFTAR PUSTAKA
http://threeinformant.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-dan-makna-
logika.html
https://rumahmakalah.wordpress.com/2008/11/04/logika-arti-sejarah-obyek-
pembagian-dan-manfaat-mempelajarinya/
http://juniarwibisana.blogspot.co.id/2015/03/makalah-pengertian-dan-ruang-
lingkup.html
11

More Related Content

What's hot

Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Muhammad Yasir Abdad
 
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISIPENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISIsyoretta
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaChupking
 
Komponen-komponen Logika
Komponen-komponen LogikaKomponen-komponen Logika
Komponen-komponen LogikaSiti Hardiyanti
 
Tugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkompTugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkompDaniriPusmasari
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamWulandari Rima Kumari
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiRizky Erliyandi
 
Macam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanMacam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanRatih Aini
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiLtfltf
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaNadia Eva
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikWandi Suhardi
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaPutusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaSiti Hardiyanti
 
Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2Pet-pet
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaWaQhyoe Arryee
 

What's hot (20)

Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
 
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISIPENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logika
 
Komponen-komponen Logika
Komponen-komponen LogikaKomponen-komponen Logika
Komponen-komponen Logika
 
Tugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkompTugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkomp
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 
Hermeneutika
HermeneutikaHermeneutika
Hermeneutika
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - Sosiologi
 
Macam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanMacam-macam Qaulan
Macam-macam Qaulan
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
 
Makalah etika
Makalah etikaMakalah etika
Makalah etika
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaPutusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
 
Karakteristik islam
Karakteristik islamKarakteristik islam
Karakteristik islam
 
Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2
 
Makalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah AkhlakMakalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah Akhlak
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesia
 

Similar to Pengertian/Konsep/Term Logika

Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaSiti Hardiyanti
 
Makalah Kelompok 1 Konstruksi Dan Pengukuran BK.docx
Makalah Kelompok 1 Konstruksi Dan Pengukuran BK.docxMakalah Kelompok 1 Konstruksi Dan Pengukuran BK.docx
Makalah Kelompok 1 Konstruksi Dan Pengukuran BK.docxmochsofyani
 
Presentasi 2.2. definisi
Presentasi 2.2. definisiPresentasi 2.2. definisi
Presentasi 2.2. definisiNur Agustinus
 
Modul 6 pedoman praktikum essay kb 1. -
Modul 6 pedoman praktikum essay kb 1. -Modul 6 pedoman praktikum essay kb 1. -
Modul 6 pedoman praktikum essay kb 1. -pjj_kemenkes
 
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Arief Mulyanto
 
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baikBahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baikonelmumtaz
 
Pedoman penulisan essay
Pedoman penulisan essayPedoman penulisan essay
Pedoman penulisan essaypjj_kemenkes
 
Rangkuman buku berpikir kritis
Rangkuman buku berpikir kritisRangkuman buku berpikir kritis
Rangkuman buku berpikir kritisiin masfiyatus
 
Rangkuman buku berpikir kritis
Rangkuman buku berpikir kritisRangkuman buku berpikir kritis
Rangkuman buku berpikir kritisiin masfiyatus
 
Pembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatPembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatMuhammad Amal
 
Berpikir kritis sebuah pengantar (syahruddin)
Berpikir kritis  sebuah pengantar (syahruddin)Berpikir kritis  sebuah pengantar (syahruddin)
Berpikir kritis sebuah pengantar (syahruddin)Muhsyahrudin
 
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
RESUME  MODUL 6  MENYUSUN PARAGRAF II  EKSPOSISI DAN PERSUASI.docxRESUME  MODUL 6  MENYUSUN PARAGRAF II  EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docxarumsuseno
 

Similar to Pengertian/Konsep/Term Logika (20)

Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term Logika
 
Makalah Kelompok 1 Konstruksi Dan Pengukuran BK.docx
Makalah Kelompok 1 Konstruksi Dan Pengukuran BK.docxMakalah Kelompok 1 Konstruksi Dan Pengukuran BK.docx
Makalah Kelompok 1 Konstruksi Dan Pengukuran BK.docx
 
Makalah definisi nominal dan operasional
Makalah definisi nominal dan operasionalMakalah definisi nominal dan operasional
Makalah definisi nominal dan operasional
 
Makalah definisi nominal dan operasional
Makalah definisi nominal dan operasionalMakalah definisi nominal dan operasional
Makalah definisi nominal dan operasional
 
Presentasi 2.2. definisi
Presentasi 2.2. definisiPresentasi 2.2. definisi
Presentasi 2.2. definisi
 
Modul 2.2. definisi
Modul 2.2. definisiModul 2.2. definisi
Modul 2.2. definisi
 
Macam macam definisi
Macam macam definisiMacam macam definisi
Macam macam definisi
 
Modul 6 pedoman praktikum essay kb 1. -
Modul 6 pedoman praktikum essay kb 1. -Modul 6 pedoman praktikum essay kb 1. -
Modul 6 pedoman praktikum essay kb 1. -
 
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Critical Thinking
Critical ThinkingCritical Thinking
Critical Thinking
 
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baikBahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
 
IKHTISAR
IKHTISARIKHTISAR
IKHTISAR
 
Pedoman penulisan essay
Pedoman penulisan essayPedoman penulisan essay
Pedoman penulisan essay
 
Dwi n
Dwi nDwi n
Dwi n
 
Rangkuman buku berpikir kritis
Rangkuman buku berpikir kritisRangkuman buku berpikir kritis
Rangkuman buku berpikir kritis
 
Rangkuman buku berpikir kritis
Rangkuman buku berpikir kritisRangkuman buku berpikir kritis
Rangkuman buku berpikir kritis
 
Pembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatPembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimat
 
Berpikir kritis sebuah pengantar (syahruddin)
Berpikir kritis  sebuah pengantar (syahruddin)Berpikir kritis  sebuah pengantar (syahruddin)
Berpikir kritis sebuah pengantar (syahruddin)
 
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
RESUME  MODUL 6  MENYUSUN PARAGRAF II  EKSPOSISI DAN PERSUASI.docxRESUME  MODUL 6  MENYUSUN PARAGRAF II  EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
 

More from Siti Hardiyanti

Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Siti Hardiyanti
 
Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraHubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraSiti Hardiyanti
 
Hakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanHakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanSiti Hardiyanti
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Siti Hardiyanti
 
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di IndonesiaDemonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di IndonesiaSiti Hardiyanti
 
Macam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaMacam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaSiti Hardiyanti
 
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifSiti Hardiyanti
 

More from Siti Hardiyanti (20)

Senam Indonesia Jaya
Senam Indonesia JayaSenam Indonesia Jaya
Senam Indonesia Jaya
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
Pendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
 
Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraHubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga Negara
 
Hakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanHakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan Pemerintahan
 
Hakikat Demokrasi
Hakikat DemokrasiHakikat Demokrasi
Hakikat Demokrasi
 
Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945
 
Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di IndonesiaDemonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
 
Penalaran Deduktif
Penalaran DeduktifPenalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
 
Macam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaMacam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran Logika
 
Unsur/Komponen Logika
Unsur/Komponen LogikaUnsur/Komponen Logika
Unsur/Komponen Logika
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran Deduktif
 
Penalaran Induktif
Penalaran InduktifPenalaran Induktif
Penalaran Induktif
 
Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan Seumur HidupPendidikan Seumur Hidup
Pendidikan Seumur Hidup
 
Pendidikan Untuk Semua
Pendidikan Untuk SemuaPendidikan Untuk Semua
Pendidikan Untuk Semua
 
Pendidikan dan Ekonomi
Pendidikan dan EkonomiPendidikan dan Ekonomi
Pendidikan dan Ekonomi
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

Pengertian/Konsep/Term Logika

  • 1. PENGERTIAN/KONSEP/TERM DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuTugas Kelompok Logika DosenPengampu: Dra. Iva Sarifah M.Pd KELAS B Kelompok 2: Amalia Elfiana Latu Marta Caraka Nurul Aini Intan P.B.T Shinta Risani Siska Putri Aulia Siti Hardiyanti Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta Tahun 2015 1
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat dan lindungan-nya. Akhirnya makalah ini kami selesaikan dengan lancar. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Logika. Selain itu Kami menyusun makalah ini untuk menambah wawasan untuk dapat memahami materi ini. Mungkin makalah yang kami buat ini belum sempurna karena kami juga masih dalam tahap belajar, oleh karena itu kami menerima saran ataupun kritikan dari segala pihak agar makalah selanjutnya bisa lebih baik dari sebelumnya. Dalam makalah ini kami membahas tentang “Pengertian/Konsep/Term” Semoga makalah yang kami buat ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Demikianlah makalah yang kami susun dan jika ada tulisan atau perkataan yang kurang berkenan kami mohon maaf sebesar-besarnya, semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca. Jakarta, 15 September 2015 penyusun 2
  • 3. I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................................i DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang..……………………………………………………............1 2. RumusanMasalah…………………………………………………………..1 3. TujuanPembuatanMakalah……………………………………………….. 2 BAB II Pembahasan A. Makna Pengertian/Konsep/term…………………………………………..3-4 B. Pembagian dan Penggolongan Pengertian………………………………..3-4 C. Definisi…….……………..………………...………………………………5 D. Tanda Simbol………………………………..……………………………..6 E. Analogi……………………………………………………………………...6 BAB III Penutup 1. Kesimpulan …………………………………….……………………….....7 2. Saran………………….................…………..……………………………..7 DaftarPustaka…………………………………………………………………………….8 ii 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berpikir merupakan aktivitas manusia untuk menemukan pengetahuan yang benar, sedangkan kebenaran itu tidaklah persis sama pada setiap individu. Maka setiap jalan pikiran manusia mempunyai kriteria kebenaran yang berfungsi sebagai landasan proses penemuan kebenaran tersebut, dan setiap penalaran mempunyai kriteria kebenaranya masing-masing. Aktivitas berpikir sebagai penalaran manusia mempunyai ciri utama sebagai suatu pola berpikir yang secara luas disebut logika. Dalam mempelajari pola berpikir yang luas dalam logika itulah dibutuhkan terlebih dahulu tentang apa itu logika dan ruang lingkupnya karena hal ini akan membantu dasar pemikiran yang berdasarkan penalaran yang logis dan kritis. selain berguna bagi sarana ilmu, penalaran yang logis dan kritis ini juga yang nantinya akan mambantu pemahaman bagi semua ilmu, karena penalaran yang logis, kritis, dan sistematis inilah yang menjadi salah satu syarat sifat ilmiah. B. Rumusan Masalah Dari uraian di atas, penulis dapat memberikan rumusan masalah dalam makalah ini menjadi beberapa topik, yakni: 1. Makna Pengertian/Konsep/Term 2. Pembagian dan penggolongan pengertian 3. Definisi 4. Tanda dan Simbol 5. Analogi 4
  • 5. C. Tujuan Penulisan 1. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan Makna Pengertian/Konsep/Term 2. Mampu menggambarkan pembagian dan penggolongan pengertian 3. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan definisi 4. Mampu menjelaskan mengenai tanda dan simbol 5. Mampu menjelaskan mengenai analogi 5
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. MAKNA PENGERTIAN/KONSEP/TERM Komponen pertama logika disebut ‘pengertian’ dan juga disebut dengan nama lain ‘konsep’ atau ‘term’. Pengertian adalah buah pikiran yang bersifat umum tentang obyek atau himpunan obyek yang biasanya dibedakan dari penglihatan dan perasaan. Kata Konsep berasal dari kata ‘concipere; yang berarti ‘menangkap’ maksudnya adalah menangkap hakekat obyek yang dimengerti dengan akal budinya, sehingga kata ‘Konsep ‘berarti ‘hasil tangkapan akal budi terhadap hakekat obyek yang dimengerti’. Term ialah gagasan atau sejumlah gagasan yang terdiri dari Term Subjektif, Term Predikat dan Term Antara. B. PEMBAGIAN DAN PENGGOLONGAN PENGERTIAN A. Pembagian Pengertian Pengertian banyak sekali macamnya bergantung dari makna kita melihat atau memandangnya. 1. Dilihat dari segi isi materinya, pemgertian dibagi menjadi: a) Pengertian Kolektif yang dilawankan dengan Pengertian Distributif b) Pengertian Konkrit yang dilawankan dengan Pengertian Abstrak c) Pengertian yang dilawankan dengan Pengertian Menyindir 2. Dilihat dari segi luas atau lingkaran atau cakupannya, pengertian dibagi menjadi: a. Pengertian Singular Adalah pengertian yang berlingkaran satu individu, satu barang atau satu hal. Biasanya ditandai dengan kata- kata ‘seorang’, ‘sebuah’, ‘seekor’ dan semacamnya. b. Pengertian Partikular Adalah pengertian yang berlingkaran atau mencakup lebih dari satu individu/barang/ hal, tetapi belum mencangkup keseluruhannya. Biasanya ditandai kata- kata: ‘beberapa’, atau ‘sebagian. c. Pengertian Universal Adalah pengertian yang berlingkaran atau mencangkup keseluruhan individu/ 6
  • 7. barang/ hal yang ditunjuk. Ditandai dengan kata- kata ‘semua’, ‘seluruh’ atau ‘segenap’ 3. Dilihat dari segi kesempurnaan, pengertian dibagi menjadi: a) Pengertian lengkap yang dilawankan dengan pengertian tidak legkap b) Pengertian terang yang dilawankan dengan pengertian tidak terang B. Penggolongan Pengertian Jika mengacu kepada Aristoteles, pengertian digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu ‘substansi’ dan ‘aksidensi’. Substansi adalah pengertian yang menunjuk hal yang adanya pada dirinya sendiri, tidak tergantung pada yang lain diluar dirinya. Aksidensi adalah pengertian yang menunjuk hal yang tidak ada pada dirinya sendiri melainkan melekat dan sangat bergantung pada substansi. Yang termasuk pengertian aksidensi ada 9, yaitu: 1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Hubungan atau relasi 4. Aktivitas 5. Passivitas 6. Ruang (tempat) 7. Waktu 8. Posisi (status) 9. Situasi “(keadaan) 7
  • 8. C. DEFINISI a. Pengertian Definisi Definisi sering diartikan sebagai batasan pengertian. b. Macam Definisi Secara garis besar ada 2 macam dfinisi, yaitu Definisi Nomonal dan Definisi Resal. Dari dua kategori definisi tersebut menghasilkan banyak definisi lain, yakni : 1. Definisi persamaan ungkapan 2. Defisi peragaan 3. Definisi luas 4.Definisi uraian 5.Definisi lukisan 6. Definisi logis atau formal Sumber lain menyebutkan macam- macam definisi sebagai berikut: 1. Definisi Nominal. 2. Definisi Denotatif 3. Definisi konotatif 4. Definisi operasional 5. Definisi kausal c. Syarat membuat definisi yang baik Definisi harus memenihi persyaratan berikut: 1) Definisi harus dibolak- balik. Difiniens (kata- kata yang digunakan untuk mendefinisikan) harus setara dengan definiendum ini artinya definisi tidak boleh terlalu luas atau terlalu sempit. 2) Definisi sebaiknya tidak menggunakan bentuk negative, bila masih memungkinkan dalam bentuk negative misalnya ‘ pintar’ ya’ tidak bodoh’. 3) Definiendum tidak boleh masuk dalam definiens. Pelanggaran terhadap syarat ini akan mengakibatkan kesalahannya yang disebut ‘circular definition(definisi yang erputar- putar) 4) Sebuah definisi harus menytakan cirri- cirri hakiki dari definiendumnya. Oleh sebab itu, defisi yang terbaik adalah memasukan ke dalam genus terdekat, kemudian ditambah dengan cirri- cirri khusus sebagai pembedanya. Dengan kata 8
  • 9. lain, pergenus et diffentia 5) Definisi tidak boleh dengan bahasa yang kabur atau kiasan. D. TANDA DAN SIMBOL Antara tanda dan symbol memang berbeda sebagaimana dituturkan oleh Susanne K. Langer, menurutnya, hubungan yang logis antara tanda dan obyeknya adalah hubungan sangat sederhana. Menurut Susanne K. Langer,selanjutnya mengerti suatu barang atau suatu barang atau suatu situsi tidaklah sama dengan memberikan reaksi terhadapnya secara terang- terangan atau mengetahui barang atau situsi itu ada di hadapanya. E. ANALOGI Yang dimaksud dengan analogi atau persesuaian atau kejejalanan adalah perbandingan antara dua hal atau lebih yang memiliki segi persamaan dan segi perbedaan. Ada tiga macam analogi, yaitu: a. Analogi pinjaman b. Analogi metaforis c. Analogi structural 9
  • 10. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Bahwa komponen pertama logika disebut juga dengan ‘pengertian’ dan juga disebut dengan nama lain ‘konsep’, atau ‘ide’ atau ‘term’. Banyak macam pembagian dan penggolongan pengertian, namun dibuku ini, pengertian dibagi dari segi (tinjauannya) isinya., luasnya dan kesempurnaan. Penggolongan pengertian dari Aristoteles yang menggolongkan menjadi 10 kategori yakni satu substansi dan 9 aksidensi. Dalam membuat definisi yang baik harus memenuhi persyaratan tertentu. Secara garis besar definisi ada dua macam yaitiu nominal dan real. Tanda dan symbol juga dibicarakan dalam kaitanya dengan pengertian. Keduanya sering dikacaukan penggunaannya. Membicarakan tentang pengertian juga harus menyinggung tentang analogi, ada 3 analogi yakni analogi pinjaman, analogi metaforis, dan structural. B. SARAN Dengan membaca makalah ini penulis berharap semoga pembaca dapat berfikir tepat dan benar sehingga terhindar dari kesimpulan yang salah. Setidaknya dengan makalah ini, ada semacam pencerahan intelektual dalam menyuguhkan motivasi yang intrinsik untuk segera mempelajari ilmu logika sehingga kita dapat meminimalisasi kesalahan dalam berfikir. Tentunya, dalam makalah ini akan ditemukan kelemahan-kelemahan atau bahkan kekeliruan. Dengan itu, penulis sangat berharap adanya masukan dari pembaca dan kritik sebagai upaya pembangunan mental guna penyelesaian 10