Dokumen tersebut membahas tentang pemerolehan dan pembelajaran bahasa kedua. Secara singkat, dokumen menjelaskan perbedaan antara pemerolehan bahasa yang bersifat alami dengan pembelajaran bahasa yang bersifat terencana, serta menjelaskan empat teori pembelajaran bahasa kedua yaitu teori monitor, teori kompetensi variabel, teori hipotesis universal, dan teori neurofungsional.
2. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerolehan bahasa merupakan sebuah hal yang
sangat menakjubkan terlebih dalam proses
pemerolehan bahasa pertama yang dimiliki langsung
oleh anak tanpa ada pembelajaran khusus mengenai
bahasa tersebut kepada seorang anak (bayi). Seorang
bayi hanya akan merespon ujaran-ujaran yang sering
didengarnya dari lingkungan sekitar terlebih adalah
ujaran ibunya yang sangat sering didengar oleh anak
tersebut. Seorang manusia tidak hanya dapat memiliki
satu bahasa saja melainkan seseorang bisa memeroleh
dua sampai empat bahasa tergantung dengan
lingkungan sosial dan tingkat kognitif yang dimiliki oleh
orang tersebut.
3. PENDAHULUAN
Pada pemerolehan bahasa kita mengenal
beberapa tahapan pemerolehan bahasa itu
sendiri, pemerolehan bahasa pertama (PB1) itu
didapatkan seorang bayi secara langsung dari
ibuya atau lingkungan yang dekat dengan bayi
tersebut, sedangkan jika pada pemerolehan
bahasa kedua dan seterusnya itu didapatkan
seseorang dengan melalui proses pembelajaran.
Dengan teori pembelajaran bahasa kedua kita
ingin mengetahui serta mengetengahkan teori
yang memudahkan anak-anak belajar.
4. PENDAHULUAN
Bahasa kedua dapat didefinisikan berdasarkan
urutan, yakni bahasa yang diperoleh atau
dipelajari setelah anak menguasai bahasa
pertama (B1) atau bahasa ibu. Pemerolehan
bahasa, sebagaimana pembelajaran bahasa, pun
dapat dilihat dari beberapa teori, yakni teori
akulturasi, teori akomodasi, teori wacana, teori
monitor, teori kompetensi variabel, teori
hipotesis universal, dan teori neurofungsional.
Namun, pada pembahasan makalah hanya akan
membahas empat macam teori yaitu teori
monitor, teori kompetensi variabel, teori
hipotesis universal dan teori
neurofungsional.
5. B. RUMUSAN MASALAH :
1. Apakah yang dimaksud
dengan pemerolehan dan
pembelajarn bahasa
kedua?
2. Apakah yang dimaksud
dengan teori pembelajaran
bahasa kedua?
3. Apakah yang dimaksud
dengan teori monitor, teori
kompetensi variabel, teori
hipotesis universal, dan
teori neurofungsional?
C. TUJUAN PEMBAHASAN :
1. Untuk mengetahui maksud
pemerolehan dan
pembelajaran bahasa
kedua
2. Untuk mengetahui maksud
teori pembelajaran bahasa
kedua
3. Untuk mengetahui maksud
teori monitor, teori
kompetensi variabel, teori
hipotesis universal, dan
teori neurofungsional
6. PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemerolehan dan Pembelajaran
Bahasa Kedua
Pemerolehan
bahasa
berkenaan
dengan bahasa
pertama.
Pembelajaran
bahasa
berkenaan
dengan bahasa
kedua.
(Lihat Chaer, 2003; Musfiroh, 2004)
7. PERBEDAAN PEMEROLEHAN BAHASA DAN
BELAJAR BAHASA
PEMEROLEHAN
BAHASA
1. Bersifat subsadar
2. Alamiah
3. Pemerolehan
bahasa tidak
pernah menyadari
bahwa dia
memeroleh
bahasa
BELAJAR
BAHASA
1. Bersifat sadar
2. Ilmiah
3. Pembelajaran
dengan sadar dan
sengaja
bahwa dia
mempelajari
bahasa
8. B. TEORI PEMBELAJARAN BAHASA
KEDUA
Stephen Krashen (1982) menyatakan
bahwa teori pembelajaran bahasa kedua
adalah bagian dari linguistik teoritik
karena sifatnya yang abstrak.
Jordan (2004) menjelaskan bahwa tujuan
teori pembelajaran bahasa kedua adalah
untuk menjelaskan gejala yang terjadi
pada saat seorang penutur belajar
menguasai bahasa kedua.
9. B. TEORI PEMBELAJARAN BAHASA
KEDUA
GEJALA
Sesuatu yang bisa dipisahkan dari
(benda kongkrit maupun abstrak) yang
lain, terdefinisikan, dan bisa kita
usahakan untuk dijelaskan
pemunculannya.
10. TEORI PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
TEORI
MONITOR
TEORI
KOMPETENSI
VARIABEL TEORI
HIPOTESIS
UNIVERSAL
TEORI
NEUROFUNGSIONAL
11. 1. TEORI MONITOR
Teori ini memandang pemerolehan
bahasa sebagai proses konstruktif
kreatif. Monitor adalah alat yang
digunakan anak untuk menyunting
performansi (penampilan verbal)
berbahasanya. Monitor ini bekerja
menggunakan kompetensi yang
“dipelajari”.
12. 5 HIPOTESIS DASAR TEORI MONITOR
PEMEROLEHAN
DAN BELAJAR
URUTAN
ALAMIAH
MONITOR
SARINGAN AFEKTIF
MASUKAN
(Lihat Hasanah, 2010)
13. 1. TEORI MONITOR
HIPOTESIS
PEMEROLEHAN
DAN BELAJAR
Penguasaan suatu bahasa perlu
dibedakan adanya pemerolehan
(acquisition) dan belajar (learning).
Pemerolehan adalah penguasaan
melalui cara bawah sadar atau
alamiah dan terjadi tanpa kehendak
yang terencana. Sebaliknya yang
dimaksud dengan belajar adalah
usaha sadar untuk menguasai
bahasa yang dipelajari terutama
yang berkenaan dengan kaidah-kaidah
bahasa.
14. 1. TEORI MONITOR
HIPOTESIS
URUTAN
ALAMIAH
Proses pemerolehan
bahasa anak-anak
memeroleh unsur-unsur
bahasa menurut urutan
tertentu yang dapat
diprediksi. Urutan ini
bersifat alamiah.
15. 1. TEORI MONITOR
HIPOTESIS
MONITOR
Seseorang cenderung
menggunakan alat (monitor)
untuk mengedit kemampuan
berbahasanya. Dengan
monitor, dia dapat
memodifikasi ujaran dari
kompetensinya. Proses monitor
terjadi sebelum dan sesudah
tuturan berlangsung.
Pengoperasian monitor
ditentukan oleh kecukupan
waktu, fokus bentuk makna,
dan pengetahuan kaidah
kebahasaan.
16. 1. TEORI MONITOR
HIPOTESIS
MASUKAN
Seseorang menguasai
bahasa melalui masukan
(input) yang dapat
dipahami, dengan
memusatkan perhatian
pada pesan atau isi, bukan
pada bentuk. Hal ini
berlaku pada semua
orang, dewasa ataupun
anak-anak yang sedang
belajar bahasa.
17. 1. TEORI MONITOR
HIPOTESIS
SARINGAN
AFEKTIF
Seseorang dengan kepribadian dan
motifasi tertentu dapat memeroleh bahasa
kedua dengan lebih baik dibanding
seseorang dengan kepribadian terbuka dan
hangat akan lebih berhasil dibanding
seseorang dengan kepribadian yang agak
tertutup.
Sebuah filter yang bersifat afektif dapat
menahan masukan sehingga seseorang tidak
atau kurang berhasil dalam usahanya
memperoleh bahasa keduanya. Filter itu
dapat berupa kepercayaan diri yang kurang,
situasi yang menegangkan, sikap defansif
dan sebagainya. Filter aktif inilah lazim
disebut dengan mental block.
18. 2. TEORI KOMPETENSI VARIABEL
Ellis adalah salah seorang penggagas teori
kompetensi variabel (aslinya, Variabel Competence
Model). Model atau teori ini didasarkan pada dua
hal :
(1) proses penggunaan bahasa (process), dan
(2) produksi bahasa (product).
19. 3. TEORI HIPOTESIS UNIVERSAL
Pada teori ini berkeyakinan bahwa terdapat
kesemestaan linguistik yang menentukan jalannya
pemerolehan bahasa kedua. Kesemestaan itu adalah :
1. Kendala berbahasa diambil oleh bahasa antara.
2. Anak lebih mudah memperoleh pola-pola yang sesuai
dengan kesemestaan linguistik daripada yang tidak
memperoleh pola-pola yang sesuai dengan
kesemestaan linguistik.
3. Kesemestaan linguistik yang dimanifestasikan oleh
bahasa pertama dapat membantu pengembangan
bahasa antara melalui transfer.
20. 4. TEORI NEUROFUNGSIONAL
Teori ini lebih dikenal dengan nama Lamandella’s
Neurofuctional Theory. Lamandella (1979) membedakan dua
tipe dasar pemerolehan bahasa :
a. Primary language acquisition,
Pada tahap dasar ini berlaku pada anak usia 2-5 tahun dalam
pemerolehan satu atau lebih bahasa sebagai bahasa
pertamanya
b. Secondary language acquisition.
Pada tahap dasar ini terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu: (1)
Belajar secara formal bahasa kedua, dan (2) Pemerolehan
bahasa kedua yang terjadi secara alamiah setelah anak berusia
di atas lima tahun. Kedua macam pemerolehan bahasa itu
mempunyai sistem neurofungsional yang berbeda, dan masing-masing
mempunyai fungsi hierarkis.
21. SIMPULAN
Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dengan
pembelajaran bahasa. Hal ini karena, pembelajaran
bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi
pada waktu seorang anak mempelajari bahasa
kedua setelah dia memperoleh bahasa pertamanya.
jadi, pemerolehan bahasa berkenaan dengan
bahasa pertama, sedangkan pembelajaran bahasa
berkenaan dengan bahasa kedua.
22. SIMPULAN
Adapun empat teori yang dibahas dalam makalah
adalah :
1. Teori Monitor
Teori ini memandang pemerolehan bahasa sebagai
proses konstruktif kreatif. Monitor adalah alat yang
digunakan anak untuk menyunting performansi
(penampilan verbal) berbahasanya. Monitor ini
bekerja menggunakan kompetensi yang “dipelajari”.
23. SIMPULAN
2. Teori Hipotesis Universal
Pada teori ini berkeyakinan bahwa terdapat
kesemestaan linguistik yang menentukan
jalannya pemerolehan bahasa kedua.
Kesemestaan itu adalah :
a. Kendala berbahasa diambil oleh bahasa
antara.
b. Anak lebih mudah memperoleh pola-pola
yang sesuai dengan kesemestaan linguistik
daripada yang tidak memperoleh pola-pola
yang sesuai dengan kesemestaan linguistik.
24. SIMPULAN
3. Teori Kompetensi Variabel
Pada teori ini didasarkan atas dua hal yaitu (1)
proses penggunaan bahasa, (2) produksi bahasa.
Istilah proses penggunaan bahasa dipahami dalam
dua cara, yaitu : (1) pengetahuan lingustik (kaidah
bahasa), dan (2) kemanapun menerapkan kaidah
tersebut di dalam penggunaan bahasa.
25. SIMPULAN
4. Teori Neurofungsional
Teori ini lebih membedakan dua tipe dasar
pemerolehan bahasa :
a. Primary language acquisition,
Pada tahap dasar ini berlaku pada anak usia 2-5
tahun dalam pemerolehan satu atau lebih
bahasa sebagai bahasa pertamanya
b. Secondary language acquisition.
Pada tahap dasar ini terbagi lagi menjadi dua
bagian, yaitu: (1) Belajar secara formal bahasa
asing/bahasa kedua, dan (2) Pemerolehan
bahasa kedua yang terjadi secara alamiah
setelah anak berusia di atas lima tahun