SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagaimana dalam proses pemerolehan bahasa pertama dan
pemerolehan bahasa kedua pun untuk mendapatkan kompontensi semantik,
kompetensi sintaksis, dan kompetensi fonologi. Pemerolehan bahasa pertama
berlangsung seolah-olah mengalir dengan sendirinya, pemerolehan tidak
menyadari bahwa dirinya sedang mendapatkan bahasa sasaran. Pembelajaran
pemerolehan bahasa kedua amat menyadari mengapa dirinya harus menguasai
bahasa kedua.
Pemerolehan bahasa pertama berada masih dalam periode kritis,
sedangkan pemerolehan bahasa kedua sering sudah melewati masa kritis
tersebut. Ibrahim Malam “Lailatul Qadar” bagi orang yang berpuasa
Ramadhan, masa kritis merupakan “saat kesuksesan” bagi pembelajar bahasa
karena pada masa ini seluruh pranti (perangkat lunak) internal kebahasaan
manusia berada pada kondisi siap sempurna.
Pemerolehan bahasa pertama memberikan dukungan pada memori dan
kognisi pembelajar, media alami lebih baik dalam pemerolehan Bahasa
pertama cenderung tidak tertata secara rapi, berkembang sesuai kebutuhan.
Sebaliknya, pembelajaran bahasa kedua cenderung terencana dan tertata rapi,
pengorganisasian proses pembelajaran bahasa kedua adalah pengajar.
2
BAB II
CIRI-CIRI PROSES PEMEROLAHAN BAHASA
Dalam proses pemerolehan bahasa pertama, pemerolehan bahasa kedua pun
untuk mendapatkan kompetensi semantik, kompetensi sistaksis, dan kompetensi
fonologis. Hal itu disebabkan oleh kenyataan bahwa ketiga kompetensi tersebut
merupakan substansi dari kompetensi linguistik. Untuk dapat berbahasa (bahasa
pertama dan bahasa kedua) dengan baik, seseorang harus menguasai tiga komponen
tersebut. Karena itu, dapat disimpulkan tidak ada perbedaan substansi antara proses
yang terjadi pada pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua.
Perbedaan antara keduanya akan muncul pada suasana pemerolehan, suasana
ini ditandai beberapa macam, yaitu:
1. Kesadaran pembelajaran
2. Waktu
3. Tempat
4. Motivasi dan tujuan
5. Praktik dan penelitian
6. Umur pembelajar
7. Alat bantu pemerolehan
8. Pengorganisasian
Dalam pemerolehan bahasa pertama berlangsung seolah-olah mengalir dengan
sendirinya. Pemerolehan tidak menyadari bahwa dirinya sedang mendapatkan bahasa
sasara. Pada diri pemerolehan terdapat proses internal yang mengharuskan pemeroleh
merasa “selalu wajib” meningkatkan kompetensinya setiap saat pada pemerolehan
bahasa kedua. Kelebihan kesadaran dalam pemerolehan bahasa kedua akan
memperkuat motivasi. Sebaliknya kelebihan ketidaksadaran pada pemerolehan
bahasa pertama adalah bahwa anak selalu beruhasa meningkatkan kompetensinya.
Pemerolehan bahasa pertama berlangsung sejak lahir (dimulai dengan
reseptif), tetapi pemerolehan bahasa kedua, umumnya dimulai saat pembelajar masuk
bangku sekolah, kesempatan untuk mencoba berbahasa pada pemerolehan bahasa
3
pertama waktunya amat luas, sedangkan pada bahasa kedua amat terbatas, waktunyas
berkaitan dengan tempat, dalam pemerolehan bahasa pertama dapat memperoleh
bahasa keduanya dimana saja dalam lingkungan rumah dan masyarakat yang akrab
dan dinamis. Sebaliknya, pemerolehan bahasa kedua memperoleh bahasa keduanya
dalam lingkungan sekolah, yang lebih sempit dalam pemerolehan bahasa pertama,
waktu dan tempat lebih mendukung dibandingkan dalam pemerolehan bahasa kedua.
Pada pemerolehan bahasa pertama (anak-anak) akan sangat menentukan
keberhasilan pemerolehan bahasa kedua, yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
motivasi. Pembelajar bahasa pertama memiliki kesempatan berpraktik dan berlatih
lebih banyak, hal ini tak terjadi pada pemerolehan bahasa kedua. Keadaan menjadi
lebih jarak jika para pengajar bahasa masih lebih banyak menyentuh ranah kognitif
dari pada aspek psikomotorik. Pembelajaran bahasa adalah pembelajaran
keterampilan berbahasa bukan pembelajaran pengetahuan tentang bahasa.
Disini juga perlu kita ketahui bahwa ciri-cirti proses permerolehan bahasa
kedua ada tiga macam yaitu:
a. Pembelajaran bahasa terjadi dalam interaksi sosial antar individu (guru, siswa)
yang didalamnya berlaku hukum-hukum sosial.
b. Belajar tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan berbahasa kedua sehingga
dalam proses ini pengajar diharapkan memberikan segala pengalamannya untuk
membantu pembelajar.
c. Proses pembelajaran merupakan kesempatan sebesar-besarnya pembelajar
melakukan respon, tidak hanya duduk dan diam.
Dalam bahasa kedua bahasa yang diperoleh pada urutan kedua oleh anak yang
menguasai dengan sempurna tiga bahasa atau lebih dan bahasa pertama adalah urutan
pertama yang dikuasai oleh anak secara relatif sempurna.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses pemerolehan bahasa
kedua merupakan bahasa yang diperoleh anak setelah mereka memperoleh
bahasa lain. Akan tetapi, jika penguasaannya belum sempurna, bahasa yang
diperoleh anak tersebut maka disebut dengan bahasa pertama, dan bahasa kedua
dapat pula memegang peran yang kurang kuat dibandingkan dengan bahasa
pertama sebab tanpa kita mempunyai bahasa pertama tidak mungkin kita
mengetahui bahasa kedua tersebut.

More Related Content

What's hot

Berbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikBerbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistik
Astri Plenyet
 
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...
Dedi Yulianto
 
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa keduaPemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua
Rasmitadila Mita
 
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Rini Adiani
 
Keterampilan menyimak
Keterampilan menyimakKeterampilan menyimak
Keterampilan menyimak
rizkysantika
 
2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesia2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesia
tarmizitaher
 

What's hot (20)

PRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNANPRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNAN
 
Berbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikBerbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistik
 
Morfologi bahasa
Morfologi bahasaMorfologi bahasa
Morfologi bahasa
 
Makalah Pemerolehan Bahasa Anak
Makalah Pemerolehan Bahasa AnakMakalah Pemerolehan Bahasa Anak
Makalah Pemerolehan Bahasa Anak
 
Pembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan biPembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan bi
 
Power poin membaca
Power poin membacaPower poin membaca
Power poin membaca
 
Pemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasaPemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasa
 
Ragam pemerolehan bahasa anak
Ragam pemerolehan bahasa anakRagam pemerolehan bahasa anak
Ragam pemerolehan bahasa anak
 
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...
 
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori LinguistikKelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
 
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa keduaPemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
 
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
 
Keterampilan menyimak
Keterampilan menyimakKeterampilan menyimak
Keterampilan menyimak
 
Ppt sintaksis
Ppt sintaksisPpt sintaksis
Ppt sintaksis
 
Fonetik
FonetikFonetik
Fonetik
 
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
 
2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesia2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesia
 

Viewers also liked

Daftar pustaka catatan kaki kutipan
Daftar pustaka catatan kaki  kutipanDaftar pustaka catatan kaki  kutipan
Daftar pustaka catatan kaki kutipan
FAS DC
 
teori pemerolehan-bahasa (2)
teori pemerolehan-bahasa (2)teori pemerolehan-bahasa (2)
teori pemerolehan-bahasa (2)
ELena LuLia
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Arby Nurul Trisnawati
 
Teori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertamaTeori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertama
Phyne Phain
 
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASAKumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Shamimi Jamudin
 
Kumpulan 3 teori pemerolehan bahasa
Kumpulan 3 teori pemerolehan bahasaKumpulan 3 teori pemerolehan bahasa
Kumpulan 3 teori pemerolehan bahasa
pikaosman
 
pemerolehan bahasa pada anak
pemerolehan bahasa pada anakpemerolehan bahasa pada anak
pemerolehan bahasa pada anak
Hyda Nafa
 

Viewers also liked (17)

Psikolinguiatik bab x Pemerolehan Bahasa
Psikolinguiatik bab x Pemerolehan BahasaPsikolinguiatik bab x Pemerolehan Bahasa
Psikolinguiatik bab x Pemerolehan Bahasa
 
PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUAPEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
 
Pemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasaPemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasa
 
Kutipan dan daftar pustaka
Kutipan dan daftar pustakaKutipan dan daftar pustaka
Kutipan dan daftar pustaka
 
5 faktor yang mempengaruhi pembelajaran bahasa
5 faktor yang mempengaruhi pembelajaran bahasa5 faktor yang mempengaruhi pembelajaran bahasa
5 faktor yang mempengaruhi pembelajaran bahasa
 
Daftar pustaka catatan kaki kutipan
Daftar pustaka catatan kaki  kutipanDaftar pustaka catatan kaki  kutipan
Daftar pustaka catatan kaki kutipan
 
teori pemerolehan-bahasa (2)
teori pemerolehan-bahasa (2)teori pemerolehan-bahasa (2)
teori pemerolehan-bahasa (2)
 
Penulisan Daftar Pustaka dan Catatan Kaki
Penulisan Daftar Pustaka dan Catatan KakiPenulisan Daftar Pustaka dan Catatan Kaki
Penulisan Daftar Pustaka dan Catatan Kaki
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa IndonesiaMakalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Belajar Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua
Belajar Bahasa Pertama dan Bahasa KeduaBelajar Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua
Belajar Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua
 
Teori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertamaTeori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertama
 
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASAKumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
 
Kumpulan 3 teori pemerolehan bahasa
Kumpulan 3 teori pemerolehan bahasaKumpulan 3 teori pemerolehan bahasa
Kumpulan 3 teori pemerolehan bahasa
 
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis IlmiahCara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
 
Teori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran BahasaTeori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
 
pemerolehan bahasa pada anak
pemerolehan bahasa pada anakpemerolehan bahasa pada anak
pemerolehan bahasa pada anak
 

Similar to Makalah pemerolehan bahasa

Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
Amr Ali
 
Sri ramelda
Sri rameldaSri ramelda
Sri ramelda
Meil Da
 
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20kedua
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20keduaPlugin pemerolehan%20 bahasa%20kedua
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20kedua
enndatop
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
Poetra Chebhungsu
 
Pertemuan 10 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 10 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 10 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 10 Perkembangan Peserta Didik
monichaSihombing
 
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Rizal Abdullah
 
Perkembangan bahasa 1&2
Perkembangan bahasa 1&2Perkembangan bahasa 1&2
Perkembangan bahasa 1&2
Sabila Fahmi
 
Bahasa arab
Bahasa arabBahasa arab
Bahasa arab
Cik BaCo
 

Similar to Makalah pemerolehan bahasa (20)

Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
MODUL 2.pptx
MODUL 2.pptxMODUL 2.pptx
MODUL 2.pptx
 
Pemerolehan Bahasa.docx
Pemerolehan Bahasa.docxPemerolehan Bahasa.docx
Pemerolehan Bahasa.docx
 
Pemerolehan Bahasa.pdf
Pemerolehan Bahasa.pdfPemerolehan Bahasa.pdf
Pemerolehan Bahasa.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT MODUL II PENDIDIKAN AHASA INDONESIA DI SD.pptx
PPT MODUL II PENDIDIKAN AHASA INDONESIA DI SD.pptxPPT MODUL II PENDIDIKAN AHASA INDONESIA DI SD.pptx
PPT MODUL II PENDIDIKAN AHASA INDONESIA DI SD.pptx
 
Sri ramelda
Sri rameldaSri ramelda
Sri ramelda
 
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20kedua
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20keduaPlugin pemerolehan%20 bahasa%20kedua
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20kedua
 
Powerpoint Kelompok 2 Bahasa Indonesia.pptx
Powerpoint Kelompok 2 Bahasa Indonesia.pptxPowerpoint Kelompok 2 Bahasa Indonesia.pptx
Powerpoint Kelompok 2 Bahasa Indonesia.pptx
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
 
Pertemuan 10 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 10 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 10 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 10 Perkembangan Peserta Didik
 
MODUL 2 BI.pptx
MODUL 2 BI.pptxMODUL 2 BI.pptx
MODUL 2 BI.pptx
 
Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasaPerkembangan bahasa
Perkembangan bahasa
 
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
 
Pengajaran bahasa melayu sebagai bahasa pertama dan bahasa kedua
Pengajaran bahasa melayu sebagai bahasa pertama dan bahasa keduaPengajaran bahasa melayu sebagai bahasa pertama dan bahasa kedua
Pengajaran bahasa melayu sebagai bahasa pertama dan bahasa kedua
 
Perkembangan bahasa 1&2
Perkembangan bahasa 1&2Perkembangan bahasa 1&2
Perkembangan bahasa 1&2
 
Ppd kel. 8
Ppd kel. 8Ppd kel. 8
Ppd kel. 8
 
Kajian bahasa indonesia sd i
Kajian bahasa indonesia sd iKajian bahasa indonesia sd i
Kajian bahasa indonesia sd i
 
Bahasa arab
Bahasa arabBahasa arab
Bahasa arab
 
Pemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasaPemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasa
 

More from Mara Sutan Siregar

Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detilAra membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Mara Sutan Siregar
 
Efek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynskiEfek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynski
Mara Sutan Siregar
 
Langkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di airLangkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di air
Mara Sutan Siregar
 
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channelLangkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Mara Sutan Siregar
 
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshopMembuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Mara Sutan Siregar
 
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunyaMembuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Mara Sutan Siregar
 
Membuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudahMembuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudah
Mara Sutan Siregar
 
Membuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayanganMembuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayangan
Mara Sutan Siregar
 
Membuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menitMembuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menit
Mara Sutan Siregar
 
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristikMembuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Mara Sutan Siregar
 

More from Mara Sutan Siregar (20)

Tutorial microsoft excel_2007
Tutorial microsoft excel_2007Tutorial microsoft excel_2007
Tutorial microsoft excel_2007
 
Tutorial microsoft office
Tutorial microsoft officeTutorial microsoft office
Tutorial microsoft office
 
Word 2010 tutorial
Word 2010 tutorialWord 2010 tutorial
Word 2010 tutorial
 
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detilAra membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
 
Edit foto
Edit fotoEdit foto
Edit foto
 
Efek dream photoshop
Efek dream photoshopEfek dream photoshop
Efek dream photoshop
 
Efek foto terbakar
Efek foto terbakarEfek foto terbakar
Efek foto terbakar
 
Efek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynskiEfek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynski
 
Fire man
Fire manFire man
Fire man
 
Lady in the fire
Lady in the fireLady in the fire
Lady in the fire
 
Langkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di airLangkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di air
 
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channelLangkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
 
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshopMembuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
 
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunyaMembuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
 
Membuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudahMembuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudah
 
Membuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayanganMembuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayangan
 
Membuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menitMembuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menit
 
Membuat kayak foto beneran
Membuat kayak foto beneranMembuat kayak foto beneran
Membuat kayak foto beneran
 
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristikMembuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
 
Memperhalus kulit dengan
Memperhalus kulit denganMemperhalus kulit dengan
Memperhalus kulit dengan
 

Makalah pemerolehan bahasa

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN Sebagaimana dalam proses pemerolehan bahasa pertama dan pemerolehan bahasa kedua pun untuk mendapatkan kompontensi semantik, kompetensi sintaksis, dan kompetensi fonologi. Pemerolehan bahasa pertama berlangsung seolah-olah mengalir dengan sendirinya, pemerolehan tidak menyadari bahwa dirinya sedang mendapatkan bahasa sasaran. Pembelajaran pemerolehan bahasa kedua amat menyadari mengapa dirinya harus menguasai bahasa kedua. Pemerolehan bahasa pertama berada masih dalam periode kritis, sedangkan pemerolehan bahasa kedua sering sudah melewati masa kritis tersebut. Ibrahim Malam “Lailatul Qadar” bagi orang yang berpuasa Ramadhan, masa kritis merupakan “saat kesuksesan” bagi pembelajar bahasa karena pada masa ini seluruh pranti (perangkat lunak) internal kebahasaan manusia berada pada kondisi siap sempurna. Pemerolehan bahasa pertama memberikan dukungan pada memori dan kognisi pembelajar, media alami lebih baik dalam pemerolehan Bahasa pertama cenderung tidak tertata secara rapi, berkembang sesuai kebutuhan. Sebaliknya, pembelajaran bahasa kedua cenderung terencana dan tertata rapi, pengorganisasian proses pembelajaran bahasa kedua adalah pengajar.
  • 2. 2 BAB II CIRI-CIRI PROSES PEMEROLAHAN BAHASA Dalam proses pemerolehan bahasa pertama, pemerolehan bahasa kedua pun untuk mendapatkan kompetensi semantik, kompetensi sistaksis, dan kompetensi fonologis. Hal itu disebabkan oleh kenyataan bahwa ketiga kompetensi tersebut merupakan substansi dari kompetensi linguistik. Untuk dapat berbahasa (bahasa pertama dan bahasa kedua) dengan baik, seseorang harus menguasai tiga komponen tersebut. Karena itu, dapat disimpulkan tidak ada perbedaan substansi antara proses yang terjadi pada pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua. Perbedaan antara keduanya akan muncul pada suasana pemerolehan, suasana ini ditandai beberapa macam, yaitu: 1. Kesadaran pembelajaran 2. Waktu 3. Tempat 4. Motivasi dan tujuan 5. Praktik dan penelitian 6. Umur pembelajar 7. Alat bantu pemerolehan 8. Pengorganisasian Dalam pemerolehan bahasa pertama berlangsung seolah-olah mengalir dengan sendirinya. Pemerolehan tidak menyadari bahwa dirinya sedang mendapatkan bahasa sasara. Pada diri pemerolehan terdapat proses internal yang mengharuskan pemeroleh merasa “selalu wajib” meningkatkan kompetensinya setiap saat pada pemerolehan bahasa kedua. Kelebihan kesadaran dalam pemerolehan bahasa kedua akan memperkuat motivasi. Sebaliknya kelebihan ketidaksadaran pada pemerolehan bahasa pertama adalah bahwa anak selalu beruhasa meningkatkan kompetensinya. Pemerolehan bahasa pertama berlangsung sejak lahir (dimulai dengan reseptif), tetapi pemerolehan bahasa kedua, umumnya dimulai saat pembelajar masuk bangku sekolah, kesempatan untuk mencoba berbahasa pada pemerolehan bahasa
  • 3. 3 pertama waktunya amat luas, sedangkan pada bahasa kedua amat terbatas, waktunyas berkaitan dengan tempat, dalam pemerolehan bahasa pertama dapat memperoleh bahasa keduanya dimana saja dalam lingkungan rumah dan masyarakat yang akrab dan dinamis. Sebaliknya, pemerolehan bahasa kedua memperoleh bahasa keduanya dalam lingkungan sekolah, yang lebih sempit dalam pemerolehan bahasa pertama, waktu dan tempat lebih mendukung dibandingkan dalam pemerolehan bahasa kedua. Pada pemerolehan bahasa pertama (anak-anak) akan sangat menentukan keberhasilan pemerolehan bahasa kedua, yang berkaitan dengan waktu, tempat dan motivasi. Pembelajar bahasa pertama memiliki kesempatan berpraktik dan berlatih lebih banyak, hal ini tak terjadi pada pemerolehan bahasa kedua. Keadaan menjadi lebih jarak jika para pengajar bahasa masih lebih banyak menyentuh ranah kognitif dari pada aspek psikomotorik. Pembelajaran bahasa adalah pembelajaran keterampilan berbahasa bukan pembelajaran pengetahuan tentang bahasa. Disini juga perlu kita ketahui bahwa ciri-cirti proses permerolehan bahasa kedua ada tiga macam yaitu: a. Pembelajaran bahasa terjadi dalam interaksi sosial antar individu (guru, siswa) yang didalamnya berlaku hukum-hukum sosial. b. Belajar tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan berbahasa kedua sehingga dalam proses ini pengajar diharapkan memberikan segala pengalamannya untuk membantu pembelajar. c. Proses pembelajaran merupakan kesempatan sebesar-besarnya pembelajar melakukan respon, tidak hanya duduk dan diam. Dalam bahasa kedua bahasa yang diperoleh pada urutan kedua oleh anak yang menguasai dengan sempurna tiga bahasa atau lebih dan bahasa pertama adalah urutan pertama yang dikuasai oleh anak secara relatif sempurna.
  • 4. 4 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses pemerolehan bahasa kedua merupakan bahasa yang diperoleh anak setelah mereka memperoleh bahasa lain. Akan tetapi, jika penguasaannya belum sempurna, bahasa yang diperoleh anak tersebut maka disebut dengan bahasa pertama, dan bahasa kedua dapat pula memegang peran yang kurang kuat dibandingkan dengan bahasa pertama sebab tanpa kita mempunyai bahasa pertama tidak mungkin kita mengetahui bahasa kedua tersebut.