2. Pengantar
Ellis (1986) telah mengidentifikasi tujuh
teori pemerolehan B2:
Model akulturasi
Teori akomodasi
Teori Wacana
Teori monitor
Model Kompetensi Variabel
Hipotesis Universal
Teori Neurofungsional
3. Model Akulturasi
Akulturasi adalah proses adaptasi dan penyesuaian
dengan kebudayaan baru
Dalam B2 akulturasi dianggap penting karena
bahasa dipandang sbg ungkapan budaya serta
berhubungan dengan saling menilai antara
masyarakat B1 dgn B2.
Akulturasi ditentukan oleh jarak sosial dan jarak
psikologis antara pelajar B1 dengan budaya
bahasa sasaran B2.
4. Model Akulturasi
Jarak sosial adalah pengaruh faktor- faktor
pembelajar sbg anggota masyarakat yg harus
berhubungan dengan B2, antara lain kesamaan
derajat sosial, keinginan dan lamanya waktu
untuk berasimilasi, kesesuaian budaya, saling
keterlibatan antarkedua kelompok, sikap positif,
dll.
Jarak Psikologis adalah pengaruh faktor afeksi
pembeljar sebagai individu, yng meliputi kejutan
bahasa, guncangan budaya, motivasi, dan batas-
batas keakuan.
5. Teori Akomodasi
Hubungan masyarakat B1 dengan B2 dalam
berinteraksi sangat menenukan keberhasilan
pemerolehan B2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemerolehan B2 antara lain:
Anggapan pembelajar B1 dirinya
merupakan bagian dari masyarakat B2
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan
B2 antara lain:
Anggapan pembelajar B2 bahwa dirinya
merupakan bagian atau sejajar dan tdk
memandang rendah/tinggi dengan
masyrakat B2
Bersikap terbuka dlm memelajari B2
Persepsi pembelajar ttg pentingnya
memahami etnolinguistik B2
7. Teori Wacana
Pentingnya pembelajar menemukan makna bahasa
melalui keterlibatannya dlm proses berkomunikasi
dalam B2.
Melalui kegiatan komunikasi pembelajar akan
dapat mengembangkan kemampuannya dalam
penggunaan dan pengguasaan kaidah gramatika
bahasa B2.
Interaksi sosial sangat penting karena dapat
memberikan data terbaik bagi pembelajar untuk
dapat diolah oleh otak .
Melalui data tersebut disusunlah suatu model
masukan yang pantas dan terkait.
8. Sejumlah Prinsip
Dalam Perkembangan aspek sintaksis
pemerolehan B2 mengikuti urutan alamiah.
Penutur asli akan menyesuaiakan tuurannya
untuk mencapai makna yg disepakati
bersama penutut nonasli.
Strategi percakapan untuk mencapai makna
yg disepakati dan masukan akan
mempengaruhi kecepatan dan urutan
pemerolehan B2.
9. Model Monitor
Monitor adalah proses kontruksi dalam
berbahasa.
Model monitor mempunyai lima hipotesis:
Hipotesis Pemerolehan-Pembelajaran
Hipotesis Urutan alamiah
Hipotesis Monitor
Hipotesis Masukan
Hipotesis Saringan Efektif
10. Hipotesis Pemerolehan-Pembelajaran
Pengetahuan yang diperoleh digunakan untuk memulai
pengucapan dan pemahaman, sedangkan pengetahuan yang
dipelajari digunakan melalui monitor.
Hipotesis Urutan alamiah
Proses penguasaan B2 cenderung lebih dahulu menguasai
aspek tata bahasa daripada yg lainnya. Dalam berkomunikasi
pembelajar B2 akan menggunakan urutan waktu
Hipotesis Monitor
Monitor merupakan piranti yg digunakan pembelajar untuk
menyunting tampilan bahasanya berdasarkan pengetahuan
yang telah dipelajari dan memodifikasi ujaran yg dihasilkan
berdasarkan pengetahuan yang diperolehnya. Proses monitor
dpt berlangsung sebelum dan sesudah tuturan berlangsung.
11. Hipotesis Masukan
Hipotesis ini berprinsip bhw masukan terjadi pada proses
pemerolehan dan bukan pada pembelajar, dan pemerolehan
akan terjadi jika pembelajar memahami masukan bahasa
yang setingkat lebih tinggi dari tingkat pemahaman bahasa
si pembelajar saat itu (input+ 1), dan jika sebaliknya mereka
tdk akan terpicu untuk belajar, bahkan akan frustasi.
Kemampuan memproduksi tuturan terjadi secara langsung
(tdk lewat pembelajaran).
Hipotesis Saringan Efektif
Saringan efektif akan menentukan seberapa banyak
masukan yang dapat diserap oleh pembelajar.
Sikap terbuka akan membuat saringan/filter maksimal,
sehingga akan memaksimalkan hasil belajar B2.
Faktor yang menentukan penerimaan masukan antara
lain: motivasi, kepercayaan diri, dan tingkat kecemasan.
12. Model Kompetensi Variabel
Bahwa cara seseorang mempelajari bahasa
akan mencerminkan cara ybs menggunakan
bahasa yang dipelajarinya.
Produk penggunaan bahasa baik yang
direncanakan maupun spontan
13. Sejumlah Prinsip Model Kompetensi Variabel
Pembelajar menyimpan pengetahuan tungggal yg berisi
kaidah-kaidah bahasa antara (interlangue), yg akan aktif
secara otomatis saat dirangsang atau dikondisikan saat
berlatih menggunakan B2.
Diyakini bahwa pembelajar memiliki kemampuan untuk
menggunakan bahasa, baik wacana primer (yg tdk
direncanakan), wacana sekunder (yg direncanakan), serta
proses kognitif (membangun struktur konsepual pokok
kaidah-kaidah bahasa saat mengguanakan sasaran atau B2.
Perkembangan pemerolehan B2 terjadi akibat dari
pemerolehan kaidah2 baru dari B2 melalui keteribatan
pembelajar dgn berbagai tipe wacana serta pengaktifan
kaidah2 B2 yang sdh ada melalui praktik berbahasa.
14. Hipotesis Universal
Anak akan menemukan kaidah-kidah bahasa dgn
bentuk yg universal, yakni gramatika inti.
Terdapat kesemestaan bahasa yg menentukan B2:
Kesemestaan bahasa membantu mengatasi hambatan
dlm bahasa antara (interlangue)
Pembelajar akan merasa lebih mudah memperoleh pola-
pola bhs yg sesuai dgn kesemestaan bahasa
dibandingkan dgn yg tidak, dan hal itu akan
dikuasainya terlebih dahulu.
Apabila B1 menerapkan kesemestaan bahasa maka B1
cenderung akan membantu perkembangan penguasaan
bahasa antara melalui transfer
15. Teori Neurofungsional
Adanya hubungan antara bahasa dengan
anatomi saraf: kanan (wernick) dan kiri
(broca).
Wernick berkaitan dengan proses
menyeluruh dan untuk merekam dan
memproses ujaran yang berpola serta
pengendali menyimak dan membaca
(reseptif) .
16. Broca penggunaan bahasa secara kreatif
yang meliputi pemrosesan seacara sintaktik
dan semantik serta pengendali berbicara
dan menulis (produktif).
Pemerolehan B2 dapat diterangkan menurut
fungsi saraf dengan memperhatikan dua hal:
Fungsi saraf yang akan digunakan untuk
berkomunikasi
Tingkatan sistem syaraf yang akan dilibatkan.