SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
TATABAHASA UNIVERSAL DAN
PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
Diserahkan sebagai Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Pengembangan Hasil
Kajian Linguistik-Mikro untuk Ilmu Keguruan Bahasa
Oleh:
RIA AGUSTINA
NIM. 23326021
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ermanto, S. Pd., M.Hum.
JURUSAN ILMU KEGURUAN BAHASA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
 Tatabahasa universal disebut juga dengan tatabahasa umum
yang berasal dari istilah bahasa Inggris “Universal
Grammar”.
 Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Avram Noam
Chomsky (lahir di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika
Serikat, 7 Desember 1928) yang merupakan seorang
profesor linguistik dari Institut Teknologi Massachusetts.
 Tatabahasa universal berasal dari Tatabahasa Natural
(Natural Grammar) yaitu tatabahasa awal manusia dan
kemunculannya dalam bahasa-bahasa manusia adalah secara
natural iaitu dalam suatu kesinambungan waktu dan tempat
berlakunya berbagai konteks interaksi-interaksi sosial yang
melibatkan budaya suatu komunitas linguistiK.
TATABAHASA UNIVERSAL
1. Tatabahasa semesta model Chomsky yang merumuskan bahwa semua bahasa
yang alami pasti berisi tatabahasa kesemestaan formal dan substantive.
Kesemestaan formal berkaitan dengan wujud dan bentuk grammar pada
semua bahasa, sedangkan kesemestaan substantif berhubungan dengan isi
aturan, misalnya kategori sintaktik atau ciri pembeda fonologi.
2. Tatabahasa semestaan model Greenberg membagi bahasa di dunia menjadi
tiga tipe urutan frasa semesta (universal word order), yaitu: 1) verb + subject +
object (VSO), 2) subject + verb + object (SVO), 3) subject + object + verb (SOV).
Selanjutnya, masing-masing tipe menghasilkan 15 buah formulasi urutan frasa
semesta, antara lain sebagai berikut: (1) bahasa yang urutan VSO-nya dominan
selalu mempunyai preposisi; (2) sebaliknya bahasa dengan urutan frasa SOV
biasanya berpostposisi; dan (3) bahasa yang SOV-nya dominan dan genitif
mengikuti nomina, maka adjektivanya pun mengikuti nomina, dan seterusnya.
3. Tatabahasa semestaan model Hawkins yang menyatakan bahwa bahasa-
bahasa di dunia dapat diformulasikan menjadi 24 tipe untuk masing-masing
bahasa berdasarkan urutan kata. Selanjutnya, tipe bahasa itu sebetulnya
terdiri dari sekumpulan subtype dan kategori V, S, dan O yang digunakan
untuk menggolongkan tipe-tipe itu menurut preposisi dan postposisi.
Model-model tatabahasa universal
 Chomsky berpendapat bahwa pemerolehan bahasa pertama
sangat didukung oleh adanya LAD (Language Acquisition Device)
atau sering disebut dengan alat pemerolehan bahasa. Menurutnya,
sejak lahir anak sudah memiliki LAD, sehingga memungkinkan
baginya untuk memperoleh bahasa pertama. Oleh sebab itu,
menurutnya, banyak tata bahasa pertama yang tidak perlu
dipelajari secara sadar dan khusus
 Menurut Noam Chomsky bahwa bahasa sudah ada di dalam diri
anak. Pada saat sesorang lahir, dia telah memiliki seperangkat
kemampuan berbahasa yang disebut “Tata Bahasa Umum” atau
“Universal Grammar”. Teori ini mengatakan bahwa meskipun
pengetahuan yang di dalam anak tidak mendapatkan banyak
rangsangan. Anak tetap akan tetap dapat memperlajarinya. Anak
tidak sekedar meniru bahasa yang dia dengarkan, tapi ia juga
mampu menarik kesimpulan dari pola yang ada. Hal ini kerena
anak memiliki system bahasa yang disebut Perangkat Penguasaan
Bahasa. (Yahya, 2020)
LAD (Language Acquisition Device)
 Setiap teori tentang pembelajaran dan pengajaran bahasa
kedua atau bahasa asing biasanya akan mengacu pada
konsep Universal Grammar berdasarkan pendekatan pakar
linguistik yang ditemukan oleh Noam Chomsky. Pemikiran
ini didasarkan pada asumsi bahwa seorang anak dapat
memperoleh bahasa ibunya, karena pengetahuan
bawaannya. Universal Grammar diterapkan untuk
menjelaskan proses belajar bahasa pertama dan kemudian
dikembangkan sehubungan dengan teori-teori lain
sehingga menjadi pendekatan baru untuk mempelajari
bahasa kedua. (Tamphu dkk., 2022)
TEORI TATABAHASA UNIVERSAL DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
Chomsky menguraikan pendapatnya bahwa
ungkapan khusus “pemerolehan” hanya dapat
dipakai untuk bahasa pertama karena hal tersebut
bersifat alamiah yang sudah dibawa manusia sejak
lahir. Sedangkan bahasa kedua akan diperoleh oleh
manusia ketika ia mutlak telah memahami dan
menguasai bahasa pertama dan tengah menjalani
proses mengembangkan keterampilan bahasa
keduanya.
PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
 Pemerolehan bahasa mengacu pada kemampuan linguistic yang
telah diinternalisasikan secara alami atau tanpa disadari dan
memusatkan pada bentuk-bentuk linguistic (kata-kata). Sedangkan
pembelajaran bahasa memiliki pengertian yang sebaliknya,
dilakukan dengan sadar dan merupakan hasil situasi belajar formal.
 Konteks pemerolehan bersifat alami, sedangkan pembelajaran
mengacu pada kondisi formal dengan konteks yang terprogram.
 Biasanya seseorang yang belajar bahasa disebabkan motivasi
prestasi, sedangkan memperoleh bahasa biasanya karena motivasi
komunikasi.
 Belajar bahasa ditekankan untuk menguasai kaidah, sementara
perolehan bahasa untuk menguasai ketrampilan berkomunikasi
Menurut Stephen D. Krashen:
Pengertian pemerolehan bahasa (language acquisition)
berbeda dengan pembelajaran bahasa (language learning)
 Anak menguasai bahasa pertamanya disebut pemerolehan
sedangkan pemerolehan bahasa kedua yang dilakukan oleh
orang dewasa disebut pembelajaran.
 Anak-anak maupun orang dewasa dalam proses penguasaan
bahasa bisa disebut dengan istilah pemerolahan apabila
proses tersebut terjadi dalam lingkungan yang natural.
Sedangkan untuk orang dewasa yang mengguasai bahasa
kedua dalam lingkungan yang formal/ tidak natural dan
terjadi dengan cara disengaja atau dalam lingkungan yang
disesain secara khusus untuk beajara bahasa itu dinamakan
pembelajaran
Pandangan para ahli terkait istilah
pemerolehan dan pembelajaran bahasa
1. Teori behaviorisme
Menurut Skinner, proses pembelajaran bahasa kedua selaras
dengan Teori Behaviorisme yaitu bahasa adalah seperangkat
kebiasaan, dan kebiasaan itu bisa tercapai dengan sempurna,
bila telah melalui latihan berkali-kali dan berulang-ulang. Sebab
Latihan (drill) merupakan bagian yang sangat penting dan tak
terpisahkan dalam pemerolehan dan penguasaan bahasa
kedua, dan bahasa-bahasa selanjutnya.
2. Teori kognitivisme:
a. Teori nativisme (mentalis)
b. Teori kesemestaan kognitif
c. Teori linguistik
Teori pembelajaran bahasa kedua
1. Teori nativisme (mentalis) yang diprakarsai oleh seorang tokoh
psikologi kognitif bernama Noam Chomsky. Asumsi yang ditawarkan
oleh Chomsky itu antara lain:
1) Manusia sejak lahir telah memiliki kemampuan berbahasa yang
bersifat bawaan (innate).
2) Untuk membuat anak agar mampu berbahasa, anak membuat
hipotesis dengan struktur bahasa. Dalam hal ini anak manusia sejak
lahir telah di bekali alat pemerolehan bahasa (LAD; Languange
Acquisition Device).
3) Hipotesis tentang struktur bahasa yang dibuat oleh anak terjadi di
ambang sadar (sub-consiousness) dan akan diuji dalam pemakaian
bahasa yang secara terus menerus akan dicocokan dengan masukan
lingistik baru yang diperoleh dari lingkungannya.
4) Chomksy juga menyatakan bahwa belajar bahasa bukan sekedar
tanggapan terhadap rangsangan dari luar dalam proses
pembentukan kebiasaan melainkan sebuah proses kkreatif yang
rasional dan kognitif.
Teori Kognitivisme…. (lanjutan)
2. Teori kesemestaan kognitif yang diperkenalkan oleh Piaget dan telah
digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan proses-proses
pemerolehan bahasa kanak-kanak. Teori perkembangan kognitif pada
kanak-kanak tersebut terdiri dari tiga periode:
1) Motor- indrawi (sensory motor) 0-1,5 tahun, kanak-kanak
mengembangkan pola-pola aksi dengan cara bereaksi terhadap
alam sekitarnya. Pola pola inilah yang kemudian diatur menjadi
struktur- struktur akal (mental). Berdasarkan struktur-strutur akal
ini kanak-kanak mulai membangun satu dunia bendabenda yang
kekal yang lazim disebut kekekalan benda.
2) Praoperasional 2-7 tahun, terdiri dari yang terdiri dari dua tahap:
representasi/intuisi sederhana dan representasi/intuisi terartikulasi.
3) Operasional terdiri dari : operasional konkrit dan operasional
formal.
Teori Kognitivisme…. (lanjutan)
3. Teori linguistik Stephen Krashen. Krashen melahirkan lima hipotesis,
hipotesis ini diterbitkan pertama kali olehnya pada tahun 1980an.
1) Hipothesis Pemerolehan – Pembelajaran, mengacu kepada bagaimana
bahasa kedua sebagai sebuah sistem yang deperoleh atau dipelajari,
2) Hipotesis pemantauan (Monitor Hypothesis), setiap manusia dalam proses
internal bahasa memiliki monitor yang berfungsi sebagai editing serta
pengoreksi.
3) Hipotesis Alamiah (Natural Hypothesis Order), menyatakan bahwa
struktur bahasa diperoleh dengan urutan ilmiah yang dapat diperkirakan,
beberapa struktur tertentu cenderung muncul lebih awal dari struktur
yang lain dalam pemerolehan bahasa.
4) Hipotesis Masukan (Input Hypothesis), menjelaskan bahwa pembelajaran
bahasa kedua dinggap akan terjadi jika siswa yang mendapatkan
informasi/ pengetahuan setingkat lebih tinggi dari pada yang telah
dikuasainya. Dengan kata lain pelajar harus mendapatkan setingkat hal
baru yang belum diketahui nya.
5) Hipotesis Efektif Filter (Effective Filter Hypothesis),menjelaskan, baahwa
setiap manusia memiliki saringan efektif atau yang biasa disebut dengan
(Effective Filter).
Teori Kognitivisme…. (lanjutan)
1. Fonologi, yaitu ilmu tentang perbendaharaan fonem sebuah bahasa dan
distribusinya. Hal-hal yang dibahas dalam fonologi antara lain: 1) bunyi suara, 2)
fonetik dan fonemik, 3) alat ucap, 4) pita suara, 5) vokal, 6) konsonan, 7) perubahan
fonem, dan 8) intonasi.
2. Morfologi, yaitu cabang linguistic yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa
sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta
pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata atau
dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk beluk bentuk
kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu baik fungsi gramatikal
maupun fungsi semantik.
3. Sintaksis, Istilah sintaksis diambil dari bahasa Belanda, Syintaxis. Dalam bahasa
Inggris digunakan istilah Syintax, yaitu cabang linguistik yang mengkaji seluk beluk
kalimat, klausa, dan frase. Sintaksis adalah penguasaan atas suatu bahasa mencakup
kemampuan untuk memahami frase atau kalimat yang bersal dari kata. Sintaksis juga
merupakan bagian dari subsistem tata bahasa, sintaksis menelaah struktur satuan
bahasa yang lebih besar dari kata mulai dari frase hingga kalimat.
4. Semantik, Kata semantik berasal dari bahasa Yunani sema yang berarti kata benda
yang berarti tanda atau lambang, kata kerjanya adalah semaino yang berarti
menandai atau melambangkan. Yang dimaksud dengan tanda atau lambang disini
sebagai padanan kata sema itu adalah tanda linguistic seperti (1) komponen yang
mengartikan, yang berwujud bentuk-bentuk bunyi bahasa, dan (2) komponen yang
diartikan atau makna dari komponen yang pertama
Tahapan pembelajaran bahasa kedua
 Faktor lingkungan
Ketika seseorang sudah menguasai bahasa ibu, bukan suatu hal
yang tidak mungkin apabila seorang anak memperoleh bahasa
kedua untuk dikuasai olehnya, terlebih apabila ia berada di
lingkungan yang biasa menggunakan bahasa lebih dari satu
bahasa atau multilingual.(Salsabila dkk., 2023)
Faktor eksternal yang sangat mempengaruhi
pembelajaran bahasa kedua
 Kusuma, A. B. (2018). Pemerolehan Bahasa Pertama Sebagai Dasar Pembelajaran Bahasa
Kedua (Kajian Psikolinguistik). Al-Manar, 5(2). https://doi.org/10.36668/jal.v5i2.10
 Nurlaila. (2020). Konsep Pemerolehan Bahasa dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran
Bahasa. Jurnal Studi Pendidikan, 12(1), 47–64.
 Poedjosoedarmo, S. (2005). Teori Tatabahasa Universal. Kajian Linguistik dan Sastra.
 Salim, M. S., & Setiyadi, A. C. (2013). Pemerolehan Bahasa Kedua Menurut Stephen
Krashen. At-Ta’dib, 8(2). https://doi.org/10.21111/at-tadib.v8i2.504
 Salsabila, H. Z., Krisnawati, E., & Ratnasari, D. (2023). Pemerolehan Bahasa Kedua (Bahasa
Indonesia) Youtuber Asal Jepang. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 16(2),
333. https://doi.org/10.30651/st.v16i2.18653
 Samah, A. J. bin A. (2009). Semantik SemulaJadi Tatabahasa Natural: Suatu Alternatif
kepada Teori Universal Grammar oleh N. Chomsky. SOUTHEAST ASIA: A Multidisciplinary
Journal, 9, 5–33.
 Syamsiyah, D. (2017). Analisis Deskriptif Teori Pemerolehan Bahasa Kedua. Jurnal
Komunikasi dan Pendidikan Islam, 6(2), 282.
 Tamphu, S., Santoso, A., & Taufiqurrahman, F. (2022). Universal Grammar dalam
Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa Kedua. Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra
Indonesia, 11(3), 294–303.
 Yahya, Y. (2020). Perkembangan Bahasa Anak Menurut Noam Chomsky dan Eric
Lenneberg. Institut Agama Islam Negeri Palangk Raya, 1–113.
Daftar Pustaka
THANK YOU

More Related Content

Similar to PERTEMUAN 9.pptx

Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori PsikolinguistikKelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori PsikolinguistikRicky Subagya
 
teori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asingteori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asingOktari Aneliya
 
Bahasa arab
Bahasa arabBahasa arab
Bahasa arabCik BaCo
 
Tranformatif generatif
Tranformatif generatifTranformatif generatif
Tranformatif generatifNadwah Khalid
 
Teori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertamaTeori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertamaPhyne Phain
 
Sri ramelda
Sri rameldaSri ramelda
Sri rameldaMeil Da
 
Kajian bahasa indonesia sd i
Kajian bahasa indonesia sd iKajian bahasa indonesia sd i
Kajian bahasa indonesia sd iSyarif Rusydi
 
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerPsikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerAjengIlla
 
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20kedua
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20keduaPlugin pemerolehan%20 bahasa%20kedua
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20keduaenndatop
 
Peta Konsep Studi Pemerolehan Bahasa
Peta Konsep Studi Pemerolehan BahasaPeta Konsep Studi Pemerolehan Bahasa
Peta Konsep Studi Pemerolehan Bahasaamdhown
 
Konsep dasar psikolinguistik
Konsep dasar psikolinguistikKonsep dasar psikolinguistik
Konsep dasar psikolinguistiksashiera armhie
 
Powerpoint Kelompok 2 Bahasa Indonesia.pptx
Powerpoint Kelompok 2 Bahasa Indonesia.pptxPowerpoint Kelompok 2 Bahasa Indonesia.pptx
Powerpoint Kelompok 2 Bahasa Indonesia.pptxKiddingBlueding
 
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية amdhown
 
Tokoh dan Aliran Linguistik
Tokoh dan Aliran LinguistikTokoh dan Aliran Linguistik
Tokoh dan Aliran LinguistikNor Idayu
 

Similar to PERTEMUAN 9.pptx (20)

Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori PsikolinguistikKelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
 
teori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asingteori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asing
 
Bahasa arab
Bahasa arabBahasa arab
Bahasa arab
 
Makalah Pemerolehan Bahasa Anak
Makalah Pemerolehan Bahasa AnakMakalah Pemerolehan Bahasa Anak
Makalah Pemerolehan Bahasa Anak
 
hakikat bahasa
hakikat bahasahakikat bahasa
hakikat bahasa
 
Tranformatif generatif
Tranformatif generatifTranformatif generatif
Tranformatif generatif
 
Teori belajar bahasa
Teori belajar bahasaTeori belajar bahasa
Teori belajar bahasa
 
Teori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertamaTeori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertama
 
Sri ramelda
Sri rameldaSri ramelda
Sri ramelda
 
Kajian bahasa indonesia sd i
Kajian bahasa indonesia sd iKajian bahasa indonesia sd i
Kajian bahasa indonesia sd i
 
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerPsikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
 
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20kedua
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20keduaPlugin pemerolehan%20 bahasa%20kedua
Plugin pemerolehan%20 bahasa%20kedua
 
teori-behaviour
teori-behaviourteori-behaviour
teori-behaviour
 
Teori psikolinguistik
Teori psikolinguistikTeori psikolinguistik
Teori psikolinguistik
 
Peta Konsep Studi Pemerolehan Bahasa
Peta Konsep Studi Pemerolehan BahasaPeta Konsep Studi Pemerolehan Bahasa
Peta Konsep Studi Pemerolehan Bahasa
 
Konsep dasar psikolinguistik
Konsep dasar psikolinguistikKonsep dasar psikolinguistik
Konsep dasar psikolinguistik
 
Powerpoint Kelompok 2 Bahasa Indonesia.pptx
Powerpoint Kelompok 2 Bahasa Indonesia.pptxPowerpoint Kelompok 2 Bahasa Indonesia.pptx
Powerpoint Kelompok 2 Bahasa Indonesia.pptx
 
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
 
Tokoh dan Aliran Linguistik
Tokoh dan Aliran LinguistikTokoh dan Aliran Linguistik
Tokoh dan Aliran Linguistik
 
Tay06
Tay06Tay06
Tay06
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 

PERTEMUAN 9.pptx

  • 1. TATABAHASA UNIVERSAL DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA Diserahkan sebagai Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Pengembangan Hasil Kajian Linguistik-Mikro untuk Ilmu Keguruan Bahasa Oleh: RIA AGUSTINA NIM. 23326021 Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ermanto, S. Pd., M.Hum. JURUSAN ILMU KEGURUAN BAHASA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2023
  • 2.  Tatabahasa universal disebut juga dengan tatabahasa umum yang berasal dari istilah bahasa Inggris “Universal Grammar”.  Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Avram Noam Chomsky (lahir di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, 7 Desember 1928) yang merupakan seorang profesor linguistik dari Institut Teknologi Massachusetts.  Tatabahasa universal berasal dari Tatabahasa Natural (Natural Grammar) yaitu tatabahasa awal manusia dan kemunculannya dalam bahasa-bahasa manusia adalah secara natural iaitu dalam suatu kesinambungan waktu dan tempat berlakunya berbagai konteks interaksi-interaksi sosial yang melibatkan budaya suatu komunitas linguistiK. TATABAHASA UNIVERSAL
  • 3. 1. Tatabahasa semesta model Chomsky yang merumuskan bahwa semua bahasa yang alami pasti berisi tatabahasa kesemestaan formal dan substantive. Kesemestaan formal berkaitan dengan wujud dan bentuk grammar pada semua bahasa, sedangkan kesemestaan substantif berhubungan dengan isi aturan, misalnya kategori sintaktik atau ciri pembeda fonologi. 2. Tatabahasa semestaan model Greenberg membagi bahasa di dunia menjadi tiga tipe urutan frasa semesta (universal word order), yaitu: 1) verb + subject + object (VSO), 2) subject + verb + object (SVO), 3) subject + object + verb (SOV). Selanjutnya, masing-masing tipe menghasilkan 15 buah formulasi urutan frasa semesta, antara lain sebagai berikut: (1) bahasa yang urutan VSO-nya dominan selalu mempunyai preposisi; (2) sebaliknya bahasa dengan urutan frasa SOV biasanya berpostposisi; dan (3) bahasa yang SOV-nya dominan dan genitif mengikuti nomina, maka adjektivanya pun mengikuti nomina, dan seterusnya. 3. Tatabahasa semestaan model Hawkins yang menyatakan bahwa bahasa- bahasa di dunia dapat diformulasikan menjadi 24 tipe untuk masing-masing bahasa berdasarkan urutan kata. Selanjutnya, tipe bahasa itu sebetulnya terdiri dari sekumpulan subtype dan kategori V, S, dan O yang digunakan untuk menggolongkan tipe-tipe itu menurut preposisi dan postposisi. Model-model tatabahasa universal
  • 4.  Chomsky berpendapat bahwa pemerolehan bahasa pertama sangat didukung oleh adanya LAD (Language Acquisition Device) atau sering disebut dengan alat pemerolehan bahasa. Menurutnya, sejak lahir anak sudah memiliki LAD, sehingga memungkinkan baginya untuk memperoleh bahasa pertama. Oleh sebab itu, menurutnya, banyak tata bahasa pertama yang tidak perlu dipelajari secara sadar dan khusus  Menurut Noam Chomsky bahwa bahasa sudah ada di dalam diri anak. Pada saat sesorang lahir, dia telah memiliki seperangkat kemampuan berbahasa yang disebut “Tata Bahasa Umum” atau “Universal Grammar”. Teori ini mengatakan bahwa meskipun pengetahuan yang di dalam anak tidak mendapatkan banyak rangsangan. Anak tetap akan tetap dapat memperlajarinya. Anak tidak sekedar meniru bahasa yang dia dengarkan, tapi ia juga mampu menarik kesimpulan dari pola yang ada. Hal ini kerena anak memiliki system bahasa yang disebut Perangkat Penguasaan Bahasa. (Yahya, 2020) LAD (Language Acquisition Device)
  • 5.  Setiap teori tentang pembelajaran dan pengajaran bahasa kedua atau bahasa asing biasanya akan mengacu pada konsep Universal Grammar berdasarkan pendekatan pakar linguistik yang ditemukan oleh Noam Chomsky. Pemikiran ini didasarkan pada asumsi bahwa seorang anak dapat memperoleh bahasa ibunya, karena pengetahuan bawaannya. Universal Grammar diterapkan untuk menjelaskan proses belajar bahasa pertama dan kemudian dikembangkan sehubungan dengan teori-teori lain sehingga menjadi pendekatan baru untuk mempelajari bahasa kedua. (Tamphu dkk., 2022) TEORI TATABAHASA UNIVERSAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
  • 6. Chomsky menguraikan pendapatnya bahwa ungkapan khusus “pemerolehan” hanya dapat dipakai untuk bahasa pertama karena hal tersebut bersifat alamiah yang sudah dibawa manusia sejak lahir. Sedangkan bahasa kedua akan diperoleh oleh manusia ketika ia mutlak telah memahami dan menguasai bahasa pertama dan tengah menjalani proses mengembangkan keterampilan bahasa keduanya. PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
  • 7.  Pemerolehan bahasa mengacu pada kemampuan linguistic yang telah diinternalisasikan secara alami atau tanpa disadari dan memusatkan pada bentuk-bentuk linguistic (kata-kata). Sedangkan pembelajaran bahasa memiliki pengertian yang sebaliknya, dilakukan dengan sadar dan merupakan hasil situasi belajar formal.  Konteks pemerolehan bersifat alami, sedangkan pembelajaran mengacu pada kondisi formal dengan konteks yang terprogram.  Biasanya seseorang yang belajar bahasa disebabkan motivasi prestasi, sedangkan memperoleh bahasa biasanya karena motivasi komunikasi.  Belajar bahasa ditekankan untuk menguasai kaidah, sementara perolehan bahasa untuk menguasai ketrampilan berkomunikasi Menurut Stephen D. Krashen: Pengertian pemerolehan bahasa (language acquisition) berbeda dengan pembelajaran bahasa (language learning)
  • 8.  Anak menguasai bahasa pertamanya disebut pemerolehan sedangkan pemerolehan bahasa kedua yang dilakukan oleh orang dewasa disebut pembelajaran.  Anak-anak maupun orang dewasa dalam proses penguasaan bahasa bisa disebut dengan istilah pemerolahan apabila proses tersebut terjadi dalam lingkungan yang natural. Sedangkan untuk orang dewasa yang mengguasai bahasa kedua dalam lingkungan yang formal/ tidak natural dan terjadi dengan cara disengaja atau dalam lingkungan yang disesain secara khusus untuk beajara bahasa itu dinamakan pembelajaran Pandangan para ahli terkait istilah pemerolehan dan pembelajaran bahasa
  • 9. 1. Teori behaviorisme Menurut Skinner, proses pembelajaran bahasa kedua selaras dengan Teori Behaviorisme yaitu bahasa adalah seperangkat kebiasaan, dan kebiasaan itu bisa tercapai dengan sempurna, bila telah melalui latihan berkali-kali dan berulang-ulang. Sebab Latihan (drill) merupakan bagian yang sangat penting dan tak terpisahkan dalam pemerolehan dan penguasaan bahasa kedua, dan bahasa-bahasa selanjutnya. 2. Teori kognitivisme: a. Teori nativisme (mentalis) b. Teori kesemestaan kognitif c. Teori linguistik Teori pembelajaran bahasa kedua
  • 10. 1. Teori nativisme (mentalis) yang diprakarsai oleh seorang tokoh psikologi kognitif bernama Noam Chomsky. Asumsi yang ditawarkan oleh Chomsky itu antara lain: 1) Manusia sejak lahir telah memiliki kemampuan berbahasa yang bersifat bawaan (innate). 2) Untuk membuat anak agar mampu berbahasa, anak membuat hipotesis dengan struktur bahasa. Dalam hal ini anak manusia sejak lahir telah di bekali alat pemerolehan bahasa (LAD; Languange Acquisition Device). 3) Hipotesis tentang struktur bahasa yang dibuat oleh anak terjadi di ambang sadar (sub-consiousness) dan akan diuji dalam pemakaian bahasa yang secara terus menerus akan dicocokan dengan masukan lingistik baru yang diperoleh dari lingkungannya. 4) Chomksy juga menyatakan bahwa belajar bahasa bukan sekedar tanggapan terhadap rangsangan dari luar dalam proses pembentukan kebiasaan melainkan sebuah proses kkreatif yang rasional dan kognitif. Teori Kognitivisme…. (lanjutan)
  • 11. 2. Teori kesemestaan kognitif yang diperkenalkan oleh Piaget dan telah digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan proses-proses pemerolehan bahasa kanak-kanak. Teori perkembangan kognitif pada kanak-kanak tersebut terdiri dari tiga periode: 1) Motor- indrawi (sensory motor) 0-1,5 tahun, kanak-kanak mengembangkan pola-pola aksi dengan cara bereaksi terhadap alam sekitarnya. Pola pola inilah yang kemudian diatur menjadi struktur- struktur akal (mental). Berdasarkan struktur-strutur akal ini kanak-kanak mulai membangun satu dunia bendabenda yang kekal yang lazim disebut kekekalan benda. 2) Praoperasional 2-7 tahun, terdiri dari yang terdiri dari dua tahap: representasi/intuisi sederhana dan representasi/intuisi terartikulasi. 3) Operasional terdiri dari : operasional konkrit dan operasional formal. Teori Kognitivisme…. (lanjutan)
  • 12. 3. Teori linguistik Stephen Krashen. Krashen melahirkan lima hipotesis, hipotesis ini diterbitkan pertama kali olehnya pada tahun 1980an. 1) Hipothesis Pemerolehan – Pembelajaran, mengacu kepada bagaimana bahasa kedua sebagai sebuah sistem yang deperoleh atau dipelajari, 2) Hipotesis pemantauan (Monitor Hypothesis), setiap manusia dalam proses internal bahasa memiliki monitor yang berfungsi sebagai editing serta pengoreksi. 3) Hipotesis Alamiah (Natural Hypothesis Order), menyatakan bahwa struktur bahasa diperoleh dengan urutan ilmiah yang dapat diperkirakan, beberapa struktur tertentu cenderung muncul lebih awal dari struktur yang lain dalam pemerolehan bahasa. 4) Hipotesis Masukan (Input Hypothesis), menjelaskan bahwa pembelajaran bahasa kedua dinggap akan terjadi jika siswa yang mendapatkan informasi/ pengetahuan setingkat lebih tinggi dari pada yang telah dikuasainya. Dengan kata lain pelajar harus mendapatkan setingkat hal baru yang belum diketahui nya. 5) Hipotesis Efektif Filter (Effective Filter Hypothesis),menjelaskan, baahwa setiap manusia memiliki saringan efektif atau yang biasa disebut dengan (Effective Filter). Teori Kognitivisme…. (lanjutan)
  • 13. 1. Fonologi, yaitu ilmu tentang perbendaharaan fonem sebuah bahasa dan distribusinya. Hal-hal yang dibahas dalam fonologi antara lain: 1) bunyi suara, 2) fonetik dan fonemik, 3) alat ucap, 4) pita suara, 5) vokal, 6) konsonan, 7) perubahan fonem, dan 8) intonasi. 2. Morfologi, yaitu cabang linguistic yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu baik fungsi gramatikal maupun fungsi semantik. 3. Sintaksis, Istilah sintaksis diambil dari bahasa Belanda, Syintaxis. Dalam bahasa Inggris digunakan istilah Syintax, yaitu cabang linguistik yang mengkaji seluk beluk kalimat, klausa, dan frase. Sintaksis adalah penguasaan atas suatu bahasa mencakup kemampuan untuk memahami frase atau kalimat yang bersal dari kata. Sintaksis juga merupakan bagian dari subsistem tata bahasa, sintaksis menelaah struktur satuan bahasa yang lebih besar dari kata mulai dari frase hingga kalimat. 4. Semantik, Kata semantik berasal dari bahasa Yunani sema yang berarti kata benda yang berarti tanda atau lambang, kata kerjanya adalah semaino yang berarti menandai atau melambangkan. Yang dimaksud dengan tanda atau lambang disini sebagai padanan kata sema itu adalah tanda linguistic seperti (1) komponen yang mengartikan, yang berwujud bentuk-bentuk bunyi bahasa, dan (2) komponen yang diartikan atau makna dari komponen yang pertama Tahapan pembelajaran bahasa kedua
  • 14.  Faktor lingkungan Ketika seseorang sudah menguasai bahasa ibu, bukan suatu hal yang tidak mungkin apabila seorang anak memperoleh bahasa kedua untuk dikuasai olehnya, terlebih apabila ia berada di lingkungan yang biasa menggunakan bahasa lebih dari satu bahasa atau multilingual.(Salsabila dkk., 2023) Faktor eksternal yang sangat mempengaruhi pembelajaran bahasa kedua
  • 15.  Kusuma, A. B. (2018). Pemerolehan Bahasa Pertama Sebagai Dasar Pembelajaran Bahasa Kedua (Kajian Psikolinguistik). Al-Manar, 5(2). https://doi.org/10.36668/jal.v5i2.10  Nurlaila. (2020). Konsep Pemerolehan Bahasa dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa. Jurnal Studi Pendidikan, 12(1), 47–64.  Poedjosoedarmo, S. (2005). Teori Tatabahasa Universal. Kajian Linguistik dan Sastra.  Salim, M. S., & Setiyadi, A. C. (2013). Pemerolehan Bahasa Kedua Menurut Stephen Krashen. At-Ta’dib, 8(2). https://doi.org/10.21111/at-tadib.v8i2.504  Salsabila, H. Z., Krisnawati, E., & Ratnasari, D. (2023). Pemerolehan Bahasa Kedua (Bahasa Indonesia) Youtuber Asal Jepang. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 16(2), 333. https://doi.org/10.30651/st.v16i2.18653  Samah, A. J. bin A. (2009). Semantik SemulaJadi Tatabahasa Natural: Suatu Alternatif kepada Teori Universal Grammar oleh N. Chomsky. SOUTHEAST ASIA: A Multidisciplinary Journal, 9, 5–33.  Syamsiyah, D. (2017). Analisis Deskriptif Teori Pemerolehan Bahasa Kedua. Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, 6(2), 282.  Tamphu, S., Santoso, A., & Taufiqurrahman, F. (2022). Universal Grammar dalam Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa Kedua. Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia, 11(3), 294–303.  Yahya, Y. (2020). Perkembangan Bahasa Anak Menurut Noam Chomsky dan Eric Lenneberg. Institut Agama Islam Negeri Palangk Raya, 1–113. Daftar Pustaka