SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PENGERTIAN DASAR 
PSIKOLINGUISTIK 
Oleh : 
1. ATMI PAININGSIH, S.Pd 
2. MARIA G. BANON FITRI J, S.Pd 
PROGRAM PASCA SARJANA 
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA 
UNIVERSITAS BENGKULU 
2014
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkah 
serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang 
berjudul “Konsep Dasar Psikolinguistik“. Makalah ini berisikan tentang pengertian, 
penjelasan serta pemaparan tentang judul diatas. Dalam penyusunan makalah ini, kami 
mendapat banyak kesulitan karena kurangya sumber referensi buku untuk penyusunan 
makalah ini, tetapi itu semua kami jadikan tantangan untuk dapat bertanggung jawab dalam 
mengerjakan tugas ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh 
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan 
demi kesempurnaan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah 
berperan serta membantu dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. 
2 
Bengkulu, 13 September 2014 
Penulis
DAFTAR ISI 
HALAMAN JUDUL 1 
KATA PENGANTAR 2 
DAFTAR ISI 3 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar belakang 4 
1.2 Rumusan masalah 4 
1.3 Tujuan 4 
BAB II PEMBAHASAN 
2.1 Sejarah Lahirnya Psikolinguistik 5 
2.2 Definisi Psikolinguistik 7 
2.3 Kodrat Bahasa 7 
2.4 Definisi Bahasa 8 
2.5 Komponen Bahasa 8 
2.6 Pragmatik 9 
BAB III PENUTUPAN 
3.1 Simpulan 10 
DAFTAR REFERENSI 11 
3
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1. LATAR BELAKANG 
Suatu disiplin ilmu biasanya mempunyai bidang-bidang bawahan (subdisiplin) atau cabang-cabang 
yang berkenaan dengan hubungan disiplin ilmu itu dengan masalah-masalah lain. 
Begitu juga dengan bahasa yang mempunyai hubungan erat dengan psikologis manusia. 
Bahasa merupakan karunia Tuhan untuk manusia supaya manusia dapat berinteraksi dengan 
sesamanya. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa bahasa adalah suatu sistem lambang 
(simbol) bunyi yang arbitrer yang disepakati untuk digunakan oleh para anggota kelompok 
masyarakat untuk mengidentifikasi diri, bekerja sama, atau berinteraksi, maka dalam hal ini 
bahasa juga mempunyai hubungan dengan jiwa manusia. Baik psikologi dan bahasa 
(linguistik), keduanya mempunyai kedekatan yang membantu dan melayani manusia supaya 
dapat menjalani hidup dengan baik dan mudah. Namun, dalam memahami suatu disiplin ilmu 
sebaiknya kita mendalami kajian terhadap disiplin ilmu tersebut. Psikolinguistik merupakan 
gabungan atau paduan dari disiplin ilmu psikologi dengan disiplin ilmu linguistik. Seseorang 
tidak dapat menjelaskan psikolinguistik dengan hanya mengira-ngira dari namanya saja. 
Tentunya, psikolinguistik tidak hanya membahas tingkatan bahasa yang dipengaruhi oleh 
perilaku seseorang, dalam suatu kajian disiplin ilmu, psikolinguistik membahas hubungan 
psikologis manusia dalam menggunakan bahasa. 
4 
1.2. RUMUSAN MASALAH 
 Apa dasar psikolinguistik itu? 
 Seperti apa Sejarah Psikolinguistik? 
 Apa Definisi Psikolinguistik? 
 Apa Kodrat Bahasa itu? 
 Apa Definisi Bahasa? 
 Apa itu Komponen Bahasa? 
 Apa itu Pragmatik? 
1.3. TUJUAN 
Tujuan akhir pembahasan ini adalah agar para pembaca maupun penulis mengetahui dan 
memahami mengenai dasar-dasar psikolinguistik itu sendiri. Dimana dasar psikolinguistik itu 
sendiri dibutuhkan untuk memahami pembahasan bab selanjutnya.
BAB II 
PEMBAHASAN 
Pengantar 
Bahasa merupakan suatu keterampilan yang luar biasa rumit. Pemakaian bahasa terasa 
lumrah. Namun, pemakaian bahasa merupakan cerminan dari kemampuan yang hanya 
manusialah yang dapat melakuaknnya. Dalam berbahasa terjadi aktivitas mental yang 
kemudian tertuang dalam wujud bahasa yang kita pakai. 
2.1 Sejarah Lahirnya Psikolinguistik 
Psikolinguistik adalah ilmu hibrida yakni ilmu yang merupakan gabungan antara dua ilmu: 
psikologi dan linguistik. Benih ilmu ini sebenarnya sudah tampak pada permulaan abad ke 20 
tatkala psikolog Jerman Wilhelm Wundt menyatakan bahwa bahasa dapat dijelaskan dengan 
dasar-dasar prinsip psikologis (Kess, 1992). Pada waktu itu bahasa mulai mengalami 
perubahan dari sifatnya yang estetik dan kultural ke suatu pendekatan yang “ilmiah”. 
Sementara itu, di benua Amerika kaitan antara bahasa dengan ilmu jiwa juga mulai tumbuh. 
Perkembangan ini dapat dibagi menjadi empat tahap (Kess, 1992): (1) tahap formatif, (2) 
tahap linguistik, (3) tahap kognitif, dan (4) tahap teori psikolinguistik, realita psikologis, dan 
ilmu kognitif. 
1. Tahap Formatif 
Pada pertengahan abad ke 20 John W. Gardner, seorang psikolog dari Carnegie Corporation, 
Amerika, mulai menggagas hibridasi (penggabungan) kedua ilmu ini. Ide ini kemudian 
dikembangkan oleh psikolog lain, John B. Carrol, yang pada tahun 1951 menyelenggarakan 
seminar di Universitas Cornell untuk merintis keterkaitan antara kedua disiplin ilmu ini. 
Pertemuan itu di lanjutkan pada tahun 1953 di Uniiversitas Indiana. Hasil pertemuan ini 
membuat gema yang begitu kuat di antara para ahli ilmu jiwa maupun ahli bahasa sehingga 
banyak penelitian yang kemudian dilakukan terarah pada kaitan antara kedua ilmu ini 
(Osgood dan Sebeok, 1954). Pada saat itulah istilah psycholinguistics pertama kali dipakai. 
Kelompok ini kemudian mendukung penelitian mengenai relativitas bahasa maupun universal 
bahasa. Pandangan tentang relativitas bahasa seperti dikemukakan oleh Benjamin Lee Whorf 
(1956) dan universal bahasa seperti dalam karya Greenberg (1963) merupakan karya-karya 
pertama dalam bidang psikolinguistik. 
2. Tahap Linguistik 
Perkembangan ilmu linguistik, yang semula berorientasi pada aliran behaviorisme dan 
kemudian beralih ke mentalisme (nativisme) pada tahun 1957 dengan diterbitkannya buku 
chomsky, sytactic structures, dan kritik tajam dari Chomsky terhadap teori behavioristik B.F. 
Skinner (Chomsky 1959) telah membuat psikolinguistik sebagai ilmu yang banyak diminati 
orang. Hal ini makin berkembang karena pandangan Chomsky tentang universal bahasa 
makin mengarah pada pemerolehan bahasa. 
Kesamaan dalam strategi ini didukung pula oleh berkembangnya ilmu neurolinguistik 
(Caplan 1987) dan biolinguistik (Lenneberg, 1967; Jenkins 2000). Studi dalam 
neurolinguistik menunjukkan bahwa manusia ditakdirkan memiliki otak yang berbeda dengan 
primate lain, baik dalam struktur maupun fungsinya. Dari segi biologi, manusia juga 
ditakdirkan memiliki struktur biologi yang berbeda dengan binatang. 
5
Biolinguistik, yang merupakan ilmu hibrida antara biologi dan linguistik, bergerak lebih luas 
karena ilmu ini merujuk pada pengetahuan kebahasaan manusia yakni pengetahuan seperti 
apa yang dimiliki manusia sehingga dia dapat berbahasa, dari mana datangnya pengetahuan 
itu sudah ada sejak manusia dilahirkan atau diperoleh dari lingkungan setelah manusia 
dilahirkan, pengetahuan yang kita miliki parameter apa yang kita pakai untuk mengolah dan 
mencerna input yang masuk pada kita, peran otak manusia yang membedakannya dengan 
otak binatang dan pemerolehan bahasa adalah unik untuk manusia (species specific) hanya 
manusialah yang dapat berbahasa. 
3. Tahap Kognitif 
Pada tahap ini psikolinguistik mulai mengarah pada peran kognisi dan landasan biologis 
manusia dalam pemerolehan bahasa. Pelopor seperti Chomsky mengatakan bahwa linguis itu 
sebenarnya adalah psikolog kognitif. Pemerolehan bahasa pada manusia bukanlah 
penguasaan komponen bahasa tanpa berlandaskan pada prinsip-prinsip kognitif. 
Pada tahap ini orang juga mulai berbicara tentang peran biologi pada bahasa karena mereka 
mulai merasa bahwa biologi merupakan landasan di mana bahasa itu tumbuh. Orang-orang 
seperti Chomsky dan Lenneberg mengatakan bahwa pertumbuhan bahasa seorang manusia 
itu terkait secara genetik dengan pertumbuhan biologinya. 
4. Tahap Teori Psikolinguistik 
Pada tahap akhir ini, psikologi tidak lagi berdiri sebagai ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu 
lain karena pemerolehan dan penggunaan bahasa manusia menyangkut banyak cabang ilmu 
pengetahuan yang lain. Psikologi tidak lagi terdiri dari psiko dan linguistik saja tetapi juga 
menyangkut ilmu-ilmu lain seperti neurologi, filsafat, primatologi dan genetika. 
Neurologi mempunyai peran yang sangat erat dengan bahasa karena kemampuan manusia 
berbahasa ternyata bukan karena lingkungan tetapi karena kodrat neurologis yang dibawanya 
sejak lahir. Tanpa otak dengan fungsi-fungsinya yang kita miliki seperti sekarang ini, 
mustahillah manusia dapat berbahasa. Ilmu filsafat juga kembali memegang peran karena 
pemerolehan pengetahuan merupakan masalah yang sudah dari jaman purba menjadi 
perdebatan diantara para filosof – apa pengetahuan itu dan bagaimana manusia memperoleh 
pengetahuan. Primatologi dan genetika mengkaji sampai seberapa jauh bahasa itu milik 
khusus manusia dan bagaimana genetika terkait dengan pertumbuhan bahasa. 
Dengan kata lain, psikolinguistik kini telah menjadi ilmu yang ditopang oleh ilmu-ilmu yang 
lain. 
2.2 Definisi Psikolinguistik 
Orang memberikan definisi yang berbeda-beda pada psikolinguistik meskipun pada esensinya 
sama. Aitcison (1998:1) mendefinisikannya sebagai suatu “studi tentang bahasa dan minda”. 
Harley (2001:1) menyebutnya sebagai suatu “studi tentang proses-proses mental dalam 
pemakaian bahasa”. Sementara itu, Clark dan Clark (1977: 4) menyatakan bahwa psikologi 
bahasa berkaitan dengan tiga hal utama: komprehensi, produksi, dan pemerolehan bahasa. 
Dari definisi-definisi ini dapatlah disimpulkan bahwa psikolinguistik adalah ilmu yang 
mempelajari proses-proses mental yang dilalui oleh manusia dalam rangka bahasa. 
Secara rinci psikolinguistik mempelajari empat topik utama: (a) komprehensi, yakni proses-proses 
mental yang dilalui oleh manusia sehingga mereka dapat menangkap apa yang 
dikatakan orang dan memahami apa yang dimaksud, (b) produksi, yakni proses-proses mental 
pada diri kita yang yang membuat kita dapat berujar seperti yang kita ujarkan, (c) landasan 
6
biologis serta neurologis yang membuat manusia bisa berbahasa, dan (d) pemerolehan 
bahasa, yakni bagaimana anak memperoleh bahasa mereka. 
2.3 Kodrat Bahasa 
Binatang dapat berkomunikasi satu sama lain dengan memakai “bahasa” mereka sendiri. 
Contohnya saja pada hewan kera, jika terjadi suatu bahaya yang mengancam mereka, kera-kera 
tersebut dapat berkomunikasi dengan kera yang lain dengan cara tertentu. Begitu pula 
dengan manusia, kita pun berkomunikasi dengan memakai bahasa kita. 
Meskipun di satu pihak ada beberapa persamaan, di pihak lain ada ciri-ciri khusus yang 
membedakan bahasa manusia dengan bahasa binatang. 
Pertama, bahasa manusia (mulai sekarang: bahasa) memiliki ketergantungan struktur 
(structure-dependence). Suatu rentetan kata dalam kalimat tidak membentuk rentetan yang 
acak tetapi satu bergantung pada yang lain. Urutan kata memang tampak linier tetapi satu 
kata dengan satu kata yang lain membentuk suatu struktur yang hierarkhis. 
Kedua, bahasa dan pemakai bahasa itu kreatif. Dari segi pemakai bahasa, dia kreatif karena 
dia memiliki kemampuan untuk memahami dan mengujarkan ujaran baru mana pun. Ujaran 
yang kita dengar kapan pun juga tidak pernah ada yang sama dengan ujaran yang kita dengar 
sebelumnya, meskipun topiknya sama. Namun demikian, kita dapat memahaminya. Begitu 
pula dalam belajar: kita tidak pernah mengeluarkan ujaran yang persis sama, kalau pun kita 
berbicara tentang hal yang sama. Sifat kreatif ini hanya ada pada manusia. 
Ketiga, bahasa dapat digunakan untuk mengungkapkan situasi atau peristiwa yang sudah 
lampau atau yang belum terjadi dan bahkan untuk sesuatu yang dibayang-bayangkan. 
Keempat, bahasa memiliki struktur ganda yang dinamakan struktur batin (deep structure) dan 
struktur lahir (surfsce structure). Dalam banyak hal kedua struktur ini memang menyatu 
sehingga tidak tampak adanya perbedaan. 
Kelima, bahasa itu diperoleh secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang lain. 
Keenam, hubungan antara kata dengan benda, perbuatan, atau keadaan yang dirujuknya itu 
arbitrer (arbitrary). 
Ketujuh, bahasa memiliki pola dualitas, artinya bunyi-bunyi itu sendiri sebenarnya tidak 
mempunyai makna dan baru bermakna setelah bunyi-bunyi itu kita gabungkan. 
Kedelapan, bahasa itu memiliki semantisitas, artinya bahwa begitu sebuah nama diberikan 
maka nama itu akan selalu merujuk pada konsep benda itu, meskipun benda itu sebenarnya 
tidak memenuhi syarat untuk nama itu. 
7 
2.4 Definisi Bahasa 
Dari gambaran pembahasan sebelumnya, bahasa bisa didefinisikan dari berbagai sudut 
pandang. Namun, pengertian bahasa yang banyak dipakai orang adalah: bahasa merupakan 
suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat bahasa 
untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya, berlandaskan pada budaya yang 
mereka miliki bersama.
Sistem bahasa adalah sistem yang terdiri dari simbol-simbol dan memiliki elemen-elemen 
beserta hubungan satu sama lainnya yang akhirnya membentuk suatu konstituen yang 
sifatnya hierarkhis. 
8 
2.5 Kompenen Bahasa 
Pada aliran linguistik mana pun bahasa selalu dikatakan memiliki tiga komponen: sintatik, 
fonologi, dan semantik. 
Komponen sintaksis, menangani ihwal yang berkaitan dengan kata, frasa, dan kalimat. 
Contoh : Anak cerdas itu bernama Pradito. Pada kalimat ini terdapat sturuktur frasa yang 
terdiri atas : 
S : Anak cerdas itu 
P : bernama Pradito 
FN : Anak cerdas 
Pel : itu 
Unsur inti : Anak 
Komponen fonologi, menangani ihwal yang berkaitan dengan bunyi dan bersifat interpretif. 
Bunyi merupakan simbol lisan yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan apapun 
yang ingin disampaikan. Contoh, pada kata menghukum. Kata ini terdiri dari prefik meN- dan 
kata dasar hukum. Komponen fonologi tersebut akan melihat apakah campuran meN- dengan 
hukum tersebut sesuai dengan aturan fonotatik bahasa. 
Komponen semantik, membahas ihwal makna. Dalam komponen ini kata tidak hanya diberi 
makna seperti yang terdapat pada kebanyakan kamus, tetapi juga diberi rincian makna yang 
disebut fitur semantik. Contoh, pada kata mengawini yang memiliki fitur semantik [+V] dan 
[+transitif] 
2.6 Pragmatik 
Pragmatik memberikan perspektif pada bahasa. Pragmatik mencakup ke dalam penggunaan 
bahasa dalam interaksi maka pragmatik memperhatikan pula aspek-aspek lain dalam 
komunikasi. 
Peran Psikolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa 
Siswa adalah subjek dalam pembelajaran. Karena itu, dalam hal ini siswa dianggap sebagai 
organisme yang beraktivitas untuk mencapai ranah-ranah psikologi, baik kognitif, afektif, 
maupun psikomotor. Kemampuan menggunakan bahasa baik secara reseptif (menyimak dan 
membaca) ataupun produktif (berbicara dan menulis) melibatkan ketiga ranah tadi. Dalam 
sebuah penelitian yang dilakukan Garnham (Nababan, 1992: 60-61) terhadap aktivitas 
berbicara ditemukan berbagai berbicara yang menyimpang (kurang benar) dengan 
pengklaifikasian kesalahan sebagai berikut. Berbicara yang Menyimpang Tipe Ucapan yang 
Seharusnya Kesalahan antisipasi penerusan pengurangan/ haplology penambahan pertukaran
penggantian percampuran. Nababan (1992: 60-61) Menurut Garnham penyebab kesalahan 
yang dilakukan oleh pembicara di antaranya adalah kesaratan beban (overloading), yaitu 
perasaan waswas (menghadapi ujian atau pertemuan dengan orang yang ditakuti) atau karena 
penutur kurang menguasai materi, terpengaruh oleh perasaan afektif, kesukaran melafal kata-kata, 
dan kurang menguasai topik. Dari penyebab kesalahan-kesalahan tadi, dapat kita 
klasifikasikan berdasarkan ranah Psikologi. Penyebab kesalahan berupa perasaan waswas 
berkaitan dengan ranah afektif. Penyebab kesalahan berupa kurang menguasai materi atau 
topik berkaitan dengan ranah kognitif, dan penyebab kesalahan berupa kesukaran melafalkan 
kata berkaitan dengan ranah psikomotor. Contoh-contoh kesalahan dan penyebab kesalahan 
yang telah dijelaskan tadi menunjukkan bahwa peran psikolinguistik dalam pembelajaran 
bahasa sangat penting. Tujuan umum pembelajaran bahasa, yaitu siswa mampu menggunakan 
bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam berbahasa lisan ataupun berbahasa tulis. 
Agar siswa dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar diperlukan pengetahuan akan 
kaidah-kaidah bahasa. Kaidah-kaidah bahasa dipelajari dalam linguistik. Untuk dapat 
menggunakan bahasa secara lancar dan komunikastif siswa tidak hanya cukup memahami 
kaidah bahasa, tetapi diperlukan kesiapan kognitif (penguasaan kaidah bahasa dan materi 
yang akan disampaikan), afektif (tenang, yakin, percaya diri, mampu mengeliminasi rasa 
cemas, ragu-ragu, waswas, dan sebagainya), serta psikomotor (lafal yang fasih, keterampilan 
memilih kata, frasa, klausa, dan kalimat). Dengan demikian, jelaslah bahwa betapa penting 
peranan Psikolinguistik dalam pembelajaran bahasa. 
9
BAB III 
PENUTUP 
3.1 KESIMPULAN 
Psikolinguistik terbentuk dari kata psikologi dan kata linguistik. Psikolinguistik mencoba 
menguraikan proses psikologi yang berlangsung jika seseorang mengucapkan kalimat-kalimat 
yang didengarkannya pada waktu berkomunikasi, dan bagaimana kemampuan 
berbahasa itu diperoleh oleh manusia. Bahasa merupakan kegiatan yang terus menerus dan 
selalu berkembang. Bahasa bukan merupakan sesuatu yang sudah selesai. Bahasa merupakan 
sesuatu kegiatan yang sedang berulang dengan melalui alat bicara untuk menyatakan pikiran. 
Seorang anak yang lahir mempunyai otak yang dirancang untuk dapat belajar suatu bahasa 
sehingga mereka dapat diperkenalkan dengan lingkungan sekitar yang sesuai. 
Secara teoritis tujuan utama psikolinguistik adalah mencari satu teori bahasa yang secara 
linguistik bisa diterima dan secara psikologi dapat menerangkan hakikat bahasa dan 
bagaimana struktur itu diperoleh, digunakan pada waktu bertutur dan pada waktu memahami 
kalimat-kalimat dalam penuturan itu. 
Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari perilaku berbahasa, baik prilaku yang tampak 
maupun perilaku yang tidak tampak: resepsi, persepsi, pemerolehan bahasa, dan 
pemproduksian bahasa serta proses yang terjadi di dalamnya. Contoh perilaku yang tampak 
dalam berbahasa adalah perilaku manusia ketika berbicara dan menulis atau ketika dia 
memproduksi bahasa, sedangkan contoh prilaku yang tidak tampak adalah perilaku manusia 
ketika memahami yang disimak atau dibaca sehingga menjadi sesuatu yang dimilikinya atau 
memproses sesuatu yang akan diucapkan atau ditulisnya atau ketika di amemahami bahasa. 
Peran Psikolinguistik dalam pembelajaran bahasa sangat penting karena dengan 
memamahami psikolinguistik seorang guru memahami proses yang terjadi dalam diri siswa 
ketika siswa menyimak, berbicara, membaca, ataupun menulis sehingga manakala 
kemampuan dalam keterampilan berbahasa bermasalah, garu dapat melihat dari sudut 
pandang psikologi sebagai alternative solusinya. 
10
DAFTAR REFERENSI 
 http://lathifashofi.wordpress.com/2011/05/10/makalah-psikolinguistik/. Lathifa Shofi. 
11 
7 Maret 2014 
 Dardjowidjojo, Soenjono. 2005. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa 
Manusia. IKAPI Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. 
 http://lakubijakbajik.wordpress.com/dirasat/psikolingusitika/psikolinguistik-dalam-pembelajaran- 
bahasa/ 12 September 2014.
12 
I.PENDAHULUAN 
A. Latar belakang 
Bahasa merupakan hal sangat penting dalam segala aspek kehidupan, terutama kita 
sebagai manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia pasti menggunakan bahasa untuk 
mengungkapkan apa yang ada dalam hati maupun pikirannya kepada orang lain. Dalam 
penyampaiannya, manusia melewati beberapa proses dari sebuah pemikiran menjadi 
sebuah bahasa yang diungkapkan. Termasuk dalam proses tersebut yaitu pemerolehan 
bahasa, pengolahan bahasa dalam otak, penyampaian bahasa, dan lain sebagainya. Jika 
dilihat dari aspek psikologi, bahasa sangat berhubungan dengan kondisi psikis seseorang. 
Akan sangat berbeda bahasa yang digunakan orang yang sedang senang hati dengan orang 
yang sedang marah atau sedih, orang yang sedang sakit dengan orang yang sehat, orang 
yang dalam kondisi lelah dan orang yang berada dalam kondisi bugar, kesemuanya pasti 
akan berbeda. 
Dari segi pemerolehan bahasa, orang yang sejak kecil dididik menggunakan bahasa 
ibu dengan baik dan benar, akan terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan benar pula, 
berbanding terbalik dengan orang yang sejak kecil tidak dididik untuk menggunakan 
bahasa dengan baik dan benar, maka ia tidak akan terbiasa menggunakannya. Selain hal 
tersebut diatas, hal lain yang berhubungan dengan bahasa seseorang adalah kondisi 
biologis, dalam hal ini syaraf. Syaraf merupakan perangkat penghubung yang menjadikan 
sebuah gagasan menjadi sebuah ungkapan bahasa. 
Dari adanya hubungan-hubungan bahasa dengan kondisi psikis seseorang, maka dirasa 
perlu adanya ilmu khusus (psikolinguistik) yang mengkaji mengenai hal tersebut. Penulis 
bermaksud memaparkan beberapa hal mengenai psikolinguistik dalam makalah 
“PSIKOLINGUISTIK, Awal Mula, Perkembangan dan Objek Kajiannya” ini, yang mana 
pembahasannya terbatas pada awal mula, perkembangan dan objek kajiannya, sesuai 
dengan judul yang diberikan. Dengan harapan dapat bermanfaat bagi pembaca maupun 
penulis sendiri. 
B. Rumusan masalah 
1. Apakah pengertian psikolinguistik? 
2. Bagaimana awal mula dan perkembangan psikolinguistik? 
3. Apa yang menjadi obyek kajian psikolinguistik? 
C. Tujuan 
1. Memahami pengertian psikolinguitik 
2. Memahami awal mula psikolinguitik 
3. Memahami obyek kajian psikolinguitik 
II.ISI 
A. PSIKOLINGUISTIK 
Psikolinguistik adalah penggabungan antara dua kata 'psikologi' dan 
'linguistik'.Psikologi merupakan alih kata dari bahasa Inggris ”psychology” yang berasal 
dari bahasa Yunani ”psyche” yang berarti jiwa, roh, atau sukma dan ”logos” yang berarti 
ilmu. Jadi, secara etimologis psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang objek kajiannya
adalah jiwa. Sedangkan secara terminologis menurut Sarwono sebagaiman dikutip oleh 
Tien Rafida mengemukakan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari 
tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Atau ilmu yang 
mempelajari tingkah laku manusia dan hubungan-hubungan antar manusia. 
Linguistik berpadanan dengan kata linguistics dalam bahasa Inggris, linguistiquedalam 
bahasa Perancis, lingua dalam bahasa Italia, lengue dalam bahasa Spanyol, 
danlinguistiek dalam bahasa Belanda yang berasal dari bahasa latin ”lingua” yang berarti 
”bahasa”. Kemudian kata tersebut diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi linguistik 
yang dapat diartikan sebagai ilmu bahasa atau ilmu yang menelaah bahasa sebagai objek 
kajiannya secara ilmiah. Psikolinguistik mempelajari faktor-faktor psikologis yang 
memungkinkan manusia mendapatkan, menggunakan, dan memahamibahasa. 
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa psikolinguistik adalah 
ilmu tentang hubungan antara bahasa dan perilaku dan akal budi manusia, ilmu 
interdisipliner linguistik dengan psikologi. 
Berikut merupakan 2 (dua) pengertian psikolinguistik menurut beberapa ahli : 
13 
1. Hartley 
Psikolinguistik adalah ilmu yang membahas hubungan bahasa dengan otak dalam 
memproses dan mengkomunikasikan ujaran dan dalam akuisisi bahasa 
2. Emon Back 
Psikolinguistik adalah ilmu yang meneliti bagaimana sebenarnya pembicara membentuk 
dan membangun suatu atau mengerti kalimat tersebut 
Dari definisi definisi ini dapatlah disimpulkan bahwa psikolinguistik adalah ilmu yang 
mempelajari proses-proses mental yang dilalui oleh manusia dalam rangka berbahasa. 
Secara rinci psikolinguistik mempelajari empat topik utama: 
(a) komprehensi, yakni proses-proses mental yang dilalui oleh manusia sehingga mereka 
dapat menangkap apa yang dikatakan orang dan memahami apa yang dimaksud, 
(b) produksi, yakni proses-proses mental pada diri kita yang yang membuat kita dapat 
berujar seperti yang kita ujarkan, 
(c) landasan biologis serta neurologis yang membuat manusia bisa berbahasa, dan 
(d) pemerolehan bahasa, yakni bagaimana anak memperoleh bahasa mereka 
Adapun tujuan daripada ilmu psikolinguistik itu sendiri adalah untuk membantu 
menyelesaikan permasalahan kompleks manusia dalam pembelajaran berbahasa, karena 
selain berkenaan dengan masalah berbahasa, psikolinguistik juga berkenaan dengan 
kegiatan berbahasa. Kegiatan berbahasa bukan hanya berlangsung secara mekanistik, tapi 
juga berlangsung secara mentalistik. Artinya, kegiatan berbahasa itu berkaitan juga 
dengan proses atau kegiatan mental (otak). Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan 
pembelajaran bahasa, studi linguistik perlu dilengkapi dengan studi antardisiplin antara 
psikologi dan linguistik, yang lazim disebut psikolinguistik. 
B. AWAL MULA PSIKOLINGUISTIK 
Psikolinguistik adalah ilmu hibrida yakni ilmu yang merupakan gabungan antara dua 
ilmu: psikologi dan linguistik. Pada awalnya, psikolinguistik bermula dari adanya pakar
linguistik yang berminat pada psikologi, dan adanya pakar psikologi yang berkecimpung 
dalam linguistik. Pada tahun 1860, Heyman Steintthal, seorang ahli psikologi beralih 
menjadi ahli linguistik, dan Moriz Lazarus seorang ahli linguistik beralih menjadi ahli 
psikologi dengan menerbitkan sebuah jurnal yang khusus membicarakan masalah 
psikologi bahasa dari sudut linguistik dan psikologi.Dilanjutkan dengan adanya kerja 
sama antara pakar linguistik dan pakar psikologi, dan kemudian muncullah pakar -pakar 
psikolinguistik sebagai disiplin ilmu. 
Perkembangan ilmu psikolinguistik dapat dilihat pada tahap-tahap perkembangannya, 
yang mana dapat dibagi menjadi empat tahap : (1) tahap formatif, (2) tahap linguistik, (3) 
tahap kognitif, dan (4) tahap teori psikolinguistik, realita psikologis, dan ilmu kognitif. 
14 
1. Tahap Formatif 
Pada pertengahan abad ke 20 John W. Gardner, seorang psikolog Amerika, mulai 
menggagas hibridasi (penggabungan) psikologi dan linguistik. Ide ini kemudian 
dikembangkan oleh psikolog lain, John B. Carrol, yang pada tahun 1951 
menyelenggarakan seminar di Universitas Cornell untuk merintis keterkaitan antara kedua 
disiplin ilmu ini. Pertemuan itu di lanjutkan pada tahun 1953 di Universitas Indiana. Hasil 
pertemuan ini mengawali banyak penelitian yang kemudian dilakukan secara lebih terarah 
pada kaitan antara kedua ilmu ini. Pada saat itulah istilahpsycholinguistics pertama kali 
dipakai. Kelompok ini kemudian mendukung penelitian mengenai relativitas bahasa 
maupun universal bahasa. Pandangan tentang relativitas bahasa seperti dikemukakan oleh 
Benjamin Lee Whorf (1956) dan universal bahasa seperti dalam karya Greenberg (1963) 
merupakan karya-karya pertama dalam bidang psikolinguistik. 
2. Tahap Linguistik 
Perkembangan ilmu linguistik pada tahap ini mengarah pada pemerolehan bahasa, 
dengan diterbitkannya buku Chomsky pada tahun 1957, sytactic structures. Bahasa telah 
kita peroleh mulai dari sebelum kita dilahirkan (janin), bahasa yang digunakan oleh ibu 
dan orang di sekitarnya mulai masuk dan terekam dalam memori janin. Pada tahap ini 
psikolinguistik sebagai ilmu mulai banyak diminati orang. 
3. Tahap Kognitif 
Pada tahap ini psikolinguistik mulai mengarah pada peran kognisi dan landasan 
biologis manusia dalam pemerolehan bahasa. Pelopor seperti Lenneberg mengatakan 
bahwa linguis itu sebenarnya adalah psikologi kognitif. Pemerolehan bahasa pada 
manusia bukanlah penguasaan komponen bahasa tanpa berlandaskan pada prinsip-prinsip 
kognitif. Pada tahap ini orang juga mulai berbicara tentang peran biologi pada bahasa 
karena mereka mulai merasa bahwa biologi merupakan landasan dimana bahasa itu
tumbuh. Lenneberg mengatakan bahwa pertumbuhan bahasa seorang manusia itu terkait 
secara genetik dengan pertumbuhan biologinya. 
15 
4. Tahap Teori Psikolinguistik 
Pada tahap akhir ini, psikologi tidak lagi berdiri sebagai ilmu yang terpisah dari 
ilmu-ilmu lain karena pemerolehan dan penggunaan bahasa manusia menyangkut banyak 
cabang ilmu pengetahuan yang lain. Psikolinguistik tidak lagi terdiri dari psikologi dan 
linguistik saja tetapi juga menyangkut ilmu-ilmu lain seperti neurologi, filsafat, 
primatologi dan genetika. Neurologi mempunyai peran yang sangat erat dengan bahasa 
karena kemampuan manusia berbahasa ternyata bukan karena lingkungan tetapi karena 
kodrat neurologis yang dibawanya sejak lahir. Tanpa otak dengan fungsi-fungsinya yang 
kita miliki seperti sekarang ini, mustahillah manusia dapat berbahasa. Ilmu filsafat juga 
kembali memegang peran karena pemerolehan pengetahuan merupakan masalah yang 
sudah dari jaman purba menjadi perdebatan diantara para filosof, apa pengetahuan itu dan 
bagaimana manusia memperoleh pengetahuan. Primatologi dan genetika mengkaji 
bagaimana genetika terkait dengan pertumbuhan bahasa. Dengan kata lain, psikolinguistik 
kini telah menjadi ilmu yang ditopang oleh ilmu-ilmu yang lain. 
C. OBJEK KAJIAN PSIKOLINGUISTIK 
Sebelum menuju pada kajian ilmu psikolinguistik, perlu ita ketahuii terlebih dahulu 
pertanyaan-pertanyaan berikut : 
1. Bagaimana hubungan antara bahasa dan pikiran? 
2. Dapatkah kita berpikir tanpa bahasa? 
3. Bagaimana proses berpikir itu? 
4. Apakah pikiran kita dipolakan oleh struktur bahasa yang kita gunakan? 
5. Bagaimana caranya agar hasil pemikiran dapat dimengerti oleh pendengar? 
6. Apakah sebenarnya bahasa itu? Apakah yang ”dimiliki” oleh seseorang sehingga dia 
mampu berbahasa? Bahasa itu terdiri dari komponen-komponen apa saja? 
7. Bagaimana bahasa itu lahir dan mengapa dia harus lahir? Di manakah bahasa itu berada 
atau disimpan? 
8. Bagaimanakah bahasa pertama (bahasa ibu) diperoleh seorang kanak-kanak? Bagaimana 
perkembangan penguasaan bahasa itu? Bagaimana bahasa kedua itu dipelajari? 
Bagaimana seseorang bisa menguasai dua, tiga, atau banyak bahasa? 
9. Bagaimana proses penyusunan kalimat atau kalimat-kalimat? Proses apakah yang terjadi 
di dalam otak waktu berbahasa? 
10. Bagaimanakah bahasa itu tumbuh dan mati? Bagaimana proses terjadinya sebuah dialek? 
11. Bagaimana proses berubahnya suatu dialek menjadi sebuah bahasa baru? 
12. Bagaimana hubungan bahasa dengan pemikiran? Bagaimana pengaruh kedwibahasaan 
atau kemultibahasaan dengan pemikiran dan kecerdasan seseorang? 
13. Mengapa seseorang menderita penyakit atau mendapatkan gangguan berbicara (seperti 
afasia), dan bagaimana cara menyembuhkannya?
14. Bagaimana bahasa itu harus diajarkan supaya hasilnya baik? 
Ilmu psikolinguistik menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dari beberapa objek kajian 
di dalamnya. Lingkup psikolinguistik mencoba memerikan bahasa dilihat dari aspek-aspek 
psikologi dan sejauh dapat dipikirkan oleh otak manusia. Topik-topik penting yang 
16 
menjiwai lingkupan psikolinguistik adalah : 
1. Proses bahasa dalam komunikasi dan pikiran 
2. Akuisisi bahasa (Pemerolehan Bahasa) 
3. Pola tingkah laku berbahasa 
4. Asosiasi verbal dan persoalan makna 
5. Proses bahasa pada orang yang abnormal 
6. Persepsi, ujaran dan kognisi 
Psikolinguistik telah menjadi bidang ilmu yang sangat luas dan kompleks dan 
berkembang pesat sehingga melahirkan beberapa subdisiplin psikolinguistik. 
Diantara subdisiplin psikolinguistik adalah sebagai berikut : 
a.Psikolinguistik Teoritis 
Subdisiplin ini membahas teori-teori bahasa yang berkaitan dengan proses-proses 
mental manusia dalam berbahasa. Misalnya dalam rancangan fonetik, 
rancangan pilihan kata, rancangan sintaksis, rancangan wacana, dan rancangan 
intonasi. 
b. Psikolinguistik Perkembangan 
Subdisiplin ini berkaitan dengan proses pemerolehan bahasa, baik 
pemerolehan bahasa pertama maupun pemerolehan bahasa kedua. Subdisiplin ini 
mengkaji proses pemerolehan fonologi, proses pemerolehan simantik dan proses 
pemerolehan sintaksis secara berjenjang, bertahap dan terpadu. 
c. Psikolinguistik Sosial 
Subdisiplin ini berkenaan dengan aspek-aspek sosial bahasa. Bagi suatu 
manyarakat, bahasa itu bukan hanya merupakan suatu gejala dan identitas sosial 
saja, tetapi juga merupakan suatu ikatan batin dan nurani yang sukar ditinggalkan. 
d. Psikolinguistik Pendidikan 
Subdisiplin ini mengkaji aspek-aspek pendidikan secara umum dalam 
pendidikan formal di sekolah. Umpamanya peranan bahasa dalam pengajaran 
membaca, pengajaran dalam kemahiran berbahasa, dan pegetahuan mengenai 
peningkatan kemampuan berbahasa dalam proses memperbaiki kemampuan 
menyampaikan pikiran dan perasaan. 
e. Psikolinguistik Neurology ( neuropsikolinguistik ) 
Subdisiplin ini mengkaji hubungan antara bahasa, berbahasa dan otak 
manusia. Para pakar neurology telah berhasil menganalisis struktur biologis otak 
serta telah memberi nama pada bagian struktur otak itu. Namun ada pertanyaan 
yang belum dijawab secara lengkap yaitu apa yang terjadi dengan masukan bahasa 
dan bagaimana keluaran bahasa diprogramkan dan dibentuk dalam otak itu. 
f. Psikolinguistik Eksperimen
Subdisiplin ini meliputi dan melakukan eksperimen dalam semua kegiatan 
bahasa dan berbahasa pada satu pihak dan perilaku berbahasa dan akibat 
berbahasa pada pihak lain. 
g. Psikolinguistik Terapan 
Subdisiplin ini berkaitan dengan penerapan dari temuan enam subdisiplin 
psikolinguistik di atas kedalam bidang tertentu yang memerlukannya. Yang termasuk 
subdisiplin ini ialah psikologi, linguistik, penuturan dan pemahaman, pembelajaran 
bahasa, neurologi, komunikasi dan sastra. 
17
III.PENUTUP 
Simpulan 
Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari proses-proses mental yang dilalui oleh 
manusia dalam rangka berbahasa. Psikolinguistik mempelajari empat topik utama, yaitu : 
(a) komprehensi, (b) produksi, (c) landasan biologis serta neurologis yang membuat 
manusia bisa berbahasa, dan (d) pemerolehan bahasa. 
Psikolinguistik bermula dari adanya pakar linguistik yang berminat pada psikologi, 
dan adanya pakar psikologi yang berkecimpung dalam linguistik. Dilanjutkan dengan 
adanya kerja sama antara pakar linguistik dan pakar psikologi, dan kemudian muncullah 
pakar-pakar psikolinguistik sebagai disiplin ilmu. 
Perkembangan ilmu psikolinguistik dibagi menjadi empat tahap : (1) tahap formatif, 
(2) tahap linguistik, (3) tahap kognitif, dan (4) tahap teori psikolinguistik, realita 
psikologis, dan ilmu kognitif. 
Kajian-kajian yang menjiwai lingkupan psikolinguistik adalah : 
1. Proses bahasa dalam komunikasi dan pikiran 
2. Akuisisi bahasa (Pemerolehan Bahasa) 
3. Pola tingkah laku berbahasa 
4. Asosiasi verbal dan persoalan makna 
5. Proses bahasa pada orang yang abnormal 
6. Persepsi, ujaran dan kognisi 
Subdisiplin psikolinguistik adalah sebagai berikut : 
a.Psikolinguistik Teoritis 
b. Psikolinguistik Perkembangan 
c. Psikolinguistik Sosial 
d. Psikolinguistik Pendidikan 
e. Psikolinguistik Neurology ( neuropsikolinguistik ) 
f. Psikolinguistik Eksperimen 
g. Psikolinguistik Terapan 
18
DAFTAR PUSTAKA 
verniruing.blogspot.com 
Thomas A. Sebeok dan Charles E. Osgood yang berjudul Psycolinguistics : A Survey of 
Theory and Research Problems 
omaliamalia .blogspot.com/2012/03/psikolinguistik.html 
Dardjowdjojo, Soenjono, Psikolinguistik Pemahaman Bahasa Manusia, Jakarta:Yayasan 
Obor Indonesia, 2003. 
Guntur, Herry, Taringan, Psikolinguistik, Angkasa, Bandung, 1986. 
19
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. 
Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh 
pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi. 
Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli: 
# BILL ADAMS 
Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif 
# WITTGENSTEIN 
Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk 
dan struktur yang logis 
# FERDINAND DE SAUSSURE 
Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya 
sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain 
# PLATO 
Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau 
sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut 
# BLOCH & TRAGER 
Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial 
bekerja sama. 
# CARROL 
Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, 
yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan 
yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam 
lingkungan hidup manusia 
# SUDARYONO 
Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa 
sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman. 
# SAUSSURE 
Bahasa adalah objek dari semiologi 
# Mc. CARTHY 
Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir 
# WILLIAM A. HAVILAND 
Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat 
ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu 
Bila dilihat dari beberapa definisi dan pengertian mengenai bahasa menurut beberapa ahli diatas, kita bisa 
melihat bahwa terdapat perbedaan definisi tentang bahasa dimana definisi dari setiap ahli tergantung dengan 
apa yang ingin ditekankan oleh setiap tersebut. Namun meskipun terdapat perbedaan, nampaknya disepakati 
bersama bahwa bahasa adalah alat komunikasi. Dan sebagai alat komunikasi , bahasa mempunyai fungsi-fungsi 
dan ragam-ragam tertentu. 
20

More Related Content

What's hot

TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURNurulbanjar1996
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakRizzty Mennelz
 
Berbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikBerbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikUchy Fahrel
 
Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)anggerio
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaAhyaniyani
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakHamdan Husein Batubara
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumDidikparavisi
 
Materi fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaMateri fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaRakatajasa
 
Sejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistikSejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistikkholid harras
 
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa keduaPemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa keduaRasmitadila Mita
 
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiRestu Waras Toto
 

What's hot (20)

TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
Pemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasaPemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasa
 
Teori mimetik 1
Teori mimetik 1Teori mimetik 1
Teori mimetik 1
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
 
Morfofonemik
MorfofonemikMorfofonemik
Morfofonemik
 
Berbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikBerbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistik
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
Jenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis SemantikJenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis Semantik
 
Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umum
 
Materi fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaMateri fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesia
 
Sejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistikSejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistik
 
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa keduaPemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua
 
PRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNANPRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNAN
 
Pendekatan mimetis kel 1
Pendekatan mimetis kel 1Pendekatan mimetis kel 1
Pendekatan mimetis kel 1
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyi
 

Viewers also liked

Tugasan hbml 3303 psikolinguistik dan semantik
Tugasan hbml 3303 psikolinguistik dan semantikTugasan hbml 3303 psikolinguistik dan semantik
Tugasan hbml 3303 psikolinguistik dan semantikAhmad NazRi
 
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistik
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistikTugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistik
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistikAhmad NazRi
 
Asigment s emantik hbml 3303-rosnani hassan (repaired)
Asigment s emantik hbml 3303-rosnani hassan (repaired)Asigment s emantik hbml 3303-rosnani hassan (repaired)
Asigment s emantik hbml 3303-rosnani hassan (repaired)Rosnani Hassan
 
Pengaruh psikolinguistik terhadap suprasegmental dalam pertuturan bahasa arab
Pengaruh psikolinguistik terhadap suprasegmental dalam pertuturan bahasa arabPengaruh psikolinguistik terhadap suprasegmental dalam pertuturan bahasa arab
Pengaruh psikolinguistik terhadap suprasegmental dalam pertuturan bahasa arabUniversiti Kebangsaan Malaysia
 
Peranan teori psikolinguistik dalam pemurnian dan pemerkasaan bahasa
Peranan teori psikolinguistik dalam pemurnian dan pemerkasaan bahasa Peranan teori psikolinguistik dalam pemurnian dan pemerkasaan bahasa
Peranan teori psikolinguistik dalam pemurnian dan pemerkasaan bahasa Hiza Fadila
 
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMila Wati
 
Kumpulan 3 teori pemerolehan bahasa
Kumpulan 3 teori pemerolehan bahasaKumpulan 3 teori pemerolehan bahasa
Kumpulan 3 teori pemerolehan bahasapikaosman
 
bahasa melayu sebagai bahasa ilmu
bahasa melayu sebagai bahasa ilmubahasa melayu sebagai bahasa ilmu
bahasa melayu sebagai bahasa ilmuCikgu Naza Zaza
 
Theories of Psycholinguistics.
Theories of Psycholinguistics.Theories of Psycholinguistics.
Theories of Psycholinguistics.AleeenaFarooq
 
Tugasan hbml 4103 sejarah perkembangan bm
Tugasan hbml 4103 sejarah perkembangan bmTugasan hbml 4103 sejarah perkembangan bm
Tugasan hbml 4103 sejarah perkembangan bmAhmad NazRi
 
Ihwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikIhwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikkholid harras
 
Psikologi Kognitif : Long Term Memory
Psikologi Kognitif : Long Term MemoryPsikologi Kognitif : Long Term Memory
Psikologi Kognitif : Long Term MemoryNadya Meriza
 
Pertemuan 7 sistem memory
Pertemuan 7 sistem memoryPertemuan 7 sistem memory
Pertemuan 7 sistem memoryjumiathyasiz
 

Viewers also liked (20)

Psikolinguistik
PsikolinguistikPsikolinguistik
Psikolinguistik
 
Tugasan hbml 3303 psikolinguistik dan semantik
Tugasan hbml 3303 psikolinguistik dan semantikTugasan hbml 3303 psikolinguistik dan semantik
Tugasan hbml 3303 psikolinguistik dan semantik
 
Psikolinguistik
PsikolinguistikPsikolinguistik
Psikolinguistik
 
Teori psikolinguistik
Teori psikolinguistikTeori psikolinguistik
Teori psikolinguistik
 
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistik
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistikTugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistik
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistik
 
Asigment s emantik hbml 3303-rosnani hassan (repaired)
Asigment s emantik hbml 3303-rosnani hassan (repaired)Asigment s emantik hbml 3303-rosnani hassan (repaired)
Asigment s emantik hbml 3303-rosnani hassan (repaired)
 
Psikolinguistik
PsikolinguistikPsikolinguistik
Psikolinguistik
 
Psikolinguistik ppt
Psikolinguistik  pptPsikolinguistik  ppt
Psikolinguistik ppt
 
Pengaruh psikolinguistik terhadap suprasegmental dalam pertuturan bahasa arab
Pengaruh psikolinguistik terhadap suprasegmental dalam pertuturan bahasa arabPengaruh psikolinguistik terhadap suprasegmental dalam pertuturan bahasa arab
Pengaruh psikolinguistik terhadap suprasegmental dalam pertuturan bahasa arab
 
Peranan teori psikolinguistik dalam pemurnian dan pemerkasaan bahasa
Peranan teori psikolinguistik dalam pemurnian dan pemerkasaan bahasa Peranan teori psikolinguistik dalam pemurnian dan pemerkasaan bahasa
Peranan teori psikolinguistik dalam pemurnian dan pemerkasaan bahasa
 
Oemar bakri Masa Kini
Oemar bakri Masa KiniOemar bakri Masa Kini
Oemar bakri Masa Kini
 
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastra
 
Kumpulan 3 teori pemerolehan bahasa
Kumpulan 3 teori pemerolehan bahasaKumpulan 3 teori pemerolehan bahasa
Kumpulan 3 teori pemerolehan bahasa
 
bahasa melayu sebagai bahasa ilmu
bahasa melayu sebagai bahasa ilmubahasa melayu sebagai bahasa ilmu
bahasa melayu sebagai bahasa ilmu
 
Theories of Psycholinguistics.
Theories of Psycholinguistics.Theories of Psycholinguistics.
Theories of Psycholinguistics.
 
Tugasan hbml 4103 sejarah perkembangan bm
Tugasan hbml 4103 sejarah perkembangan bmTugasan hbml 4103 sejarah perkembangan bm
Tugasan hbml 4103 sejarah perkembangan bm
 
Ihwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikIhwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistik
 
Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasi
 
Psikologi Kognitif : Long Term Memory
Psikologi Kognitif : Long Term MemoryPsikologi Kognitif : Long Term Memory
Psikologi Kognitif : Long Term Memory
 
Pertemuan 7 sistem memory
Pertemuan 7 sistem memoryPertemuan 7 sistem memory
Pertemuan 7 sistem memory
 

Similar to Konsep dasar psikolinguistik

Ihwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikIhwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikkholid harras
 
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerPsikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerAjengIlla
 
DASAR-DASAR PSIKOLINGUISTIK -- KHOLID A. HARRAS & ANDIKA DUTHA BACHARI
DASAR-DASAR PSIKOLINGUISTIK -- KHOLID A. HARRAS & ANDIKA DUTHA BACHARIDASAR-DASAR PSIKOLINGUISTIK -- KHOLID A. HARRAS & ANDIKA DUTHA BACHARI
DASAR-DASAR PSIKOLINGUISTIK -- KHOLID A. HARRAS & ANDIKA DUTHA BACHARIprimagraphology consulting
 
Kuliah 1 - Psikolingusitik dan PdP BM.pptx.ppt
Kuliah 1 - Psikolingusitik dan PdP BM.pptx.pptKuliah 1 - Psikolingusitik dan PdP BM.pptx.ppt
Kuliah 1 - Psikolingusitik dan PdP BM.pptx.pptthevaranjani
 
Filsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasaFilsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasapramithasari27
 
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori PsikolinguistikKelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori PsikolinguistikRicky Subagya
 
Perkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistikPerkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistikkholid harras
 
Kuliah ol 2 psikolinguistik
Kuliah ol 2 psikolinguistikKuliah ol 2 psikolinguistik
Kuliah ol 2 psikolinguistikGinanjar Maulana
 
Linguitik kontekstual (iankaka')
Linguitik kontekstual (iankaka')Linguitik kontekstual (iankaka')
Linguitik kontekstual (iankaka')SJK (C) Yuk Choy
 
UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKAUAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKAMETA GUNAWAN
 
Psikolinguistik
Psikolinguistik Psikolinguistik
Psikolinguistik xue er tui
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologiKisi Maen
 
Teori Belajar Bahasa Teori dalam Pembelajaran Bahasa.docx
Teori Belajar Bahasa Teori dalam Pembelajaran Bahasa.docxTeori Belajar Bahasa Teori dalam Pembelajaran Bahasa.docx
Teori Belajar Bahasa Teori dalam Pembelajaran Bahasa.docxZukét Printing
 
Teori Belajar Bahasa Teori dalam Pembelajaran Bahasa.pdf
Teori Belajar Bahasa Teori dalam Pembelajaran Bahasa.pdfTeori Belajar Bahasa Teori dalam Pembelajaran Bahasa.pdf
Teori Belajar Bahasa Teori dalam Pembelajaran Bahasa.pdfZukét Printing
 
Uas filsafat ilmu henry kurniawan (06022681318024)
Uas filsafat ilmu henry kurniawan (06022681318024)Uas filsafat ilmu henry kurniawan (06022681318024)
Uas filsafat ilmu henry kurniawan (06022681318024)Henry Kurniawan
 
Makalah tentang dasar
Makalah tentang dasarMakalah tentang dasar
Makalah tentang dasarbkupstegal
 

Similar to Konsep dasar psikolinguistik (20)

Ihwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikIhwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistik
 
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerPsikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
 
DASAR-DASAR PSIKOLINGUISTIK -- KHOLID A. HARRAS & ANDIKA DUTHA BACHARI
DASAR-DASAR PSIKOLINGUISTIK -- KHOLID A. HARRAS & ANDIKA DUTHA BACHARIDASAR-DASAR PSIKOLINGUISTIK -- KHOLID A. HARRAS & ANDIKA DUTHA BACHARI
DASAR-DASAR PSIKOLINGUISTIK -- KHOLID A. HARRAS & ANDIKA DUTHA BACHARI
 
Kuliah 1 - Psikolingusitik dan PdP BM.pptx.ppt
Kuliah 1 - Psikolingusitik dan PdP BM.pptx.pptKuliah 1 - Psikolingusitik dan PdP BM.pptx.ppt
Kuliah 1 - Psikolingusitik dan PdP BM.pptx.ppt
 
Filsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasaFilsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasa
 
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori PsikolinguistikKelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
 
MAKALAH PSIKOLOGI.docx
MAKALAH PSIKOLOGI.docxMAKALAH PSIKOLOGI.docx
MAKALAH PSIKOLOGI.docx
 
Perkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistikPerkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistik
 
Kuliah ol 2 psikolinguistik
Kuliah ol 2 psikolinguistikKuliah ol 2 psikolinguistik
Kuliah ol 2 psikolinguistik
 
Linguitik kontekstual (iankaka')
Linguitik kontekstual (iankaka')Linguitik kontekstual (iankaka')
Linguitik kontekstual (iankaka')
 
UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKAUAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
 
Psikolinguistik
Psikolinguistik Psikolinguistik
Psikolinguistik
 
Latihan11
Latihan11Latihan11
Latihan11
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
teori-behaviour
teori-behaviourteori-behaviour
teori-behaviour
 
Teori Belajar Bahasa Teori dalam Pembelajaran Bahasa.docx
Teori Belajar Bahasa Teori dalam Pembelajaran Bahasa.docxTeori Belajar Bahasa Teori dalam Pembelajaran Bahasa.docx
Teori Belajar Bahasa Teori dalam Pembelajaran Bahasa.docx
 
Teori Belajar Bahasa Teori dalam Pembelajaran Bahasa.pdf
Teori Belajar Bahasa Teori dalam Pembelajaran Bahasa.pdfTeori Belajar Bahasa Teori dalam Pembelajaran Bahasa.pdf
Teori Belajar Bahasa Teori dalam Pembelajaran Bahasa.pdf
 
makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif
 
Uas filsafat ilmu henry kurniawan (06022681318024)
Uas filsafat ilmu henry kurniawan (06022681318024)Uas filsafat ilmu henry kurniawan (06022681318024)
Uas filsafat ilmu henry kurniawan (06022681318024)
 
Makalah tentang dasar
Makalah tentang dasarMakalah tentang dasar
Makalah tentang dasar
 

Recently uploaded

Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 

Recently uploaded (20)

Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Konsep dasar psikolinguistik

  • 1. PENGERTIAN DASAR PSIKOLINGUISTIK Oleh : 1. ATMI PAININGSIH, S.Pd 2. MARIA G. BANON FITRI J, S.Pd PROGRAM PASCA SARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA UNIVERSITAS BENGKULU 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkah serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep Dasar Psikolinguistik“. Makalah ini berisikan tentang pengertian, penjelasan serta pemaparan tentang judul diatas. Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat banyak kesulitan karena kurangya sumber referensi buku untuk penyusunan makalah ini, tetapi itu semua kami jadikan tantangan untuk dapat bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta membantu dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. 2 Bengkulu, 13 September 2014 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL 1 KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 4 1.2 Rumusan masalah 4 1.3 Tujuan 4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Lahirnya Psikolinguistik 5 2.2 Definisi Psikolinguistik 7 2.3 Kodrat Bahasa 7 2.4 Definisi Bahasa 8 2.5 Komponen Bahasa 8 2.6 Pragmatik 9 BAB III PENUTUPAN 3.1 Simpulan 10 DAFTAR REFERENSI 11 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Suatu disiplin ilmu biasanya mempunyai bidang-bidang bawahan (subdisiplin) atau cabang-cabang yang berkenaan dengan hubungan disiplin ilmu itu dengan masalah-masalah lain. Begitu juga dengan bahasa yang mempunyai hubungan erat dengan psikologis manusia. Bahasa merupakan karunia Tuhan untuk manusia supaya manusia dapat berinteraksi dengan sesamanya. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa bahasa adalah suatu sistem lambang (simbol) bunyi yang arbitrer yang disepakati untuk digunakan oleh para anggota kelompok masyarakat untuk mengidentifikasi diri, bekerja sama, atau berinteraksi, maka dalam hal ini bahasa juga mempunyai hubungan dengan jiwa manusia. Baik psikologi dan bahasa (linguistik), keduanya mempunyai kedekatan yang membantu dan melayani manusia supaya dapat menjalani hidup dengan baik dan mudah. Namun, dalam memahami suatu disiplin ilmu sebaiknya kita mendalami kajian terhadap disiplin ilmu tersebut. Psikolinguistik merupakan gabungan atau paduan dari disiplin ilmu psikologi dengan disiplin ilmu linguistik. Seseorang tidak dapat menjelaskan psikolinguistik dengan hanya mengira-ngira dari namanya saja. Tentunya, psikolinguistik tidak hanya membahas tingkatan bahasa yang dipengaruhi oleh perilaku seseorang, dalam suatu kajian disiplin ilmu, psikolinguistik membahas hubungan psikologis manusia dalam menggunakan bahasa. 4 1.2. RUMUSAN MASALAH  Apa dasar psikolinguistik itu?  Seperti apa Sejarah Psikolinguistik?  Apa Definisi Psikolinguistik?  Apa Kodrat Bahasa itu?  Apa Definisi Bahasa?  Apa itu Komponen Bahasa?  Apa itu Pragmatik? 1.3. TUJUAN Tujuan akhir pembahasan ini adalah agar para pembaca maupun penulis mengetahui dan memahami mengenai dasar-dasar psikolinguistik itu sendiri. Dimana dasar psikolinguistik itu sendiri dibutuhkan untuk memahami pembahasan bab selanjutnya.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN Pengantar Bahasa merupakan suatu keterampilan yang luar biasa rumit. Pemakaian bahasa terasa lumrah. Namun, pemakaian bahasa merupakan cerminan dari kemampuan yang hanya manusialah yang dapat melakuaknnya. Dalam berbahasa terjadi aktivitas mental yang kemudian tertuang dalam wujud bahasa yang kita pakai. 2.1 Sejarah Lahirnya Psikolinguistik Psikolinguistik adalah ilmu hibrida yakni ilmu yang merupakan gabungan antara dua ilmu: psikologi dan linguistik. Benih ilmu ini sebenarnya sudah tampak pada permulaan abad ke 20 tatkala psikolog Jerman Wilhelm Wundt menyatakan bahwa bahasa dapat dijelaskan dengan dasar-dasar prinsip psikologis (Kess, 1992). Pada waktu itu bahasa mulai mengalami perubahan dari sifatnya yang estetik dan kultural ke suatu pendekatan yang “ilmiah”. Sementara itu, di benua Amerika kaitan antara bahasa dengan ilmu jiwa juga mulai tumbuh. Perkembangan ini dapat dibagi menjadi empat tahap (Kess, 1992): (1) tahap formatif, (2) tahap linguistik, (3) tahap kognitif, dan (4) tahap teori psikolinguistik, realita psikologis, dan ilmu kognitif. 1. Tahap Formatif Pada pertengahan abad ke 20 John W. Gardner, seorang psikolog dari Carnegie Corporation, Amerika, mulai menggagas hibridasi (penggabungan) kedua ilmu ini. Ide ini kemudian dikembangkan oleh psikolog lain, John B. Carrol, yang pada tahun 1951 menyelenggarakan seminar di Universitas Cornell untuk merintis keterkaitan antara kedua disiplin ilmu ini. Pertemuan itu di lanjutkan pada tahun 1953 di Uniiversitas Indiana. Hasil pertemuan ini membuat gema yang begitu kuat di antara para ahli ilmu jiwa maupun ahli bahasa sehingga banyak penelitian yang kemudian dilakukan terarah pada kaitan antara kedua ilmu ini (Osgood dan Sebeok, 1954). Pada saat itulah istilah psycholinguistics pertama kali dipakai. Kelompok ini kemudian mendukung penelitian mengenai relativitas bahasa maupun universal bahasa. Pandangan tentang relativitas bahasa seperti dikemukakan oleh Benjamin Lee Whorf (1956) dan universal bahasa seperti dalam karya Greenberg (1963) merupakan karya-karya pertama dalam bidang psikolinguistik. 2. Tahap Linguistik Perkembangan ilmu linguistik, yang semula berorientasi pada aliran behaviorisme dan kemudian beralih ke mentalisme (nativisme) pada tahun 1957 dengan diterbitkannya buku chomsky, sytactic structures, dan kritik tajam dari Chomsky terhadap teori behavioristik B.F. Skinner (Chomsky 1959) telah membuat psikolinguistik sebagai ilmu yang banyak diminati orang. Hal ini makin berkembang karena pandangan Chomsky tentang universal bahasa makin mengarah pada pemerolehan bahasa. Kesamaan dalam strategi ini didukung pula oleh berkembangnya ilmu neurolinguistik (Caplan 1987) dan biolinguistik (Lenneberg, 1967; Jenkins 2000). Studi dalam neurolinguistik menunjukkan bahwa manusia ditakdirkan memiliki otak yang berbeda dengan primate lain, baik dalam struktur maupun fungsinya. Dari segi biologi, manusia juga ditakdirkan memiliki struktur biologi yang berbeda dengan binatang. 5
  • 6. Biolinguistik, yang merupakan ilmu hibrida antara biologi dan linguistik, bergerak lebih luas karena ilmu ini merujuk pada pengetahuan kebahasaan manusia yakni pengetahuan seperti apa yang dimiliki manusia sehingga dia dapat berbahasa, dari mana datangnya pengetahuan itu sudah ada sejak manusia dilahirkan atau diperoleh dari lingkungan setelah manusia dilahirkan, pengetahuan yang kita miliki parameter apa yang kita pakai untuk mengolah dan mencerna input yang masuk pada kita, peran otak manusia yang membedakannya dengan otak binatang dan pemerolehan bahasa adalah unik untuk manusia (species specific) hanya manusialah yang dapat berbahasa. 3. Tahap Kognitif Pada tahap ini psikolinguistik mulai mengarah pada peran kognisi dan landasan biologis manusia dalam pemerolehan bahasa. Pelopor seperti Chomsky mengatakan bahwa linguis itu sebenarnya adalah psikolog kognitif. Pemerolehan bahasa pada manusia bukanlah penguasaan komponen bahasa tanpa berlandaskan pada prinsip-prinsip kognitif. Pada tahap ini orang juga mulai berbicara tentang peran biologi pada bahasa karena mereka mulai merasa bahwa biologi merupakan landasan di mana bahasa itu tumbuh. Orang-orang seperti Chomsky dan Lenneberg mengatakan bahwa pertumbuhan bahasa seorang manusia itu terkait secara genetik dengan pertumbuhan biologinya. 4. Tahap Teori Psikolinguistik Pada tahap akhir ini, psikologi tidak lagi berdiri sebagai ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu lain karena pemerolehan dan penggunaan bahasa manusia menyangkut banyak cabang ilmu pengetahuan yang lain. Psikologi tidak lagi terdiri dari psiko dan linguistik saja tetapi juga menyangkut ilmu-ilmu lain seperti neurologi, filsafat, primatologi dan genetika. Neurologi mempunyai peran yang sangat erat dengan bahasa karena kemampuan manusia berbahasa ternyata bukan karena lingkungan tetapi karena kodrat neurologis yang dibawanya sejak lahir. Tanpa otak dengan fungsi-fungsinya yang kita miliki seperti sekarang ini, mustahillah manusia dapat berbahasa. Ilmu filsafat juga kembali memegang peran karena pemerolehan pengetahuan merupakan masalah yang sudah dari jaman purba menjadi perdebatan diantara para filosof – apa pengetahuan itu dan bagaimana manusia memperoleh pengetahuan. Primatologi dan genetika mengkaji sampai seberapa jauh bahasa itu milik khusus manusia dan bagaimana genetika terkait dengan pertumbuhan bahasa. Dengan kata lain, psikolinguistik kini telah menjadi ilmu yang ditopang oleh ilmu-ilmu yang lain. 2.2 Definisi Psikolinguistik Orang memberikan definisi yang berbeda-beda pada psikolinguistik meskipun pada esensinya sama. Aitcison (1998:1) mendefinisikannya sebagai suatu “studi tentang bahasa dan minda”. Harley (2001:1) menyebutnya sebagai suatu “studi tentang proses-proses mental dalam pemakaian bahasa”. Sementara itu, Clark dan Clark (1977: 4) menyatakan bahwa psikologi bahasa berkaitan dengan tiga hal utama: komprehensi, produksi, dan pemerolehan bahasa. Dari definisi-definisi ini dapatlah disimpulkan bahwa psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari proses-proses mental yang dilalui oleh manusia dalam rangka bahasa. Secara rinci psikolinguistik mempelajari empat topik utama: (a) komprehensi, yakni proses-proses mental yang dilalui oleh manusia sehingga mereka dapat menangkap apa yang dikatakan orang dan memahami apa yang dimaksud, (b) produksi, yakni proses-proses mental pada diri kita yang yang membuat kita dapat berujar seperti yang kita ujarkan, (c) landasan 6
  • 7. biologis serta neurologis yang membuat manusia bisa berbahasa, dan (d) pemerolehan bahasa, yakni bagaimana anak memperoleh bahasa mereka. 2.3 Kodrat Bahasa Binatang dapat berkomunikasi satu sama lain dengan memakai “bahasa” mereka sendiri. Contohnya saja pada hewan kera, jika terjadi suatu bahaya yang mengancam mereka, kera-kera tersebut dapat berkomunikasi dengan kera yang lain dengan cara tertentu. Begitu pula dengan manusia, kita pun berkomunikasi dengan memakai bahasa kita. Meskipun di satu pihak ada beberapa persamaan, di pihak lain ada ciri-ciri khusus yang membedakan bahasa manusia dengan bahasa binatang. Pertama, bahasa manusia (mulai sekarang: bahasa) memiliki ketergantungan struktur (structure-dependence). Suatu rentetan kata dalam kalimat tidak membentuk rentetan yang acak tetapi satu bergantung pada yang lain. Urutan kata memang tampak linier tetapi satu kata dengan satu kata yang lain membentuk suatu struktur yang hierarkhis. Kedua, bahasa dan pemakai bahasa itu kreatif. Dari segi pemakai bahasa, dia kreatif karena dia memiliki kemampuan untuk memahami dan mengujarkan ujaran baru mana pun. Ujaran yang kita dengar kapan pun juga tidak pernah ada yang sama dengan ujaran yang kita dengar sebelumnya, meskipun topiknya sama. Namun demikian, kita dapat memahaminya. Begitu pula dalam belajar: kita tidak pernah mengeluarkan ujaran yang persis sama, kalau pun kita berbicara tentang hal yang sama. Sifat kreatif ini hanya ada pada manusia. Ketiga, bahasa dapat digunakan untuk mengungkapkan situasi atau peristiwa yang sudah lampau atau yang belum terjadi dan bahkan untuk sesuatu yang dibayang-bayangkan. Keempat, bahasa memiliki struktur ganda yang dinamakan struktur batin (deep structure) dan struktur lahir (surfsce structure). Dalam banyak hal kedua struktur ini memang menyatu sehingga tidak tampak adanya perbedaan. Kelima, bahasa itu diperoleh secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang lain. Keenam, hubungan antara kata dengan benda, perbuatan, atau keadaan yang dirujuknya itu arbitrer (arbitrary). Ketujuh, bahasa memiliki pola dualitas, artinya bunyi-bunyi itu sendiri sebenarnya tidak mempunyai makna dan baru bermakna setelah bunyi-bunyi itu kita gabungkan. Kedelapan, bahasa itu memiliki semantisitas, artinya bahwa begitu sebuah nama diberikan maka nama itu akan selalu merujuk pada konsep benda itu, meskipun benda itu sebenarnya tidak memenuhi syarat untuk nama itu. 7 2.4 Definisi Bahasa Dari gambaran pembahasan sebelumnya, bahasa bisa didefinisikan dari berbagai sudut pandang. Namun, pengertian bahasa yang banyak dipakai orang adalah: bahasa merupakan suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama.
  • 8. Sistem bahasa adalah sistem yang terdiri dari simbol-simbol dan memiliki elemen-elemen beserta hubungan satu sama lainnya yang akhirnya membentuk suatu konstituen yang sifatnya hierarkhis. 8 2.5 Kompenen Bahasa Pada aliran linguistik mana pun bahasa selalu dikatakan memiliki tiga komponen: sintatik, fonologi, dan semantik. Komponen sintaksis, menangani ihwal yang berkaitan dengan kata, frasa, dan kalimat. Contoh : Anak cerdas itu bernama Pradito. Pada kalimat ini terdapat sturuktur frasa yang terdiri atas : S : Anak cerdas itu P : bernama Pradito FN : Anak cerdas Pel : itu Unsur inti : Anak Komponen fonologi, menangani ihwal yang berkaitan dengan bunyi dan bersifat interpretif. Bunyi merupakan simbol lisan yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan apapun yang ingin disampaikan. Contoh, pada kata menghukum. Kata ini terdiri dari prefik meN- dan kata dasar hukum. Komponen fonologi tersebut akan melihat apakah campuran meN- dengan hukum tersebut sesuai dengan aturan fonotatik bahasa. Komponen semantik, membahas ihwal makna. Dalam komponen ini kata tidak hanya diberi makna seperti yang terdapat pada kebanyakan kamus, tetapi juga diberi rincian makna yang disebut fitur semantik. Contoh, pada kata mengawini yang memiliki fitur semantik [+V] dan [+transitif] 2.6 Pragmatik Pragmatik memberikan perspektif pada bahasa. Pragmatik mencakup ke dalam penggunaan bahasa dalam interaksi maka pragmatik memperhatikan pula aspek-aspek lain dalam komunikasi. Peran Psikolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa Siswa adalah subjek dalam pembelajaran. Karena itu, dalam hal ini siswa dianggap sebagai organisme yang beraktivitas untuk mencapai ranah-ranah psikologi, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor. Kemampuan menggunakan bahasa baik secara reseptif (menyimak dan membaca) ataupun produktif (berbicara dan menulis) melibatkan ketiga ranah tadi. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Garnham (Nababan, 1992: 60-61) terhadap aktivitas berbicara ditemukan berbagai berbicara yang menyimpang (kurang benar) dengan pengklaifikasian kesalahan sebagai berikut. Berbicara yang Menyimpang Tipe Ucapan yang Seharusnya Kesalahan antisipasi penerusan pengurangan/ haplology penambahan pertukaran
  • 9. penggantian percampuran. Nababan (1992: 60-61) Menurut Garnham penyebab kesalahan yang dilakukan oleh pembicara di antaranya adalah kesaratan beban (overloading), yaitu perasaan waswas (menghadapi ujian atau pertemuan dengan orang yang ditakuti) atau karena penutur kurang menguasai materi, terpengaruh oleh perasaan afektif, kesukaran melafal kata-kata, dan kurang menguasai topik. Dari penyebab kesalahan-kesalahan tadi, dapat kita klasifikasikan berdasarkan ranah Psikologi. Penyebab kesalahan berupa perasaan waswas berkaitan dengan ranah afektif. Penyebab kesalahan berupa kurang menguasai materi atau topik berkaitan dengan ranah kognitif, dan penyebab kesalahan berupa kesukaran melafalkan kata berkaitan dengan ranah psikomotor. Contoh-contoh kesalahan dan penyebab kesalahan yang telah dijelaskan tadi menunjukkan bahwa peran psikolinguistik dalam pembelajaran bahasa sangat penting. Tujuan umum pembelajaran bahasa, yaitu siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam berbahasa lisan ataupun berbahasa tulis. Agar siswa dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar diperlukan pengetahuan akan kaidah-kaidah bahasa. Kaidah-kaidah bahasa dipelajari dalam linguistik. Untuk dapat menggunakan bahasa secara lancar dan komunikastif siswa tidak hanya cukup memahami kaidah bahasa, tetapi diperlukan kesiapan kognitif (penguasaan kaidah bahasa dan materi yang akan disampaikan), afektif (tenang, yakin, percaya diri, mampu mengeliminasi rasa cemas, ragu-ragu, waswas, dan sebagainya), serta psikomotor (lafal yang fasih, keterampilan memilih kata, frasa, klausa, dan kalimat). Dengan demikian, jelaslah bahwa betapa penting peranan Psikolinguistik dalam pembelajaran bahasa. 9
  • 10. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Psikolinguistik terbentuk dari kata psikologi dan kata linguistik. Psikolinguistik mencoba menguraikan proses psikologi yang berlangsung jika seseorang mengucapkan kalimat-kalimat yang didengarkannya pada waktu berkomunikasi, dan bagaimana kemampuan berbahasa itu diperoleh oleh manusia. Bahasa merupakan kegiatan yang terus menerus dan selalu berkembang. Bahasa bukan merupakan sesuatu yang sudah selesai. Bahasa merupakan sesuatu kegiatan yang sedang berulang dengan melalui alat bicara untuk menyatakan pikiran. Seorang anak yang lahir mempunyai otak yang dirancang untuk dapat belajar suatu bahasa sehingga mereka dapat diperkenalkan dengan lingkungan sekitar yang sesuai. Secara teoritis tujuan utama psikolinguistik adalah mencari satu teori bahasa yang secara linguistik bisa diterima dan secara psikologi dapat menerangkan hakikat bahasa dan bagaimana struktur itu diperoleh, digunakan pada waktu bertutur dan pada waktu memahami kalimat-kalimat dalam penuturan itu. Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari perilaku berbahasa, baik prilaku yang tampak maupun perilaku yang tidak tampak: resepsi, persepsi, pemerolehan bahasa, dan pemproduksian bahasa serta proses yang terjadi di dalamnya. Contoh perilaku yang tampak dalam berbahasa adalah perilaku manusia ketika berbicara dan menulis atau ketika dia memproduksi bahasa, sedangkan contoh prilaku yang tidak tampak adalah perilaku manusia ketika memahami yang disimak atau dibaca sehingga menjadi sesuatu yang dimilikinya atau memproses sesuatu yang akan diucapkan atau ditulisnya atau ketika di amemahami bahasa. Peran Psikolinguistik dalam pembelajaran bahasa sangat penting karena dengan memamahami psikolinguistik seorang guru memahami proses yang terjadi dalam diri siswa ketika siswa menyimak, berbicara, membaca, ataupun menulis sehingga manakala kemampuan dalam keterampilan berbahasa bermasalah, garu dapat melihat dari sudut pandang psikologi sebagai alternative solusinya. 10
  • 11. DAFTAR REFERENSI  http://lathifashofi.wordpress.com/2011/05/10/makalah-psikolinguistik/. Lathifa Shofi. 11 7 Maret 2014  Dardjowidjojo, Soenjono. 2005. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. IKAPI Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.  http://lakubijakbajik.wordpress.com/dirasat/psikolingusitika/psikolinguistik-dalam-pembelajaran- bahasa/ 12 September 2014.
  • 12. 12 I.PENDAHULUAN A. Latar belakang Bahasa merupakan hal sangat penting dalam segala aspek kehidupan, terutama kita sebagai manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia pasti menggunakan bahasa untuk mengungkapkan apa yang ada dalam hati maupun pikirannya kepada orang lain. Dalam penyampaiannya, manusia melewati beberapa proses dari sebuah pemikiran menjadi sebuah bahasa yang diungkapkan. Termasuk dalam proses tersebut yaitu pemerolehan bahasa, pengolahan bahasa dalam otak, penyampaian bahasa, dan lain sebagainya. Jika dilihat dari aspek psikologi, bahasa sangat berhubungan dengan kondisi psikis seseorang. Akan sangat berbeda bahasa yang digunakan orang yang sedang senang hati dengan orang yang sedang marah atau sedih, orang yang sedang sakit dengan orang yang sehat, orang yang dalam kondisi lelah dan orang yang berada dalam kondisi bugar, kesemuanya pasti akan berbeda. Dari segi pemerolehan bahasa, orang yang sejak kecil dididik menggunakan bahasa ibu dengan baik dan benar, akan terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan benar pula, berbanding terbalik dengan orang yang sejak kecil tidak dididik untuk menggunakan bahasa dengan baik dan benar, maka ia tidak akan terbiasa menggunakannya. Selain hal tersebut diatas, hal lain yang berhubungan dengan bahasa seseorang adalah kondisi biologis, dalam hal ini syaraf. Syaraf merupakan perangkat penghubung yang menjadikan sebuah gagasan menjadi sebuah ungkapan bahasa. Dari adanya hubungan-hubungan bahasa dengan kondisi psikis seseorang, maka dirasa perlu adanya ilmu khusus (psikolinguistik) yang mengkaji mengenai hal tersebut. Penulis bermaksud memaparkan beberapa hal mengenai psikolinguistik dalam makalah “PSIKOLINGUISTIK, Awal Mula, Perkembangan dan Objek Kajiannya” ini, yang mana pembahasannya terbatas pada awal mula, perkembangan dan objek kajiannya, sesuai dengan judul yang diberikan. Dengan harapan dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri. B. Rumusan masalah 1. Apakah pengertian psikolinguistik? 2. Bagaimana awal mula dan perkembangan psikolinguistik? 3. Apa yang menjadi obyek kajian psikolinguistik? C. Tujuan 1. Memahami pengertian psikolinguitik 2. Memahami awal mula psikolinguitik 3. Memahami obyek kajian psikolinguitik II.ISI A. PSIKOLINGUISTIK Psikolinguistik adalah penggabungan antara dua kata 'psikologi' dan 'linguistik'.Psikologi merupakan alih kata dari bahasa Inggris ”psychology” yang berasal dari bahasa Yunani ”psyche” yang berarti jiwa, roh, atau sukma dan ”logos” yang berarti ilmu. Jadi, secara etimologis psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang objek kajiannya
  • 13. adalah jiwa. Sedangkan secara terminologis menurut Sarwono sebagaiman dikutip oleh Tien Rafida mengemukakan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Atau ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hubungan-hubungan antar manusia. Linguistik berpadanan dengan kata linguistics dalam bahasa Inggris, linguistiquedalam bahasa Perancis, lingua dalam bahasa Italia, lengue dalam bahasa Spanyol, danlinguistiek dalam bahasa Belanda yang berasal dari bahasa latin ”lingua” yang berarti ”bahasa”. Kemudian kata tersebut diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi linguistik yang dapat diartikan sebagai ilmu bahasa atau ilmu yang menelaah bahasa sebagai objek kajiannya secara ilmiah. Psikolinguistik mempelajari faktor-faktor psikologis yang memungkinkan manusia mendapatkan, menggunakan, dan memahamibahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa psikolinguistik adalah ilmu tentang hubungan antara bahasa dan perilaku dan akal budi manusia, ilmu interdisipliner linguistik dengan psikologi. Berikut merupakan 2 (dua) pengertian psikolinguistik menurut beberapa ahli : 13 1. Hartley Psikolinguistik adalah ilmu yang membahas hubungan bahasa dengan otak dalam memproses dan mengkomunikasikan ujaran dan dalam akuisisi bahasa 2. Emon Back Psikolinguistik adalah ilmu yang meneliti bagaimana sebenarnya pembicara membentuk dan membangun suatu atau mengerti kalimat tersebut Dari definisi definisi ini dapatlah disimpulkan bahwa psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari proses-proses mental yang dilalui oleh manusia dalam rangka berbahasa. Secara rinci psikolinguistik mempelajari empat topik utama: (a) komprehensi, yakni proses-proses mental yang dilalui oleh manusia sehingga mereka dapat menangkap apa yang dikatakan orang dan memahami apa yang dimaksud, (b) produksi, yakni proses-proses mental pada diri kita yang yang membuat kita dapat berujar seperti yang kita ujarkan, (c) landasan biologis serta neurologis yang membuat manusia bisa berbahasa, dan (d) pemerolehan bahasa, yakni bagaimana anak memperoleh bahasa mereka Adapun tujuan daripada ilmu psikolinguistik itu sendiri adalah untuk membantu menyelesaikan permasalahan kompleks manusia dalam pembelajaran berbahasa, karena selain berkenaan dengan masalah berbahasa, psikolinguistik juga berkenaan dengan kegiatan berbahasa. Kegiatan berbahasa bukan hanya berlangsung secara mekanistik, tapi juga berlangsung secara mentalistik. Artinya, kegiatan berbahasa itu berkaitan juga dengan proses atau kegiatan mental (otak). Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa, studi linguistik perlu dilengkapi dengan studi antardisiplin antara psikologi dan linguistik, yang lazim disebut psikolinguistik. B. AWAL MULA PSIKOLINGUISTIK Psikolinguistik adalah ilmu hibrida yakni ilmu yang merupakan gabungan antara dua ilmu: psikologi dan linguistik. Pada awalnya, psikolinguistik bermula dari adanya pakar
  • 14. linguistik yang berminat pada psikologi, dan adanya pakar psikologi yang berkecimpung dalam linguistik. Pada tahun 1860, Heyman Steintthal, seorang ahli psikologi beralih menjadi ahli linguistik, dan Moriz Lazarus seorang ahli linguistik beralih menjadi ahli psikologi dengan menerbitkan sebuah jurnal yang khusus membicarakan masalah psikologi bahasa dari sudut linguistik dan psikologi.Dilanjutkan dengan adanya kerja sama antara pakar linguistik dan pakar psikologi, dan kemudian muncullah pakar -pakar psikolinguistik sebagai disiplin ilmu. Perkembangan ilmu psikolinguistik dapat dilihat pada tahap-tahap perkembangannya, yang mana dapat dibagi menjadi empat tahap : (1) tahap formatif, (2) tahap linguistik, (3) tahap kognitif, dan (4) tahap teori psikolinguistik, realita psikologis, dan ilmu kognitif. 14 1. Tahap Formatif Pada pertengahan abad ke 20 John W. Gardner, seorang psikolog Amerika, mulai menggagas hibridasi (penggabungan) psikologi dan linguistik. Ide ini kemudian dikembangkan oleh psikolog lain, John B. Carrol, yang pada tahun 1951 menyelenggarakan seminar di Universitas Cornell untuk merintis keterkaitan antara kedua disiplin ilmu ini. Pertemuan itu di lanjutkan pada tahun 1953 di Universitas Indiana. Hasil pertemuan ini mengawali banyak penelitian yang kemudian dilakukan secara lebih terarah pada kaitan antara kedua ilmu ini. Pada saat itulah istilahpsycholinguistics pertama kali dipakai. Kelompok ini kemudian mendukung penelitian mengenai relativitas bahasa maupun universal bahasa. Pandangan tentang relativitas bahasa seperti dikemukakan oleh Benjamin Lee Whorf (1956) dan universal bahasa seperti dalam karya Greenberg (1963) merupakan karya-karya pertama dalam bidang psikolinguistik. 2. Tahap Linguistik Perkembangan ilmu linguistik pada tahap ini mengarah pada pemerolehan bahasa, dengan diterbitkannya buku Chomsky pada tahun 1957, sytactic structures. Bahasa telah kita peroleh mulai dari sebelum kita dilahirkan (janin), bahasa yang digunakan oleh ibu dan orang di sekitarnya mulai masuk dan terekam dalam memori janin. Pada tahap ini psikolinguistik sebagai ilmu mulai banyak diminati orang. 3. Tahap Kognitif Pada tahap ini psikolinguistik mulai mengarah pada peran kognisi dan landasan biologis manusia dalam pemerolehan bahasa. Pelopor seperti Lenneberg mengatakan bahwa linguis itu sebenarnya adalah psikologi kognitif. Pemerolehan bahasa pada manusia bukanlah penguasaan komponen bahasa tanpa berlandaskan pada prinsip-prinsip kognitif. Pada tahap ini orang juga mulai berbicara tentang peran biologi pada bahasa karena mereka mulai merasa bahwa biologi merupakan landasan dimana bahasa itu
  • 15. tumbuh. Lenneberg mengatakan bahwa pertumbuhan bahasa seorang manusia itu terkait secara genetik dengan pertumbuhan biologinya. 15 4. Tahap Teori Psikolinguistik Pada tahap akhir ini, psikologi tidak lagi berdiri sebagai ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu lain karena pemerolehan dan penggunaan bahasa manusia menyangkut banyak cabang ilmu pengetahuan yang lain. Psikolinguistik tidak lagi terdiri dari psikologi dan linguistik saja tetapi juga menyangkut ilmu-ilmu lain seperti neurologi, filsafat, primatologi dan genetika. Neurologi mempunyai peran yang sangat erat dengan bahasa karena kemampuan manusia berbahasa ternyata bukan karena lingkungan tetapi karena kodrat neurologis yang dibawanya sejak lahir. Tanpa otak dengan fungsi-fungsinya yang kita miliki seperti sekarang ini, mustahillah manusia dapat berbahasa. Ilmu filsafat juga kembali memegang peran karena pemerolehan pengetahuan merupakan masalah yang sudah dari jaman purba menjadi perdebatan diantara para filosof, apa pengetahuan itu dan bagaimana manusia memperoleh pengetahuan. Primatologi dan genetika mengkaji bagaimana genetika terkait dengan pertumbuhan bahasa. Dengan kata lain, psikolinguistik kini telah menjadi ilmu yang ditopang oleh ilmu-ilmu yang lain. C. OBJEK KAJIAN PSIKOLINGUISTIK Sebelum menuju pada kajian ilmu psikolinguistik, perlu ita ketahuii terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan berikut : 1. Bagaimana hubungan antara bahasa dan pikiran? 2. Dapatkah kita berpikir tanpa bahasa? 3. Bagaimana proses berpikir itu? 4. Apakah pikiran kita dipolakan oleh struktur bahasa yang kita gunakan? 5. Bagaimana caranya agar hasil pemikiran dapat dimengerti oleh pendengar? 6. Apakah sebenarnya bahasa itu? Apakah yang ”dimiliki” oleh seseorang sehingga dia mampu berbahasa? Bahasa itu terdiri dari komponen-komponen apa saja? 7. Bagaimana bahasa itu lahir dan mengapa dia harus lahir? Di manakah bahasa itu berada atau disimpan? 8. Bagaimanakah bahasa pertama (bahasa ibu) diperoleh seorang kanak-kanak? Bagaimana perkembangan penguasaan bahasa itu? Bagaimana bahasa kedua itu dipelajari? Bagaimana seseorang bisa menguasai dua, tiga, atau banyak bahasa? 9. Bagaimana proses penyusunan kalimat atau kalimat-kalimat? Proses apakah yang terjadi di dalam otak waktu berbahasa? 10. Bagaimanakah bahasa itu tumbuh dan mati? Bagaimana proses terjadinya sebuah dialek? 11. Bagaimana proses berubahnya suatu dialek menjadi sebuah bahasa baru? 12. Bagaimana hubungan bahasa dengan pemikiran? Bagaimana pengaruh kedwibahasaan atau kemultibahasaan dengan pemikiran dan kecerdasan seseorang? 13. Mengapa seseorang menderita penyakit atau mendapatkan gangguan berbicara (seperti afasia), dan bagaimana cara menyembuhkannya?
  • 16. 14. Bagaimana bahasa itu harus diajarkan supaya hasilnya baik? Ilmu psikolinguistik menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dari beberapa objek kajian di dalamnya. Lingkup psikolinguistik mencoba memerikan bahasa dilihat dari aspek-aspek psikologi dan sejauh dapat dipikirkan oleh otak manusia. Topik-topik penting yang 16 menjiwai lingkupan psikolinguistik adalah : 1. Proses bahasa dalam komunikasi dan pikiran 2. Akuisisi bahasa (Pemerolehan Bahasa) 3. Pola tingkah laku berbahasa 4. Asosiasi verbal dan persoalan makna 5. Proses bahasa pada orang yang abnormal 6. Persepsi, ujaran dan kognisi Psikolinguistik telah menjadi bidang ilmu yang sangat luas dan kompleks dan berkembang pesat sehingga melahirkan beberapa subdisiplin psikolinguistik. Diantara subdisiplin psikolinguistik adalah sebagai berikut : a.Psikolinguistik Teoritis Subdisiplin ini membahas teori-teori bahasa yang berkaitan dengan proses-proses mental manusia dalam berbahasa. Misalnya dalam rancangan fonetik, rancangan pilihan kata, rancangan sintaksis, rancangan wacana, dan rancangan intonasi. b. Psikolinguistik Perkembangan Subdisiplin ini berkaitan dengan proses pemerolehan bahasa, baik pemerolehan bahasa pertama maupun pemerolehan bahasa kedua. Subdisiplin ini mengkaji proses pemerolehan fonologi, proses pemerolehan simantik dan proses pemerolehan sintaksis secara berjenjang, bertahap dan terpadu. c. Psikolinguistik Sosial Subdisiplin ini berkenaan dengan aspek-aspek sosial bahasa. Bagi suatu manyarakat, bahasa itu bukan hanya merupakan suatu gejala dan identitas sosial saja, tetapi juga merupakan suatu ikatan batin dan nurani yang sukar ditinggalkan. d. Psikolinguistik Pendidikan Subdisiplin ini mengkaji aspek-aspek pendidikan secara umum dalam pendidikan formal di sekolah. Umpamanya peranan bahasa dalam pengajaran membaca, pengajaran dalam kemahiran berbahasa, dan pegetahuan mengenai peningkatan kemampuan berbahasa dalam proses memperbaiki kemampuan menyampaikan pikiran dan perasaan. e. Psikolinguistik Neurology ( neuropsikolinguistik ) Subdisiplin ini mengkaji hubungan antara bahasa, berbahasa dan otak manusia. Para pakar neurology telah berhasil menganalisis struktur biologis otak serta telah memberi nama pada bagian struktur otak itu. Namun ada pertanyaan yang belum dijawab secara lengkap yaitu apa yang terjadi dengan masukan bahasa dan bagaimana keluaran bahasa diprogramkan dan dibentuk dalam otak itu. f. Psikolinguistik Eksperimen
  • 17. Subdisiplin ini meliputi dan melakukan eksperimen dalam semua kegiatan bahasa dan berbahasa pada satu pihak dan perilaku berbahasa dan akibat berbahasa pada pihak lain. g. Psikolinguistik Terapan Subdisiplin ini berkaitan dengan penerapan dari temuan enam subdisiplin psikolinguistik di atas kedalam bidang tertentu yang memerlukannya. Yang termasuk subdisiplin ini ialah psikologi, linguistik, penuturan dan pemahaman, pembelajaran bahasa, neurologi, komunikasi dan sastra. 17
  • 18. III.PENUTUP Simpulan Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari proses-proses mental yang dilalui oleh manusia dalam rangka berbahasa. Psikolinguistik mempelajari empat topik utama, yaitu : (a) komprehensi, (b) produksi, (c) landasan biologis serta neurologis yang membuat manusia bisa berbahasa, dan (d) pemerolehan bahasa. Psikolinguistik bermula dari adanya pakar linguistik yang berminat pada psikologi, dan adanya pakar psikologi yang berkecimpung dalam linguistik. Dilanjutkan dengan adanya kerja sama antara pakar linguistik dan pakar psikologi, dan kemudian muncullah pakar-pakar psikolinguistik sebagai disiplin ilmu. Perkembangan ilmu psikolinguistik dibagi menjadi empat tahap : (1) tahap formatif, (2) tahap linguistik, (3) tahap kognitif, dan (4) tahap teori psikolinguistik, realita psikologis, dan ilmu kognitif. Kajian-kajian yang menjiwai lingkupan psikolinguistik adalah : 1. Proses bahasa dalam komunikasi dan pikiran 2. Akuisisi bahasa (Pemerolehan Bahasa) 3. Pola tingkah laku berbahasa 4. Asosiasi verbal dan persoalan makna 5. Proses bahasa pada orang yang abnormal 6. Persepsi, ujaran dan kognisi Subdisiplin psikolinguistik adalah sebagai berikut : a.Psikolinguistik Teoritis b. Psikolinguistik Perkembangan c. Psikolinguistik Sosial d. Psikolinguistik Pendidikan e. Psikolinguistik Neurology ( neuropsikolinguistik ) f. Psikolinguistik Eksperimen g. Psikolinguistik Terapan 18
  • 19. DAFTAR PUSTAKA verniruing.blogspot.com Thomas A. Sebeok dan Charles E. Osgood yang berjudul Psycolinguistics : A Survey of Theory and Research Problems omaliamalia .blogspot.com/2012/03/psikolinguistik.html Dardjowdjojo, Soenjono, Psikolinguistik Pemahaman Bahasa Manusia, Jakarta:Yayasan Obor Indonesia, 2003. Guntur, Herry, Taringan, Psikolinguistik, Angkasa, Bandung, 1986. 19
  • 20. Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi. Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli: # BILL ADAMS Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif # WITTGENSTEIN Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis # FERDINAND DE SAUSSURE Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain # PLATO Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut # BLOCH & TRAGER Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama. # CARROL Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia # SUDARYONO Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman. # SAUSSURE Bahasa adalah objek dari semiologi # Mc. CARTHY Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir # WILLIAM A. HAVILAND Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu Bila dilihat dari beberapa definisi dan pengertian mengenai bahasa menurut beberapa ahli diatas, kita bisa melihat bahwa terdapat perbedaan definisi tentang bahasa dimana definisi dari setiap ahli tergantung dengan apa yang ingin ditekankan oleh setiap tersebut. Namun meskipun terdapat perbedaan, nampaknya disepakati bersama bahwa bahasa adalah alat komunikasi. Dan sebagai alat komunikasi , bahasa mempunyai fungsi-fungsi dan ragam-ragam tertentu. 20