4. Spermatogenesis
Spermatogonium berasal dari sel primitif
tubulus testis
Pubertas : dipengaruhi oleh sel
interstisial Leydig, spermatogonium
mengalami spermatogenesis menjadi
spermatozoon
5. Spermatogenesis
Spermatogonium
Spermatosit I Spermatosit I
Spermatosit II Spermatosit II Spermatosit II Spermatosit II
Spermatid
(n)
Spermatid
(n)
Spermatid
(n)
Spermatid
(n)
Spermatozoa
(n)
Spermatozoa
(n)
Spermatozoa
(n)
Spermatozoa
(n)
12. Fertilisasi
Jutaan spermatozoon di forniks, ratusan
ribu sampai cavum uteri & tuba, ratusan
sampai di ampula, satu mempunyai
kemampuan (capacitation) membuahi
Ovum (100µ/0,1 mm) yang dilepas
ovarium disapu oleh mikrofilamen
fimbriae cavum uteri
13. Fertilisasi
Ovum dilingkari oleh zona pellusida,
diluarnya terdapat sel korona radiata,
didalamnya terdapat ruang perivitelina
tempat benda-benda kutub.
Spermatozoon yang mengalami
kapasitasi melintasi zona pelusida
masuk ke vitellus.
14. Fertilisasi
Spermatozoon yang telah masuk
kehilangan membran nukleus dan
membangkitkan pematangan ovum II
sehingga terbentuk pronukleus yang
haploid.
Kedua pronuklei bersatu membentuk
Zygote dengan 46 kromosom, 44
autosom + 2 kromosom seks.
24. Nidasi
Dalam cavum uteri, hasil konsepsi
mencapai stadium blastula.
Sel-sel yang lebih kecil membentuk
dinding blastula menjadi trofoblas.
Blastula dengan bagian yang
mengandung inner cell mass mudah
masuk ke dalam desidua dan luka
desidua menutup kembali
31. Plasentasi
1. Desidua vera
2. Desidua capsularis
3. Desidua basalis
4. Cavum uteri
5. Korion Laeva
6. Korion frondosum
32. Plasentasi
Sel trofoblast menghasilkan HCG
(Human Chorionic Gonadotropin)
sampai hari ke 60
Mempengaruhi corpus luteum
menghasilkan progesteron sampai
plasenta dapat membuat cukup
progesteron sendiri.
Diagnosa kehamilan
36. Lapisan Nitabuch
Lapisan yang dibentuk oleh sel desidua
yang tidak dapat dihancurkan oleh
trofoblast.
Tempat plasenta lepas dari
endometrium saat melahirkan
Kuret terlalu dalam : jonjot plasenta
tumbuh diantara miometrium (akreta)