1. TRANSPOR SPERMA, TRANSPOR
SEL TELUR, DAN FERTILISASI
PADA WANITA
Oleh;
KELOMPOK VI
RAJIA : ( P102172039 )
TENRI AJENG : ( P102172045 )
RISMAWATI RASUD : ( P102172034 )
SELVIANA SULTAN : ( P102172044 )
2. A. Transpor Sperma
• Sperma merupakan sel yang berasal dari sistem
reproduksi laki-laki.
• Sperma terdiri atas : Kepala, Midpiece dan Ekor.
E.Hialuronidase -> L.Koronaradiata
Nukleus -> DNA
Akrosin -> Zona Pelusida
4. Kurang lebih 72 hari menghasilkan spermatozoa.
Sebuah periode waktu diikuti dengan penyimpanan di
epididimis sebelum ejakulasi
Sperma memasuki lendir serviks dan kemudian tuba
falopi dalam hitungan menit yang dibantu oleh
kontraksi saluran reproduksi wanita tjd selama coitus
dan hanya beberapa ratus sperma mencapai oosit.
Serviks berfungsi sebagai reservoir sperma hingga 72 J.
Kapasitasi, sebuah proses yang dimulai selama
perjalanan sperma melalui serviks atau selama inkubasi
in vitro dalam media yang tepat. ditandai dengan
kemampuan sperma yang didapat untuk menjalani
reaksi akrosom untuk mengikat zona pelusida dan
untuk memperoleh motilitas yang hiperaktif.
Kunci Langkah2
dalam perjalanan
Sperma:
5. B. Traspor Sel Telur/Ovum
• Ovum adalah sel telur (gamet pada wanita) yang digunakan
dalam proses reproduksi untuk menghasilkan sebuah individu
baru yang ditemukan di ovarium.
6. Proses Pembentukan Ovum (Oogenesis)
• Tahap Oogonium
• Tahap Folikel Primordial
• Tahap Oosit Primer
• Tahap Pembelahan Meiosis Pertama
• Tahap Pembelahan Meiosis Kedua
7. Proses Traspor Ovum
Setelah evaluasi, oosit dan kumulans sekitarnya berada di ampula
tuba falopi dalam waktu 2-3 menit
Transportasi tuba menempel pada kontraksi otot polos dan cairan
cairan sekretori yang diinduksi ciliary
Tuba fallopi memberikan tindakan memegang penting untuk memberi
waktu agar endometrium menjadi recepti Agar mampu melakukan
implantasi. Suatu periode waktu sekitar 80 jam, 90% di antaranya
ada di dalam ampula
Kunci
Langkah2 dlm
transportasi
telur
8. C. Fertilisasi
• Fertilisasi atau pembuahan adalah proses peleburan (fusi)
gamet-gamet haploid, yaitu sel sperma dan sel ovum yg
sudah matang untuk membentuk zigot haploid. Tempat
terjadinya fertilisasi umumnya di 1/3 Tuba fallopi (Oviduct),
bisa juga di luar Oviduct (Fertilisasi In vitro).
• Fertilisasi adalah proses penyatuan ovum (sel telur) dgn
spermatozoa, dimana proses ini merupakan tahap awal
pembentukan embrio. Fertilisasi merupakan suatu proses
yang sangat penting dan merupakan titik puncak dari
serangkaian proses yg terjadi sebelumnya (Puja, 2010)
9.
10. Tahap-tahap Proses Fertilisasi
fase 1 :
penembusan
korona radiata
• Dari 200-300 juta spermatozoa yang dicurahkan ke dalam
saluran kelamin wanita, hanya 300-500 yg mencapai tempat
pembuahan.
Fase 2 :
penembusan
zona pellusida
• Zona pelusida a/ sebuah perisai glikoprotein di sekeliling telur
yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma
dan menginduksi reaksi akrosom.
Fase 3 :
Penyatuan oosit
dan membrane
sel sperma
• Segera setelah spermatozoa menyentuh membrane sel oosit,
kedua selaput plasma sel tersebut menyatu.
11.
12. Hasil utama pembuahan :
• Penggenapan kembali jumlah kromosom dari
penggabungan dua paruhhaploid dari ayah dan dari ibu
menjadi suatu bakal baru dengan jumlah kromosom
diploid.
• Penentuan jenis kelamin bakal individu baru, tergantung
dari kromosom X atau Y yang dikandung sperma yang
membuahi ovum tersebut.
• Permulaan pembelahan dan stadium-stadium
pembentukan dan perkembangan embrio
(embriogenesis).
13. Syarat
Terjadi
Fertilisasi
Menurut Arif (2015), peristiwa fertilisasi
dapat terjadi apabila memenuhi syatat-
syarat yaitu:
Fertilisasi dapat terjadi apabila ovum
telah matang, telah mengalami proses
oogenesis dan telah terjadi ovulasi.
Harus mengalami kapasitasi khusus
pada spermatozoa di dalam saluran
reproduksi wanita.
14. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Fertilisasi
Pada Pria
Sperma yg
abnormal, yaitu
: sperma yg
mempunyai
bentuk
abnormal
menyebabkan
kehilangan
kemampuan u/
membuahi sel
telur di dlm tuba
falopii.
Pada Wanita
Kelainan Anatomi
Saluran
Reproduksi
Kelainan Ovulasi
Sel telur yang
abnormal