SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
TUGAS DISKUSI 
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA 
GURU BERSANGKUTAN : TRIKE VANI 
KELOMPOK VIII : 
- ANNISA MULIANI 
- HAFIZUN ABDILLAH 
- MESLA PUTRI PERMATA SARI 
MADRASAH TSANAWIYAH NEGRI 
PESISIR SELATAN 
TAHUN AJARAN 2014/2015
KOMPETENSI DASAR : 
1. Menentukan tema,latar, dan penokohan pada cerpen- cerpen dalam satu 
(1) kumpulan cerpen. 
2. Menganalisis Nilai- Nilai kehidupan pada cerpen- cerpen dalam satu 
kumpulan cerpen. 
Tujuan : 
1.1 Mampu menjelaskan pengertian cerpen 
1.2 Mampu menjelaskan definisi tema, latar, dan penokohan 
1.3 Mampu menentukan tema, latar, dan penokohan pada cerpen- cerpen 
dalam satu (1) kumpulan cerpen 
2.1 Mampu mengetahui nilai- nilai kehidupan pada cerpen 
2.2 Mampu menganalisis nilai- nilai kehidupan pada cerpen dalam satu 
kumpulan cerpen 
A. Menemukan tema, latar, dan penokohan pada cerpen- cerpen dalam 
satu kumpulan cerpen 
1. Pengertian Cerpen 
Cerpen merupakan salah satu bentuk karya sastra atau prosa. Cerpen ada yang 
bersifat fiktif dan nonfiktif. Cerita yang ditampilkan dalam sebuah cerpen biasanya 
hanya sepenggal peristiwa yang terjadi pada seseorang dan focus cerita terletak 
pada tokoh utamanya. Cerpen biasanya juga diterbitkan dan dibukukan dalam 
bentuk kumpulan yang disebut buku kumpulan cerpen 
Cerpen adalah sebuah cerita yang singkat, padat, dan jelas. Singkat karena hanya 
terdiri atas ± 10.000 kata, padat karena akan memuat peristiwa-peristiwa inti dalam 
cerita, dan jelas karena tetap akan kita temukan akhir penyelesaian dari peristiwa-peristiwa 
yang membangun cerita. 
Unsur pembangunan dalam cerpen terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur 
intrinsik adalah unsur pembangun yang berasal dari dalam tubuh karya sastra, yang 
meliputi tema, alur, karakteristik, setting, sudut pandang, amanat. Unsur ekstrinsik 
adalah segala macam unsur yang berada di luar suatu karya sastra yang 
mempengaruhi kahadiran suatu karya sastra, seperti faktor sosial, ekonomi, budaya, 
politik, keagamaan, dan tata nilai masyarakat. 
2. Pengertian tema, latar, dan penokohan dan cara menemukannya 
tema, latar, dan penokohan termasuk dalam unsur intrinsik pembangun sebuah cerpen 
1. Tema adalah sumber gagasan/ide cerita atau gagasan pokok yang 
dikembangkan menjadi sebuah karangan. Tema merukan gambaran umum
cerita yang biasanya bersumber dari konflik- konflik kehidupan manusia sehari-hari. 
Sebuah tema adalah seperti sebuah tali yang menghubungkan awal dan 
akhir cerita dimana Anda menggantungkan alur, karakter, setting cerita dan 
lainnya Cara menentukan tema dalam cerpen 
- Baca dan pahami bacaan pada cerpen, itu akan memudahkan kita untuk mengetahui 
apa yang diperlukan 
- Kemudian, lihat dan cermati hal- hal yang acap kali muncul dalam cerpen tersebut, 
2. Tokoh dan penokohan, Tokoh adalah pelaku-pelaku dalam cerita. Tokoh 
dibedakan menjadi tiga, yakni protagonis (tokoh utama), antagonis (tokoh 
penentang), dan tritagonis ( tokoh ketiga). Sedangkan penokohan adalah 
penyajian dan penciptaan citra dalam cerpen. Penokohan dapat dikatakan 
sebagai proses penampilabn tokoh dengan pemberian watak atau kebiasaan 
Cara menemukan penokohan : 
- Melalui perbuatan/ tindakan- tindakan 
- Melalui ucapan 
- Melalui penggambaran fisiknya, misalnya berpakaian, bentuk tubuhnya, dll. 
- Melalui pemikirannya 
- Melalui penjelasan langsung oleh pengarang 
3. Latar adalah waktu dan tempat serta keadaan social yang digunakan pengarang 
dalam menyusun cerita. Latar terbagi tiga 
 Latar suasana, yaitu latar yang menggambarkan keadaan saat peristiwa itu 
terjadi/ berlangsung 
 Latar tempat, yaitu berkaitan dengan masalah- masalah geografis 
 Latar waktu, yaitu yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarat 
Cara menemukan latar 
- Melalui pemaparan langsung oleh pengarang 
- Melalui 5W + 1H yang menyatakan “bagaimana untuk latar suasana, unsur dimana 
untuk latar tempat, dan unsur kapan untuk latar waktu. 
B. Menganalisis nilai- nilai kehidupan pada cerpen- cerpen dalam satu 
kumpulan cerpen 
Bila kalian cermati, tokoh-tokoh di dalam cerpen mempunyai sifat dan melakukan 
aktivitas seperti kehidupan manusia sesungguhnya. Dengan kata lain, cerpen mangandung 
nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil dari peran masing-masing tokoh dalam isi cerpen 
tersebut. 
Di dalam setiap karya satra (termasuk cerpen) terkandung beberapa nilai yang dapat 
diteladani atau dipetik hikmahnya. Ada pun nilai –nilai tersebut antara lain:
1. Nilai moral atau keagamaan yaitu nilai yang berkenaan dengan Tuhan dan 
aagama. 
2. Nilai kemanusiaan atau sosial yaitu nilai yang berkenaan dengan 
masyarakat. 
3. Nilai etika atau susila atau norma yaitu nilai yang berkenaan dengan budi 
bahasa, sopan santun, dan 
4. Nilai estetika atau keindahan yaitu nilai yang berkenaan dengan seni dan 
keindahan. 
DILEMA 
Oleh : Kaefzet 
Fee menerobos pagar pembatas jalan, menyeberang dengan cepat. Nyaris dia 
menabrak pedagang rokok asongan. Napasnya terpompa lebih cepat. Sesaat, Fee 
berhenti melangkah, mengatur debaran dadanya yang terasa tak wajar. Kemudian 
menanyakan waktu pada seorang laki-laki setengah tua yang lewat didepannya. 
Jam tiga lewat limapuluh menit. Masih ada waktu sepuluh menit. Itu artinya dia tak 
akan terlambat. Tempat yang ditujunya –resto pizza yang jadi tempat pertemuan— 
sudah Nampak di depan mata. 
Fee mencoba mengamati penampilannya lewat kaca gedung perkantoran. 
Tak rapi, tapi juga tak terlalu berantakan. Rambutnya memang agak tak beraturan, 
namun dia merasa cukup merapikannya dengan tangan. 
Fee tersentak. Suara knalpot motor mengejutkannya. Dia berpaling. Melihat La 
dan We tertawa sambil melambaikan tangan. 
“Gue duluan, ya!” teriak La. 
Fee cuma memandang dari belakang. Percuma membalas. Nggak penting. Pasti 
tak terdengar juga. 
“Fee! Oi, duluan, ya!” 
Fee berpaling. Sis melambaikan tangan, wajahnya dengan rambut baru 
seminggu dicat pirang, terlihat gembira dari dalam mobil. 
Wow, sudah banyak yang datang. Untung, akhirnya dia memutuskan ikut 
datang. Kalau tidak…? Ah, pasti ini akan jadi mimpi buruk. 
Yah… ini memang saat yang sangat spesial. Hamper semua cewek yang duduk 
di kelas 3 C, hari ini memutuskan untuk berkumpul di resto pizza. Bukan acara 
perpisahan resmi dari sekolah. Tapi, acara yang –entah ide dari siapa—memang 
berkesan akan jadi spesial. Undangannya pun beredar lewat SMS berantai 
Fee mulanya malas. Maklum, untuk acara kumpul ini biaya ditanggung ramai-ramai 
alias patungan. Dia tak punya uang untuk itu. Minta sama mama… ah, 
bagaimana dia tega. Sudah tiga minggu ini, sejak dapat kabar papa kena PHK,
wajah mama terlihat sangat murung. Minta uang untuk menghadiri acara semacam 
ini, di saat suasana rumah lagi murung begini… mana mungkin. 
“Lo, harus datang, Fee. Kapan lagi kita bisa kumpul gila-gilaan seperti ini?” 
bujuk La ketika kemarin menelponnya. 
“Tapi, La…” 
“Gue nggak mau denger alesan lo. Ini cuma cewek-cewek aja kok. Gue jamin 
Rama nggak bakal ada. Jadi lo nggak bakal ketemu dia.” 
“Bukan soal itu. Tapi…” Fee bingung. La pasti akan salah sangka. Tapi, Fee 
nggak mungkin juga bilang kalau ini bukan karena Rama, cowok yang dua bulan 
lalu resmi putus dengannya. Rasanya berat banget untuk mengakui kalau dia tak 
bisa datang karena tak tahu harus darimana mendapatkan uang. “Alaaa udah deh. 
Lo datang ya. Jangan sampai nggak.” 
Blep! 
Telepon terputus. 
Fee bengong. Lama. 
Bayangan tentang betapa asyiknya suasana pertemuan itu, betapa dalam 
kenangan yang bakal didapatnya nanti, betapa ceria wajah teman-temannya nanti, 
akhirnya membuat Fee mengambil keputusan itu: menjual hape-nya! 
Yap, hanya itu yang terpikir. Dan dia merasa itu jauh lebih baik tinimbang dia 
meminta uang pada mama. Apakah artinya hape disbanding momen spesial ini. 
Toh, kapan-kapan bisa beli lagi. Dan dia tak mau menimbang lebih jauh lagi. 
Akhirnya… 
Fee melangkah lebih cepat. Menaiki anak tangga, mendorong pintu kaca, 
melihat berbagai senyum teman-teman menyambutnya. 
“Kok sendiri, sih? Bukannya bareng gue aja. Hape lo kenapa sih? Gue telpon 
nggak masuk-masuk.” Sis merepet, menyambutnya. 
“Oi, foto bareng dong. Ayo, Fee, cepetan. Eh, Sis, lo jangan ngalangin yang di 
belakang. Siap-siap, ya. Senyum!” Wie memberi aba-aba. 
Semua tersenyum. Tertawa. Saling ledek. Saling cerita tentang hal yang lucu-lucu. 
Berebut pizza. Ah… betapa semua terlupa. Fee bahagia. Pertemuan ini begitu 
berkesan. 
“Aduh, seneng banget ya. Saat seperti ini pasti susah untuk terulang lagi.” Kata 
Tamy, cewek berambut keriwil yang berencana melanjutkan sekolah ke Bandung. 
“Iya ya.” Kata La. Lalu, mendadak wajahnya agak mendung. “Ah, jadi sedih. 
Udah, ah, jangan ngomongin itu. Nanti sedih. Ayo, foto bareng lagi. Pake 
kameraku dong. Eh, Mas… Mas, tolong ya, fotoin.” La menghampiri pelayan resto 
sambil menyodorkan kamera digitalnya. 
Semua berebut posisi. Sis yang paling sadar kamera nyerobot ke depan. 
Senyum mengembang di semua wajah. Tawa mereka terus bergema. Hingga tiba 
waktu untuk berpisah.
Sis berbaik hati mengantar Fee hingga ujung jalan. Setelah mobil Sis 
menghilang di tikungan, barulah Fee melangkah pulang. 
Mama menyambutnya di depan pintu dengan wajah terhias senyum. Tumben. 
Ada apa? 
“Kamu dari mana?” Tanya mama dengan nada sabar. 
“Maaf, Fee lupa bilang. Tadi… ada acara kumpul dengan teman-teman 
sekolah.” Ada nada bersalah menjalar dalam diri Fee. 
“Mama ada kabar yang menggembirakan. Mau tau, nggak?” Mata mama 
berbinar. 
“Kabar apa, Ma? Mau dong.” 
“Minggu depan Papa akan bekerja lagi di perusahaan baru.” 
Fee ternganga. Tak menyangka. Mulutnya mendadak terasa kaku. Dia tak bisa 
berkata-kata. Mama merentangkan tangannya. Fee menghambur dan menangis 
dalam pelukan mama. Tersedu. Dan dia tahu, mama dan papa pasti tak akan marah 
bila nanti dia mengaku telah menjual hape-nya. Pasti. ***
ANALISIS SEBUAH CERPEN 
“DILEMA” 
Oleh : Kaefzet 
Cerita yang berjudul “Dilema” ini adalah salah satu cerita pendek karya Kaefzet. 
Cerita pendek atau cerpen ini saya ambil dari Majalah Gadis, No. 18, Edisi 30 Juni 2009 
– 9 Juli 2009. Dalam cerpen ini menceritakan tentang kehidupan keluarga Fee dan 
kehidupan Fee bersama teman-temannya. 
Untuk lebih memahami dan mempelajari isi cerpen serta nilai-nilai yang 
terkandung dalam cerpen ini, saya akan mencoba untuk menganalisis hal-hal yang 
berkaitan dengan cerpen ini. 
SINOPSIS CERPEN “DILEMA” 
Siang itu Fee terburu-buru menuju resto pizza untuk menghadiri acara kumpul-kumpul 
bersama teman-temannya. Dia datang pas pukul 15.00, sampai di sana dia 
disambut oleh teman-temannya. Sebenarnya dia bimbang akan ikut acara itu atau tidak, 
karena kondisi keuangan keluarganya sedang tidak baik itu semua disebabkan oleh 
papanya yang ter-PHK dari perusahaan beliau. Fee ingin meminta uang kepada 
mamanya, tapi dengan kondisi seperti itu Fee tidak tega, akhirnya tanpa berfikir panjang 
Fee menjual handphonenya dan menggunakan uang itu untuk acara kumpul bersama 
teman-temannya. 
Fee merasa senang bisa berkumpul dengan teman-temannya. Mereka berfoto-foto 
untuk kenang-kenangan, karena mereka sebentar lagi akan berpisah melanjutkan 
pendidikan di sekolah yang sudah mereka inginkan. Setelah acara itu selesei, Fee pulang 
ke rumah. Sesampainya di rumah, mama Fee sudah menunggunya di depan rumah. Raut 
wajah mama Fee pun tidak seperti biasanya yang murung dan sedih, tapi kali ini raut 
wajahnya menampakkan kalau dia sedang gembira. Mama Fee pun mengatakan kabar 
yang baik kepada Fee, yaitu ternyata papa Fee telah mendapatkan pekerjaan baru. Fee 
pun sangat senang, lalu Fee pun menceritakan bahwa dia menjual handphonenya untuk 
acara kumpul bersama teman-temannya. 
PERWATAKAN PARA TOKOH 
Tokoh cerpen yang berjudul ‘Dilema’ ini mempunyai watak sebagai berikut : 
1. Fee : baik hati, bertanggung jawab, dan dewasa. 
2. La : baik dan suka memaksa. 
3. Sis : baik hati dan suka menolong. 
4. Mama Fee : tidak tegar dalam menghadapi masalah. 
KONFLIK YANG TERJADI 
Konflik yang terjadi dalam cerpen ‘Dilema’ ini adalah ketika Fee harus memilih 
menjual handphonenya untuk datang ke acara kumpul bersama teman-temannya atau 
tidak menghadiri acara tersebut. Tidak mungkin dia meminta uang kepada mamanya, 
karena kondisi keuangan keluarga mereka sedang tidak baik. Dan akhirnya Fee menjual 
handphonenya dan dia bisa hadir dalam acara tersebut.
KECOCOKAN TEMA DENGAN JUDUL 
Antara tema dengan judul cerpen ini memiliki kecocokan karena mengisahkan 
tentang kehidupan seseorang. Kisah yang menceritakan tentang kehidupan keluarga Fee 
dan kehidupa Fee bersama teman-temannya. 
KECOCOKAN JUDUL DENGAN ISI 
Antara judul dengan isi cerpen ini memiliki kecocokan karena menggambarkan 
tentang sebuah kebimbangan Fee ketika dihadapkan dengan 2 pilihan yang harus dia pilih 
yaitu antara menjual handphonenya untuk ikut acara kumpul bersama teman-temannya 
atau tidak ikut acara tersebut karena tidak memiliki uang dan tidak tega untuk meminta 
uang kepada mamanya karena kondisi keuangan keluarganya sedang tidak baik. 
POINT OF VIEW (SUDUT PANDANG) 
Dalam cerpen ini pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga, karena 
pengarang adalah seorang yang berada di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh 
cerita dengan menyebut nama, atau kata gantinya: ia, dia, mereka. Nama-nama 
tokoh cerita, khususnya yang utama, kerap atau terus menerus disebut, dan sebagai 
variasi dipergunakan kata ganti. Hal ini akan mempermudah pembaca untuk mengenali 
siapa tokoh yang diceritakan atau siapa yang bertindak. 
PESAN PENGARANG 
Dari cerpen ini pengarang ingin menyampaikan beberapa pesan, yaitu : 
1. Kita harus tegar dalam menghadapi suatu masalah dan harus cepat mencari jalan 
keluarnya. 
2. Kita harus berfikir panjang untuk mengambil sebuah keputusan, agar kita tidak 
menyesal nantinya. 
3. Kita tidak boleh terlalu lama terpuruk dengan sebuah halangan yang mengganggu 
hidup kita. 
NILAI KEHIDUPAN YANG DAPAT DIAMBIL 
Cerpen ini mempunyai nilai kehidupan yang sangat baik untuk kita, bahwa jika 
kita ingin melakukan sesuatu atau mengambil sebuah keputusan, kita harus berfikir 
panjang dulu jangan terburu-buru untuk mengambil keputusan, agar kita tidak menyesal 
dengan keputusan yang sudah kita ambil.

More Related Content

What's hot

Potensi dan Peluang Investasi Kabupaten Tapanuli Tengah
Potensi dan Peluang Investasi Kabupaten Tapanuli TengahPotensi dan Peluang Investasi Kabupaten Tapanuli Tengah
Potensi dan Peluang Investasi Kabupaten Tapanuli Tengah
Brhu Corp
 
Naskah drama 5 orang tentang persahabatan
Naskah drama 5 orang tentang persahabatanNaskah drama 5 orang tentang persahabatan
Naskah drama 5 orang tentang persahabatan
agung hanafi
 
Bab 7 multiplexing
Bab 7 multiplexingBab 7 multiplexing
Bab 7 multiplexing
brilorabbit
 
Ukuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi PenyakitUkuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi Penyakit
dahlia_purba
 

What's hot (20)

Potensi dan Peluang Investasi Kabupaten Tapanuli Tengah
Potensi dan Peluang Investasi Kabupaten Tapanuli TengahPotensi dan Peluang Investasi Kabupaten Tapanuli Tengah
Potensi dan Peluang Investasi Kabupaten Tapanuli Tengah
 
Naskah drama 5 orang tentang persahabatan
Naskah drama 5 orang tentang persahabatanNaskah drama 5 orang tentang persahabatan
Naskah drama 5 orang tentang persahabatan
 
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencana
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencanaBahaya, kerentanan, resiko dan bencana
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencana
 
Mpi.3 pokok bahasan 2
Mpi.3 pokok bahasan 2Mpi.3 pokok bahasan 2
Mpi.3 pokok bahasan 2
 
Pertemuan 2.1 perkembangan teknis
Pertemuan 2.1 perkembangan teknisPertemuan 2.1 perkembangan teknis
Pertemuan 2.1 perkembangan teknis
 
Manajemen Bencana Alam
Manajemen Bencana Alam Manajemen Bencana Alam
Manajemen Bencana Alam
 
ISDN (Integrated Sevices Digital Network)
ISDN (Integrated Sevices Digital Network)ISDN (Integrated Sevices Digital Network)
ISDN (Integrated Sevices Digital Network)
 
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat Khusus
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat KhususProsedur Pemberdayaan Masyarakat Khusus
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat Khusus
 
Bab 7 multiplexing
Bab 7 multiplexingBab 7 multiplexing
Bab 7 multiplexing
 
Metode transformasi fourier
Metode transformasi fourierMetode transformasi fourier
Metode transformasi fourier
 
1 konsep sinyal
1 konsep sinyal1 konsep sinyal
1 konsep sinyal
 
Kelompok 5 transformasi fourier peningkatan kualitas citra
Kelompok 5   transformasi fourier peningkatan kualitas citraKelompok 5   transformasi fourier peningkatan kualitas citra
Kelompok 5 transformasi fourier peningkatan kualitas citra
 
Ukuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi PenyakitUkuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi Penyakit
 
Nusa tenggara timur (ntt)
Nusa tenggara timur (ntt)Nusa tenggara timur (ntt)
Nusa tenggara timur (ntt)
 
Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linear
 
Mengenal bencana
Mengenal bencanaMengenal bencana
Mengenal bencana
 
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthPenerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
 
Pengelolaan das
Pengelolaan dasPengelolaan das
Pengelolaan das
 
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptxBahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
 
Dasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrolDasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrol
 

Similar to Cara menemukan unsur intrinsik dalam cerpen, BAHASA INDONESIA

W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
suhaini99
 
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
suhaini99
 
Cerpen dan penokohan
Cerpen dan penokohanCerpen dan penokohan
Cerpen dan penokohan
Ika Yuanita
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Mitha Ye Es
 

Similar to Cara menemukan unsur intrinsik dalam cerpen, BAHASA INDONESIA (20)

Analisis cerpen
Analisis cerpenAnalisis cerpen
Analisis cerpen
 
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpenPresentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
 
Konsepsi Imu Budaya Dasar dalam kesusastraan
Konsepsi Imu Budaya Dasar dalam kesusastraanKonsepsi Imu Budaya Dasar dalam kesusastraan
Konsepsi Imu Budaya Dasar dalam kesusastraan
 
TEKS CERPEN & TANGGAPAN.docx
TEKS CERPEN & TANGGAPAN.docxTEKS CERPEN & TANGGAPAN.docx
TEKS CERPEN & TANGGAPAN.docx
 
tugas apresiasi sastra novel "separuh bintang"
tugas apresiasi sastra novel "separuh bintang"tugas apresiasi sastra novel "separuh bintang"
tugas apresiasi sastra novel "separuh bintang"
 
Puisi : Pengertian dan Contoh
Puisi : Pengertian dan ContohPuisi : Pengertian dan Contoh
Puisi : Pengertian dan Contoh
 
Cinta brontosauruscdfhgjgj
Cinta brontosauruscdfhgjgjCinta brontosauruscdfhgjgj
Cinta brontosauruscdfhgjgj
 
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
 
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)W2 Bengkel O   Elemen Cereka(Dunearn)
W2 Bengkel O Elemen Cereka(Dunearn)
 
Cerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan DramaCerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan Drama
 
Atunz
AtunzAtunz
Atunz
 
MATERI CERPEN KELAS XI.ppt
MATERI CERPEN KELAS XI.pptMATERI CERPEN KELAS XI.ppt
MATERI CERPEN KELAS XI.ppt
 
Cerpen dan penokohan
Cerpen dan penokohanCerpen dan penokohan
Cerpen dan penokohan
 
Unsur intrinsik
Unsur intrinsikUnsur intrinsik
Unsur intrinsik
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2
 
Tgs psb lilis andriyani_0104510017
Tgs psb lilis andriyani_0104510017Tgs psb lilis andriyani_0104510017
Tgs psb lilis andriyani_0104510017
 
Karangan naratif menggunakan teknik struktural
Karangan naratif menggunakan teknik strukturalKarangan naratif menggunakan teknik struktural
Karangan naratif menggunakan teknik struktural
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 

Recently uploaded (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Cara menemukan unsur intrinsik dalam cerpen, BAHASA INDONESIA

  • 1. TUGAS DISKUSI MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA GURU BERSANGKUTAN : TRIKE VANI KELOMPOK VIII : - ANNISA MULIANI - HAFIZUN ABDILLAH - MESLA PUTRI PERMATA SARI MADRASAH TSANAWIYAH NEGRI PESISIR SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015
  • 2. KOMPETENSI DASAR : 1. Menentukan tema,latar, dan penokohan pada cerpen- cerpen dalam satu (1) kumpulan cerpen. 2. Menganalisis Nilai- Nilai kehidupan pada cerpen- cerpen dalam satu kumpulan cerpen. Tujuan : 1.1 Mampu menjelaskan pengertian cerpen 1.2 Mampu menjelaskan definisi tema, latar, dan penokohan 1.3 Mampu menentukan tema, latar, dan penokohan pada cerpen- cerpen dalam satu (1) kumpulan cerpen 2.1 Mampu mengetahui nilai- nilai kehidupan pada cerpen 2.2 Mampu menganalisis nilai- nilai kehidupan pada cerpen dalam satu kumpulan cerpen A. Menemukan tema, latar, dan penokohan pada cerpen- cerpen dalam satu kumpulan cerpen 1. Pengertian Cerpen Cerpen merupakan salah satu bentuk karya sastra atau prosa. Cerpen ada yang bersifat fiktif dan nonfiktif. Cerita yang ditampilkan dalam sebuah cerpen biasanya hanya sepenggal peristiwa yang terjadi pada seseorang dan focus cerita terletak pada tokoh utamanya. Cerpen biasanya juga diterbitkan dan dibukukan dalam bentuk kumpulan yang disebut buku kumpulan cerpen Cerpen adalah sebuah cerita yang singkat, padat, dan jelas. Singkat karena hanya terdiri atas ± 10.000 kata, padat karena akan memuat peristiwa-peristiwa inti dalam cerita, dan jelas karena tetap akan kita temukan akhir penyelesaian dari peristiwa-peristiwa yang membangun cerita. Unsur pembangunan dalam cerpen terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur pembangun yang berasal dari dalam tubuh karya sastra, yang meliputi tema, alur, karakteristik, setting, sudut pandang, amanat. Unsur ekstrinsik adalah segala macam unsur yang berada di luar suatu karya sastra yang mempengaruhi kahadiran suatu karya sastra, seperti faktor sosial, ekonomi, budaya, politik, keagamaan, dan tata nilai masyarakat. 2. Pengertian tema, latar, dan penokohan dan cara menemukannya tema, latar, dan penokohan termasuk dalam unsur intrinsik pembangun sebuah cerpen 1. Tema adalah sumber gagasan/ide cerita atau gagasan pokok yang dikembangkan menjadi sebuah karangan. Tema merukan gambaran umum
  • 3. cerita yang biasanya bersumber dari konflik- konflik kehidupan manusia sehari-hari. Sebuah tema adalah seperti sebuah tali yang menghubungkan awal dan akhir cerita dimana Anda menggantungkan alur, karakter, setting cerita dan lainnya Cara menentukan tema dalam cerpen - Baca dan pahami bacaan pada cerpen, itu akan memudahkan kita untuk mengetahui apa yang diperlukan - Kemudian, lihat dan cermati hal- hal yang acap kali muncul dalam cerpen tersebut, 2. Tokoh dan penokohan, Tokoh adalah pelaku-pelaku dalam cerita. Tokoh dibedakan menjadi tiga, yakni protagonis (tokoh utama), antagonis (tokoh penentang), dan tritagonis ( tokoh ketiga). Sedangkan penokohan adalah penyajian dan penciptaan citra dalam cerpen. Penokohan dapat dikatakan sebagai proses penampilabn tokoh dengan pemberian watak atau kebiasaan Cara menemukan penokohan : - Melalui perbuatan/ tindakan- tindakan - Melalui ucapan - Melalui penggambaran fisiknya, misalnya berpakaian, bentuk tubuhnya, dll. - Melalui pemikirannya - Melalui penjelasan langsung oleh pengarang 3. Latar adalah waktu dan tempat serta keadaan social yang digunakan pengarang dalam menyusun cerita. Latar terbagi tiga  Latar suasana, yaitu latar yang menggambarkan keadaan saat peristiwa itu terjadi/ berlangsung  Latar tempat, yaitu berkaitan dengan masalah- masalah geografis  Latar waktu, yaitu yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarat Cara menemukan latar - Melalui pemaparan langsung oleh pengarang - Melalui 5W + 1H yang menyatakan “bagaimana untuk latar suasana, unsur dimana untuk latar tempat, dan unsur kapan untuk latar waktu. B. Menganalisis nilai- nilai kehidupan pada cerpen- cerpen dalam satu kumpulan cerpen Bila kalian cermati, tokoh-tokoh di dalam cerpen mempunyai sifat dan melakukan aktivitas seperti kehidupan manusia sesungguhnya. Dengan kata lain, cerpen mangandung nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil dari peran masing-masing tokoh dalam isi cerpen tersebut. Di dalam setiap karya satra (termasuk cerpen) terkandung beberapa nilai yang dapat diteladani atau dipetik hikmahnya. Ada pun nilai –nilai tersebut antara lain:
  • 4. 1. Nilai moral atau keagamaan yaitu nilai yang berkenaan dengan Tuhan dan aagama. 2. Nilai kemanusiaan atau sosial yaitu nilai yang berkenaan dengan masyarakat. 3. Nilai etika atau susila atau norma yaitu nilai yang berkenaan dengan budi bahasa, sopan santun, dan 4. Nilai estetika atau keindahan yaitu nilai yang berkenaan dengan seni dan keindahan. DILEMA Oleh : Kaefzet Fee menerobos pagar pembatas jalan, menyeberang dengan cepat. Nyaris dia menabrak pedagang rokok asongan. Napasnya terpompa lebih cepat. Sesaat, Fee berhenti melangkah, mengatur debaran dadanya yang terasa tak wajar. Kemudian menanyakan waktu pada seorang laki-laki setengah tua yang lewat didepannya. Jam tiga lewat limapuluh menit. Masih ada waktu sepuluh menit. Itu artinya dia tak akan terlambat. Tempat yang ditujunya –resto pizza yang jadi tempat pertemuan— sudah Nampak di depan mata. Fee mencoba mengamati penampilannya lewat kaca gedung perkantoran. Tak rapi, tapi juga tak terlalu berantakan. Rambutnya memang agak tak beraturan, namun dia merasa cukup merapikannya dengan tangan. Fee tersentak. Suara knalpot motor mengejutkannya. Dia berpaling. Melihat La dan We tertawa sambil melambaikan tangan. “Gue duluan, ya!” teriak La. Fee cuma memandang dari belakang. Percuma membalas. Nggak penting. Pasti tak terdengar juga. “Fee! Oi, duluan, ya!” Fee berpaling. Sis melambaikan tangan, wajahnya dengan rambut baru seminggu dicat pirang, terlihat gembira dari dalam mobil. Wow, sudah banyak yang datang. Untung, akhirnya dia memutuskan ikut datang. Kalau tidak…? Ah, pasti ini akan jadi mimpi buruk. Yah… ini memang saat yang sangat spesial. Hamper semua cewek yang duduk di kelas 3 C, hari ini memutuskan untuk berkumpul di resto pizza. Bukan acara perpisahan resmi dari sekolah. Tapi, acara yang –entah ide dari siapa—memang berkesan akan jadi spesial. Undangannya pun beredar lewat SMS berantai Fee mulanya malas. Maklum, untuk acara kumpul ini biaya ditanggung ramai-ramai alias patungan. Dia tak punya uang untuk itu. Minta sama mama… ah, bagaimana dia tega. Sudah tiga minggu ini, sejak dapat kabar papa kena PHK,
  • 5. wajah mama terlihat sangat murung. Minta uang untuk menghadiri acara semacam ini, di saat suasana rumah lagi murung begini… mana mungkin. “Lo, harus datang, Fee. Kapan lagi kita bisa kumpul gila-gilaan seperti ini?” bujuk La ketika kemarin menelponnya. “Tapi, La…” “Gue nggak mau denger alesan lo. Ini cuma cewek-cewek aja kok. Gue jamin Rama nggak bakal ada. Jadi lo nggak bakal ketemu dia.” “Bukan soal itu. Tapi…” Fee bingung. La pasti akan salah sangka. Tapi, Fee nggak mungkin juga bilang kalau ini bukan karena Rama, cowok yang dua bulan lalu resmi putus dengannya. Rasanya berat banget untuk mengakui kalau dia tak bisa datang karena tak tahu harus darimana mendapatkan uang. “Alaaa udah deh. Lo datang ya. Jangan sampai nggak.” Blep! Telepon terputus. Fee bengong. Lama. Bayangan tentang betapa asyiknya suasana pertemuan itu, betapa dalam kenangan yang bakal didapatnya nanti, betapa ceria wajah teman-temannya nanti, akhirnya membuat Fee mengambil keputusan itu: menjual hape-nya! Yap, hanya itu yang terpikir. Dan dia merasa itu jauh lebih baik tinimbang dia meminta uang pada mama. Apakah artinya hape disbanding momen spesial ini. Toh, kapan-kapan bisa beli lagi. Dan dia tak mau menimbang lebih jauh lagi. Akhirnya… Fee melangkah lebih cepat. Menaiki anak tangga, mendorong pintu kaca, melihat berbagai senyum teman-teman menyambutnya. “Kok sendiri, sih? Bukannya bareng gue aja. Hape lo kenapa sih? Gue telpon nggak masuk-masuk.” Sis merepet, menyambutnya. “Oi, foto bareng dong. Ayo, Fee, cepetan. Eh, Sis, lo jangan ngalangin yang di belakang. Siap-siap, ya. Senyum!” Wie memberi aba-aba. Semua tersenyum. Tertawa. Saling ledek. Saling cerita tentang hal yang lucu-lucu. Berebut pizza. Ah… betapa semua terlupa. Fee bahagia. Pertemuan ini begitu berkesan. “Aduh, seneng banget ya. Saat seperti ini pasti susah untuk terulang lagi.” Kata Tamy, cewek berambut keriwil yang berencana melanjutkan sekolah ke Bandung. “Iya ya.” Kata La. Lalu, mendadak wajahnya agak mendung. “Ah, jadi sedih. Udah, ah, jangan ngomongin itu. Nanti sedih. Ayo, foto bareng lagi. Pake kameraku dong. Eh, Mas… Mas, tolong ya, fotoin.” La menghampiri pelayan resto sambil menyodorkan kamera digitalnya. Semua berebut posisi. Sis yang paling sadar kamera nyerobot ke depan. Senyum mengembang di semua wajah. Tawa mereka terus bergema. Hingga tiba waktu untuk berpisah.
  • 6. Sis berbaik hati mengantar Fee hingga ujung jalan. Setelah mobil Sis menghilang di tikungan, barulah Fee melangkah pulang. Mama menyambutnya di depan pintu dengan wajah terhias senyum. Tumben. Ada apa? “Kamu dari mana?” Tanya mama dengan nada sabar. “Maaf, Fee lupa bilang. Tadi… ada acara kumpul dengan teman-teman sekolah.” Ada nada bersalah menjalar dalam diri Fee. “Mama ada kabar yang menggembirakan. Mau tau, nggak?” Mata mama berbinar. “Kabar apa, Ma? Mau dong.” “Minggu depan Papa akan bekerja lagi di perusahaan baru.” Fee ternganga. Tak menyangka. Mulutnya mendadak terasa kaku. Dia tak bisa berkata-kata. Mama merentangkan tangannya. Fee menghambur dan menangis dalam pelukan mama. Tersedu. Dan dia tahu, mama dan papa pasti tak akan marah bila nanti dia mengaku telah menjual hape-nya. Pasti. ***
  • 7. ANALISIS SEBUAH CERPEN “DILEMA” Oleh : Kaefzet Cerita yang berjudul “Dilema” ini adalah salah satu cerita pendek karya Kaefzet. Cerita pendek atau cerpen ini saya ambil dari Majalah Gadis, No. 18, Edisi 30 Juni 2009 – 9 Juli 2009. Dalam cerpen ini menceritakan tentang kehidupan keluarga Fee dan kehidupan Fee bersama teman-temannya. Untuk lebih memahami dan mempelajari isi cerpen serta nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen ini, saya akan mencoba untuk menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan cerpen ini. SINOPSIS CERPEN “DILEMA” Siang itu Fee terburu-buru menuju resto pizza untuk menghadiri acara kumpul-kumpul bersama teman-temannya. Dia datang pas pukul 15.00, sampai di sana dia disambut oleh teman-temannya. Sebenarnya dia bimbang akan ikut acara itu atau tidak, karena kondisi keuangan keluarganya sedang tidak baik itu semua disebabkan oleh papanya yang ter-PHK dari perusahaan beliau. Fee ingin meminta uang kepada mamanya, tapi dengan kondisi seperti itu Fee tidak tega, akhirnya tanpa berfikir panjang Fee menjual handphonenya dan menggunakan uang itu untuk acara kumpul bersama teman-temannya. Fee merasa senang bisa berkumpul dengan teman-temannya. Mereka berfoto-foto untuk kenang-kenangan, karena mereka sebentar lagi akan berpisah melanjutkan pendidikan di sekolah yang sudah mereka inginkan. Setelah acara itu selesei, Fee pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, mama Fee sudah menunggunya di depan rumah. Raut wajah mama Fee pun tidak seperti biasanya yang murung dan sedih, tapi kali ini raut wajahnya menampakkan kalau dia sedang gembira. Mama Fee pun mengatakan kabar yang baik kepada Fee, yaitu ternyata papa Fee telah mendapatkan pekerjaan baru. Fee pun sangat senang, lalu Fee pun menceritakan bahwa dia menjual handphonenya untuk acara kumpul bersama teman-temannya. PERWATAKAN PARA TOKOH Tokoh cerpen yang berjudul ‘Dilema’ ini mempunyai watak sebagai berikut : 1. Fee : baik hati, bertanggung jawab, dan dewasa. 2. La : baik dan suka memaksa. 3. Sis : baik hati dan suka menolong. 4. Mama Fee : tidak tegar dalam menghadapi masalah. KONFLIK YANG TERJADI Konflik yang terjadi dalam cerpen ‘Dilema’ ini adalah ketika Fee harus memilih menjual handphonenya untuk datang ke acara kumpul bersama teman-temannya atau tidak menghadiri acara tersebut. Tidak mungkin dia meminta uang kepada mamanya, karena kondisi keuangan keluarga mereka sedang tidak baik. Dan akhirnya Fee menjual handphonenya dan dia bisa hadir dalam acara tersebut.
  • 8. KECOCOKAN TEMA DENGAN JUDUL Antara tema dengan judul cerpen ini memiliki kecocokan karena mengisahkan tentang kehidupan seseorang. Kisah yang menceritakan tentang kehidupan keluarga Fee dan kehidupa Fee bersama teman-temannya. KECOCOKAN JUDUL DENGAN ISI Antara judul dengan isi cerpen ini memiliki kecocokan karena menggambarkan tentang sebuah kebimbangan Fee ketika dihadapkan dengan 2 pilihan yang harus dia pilih yaitu antara menjual handphonenya untuk ikut acara kumpul bersama teman-temannya atau tidak ikut acara tersebut karena tidak memiliki uang dan tidak tega untuk meminta uang kepada mamanya karena kondisi keuangan keluarganya sedang tidak baik. POINT OF VIEW (SUDUT PANDANG) Dalam cerpen ini pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga, karena pengarang adalah seorang yang berada di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama, atau kata gantinya: ia, dia, mereka. Nama-nama tokoh cerita, khususnya yang utama, kerap atau terus menerus disebut, dan sebagai variasi dipergunakan kata ganti. Hal ini akan mempermudah pembaca untuk mengenali siapa tokoh yang diceritakan atau siapa yang bertindak. PESAN PENGARANG Dari cerpen ini pengarang ingin menyampaikan beberapa pesan, yaitu : 1. Kita harus tegar dalam menghadapi suatu masalah dan harus cepat mencari jalan keluarnya. 2. Kita harus berfikir panjang untuk mengambil sebuah keputusan, agar kita tidak menyesal nantinya. 3. Kita tidak boleh terlalu lama terpuruk dengan sebuah halangan yang mengganggu hidup kita. NILAI KEHIDUPAN YANG DAPAT DIAMBIL Cerpen ini mempunyai nilai kehidupan yang sangat baik untuk kita, bahwa jika kita ingin melakukan sesuatu atau mengambil sebuah keputusan, kita harus berfikir panjang dulu jangan terburu-buru untuk mengambil keputusan, agar kita tidak menyesal dengan keputusan yang sudah kita ambil.