13. Tema adalah pokok pikiran; dasar cerita (yg
dipercakapkan, dipakai sbg dasarmengarang,
menggubah atau mengarang sajak, dsb). Media
puisi adalah bahasa. Maka puisi harus bermakna,
baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna
keseluruhan.
14. Rasa yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan
yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa
erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi
penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis
kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia,
pengalaman sosiologis danpsikologis, dan pengetahuan.
15. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam
menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada
kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya
bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak
bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman,
dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang
sosiologisdanpsikologisnya.
16. Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga
berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat
menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte,
bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah,
menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan
nada sombong, menganggapbodoh dan rendah pembaca, dll.
17. Amanat adalah gagasan yg mendasari karya
sastra; pesan yg ingin disampaikan pengarang kpd
pembaca atau pendengar. Sadar ataupun tidak, ada
tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi.
Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair
menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam
puisinya.
18.
19. Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi
Penerimaan
Chairil Anwar
20. Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi
Penerimaan
Bak Kembang sari
Tunduk tentang
Wanita
perawan/keperawanan
bagaikan
Dekat dihadapan
muka(menemui)
Mengahadapkan wajah
kebawah(malu)
Imaji visual
Kata Kongkret
22. Cerita Pendek (Cerpen) adalah suatu prosa
berbentuk naratif fiktif. Cerpen cenderung padat
dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-
karya fiksi yang lebih panjang seperti novel.
25. Percayai Aku, Bunda
Suatu pagi Laila dan Isnul pergi ke sekolah dengan menggunakan bus
kota. Namun, Laila lupa membawa uang. Laila bercerita pada Isnul ini semua
karena Bundanya lupa memberikan uang saku untuk hari itu. Laila kesal karena
Bundanya tidak memberikan uang saku perbulan melainkan harian. Itu karena
Bunda tidak percaya pada Laila. Dulu, Bunda pernah memberikan uang jajan
pada Laila dengan sistem mingguan. Namun, uang itu habis hanya dalam waktu
empat hari. Akhirnya, Bunda pun tidak percaya lagi pada Laila. Isnul
memberikan cara agar Laila mendapatkan kembali kepercayaan Bundanya, yaitu
dengan cara menyisihkan sedikit uang setiap hari. Hal itu pun dilakukan Laila.
Hari demi hari berlalu, Laila berhasil menyisihkan sedikit uang jajan
setiap harinya. Bunda Laila mengetahui hal tersebut. Sejak saat itu, Bunda
kembali memercayai Laila. Laila pun diperbolehkan mendapat uang jajan dengan
sistem bulanan.
26. Cerpen Karangan:RafaelStefan Lawalata
Penulis muda namun berpengalaman, menulis untuk berbagi, berbagi
kebahagiaan.
1. Alur : Maju
2. Tema : Kasihsayang
3. Tokoh/penokohan
Laila : Boros
Isnul : Sukamenolong
Bunda: Penyayang
27. 4. Latar
•Tempat : Bis, rumah
•Waktu : Pagihari
•Suasana : Haru, menegangkan
5. SudutPandang: Orang pertama pelaku utama
6. Gaya bahasa : Santai
7. Amanat : Janganboros! Dan rjinlah
menabung.