Cerita pendek ini mengangkat tema keutamaan sedekah. Cerita dimulai dengan tokoh utama bernama Pak Bejo yang mengalami kesulitan penjualan. Suatu hari, ia bertemu nenek tua yang membutuhkan uang ongkos pulang meski kesulitan. Pak Bejo memberikan sedekah walau sedikit. Setelah mengantar nenek, dagangannya laku habis diborong pembeli. Cerita ini menyampaikan bahwa sedekah dapat melancarkan rezeki
4. KELOMPOK 2
Anggota:
ALFINA PRIMA RIZKI
ANANDA RAIHANA PUTRI
M. BAHRY BAIDHOWY
NENG SITI SOPIAH
RANI APRIANI
SITI NAPISAH
5. Pendahuluan
Cerita pendek merupakan salah satu karya sastra yang
memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi. Dalam
cerita pendek, akan banyak berbagai karakter tokoh, baik
protagonis maupun antagonis. Keduanya merupakan cerminan
nyata dari kehidupan di dunia. Namun, dari karakter tokoh
tersebut terdapat nilai-nilai kehidupan, yaitu perbuatan baik
yang harus kita tiru dan perbuatan buruk yang harus kita jauhi.
6. Meneladani
Kehidupan
dari Cerita Pendek
Pengertian Cerpen
Memahami Isi Suatu
Cerpen
Menemukan Nilai-Nilai
Kehidupan dalam Cerita
Pendek
Menentukan Unsur-unsur
Pembangun Cerita
Pendek
Struktur Cerpen
Ciri - Ciri Cerpen
7. Cerpen
•Cerita pendek (cerpen) adalah cerita yang menurut wujud
fisiknya berbentuk pendek. Ukuran panjang pendeknya suatu
cerita memang relatif. Namun, pada umumnya cerita pendek
merupakan cerita yang habis dibaca sekitar sepuluh menit
atau setengah jam. Jumlah katanya sekitar 500 – 5.000 kata.
Olek karena itu, cerita pendek sering diungkapkan dengan
“cerita yang dapat dibaca dalam sekali duduk”.
•Cerpen atau cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa
naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung
pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang
lebih panjang, seperti novella dan novel.
•Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang
memaparkan kisah atau cerita mengenai manusia beserta
seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat.
•Pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif
yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun
kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang
berfokus pada suatu tokoh saja.
8. CEPREN MENURUT PARA AHLI
Sumardjo dan saini
Cerpen adaah fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa saja terjadi
kapanpun serta dimaapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat
Nugroho NotoSusanto
Cerpen yaitu sebuah cerita yang panjang ceritanya berkisar 5000 kata
atau perkiraan hanya 17 halaman kuarto spasi rangkap serta terpusat
pada dirinya sendiri
Hendy
Cerpen ialah suatu karangan yang berkisah pendek yang mengandung
kisahan tungal.
9. Aoh. K.H
Cerpen merupakan salah satu karangan fiksi yang biasa disebut juga
dengan kisahan prosa pendek.
J.S. Badudu
Cerpen merupakan cerita yang hanya menjurus serta terfokus pada
satu peristiwa saja.
H. B. Jassin
Cerpen ialah sebuah cerita yang singkat yang harus memiliki bagian terpenting
yakni perkenalan, pertikaian, serta penyelesaian.
10. Untuk memahami isi suatu cerpen, termasuk nilai-nilai yang ada
di
dalamnya, kita sebaiknya mengawalinya dengan sejumlah
pertanyaan.
Dengan demikian, pemahaman kita terhadap cerpen itu akan
lebih terfokus dan lebih mendalam
Pertanyaan literal
-Di mana dan kapan cerita itu terjadi?
Pertanyaan interpretatif
-Apa maksud tersembunyi di balik pernyataan tokoh A?
Pertanyaan integratif
-Bercerita tentang apakah cerpen di atas?
Pertanyaan kritis
-Ditinjau dari sudut pandang agama, bolehlah tokoh C
berbohong pada tokoh A?
Pertanyaan kreatif
-Bagaimana sikapmu apabila berposisi dalam cerpen itu?
11. Menemukan Nilai-Nilai Kehidupan dalam Cerita
Pendek
Adapun yang dimaksud dengan nilai dalam hal ini adalah sesuatu yang
penting, berguna, atau bermanfaat bagi manusia. Nilai dari sebuah cerpen
berkaitan dengan keindahan bahasa dan kompleksitas jalinan cerita juga
berupa pesan atau amanat.
Wujudnya: ada yang berkenaan dengan masalah budaya, moral,
agama, atau politik.
Untuk menemukan keberadaan suatu nilai dalam cerpen, ajukan sejumlah
pertanyaan, misalnya:
1. Mengapa tokoh A mengatakan hal itu berkali-kali?
2. Mengapa latar cerita itu di sekolah dan pada sore hari?
3. Mengapa pengarang membuat jalan cerita seperti itu?
4. Mengapa seorang tokoh dimatikan sementara yang lain tidak?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti itu akan tertuju pada
simpulan tentang nilai tertentu yang disajikan pengarang
12. Menentukan Unsur-unsur Pembangun Cerita Pendek
unsur intrinsik:
o Tema
Gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Untuk mengetahui tema suatu cerita, diperlukan
apresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu.
o Amanat
Ajaran atau pesan yang hendak disampaikan pengarang. Amanat dalam cerpen umumnya
bersifat tersirat.
o Penokohan
Cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
o Alur
Pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun bersifat
kronologis.
o Latar
Meliputi tempat, waktu, dan budaya yang digunakan. Latar bisa bersifat faktual atau
imajinatif. Fungsinya untuk memperkuat ataumempertegas keyakinan pembaca terhadap
jalannya suatu cerita.
o Gaya Bahasa
Penggunaan bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasif serta
merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesama
tokoh.
13. Unsur ekstrinsik
Tidak terlepas dari keadaan masyarakat saat dimana
cerpen tersebut dibuat oleh pengarang. Unsur ini sangat
memiliki banyak sekali pengaruh terhadap penyajian
amanat ataupun latar belakang dari cerpen tersebut
Berikut unsur ekstrinsik :
Latar Belakang Masyarakat
Suatu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat
terhadap terbentuknya sebuah jalan cerita
Latar belakang pengarang
Meliputi pemahaman pegarang terhadap sejarah hidup
serta sejarah hasil karangan yang telah dibuat sebelumnya
14. STUKTUR CERPEN
Pengenalan situasi cerita (exposition, orientation)
Pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan dan hubungan
antartokoh.
Pengungkapan peristiwa (complication)
Peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun
kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.
Menuju pada adanya konflik (rising action)
Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan
berbagi situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaranokoh.
Puncak konflik (turning point)
Bagian klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada
bagian pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya.
Penyelesaian (ending atau coda)
Berisi penjelasan tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah
mengalami peristiwa puncak itu. Namun ada pula, cerpen yang penyelesaian akhir
ceritanya itu diserahkan kepada imaji pembaca. Jadi, akhir ceritanya itu dibiarkan
menggantung, tanpa ada penyelesaian.
16. Cerpen tergolong jenis teks fiksi naratif. Terdapat pihak
yang berperan sebagai tukang cerita (pengarang).
Terdapat beberapa kemungkinan posisi pengarang di
dalam menyampaikan ceritanya:
Berperan langsung sebagai orang pertama, sebagai
tokoh yang terlibat dalam cerita yang bersangkutan.
Dalam hal ini pengarang menggunakan kata orang
pertama dalam menyampaikan ceritanya, misalnya
aku, saya, kami.
Berperan sebagai orang ketiga, berperan sebagai
pengamat. Ia tidak terlibat di dalam cerita pengarang
menggunakan kata dia untuk tokoh-tokohnya.
17. CIRI CIRI CERPEN
Jalan ceritanya lebih pendek dari novel
Sebuah cerpen memiliki umlah kata yang tidak lebih dari
10.000 kata
Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari
Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, karena
dalam cerpen yang digambarkan hanyalah inti sarinya saja.
Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau
suatu konflik hingga pada tahap penyelesainnya.
Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah
dikenal pembaca.
Kesan yang ditinggalkan dari cerpen sangat mendalam
sehingga pembaca dapat ikut merasakan kisah dari cerita
tersebut.
Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.
Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam
serta singkat
18. Ciri-ciri kebahasaan Cerpen
Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau
Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu
(konjungsi
Kronologis)
Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu
peristiwa yang terjadi
Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak
langsung sebagai cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh
pengarang.
Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang
dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh
Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda
petik
ganda (“….”) dan kata kerja yang menunjukkan tuturan
langsung.
Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk
menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.
19. Cerpen islami
keutamaan sedekah
Oleh ~
Pada suatu hari, ketita hari mulai sore “Bu, hari ini barang dagangan
Bapak hanya sedikit yang laku. Hanya segini yang bisa Bapak berikan pada
Ibu.” Sambil memberikan uang kepada istrinya untuk kebutuhan rumah
tangga.
“Iya Pak. Nda papa yang penting Bapak sudah berusaha dan selebihnya ini
adalah rejeki dari Tuhan.”
Keesokan harinya, si suami berangkat bekerja dengan membawa barang
dagangannya ke pasar. Di perjalanan ia bertemu dengan nenek tua yang
kebingungan di jalan.
“Ada apa nek?” Tanya pak Bejo menghampiri nenek tua tersebut.
“Nak, bolehkah saya meminta uang? Saya ingin pulang tapi tak ada
ongkos.” Pinta nenek lirih kepada Pak Bejo.
“Uangku juga mepet, dagangan dari kemarin gak laku, untuk makan saja
kadang masih kurang, ah tapi gak papa. Kata pak ustad sedekah bisa
melancarkan rejeki, bismillah saja.” Gumamnya dalam hati.
“Baiklah, Nek, ini ada uang segini buat naik bis nenek sampai tujuan ya.
Biar saya antar sampai terminal.” Ucapnya sambil mengantar nenek
tersebut menuju terminal.
“Terima kasih nak, semoga rejekimu selalu lancar.”
“Amin, Nek”.
Setelah mengantar nenek tersebut, Pak Bejo kembali ke pasar untuk
menjual dagangannya. Sesampainya di pasar, ada seorang pembeli yang
memborong dagangannya sampai habis.
“Alhamdulillah rejeki memang tak ke mana. Memang sedekah bisa
melancarkan rejeki.” Gumam Pak Bejo bersyukur.