SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Perbedaan Sistem Linier dan Non Linier
Nama : El Gazza Yant Pratama
NPM : 1610501101
Semester : 5
Pengertian Sistem
Sistem dapat didefinisikan sebagai algoritma yang beroperasi pada sinyal
(waktu) yang dinamakan masukan (input) atau eksitasi, menurut beberapa
aturan yang terdefinisi dengan baik/jelas (biasanya berbentuk persamaan
matematis), untuk menghasilkan sinyal (waktu) yang dinamakan keluaran
(output) atau respons sistem. Kita biasa katakan sinyal x(t) ditransformasikan
oleh sistem menjadi y(t).
Pengertian Sistem
Hubungan x(t) dan y(t) ditulis dengan :
Dengan simbol Γ menunjukkan transformasi , atau pemrosesan dilakukan
oleh sistem pada x(t) untuk menghasilkan y(t).
Sistem yang ada di alam semesta ini terbagi menjadi 2 macam sistem, yaitu :
Suatu bentuk dari sistem linier dan sistem non linier. Sekitar lebih dari 80%
kejadian dan fenomena yang terjadi di alam semesta ini merupakan sistem non
linier.
Pengertian Sinyal
Menurut Huibert Kwakernaak, sinyal adalah suatu fenomena yang muncul
dari suatu lingkungan tertentu dan dapat dinyatakan secara kuantitatif.
Dikatakan sebagai suatu fenomena dapat diartikan bahwa sinyal itu membawa
informasi. Dikatakan secara kuantitatif karena dari sinyal kita bisa mendapatkan
persamaan matematikanya walaupun hanya berupa pendekatan.
Sedangkan menurut Willsky, sinyal adalah fungsi dari variabel bebas. Salah
satu variabel bebas untuk sinyal adalah waktu. Oleh karena itu, sering dikatakan
bahwa sinyal adalah fungsi waktu.
Pengertian Sinyal
Sinyal dapat diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan sumbu waktunya, yaitu:
1. Sinyal Diskrit
2. Sinyal Kontinyu
Sinyal Diskrit
Sinyal diskrit adalah sinyal yang hanya ada pada waktu tertentu. Misalnya
kita mengukur suhu dalam sebuah ruangan setiap 1 menit, dengan demikian
kita tidak bisa mengetahui suhu pada menit ke 1,5. Setiap komponen sinyal
diskrit diberi nomor sesuai dengan urutan pembacaan atau pengambilan
datanya. Jarak antar pembacaan ini disebut waktu sampling.
Sebutan diskrit dipergunakan untuk menunjukkan kondisi sumbu waktunya.
Artinya nomor komponen sinyal harus berupa bilangan bulat sedangkan nilai
dari sinyalnya bisa berupa bilangan riil.
Sinyal Diskrit
Contoh kasus sinyal diskrit dalam kehidupan sehari-hari :
1. Laporan jumlah produksi mesin per jam
2. Keluaran dari sebuah ADC
3. Catatan IHSG Bursa Efek Jakarta per minggu
4. Gambar digital dalam komputer
Sinyal Kontinyu
Sinyal kontinu menggunakan bilangan riil sebagaimana sinyal diskrit
menggunakan bilangan bulat. Karena menggunakan bilangan riil, maka kita bisa
mendapatkan nilai sinyal kapanpun.
Sinyal kontiim dinyatakan dalam bentuk garis yang utuh, bukan garis
vertikal seperti sinyal diskrit.
Sinyal Kontinyu
Contoh kasus sinyal kontinyu dalam kehidupan sehari-hari :
1. Rekaman suara manusia di pita magnetik
2. Pengukuran suhu ruangan yang tidak dilakukan secara sampling
Sistem Linier dan Non Linier
Sistem linier adalah sistem yang memenuhi hukum superposisi. Prinsip
superposisi adalah respons sistem (keluaran) terhadap jumlah bobot sinyal akan
sama dengan jumlah bobot yang sesuai dari respon (keluaran) sistem terhadap
masing-masing sinyal masukan individual. Sistem adalah linier jika dan hanya
jika :
Untuk setiap deret masukan x1(t) dan x2(t) yang berubah-ubah dan setiap
konstanta a1 dan a2 yang berubah-ubah. Sistem yang tidak memenuhi prinsip
superposisi seperti diberikan pada definisi diatas, dinamakan sistem non linier.
Pengertian Sistem Linier
Sistem linier adalah sistem dengan sifat khusus berupa linieritas. Artinya
hubungan masukan dan keluarannya bersifat linier. Jika digambar pada grafik
hubungan itu berupa garis lurus. Namun gambaran grafis berupa garis lurus
hanya berlaku pada saat sistem berada pada kondisi mantap (steady) dan bukan
pada kondisi transisi (transien).
Sistem linier juga merupakan suatu sistem yang sifatnya memiliki suatu
"ketetapan" atau bisa dibilang sebagai sistem yang fixed.
Pengertian Sistem Linier
Pengertian sistem linier dapat ditunjukkan seperti pada gambar bagan
berikut :
Pengertian Sistem Non Linier
Sistem non linier merupakan suatu sistem yang sifatnya tidak tetap, mudah
berubah, sulit dikontrol, dan sulit diprediksi. Sistem semacam ini memiliki
tingkat ke sensitifitas-an yang sangat tinggi. Sistem non linier ini dapat
digambarkan seperti kedua bagan berikut :
Pengertian Sistem Non Linier
Dalam kedua bagan tersebut dapat diamati 2 hal, yaitu yang pertama, bahwa
input-input yang berlainan dalam suatu proses dapat menghasilkan output yang
sama, dan yang kedua, bahwa satu input yang ada dalam suatu proses dapat
memberikan output yang sama. Di sinilah letak ke sensitif-an sistem.
Sistem non linier seperti ini dapat dimodelkan dengan non linier
programming, seperti jaringan saraf tiruan atau kecerdasan buatan.
Perbedaan Sistem Linier dan Non Linier
• Hubungan Input-Output
Secara umum, x dianggap menjadi masukan dari sebuah persamaan dan y
dianggap output. Dalam kasus sistem linier, setiap peningkatan dalam x akan
menyebabkan peningkatan y atau penurunan y sesuai dengan nilai lereng.
Sebaliknya, dalam sistem non linier, x mungkin tidak selalu menyebabkan
peningkatan pada y. Sebagai contoh, jika y = (5 – x)², nilai y mengalami
penurunan saat nilai x mendekati 5, tetapi meningkat sebaliknya.
Perbedaan Sistem Linier dan Non Linier
• Grafik
Sebuah grafik menampilkan set solusi untuk persamaan yang diberikan.
Dalam kasus sistem linier, grafik akan selalu garis. Sebaliknya, sistem non linier
mungkin terlihat seperti sebuah parabola jika derajat 2, x bentuk melengkung
jika derajat 3, atau variasi daripadanya melengkung. Sementara sistem linier
selalu lurus, sistem non linier sering menampilkan kurva.

More Related Content

What's hot

Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolarie eric
 
Transformasi z
Transformasi zTransformasi z
Transformasi zIbnu Hakim
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlabSimon Patabang
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanFahrul Razi
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemrajareski ekaputra
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Muhammad Ali Subkhan Candra
 
Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)Heni Widayani
 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemSetyo Wibowo'
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 

What's hot (20)

routh hurwitz
routh hurwitzrouth hurwitz
routh hurwitz
 
Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrol
 
Transformasi z
Transformasi zTransformasi z
Transformasi z
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
 
8 kuantisasi
8 kuantisasi8 kuantisasi
8 kuantisasi
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
 
Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)
 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistem
 
Analisa respon sistem
Analisa respon sistemAnalisa respon sistem
Analisa respon sistem
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 
Diagram blok
Diagram blokDiagram blok
Diagram blok
 

Similar to SISLINNON

Perbedaan sistem linier dan non linier tugas ppt erna
Perbedaan sistem linier dan non linier tugas ppt ernaPerbedaan sistem linier dan non linier tugas ppt erna
Perbedaan sistem linier dan non linier tugas ppt ernaernajuliawati
 
Perbedaan sistem linier dan non linier
Perbedaan sistem linier dan non linierPerbedaan sistem linier dan non linier
Perbedaan sistem linier dan non liniercristaharyata
 
Tugas 1 perbedaan sistem linier dan non linier
Tugas 1 perbedaan sistem linier dan non linierTugas 1 perbedaan sistem linier dan non linier
Tugas 1 perbedaan sistem linier dan non linierTriKustini
 
Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearanis_mh
 
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistemTusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistemfauzankent
 
Perbedaan sistem linier dan non linier
Perbedaan sistem linier dan non linierPerbedaan sistem linier dan non linier
Perbedaan sistem linier dan non linierNiken_af
 
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...rtrialgi15
 
Pertemuan v (system).
Pertemuan v (system).Pertemuan v (system).
Pertemuan v (system).Eva Fitrianaa
 
Perbedaan sistem linier_dan_non_linier[1]
Perbedaan sistem linier_dan_non_linier[1]Perbedaan sistem linier_dan_non_linier[1]
Perbedaan sistem linier_dan_non_linier[1]Halidariza
 
Perbedaan sistem linier dan non linear
Perbedaan sistem linier dan non linearPerbedaan sistem linier dan non linear
Perbedaan sistem linier dan non linearSetianingrum1998
 
Perbedaan linier & non linier
Perbedaan linier & non linierPerbedaan linier & non linier
Perbedaan linier & non linierkhusnulmubarok3
 
sinyal dan sistem.ppt
sinyal dan sistem.pptsinyal dan sistem.ppt
sinyal dan sistem.pptTriDPamungkas
 
Tugas Sistem Non Linier
Tugas Sistem Non LinierTugas Sistem Non Linier
Tugas Sistem Non LinierAlifSurya1
 
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digitalKonsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digitalroy_massolo
 
Perbedaan linier dan nonlinier
Perbedaan linier dan nonlinierPerbedaan linier dan nonlinier
Perbedaan linier dan nonlinierTaufiqromadhona
 

Similar to SISLINNON (20)

Perbedaan sistem linier dan non linier tugas ppt erna
Perbedaan sistem linier dan non linier tugas ppt ernaPerbedaan sistem linier dan non linier tugas ppt erna
Perbedaan sistem linier dan non linier tugas ppt erna
 
Perbedaan sistem linier dan non linier
Perbedaan sistem linier dan non linierPerbedaan sistem linier dan non linier
Perbedaan sistem linier dan non linier
 
Tugas 1 perbedaan sistem linier dan non linier
Tugas 1 perbedaan sistem linier dan non linierTugas 1 perbedaan sistem linier dan non linier
Tugas 1 perbedaan sistem linier dan non linier
 
Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linear
 
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistemTusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
 
Perbedaan sistem linier dan non linier
Perbedaan sistem linier dan non linierPerbedaan sistem linier dan non linier
Perbedaan sistem linier dan non linier
 
Linier dan non_linier
Linier dan non_linierLinier dan non_linier
Linier dan non_linier
 
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...
 
2. Sistem.ppt
2. Sistem.ppt2. Sistem.ppt
2. Sistem.ppt
 
SKNL - 2.pptx
SKNL - 2.pptxSKNL - 2.pptx
SKNL - 2.pptx
 
Linearisasi
LinearisasiLinearisasi
Linearisasi
 
Pertemuan v (system).
Pertemuan v (system).Pertemuan v (system).
Pertemuan v (system).
 
Sistem linier dan non linier
Sistem linier dan non linierSistem linier dan non linier
Sistem linier dan non linier
 
Perbedaan sistem linier_dan_non_linier[1]
Perbedaan sistem linier_dan_non_linier[1]Perbedaan sistem linier_dan_non_linier[1]
Perbedaan sistem linier_dan_non_linier[1]
 
Perbedaan sistem linier dan non linear
Perbedaan sistem linier dan non linearPerbedaan sistem linier dan non linear
Perbedaan sistem linier dan non linear
 
Perbedaan linier & non linier
Perbedaan linier & non linierPerbedaan linier & non linier
Perbedaan linier & non linier
 
sinyal dan sistem.ppt
sinyal dan sistem.pptsinyal dan sistem.ppt
sinyal dan sistem.ppt
 
Tugas Sistem Non Linier
Tugas Sistem Non LinierTugas Sistem Non Linier
Tugas Sistem Non Linier
 
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digitalKonsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
 
Perbedaan linier dan nonlinier
Perbedaan linier dan nonlinierPerbedaan linier dan nonlinier
Perbedaan linier dan nonlinier
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

SISLINNON

  • 1. Perbedaan Sistem Linier dan Non Linier Nama : El Gazza Yant Pratama NPM : 1610501101 Semester : 5
  • 2. Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan sebagai algoritma yang beroperasi pada sinyal (waktu) yang dinamakan masukan (input) atau eksitasi, menurut beberapa aturan yang terdefinisi dengan baik/jelas (biasanya berbentuk persamaan matematis), untuk menghasilkan sinyal (waktu) yang dinamakan keluaran (output) atau respons sistem. Kita biasa katakan sinyal x(t) ditransformasikan oleh sistem menjadi y(t).
  • 3. Pengertian Sistem Hubungan x(t) dan y(t) ditulis dengan : Dengan simbol Γ menunjukkan transformasi , atau pemrosesan dilakukan oleh sistem pada x(t) untuk menghasilkan y(t). Sistem yang ada di alam semesta ini terbagi menjadi 2 macam sistem, yaitu : Suatu bentuk dari sistem linier dan sistem non linier. Sekitar lebih dari 80% kejadian dan fenomena yang terjadi di alam semesta ini merupakan sistem non linier.
  • 4. Pengertian Sinyal Menurut Huibert Kwakernaak, sinyal adalah suatu fenomena yang muncul dari suatu lingkungan tertentu dan dapat dinyatakan secara kuantitatif. Dikatakan sebagai suatu fenomena dapat diartikan bahwa sinyal itu membawa informasi. Dikatakan secara kuantitatif karena dari sinyal kita bisa mendapatkan persamaan matematikanya walaupun hanya berupa pendekatan. Sedangkan menurut Willsky, sinyal adalah fungsi dari variabel bebas. Salah satu variabel bebas untuk sinyal adalah waktu. Oleh karena itu, sering dikatakan bahwa sinyal adalah fungsi waktu.
  • 5. Pengertian Sinyal Sinyal dapat diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan sumbu waktunya, yaitu: 1. Sinyal Diskrit 2. Sinyal Kontinyu
  • 6. Sinyal Diskrit Sinyal diskrit adalah sinyal yang hanya ada pada waktu tertentu. Misalnya kita mengukur suhu dalam sebuah ruangan setiap 1 menit, dengan demikian kita tidak bisa mengetahui suhu pada menit ke 1,5. Setiap komponen sinyal diskrit diberi nomor sesuai dengan urutan pembacaan atau pengambilan datanya. Jarak antar pembacaan ini disebut waktu sampling. Sebutan diskrit dipergunakan untuk menunjukkan kondisi sumbu waktunya. Artinya nomor komponen sinyal harus berupa bilangan bulat sedangkan nilai dari sinyalnya bisa berupa bilangan riil.
  • 7. Sinyal Diskrit Contoh kasus sinyal diskrit dalam kehidupan sehari-hari : 1. Laporan jumlah produksi mesin per jam 2. Keluaran dari sebuah ADC 3. Catatan IHSG Bursa Efek Jakarta per minggu 4. Gambar digital dalam komputer
  • 8. Sinyal Kontinyu Sinyal kontinu menggunakan bilangan riil sebagaimana sinyal diskrit menggunakan bilangan bulat. Karena menggunakan bilangan riil, maka kita bisa mendapatkan nilai sinyal kapanpun. Sinyal kontiim dinyatakan dalam bentuk garis yang utuh, bukan garis vertikal seperti sinyal diskrit.
  • 9. Sinyal Kontinyu Contoh kasus sinyal kontinyu dalam kehidupan sehari-hari : 1. Rekaman suara manusia di pita magnetik 2. Pengukuran suhu ruangan yang tidak dilakukan secara sampling
  • 10. Sistem Linier dan Non Linier Sistem linier adalah sistem yang memenuhi hukum superposisi. Prinsip superposisi adalah respons sistem (keluaran) terhadap jumlah bobot sinyal akan sama dengan jumlah bobot yang sesuai dari respon (keluaran) sistem terhadap masing-masing sinyal masukan individual. Sistem adalah linier jika dan hanya jika : Untuk setiap deret masukan x1(t) dan x2(t) yang berubah-ubah dan setiap konstanta a1 dan a2 yang berubah-ubah. Sistem yang tidak memenuhi prinsip superposisi seperti diberikan pada definisi diatas, dinamakan sistem non linier.
  • 11. Pengertian Sistem Linier Sistem linier adalah sistem dengan sifat khusus berupa linieritas. Artinya hubungan masukan dan keluarannya bersifat linier. Jika digambar pada grafik hubungan itu berupa garis lurus. Namun gambaran grafis berupa garis lurus hanya berlaku pada saat sistem berada pada kondisi mantap (steady) dan bukan pada kondisi transisi (transien). Sistem linier juga merupakan suatu sistem yang sifatnya memiliki suatu "ketetapan" atau bisa dibilang sebagai sistem yang fixed.
  • 12. Pengertian Sistem Linier Pengertian sistem linier dapat ditunjukkan seperti pada gambar bagan berikut :
  • 13. Pengertian Sistem Non Linier Sistem non linier merupakan suatu sistem yang sifatnya tidak tetap, mudah berubah, sulit dikontrol, dan sulit diprediksi. Sistem semacam ini memiliki tingkat ke sensitifitas-an yang sangat tinggi. Sistem non linier ini dapat digambarkan seperti kedua bagan berikut :
  • 14. Pengertian Sistem Non Linier Dalam kedua bagan tersebut dapat diamati 2 hal, yaitu yang pertama, bahwa input-input yang berlainan dalam suatu proses dapat menghasilkan output yang sama, dan yang kedua, bahwa satu input yang ada dalam suatu proses dapat memberikan output yang sama. Di sinilah letak ke sensitif-an sistem. Sistem non linier seperti ini dapat dimodelkan dengan non linier programming, seperti jaringan saraf tiruan atau kecerdasan buatan.
  • 15. Perbedaan Sistem Linier dan Non Linier • Hubungan Input-Output Secara umum, x dianggap menjadi masukan dari sebuah persamaan dan y dianggap output. Dalam kasus sistem linier, setiap peningkatan dalam x akan menyebabkan peningkatan y atau penurunan y sesuai dengan nilai lereng. Sebaliknya, dalam sistem non linier, x mungkin tidak selalu menyebabkan peningkatan pada y. Sebagai contoh, jika y = (5 – x)², nilai y mengalami penurunan saat nilai x mendekati 5, tetapi meningkat sebaliknya.
  • 16. Perbedaan Sistem Linier dan Non Linier • Grafik Sebuah grafik menampilkan set solusi untuk persamaan yang diberikan. Dalam kasus sistem linier, grafik akan selalu garis. Sebaliknya, sistem non linier mungkin terlihat seperti sebuah parabola jika derajat 2, x bentuk melengkung jika derajat 3, atau variasi daripadanya melengkung. Sementara sistem linier selalu lurus, sistem non linier sering menampilkan kurva.