2. KOMPETENSI DASAR
► 3.10 Menerapkan pembuatan gula, alkohol dan MSG
► 4.10 Membuat gula tebu, alkohol dan MSG
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran diskusi dengan model pembelajaran
Inquiry Learning
3.10.1 peserta didik mampu mengidentifikasi karakteristik senyawa
alkohol dengan benar
3.10.2 peserta didik mampu menyebutkan sumber, bahan baku utama,
penunjang, serta bahan aditif pembuatan alkohol dengan benar
3.10.3 peserta didik dapat menjelaskan diagram alir proses pembuatan
alkohol dengan baik
3.10.4 peserta didik dapat menerapkan proses pembuatan alkohol
dengan tepat
4.10.1 peserta didik dapat menunjukkan pengoperasian proses
pembuatan alkohol dengan tepat
4. CAKUPAN MATERI
► Materi Pra-syarat
▪ Hidrokarbon Alkana
▪ Gugus Fungsi Alkohol / Alkanol
▪ Klasifikasi Alkohol / Alkanol
▪ Kegunaan Alkanol dalam Kehidupan Sehari-hari
► Materi Inti
▪ Karakteristik senyawa alkohol
▪ Sumber, bahan baku utama, penunjang, serta bahan aditif pembuatan
alkohol
▪ Diagram alir proses pembuatan alkohol (Etanol)
▪ Pengoperasian proses kimia dan fisika pada pembuatan alkohol
(Etanol)
5. KEGUNAAN ALKOHOL
Metanol (CH3OH)
Sebagai bahan bakar
kendaraan. Hal ini dikarenakan
metanol memiliki bilangan oktan
yang besar. Namun metanol ini
dapat mengakibatkan kerusakan
pada sistem saraf. Terutama
saraf pada pengelihatan.
7. Spiritus
Bahan utama spiritus adalah etanol
dan bahan tambahan terdiri dari
metanol, benzena, dan
piridin.Sebagai bahan bakar lampu
spiritus (pembakar spiritus) dan
untuk menyalakan lampu petromaks
8. Glikol / alkohol dihidroksi
C2H4(OH) 2
Sebagai bahan utama pada
radiator kendaraan bermotor,
untuk pembuatan fiber
poliester (dacron) dan film
magnetik (mylar) yang
digunakan untuk pita pada kaset
dan printer.
9. Gliserol/ Gliserin
C3H6(OH) 3
Untuk pembuatan lotion tangan
dan kosmetik, bahan tambahan
dalam tinta, bahan pemanis dan
pelarut pada obat-obatan,
pelumas, dan bahan dasar dalam
produksi plastic.
10. RUMUS STRUKTUR DAN
RUMUS UMUM ALKOHOL
rumus umum struktur ; R-OH atau CnH2n+1 OH
rumus umum molekul ; CnH2n+2 O
Struktur
Gugus fungsi Hidroksil (-OH)
14. WUJUD
Semakin panjang rantai karbonnya, semakin besar awan elektronnya.
Hal ini dikarenakan massa molekul yang dimiliki senyawa tersebut
semakin besar. Sehingga semakin mudah terpolarisasi senyawa
tersebut. Akibatnya interaksi antar molekul semakin kuat dan jarak
antar partikelnya semakin rapat.
Alkohol
Wujud Jumlah atom karbon 1-3 berupa cairan encer tidak berwarna
Jumlah atom karbon antara 4-9 berupa cairan kental tidak
berwarna
Jumlah atom karbon lebih dari 10 berupa zat padat yang tidak
berwarna.
15. TITIK DIDIH ALKOHOL
Titik didih beberapa alkohol seiring dengan kenaikan
jumlah atom C
Alkohol Struktur
Massa
Molekul
Titik didih (°C)
Metanol 32 g/mol 65
Etanol 46 g/mol 78
Propanol 60 g/mol 97
Berdasarkan data
tersebut dapat
disimpulkan bahwa
titik didih
dipengaruhi oleh
jumlah awan
electron. Semakin
banyak awan
electron, gaya Tarik
menarik molekul
semakin besar
sehingga ikatannya
semakin kuat
16. TITIK DIDIH ALKOHOL
Perbandingan titik didih beberapa
alkohol dengan jumlah atom yang sama
namun struktur berbeda
Isomer Struktur
Titik didih
(°C)
1-butanol
(alkohol
primer)
118
2-butanol
(alkohol
sekunder)
100
2-metil-2-
propanol
(alkohol
tersier)
82
Berdasarkan table
tersebut dapat
disimpulkan bahwa
selain jumlah awan
electron dan Mr, titik
didih juga dipengaruhi
oleh bentu molekul.
Bentuk molekul yang
tidak bercabang
memiliki titik didih yang
lebih besar karena inti
atom lebih mudah
menginduksi awan
electron, sehingga gaya
Tarik menarik antar
molekulnya lebih kuat.
18. Titik Leleh Alkohol
Alkohol merupakan senyawa yang volatil oleh karena itu pada
umumnya titik lelehnya kurang dari suhu kamar (25°C). Alkohol
dengan atom C lebih dari 12 berupa zat padat yang tidak
berwarna. Sama halnya dengan senyawa-senyawa lain, alcohol
titik lelehnya meningkat seiring dengan meningkatnya massa
molekul.
19. Titik Leleh Alkohol
NAMA STRUKTUR MASSA MOLEKUL TITIK LELEH (°C)
etanol CH3- CH2-OH 46 g/mol -114.3
2-Propanol
CH3- CH- CH3
OH
60 g/mol -89.5
1-Butanol
CH3- CH2- CH2- CH2-
OH
74 g/mol -89
20. HUBUNGAN STRUKTUR DENGAN
KELARUTAN SENYAWA ALKOHOL
Alkohol rantai pendek bersifat polar sehingga baik larut dalam
air. Hal tersebut disebabkan karena air dan alkohol keduanya
memilki gugus –OH, yang menyebabkan keduanya berikatan
hidrogen.
22. SIFAT KIMIA ALKOHOL
► Bersifat mudah terbakar
► Gugus pada senyawa alkohol bersifat reaktif.
Sehingga mudah terlibat dalam berbagai jenis
reaksi.
23. REAKSI PADA SENYAWA
ALKOHOL
(REAKSI SUBSTITUSI)
Reaksi Substitusi adalah reaksi yang terjadi karena
adanya pergantian atau pertukaran suatu atom/gugus
atom oleh atom atau gugus lain.
Contoh:
1. Reaksi substitusi atom H pada gugus –OH dengan
logam reaktif
2R- OH +2Na => 2R – ONa + H2 (g)
2C2H5OH(l) + 2Na(s) => 2C2H5ONa(g) + H2(g)
25. REAKSI PADA SENYAWA ALKOHOL
(REAKSI ELIMINASI)
Reaksi eliminasi adalah reaksi terjadi akibat
penyingkiran beberapa atom/gugus atom
yang terikat pada atom-atom C yang
berdekatan.
Reaksi Dehidrasi Alkohol
26. REAKSI PADA SENYAWA ALKOHOL
(REAKSI OKSIDASI)
1. Oksidasi Alkohol Primer
3. Oksidasi
2. Oksidasi Alkohol Skunder
37. Etanol (C2H5OH)
Pelarut parfum, cat, pernis, antiseptik (pencuci mulut
mengandung alkohol 5% – 30%) dan pengganti MTBE pada
bensin menjadi Gasohol E10 (etanol 10% dan bensin 90%).
Etanol dapat digunakan sebagai pengganti MTBE karena
memiliki bilangan oktan yang tinggi. Etanol yang digunakan
untuk bahan bakar umumnya berasal dari hasil fermentasi
sisa pengolahan tebu menjadi gula (molase) yang diproses
sehingga menghasilkan etanol. Proses fermentasi dengan
agen biologis ini memiliki nilai tambah pada bidang produksi
dibandingkan dengan bahan bakar fosil, karena energi
pemrosesan yang dibutuhkan lebih kecil. Selain itu, pada
proses pembakaran etanol menjadi energi, kadar gas buang
karbon dioksida yang dihasilkan juga menjadi lebih sedikit,
sehingga dapat mengurangi agen gas rumah kaca di
atmosfer. Dengan begitu etanol lebih ramah lingkungan dari
pada MTBE.
38. Berdasarkan Jumlah Gugus –OH
(Monoalkohol)
Monoalkohol adalah alkohol yang memiliki satu gugus -OH.
Rumus umum monoalkohol sama dengan rumus alkana, tetapi
satu atom H diganti oleh gugus hidroksi (-OH).
Contoh Monoalkohol
Etanol Metanol
39. Berdasarkan Jumlah Gugus –OH
(Polialkohol)
Polialkohol adalah alkohol yang memiliki gugus –OH lebih
dari satu. Tata nama polialkohol sama dengan tata nama
monoalkohol,tetapi ditambah awalan untuk menyatakan
jumlah gugus –OH.
Contoh Polialkohol
1,2-etanadiol (Etilen glikol)
1,2,3-propanatriol
(Gliserin/Gliserol)
Contoh dialkohol (-diol) Contoh trialkohol (-triol)
40. Berdasarkan derajat substitusi dari atom karbon yang
langsung mengikat gugus hidroksil (alkohol primer)
Alkohol primer adalah
suatu alkohol yang
gugus hidroksilnya (–
OH) terikat pada atom
karbon primer. Atom
karbon primer adalah
atom karbon yang
mengikat satu atom
karbon yang lain. Etil alkohol
(alkohol 10)
C C O
H
H
H
H
H
H
41. Berdasarkan derajat substitusi dari atom karbon yang
langsung mengikat gugus hidroksil (alkohol
sekunder)
Alkohol sekunder adalah
suatu alkohol yang gugus
hidroksilnya (–OH) terikat
pada atom karbon sekunder.
Atom karbon sekunder
adalah atom karbon yang
mengikat dua atom karbon
yang lain.
Isopropil alkohol
(alkohol 20)
C C C H
H
H
H
O
H
H
H
H
42. Berdasarkan derajat substitusi dari atom karbon yang
langsung mengikat gugus hidroksil (alkohol tersier)
Alkohol tersier adalah suatu
alkohol yang gugus
hidroksilnya (–OH) terikat
pada atom karbon tersier
yaitu atom karbon yang
mengikat tiga atom karbon
yang lain.
tert-butil
alkohol
(alkohol 30)
C C C H
H
H
H
O
H
C
H
H
H
H
H
43.
44. TATA NAMA IUPAC ALKOHOL
1. Rantai terpanjang yang mengandung gugus hidroksil diberi nama dengan
mengganti akhiran ‘–a’ pada alkana dengan akhiran ‘–ol’.
Butana Butanol
2.Penomoran rantai terpanjang dilakukan dengan memberi atom karbon yang
mengandung gugus hidroksil dengan nomor yang paling kecil.
2-Heksanol (Benar)
5-Heksanol (Salah)
45. 3. Jika terdapat banyak rantai cabang pada rantai terpanjang, penamaan rantai
cabang berdasarkan alfabet.
3-metil-4-etil-2-heksanol (Salah)
4-etil-3-metil-2-heksanol (Benar)
4. Untuk senyawa yang mempunyai gugus –OH lebih dari satu (polialkohol ),
penamaan alkana rantai terpanjang diikuti dengan akhiran ‘–diol’ (gugus –OH
berjumlah 2) atau ‘–triol’ (gugus –OH berjumlah 3).
1,2,3-propanatriol
46. TATA NAMA TRIVIAL ALKOHOL
Pilih rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus –OH.
Beri nama rantai tersebut dengan nama alkil yakni akhiran ‘-
ana’ pada alkana diganti dengan ‘-il’. Lalu tambahkan kata
alkohol.
butil alkohol