Alkohol merupakan suatu istilah yang umum untuk senyawa organik apapun yang memiliki gugus fungsional yang disebut dengan gugus hidroksil (−OH) yang terikat pada atom karbon. Rumus umum senyawa alkohol tersebut adalah R−OH atau Ar−OH di mana R adalah alkil dan Ar adalah gugus aril. Beberapa contoh senyawa alkohol yang sering dijumpai seperti metanol (CH3OH), etanol (C2H4OH), 2-propanol (C3H7OH), fenol dan etilena glikol, yang umum digunakan dalam produk makanan dan minuman adalah etanol, karena etanol ini merupakan satusatunya jenis alkohol rantai lurus yang tidak beracun atau lebih tepatnya paling sedikit beracun.
Alkohol merupakan suatu istilah yang umum untuk senyawa organik apapun yang memiliki gugus fungsional yang disebut dengan gugus hidroksil (−OH) yang terikat pada atom karbon. Rumus umum senyawa alkohol tersebut adalah R−OH atau Ar−OH di mana R adalah alkil dan Ar adalah gugus aril. Beberapa contoh senyawa alkohol yang sering dijumpai seperti metanol (CH3OH), etanol (C2H4OH), 2-propanol (C3H7OH), fenol dan etilena glikol, yang umum digunakan dalam produk makanan dan minuman adalah etanol, karena etanol ini merupakan satusatunya jenis alkohol rantai lurus yang tidak beracun atau lebih tepatnya paling sedikit beracun.
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOLAldi Azwardi Imani
This powerpoint is about chemist material, that contain about alcohol and fenol, this powerpoint created by student of vocational high school 13 bandung, SMKN 13 Bandung. On Indonesian Language.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
Turunan senyawa alkana adalah senyawa kimia yang berasal dari alkana (hidrokarbon jenuh) dengan menggantikan satu atau lebih atom hidrogen dalam rantai karbon alkana dengan gugus fungsional tertentu. Beberapa turunan senyawa alkana yang umum melibatkan substitusi hidrogen dengan gugus fungsional tertentu, seperti halogen, gugus hidroksil, atau gugus amino.
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOLAldi Azwardi Imani
This powerpoint is about chemist material, that contain about alcohol and fenol, this powerpoint created by student of vocational high school 13 bandung, SMKN 13 Bandung. On Indonesian Language.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
Turunan senyawa alkana adalah senyawa kimia yang berasal dari alkana (hidrokarbon jenuh) dengan menggantikan satu atau lebih atom hidrogen dalam rantai karbon alkana dengan gugus fungsional tertentu. Beberapa turunan senyawa alkana yang umum melibatkan substitusi hidrogen dengan gugus fungsional tertentu, seperti halogen, gugus hidroksil, atau gugus amino.
3. ALKOHOL
Senyawa turunan alkana yang memiliki gugus fungsional
-OH pada rantai karbonnya disebut senyawa golongan
alkohol atau alkanol. Perhatikan bahwa pada senyawa ini
tidak mudah untuk terjadi ionisasi pelepasan OH- (gugus
-OH bukan hidroksida).
4. TATA NAMA ALKOHOL
BRAND DESIGNER
Untuk tata nama alkohol sama dengan senyawa karbon pada
umumnya, dimana nomor paling rendah diberikan pada
karbon yang mengikat gugus -OH, kemudian pada
penamaannya berikan nomor karbon yang mengikat -OH
(bila bukan 1) sebelum akhiran -ol. Sebagai contoh untuk
senyawa berikut:
5. Sebagai contoh untuk senyawa berikut:
BRAND DESIGNER
Nama yang tepat adalah 2-etilpentanol.
6. Selain tata nama IUPAC nama trivial dengan formula alkil
alcohol juga masih banyak digunakan orang, beserta awalan
berikut:
• iso- menunjukkan bahwa terdapat satu cabang metil di
sebelah atom karbon terakhir dalam rantai karbon, contohnya:
memiliki nama trivial isobutil alkohol
7. • sek- menunjukkan bahwa atom karbon yang mengikat gugus
fungsi adalah karbon sekunder
BRAND DESIGNER
8. • ter- menunjukkan bahwa atom karbon yang mengikat gugus
fungsi adalah karbon tersier
9. SIFAT SIFAT ALKOHOL
BRAND DESIGNER
Sifat-sifat alcohol antara lain:
1. Mudah terbakar
2. Mudah bercampur dengan air
3. Alkohol dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 berwujud gas atau cair, 5 sampai
9 berupa cairan kental seperti minyak sedangkan 10 atau lebih berupa zat padat
4. Bersifat agak polar
5. Titik didih lebih tinggi dari alkana
10. Reaksi-reaksi alkohol
BRAND DESIGNER
Alkohol dengan oksidator kuat seperti NA2Cr2O7 + H2SO4 dapat mengalami reaksi
oksidasi. Hasil yang diperoleh dari reaksi oksidasi berbeda-beda tergantung pada jenis
alkoholnya. Akohol primer jika teroksidasi menghasilkan aldehida apabila jumlah oksidator
masih berlebih akan terjadi oksidasi berlanjut memebntuk asam karboksilat, alkohol
sekunder menghasilkan keton sedangkan alkohol tersier menghasilkan campuran asam
karboksilat dan keton. Reaksi antara alkohol primer, sekunder dan tersier dengan
NA2Cr2O7 + H2SO4 dapat dilihat pada contoh.
1.Oksidasi
11.
12. BRAND DESIGNER
Gugus –OH pada alkohol dapat digantikan oleh atom-atom halogen apabila direaksikan
dengan fosfor halida dan asam halida. Fosfor halida dapat berupa PX3 dan PX5 sedangkan
asam halogen berupa HX.
2.Penggantian Gugus –OH
3. Reaksi dengan logam Na menghasilkan gas hidrogen
C2H5OH+Na→C2H5ONa+12H2
4. Reaksi pembentukan haloalkana
Terutama dengan PX3,PX5SOCl2
13. Beberapa Alkohol dalam
Kehidupan Sehari-Hari
BRAND DESIGNER
• Metanol
Metanol atau metil alkohol merupakan suku pertama dari alkohol dengan rumus molekul
CH3OH. Metanol bersifat toksit karena dapat menyebabkan kematian dan kebutaan
apabila terkena mata. Metanol berupa zat cair tidak berwarna dengan titik didih 64.7 °C,
massa jeni 0.7918 g/cm³,, mudah larut dalam air, mudah menguap dengan bau seperti
alkohol biasa dan mudah terbakar. Spritus merupakan campuran antara metanol dan
etanol. Warna pada etanol merupakan zat tambahan agar tidak diminum.
14. Metanol yang diproduksi sebagian besar digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
pembuatan formaldehit. Metanol sering dicampurkan dengan bensin, karena campuran
ini diduga dapat meningkatkan mutu bensin. Namun demikian metanol yang
ditambahkan memiliki kelemahan karena dapat menyebabkan korosi terhadap
beberapa logam, termasuk aluminium. Berikut reaksi yang terjadi pada pembakaran
metanol:
15. 2. Etanol
Etanol merupakan salah satu jenis alkohol yang dikonsumsi dan memiliki titik didih dan
titik leleh berturut-turut 78 ºC dan 114 ºC. Etanol memiliki rumus molekul C2H5OH dan
sering disingkat menjadi EtOH. Anggur, wiskey dan bir merupakan minuman keras yang
mengandung etanol dengan konsentrasi tertentu. Etanol merupakan cairan yang jernih
tidak berwarna, terasa membakar pada mulut maupun tenggorokan bila ditelan. Beberapa
jenis minuman yang mengandung alkohol adalah sebagai berikut :
– Golongan A : kadar etanol 1% – 5% (bir)
– Golongan B : kadar etanol 5% – 20% (wine)
– Golongan C : kadar etanol 20% – 45% (whiskey, vodka, manson house, johny walker,
kamput)
16. Minuman-minuman seperti anggur dan bir telah dikenal dikenal sejak zaman prasejarah.
Pada zaman itu munuman-minuman tersebut diperoleh dari proses peragian atau
fermentasi terhadap bahan-bahan yang mengandung pati atau gula. Bahan sebagai sumber
pati dapat berupa kentang, ubi kayu dan beras. Umumnya bahan-bahan yang mengandung
pati dapat diolah menjadi alkohol dengan proses peragian atau fermentasi. Awalnya bahan
yang mengandung pati direndam dengan air sehingga terbentuk enzim amilase. Enzim
amilase yang terbentuk secara bertahap menguraikan pati menjadi glukosa. Dengan
bantuan enzim zimase yang terdapat di dalam ragi, glukosa yang terbentuk diuraikan
menjadi etanol dan karbondioksida.
17. 3. Alkohol Trihidroksi
Alkohol trihidroksi merupakan alkohol yang didalam molekulnya terdapat 3 buah
gugus –OH. Gliserol atau 1,2,3-propananatriol merupakan salah satu contoh terpenting
dari alkohol trihidroksi. Istilah gliserol berasal dari bahasa Yunani glykys yang berarti
manis. Gliserol pada temperatur kamar berupa cairan kental tidak berwarna yang memiliki
rasa manis dengan titik didih dan titik leleh berturut-berturut 290 ºC dan 18 ºC, dapat
bercampur dengan air dan alkohol pada segala perbandingan.
Gliserol di dalam laboratorium digunakan sebagai pelarut karena memiliki sifat penyerap
air (higroskopis). Di dalam bidang industri gliserol digunakan sebagai bahan pembuat
parfum, pelumas, dan digunakan sebagai bahan pembuat kosmetik karena gliserol mampu
melembutkan kulit.
18. ETER
Eter adalah salah satu kandungan senyawa kimia yang
terdapat dalam obat bius. Senyawa eter sendiri adalah
senyawa turunan alkana dimana satu atom H pada alkana
diganti oleh gugus alkoksi (-OR).
19. TATA NAMA ETER
BRAND DESIGNER
Aturan tata nama eter sesuai IUPAC adalah sebagai berikut:
• Tentukan rantai yang terpanjang lalu diberi nama sebagai alkana,
sementara itu rantai yang pendek diberi nama sebagai alkoksi.
• Beri nomor dari karbon yang terdekat dengan cabang pada alkana
(alkoksi dianggap sebagai cabang).
• Cabang ditulis sesuai urutan abjad.
• Nama alkoksi selalu ditulis paling depan sebelum nama cabang lainnya.
21. STRUKTUR DAN SIFAT FISIK ETER
struktur umum eter adalah sebagai berikut:
Nah, kalau diamati tipe hibridisasinya merupakan sp3 sedangkan bentuk
molekulnya adalah bentuk V.
22. Eter sendiri bersifat polar nih guys, sehingga dapat larut dalam pelarut polar.
Selain itu, interaksi antarmolekul yang terjadi adalah gaya dipol-dipol. Eter
juga memiliki titik didih yang lebih rendah jika dibandingkan dengan isomer
fungsinya alkohol.
23. Sifat Fisis Senyawa Eter
• Senyawa eter berupa zat cair (kecuali metil eter) yang berbau harum dan
mudah menguap.
• Meskipun memiliki jumlah atom karbon yang sama, titik didih eter lebih
rendah jika dibandingkan dengan alkohol. Itu dikarenakan tidak adanya
ikatan hidorgen dalam eter, sementara alkohol memiliki ikatan hidrogen.
• Karena eter memiliki kepolaran yang rendah, senyawa ini sulit larut dalam
air. Maka dari itu, eter umumnya dicampur dengan air. Semakin tinggi
rantai alkil maka semakin kecil kemampuan eter untuk larut dalam air.
24. Sifat Kimia Senyawa Eter
• Senyawa eter relatif kurang reaktif dibandingkan dengan alkohol, kecuali
dalam proses pembakaran.
• Senyawa eter tidak bereaksi dengan hampir semua oksidator maupun
reduktor. Eter cenderung stabil meskipun dalam asam dan basa, kecuali
berada pada suhu tinggi.
25. 3. Umumnya, eter bersifat racun, tetapi jauh lebih aman dibandingkan
kloroform jika digunakan untuk keperluan obat bius. Kendati demikian, perlu
hati-hati saat menggunakan eter, karena senyawa ini juga mudah terbakar.
4. Salah satu perbedaan paling terlihat antara eter dan alkohol adalah eter yang
tidak bereaksi dengan logam natrium.
Selain dimanfaat untuk kandungan kimia dalam obat bius, senyawa eter juga
merupakan pelarut senyawa organik. Karena sifatnya yang cenderung stabil,
eter banyak digunakan untuk pelarut reaksi-reaksi organik.
26. REAKSI-REAKSI ETER
Eter mengalami reaksi-reaksi kimia lebih sedikit dibandingkan alkohol.
Untuk membedakan alkohol dan eter (keduanya memiliki rumus senyawa
yang sama) maka haru digunakan percobaan pada reaksi-reaksi kimia di
bawah ini, kecuali reaksi pembakaran.
27. A. Reaksi pembakaran eter
Eter sangat mudah terbakar sehingga menghasilkan gas karbon
dioksida dan uap air. Contoh reaksinya adalah pembakaran dietil
eter:
CH3—O—CH3 + 3O2 –> 2CO2 + 3H2O
28. B. Reaksi eter dengan basa atau logam
aktif
Eter tidak dapat dan sama sekali tidak bisa bereaksi dengan basa atau
logam aktif seperti unsur-unsur pada golongan IA dan IIA serta Al.
Nah, reaksi ini juga yang bisa digunakan untuk membedakan alkohol
dan eter.
R—OH + Na –> R—ONa + 1/2 H2
R—O—R + Na —> xxxxx (tidak bereaksi)
29. C. Reaksi dengan PCl3 (terbatas) dan
PCl5 (berlebih)
Eter tidak dapat bereaksi dengan PCl3, tetapi dapat bereaksi
dengan PCl5 karena mudah mendapatkan energi. Namun, dalam
reaksi alkohol + PCl5 pasti menghasilkan HCl, tetapi pada eter
tidak menghasilkan HCl. Contoh reaksinya adalah:
C2H5—O—CH3 + PCl5 —> C2H5Cl + CH3Cl + POCl3
30. Eter mudah terurai oleh asam halida, terutama asam iodida (HI).
Adapun rumus reaksi eter dengan HX pada keadaan terbatas dan
berlebih.
D. Reaksi eter dengan hidrogen halida
atau asam halida (HX ; H—X)
31. Kegunaan senyawa eter secara umum adalah:
• Sebagai obat bius (misalnya dietil eter atau (C2H5)2O)
• Sebagai bahan bakar, karena mudah terbakar
• Sebagai pelarut
• Sebagai pendingin (dimetil eter atau (CH3)2O)
• Sebagai zat aditif pada bensin pada suhu dingin atau untuk
meningkatkan angka oktan (MTBE)
Kegunaan Eter