Dokumen tersebut membahas tentang turunan dari alkana seperti alkohol, eter, aldehida, keton, dan lainnya. Juga membahas tentang gugus fungsional, isomer fungsional, dan penamaan IUPAC dari beberapa golongan senyawa organik seperti alkohol dan eter.
materi pembelajaran:
Gugus fungsi senyawa karbon
Struktur dan tata nama senyawa karbon
Sifat-sifat senyawa karbon
Reaksi senyawa karbon
Kegunaan senyawa karbon
Isomer
materi pembelajaran:
Gugus fungsi senyawa karbon
Struktur dan tata nama senyawa karbon
Sifat-sifat senyawa karbon
Reaksi senyawa karbon
Kegunaan senyawa karbon
Isomer
Senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, Alkana. Tata nama IUPAC dan Trivial, struktur, kegunaan dan dampak, sifat dan reaksi-reaksi yang terjadi pada alkana, Isomer Alkana. Semoga membantu.
Senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, Alkana. Tata nama IUPAC dan Trivial, struktur, kegunaan dan dampak, sifat dan reaksi-reaksi yang terjadi pada alkana, Isomer Alkana. Semoga membantu.
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOLAldi Azwardi Imani
This powerpoint is about chemist material, that contain about alcohol and fenol, this powerpoint created by student of vocational high school 13 bandung, SMKN 13 Bandung. On Indonesian Language.
1. TURUNAN ALKANA Alkana C n H 2n+2 C n H 2n+1 – H R - H diganti gugus lain R - X X= atom halogen : F, Cl, Br, I Halo alkana / Alkil halida R - OH Alkanol / alkohol R – O R Alkoksi alkana / eter R – COH Alkanal / Aldehid R – CO-R Akanon / Keton
2.
3. GUGUS FUNGSI atom/gugusan atom yg menentukan sifat senyawa bagian yang reaktif/ bagian yang akan bereaksi dg zat lain Cont: -OH gugus hidroksil senyawa alkohol / alkanol -O- gugus eter senyawa eter / alkoksi alkana -CHO gugus aldehid senyawa aldehid / alkanal -CO- gugus karbonil senyawa keton / alkanon dll
4.
5. GOLONGAN SENYAWA RUMUS STRUKTUR SENYAWA GUGUS FUNGSI NAMA IUPAC NAMA TRIVIAL ALKIL HALIDA R − X − X HALO ALKANA ALKIL HALIDA ALKOHOL R − OH − OH ALKANOL ALKIL ALKOHOL ETER R − O − R’ − O − ALKOKSI ALKANA ALDEHID O // R − C H O // − C H − CHO ALKANAL KETON O ║ R − C − R’ O ║ − C − − CO− ALKANON
6. ASAM KARBOKSILAT O // R − C OH O // − C OH − COOH ASAM ALKANOAT ESTER O // R − C O R’ O // − C O − − COO− ALKIL ALKANOAT
7. Alkohol C n H 2n+1 OH R – OH n =1 CH 3 OH : metanol / metil alkohol n = 2 C 2 H 5 OH : etanol / etil alkohol n = 3 C 3 H 7 OH : propanol 1-propanol / propil alkohol 2-propanol / isopropil alkohol n = 4 C 4 H 9 OH : butanol 1- butanol / butil alkohol 2- butanol / sek butil alkohol / sek butanol 2-metil-1-propanol/ isobutanol 2-metil-2-propanol / ters-butil alkohol/ ters-butanol
10. Aturan Penamaan IUPAC senyawa alkohol 1. Penamaan sesuai nama alkana tetapi berakhiran “ol” 2. Rantai utama harus terpanjang dan mengandung gugus – OH (gugus hidroksil). 3. Penomoran pada rantai utama dimulai dari ujung yang terdekat dengan gugus –OH. 4. Semua atom karbon di luar rantai utama dinamakan cabang, diberi nama alkil sesuai jumlah atom C 5. Penulisan nama cabang sesuai urutan abjad. .
11.
12. Glikol = zat cair tak warna, rasa manis (glykis), mudah larut dalam air, sbg bahan anti beku radiator. Gliserol = gliserin = zat cair kental, tak warna, rasa manis (glykeros), larut dalam air, sebagai pelarut obat, pelembab lotion & kosmetik, sebagai bahan peledak .
13.
14. Klasifikasi alkohol Klasifikasi alkohol didasarkan pada jenis atom C yang mengikat gugus - OH. Oleh karena itu alkohol menjadi tiga, yaitu alkohol peimer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Mengapa tidak terdapat alkohol kuartener? 1. Alkohol primer adalah alkohol dengan gugus -OH terikat pada atom C primer. Contoh
15. 2. Alkohol sekunder adalah alkohol dengan gugus -OH terikat pada atom C sekunder. Contoh: Dari struktur tersebut gugus -OH selalu diikat oleh CH. Oleh karena itu secara umum struktur dari alkohol sekunder adalah:
16. 3. Alkohol tersier adalah alkohol dengan guguh -OH terikat pada atom C tersier. Contoh: Dari struktur tersebut gugus -OH selalu diikat oleh C. Oleh karena itu secara umum struktur dari alkohol primer adalah:
17. Tata nama eter Tatanama eter dapat dilakukan dengan sistem IUPAC dan nama trivial. Menurut sistem IUPAC eter disebut juga alkoksi alkana. Tatanama dilakukan dengan dua cara menetapkan alkil yang lebih kecil sebagai alkoksi dan alkil yang lebih besar sebagai alkana. Tatanama dengan nama trivial dilakukan dengan menyebutkan nama alkil sesuai urutan abjad dan diakhiri eter. Jika kedua alkil sama digunakan awalan di.