(1) Proses komter terdiri dari empat tahap yaitu tahap persiapan, perkenalan, kerja, dan terminasi.
(2) Tahap persiapan melibatkan pengenalan diri, perasaan, dan tujuan interaksi.
(3) Tahap perkenalan meliputi perkenalan diri, penentuan kontrak waktu, dan menggali masalah klien.
(4) Tahap kerja adalah inti proses dan melibatkan pendengaran aktif dan memberikan solusi
4. Tahap yg sangat penting sebelum interaksi dgn
Klien
↓
P menggali perasaan dan mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangannya
P mencari info ttg K
P merancang strategi u/ pertemuan pertama
dgn K
5. Tahap ini → masa persiapan sebelum berhub
dan berkomunikasi dgn K
↓
P harus memahami dirinya, mengatasi
kecemasannya dan menyakinkan dirinya
bahwa dia betul2 siap u/ berinteraksi dgn
klien
6. Tugas P pd tahap pra interaksi ini a/ :
Mengeksplorasi perasaan, harapan, nilai,
norma dan kecemasan
Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri
Mengumpulkan data ttg kien
Merencanakan pertemuan pertama dgn
klien
8. 1. Mengenal Diri sendiri.
Ass. Wr. Wb
Perkenalkan nama saya …………………. dari ……………..
Insya Allah pada kesempatan ini saya akan
melaksanakan ujian komter.
Adapun harapan saya : Saya ingin komunikasi ini
dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah
disepakati ( kontrak ) dan saya dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.
Norma : Saya adalah seorang anak dan status masih
sendiri. Hal ini sama dengan klien saya sehingga
secara normatif kedudukan kita sama dan saya
akan memanggil klien saya dengan sebutan nama
dan hal ini telah disetujui oleh klien.
9. Lanjutan Mengenal Diri sendiri …
Nilai : Nilai yang kami anut sama, yaitu klien
beragama islam dan klienpun tidak menolak
jika dilakukan sentuhan.
Kekuatan : Adapun kekuatan saya dalam
melakukan komter ini adalah saya telah
membaca buku tentang ………… Saya telah
mencoba melakukan komter dengan teman –
teman saya.
Kelemahan : Sedangkan kelemahan saya
adalah saya sering bloking dan mengalami
kesulitan dalam penyusunan kata – kata.
10. Lanjutan Mengenal Diri sendiri …
Adapun pada saat komter klien saya tiba –
tiba diam saya akan diam dulu sejenak dengan
klien kemudian melakukan sentuhan
terapeutik dan mencoba mengingatkan
kembali kepada klien akan kontrak yang telah
disepakati. Dan jika klien saya ingin mengakhiri
komter sebelum waktu yang telah disepakati
bersama – sama saya akan mencoba
mengingatkan kembali akan kontrak semula
dan jika masih tidak bisa maka saya akan
mengakhiri komter ini dan akan membuat
kontrak baru dengan klien.
11. 2. Mengenal Perasaan Sendiri
Perasaan saya saat ini adalah cemas dan takut
jika saya dan klien tidak bisa menyelesaikan
komter ini sesuai waktu yang telah disepakati.
Penyebabnya yaitu saya harus melakukan
komter ini didepan penguji sehingga hal ini
membuat saya stress.
Adapun usaha saya dalam menghadapi situasi
ini, saya akan berusaha menenangkan diri,
kemudian tarik nafas dalam dan saya akan
meningkatkan bahwa ini hanyalah PBM.
Berhasil atau tidak yang penting saya telah
berusaha seoptimal mungkin.
12. 3. Tujuan Interaksi P – K
Pada komter saat ini saya akan berusaha
untuk mengetahui dan menggali alasan klien
masuk ke RS ini, kemudian menggali
permasalahan – permasalahan yang klien
rasakan pada saat ini dan memberikan
implementasi pada waktu yang telah
ditentukan. Adapun kontrak waktu yang
ditetapkan adalah selama 15 menit.
14. Perkenalan → keg yg dilakukan P saat pertama
kali bertemu atau kontak dgn K
Pd saat berkenalan → P harus memperkenalkan
dirinya terlebih dulu pd klien
Dgn memperkenalkan diri → P telah bersikap
terbuka pd K ⇒ mendorong K u/ membuka dirinya
Tahap perkenalan dilaksanakan pd awal setiap
pertemuan
Tujuan tahap ini → u/ memvalidasi keakuratan
data dan rencana yg telah dibuat dgn keadaan K
saat ini serta mengevaluasi hasil tindakan yg lalu
15. Tahap orientasi → dasar bagi hub terapeutik P-
K dan menentukan tahap selanjutnya
Peran utama P pd tahap ini :
Memberikan situasi lingk yg peka
Menunjukkan penerimaan
Membantu K dlm mengekspresikan perasaan
dan pikiran
16. Tugas P pd tahap ini :
Membina rasa saling percaya, menunjukkan
penerimaan dan komunikasi terbuka →
memberikan salam
Merumuskan kontrak (topik, tempat dan
waktu) bersama K
Kontrak ptg u/ menjamin kelangsungan
interaksi
Menggali pikiran dan perasaan serta
mengidentifikasi mslh K
Ekspresi perasaan K dgn menggunakan teknik
pertanyaan terbuka
Merumuskan tujuan dgn K
18. Memberi salam
Assalamu’alaikum/selamat pagi/ siang/ sore/
malam
atau sesuai dengan latar belakang sosial
budaya spiritual pasien, disertai dengan
mengulurkan tangan untuk jabatan tangan.
Pasien gangguan jiwa mungkin tidak
menjawab salam dan uluran tangan
saudara.
20. Menanyakan nama
pasien
Nama bapak/Bpk/Ibu/saudara siapa? Apa
panggilan kesenangannya? (Misalkan pasien
senang dipanggil Tuti).
21. Mengevaluasi kondisi
pasien
Bagaimana perasaan Tuti saat ini? Atau, apa
keluhan Tuti?
22. Menyepakati
kontrak/pertemuan
Topik/tindakan/kegiatan yang akan
dilakukan
Untuk menanyakan kesediaan pasien:
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap
tentang ... (sesuaikan dengan keluhan atau
perasaan pasien saat ini. Jika pasien tampak
ragu perawat dapat menambahkan):
Saya akan membantu ... (nama pasien) untuk
menyelesaikan masalah yang ... hadapi.
Kita akan bersama-sama menyelesaikan
masalah yang ... hadapi.
23. Tempat
Di mana kita duduk?
Bagaimana kalau kita duduk di sana?
(sebutkan)
Ayo kita duduk di sana! (sebutkan)
Waktu
Mau berapa lama kita bercakap-cakap?
Bagaimana kalau 10 menit?
25. Tahap kerja → inti dari keseluruhan proses
komter
Pd tahap ini P-K bekerjasama u/ mengatasi
mslh yg dihadapi K
Pd tahap ini P perlu mendorong K
mengungkapkan perasaan dan pikirannya,
memp kepekaan dan tingkat analisis yg tinggi
terhdp adanya perub dlm respon verbal
maupun non verbal
Tahap kerja berhub dgn pelaksanaan rencana
tindakan kep yg akan dilaksanakan sesuai
tujuan yg ingin dicapai
26. Hal2 yg perlu dilakukan P dlm tahap kerja a/ :
P perlu melakukan active listening
P harus peka terhdp ucapan verbal maupun
respon non verbal
P harus mampu menyimpulkan
percakapannya dgn klien
27. Contoh komunikasi untuk tindakan melatih
mengontrol halusinasi:
Ada beberapa cara untuk mencegah suara-
suara agar tidak mengganggu Tuti. Salah satu
adalah menghardik atau tidak
memperdulikan suara-suara itu, caranya
katakan: “pergi, jangan ganggu saya, saya
tidak mau dengar”.
Coba Tuti lakukan. (Jika pasien dapat
melakukan berikan pujian). “Bagus, Tuti sudah
dapat melakukannya. Coba ulangi lagi!”
“Bagus sekali!”
29. Terminasi → akhir dari pertemuan P-K
Tahap terminasi dibagi 2 :
Terminasi sementara
Akhir dari tiap pertemuan P-K
Terminasi akhir
Setelah P menyelesaikan proses kep secara
keseluruhan
Proses terminasi → aspek penting krn jika
tdk dilakukan dgn baik o/ perawat maka
regresi dan kecemasan dpt terjadi lagi pd K
30. Tugas P dlm tahap terminasi a/ :
Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi yg
dilaksanakan → evaluasi obyektif
P tdk boleh terkesan menguji kemamp K →
sebaiknya hanya terkesan mengulang/
menyimpulkan
Melakukan evaluasi subyektif → menanyakan
perasaan K setelah berinteraksi dgn P
Menyepakati tindak lanjut terhdp interaksi yg
telah dilakukan → PR u/ klien
Tindak lanjut dievaluasi pd tahap orientasi
pertemuan berikutnya
Membuat kontrak (topik, tempat dan waktu) u/
pertemuan berikutnya
32. Evaluasi
subyektif:
Bagaimana perasaan Tuti setelah latihan
ini?
Evaluasi obyektif:
Coba Tuti sebutkan hal-hal yang sudah
kita bicarakan tadi!
Tuti tadi telah bagus melakukannya.
33. Tindak lanjut
Bagaimana kalau mulai saat ini Tuti coba
lakukan cara tadi untuk mencegah suara-
suara.
Tuti mau coba latih ? Pada jam berapa?
Kita buatkan jadualnya? (Buat jadual
harian pasien untuk latihan dan
melakukannya pada saat suara-suara
datang).
34. Kontrak yang akan datang
Waktu: Kapan kita bertemu lagi?
Bagaimana kalau dua hari lagi?
Topik: Apa saja yang akan kita bicarakan
nanti?
Bagaimana kalau kita bicara tentang cara
lain untuk mencegah suara-suara?
Tempat: Kita akan bertemu di sini lagi.
Sampai jumpa.
Assalamu’alaikum.