2. Membina hubungan baik
merupakan fondasi atau
dasar dalam melakukan
komunikasi interpersenonal.
Membina hubungan baik
dilakukan oleh bidan sejak
kontak awal dengan klien
dan harus dipertahankan.
3. Yang harus dimiliki oleh bidan untuk
membina hubungan baik dengan klien
1. Perilaku respon positif
Perilaku respon positif yang mendukung
terciptanya hubungan baik meliputi
bersalaman dengan rama, mempersilakan
duduk, bersabar, tidak memotong
pembicaraan, menjaga kerahasiaan klien,
tidak melakukan penilaian, mendengar
dengan penuh perhatian, menanyakan
alasan kedatangan klien, serta menghargai
apapun pertanyaan maupun pendapat
klien.
4. 2. Sikap hangat, menghormati, menerima
klien apa adanya, empati dan tulus.
3. Menunujukan tanda perhatian verbal, seperti
mengklarifikasi atau mengulangi kembali kata-
kata klien.
4. Menjalin kerjasama, dengan kerjasama
bidan dapat mencari data klien dengan lebih
muda karena klien lebih terbuka.
5. Memberi respon yang positif, pujian dan
dukungan karena akan menunjukan bahwa
bidan memberi perhatian.
5. Apa Tujuannya
1. Memahami sikap dan perilaku dasar yang
dibutuhkan dalam mebina hubungan baik
2. Menerapkan perilaku dasar yang dibutuhkan
dalam membina hubungan baik
3. Membina hubungan baik.
6. cara yang membantu klien merasa aman
setelah membuka informasi pribadinya
1. Mengakhiri pembicaran secara halus
2. Memperhatikan kelangsungan hubungan
dimasa yang akan dating
3. Menunjuk konselor yang lebih kompeten
7. 1. Mengakhiri pembicaran secara
halus
Konselor perlu mengetahui proses mengakhiri
pembicaraan yang biasanya berlangsung Ketika
mendekati akhir sebuah pembicraan konseling,
sebaiknya konselor:
Memberi tanda bahwa pembicaraan akan berakhir
Membuat rangkuman
Mengatakan bahwa hasil pembicaraan tidak harus
dipraktekan
Memberi penegasan
Mengajak untuk melanjutkan pembicaran diwaktu
lain
Memberi pernyataan tertutup
Mengubah topik pembicaraan
8. 2. Memperhatikan
kelangsungan hubungan
dimasa yang akan datang
Ketika mengetahui bahwa anda adalah
seorang pendengar yang baik, klien
mungkin akan berbicara lagi dengan anda
diwaktu lain. Pada umumnya keinginan itu
tidak akan menimbulkan masakah bagi anda
jika klien tidak terlalu sering melakukannya.
9. 3. Menunjuk konselor yang
lebih kompeten
Ketika klien datang kepada konselor berulangkali
dan menceritakan hal yang sama, maka konselor
harus menyadari bahwa klien membutuhkan
bantuan khusus dari konselor yang lebih kompeten
10. Sikap dan Perilaku Dasar yang Dibutuhkan
dalam Membina Hubungan Baik
S : Face your squarely (menghadap ke klien) dan smile/nod at client
(senyum/mengangguk ke klien)
O : Open and non-judgemental facial expressions (ekspresi muka
menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai)
L : Lean towards client (tubuh condong ke klien)
E : Eye contact in a culturally-acceptable manner (kontak mata atua tatap
mata sesuai cara dan budaya setempat)
R : Relaxed and friendly manner (santai dan sikap bersahabat)
11. Hal Penting yang Perlu Diperhatikan pada Waktu
Melakukan Konseling Agar Hubungannya Lebih Baik
a. Menunjukkan Perhatian Verbal
b. Menjalin Kerjasama
c. Memberi Respon Yang Positif, Pujian,
dan Dukungan
12. a. Menunjukkan Perhatian Verbal
Yang di maksud adalah kata-kata pendek
seperti:hemm..., ya, lalu, oh ya, terus, begitu,
ya, dan pengulangan kata-kata penting yang di
ucapkan oleh klien.
13. b. Menjalin Kerjasama
Bidan yang baik adalah bidan yang
mementingkan hubungan baik dengan klien. Hal
ini akan terwujud apabila selama proses
konseling bidan selalu berusaha bekerjasama
dengan klien.
14. c. Memberi Respon Yang Positif, Pujian,
dan Dukungan
Memberi pujian maksudnya mengungkapkan
persetujuan atau kekaguman sehingga mendorong
tingkah laku yang baik, menghargai terhadap usaha
yang di lakukan klien dengan baik. Misalnya memuji
klien, menunjukkan bahwa bidan menghargai
perhatian klien terhadap kesejahteraan dirinya.
15. Memberi dukungan maksudnya memberi dorongan, kepercayaan dan
harapan kapada klien, agar klien tahu bahwa bidan percaya klien dapat
mengatasi masalah dan membantu klien mengatasi masalahnya.
Misalnya, mengemukakan alternatif yang bisa diharapkan, menekankan
hal baik yang telah mereka lakukan, dan perlu dilanjutkan, seperti
mengatakan kepada klien bahwa dengan datang ke Polindes berarti
mereka telah menolong diri mereka sendiri.
16. Hubungan yang Terapeutik
• Menurut Roger dalam Stuart G.W
(1998), hubungan yang terapeutik
dengan
1. Kejujuran
2. Tidak membingungkan dan cukup ekspresif
3. Bersikap positif
4. Empati bukan simpati
5. Mampu melihat permasalahan dari kacamata
klien
6. Menerima klien apa adanya
7. Sensitif terhadap perasaan klien
8. Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien
atau diri konselor sendiri.
17. Meningkatkan Kemampuan dalam Membina Hubungan Baik
• Perbaikilah pikiran anda. Jika kemampuan anda untuk
memahami orang lain perlu diperbaiki, mulailah dengan
membaca buku-buku tentang memahami orang lain. Lalu
amati orang dan terapkan apa yang telah anda pelajari.
18. • Kuatkanlah hati anda. Jika anda tidak terlalu peduli terhadap orang lain, anda perlu
mengalihkan focus dari diri sendiri. Buatlah daftar hal-hal kecil yang dapat anda lakukan
untuk memberikan nilai tambah kepada teman-teman serta rekan sekerja. Lalu cobalah
lakukan satu setiap harinya. Jangan tunggu hingga anda ingin membantu orang lain.
Bertindaklah hingga anda sendiri merasa senang melakukannya.
19. • Perbaikilah hubungan yang retak. Renungkanlah hubungan jangka panjang
yang sebenarnya penting namun telah memudar. Lakukanlah semampu anda untuk
membangunnya kembali. Hubungilah orang yang bersangkutan dan cobalah
menjalin hubungan kembali. Jika anda bersalah, ambillah tanggung jawab dan
mintalah maaf padanya. Berusahalah untuk memahami, mengasihi, serta melayani
orang tersebut dengan lebih baik.
20. Faktor-Faktor yang Membantu Untuk Menentukan Batas Teritori
Percakapan
1. Status. Status adalah
kedudukan yang anda akui pada
orang laindikaitkan dengan
anda.Anda melihat diri anda
sendiri tinggi atau rendah dalam
status hubungan anda dengan
orang lain.Orang member status
pada orang lain. Status adalah
bukti derajat penghargaan,
keakraban atau penolakan
terhadap orang lain.
21. 2. Kekuatan. Kekuatan adalah kendali manusia
unuk mendesak satu sama lain.Jika anda dapat
mempengaruhiatau mengendalikan sikap seseorang
dengan segala cara maka anda mempunyai
kekuatan atas mereka.
22. 3. Peran. Peran adalah perilaku yang diharapkan seseorang terhadap orang
lainnya.Orang cenderung bercakap-cakap dengan orang lain sesuai
perannya.Misalnya jika anda seorang Bidan maka orang akan cenderung
bercakap-cakap dengan anda sesuai peran anda sebagai seorang bidan.
23. 4. Kegemaran. Percakapan bakal
berhasil pada orang yang walau tidak
saling mengenal tetapi memiliki
kegemaran yang sama,sehingga dapat
terjalin suatu hubungan.