Dokumen tersebut membahas tentang muamalah dalam Islam, meliputi pengertian muamalah, ruang lingkupnya, prinsip-prinsip dasar dan akhlak bermuamalah. Muamalah merupakan aktivitas ekonomi dan sosial manusia berdasarkan hukum Islam.
1. Muamalah
• Hakekat Muamalah
• Pandangan Islam Tentang Kehidupan Dunia
• Makna Spiritual Tentang Kejayaan Hidup
• Ruang Lingkup Muamalah
• Prinsip-prinsip Bermuamalah
• Akhlak Bermuamalah
2. Hakekat Muamalah
Muamalah merupakan praktek ajaran Islam
tentang hablum minannas yang berdimensi sosial
atau komunal. Ada bermacam macam muamalah.
Sebagai contoh muamalah dalam kehidupan
sehari-hari antara lain kegiatan jual beli, hutang
piutang, sewa menyewa, kerjasama dan
sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak
akan bisa berjalan dengan lancar tanpa berbagai
aturan dan hukum sebagai pegangan.
3. • Muamalah merupakan cabang dari ilmu syariah
dalam cakupan ilmu fiqih. Secara garis besar
kegiatan muamalah mencakup dua aspek, yaitu
aspek adabiyah dan madiyah.
• Aspek adabiyah mencakup kegiatan muamalah
yang berkaitan dengan kegiatan adab dan akhlak,
misalnya menghargai sesama, saling meridhoi, hak
dan kewajiban, kejujuran, kesopanan, penipuan
dan sebagainya.
• Sedangkan aspek madiyah adalah aspek yang
berkaitan dengan kebendaan, misalnya benda
yang halal, haram dan subhat untuk dimiliki,
diupayakan dan diperjualbelikan, benda yang bisa
mengakibatkan kemaslahatan, kemudharatan, dan
lain sebagainya.
4. Pengertian Muamalah
• Dari segi bahasa, muamalah berasal dari kata aamala,
yuamilu, muamalat yang artinya saling melakukan,
saling bertindak atau saling mengamalkan.
• Sedangkan dari segi istilah, pengertian muamalah
berdasarkan fiqih mempunyai dua arti, yaitu pengertian
dalam arti luas dan pengertian dalam arti sempit.
Dalam arti luas, muamalah merupakan aturan Allah yang
mengatur masalah hubungan manusia dan usaha mereka
dalam mendapatkan kebutuhan jasmani dengan jalan
yang terbaik. Sedangkan dalam arti sempit, muamalah
merupakan kegiatan tukar menukar suatu barang yang
bermanfaat dengan menggunakan cara-cara yang sesuai
aturan Islam.
5. Jadi muamalah menyangkut perbuatan seorang
manusia sebagai hamba ciptaan Allah SWT.
Menurut pendapat lain, muamalah adalah
hubungan kerjasama antar manusia yang
dilakukan atas suatu perikatan-perikatan dan
perjanjian-perjanjian yang saling meridhoi demi
tercapainya kemaslahatan bersama.
Ayat Alquran tentang muamalah yaitu : An Nisa’
ayat 29 :
“Hai orang-orang yg beriman, janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu dengan jalan
yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yg
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu”
6. Kedudukan Muamalah dalam
Islam
Islam menetapkan aturan-aturan yang fleksibel
dalam bidang muamalah, karena bidang tersebut
amat dinamis, mengalami perkembangan.
Meskipun bersifat fleksibel, Islam memberikan
ketentuan agar perkembangan di bidang muamalah
tidak menimbulkan kemudharatan atau kerugian
dalam masyarakat.
Meskipun bidang muamalah berkaitan dengan
kehidupan duniawi, namun dalam prakteknya tidak
dapat dipisahkan dengan kehidupan ukhrawi,
sehingga dalam ketentuan-ketentuannya
mengandung aspek halal, haram, sah, batal, dsb.
7. Sumber hukum Muamalah
• Al-Qur’an
Ayat tentang muamalah antara lain:
QS An Nisa’ Ayat 58 yang artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh
kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi
Maha Melihat”
QS Al Muthaffifin ayat 1-6 yang artinya : “1). Celakalah bagi orang-orang
yang curang (dalam menakar dan menimbang), 2) (yaitu) orang-orang yang
apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, 3) dan
apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka
mengurangi, 4) Tidakkah orang-orang itu mengira, bahwa sesungguhnya
mereka akan dibangkitkan, 5) pada suatu hari yang besar, 6) (yaitu) pada
hari (ketika) semua orang bangkit menghadap Tuhan seluruh alam“
QS Ali Imran ayat 3 yang artinya : “Hai orang-orang yg beriman, janganlah
kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada
Allah agar kamu mendapat keberuntungan.”
8. Hadist
Hadits tentang muamalah antara lain :
“Sesungguhnya jika Allah mengharamkan atas
suatu kaum memakan sesuatu, maka Allah
mengharamkan pula hasil penjualannya” (HR. Abu
Daud)
“Janganlah kalian berbuat zhalim, ingatlah tidak
halal harta seorang kecuali dengan keridhoan
darinya” (HR al-Baihaqi).
Dari Abdullah bin mas’ud r.a dari Nabi SAW beliau
bersabda : Riba itu terdiri 73 pintu. Yang paling
ringan diantarannya adalah seperti seseorang laki-
laki yang berzina dengan ibunya, dan sehebat-
hebattnya riba adalah merusak kehormatan
seorang muslim. (HR. Ibnu Majah).
9. Ijtihad
Ijtihad, yaitu proses menetapkan suatu perkara
baru dengan akal sehat dan pertimbangan yang
matang, dimana perkara tersebut tidak dibahas
dalam Al Qur’an dan hadits. Ijtihad merupakan
sumber yang sering digunakan dalam
perkembangan fiqih muamalah sebagai solusi
terhadap suatu permasalahan yang harus
diterapkan hukumnya, tetapi tidak ditemukan
dalam Al Qur’an maupun Hadits.
10. Pandangan Islam tentang
Kehidupan Dunia
Allah SWT berfirman dalam surat Al hadid ayat 20 bahwa
dunia ini sebenarnya hanya permainan belaka,
sebagaimana yang disebutkan berikut ini:
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini
hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan,
perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta
berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak,
seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan
para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan
kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.
Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan
dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini
tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Qs Al
Hadid ; 20)”
11. Sungguh dunia ini penuh dengan tipu daya dan
muslihat dan membuat manusia terlena
dibuatnya. Bahkan Rasulullah SAW juga merasa
khawatir apabila umatnya terpedaya oleh dunia
dan melupakan kehidupan akhirat sebagai tujuan
hidupnya, sebagaimana yang disebutkan dalam
hadits berikut:
“Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan
pada diri kalian setelah peninggalanku ialah
dibukakannya bunga dunia dan pernak-perniknya
untuk kalian.”
12. Dunia Jembatan Menuju Syurga
Sesungguhnya Allah SWT menciptakan dunia
beserta isinya untuk manusia dan dengan tujuan agar
manusia beribadah kepada Allah SWT. Oleh sebab
itu selama hidup di dunia selayaknya manusia
berlomba-lomba dalam kebaikan dan selalu
menjalankan kewajiban dan menjauhi larangannya
sebagai bentuk rasa iman dan taqwa kepada Allah
SWT
“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan)
ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya
seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-
orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-
Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa
yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia
yang besar” (QS Al Hadid 21)
13. RUANG LINGKUP MUAMALAH
Pada ruang lingkup fiqih muamalah meliputi
seluruh kegiatan muamalah manusia
berdasarkan hukum-hukum Islam, baik berupa
perintah maupun larangan-larangannya yang
terkait dengan hubungan manusia dengan
manusia lainnya.
14. Berdasarkan aspek muamalah dibagi menjadi dua
jenis, yaitu muamalah adabiyah dan madiyah.
1. Muamalah adabiyah adalah muamalah yang
berkaitan dengan bagaimana cara tukar menukar
benda ditinjau dari segi subjeknya, yaitu manusia.
Pada muamalah adabiyah memberikan panduan
yang syara’ bagi perilaku manusia untuk
melakukan tindakan hukum terhadap sebuah
benda.
2. muamalah madiyah adalah muamalah yang
berkaitan dengan objek muamalah atau
bendanya. Muamalah madiyah menetapkan
aturan secara syara’ terkait dengan objek
bendanya. Apakah suatu benda halal, haram, dan
syubhat untuk dimiliki, diupayakan dan
diperjualbelikan, apakah suatu benda bisa
menyebabkan kemaslahatan atau kemudharatan
bagi manusia, dan beberapa segi lainnya.
15. Ruang lingkup muamalah
yang bersifat madiyah antara
lain adalah sebagai berikut :
• Jual-beli ( bai’ )
• Gadai ( rahn )
• Jaminan dan tanggungan
( Kafalah dan Dhaman )
• Pemindahan hutang (
hiwalah )
• Pailit ( taflis )
• Perseroan atau
perkongsian ( syirkah )
• Perseroan harta dan
tenaga ( mudharabah )
• Sewa menyewa tanah
(mukhabarah)
• Upah (ujral al-amah)
• Gugatan (asy syuf’ah)
• Sayembara (al ji’alah)
• Batas bertindak (al hajru)
• Pembagian kekayaan
bersama (al qisamah)
• Pemberian (al hibbah)
• Pembebasan (al ibra’),
damai (ash shulhu)
• Masalah-masalah seperti
bunga bank, kredit,
asuransi dan masalah-
masalah baru lainnya.
16. Prinsip-prinsip Umum dalam
Bermuamalah
• Hukum asal dalam muamalah pada dasarnya
adalah mubah kecuali ada dalil yang
mengharamkannya.
• Muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan
mendatangkan kemaslahatan / manfaat dan
menghindarkan mudharat dalam masyarakat.
• Pelaksanaan Muamalah didasarkan dengan tujuan
memelihara nilai keseimbangan (tawazun)
berbagai segi kehidupan, yang antara lain meliputi
keseimbangan antara pembangunan material dan
spiritual, pemanfaatan serta pelestarian sumber
daya.
• Muamalah dilaksanakan dengan memelihara nilai
keadilan dan menghindari unsur-unsur kezaliman.
17. Prinsip Khusus
• Objek transaksi harus yang halal, artinya
dilarang melakukan aktivitas ekonomi atau
bisnis terkait yang haram.
• Adanya keridhaan semua pihak terkait
muamalah tersebut, tanpa ada paksaan.
• Pengelolaan dana / aset yang amanah dan
jujur.
• Riba (bunga), gharar (tidak jelas) dan tadlis
(penipuan)
• Berakad dengan orang-orang yang tidak cakap
dalam hukum
18. Akhlak dalam Bermuamalah
1. Menjaga Kejujuran
2. Bersikap terbuka dan toleransi
3. Janganlah menipu dan bersikap curang
4. Seringlah memberikan saran dan informasi
5. Jangan mengurangi takaran
6. Janganlah menimbun
7. Jauhi sumpah bohong
8. Janganlah mendekati riba
9. Menjauhkan diri keluarga dari harta haram