SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
IZINKAN
KUMELAMARMU
K H I T B A H D A N P R O S E S N YA
INDIKATOR
•Arti khitbah/peminangan
•Hukum peminangan
•Hikmah & tujuan peminangan
•Syarat-syarat Peminangan
•Tata cara Peminangan
•Wanita yang halal dinikahi
•Wanita yang haram dinikahi
ARTI KHITBAH/
MEMINANG
S E T E L A H M E L A K U K A N TA’A R U F D A N
P E R T E M U A N B E B E R A PA K A L I . K H I T B A H P U N
D I L A K U K A N J I K A H AT I M E R A S A S U D A H
M A N TA P
SECARA BAHASA
Al-Khitbah berasal dari lafadz Khathiba, yakhthibu, khithbatun.
Terjemahannya ialah lamaran atau pinangan.
Al-Khithbah ialah permintaan
seorang laki-laki kepada seorang perempuan untuk dijadikan
istri menurut
cara-cara yang berlaku di kalangan masyarakat
Secara bahasa khitbah adalah proses permintaan atau pernyataan untuk mengadakan
pernikahan yang dilakukan oleh dua orang, lelaki dan perempuan, baik secara
langsung ataupun dengan perwalian.
menurut ilmu fiqh, peminangan artinya “permintaan”.
Secara terminologi adalah pernyataan atau permintaan dari seorang laki-laki
kepada pihak seorang wanita untuk mengawininya, baik dilakukan oleh laki
laki itu secara langsung atau lewat perantara pihak lain yang dipercayainya
sesuai dengan ketentuan agama
HUKUM
PEMINANGAN
DALIL AL QURAN
Dalam al- Qur‟an surat al- Baqarah ayat 235
menjadi dasar dari peminangan, yang berbunyi:
“Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu
dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan
mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa
kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu
janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara
rahasia, kecuali sekadar mengucapkan (kepada mereka)
Perkataan yang ma'ruf. dan janganlah kamu berazam (bertetap
hati) untuk berakad nikah, sebelum habis 'iddahnya. dan
ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam
DALIL HADIST
“Dari Jabir bahwa Rasulullah Shallallaahu „alaihi wa
Sallam bersabda: “Apabila salah seorang di antara
kamu melamar perempuan, jika ia bisa memandang
bagian yang menarik untuk dinikahi, hendaknya ia
lakukan.” (Riwayat Ahmad dan Abu Dawud dengan
perawi-perawi yang dapat dipercaya. Hadis shahih
menurut Hakim).
KETENTUAN MEMINANG
Mayoritas fuqahā berpendapat bahwa orang yang meminang boleh memandang
pinangannya. imam malik, imam syafi‟i dan imam ahmad memberikan batasan pada
telapak tangan dan wajah saja. Karena wajah cukup untuk bukti kecantikannya dan dua
tangan cukup untuk bukti keindahan dan kehalusan kulit badannya.
Adapun yang lebih jauh dari itu kalau dimungkinkan, maka hendaknya orang yang
meminang mengutus
ibunya atau saudara perempuannya untuk mengetahuinya, seperti bau mulutnya, bau
ketiaknya dan badannya, serta keindahan rambutnya.
Sebagaimana Nabi SAW pernah mengutus seseorang untuk mendatangi perempuan dengan
sabdanya:
‫ا‬ٍ‫معاط‬ ‫إنى‬ ً‫م‬‫َش‬ ‫ا‬ٍ‫ب‬ُ‫ق‬‫عر‬ ‫إنى‬ ‫اوظري‬
:
َ
َ‫ر‬ ً‫ف‬
‫ة‬ٌ‫ا‬
:
‫ا‬ ٍ
‫ارض‬ُ‫ع‬ ً‫م‬‫ش‬
HUKUM
PEMINANGAN
ADALAH WAJIB
BERDASARKAN
DALIL YANG
SHAHIH
BATASAN PERGAULAN ANTARA LAKI-LAKI
DAN WANITA DALAM MASA KHITBAH
• Dilarangan ber-khalwat
• Boleh berkunjung
• Boleh berkomunikasi
• Dan hal lain yang tidak
diharamkan
HIKMAH
PEMINANGAN
 Sebagai jeda sekaligus
pengenalan lebih dalam antara
kedua keluarga
 Menguatkan niat dan keinginan
calon pengantin mengarungi
bersama sebuah ikatan yang
sakral.
 Mengenal sisi baik dan buruk
pasangan
 Menumbuhkan cinta kasih dan
kematangan dalam keyakinan
untuk
TUJUAN PEMINANGAN
• Pertama: Lebih mempermudah dan memperlancar jalannya
masa perkenalan antara pihak peminang dan yang dipinang
beserta dengan kelurga masing-masing. Hal ini dikarenakan
tidak jarang bagi pihak peminang atau yang dipinang sering
salah atau kurang dewasa dalam menjalani proses
pengenalan kepada calon pendampingnya.
• Kedua: Supaya di antara keduanya rasa cinta dan kasih lebih
cepat tumbuh.
• Ketiga: Menimbulkan efek ketentraman jiwa dan kemantapan
hati bagi pihak yang akan menikahi atau yang akan dinikahi,
dan tanpa adanya pihak-pihak yang mendahului.
SYARAT-SYARAT PEMINANGAN
• Syarat Mustahsinah (tidak wajib) • Syarat Lazimah (wajib)
• Syarat Mustahsinah (anjuran namun
tidak wajib)
1. Wanita yang dipinang hendaknya
sekufu/sejajar dengan pria yang
meminang
2. Meminang wanita penyayang dan
subur
3. Meminang wanita yang memiliki
hubungan kekerabatan yang jauh
4. Mengetahui kesehatan jasmani dan
rohani, akhlak dan hal lain dari
wanita yang dipinang
• Syarat Mustahsinah (wajib dipenuhi)
1. Tidak dalam ikatan pernikahan
meskipun telah lama ditinggal oleh
suaminya
2. Tidak haram dinikahi (akan ada
penjelasan lanjutan)
3. Tidak dalam masa iddah
4. Tidak dalam pinangan orang lain
TATA CARA PEMINANGAN
 Menyampaikan Pinangan dengan cara:
1. Meminang melalui orang tua/wali
2. Meminang melalui utusan
3. Meminang lewat sindiran
 Mengucapkan Ucapan Peminangan yang Jelas/Sharih
atau Kinayah/Sindiran
 Melihat/berjumpa dengan Wanita yang Dipinang
WANITA YANG
HALAL DAN
HARAM DINIKAHI
A L Q U R A N S U R AT A N N I S A AYAT 2 2
" D A N J A N G A N L A H K A M U K A W I N I W A N I TA - W A N I TA
YA N G T E L A H D I K A W I N I O L E H AYA H M U ,
T E R K E C U A L I PA D A M A S A YA N G T E L A H L A M PA U .
S E S U N G G U H N YA P E R B U ATA N I T U A M AT K E J I D A N
S E B U R U K - B U R U N YA J A L A N ( YA N G D I T E M P U H ) .“
Q S A N N I S A AYAT 2 2
"Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang
perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan; saudara-saudara
bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan;
anak-anak perempuan dari saudaramu yang laki-laki; anak-anak
perempuan dari saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui
kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu istrimu (mertua); anak-
anak istrimu dari pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri,
tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu
ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan
bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan
(dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah
WANITA YANG HALAL (BOLEH) UNTUK
DINIKAHI
1. Anak tante (sepupu)
2. Anak tiri yang ibunya telah diceraikan (S & K berlaku)
3. Istri dari anak angkat dan anak tiri (S & K berlaku)
4. Anak angkat
5. Cucu Perempuan dari anak tiri/angkat (S & K berlaku)
6. Istri anak angkat/anak tiri (S & K berlaku)
7. dan tentu saja orang lain
WANITA YANG HARAM (TIDAK BOLEH)
UNTUK DINIKAHI
1. Ibu kandung
2. Anak perempuan kandung
3. Saudara kandung perempuan
4. Tante dari pihak bapak atau ibu (saudara bapak yang perempuan)
5. Keponakan kita yang perempuan dari sodara laki atau perempuan kandung
6. Ibu susuan
7. Saudara perempuan sepersusuan
8. Mertua perempuan
9. Anak tiri yang ibunya belum diceraikan
10. Menantu
MENGENAI WANITA YANG HARAM DINIKAHI PERLU
PENELUSURAN NASAB LEBIH JAUH. TERUTAMA
KARENA FAKTOR SEMENDA (HUBUNGAN
PERKAWINAN) DAN TIDAK.
HAL INI PENTING DILAKUKAN SEBELUM
MEMINANG/MENIKAH
I K ATA N P E R N I K A H A N
A D A L A H I K ATA N YA N G
K E K A L H I N G G A A K H I R AT.
B A H K A N J I K A I A P U T U S D I
D U N I A , S E O R A N G WA N I TA
A K A N B E R S A M A D E N G A N
S U A M I T E R A K H I R N YA D I
D U N I A .
B E R L A K U B A I K L A H PA D A
PA S A N G A N , J A L A N K A N
S E M U A K E WA J I B A N A G A R
H A K J U G A D A PAT
T E R P E N U H I

More Related Content

What's hot

.menghindari zina
.menghindari zina.menghindari zina
.menghindari zinaadulcharli
 
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islam
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islamPpt kedudukan dan peran wanita dalam islam
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islamaisyaszuhriyah
 
Materi Manasik Haji
Materi Manasik HajiMateri Manasik Haji
Materi Manasik Hajiandirifanz
 
Adab Berpakaian Menurut ISLAM
Adab Berpakaian Menurut ISLAMAdab Berpakaian Menurut ISLAM
Adab Berpakaian Menurut ISLAMRizal Nurfalah
 
PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN SESEBUAH MASYARAKAT
PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN SESEBUAH MASYARAKATPERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN SESEBUAH MASYARAKAT
PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN SESEBUAH MASYARAKATNURUL AZREEN
 
Aqidah Akhlak - Ghadab, Keras Hati, Fitnah, Namimah, Ghibah
Aqidah Akhlak - Ghadab, Keras Hati, Fitnah, Namimah, GhibahAqidah Akhlak - Ghadab, Keras Hati, Fitnah, Namimah, Ghibah
Aqidah Akhlak - Ghadab, Keras Hati, Fitnah, Namimah, Ghibahhanakamilah4
 
Pernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam IslamPernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam IslamMey Sari
 
Meneladani perjuangan rasulullah bab 5
Meneladani perjuangan rasulullah bab 5Meneladani perjuangan rasulullah bab 5
Meneladani perjuangan rasulullah bab 5Amalina Berliana
 
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"Wulan Darunnisa
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriIffa Tabahati
 

What's hot (20)

.menghindari zina
.menghindari zina.menghindari zina
.menghindari zina
 
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islam
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islamPpt kedudukan dan peran wanita dalam islam
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islam
 
Materi Manasik Haji
Materi Manasik HajiMateri Manasik Haji
Materi Manasik Haji
 
Adab Berpakaian Menurut ISLAM
Adab Berpakaian Menurut ISLAMAdab Berpakaian Menurut ISLAM
Adab Berpakaian Menurut ISLAM
 
Manasik umroh
Manasik umrohManasik umroh
Manasik umroh
 
Contoh proposal pkt c
Contoh proposal pkt cContoh proposal pkt c
Contoh proposal pkt c
 
PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN SESEBUAH MASYARAKAT
PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN SESEBUAH MASYARAKATPERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN SESEBUAH MASYARAKAT
PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN SESEBUAH MASYARAKAT
 
Aqidah Akhlak - Ghadab, Keras Hati, Fitnah, Namimah, Ghibah
Aqidah Akhlak - Ghadab, Keras Hati, Fitnah, Namimah, GhibahAqidah Akhlak - Ghadab, Keras Hati, Fitnah, Namimah, Ghibah
Aqidah Akhlak - Ghadab, Keras Hati, Fitnah, Namimah, Ghibah
 
Jinayat
JinayatJinayat
Jinayat
 
Pernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam IslamPernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam Islam
 
Meneladani perjuangan rasulullah bab 5
Meneladani perjuangan rasulullah bab 5Meneladani perjuangan rasulullah bab 5
Meneladani perjuangan rasulullah bab 5
 
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"
PAI Kelas 11 : ''Menghindari Dosa Besar"
 
Fiqh jinayat
Fiqh jinayatFiqh jinayat
Fiqh jinayat
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
 
PPT PERNIKAHAN
PPT PERNIKAHANPPT PERNIKAHAN
PPT PERNIKAHAN
 
Aqiqah
AqiqahAqiqah
Aqiqah
 
BISNIS UMROH GRATIS
BISNIS UMROH GRATISBISNIS UMROH GRATIS
BISNIS UMROH GRATIS
 
Pergaulan dalam islam
Pergaulan dalam islamPergaulan dalam islam
Pergaulan dalam islam
 
Fiqih Nikah
Fiqih NikahFiqih Nikah
Fiqih Nikah
 
Proposal kantin
Proposal kantinProposal kantin
Proposal kantin
 

Similar to Khitbah dan Prosesnya

Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPMPendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPMMuhammad Fareez Iqmal
 
B12 Pelajaran 12 Perkahwinan.docx
B12 Pelajaran 12 Perkahwinan.docxB12 Pelajaran 12 Perkahwinan.docx
B12 Pelajaran 12 Perkahwinan.docxssuser6a561b
 
Perkahwinan dalam islam
Perkahwinan dalam islamPerkahwinan dalam islam
Perkahwinan dalam islamNoor Maisharah
 
Andi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanAndi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanIntanPrawisti
 
PPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptxPPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptxfuadfahmy1
 
perkahwinan dalam islam
perkahwinan dalam islamperkahwinan dalam islam
perkahwinan dalam islamNur Hikmah
 
munakahat-rianabi-wordpress-com.ppt
munakahat-rianabi-wordpress-com.pptmunakahat-rianabi-wordpress-com.ppt
munakahat-rianabi-wordpress-com.pptMukhlisMukhlis25
 
indahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptx
indahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptxindahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptx
indahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptxalanakbar3
 
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikahfikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikahTohirQolby1
 
Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Ahmad Nizam
 
PPT pengertian tujuan dan adabpernikahan secara islamipptx
PPT pengertian tujuan dan adabpernikahan secara islamipptxPPT pengertian tujuan dan adabpernikahan secara islamipptx
PPT pengertian tujuan dan adabpernikahan secara islamipptxmarwahnuraidah
 
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinanFiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinanbudistaiattanwir
 
Bab5 fiqih munakahat
Bab5 fiqih munakahatBab5 fiqih munakahat
Bab5 fiqih munakahatbandongan
 
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxKelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxShalsaNurliza
 

Similar to Khitbah dan Prosesnya (20)

Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPMPendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
 
B12 Pelajaran 12 Perkahwinan.docx
B12 Pelajaran 12 Perkahwinan.docxB12 Pelajaran 12 Perkahwinan.docx
B12 Pelajaran 12 Perkahwinan.docx
 
Perkahwinan dalam islam
Perkahwinan dalam islamPerkahwinan dalam islam
Perkahwinan dalam islam
 
Andi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanAndi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahan
 
Kaifiah perkahwinan
Kaifiah perkahwinanKaifiah perkahwinan
Kaifiah perkahwinan
 
PPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptxPPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptx
 
perkahwinan dalam islam
perkahwinan dalam islamperkahwinan dalam islam
perkahwinan dalam islam
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
munakahat-rianabi-wordpress-com.ppt
munakahat-rianabi-wordpress-com.pptmunakahat-rianabi-wordpress-com.ppt
munakahat-rianabi-wordpress-com.ppt
 
Ta'aruf dalam Islam
Ta'aruf dalam IslamTa'aruf dalam Islam
Ta'aruf dalam Islam
 
indahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptx
indahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptxindahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptx
indahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptx
 
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikahfikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
 
Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121
 
PPT pengertian tujuan dan adabpernikahan secara islamipptx
PPT pengertian tujuan dan adabpernikahan secara islamipptxPPT pengertian tujuan dan adabpernikahan secara islamipptx
PPT pengertian tujuan dan adabpernikahan secara islamipptx
 
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinanFiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
 
KONSEP NIKAH
KONSEP NIKAHKONSEP NIKAH
KONSEP NIKAH
 
Bab5 fiqih munakahat
Bab5 fiqih munakahatBab5 fiqih munakahat
Bab5 fiqih munakahat
 
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxKelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 

More from windajubaidah2

wanita-wanita yang dinikahi AIK 4.pptx
wanita-wanita  yang dinikahi AIK 4.pptxwanita-wanita  yang dinikahi AIK 4.pptx
wanita-wanita yang dinikahi AIK 4.pptxwindajubaidah2
 
3. MEMILIH SUAMI DAN ISTRI.pptx
3. MEMILIH SUAMI DAN ISTRI.pptx3. MEMILIH SUAMI DAN ISTRI.pptx
3. MEMILIH SUAMI DAN ISTRI.pptxwindajubaidah2
 
11. Ruju_ dalam pernikahan.pptx
11. Ruju_ dalam pernikahan.pptx11. Ruju_ dalam pernikahan.pptx
11. Ruju_ dalam pernikahan.pptxwindajubaidah2
 
2. Makna Pernikahan AIK 4.pptx
2. Makna Pernikahan AIK 4.pptx2. Makna Pernikahan AIK 4.pptx
2. Makna Pernikahan AIK 4.pptxwindajubaidah2
 
8. Orang tua dan Mertua.pptx
8. Orang tua dan Mertua.pptx8. Orang tua dan Mertua.pptx
8. Orang tua dan Mertua.pptxwindajubaidah2
 
9. Putusnya IKATAN perkawinan.pptx
9. Putusnya IKATAN perkawinan.pptx9. Putusnya IKATAN perkawinan.pptx
9. Putusnya IKATAN perkawinan.pptxwindajubaidah2
 
1. Dalil-dalil pernikahan AIK 4.pptx
1. Dalil-dalil pernikahan AIK 4.pptx1. Dalil-dalil pernikahan AIK 4.pptx
1. Dalil-dalil pernikahan AIK 4.pptxwindajubaidah2
 
5. Prosesi pernikahan.pptx
5. Prosesi pernikahan.pptx5. Prosesi pernikahan.pptx
5. Prosesi pernikahan.pptxwindajubaidah2
 
10. AKIBAT Putusnya Ikatan pernikahan.pptx
10. AKIBAT Putusnya Ikatan pernikahan.pptx10. AKIBAT Putusnya Ikatan pernikahan.pptx
10. AKIBAT Putusnya Ikatan pernikahan.pptxwindajubaidah2
 
6. Kafaah dalam Pernikahan.pptx
6. Kafaah dalam Pernikahan.pptx6. Kafaah dalam Pernikahan.pptx
6. Kafaah dalam Pernikahan.pptxwindajubaidah2
 
7. Keluarga Sakinah.pptx
7. Keluarga Sakinah.pptx7. Keluarga Sakinah.pptx
7. Keluarga Sakinah.pptxwindajubaidah2
 
13. Islam dan masalah Hidup dan Kerja.pptx
13. Islam dan masalah Hidup dan Kerja.pptx13. Islam dan masalah Hidup dan Kerja.pptx
13. Islam dan masalah Hidup dan Kerja.pptxwindajubaidah2
 
10. AKHLAk dalam Keluarga.pptx
10. AKHLAk dalam Keluarga.pptx10. AKHLAk dalam Keluarga.pptx
10. AKHLAk dalam Keluarga.pptxwindajubaidah2
 
11. AKHLAk Sosial.pptx
11. AKHLAk Sosial.pptx11. AKHLAk Sosial.pptx
11. AKHLAk Sosial.pptxwindajubaidah2
 
7. Ibadah Maliyah.pptx
7. Ibadah Maliyah.pptx7. Ibadah Maliyah.pptx
7. Ibadah Maliyah.pptxwindajubaidah2
 

More from windajubaidah2 (20)

9. Macam2 Akhlak.pptx
9. Macam2 Akhlak.pptx9. Macam2 Akhlak.pptx
9. Macam2 Akhlak.pptx
 
wanita-wanita yang dinikahi AIK 4.pptx
wanita-wanita  yang dinikahi AIK 4.pptxwanita-wanita  yang dinikahi AIK 4.pptx
wanita-wanita yang dinikahi AIK 4.pptx
 
3. MEMILIH SUAMI DAN ISTRI.pptx
3. MEMILIH SUAMI DAN ISTRI.pptx3. MEMILIH SUAMI DAN ISTRI.pptx
3. MEMILIH SUAMI DAN ISTRI.pptx
 
11. Ruju_ dalam pernikahan.pptx
11. Ruju_ dalam pernikahan.pptx11. Ruju_ dalam pernikahan.pptx
11. Ruju_ dalam pernikahan.pptx
 
2. Makna Pernikahan AIK 4.pptx
2. Makna Pernikahan AIK 4.pptx2. Makna Pernikahan AIK 4.pptx
2. Makna Pernikahan AIK 4.pptx
 
8. Orang tua dan Mertua.pptx
8. Orang tua dan Mertua.pptx8. Orang tua dan Mertua.pptx
8. Orang tua dan Mertua.pptx
 
9. Putusnya IKATAN perkawinan.pptx
9. Putusnya IKATAN perkawinan.pptx9. Putusnya IKATAN perkawinan.pptx
9. Putusnya IKATAN perkawinan.pptx
 
1. Dalil-dalil pernikahan AIK 4.pptx
1. Dalil-dalil pernikahan AIK 4.pptx1. Dalil-dalil pernikahan AIK 4.pptx
1. Dalil-dalil pernikahan AIK 4.pptx
 
5. Prosesi pernikahan.pptx
5. Prosesi pernikahan.pptx5. Prosesi pernikahan.pptx
5. Prosesi pernikahan.pptx
 
10. AKIBAT Putusnya Ikatan pernikahan.pptx
10. AKIBAT Putusnya Ikatan pernikahan.pptx10. AKIBAT Putusnya Ikatan pernikahan.pptx
10. AKIBAT Putusnya Ikatan pernikahan.pptx
 
6. Kafaah dalam Pernikahan.pptx
6. Kafaah dalam Pernikahan.pptx6. Kafaah dalam Pernikahan.pptx
6. Kafaah dalam Pernikahan.pptx
 
7. Keluarga Sakinah.pptx
7. Keluarga Sakinah.pptx7. Keluarga Sakinah.pptx
7. Keluarga Sakinah.pptx
 
12. Muamalah.pptx
12. Muamalah.pptx12. Muamalah.pptx
12. Muamalah.pptx
 
13. Islam dan masalah Hidup dan Kerja.pptx
13. Islam dan masalah Hidup dan Kerja.pptx13. Islam dan masalah Hidup dan Kerja.pptx
13. Islam dan masalah Hidup dan Kerja.pptx
 
10. AKHLAk dalam Keluarga.pptx
10. AKHLAk dalam Keluarga.pptx10. AKHLAk dalam Keluarga.pptx
10. AKHLAk dalam Keluarga.pptx
 
HAJI.pptx
HAJI.pptxHAJI.pptx
HAJI.pptx
 
8. Akhlak.pptx
8. Akhlak.pptx8. Akhlak.pptx
8. Akhlak.pptx
 
11. AKHLAk Sosial.pptx
11. AKHLAk Sosial.pptx11. AKHLAk Sosial.pptx
11. AKHLAk Sosial.pptx
 
4. Puasa AIK II.pptx
4. Puasa AIK II.pptx4. Puasa AIK II.pptx
4. Puasa AIK II.pptx
 
7. Ibadah Maliyah.pptx
7. Ibadah Maliyah.pptx7. Ibadah Maliyah.pptx
7. Ibadah Maliyah.pptx
 

Recently uploaded

SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 

Recently uploaded (7)

SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 

Khitbah dan Prosesnya

  • 1. IZINKAN KUMELAMARMU K H I T B A H D A N P R O S E S N YA
  • 2. INDIKATOR •Arti khitbah/peminangan •Hukum peminangan •Hikmah & tujuan peminangan •Syarat-syarat Peminangan •Tata cara Peminangan •Wanita yang halal dinikahi •Wanita yang haram dinikahi
  • 3. ARTI KHITBAH/ MEMINANG S E T E L A H M E L A K U K A N TA’A R U F D A N P E R T E M U A N B E B E R A PA K A L I . K H I T B A H P U N D I L A K U K A N J I K A H AT I M E R A S A S U D A H M A N TA P
  • 4. SECARA BAHASA Al-Khitbah berasal dari lafadz Khathiba, yakhthibu, khithbatun. Terjemahannya ialah lamaran atau pinangan. Al-Khithbah ialah permintaan seorang laki-laki kepada seorang perempuan untuk dijadikan istri menurut cara-cara yang berlaku di kalangan masyarakat
  • 5. Secara bahasa khitbah adalah proses permintaan atau pernyataan untuk mengadakan pernikahan yang dilakukan oleh dua orang, lelaki dan perempuan, baik secara langsung ataupun dengan perwalian. menurut ilmu fiqh, peminangan artinya “permintaan”. Secara terminologi adalah pernyataan atau permintaan dari seorang laki-laki kepada pihak seorang wanita untuk mengawininya, baik dilakukan oleh laki laki itu secara langsung atau lewat perantara pihak lain yang dipercayainya sesuai dengan ketentuan agama
  • 7. DALIL AL QURAN Dalam al- Qur‟an surat al- Baqarah ayat 235 menjadi dasar dari peminangan, yang berbunyi: “Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekadar mengucapkan (kepada mereka) Perkataan yang ma'ruf. dan janganlah kamu berazam (bertetap hati) untuk berakad nikah, sebelum habis 'iddahnya. dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam
  • 8. DALIL HADIST “Dari Jabir bahwa Rasulullah Shallallaahu „alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila salah seorang di antara kamu melamar perempuan, jika ia bisa memandang bagian yang menarik untuk dinikahi, hendaknya ia lakukan.” (Riwayat Ahmad dan Abu Dawud dengan perawi-perawi yang dapat dipercaya. Hadis shahih menurut Hakim).
  • 9. KETENTUAN MEMINANG Mayoritas fuqahā berpendapat bahwa orang yang meminang boleh memandang pinangannya. imam malik, imam syafi‟i dan imam ahmad memberikan batasan pada telapak tangan dan wajah saja. Karena wajah cukup untuk bukti kecantikannya dan dua tangan cukup untuk bukti keindahan dan kehalusan kulit badannya. Adapun yang lebih jauh dari itu kalau dimungkinkan, maka hendaknya orang yang meminang mengutus ibunya atau saudara perempuannya untuk mengetahuinya, seperti bau mulutnya, bau ketiaknya dan badannya, serta keindahan rambutnya. Sebagaimana Nabi SAW pernah mengutus seseorang untuk mendatangi perempuan dengan sabdanya: ‫ا‬ٍ‫معاط‬ ‫إنى‬ ً‫م‬‫َش‬ ‫ا‬ٍ‫ب‬ُ‫ق‬‫عر‬ ‫إنى‬ ‫اوظري‬ : َ َ‫ر‬ ً‫ف‬ ‫ة‬ٌ‫ا‬ : ‫ا‬ ٍ ‫ارض‬ُ‫ع‬ ً‫م‬‫ش‬
  • 11. BATASAN PERGAULAN ANTARA LAKI-LAKI DAN WANITA DALAM MASA KHITBAH • Dilarangan ber-khalwat • Boleh berkunjung • Boleh berkomunikasi • Dan hal lain yang tidak diharamkan
  • 12. HIKMAH PEMINANGAN  Sebagai jeda sekaligus pengenalan lebih dalam antara kedua keluarga  Menguatkan niat dan keinginan calon pengantin mengarungi bersama sebuah ikatan yang sakral.  Mengenal sisi baik dan buruk pasangan  Menumbuhkan cinta kasih dan kematangan dalam keyakinan untuk
  • 13. TUJUAN PEMINANGAN • Pertama: Lebih mempermudah dan memperlancar jalannya masa perkenalan antara pihak peminang dan yang dipinang beserta dengan kelurga masing-masing. Hal ini dikarenakan tidak jarang bagi pihak peminang atau yang dipinang sering salah atau kurang dewasa dalam menjalani proses pengenalan kepada calon pendampingnya. • Kedua: Supaya di antara keduanya rasa cinta dan kasih lebih cepat tumbuh. • Ketiga: Menimbulkan efek ketentraman jiwa dan kemantapan hati bagi pihak yang akan menikahi atau yang akan dinikahi, dan tanpa adanya pihak-pihak yang mendahului.
  • 14. SYARAT-SYARAT PEMINANGAN • Syarat Mustahsinah (tidak wajib) • Syarat Lazimah (wajib) • Syarat Mustahsinah (anjuran namun tidak wajib) 1. Wanita yang dipinang hendaknya sekufu/sejajar dengan pria yang meminang 2. Meminang wanita penyayang dan subur 3. Meminang wanita yang memiliki hubungan kekerabatan yang jauh 4. Mengetahui kesehatan jasmani dan rohani, akhlak dan hal lain dari wanita yang dipinang • Syarat Mustahsinah (wajib dipenuhi) 1. Tidak dalam ikatan pernikahan meskipun telah lama ditinggal oleh suaminya 2. Tidak haram dinikahi (akan ada penjelasan lanjutan) 3. Tidak dalam masa iddah 4. Tidak dalam pinangan orang lain
  • 15. TATA CARA PEMINANGAN  Menyampaikan Pinangan dengan cara: 1. Meminang melalui orang tua/wali 2. Meminang melalui utusan 3. Meminang lewat sindiran  Mengucapkan Ucapan Peminangan yang Jelas/Sharih atau Kinayah/Sindiran  Melihat/berjumpa dengan Wanita yang Dipinang
  • 16. WANITA YANG HALAL DAN HARAM DINIKAHI A L Q U R A N S U R AT A N N I S A AYAT 2 2 " D A N J A N G A N L A H K A M U K A W I N I W A N I TA - W A N I TA YA N G T E L A H D I K A W I N I O L E H AYA H M U , T E R K E C U A L I PA D A M A S A YA N G T E L A H L A M PA U . S E S U N G G U H N YA P E R B U ATA N I T U A M AT K E J I D A N S E B U R U K - B U R U N YA J A L A N ( YA N G D I T E M P U H ) .“ Q S A N N I S A AYAT 2 2
  • 17. "Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan; saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu istrimu (mertua); anak- anak istrimu dari pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah
  • 18. WANITA YANG HALAL (BOLEH) UNTUK DINIKAHI 1. Anak tante (sepupu) 2. Anak tiri yang ibunya telah diceraikan (S & K berlaku) 3. Istri dari anak angkat dan anak tiri (S & K berlaku) 4. Anak angkat 5. Cucu Perempuan dari anak tiri/angkat (S & K berlaku) 6. Istri anak angkat/anak tiri (S & K berlaku) 7. dan tentu saja orang lain
  • 19. WANITA YANG HARAM (TIDAK BOLEH) UNTUK DINIKAHI 1. Ibu kandung 2. Anak perempuan kandung 3. Saudara kandung perempuan 4. Tante dari pihak bapak atau ibu (saudara bapak yang perempuan) 5. Keponakan kita yang perempuan dari sodara laki atau perempuan kandung 6. Ibu susuan 7. Saudara perempuan sepersusuan 8. Mertua perempuan 9. Anak tiri yang ibunya belum diceraikan 10. Menantu
  • 20. MENGENAI WANITA YANG HARAM DINIKAHI PERLU PENELUSURAN NASAB LEBIH JAUH. TERUTAMA KARENA FAKTOR SEMENDA (HUBUNGAN PERKAWINAN) DAN TIDAK. HAL INI PENTING DILAKUKAN SEBELUM MEMINANG/MENIKAH
  • 21. I K ATA N P E R N I K A H A N A D A L A H I K ATA N YA N G K E K A L H I N G G A A K H I R AT. B A H K A N J I K A I A P U T U S D I D U N I A , S E O R A N G WA N I TA A K A N B E R S A M A D E N G A N S U A M I T E R A K H I R N YA D I D U N I A . B E R L A K U B A I K L A H PA D A PA S A N G A N , J A L A N K A N S E M U A K E WA J I B A N A G A R H A K J U G A D A PAT T E R P E N U H I