Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban berbakti terhadap orang tua dan mertua dalam perkawinan. Beberapa poin penting yang diangkat adalah bahwa pertalian darah dengan orang tua tidak akan pernah terputus, sementara pernikahan dapat berakhir, sehingga orang tua lebih utama dari mertua. Dokumen ini juga memberikan panduan untuk selalu menghormati dan menghargai jasa orang tua serta mertua yang telah
5. PERTANYAAN YANG SERING
MUNCUL
1. Mana yang harusnya lebih diutamakan, mertua
atau orang tua?
2. Bagaimana jika suami/istri melarang untuk
memberi kepada orang tua?
3. Bagi istri siapakah yang lebih utama? Orang tua
atau suami?
4. Bagaimana harusnya berbakti pada orang tua
dan mertua?
5. Salahkah jika istri merasa tak suka dengan ibu
mertua? Bagaimana cara mengatasinya?
6. MANA YANG HARUSNYA LEBIH
DIUTAMAKAN, MERTUA ATAU
ORANG TUA?
Jika wanita, yang didahulukan adalah perintah
suami. Maka, tanyakan dahulu pendapat suami.
Namun, jika menyangkut materi dan istri
mempunyai gaji hasil keringatnya sendiri maka
ia berhak mendahulukan orang tuanya terlebih
dahulu.
Berbeda dengan suami, ia harus mendahulukan
orang tuanya karena anak lelaki wajib berbakti
dengan orang tua hingga ia meninggal.
Sementara wanita yang menikah maka bakti
yang no. 1 adalah suaminya dan orang tua
menjadi no. 2
7. BAGAIMANA JIKA SUAMI/ISTRI
MELARANG UNTUK MEMBERI
KEPADA ORANG TUA?
Seorang istri akan durhaka jika ia melarang suaminya berbakti pada
orang tua. Ia juga berdosa karena membenci mertuanya. Jangan
sampai ibadah selama di dunia sisa-sia karena perbuatan itu.
Begitu pun suami, meski sebagai istri harus taat pada suami namun
melarang istri berbakti pada orang tuanya adalah hal yang tidak baik
kecuali dengan alasan yang kuat.
Jika ada masalah serius selesaikan dengan pikiran terbuka agar tidak
merusak silaturahmi antar anak, orang tua, mertua
9. BAGAIMANA HARUSNYA
BERBAKTI PADA ORANG
TUA DAN MERTUA?
A. Mendoakan mereka
B. Membagi harta dan kebahagiaan
C. Menghormati pendapat dan nasihatnya
D. Menjaga perasaan dan amanahnya
E. Berlaku baik layaknya kepada sesama manusia yang lain
10. SALAHKAH JIKA ISTRI
MERASA TAK SUKA DENGAN
IBU MERTUA? BAGAIMANA
CARA MENGATASINYA?
Salah.
Berusahalah untuk tidak suudzon, selesaikan masalah dengan terbuka.
Teladanilah kisah Urayniab.
Dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash RA ia berkata : Sesungguhnya
Rasulullah SAW bersabda, "Termasuk dosa besar ialah seseorang
mencaci maki kepada kedua orang tuanya". Mereka (para shahabat)
bertanya, "Ya Rasulullah, apakah ada seseorang mencaci maki kedua
orang tuanya ?". Beliau SAW bersabda, "Ya, ada. Seseorang mencaci
maki ayah orang lain, lalu orang lain itu membalas mencaci maki ayah
orang itu dan seseorang mencaci maki ibu orang lain, lalu orang lain
itu membalas mencaci maki ibunya". [HR. Bukhari, Muslim, Abu
Dawud, dan Tirmidzi, Targhib wa Tarhib juz 3, hal. 328]
11. MERTUA MAUPUN ORANG TUA BERHAK MENDAPATKAN
PENGHORMATAN DAN PENGHARGAAN ATAS JASA
MEREKA MEMBESARKAN DAN MERAWAT ANAK-ANAK
MEREKA YANG MENJADI PASANGAN KITA. TIDAK
SEPATUTNYA MENJADIKAN MEREKA MUSUH ATAU
SOSOK YANG MENGGANGGU KEHIDUPAN RUMAH
TANGGA KITA