Teks tersebut membahas konsep-konsep dasar fiqih muamalah dan implementasinya di perbankan syariah. Konsep fiqih muamalah mencakup transaksi komersial, sosial, pengguguran kewajiban, dan perkongsian. Implementasinya di perbankan syariah meliputi akad-akad seperti murabahah, wadiah, dan mudharabah.
PPT Konsep Fqih Muamalah dan Implementasinya di Perbankan Syariah.pptx
1. KONSEP FIQIH MUAMALAH DAN
IMPLEMENTASINYA DI
BANKAN SYARI’AH
Dosen Pengapu:
Dr.N.Oneng Nurul Bariyah,M.Ag
Disusun Oleh :
Adek Indra Wiguna,S.HI
NIM.22050700024
2. Pengantar
Dekade 1990-an sering disebut sebagai era permulaan
globalisasi ( the age of globalization ). era ini ditandai
dengan adanya fenomena penting didalam bidang
ekonomi . Kegiatan ekonomi tidak saja dibatasi oleh
faktor geografi, bahasa, budaya dan ideology, akan
tetapi lebih karena faktor saling membutuhkan dan
saling tergantung satu sama lain. Duunia menjadi
seakan-akan tidak ada batas, terutama karena
perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat.
Keadaan yang demikian melahirkan bamayak peluan
sekaligus tantangan. Terutama dalam mu’amalah
(transcaction) kepada semua pihak, terutama umat
Islam.
3. Proses globalisasi diperkirakan semakin bertambah
cepat pada masa mendatang sebagaimana yang
dikemukakan oleh Colin Rose; Bahwa dunia sedang
berubah dengan kecepatan langkah yang belum
pernah terjadi sebelumnya. Kehidupan masyarakat
termasuk kehidupan hukum dan ekonominya menjadi
semakin kompleks.
Oleh karena itu dengan memahami Fiqih Mu’amalah ,
kita sebagai umat Islam yang soluktif dan alternative
dalam tata hubungan antara manusia di era globalisasi
ini. Dengan begitu hukum Islam dapat menjadi salah
satu pengarah dan penggerak kehidupan manusia.
4. Konsep Dasar Fiqih Muamalah
1.Konsep Dasar Fiqh
Fiqih merupakan sebuah ilmu yang di derivasi
dari Al-Qur’an dan Al Sunnah dengan
menggunakan kerangka sebuah merode yang
disebut usul fiqih.2 Didalam Al-Qur’an tidak
kurang dari 19 ayat yang berkaitan dengan
kata Fiqih dan semuanya dalam bentuk kata
kerja. Seperti di dalam surat at-Taubah ayat
122.
5. Lanjutan
َف ًۗةَّفۤاَك ا ْوُرِفْنَيِل َن ْوُنِمْؤُمْال َانَك اَم َو
ِم ٍةَق ْرِف ِلُك ْنِم َرَفَن َ
َل ْوَل
ْمُهْن
ٌةَفِٕىۤاَط
ْوَق ا ْوُرِذْنُيِل َو ِْنيِالد ىِف ا ْوُهَّقَفَتَيِل
ُهَّلَعَل ْمِهْيَلِا ا ْْٓوُعَجَر اَذِا ْمُهَم
ࣖ َن ْوُرَذْحَي ْم
“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu
semuanya pergi ( ke medan perang ). Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan mereka ada
serombongan orang yang pergi untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang
agama dan memberi Peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya. Supaya
mereka itu dapat menjaga dirinya “.
6. Lanjutan
Kemudian di dalam Hadits Nabi yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan :
Mayyuriidillahu bihi khairan yufaqqahu
fiddiin
“Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi
orang yang baik disisi-NYa nisyaca diberikan
kepadanya pemahaman (yang mendalam)
dalam pengetahuan agama”.
7. Lanjutan
Dari ayat dan hadits ini dapat ditarik suatu pengertian
bahwa fiqih itu berarti mengetahui, memahami, dan
mendalami ajaran-ajaran agama secara keseluruhan.
Ini definisi fiqih pada masa sahabat atau abad pertama
Islam. Pada masa itu fiqih diartikan dengan “
sekumpulan hukum syara’ yang berhubungan dengan
perbuatan yang diketahui melalui dalil-dalilnya yang
terperinci dan dihasilkan dengan jalan Ijtihad”.
Fiqih merupakan hukum-hukum yang mengatur
hubungan manusia dengan Penciptanya, Allah, antara
manusia baik secara individu atau kelompok
masyarakat dan antar Negara . Ulama kemudian
membagi bidang garapan fiqih kedalam dua bentuk :
8. Lanjutan
a.Bidang Ibadah, bertujuan mendekatakan diri
kepada Allah, seperti Shalat, puasa, zakat, haji,
dan lainnya
b.Bidang mu’amalah, bertujuan mengatur
hubungan dan kepentingan individu atau
kelompok seperti jual beli, sewa menyewa,
menikah,talak dan lainnya.
9. 2. Konsep Dasar Muamalah
Menurut bahasa, mu’amalah berasal dari kata
‘aamala-yu’aamalu-mu’aamalah artinya saling
bertindak , saling berbuat, dan saling
mengamalkan.
Khalid bin Ali mendefinisikan mu’amalah secara
bahasa adalah :
“Mu’amalat adalah merupakan jama’ dari kata
mua’malah yang terambil dari kata ‘al-‘amal yaitu
kata umum yang mencakup setiap tindakan yang
dilakukan oleh orang mukallaf.”
10. Lanjutan
Definisi mu’amalah dalam arti luas dijelaskan oleh para
ahli sebagai berkut:
• Al Dimiyati berpendapat bahwa mu’amalah adalah “
Menghasilkan duniawi, supaya menjadi sebab
suksesnya masalah ukhrawi”8.
• Muhammad Yusuf Musa berpendapat bahwa
muamalah adalah peaturan-peraturan Allah yang
harus diikuti dan ditaati dalam hidup bermasyarakat
untuk menjaga kepentingan manusia.
• Muamalah adalah segala peraturan yang diciptakan
Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan
manusia dalam hidup dan kehidupan.
11. Lanjutan
Sedangkan muamalah dalam arti sempit (khas),
didefinisikan oleh para ulama sebagai berikut :
• Menurut Hudlari Byk. Muamalah adalah semua akad
yang membolehkan manusia saling menukar
manfaatnya.
• Menurut Idris Ahmad. Muamalah adalah aturan-aturan
Allah yang mengatur hubungan manusia dengan
manusia dalam usahanya untuk mendapatkan alat-alat
keperluan jasmaninya dengan cara yang paling baik.
• Menurut Rasyid Ridha. Muamalah adalah tukar-
menukar barang atau sesuatu yang bermanfaat
dengan cara-cara yang telah ditentukan.
12. Lanjutan
Perbedaan muamalah dalam arti luas dan dalam
arti sempit adalah dalam hal cakupannya.
Muamalah dalam arti luas mencakup masalah
waris. Misalnya, padahal masalah waris sudah
diatur tersendiri dalam disiplin ilmu , yaitu fiqih
mawaris (tirkah).
Persamaan pengertian muamalah dalam arti
sempit dengan muamalah dalam arti luas ialah
sama-sama mengatur hubungan manusia dengan
manusia dalam kaitan dengan pemutaran harta.
13. 3. Konsep Dasar Fiqih Mu’amalah
Sebagai system kehidupan . Islam memberikan warna
dalam setiap dimensi kehidupan manusia. Tak
terkecuali dunia ekonomi. System Islam ini berusaha
mendialektikakan nilai-nilai ekonomi dengan nilai
akidah ataupun etika, Artinya, kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh manusia dibangun dengan dialektika
nilai materialism dan spritualisme. Kegiatan ekonomi
yang dilakukan tidak hanya berbasis nilai materi , akan
tetapi terdapat sandaran transendental didalamnya,
sehingga akan bernilai ibadah. Selain itu , konsep dasar
Islam dalam kegiatan muamalah (ekonomi) juga sangat
konsen terhadap nilai-nilai humanism.
14. Lanjutan
Fiqih muamalah merupakan segenap aturan
hukum Islam menegenai perilaku manusia di
dunia yang berkaitan dengan harta. Fiqih
Mu;amalah mencakup masalah transaksi
komersial (al-mu’awadat) seperti jual beli, sewa –
menyewa, termasuk masalah transaksi social,
(tabarru’at) seperti hibah wakaf, dan wasiat,
mencakup pengguguran kewajiban (isqatat )
seperti terbebeas dari hutang, mencakup
masalah perkongsian (syirkah) dan penguatan
(tutsiqat) seperti gadai, hiwalah dan khalafah.
15. Lanjutan
• Al-Musyaiqih mengartikannya sebagi hukum syara’
yang berkaitan dengan masalah duniawi seperti jual
beli, sewa-menyewa, gadai dan sebagainya.
• Qal’ah Jie menyebutkan bahwa fiqih dalam konteks
mu’amalah hanya berkaitan dengan masalah
duniawiyah. Dalam hal ini dia menyatakan :
• “ Mu’amalah dalam terminology fiqih adalah hukum
syara’ yang berkaitan dengan persoalan duniawi,
hukum syara’ yang mengatur perilaku manusia di
dunia”.
16. Lanjutan
Jadi fiqih mu’amalah berarti serangkaian
aturan hukum Islam yang mengatur pola akad
atau transaksi antar manusia yang berkaitan
dengan harta. Aturan yang mengikat dan
mengatur para pihak-pihak yang
melaksanakan mu’amalah tertentu.
17. B. Implementasi Fiqih Muamalah
Terhadap Perbankan Syari’ah
Implementasi Fiqh muamalah dalam
perbankan syari’ah dapat ditemui dari
berbagai jenis akad – akad yang diterapkan
dalam kegiatan transaksi dalam perbankan
syari’ah. Di dalamnya mengatur
hak,kewajiban, larangan dan perintah dalam
elaksanaan transaksi yang berdasarkan
syari’at dan tidak bertentangan dengan
hukum yang ditetapkan dalam Al-Qur’an dan
Hadits.
18. Lanjutan
Tidak hanya sebagai acuan dalam transaksi perbankan
syariah, namun fiqh muamalah mencakaup secara luas
hal-hal tentang hubungan antara manusia dan
manusia lain. Contoh kasus penerapan fiqh muamalah
dalam perbankan ada pada kegiatan tolong menolong
yang diterapkan dalam akad murabahah yang
merupakan perjanjian jual-beli antara nasabah dan
bank syariah. Dalam hal ini bank syariah membeli
barang yang dibutuhkan oleh nasabah lalu kemudian
dijual kepada nasabah dengan harga perolehan
ditambah margin keuntungan dan sesuai dengan
kesepakatan awal antara nasabah dan bank syariah
yang menanggung pembelian barang.
19. Lanjutan
Contoh kasus ini sudah termasuk dari fiqih
muamalah dimana fiqh mengatur aturan dalam
menjalankan transaksi, dan penerapan muamalah
ada pada pemenuhan hak dan kewajiban dari
hubungan antara sesame manusia lainnya dalam
aspek dan kegiatan perbankan syariah.
Dalam system perbankan syariah, sebagaimana
yang sudah kita ketahui terdapat beberapa
macam akad yang digunakan dan perlu kita
pahami agar semangki kenal dengan system
keuangan syariah.
20. Lanjutan
Akad pada bank syariah berfungsi untuk
mengetahui sejauh mana transaksi dapat
dilakukan berdasarkan syariah. Artinya, jika
transaksi didasri suatu akad, maka pihak-pihak
yang terlibat akan merasa lebih aman dan
nyaman.
Ada beberapa jenis akad yang digunakan
dalam transaksi di perbankan syariah anatara
lain:
21. 1. Akad Wadi’ah
Akad Wadia’ah adalah akad penitipan barang atau uang
antara pihak yang mempunyai barang atau uang
(nasabah) dan pihak yang diberi kepercayaan (bank).
Akad ini bertujuan untuk menjaga keselamatan,
keamanan, serta keutuhan barang atau uang yang
dititipkan tersebut.
Pada bank syari’ah tabungan dengan akad Wadi’ah
adalah tabungan yang tujuan utamanya adalah
menyimpan dana, pada akad wadi’ah tidak
mensyaratkan adanya imbalan (bagi hasil) kecuali
dalam bentuk hadiah atau pemberian ( ‘athaya) yang
bersifat sukarela dari bank.
22. 2. Akad Mudharabah
Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua
orang atau lebih pihak dimana pemilik modal
menyerahkan kepada pengelola ( mudharib)dengan
suatu perjanjian pembagian keuntungan.
Dalam praktek kontrak mudharabah, terjadi system
kontrak bagi hasil antara shahibul maal dan mudharib
dengan perjanjian pembagian proporsi yang telah
disetujui sejak awal.Jika terjadi kerugian, akan
ditanggung oleh shahibul maal sementara mudharib
menanggung kerugian berupa pengurangan bagian
dalam keuntungan yang telah dijanjikan.
23. 3. Akad Musyarakah
Pada akad musyarakah, transaksi didasarkan atas
kerjasama usaha dimana masing-masing pihak
menyetorkan dana sesuai dengan porsinya
masing-masing. Kemudian keuntunga dan risiko
juga kan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.
Adapun keuntungan yang diperoleh bukan dalam
bentuk yang pasti melainkan berdasarkan bentuk
persentase.
24. 4. Akad Murabahah
Akad murabahah merupakan akad transaksi
dimana penjual menyatakan harga beli produk
kepada pembeli dan pembeli membeli produk
tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
Melalui akad ini keuntungan disepakati oleh
kedua belah pihak sehingga pembeli
mengetahui harga beli pokok dan margin yang
didapatkan oleh penjual.
25. 5. Akad Salam
Pada akad ini, pembeli melakukan pemesanan
dan pembayaran dahulu di awal.Setelah
pembayaran dilakukan, penjual memproses
produk sesuai pesanan pembeli dalam jangka
waktu yang telah ditentukan.
Salah satu contoh aplikasi akad ini adalah
pada pembelian yang bersifat pre-order
26. 6. Akad Istisna’
Pada akad ini, pembeli melakukan pemesanan
terlebih dahulu kepada penjual.
Setelah mendapatkan pemesanan, pembeli
baru melakukan produksi sesuai dengan
permintaan pembeli. Akad ini mirip dengan
akad Salam, bedanya adalah produk yang
diproduksi sesuai dengan permintan pembeli.
27. 7. Akad Ijarah
Akad ijarah merupakan akad yang digunakan
pada sistem sewa. Dalam akad ini, penyewa
melakukan pembayaran kepada pemilik
produk untuk mendapatkan hak guna dan
manfaat dari barang yang di sewa tanpa
memindahkan hak milik.
28. 8. Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik
Akad Ijarah Muntahiyat Bin Tamlik merupakan
akad transaksi syaraiah dimana penyewa
melakukan pembayaran kepada pemilik
produk untuk medapatkan hak guna.
Kemudian, penyewa akan mendapatkan
manfaat dari barang yang disewa dan
mendapatkan opsipemindahan hak milik
terhadap barang tersebut di akhir transaksi.
29. 9. Akad Qardh
Akad Qardh adalah merupakan jenis akad pada
transaksi pinjaman, dimana nasabah melakukan
peminjaman dana tanpa imbalan tetapi wajib
mengembalikannya pada waktunyang telah disepakati.
Akad Qardh adalah termasuk dalam kategori saling
bantu ( Tatawwu’i) sehingga tidak termasuk transaksi
komersial.
Contoh, kamu meminjam dana sebesar 500.000 kepa
temanmu dalam waktu 3 bulan. Nah, kamu wajib
mengembalikan dana tersebut sesuai dengan jumlah
dana dan dalam jangka waktu yang telah disepakati.