SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Putusnya IKATAN
perkawinan
Ketika cinta berubah dusta
Dan murka berujung petaka
Bukankah akan lebih baik jika kita berpisah saja?
Putusnya perkawinan adalah berakhirnya hubungan dan
ikatan antara suami istri
Putusnya perkawinan dalam Islam secara umum
disebabkan oleh empat hal, yakni:
1. Putusnya perkawinan atas kehendak Allah Swt melalui takdirnya, di
mana salah satu pasangan meninggal dunia.
2. Putusnya perkawinan karena kehendak suami dan adanya alasan-alasan
tertentu. Hal ini bisa disebut dengan talak .
3. Putusnya perkawinan karena kemauan dari seorang istri. Hal ini bisa
disebabkan oleh intervensi keluarga, keberatan sang istri dalam
menjalankan rumah tangga bersama suami atau alasan-alasan yang
dibenarkan oleh syara’. Cara ini biasa disebut dengan khulu ’.
4. Putusnya perkawinan atas kehendak hakim. Sebagai pihak ketiga yang
melihat permasalahan antara istri dan suami yang membuat suatu
perkawinan tidak dapat dilanjutkan. Hal ini biasa disebut dengan fasakh
Bentuk-bentuk putusnya ikatan perkawinan
Talak Khulu’ Fasakh
Li’an Ila’ Dzihar
TALAK
Talak ialah terurainya
ikatan nikah dengan
perkataan yang jelas dari
suami. Seperti, “engkau aku
ceraikan,” atau dengan
sindiran dan suami niat
menceraikan seperti
“pergilah kepada
keluargamu, atau pulanglah
ke rumah orang tuamu.”
Menjadi haram jika tanpa
alasan jelas, membawa
keburukan dan tidak
bermanfaat sama sekali
Menjadi wajib jika salah satu
pihak mendapat keburukan
dan akan semakin parah jika
pernikahan dilanjutkan
Mubah, dengan tujuan
menghilangkan sifat buruk
pasangan suami/istri
Talak memiliki tiga rukun
• Suami yang mukalaf dan sukarela tanpa ada paksaan dari pihak
mana pun
• Istri yang dicerai adalah istri yang sah
• Ada ucapan yang menunjukkan tentang talak baik itu langsung
maupun sindiran
Macam-macam Talak
Adapun talak ditinjau dari segi boleh tidaknya suami rujuk kembali dibagi menjadi
dua macam yaitu:
1. Talak raj’i yaitu talak satu atau talak dua tanpa iwad (penebus
talak yang dibayar istri kepada suami yang dalam masa idah)
dimana kondisi suami masih dapat merujuk kembali (tanpa akad)
kepada istrinya. Dalam kompilasi Hukum Islam pasal 118 yang
dimaksud dengan talak raj’i adalah talak kesatu atau kedua, di
mana suami berhak rujuk selama istri dalam masa idah.
Adapun yang termasuk dalam kategori talak raj’i adalah sebagai berikut:
1) Talak satu atau talak dua tanpa iwad dan telah kumpul.
2) Talak karena ila’ yang dilakukan Hakim.
3) Talak Hakamain artinya talak yang diputuskan oleh juru damai (hakam)
dari pihak suami maupun dari pihak istri.
2. Talak Ba’in ialah talak yang tidak memberi hak rujuk bagi
seorang suami terhadap bekas istrinya.
1) Talak Ba’in Sughra ( Ba’in Kecil)
Ialah talak talak yang tidak boleh dirujuk
tetapi boleh akad nikah baru dengan bekas
suaminya meskipun dalam iddah.
Sebagaimana dalam Kompilasi Hukum
Islam pasal 119 menyatakan bahwa:
Ayat 1: talak ba’in sughra adalah talak
yang tidak boleh dirujuk tetapi boleh akad
nikah baru dengan bekas suaminya
meskipun dalam iddah .
Ayat 2: talak ba’in sughra sebagaimana
tersebut pada ayat (1) adalah:
a. Talak yang terjadi qobla al dukhul.
b. Talak dengan tebusan atau khulu’
c. Talak yang dijatuhkan oleh Pengadilan
Agama.
Talak Ba’in Kubra (Ba’in Besar) Ialah talak tiga
(dilakukan sekaligus atau berturut-turut) suami
tidak dapat memperistrikan lagi bekas istrinya,
kecuali bekas istrinya tersebut telah kawin lagi
dengan laki-laki lain yang kemudian bercerai
setelah mengadakan hubungan kelamin dan habis
masa idah-nya.
Seorang suami yang mentalak ba’i n kubra
istrinya boleh mengawini istrinya kembali apabila
telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Istri telah kawin dengan laki-laki lain
b. Istri telah dicampuri oleh suaminya yang baru
c. Istri telah dicerai oleh suami yang baru
d. Telah habis masa idah-nya
Talak ditinjau dari segi waktu menjatuhkan dibagi
menjadi dua macam, yaitu:
A. Talak sunni yaitu talak yang dijatuhkan sesuai dengan tuntunan sunah. Dikatakan
talak sunni jika memenuhi empat syarat:
1. Istri yang ditalak sudah pernah digauli. Bila talak yang dijatuhkan terhadap istri
yang belum pernah digauli, tidak termasuk talak sunn i .
2. Istri dapat segera melakukan iddah suci setelah ditalak yaitu dalam keadaan suci
dari haid. Menurut ulama Syafi’iyah, perhitungan iddah bagi wanita berhaid ialah
tiga kali suci, bukan tiga kali haid.
3. Suami tidak pernah menggauli istri selama masa suci dimana talak itu dijatuhkan.
Talak yang dijatuhkan oleh suami ketika istri dalam keadaan suci dari haid tetapi
pernah digauli, tidak termasuk talak sunni .
4. Mentalak istri harus secara bertahap (dimulai dengan talak satu, dua dan tiga) dan
diselingi rujuk.
B. Talak Bid’i yaitu talak yang dijatuhkan tidak sesuai atau
bertentangan dengan tuntunan sunah, tidak memenuhi syarat-syarat
talak sunni.
Yang termasuk kategori talak bid’i yaitu:
1. Talak yang dijatuhkan pada istri disaat dalam keadaan suci dan
telah dicampuri, sedang masalah hamil atau tidaknya belum
diketahui.
2. Talak yang dijatuhkan kepada istri disaat haid atau nifas.
Dari segi pengungkapan, talak dibagi jadi
beberapa macam
• Talak Sharih
• Talak Kinayah
• Talak Ucapan
• Talak Tulisan
• Talak Isyarat
• Talak Munjaz
Talak munjaz adalah talak yang diberlakukan terhadap istri tanpa adanya penangguhan.
Misalnya seorang suami mengatakan kepada istrinya‚ “kamu telah dicerai” maka istri telah
ditalak dengan apa yang diucapkan oleh suaminya. Sedangkan talak mu’allaq yaitu talak yang
digantungkan oleh suami dengan suatu perbuatan yang akan dilakukan oleh istrinya pada masa
mendatang. Seperti suami mengatakan kepada istrinya “jika kamu berangkat kerja berarti kamu
telah ditalak” maka talak tersebut berlaku sah dengan keberangkatan istrinya untuk kerja.
Tentang Pengucapan Talak Tiga
Hukum talak tiga sekaligus menurut para ulama fuqaha’ , yakni: Imam an-Nawawi
dalam Sharah Muslim mengatakan: “Terjadi perbedaan ulama tentang hal seorang
laki-laki berkata pada istrinya: “Engkau tertalak tiga”.
1. Syafi’i, Malik, Abu Hanifah, Ahmad dan jumhur ulama shalaf dan khalaf
berpendapat jatuh tiga.
2. Thaus dan sebagian ahli dhahir berpendapat tidak jatuh kecuali satu. Pendapat ini
juga pendapat al-Hujjaj bin Arthah dan Muhammad bin Ishaq menurut satu
riwayat.
3. Pendapat yang masyhur dari al-Hujjaj bin Arthah tidak jatuh talak sama sekali. Ini
juga pendapat Ibnu Muqattil dan Muhammad bin Ishaq pada riwayat lain.”
Khulu’
Khulu’ ialah istri menebus diri dari suami yang tidak disukainya dengan sejumlah
uang diserahkan pada suaminya hingga ia terlepas dari ikatan pernikahan itu.
Suami disunahkan tidak mengambil tebusan lebih besar dari
mahar
Jika khulu’ terjadi dg kalimat khulu’ maka idah 1 kali haid,
jika dengan kalimat talak maka iddahnya 3 kali haid
Suami yang telah di khulu’ tidak boleh kembali
Ayah boleh melakukan khulu anak gadis jika ia belum
dewasa
Fasakh
Secara bahasa fasakh/fa-sa-kha yang secara etimologi berarti
membatalkan. Bila dihubungkan kata ini dengan perkawinan
berarti membatalkan perkawinan atau merusak perkawinan.
Dalam arti terminologis pembatalan ikatan pernikahan oleh
Pengadilan Agama berdasarkan tuntutan istri maupun suami yang
dapat dibenarkan oleh Pengadilan Agama karena pernikahan yang
telah terlanjur dan menyalahi aturan hukum sebuah pernikahan.
Pada dasarnya hukum fasakh itu adalah mubah atau boleh, tidak disuruh
dan tidak pula dilarang, karena hukumnya sesuai dengan keadaan dan
bentuk tertentu itu. Dasar hukumnya sesuai dengan hadis Rasulullah
Saw.
Artinya: “Dari Jamil bin Zaid bin Ka’ab r.a bahwasanya Rasulullah Saw
pernah menikahi seorang perempuan bani ghafar, maka tatkala ia akan
bersetubuh dan perempuan itu telah yang meletakkan kainnya, dan ia
duduk di atas pelaminan, kelihatannya putih (balak) dilambungnya lalu
ia berpaling (pergi dari pelaminan itu) seraya berkata, ambillah kain
engkau, tutupilah badan engkau, dan beliau telah mengambil kembali
barang yang telah diberikan kepada perempuan itu” (HR. Ahmad).
Li’an
Li’an adalah suami menuduh istrinya
berzinah dengan perkataan, “Aku
melihatmu berzina”, atau “Aku tidak
mengakui bahwa anak dalam rahimmu
adalah milikku.”
Legalitas Li’an
• QS An-Nuur ayat 6-9
• Hadis Rasulullah yang berbunyi, “Jika suami-istri yang telah saling
melaknat itu telah berpisah, maka keduanya tidak boleh lagi
bersatu untuk selama-lamanya.”
Ila’
Ila’ adalah suami
bersumpah atas nama
Allah ta’ala untuk tidak
menggauli istrinya lebih
dari empat bulan
Dzihar
Dzihar adalah suami
berkata pada istrinya,
“Engkau bagiku seperti
punggung ibuku.”
Nafkah pasca Putusnya Perkawinan/Talak
a. Nafkah mutah adalah yang wajib diberikan kepada istri yang diceraikannya, sebagai
penghibur serta menyenangkan hati istri dan dapat menjadi bekal hidup bagi
mantan istri tersebut. Besar kecilnya mut’ah tergantung kesanggupan suami. Dalam
isi pasal 158 KHI dijelaskan mutah wajib diberikan oleh bekas suami dengan syarat:
1.Belum ditetapkan mahar bagi istri ba’da al -dukhul
2.Perceraian itu atas kehendak suami.
b. Nafkah iddah merupakan nafkah yang wajib untuk diberikan oleh mantan suami
kepada mantan istri jika perceraian terjadi karena talak. Lama masa iddah nya
seorang wanita yang ditalak oleh suaminya yaitu 3 bulan 10 hari.
c. Nafkah madi’yah atau nafkah terutang yakni nafkah selama perkawinan yang selama
ini tidak atau belum diberikan oleh suami kepada istrinya.
Sebab-sebab Putusnya Ikatan Pernikahan
Nusyuz dan Syiqoq
Nusyuz
Menurut etimologi berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata
nasyaza yansyuzu-nusyuuzan yang berarti tinggi atau timbul ke
permukaan. Nusyuz juga berarti yaitu perempuan yang durhaka
kepada suaminya
Menurut istilah (syara’) adalah meninggalkan kewajiban suami
isteri atau sikap acuh tak acuh yang ditampilkan oleh sang suami
atau isteri. Dalam bahasa arab ditegaskan bahwa nusyuz dalam
rumah tangga adalah sikap yang menunjukan kebencian seorang
suami kepada isterinya atau kebaliknya. Namun lazimnya nusyuz
diartikan sebagai durhaka atau kedurhakaan.
Nusyuz suami
Nusyuz suami mengandung arti pendurhakaan suami kepada Allah
karena meninggalkan kewajibannya terhadap isterinya. Nusyuz
suami terjadi apa bila ia tidak melaksanakan kewajibannya
terhadap isterinya baik meninggalkan secara materil maupun non
materil.
Nusyuz adalah durhaka. Jadi, nusyuz suami adalah sikap suami yang
telah meninggalkan kewajiban-kewajibannya, bertindak keras
kepada isteri, tidak menggaulinya dengan baik, tidak pula
memberikan nafkah dan bersikap acuh tak acuh kepada isteri
Syiqoq
• Syiqaq adalah perselisihan, percekcokan dan permusuhan yang
berkepanjangan dan meruncing antara suami istri.
• Syiqaq merupakan perselisihan yang berawal dan terjadi pada kedua belah
pihak suami dan istri secara bersama- sama, dengan demikian syiqaq
berbeda dengan nusyuz, yang perselisihannya hanya berawal dan terjadi
pada salah satu pihak, suami atau istri.
QS An Nisa ayat 35
“Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka
kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari
keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan
perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Antisipasi terhadap Putusnya Perkawinan
• Selalu bersyukur saat mendapat nikmat
• Senantiasa bersabar saat mendapat kesulitan
• Bertawakkal saat memiliki rencana
• Bermusyawarah
• Tolong menolong dalam kebaikan
• Saling Menasehati
• Memperkuat tali silaturahmi dari keluarga istri/suami
• Mencintai keluarga istri/suami seperti mencintai keluarga sendiri, saling
menghargai dan berlaku adil agar pasangan dapat saling menghormati
Sekian dan Terima Kasih
“Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Perbuatan halal yang sangat dibenci oleh Allah Azza wa
Jalla adalah talak”
H.R. Abu Dawud dan Ibnu Majah

More Related Content

What's hot

istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahMarhamah Saleh
 
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuIbanez Sofadella
 
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan RukhshahTerminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan RukhshahMarhamah Saleh
 
Penerangan ilmu mantiq
Penerangan ilmu mantiqPenerangan ilmu mantiq
Penerangan ilmu mantiqAtykah Aura
 
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuEPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuJihad Achmad Gojali
 
Etika pergaulan remaja dalam pandangan islam
Etika pergaulan remaja dalam pandangan islamEtika pergaulan remaja dalam pandangan islam
Etika pergaulan remaja dalam pandangan islamMirati hasanah
 
Khuluk dan fasakh
Khuluk dan fasakhKhuluk dan fasakh
Khuluk dan fasakhRahmat Nie
 
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5NavenAbsurd
 
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhMasa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhfriskacaca
 
Pendidikan Agama Islam (MATERI "TOLERANSI" )
Pendidikan Agama Islam (MATERI "TOLERANSI" )Pendidikan Agama Islam (MATERI "TOLERANSI" )
Pendidikan Agama Islam (MATERI "TOLERANSI" )dwitabrian
 
Fiqih jinayah
Fiqih jinayahFiqih jinayah
Fiqih jinayahAzat Net
 
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih MuamalahFiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih MuamalahHaristian Sahroni Putra
 

What's hot (20)

istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
 
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan RukhshahTerminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
 
Penerangan ilmu mantiq
Penerangan ilmu mantiqPenerangan ilmu mantiq
Penerangan ilmu mantiq
 
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuEPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
 
7777777777
77777777777777777777
7777777777
 
Etika pergaulan remaja dalam pandangan islam
Etika pergaulan remaja dalam pandangan islamEtika pergaulan remaja dalam pandangan islam
Etika pergaulan remaja dalam pandangan islam
 
Khuluk dan fasakh
Khuluk dan fasakhKhuluk dan fasakh
Khuluk dan fasakh
 
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
 
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhMasa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
 
8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah
 
Pendidikan Agama Islam (MATERI "TOLERANSI" )
Pendidikan Agama Islam (MATERI "TOLERANSI" )Pendidikan Agama Islam (MATERI "TOLERANSI" )
Pendidikan Agama Islam (MATERI "TOLERANSI" )
 
Fiqih jinayah
Fiqih jinayahFiqih jinayah
Fiqih jinayah
 
Takhrij Hadits
Takhrij HaditsTakhrij Hadits
Takhrij Hadits
 
Makalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agamaMakalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agama
 
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih MuamalahFiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
 
Metodologi tafsir
Metodologi tafsirMetodologi tafsir
Metodologi tafsir
 
PPT PERNIKAHAN
PPT PERNIKAHANPPT PERNIKAHAN
PPT PERNIKAHAN
 
3 urgensi belajar ilmu fiqih
3 urgensi belajar ilmu fiqih3 urgensi belajar ilmu fiqih
3 urgensi belajar ilmu fiqih
 

Similar to PUTUSNYA HUBUNGAN

Similar to PUTUSNYA HUBUNGAN (20)

Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan Rujuk
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan RujukFikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan Rujuk
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan Rujuk
 
Makalah fiqih talak
Makalah fiqih talakMakalah fiqih talak
Makalah fiqih talak
 
isi makalah.docx
isi makalah.docxisi makalah.docx
isi makalah.docx
 
Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)
 
Pembubaran perkahwinan
Pembubaran perkahwinanPembubaran perkahwinan
Pembubaran perkahwinan
 
Fiqih - perceraian
Fiqih - perceraianFiqih - perceraian
Fiqih - perceraian
 
THALAQ.pptx
THALAQ.pptxTHALAQ.pptx
THALAQ.pptx
 
Talak
TalakTalak
Talak
 
Munahakat 12ipa 2
Munahakat 12ipa 2Munahakat 12ipa 2
Munahakat 12ipa 2
 
6-munakahat (1).ppt
6-munakahat (1).ppt6-munakahat (1).ppt
6-munakahat (1).ppt
 
Makalah fiqih talak
Makalah fiqih talakMakalah fiqih talak
Makalah fiqih talak
 
Makalah fiqih talak
Makalah fiqih talakMakalah fiqih talak
Makalah fiqih talak
 
Makalah fiqih talak
Makalah fiqih talakMakalah fiqih talak
Makalah fiqih talak
 
RUJUK
RUJUKRUJUK
RUJUK
 
Indraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
IndraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaIndraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Indraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
BAB RUJUK
BAB RUJUK BAB RUJUK
BAB RUJUK
 
indahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptx
indahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptxindahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptx
indahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptx
 
Makalah fiqih talak
Makalah fiqih talakMakalah fiqih talak
Makalah fiqih talak
 

More from windajubaidah2

wanita-wanita yang dinikahi AIK 4.pptx
wanita-wanita  yang dinikahi AIK 4.pptxwanita-wanita  yang dinikahi AIK 4.pptx
wanita-wanita yang dinikahi AIK 4.pptxwindajubaidah2
 
3. MEMILIH SUAMI DAN ISTRI.pptx
3. MEMILIH SUAMI DAN ISTRI.pptx3. MEMILIH SUAMI DAN ISTRI.pptx
3. MEMILIH SUAMI DAN ISTRI.pptxwindajubaidah2
 
11. Ruju_ dalam pernikahan.pptx
11. Ruju_ dalam pernikahan.pptx11. Ruju_ dalam pernikahan.pptx
11. Ruju_ dalam pernikahan.pptxwindajubaidah2
 
2. Makna Pernikahan AIK 4.pptx
2. Makna Pernikahan AIK 4.pptx2. Makna Pernikahan AIK 4.pptx
2. Makna Pernikahan AIK 4.pptxwindajubaidah2
 
8. Orang tua dan Mertua.pptx
8. Orang tua dan Mertua.pptx8. Orang tua dan Mertua.pptx
8. Orang tua dan Mertua.pptxwindajubaidah2
 
1. Dalil-dalil pernikahan AIK 4.pptx
1. Dalil-dalil pernikahan AIK 4.pptx1. Dalil-dalil pernikahan AIK 4.pptx
1. Dalil-dalil pernikahan AIK 4.pptxwindajubaidah2
 
5. Prosesi pernikahan.pptx
5. Prosesi pernikahan.pptx5. Prosesi pernikahan.pptx
5. Prosesi pernikahan.pptxwindajubaidah2
 
10. AKIBAT Putusnya Ikatan pernikahan.pptx
10. AKIBAT Putusnya Ikatan pernikahan.pptx10. AKIBAT Putusnya Ikatan pernikahan.pptx
10. AKIBAT Putusnya Ikatan pernikahan.pptxwindajubaidah2
 
6. Kafaah dalam Pernikahan.pptx
6. Kafaah dalam Pernikahan.pptx6. Kafaah dalam Pernikahan.pptx
6. Kafaah dalam Pernikahan.pptxwindajubaidah2
 
7. Keluarga Sakinah.pptx
7. Keluarga Sakinah.pptx7. Keluarga Sakinah.pptx
7. Keluarga Sakinah.pptxwindajubaidah2
 
13. Islam dan masalah Hidup dan Kerja.pptx
13. Islam dan masalah Hidup dan Kerja.pptx13. Islam dan masalah Hidup dan Kerja.pptx
13. Islam dan masalah Hidup dan Kerja.pptxwindajubaidah2
 
10. AKHLAk dalam Keluarga.pptx
10. AKHLAk dalam Keluarga.pptx10. AKHLAk dalam Keluarga.pptx
10. AKHLAk dalam Keluarga.pptxwindajubaidah2
 
11. AKHLAk Sosial.pptx
11. AKHLAk Sosial.pptx11. AKHLAk Sosial.pptx
11. AKHLAk Sosial.pptxwindajubaidah2
 
7. Ibadah Maliyah.pptx
7. Ibadah Maliyah.pptx7. Ibadah Maliyah.pptx
7. Ibadah Maliyah.pptxwindajubaidah2
 

More from windajubaidah2 (20)

9. Macam2 Akhlak.pptx
9. Macam2 Akhlak.pptx9. Macam2 Akhlak.pptx
9. Macam2 Akhlak.pptx
 
wanita-wanita yang dinikahi AIK 4.pptx
wanita-wanita  yang dinikahi AIK 4.pptxwanita-wanita  yang dinikahi AIK 4.pptx
wanita-wanita yang dinikahi AIK 4.pptx
 
3. MEMILIH SUAMI DAN ISTRI.pptx
3. MEMILIH SUAMI DAN ISTRI.pptx3. MEMILIH SUAMI DAN ISTRI.pptx
3. MEMILIH SUAMI DAN ISTRI.pptx
 
11. Ruju_ dalam pernikahan.pptx
11. Ruju_ dalam pernikahan.pptx11. Ruju_ dalam pernikahan.pptx
11. Ruju_ dalam pernikahan.pptx
 
4. Khitbah.pptx
4. Khitbah.pptx4. Khitbah.pptx
4. Khitbah.pptx
 
2. Makna Pernikahan AIK 4.pptx
2. Makna Pernikahan AIK 4.pptx2. Makna Pernikahan AIK 4.pptx
2. Makna Pernikahan AIK 4.pptx
 
8. Orang tua dan Mertua.pptx
8. Orang tua dan Mertua.pptx8. Orang tua dan Mertua.pptx
8. Orang tua dan Mertua.pptx
 
1. Dalil-dalil pernikahan AIK 4.pptx
1. Dalil-dalil pernikahan AIK 4.pptx1. Dalil-dalil pernikahan AIK 4.pptx
1. Dalil-dalil pernikahan AIK 4.pptx
 
5. Prosesi pernikahan.pptx
5. Prosesi pernikahan.pptx5. Prosesi pernikahan.pptx
5. Prosesi pernikahan.pptx
 
10. AKIBAT Putusnya Ikatan pernikahan.pptx
10. AKIBAT Putusnya Ikatan pernikahan.pptx10. AKIBAT Putusnya Ikatan pernikahan.pptx
10. AKIBAT Putusnya Ikatan pernikahan.pptx
 
6. Kafaah dalam Pernikahan.pptx
6. Kafaah dalam Pernikahan.pptx6. Kafaah dalam Pernikahan.pptx
6. Kafaah dalam Pernikahan.pptx
 
7. Keluarga Sakinah.pptx
7. Keluarga Sakinah.pptx7. Keluarga Sakinah.pptx
7. Keluarga Sakinah.pptx
 
12. Muamalah.pptx
12. Muamalah.pptx12. Muamalah.pptx
12. Muamalah.pptx
 
13. Islam dan masalah Hidup dan Kerja.pptx
13. Islam dan masalah Hidup dan Kerja.pptx13. Islam dan masalah Hidup dan Kerja.pptx
13. Islam dan masalah Hidup dan Kerja.pptx
 
10. AKHLAk dalam Keluarga.pptx
10. AKHLAk dalam Keluarga.pptx10. AKHLAk dalam Keluarga.pptx
10. AKHLAk dalam Keluarga.pptx
 
HAJI.pptx
HAJI.pptxHAJI.pptx
HAJI.pptx
 
8. Akhlak.pptx
8. Akhlak.pptx8. Akhlak.pptx
8. Akhlak.pptx
 
11. AKHLAk Sosial.pptx
11. AKHLAk Sosial.pptx11. AKHLAk Sosial.pptx
11. AKHLAk Sosial.pptx
 
4. Puasa AIK II.pptx
4. Puasa AIK II.pptx4. Puasa AIK II.pptx
4. Puasa AIK II.pptx
 
7. Ibadah Maliyah.pptx
7. Ibadah Maliyah.pptx7. Ibadah Maliyah.pptx
7. Ibadah Maliyah.pptx
 

PUTUSNYA HUBUNGAN

  • 1. Putusnya IKATAN perkawinan Ketika cinta berubah dusta Dan murka berujung petaka Bukankah akan lebih baik jika kita berpisah saja?
  • 2. Putusnya perkawinan adalah berakhirnya hubungan dan ikatan antara suami istri
  • 3. Putusnya perkawinan dalam Islam secara umum disebabkan oleh empat hal, yakni: 1. Putusnya perkawinan atas kehendak Allah Swt melalui takdirnya, di mana salah satu pasangan meninggal dunia. 2. Putusnya perkawinan karena kehendak suami dan adanya alasan-alasan tertentu. Hal ini bisa disebut dengan talak . 3. Putusnya perkawinan karena kemauan dari seorang istri. Hal ini bisa disebabkan oleh intervensi keluarga, keberatan sang istri dalam menjalankan rumah tangga bersama suami atau alasan-alasan yang dibenarkan oleh syara’. Cara ini biasa disebut dengan khulu ’. 4. Putusnya perkawinan atas kehendak hakim. Sebagai pihak ketiga yang melihat permasalahan antara istri dan suami yang membuat suatu perkawinan tidak dapat dilanjutkan. Hal ini biasa disebut dengan fasakh
  • 4. Bentuk-bentuk putusnya ikatan perkawinan Talak Khulu’ Fasakh Li’an Ila’ Dzihar
  • 5. TALAK Talak ialah terurainya ikatan nikah dengan perkataan yang jelas dari suami. Seperti, “engkau aku ceraikan,” atau dengan sindiran dan suami niat menceraikan seperti “pergilah kepada keluargamu, atau pulanglah ke rumah orang tuamu.” Menjadi haram jika tanpa alasan jelas, membawa keburukan dan tidak bermanfaat sama sekali Menjadi wajib jika salah satu pihak mendapat keburukan dan akan semakin parah jika pernikahan dilanjutkan Mubah, dengan tujuan menghilangkan sifat buruk pasangan suami/istri
  • 6. Talak memiliki tiga rukun • Suami yang mukalaf dan sukarela tanpa ada paksaan dari pihak mana pun • Istri yang dicerai adalah istri yang sah • Ada ucapan yang menunjukkan tentang talak baik itu langsung maupun sindiran
  • 7. Macam-macam Talak Adapun talak ditinjau dari segi boleh tidaknya suami rujuk kembali dibagi menjadi dua macam yaitu: 1. Talak raj’i yaitu talak satu atau talak dua tanpa iwad (penebus talak yang dibayar istri kepada suami yang dalam masa idah) dimana kondisi suami masih dapat merujuk kembali (tanpa akad) kepada istrinya. Dalam kompilasi Hukum Islam pasal 118 yang dimaksud dengan talak raj’i adalah talak kesatu atau kedua, di mana suami berhak rujuk selama istri dalam masa idah. Adapun yang termasuk dalam kategori talak raj’i adalah sebagai berikut: 1) Talak satu atau talak dua tanpa iwad dan telah kumpul. 2) Talak karena ila’ yang dilakukan Hakim. 3) Talak Hakamain artinya talak yang diputuskan oleh juru damai (hakam) dari pihak suami maupun dari pihak istri.
  • 8. 2. Talak Ba’in ialah talak yang tidak memberi hak rujuk bagi seorang suami terhadap bekas istrinya. 1) Talak Ba’in Sughra ( Ba’in Kecil) Ialah talak talak yang tidak boleh dirujuk tetapi boleh akad nikah baru dengan bekas suaminya meskipun dalam iddah. Sebagaimana dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 119 menyatakan bahwa: Ayat 1: talak ba’in sughra adalah talak yang tidak boleh dirujuk tetapi boleh akad nikah baru dengan bekas suaminya meskipun dalam iddah . Ayat 2: talak ba’in sughra sebagaimana tersebut pada ayat (1) adalah: a. Talak yang terjadi qobla al dukhul. b. Talak dengan tebusan atau khulu’ c. Talak yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama. Talak Ba’in Kubra (Ba’in Besar) Ialah talak tiga (dilakukan sekaligus atau berturut-turut) suami tidak dapat memperistrikan lagi bekas istrinya, kecuali bekas istrinya tersebut telah kawin lagi dengan laki-laki lain yang kemudian bercerai setelah mengadakan hubungan kelamin dan habis masa idah-nya. Seorang suami yang mentalak ba’i n kubra istrinya boleh mengawini istrinya kembali apabila telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Istri telah kawin dengan laki-laki lain b. Istri telah dicampuri oleh suaminya yang baru c. Istri telah dicerai oleh suami yang baru d. Telah habis masa idah-nya
  • 9. Talak ditinjau dari segi waktu menjatuhkan dibagi menjadi dua macam, yaitu: A. Talak sunni yaitu talak yang dijatuhkan sesuai dengan tuntunan sunah. Dikatakan talak sunni jika memenuhi empat syarat: 1. Istri yang ditalak sudah pernah digauli. Bila talak yang dijatuhkan terhadap istri yang belum pernah digauli, tidak termasuk talak sunn i . 2. Istri dapat segera melakukan iddah suci setelah ditalak yaitu dalam keadaan suci dari haid. Menurut ulama Syafi’iyah, perhitungan iddah bagi wanita berhaid ialah tiga kali suci, bukan tiga kali haid. 3. Suami tidak pernah menggauli istri selama masa suci dimana talak itu dijatuhkan. Talak yang dijatuhkan oleh suami ketika istri dalam keadaan suci dari haid tetapi pernah digauli, tidak termasuk talak sunni . 4. Mentalak istri harus secara bertahap (dimulai dengan talak satu, dua dan tiga) dan diselingi rujuk.
  • 10. B. Talak Bid’i yaitu talak yang dijatuhkan tidak sesuai atau bertentangan dengan tuntunan sunah, tidak memenuhi syarat-syarat talak sunni. Yang termasuk kategori talak bid’i yaitu: 1. Talak yang dijatuhkan pada istri disaat dalam keadaan suci dan telah dicampuri, sedang masalah hamil atau tidaknya belum diketahui. 2. Talak yang dijatuhkan kepada istri disaat haid atau nifas.
  • 11. Dari segi pengungkapan, talak dibagi jadi beberapa macam • Talak Sharih • Talak Kinayah • Talak Ucapan • Talak Tulisan • Talak Isyarat • Talak Munjaz Talak munjaz adalah talak yang diberlakukan terhadap istri tanpa adanya penangguhan. Misalnya seorang suami mengatakan kepada istrinya‚ “kamu telah dicerai” maka istri telah ditalak dengan apa yang diucapkan oleh suaminya. Sedangkan talak mu’allaq yaitu talak yang digantungkan oleh suami dengan suatu perbuatan yang akan dilakukan oleh istrinya pada masa mendatang. Seperti suami mengatakan kepada istrinya “jika kamu berangkat kerja berarti kamu telah ditalak” maka talak tersebut berlaku sah dengan keberangkatan istrinya untuk kerja.
  • 12. Tentang Pengucapan Talak Tiga Hukum talak tiga sekaligus menurut para ulama fuqaha’ , yakni: Imam an-Nawawi dalam Sharah Muslim mengatakan: “Terjadi perbedaan ulama tentang hal seorang laki-laki berkata pada istrinya: “Engkau tertalak tiga”. 1. Syafi’i, Malik, Abu Hanifah, Ahmad dan jumhur ulama shalaf dan khalaf berpendapat jatuh tiga. 2. Thaus dan sebagian ahli dhahir berpendapat tidak jatuh kecuali satu. Pendapat ini juga pendapat al-Hujjaj bin Arthah dan Muhammad bin Ishaq menurut satu riwayat. 3. Pendapat yang masyhur dari al-Hujjaj bin Arthah tidak jatuh talak sama sekali. Ini juga pendapat Ibnu Muqattil dan Muhammad bin Ishaq pada riwayat lain.”
  • 13. Khulu’ Khulu’ ialah istri menebus diri dari suami yang tidak disukainya dengan sejumlah uang diserahkan pada suaminya hingga ia terlepas dari ikatan pernikahan itu. Suami disunahkan tidak mengambil tebusan lebih besar dari mahar Jika khulu’ terjadi dg kalimat khulu’ maka idah 1 kali haid, jika dengan kalimat talak maka iddahnya 3 kali haid Suami yang telah di khulu’ tidak boleh kembali Ayah boleh melakukan khulu anak gadis jika ia belum dewasa
  • 14. Fasakh Secara bahasa fasakh/fa-sa-kha yang secara etimologi berarti membatalkan. Bila dihubungkan kata ini dengan perkawinan berarti membatalkan perkawinan atau merusak perkawinan. Dalam arti terminologis pembatalan ikatan pernikahan oleh Pengadilan Agama berdasarkan tuntutan istri maupun suami yang dapat dibenarkan oleh Pengadilan Agama karena pernikahan yang telah terlanjur dan menyalahi aturan hukum sebuah pernikahan.
  • 15. Pada dasarnya hukum fasakh itu adalah mubah atau boleh, tidak disuruh dan tidak pula dilarang, karena hukumnya sesuai dengan keadaan dan bentuk tertentu itu. Dasar hukumnya sesuai dengan hadis Rasulullah Saw. Artinya: “Dari Jamil bin Zaid bin Ka’ab r.a bahwasanya Rasulullah Saw pernah menikahi seorang perempuan bani ghafar, maka tatkala ia akan bersetubuh dan perempuan itu telah yang meletakkan kainnya, dan ia duduk di atas pelaminan, kelihatannya putih (balak) dilambungnya lalu ia berpaling (pergi dari pelaminan itu) seraya berkata, ambillah kain engkau, tutupilah badan engkau, dan beliau telah mengambil kembali barang yang telah diberikan kepada perempuan itu” (HR. Ahmad).
  • 16. Li’an Li’an adalah suami menuduh istrinya berzinah dengan perkataan, “Aku melihatmu berzina”, atau “Aku tidak mengakui bahwa anak dalam rahimmu adalah milikku.”
  • 17. Legalitas Li’an • QS An-Nuur ayat 6-9 • Hadis Rasulullah yang berbunyi, “Jika suami-istri yang telah saling melaknat itu telah berpisah, maka keduanya tidak boleh lagi bersatu untuk selama-lamanya.”
  • 18. Ila’ Ila’ adalah suami bersumpah atas nama Allah ta’ala untuk tidak menggauli istrinya lebih dari empat bulan
  • 19. Dzihar Dzihar adalah suami berkata pada istrinya, “Engkau bagiku seperti punggung ibuku.”
  • 20. Nafkah pasca Putusnya Perkawinan/Talak a. Nafkah mutah adalah yang wajib diberikan kepada istri yang diceraikannya, sebagai penghibur serta menyenangkan hati istri dan dapat menjadi bekal hidup bagi mantan istri tersebut. Besar kecilnya mut’ah tergantung kesanggupan suami. Dalam isi pasal 158 KHI dijelaskan mutah wajib diberikan oleh bekas suami dengan syarat: 1.Belum ditetapkan mahar bagi istri ba’da al -dukhul 2.Perceraian itu atas kehendak suami. b. Nafkah iddah merupakan nafkah yang wajib untuk diberikan oleh mantan suami kepada mantan istri jika perceraian terjadi karena talak. Lama masa iddah nya seorang wanita yang ditalak oleh suaminya yaitu 3 bulan 10 hari. c. Nafkah madi’yah atau nafkah terutang yakni nafkah selama perkawinan yang selama ini tidak atau belum diberikan oleh suami kepada istrinya.
  • 21. Sebab-sebab Putusnya Ikatan Pernikahan Nusyuz dan Syiqoq
  • 22. Nusyuz Menurut etimologi berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata nasyaza yansyuzu-nusyuuzan yang berarti tinggi atau timbul ke permukaan. Nusyuz juga berarti yaitu perempuan yang durhaka kepada suaminya Menurut istilah (syara’) adalah meninggalkan kewajiban suami isteri atau sikap acuh tak acuh yang ditampilkan oleh sang suami atau isteri. Dalam bahasa arab ditegaskan bahwa nusyuz dalam rumah tangga adalah sikap yang menunjukan kebencian seorang suami kepada isterinya atau kebaliknya. Namun lazimnya nusyuz diartikan sebagai durhaka atau kedurhakaan.
  • 23. Nusyuz suami Nusyuz suami mengandung arti pendurhakaan suami kepada Allah karena meninggalkan kewajibannya terhadap isterinya. Nusyuz suami terjadi apa bila ia tidak melaksanakan kewajibannya terhadap isterinya baik meninggalkan secara materil maupun non materil. Nusyuz adalah durhaka. Jadi, nusyuz suami adalah sikap suami yang telah meninggalkan kewajiban-kewajibannya, bertindak keras kepada isteri, tidak menggaulinya dengan baik, tidak pula memberikan nafkah dan bersikap acuh tak acuh kepada isteri
  • 24. Syiqoq • Syiqaq adalah perselisihan, percekcokan dan permusuhan yang berkepanjangan dan meruncing antara suami istri. • Syiqaq merupakan perselisihan yang berawal dan terjadi pada kedua belah pihak suami dan istri secara bersama- sama, dengan demikian syiqaq berbeda dengan nusyuz, yang perselisihannya hanya berawal dan terjadi pada salah satu pihak, suami atau istri. QS An Nisa ayat 35 “Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
  • 25. Antisipasi terhadap Putusnya Perkawinan • Selalu bersyukur saat mendapat nikmat • Senantiasa bersabar saat mendapat kesulitan • Bertawakkal saat memiliki rencana • Bermusyawarah • Tolong menolong dalam kebaikan • Saling Menasehati • Memperkuat tali silaturahmi dari keluarga istri/suami • Mencintai keluarga istri/suami seperti mencintai keluarga sendiri, saling menghargai dan berlaku adil agar pasangan dapat saling menghormati
  • 26. Sekian dan Terima Kasih “Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Perbuatan halal yang sangat dibenci oleh Allah Azza wa Jalla adalah talak” H.R. Abu Dawud dan Ibnu Majah