Makalah ini membahas tentang macam-macam ideologi di dunia sebagai sistem etika politik, mencakup pengertian ideologi, contoh ideologi seperti komunisme, kapitalisme, anarkisme, dan liberalisme beserta penjelasan singkat mengenai masing-masing ideologi."
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
1. MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
MACAM MACAM IDEOLOGI DUNIA
SEBAGAI SISTEM ETIKA POLITIK
Disusun Oleh :
INDRIANI
TLM 1 B
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
2. KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, dan taklupa pula kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Pancasila yang
membahas tentang “Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik”. Dan
juga kami berterima kasih kepada Bapak Anwar Aulia, M.Pd selaku dosen mata
kuliah Pancasila di POLTEKKES BANTEN yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Adapun makalah Pancasila Sebagai Etika Politik ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai referensi buku dan
referensi internet, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada seluruh referensi-
referensi yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan
Tangerang, 20 Agustus 2018
Penulis
i
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………..ii
BAB I…………………………………………………………………..1
PENDAHULUAN……………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….1
1.3 Tujuan……………………………………………………………...1
BAB II…………………………………………………………………2
PEMBAHASAN……………………………………………………….2
2.1 Pengertian Ideologi………………………………………………..2
2.2 Macam-macam Ideologi di Dunia ………………………………..3
2.3 Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik…………………………....14
BAB III……………………………………………………………….16
PENUTUP……………………………………………………………16
3.1 Kesimpulan……………………………………………………….16
3.2 Saran……………………………………………………………...16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………17
ii
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap negara memiliki paham ideologi sendiri-sendiri. Setiap Negara
mempunyai peran penting di dalam sistem ideologi guna mengatur warga negara
dan untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional. Salah satu fungsi dari ideologi
yaitu sebagai kekuatan yang mampu memberikan semangat yang mendorong
seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
Ideologi sendiri merupakan suatu gagasan atau ide. Ideologi dianggap
sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu. Secara
umum, ideologi diartikan sebagai sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang
dominan pada seluruh anggora masyarakat. Dalam setiap negara memiliki paham
ideologi masing-masing, perbedaan ini terjadi karena setiap negara memiliki
perbedaan pandangan dalam menilai suatu kebenaran serta latar belakang sejarah
yang berbeda.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian ideologi?
2. Apa saja macam – macam ideologi di dunia?
3. Bagaimana ideologi politik didunia sebagai etika politik?
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian Ideologi
2. Agar mahasiswa mengetahui Macam – macam Ideologi di dunia
3. Agar mahasiswa mengetahui bagaiman ideologi politik disusnia sebagai etika
politik
1
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ideologi
Istilah ideologi sering kali kita dapati dalam percakapan sehari-hari, baik
itu percakapan mengenai perpolitikan maupun percakapan mengenai
kemasyarakatan dan lingkungan sosial. Ideologi adalah gabungan dari dua kata
majemuk “idea” dan “logia”, yang berasal dari bahasa Yunani “eidios” dan
“logos”. Secara sederhana ideologi diartikan sebagai gagasan yang berdasarkan
pemikiran yang sedalam-dalamnya dan merupakan hasil dari pemikiran filsafat.
Ideologi adalah ajaran, doktrin, teori, dan ilmu yang diyakini kebenarannya, yang
disusun secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaannya dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Secara historis, istilah ideologi pertama kali diciptakan oleh Desstut De
Tracy tahun 1976 di Prancis. Ia mengatakan bahwa ideoligi adalah science of
ideas, the study of origin, evolution and nature of ideas. Namun dengan
perkembangan zaman dewasa ini ideologi telah mengalami sedikit pergeseran arti,
yaitu pengertian ideologi sudah semakin kompleks. Artinya tidak ada satu-satunya
pengertian substansial mengenai ideologi.
Mc. Closky, dkk (dalam Slamet Sutrisno, 2006: 24) menegaskan bahwa
“dalam kita mempermasalahkan ideologi, kita memasuki bidang yang penuh
dengan masalah-masalah yang sulit dan sampai sekarang ini belum terpecahkan,
seperti masalah hakikat dan pengukuran ideologi”. Pengertian ideologi menurut
Ricoever (dalam Slamet Sutrisno, 2006: 24) menyatakan bahwa “ideologi itu
merupaka istilah yang mengandung sifat dasar pemulaan yang sangat mendua, dan
ambigu yaitu antara sisi positif dan negatif, knstruktif dan destruktif serta antara
dimensi konstitutif dan patologisnya”. Oleh karena itu, apabila kita bermaksud
membicarakan ideologi maka perlu disertai presisi dan proposisinya yang jelas.
2
6. Selain pengertian di atas Sargent (Dalam Slamet Sutrisno 2006: 27)
“memberikan perumusan ideologi sebagai suatu sistem nilai atau keyakinan yang
diterima sebagai fakta atau kebenaran oleh kelompok tertentu”. Subandi Al
Marsudi (2003: 65) juga mengemukakan tentang pengertian ideologi. Ia
mengatakan bahwa ideologi merupakan ajaran atau ilmu gagasan dan buah
pikiran”. Pengertian idelogi menurut Padmo wahyono (dalam Subandi Al Marsudi
2003: 66) yaitu “suatu kelanjutan atau konsekuensi daripada pandangan hidup
bangsa, falsafah hidup bangsa dan akan berupa seperangkat tata nilai yang dicita-
citakan akan direalisir di dalam kehidupan berkelompok”.
Berdasarka uraian-uraian di atas maka dapat kita ketahui bahwa pengertian
ideologi telah mengalami pergesarn begitu rupa sehingga bukan lagi sebagai
science of ideas. Ideologi berkembang menjadi pengertian yang mengandung arti
sebagai gagasan, ide-ide yang semula merupakan sasaran pengkajian dalam
science of ideas tersebut. Lebih lanjut, ideologi mengandung arti bukan hanya
gagasan atau pemikiran, melainkan sebagai keyakinan. Ini berarti bahwa ideologi
merupakan suatu keyakinan dalam diri individu untuk menjalani kehidupan yang
lebih maju dan terarah.
2.2 Macam-macam Ideologi di Dunia
Berikut ini ada beberapa macam ideologi di dunia yang perlu anda
ketahui, adalah sebagai berikut:
1. Komunisme
Komunis merupakan salah satu ideology besar yang digunakan oleh
beberapa negara di dunia ini. awal ajarannya berasal dari tokoh karl marx dan
friederich engels dimana fokus utama tujuan dari ideology ini adalah untuk
memperjuangkan hak semua kelas sosial yang ada di dalam masyarakat menjadi
kelas sosial yang sama tanpa adanya perbedaan sesuai dengan hak dan kewajiban
warga negara.
3
7. Komunisme juga memiliki nama lain yaitu marxisme atau leninisme
karena kedua tokoh inilah yang melahirkan ideology ini di dunia. Ideology
komunis tumbuh karena adanya pertentangan terhadap ideology kapitalisme
dimana buruh dan tani tidak diapresiasi dengan baik dan hanya dianggap sebagai
salah satu faktor produksi saja. imbas dari pemikiran tersebut adalah terjadinya
ketimpangan yang sangat besar antara pengusaha dan buruh. Oleh karena itu
muncullah partai komunis yang memperjuangkan hak rakyat terutama rakyat
kecil.
Terciptanya partai komunis
Partai komunis tercipta sebagai salah satu jembatan yang akan mengambil
kekuasaan pemerintah dengan menggunakan cara yang telah diperbolehkan.
Paham komunis ini kemudian masuk dalam posisi pemerintah dan memerintah
dengan menentang adanya akumulasi modal yang terdapat pada kaum ekspatriat
saja. pada prinsipnya yang digunakan oleh komunis, kesejahteraan rakyat yang
menyeluruh dan rata merupakan prinsip utama dan untuk mewujudkannya seluruh
faktor produksi merupakan milik negara sehingga negara akan dengan mudah
memberikan bagi hasil yang sama rata ke seluruh rakyatnya.
Namun pada negara yang menjadi penganut komunis ini tidak
membenarkan adanya agama karena agama dianggap dapat menghambat kinerja
dengan angan-angan yang tidak jelas serta kelakuan yang tidak jelas pula. Tidak
hanya agama namun kepercayaan lainnya pun demikian seperti takhayul, setan
dan barang ghaib lainnya. jadi, paham komunis lebih kepada paham duniawi dan
materi saja.Pergerakan paham ini cukup luas dengan pengaruhnya yang cukup
besar di dunia. diawali dengan meletusnya revolusi Bolshevik di Rusia pada
tanggal 7 november 1917. Paham komunis ini kemudian menyebar dengan luas ke
beberapa negara di berbagai belahan dunia. sampai pada tahun 2005, negara yang
menganut paham ini adalah tiongkok, korea utara, kuba, Vietnam, laos,
4
8. 2. Kapitalisme
Ideology kapitalisme banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia
hingga saat ini. inti dari paham ini adalah adanya capital atau modal yang dikuasai
oleh pihak swasta dimana negara tidak memiliki kekuasaan atas terjadinya sistem
ekonomi dan hanya berperan sebagai pengawas saja. para pengusaha ini memiliki
tujuan yang jelas yaitu mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan
pengorbanan yang seminimal mungkin sehingga untuk mencapai hal tersebut
negara tidak boleh ikut campur dalam usaha mereka.
Tokoh yang sangat terkenal dengan ideology ini adalah adam smith atau
yang juga dikenal sebagai bapak ilmu ekonomi. paham ini awalnya adalah sebuah
cara untuk menentang adanya paham merkantilisme dimana menurut paham
merkantilisme tanah merupakan sumber modal utama dan melupakan sumber
modal lainnya. Istilah invisible hand atau tangan tak tampak sangat terkenal
dikemukakan oleh adam smith dimana menurutnya pasar yang bekerja akan selalu
diarahkan oleh tangan tak tampak sehingga tidak perlu adanya peraturan
pemerintah dan segala intervensinya.
Dampak adanya ideologi kapitalisme
Namun, perkembangan kapitalis ini menuai banyak kecaman dan kritik
dari banyak orang karena dianggap sebagai cara yang menjadikan kesenjangan di
dalam masyarakat semakin meningkat. Para pengusaha yang kaya akan terus kaya
dan para buruh akan tetap menjadi buruh karena tidak adanya intervensi dari
pemerintah. Selain itu peran pemerintah pun cenderung lemah bahkan tidak ada.
Hal ini akan semakin parah jika yang menduduki bangku pemerintahan adalah
para pengusaha itu sendiri. Selain itu banyak para tokoh agama dari berbagai
agama juga tidak menyukainya. Dulu yang menerapkan paham ini adalah negara
di eropa seperti inggris dan amerika.
5
9. 3. Anarkisme
Ideology lainnya yang pernah ada di dunia adalah paham anarkisme.
Anarkisme merupakan sebuah tatanan politik dimana dianjurkan tidak perlu
adanya negara dan merupakan sebuah tindakan sukarela yang mengatur dirinya
sendiri. Namun ada beberapa orang yang mendefinisikan sebagai suatu tatanan
tanpa adanya hierarki di dalamnya sehingga semuanya dianggap sama. Menurut
paham anarkisme, negara merupakan sesuatu yang tidak dibutuhkan dan dapat
menjadikan gangguan.
Sesuai dengan namanya terkadang para orang yang menganut anarkisme
ini menggunakan kekerasan menjadipenyebab terjadinya penyalahgunaan
kewenangan dalam mencapai tujuannya atau dalam berusaha menyampaikan ide
yang dimilikinya. namun, ideology ini menjadikan berbagai pertentangan di
kalangan masyarakat karena tidak adanya aturan yang jelas dan menjadikan
negara kacau karena tidak ada patokan antara baik dan benar. Negara penganut
anarkisme berada di sebagian negara spanyol namun usianya tidak lama.
4. liberalisme
Paham ideology liberalism tidak kalah terkenalanya dengan paham
ideology yang sudah dijelaskan di atas. Jadi, liberal berarti bebas. Para penganut
liberalisme ini percaya bahwa untuk menciptakan tatanan dunia yang bagus dan
maju harus didasarkan pada kebebasan baik kebebasan dalam pandangan politik
bahkan agama sehingga sering terjadinya penyebab tawuran.
Di dalam paham liberalism ini terdapat tiga nilai pokok utama yang
menjadikannya kuat yaitu life, liberty dan property. Nilai-nilai yang terkandung
dalam tiga hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
kesempatan yang sama – di dalam paham ideology liberalism meyakini
bahwa setiap orang berhak memiliki kesempatan yang sama dalam
6
10. mencapai sesuatu hal.
persamaan hak – persamaan hak merupakan kunci penting yang harus
dimiliki oleh setiap manusia bagi ideology ini. Liberalisme memberikan
hak yang sama kepada setiap penganutnya untuk memilih sesuatu terutama
dalam hal politik. Hal ini juga bisa digunakan sebagai hal yang membuang
keegoisan di dalam diri setiap individu.
Kepedulian pemerintah – Pemerintah harus melakukan kegiatan yang
sudah disetujui terlebih dahulu oleh rakyat. Karena dalam ideology
liberalism mendudukan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
Fungsi pemerintah dan negara – Pemerintah dan negara memiliki fungsi
sebagai pengawas dan pemberi nasehat serta menetapkan berbagai aturan
dan hukum yang harus ditaati oleh warganya. Jadi, warga negara akan
merasa terlindungi dan patokan antara benar dan salah jelas sehingga
mudah untuk menyesuaikan diri.
Dalam pemikiran ideology ini menekankan adanya pemusatan kekuasaan pada
diri individu jadi tidak dipegang oleh negara melainkan setiap invidu memiliki
hak untuk menyampaikan segala ide dan pendapatnya. Namun perlu diketahui
bukan berarti bahwa liberalisme tidak berperilaku yang sebebas-bebasnya.
5. Sosialisme
Paham sosialisme ini mungkin hampir sama konsepnya dengan paham
ideology komunisme karena pada prinsipnya yaitu mengutamakan kepemilikan
segala sesuatu secara bersama tidak ada yang namanya hak kepemilikan individu.
Istilah sosialisme ini muncul pada abad ke 19 di perancis dan kemudian
pengaruhnya menyebar ke berbagai kalangan di dunia. tokoh dari ideology
sosialisme ini adalah karl marx atas kritiknya terhadap kaum kapitalis yang telah
menyengsarakan para buruh dan tani.
7
11. Para buruh dan tani hanya dijadikan sebagai faktor produksi dan tidak
dilihat lagi gaji yang mereka dapatkan. Tingkat kelayakan hidup mereka sangat
kurang sehingga muncullah bahwa dalam negara harus melindungi rakyatnya
sedemikian rupa tanpa adanya perbedaan dari satu orang ke orang lainnya
sehingga terjadi kesejahteraan yang utuh di dalam suatu negara.
Kritik dengan adanya ideologi sosialisme
Namun seiring dengan perjalanannya, ideology sosialisme ini
mendapatkan kritik dari beberapa tokoh dunia. ada beberapa kelemahan yang
dimiliki oleh ideology sosialisme sehingga tidak mudah digunakan sebagai
ideology. Selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut:
Warga negara akan merasa tidak diapresiasi atas apa yang telah
dikerjakannya. Hal ini terjadi karena dalam paham sosialisme pendapatan
antar warga negara disamakan meskipun beban kerja mereka tidak sama.
Jadi bagi orang yang memiliki pekerjaan lebih berat dengan resiko lebih
tinggi akan sangat sulit mendapatkan insentif atas apa yang telah
dikerjakannya. Sebaliknya para pengangguran yang bahkan tidak bekerja
juga akan mendapatkan jatah yang sama dengan orang yang bekerja. Hal
ini akan membuat timbulnya kecemburuan sosial.
Tidak adanya kebebasan berfikir dan kreativitas. Dalam negara yang
menerapkan sosialisme sebagai ideology tidak akan menganggap
kreativitas adalah sebuah hal yang perlu dimiliki oleh rakyatnya. Hal
tersebut dilakukan karena dalam negara sosialisme warga negara bekerja
pada sektor yang telah ditetapkan oleh negara sepenuhnya. Jadi, warga
negara tidak bisa menolak dan otomatis tidak bisa mengembangkan
kreativitas di dalam dirinya.
8
12. Meskipun demikian paham sosialis ini juga memiliki beberapa keuntungan antara
lain sebagai berikut:
Seluruh warga negara sudah disediakan berbagai kebutuhan hidupnya
seperti pakaian, makanan, minuman, rumah, sekolah, pendidikan dan juga
pekerjaan. Jadi warga negara baik yang normal maupun memiliki
kekurangan tidak akan dibeda-bedakan.
Semua kegiatan dari warga negara sudah direncanakan dengan baik
seluruhnya oleh negara sehingga rakyat tidak perlu khawatir lagi adanya
kekurangan pada kebutuhannya.
Semua kekayaan alam akan diproduksi oleh negara jadi keuntungannya
akan masuk dalam negara tidak pada korporasi saja.
6. Konservatisme
Ideology lainnya yang ada di dunia adalah ideology konservatisme. Paham
ini lebih memusatkan pada nilai-nilai ajaran kuno atau tradisional dan menentang
keras dengan adanya modernisasi dan globalisasi. Karena adanya perbedaan niliai
disetiap negara maka tujuan dari paham konservtaif juga berbeda sesuai dengan
budayanya masing-masing.
Awalnya perkembangan ideology ini tidak bergitu terkenal hingga
meletusnya revolusi perancis yang kemudian banyak orang yang ingin kembali ke
tatanan dunia lama. Hal ini sangat beralasan karena modernisasi ternyata tidak
memberikan dampak yang baik bagi warga negara dan menumbuhkan perpecahan
di dalamnya sehingga merujuk pada bagian yang sangat tidak menyenangkan.
Negara yang sampai saat ini masih menggunakan paham ini adalah negara-negara
di eropa yang biasanya di dukung oleh para pekerja pasar dan para pengusaha
serta pejabat berkerah putih.
9
13. 7. Konservatisme
Ideology komunitarianisme merupakan paham komunis gaya baru atau
dalam versi modern. Paham utamanya tetap sama dengan komunis klasik yaitu
menentang adanya paham kapitalis dan liberalis. Namun paham ini tidak
sebagaimana komunis klasik tapi telah mengalami banyak perubahan dalam
pemikirannya.
8. Libertanianisme
Pada paham ideology libertanianisme warga negaranya sangat menjunjung
tinggi adanya kebebasan terutama dalam kebebasan individu. Proses pemilihan
dilakukan secara utuh pada tiap individu dan negara tidak berhak adanya
pengaturan terhadap masyarakat. Pada paham ini juga lebih menganjurkan untuk
tidak membuat adanya lembaga sosial karena bisa menganggu jalannya negara.
Yang paling penting di sini adalah kebebasan individu baik dalam ranah politik
maupun dalam ranah ekonomi.
Meskipun mereka menjunjung tinggi adanya kebebasan individu, mereka
ini sangat menentang keras adanya hak kepemilikan individu pada sektor-sektor
strategis. Mereka masih membutuhkan negara sebagai alat untuk mengatur dan
mengawasi jalannya sebuah tatanan negara.
9. Nazisme
Nazi merupakan singkatan dari nasional sosialisme adalah salah satu
paham yang berasal dari negara jerman dimana tokohnya yang sangat fenomenal
adalah adolf hitler. Paham ini disinyalir bukanlah menjadi paham baru melainkan
adalah paham yang dikombinasikan dari berbagai jenis paham lainnya seperti anti
yahudi. Oleh karena itu pada masa kejayannya banyak para yahudi yang
mendapatkan hukuman mati.
10
14. Paham ideology nazisme sangat ketat dan sangat keras sehingga banyak
ditentang oleh banyak orang. ujung dari adanya nazisme ini adalah adolf hitler
dibunuh. Namun hal tersebut masih menjadi perdebatan apakah adolf hitler
memang sudah mati atau belum pada saat tersebut. Banyak orang yang
mengatakan bahwa adolf hitler berhasil meloloskan diri dan kabur ke negara
lainnya yang jauh dari eropa. Meskipun aliran ini sudah dianggap hilang, namun
tidak menutup kemungkinan masih ada sisa-sisa orang yang masih mempercayai
ideology ini. mereka tidak menunjukkan diri dan merupakan organisasi bawah
tanah.
10. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan paham dimana kedaulatan negara menjadi hal
yang mutlak dimana untuk mencapai hal tersebut harus dilakukan kerjasama atas
orang-orang yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama. Keberadaan
negara sangatlah penting dalam paham ini dan keamanannya sangat dijaga ketat
baik keamanan internal maupun keamanan eksternal.
Saat ini ada beberapa bentuk dari nasionalisme ini diantaranya adalah sebagai
berikut:
Nasionalis kewarganegaraan – Pada aliran nasionalis kewarganergaraan
menunjukkan bahwa suatu proses politik yang sangat berperan adalah
warga negaranya, jadi rakyat merupakan komponen yang sangat penting
dan paling berperan di dalam tatanan sistem negara.
Nasionalis etnis – Nasionalis etnik ini percaya bahwa suatu tatanan negara
dengan kebenaran politik di dalamnya akan sangat tergantung pada budaya
dan etnis yang ada di dalam negara tersebut.
Nasionalis romantic – Romantisme dari paham nasionalis ini
berkembang dari nasionalis etnik dimana budaya dan ras serta etnik
merupakan sumber kebenaran politik utama.
11
15. 11. Monarkisme
Monarkisme merupakan paham dimana kerajaan merupakan sumber utama
dari kesejahteraan negaranya. Saat ini masih ada banyak negara yang menganut
paham monarki diantaranya adalah brunei Darussalam, arab Saudi dan lainnya.
jadi pusat kekuasaan tertinggi adalah raja yang memerintah dan segenap
keturunannya.
12. Fasisme
Fasisme merupakan salah satu ideology yang sangat keras karena mereka
ingin mengatur segala aspek kehidupannya mulai dari politik, budaya, ekonomi
dan hal lainnya di negara tersebut. Pada paham ini mereka berusaha untuk
membentuk partai tunggal di dalam negara sehingga partai inilah yang akan
mengatur berjalannya negara. Para penganut paham fasis ini percaya bahwa
pemimpin tunggal yang kuat dan otoriter mampu menciptakan kedaulatan dan
kesejahteraan bersama di dalam sistem negara.
Paham fasisme ini mulai berkembang setelah perang dunia 1 dan terus
berkembang hingga pada perang dunia ke 2. Namun karena pahamnya yang keras
dan menguntungkan satu pihak saja yaitu yang memiliki kekuasaan maka hal ini
kemudian banyak mendapatkan pertentangan dari dunia luar sehingga paham ini
juga runtuh.
13. Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan
kratos yang berarti kekuasaan. Jadi, demokrasi merupakan kekuasaan yang berada
di tangan rakyat. Dalam pelaksanaannya demokrasi memiliki slogan kuat yaitu
oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Landasan pemikiran dari paham
demokrasi ini adalah kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dengan memiliki
12
16. dewan perwakilan rakyat yang pada kenyataannya menjadi lembaga pemerintahan
eksekutif, yudikatif dan legislative.
Dalam pemerintahan demokrasi pemimpin dipilih oleh rakyat secara
langsung melalui proses pemilihan umum. Kemudian rakyat juga memilih wakil-
wakilnya sebagai sarana penyalur lidah rakyat kepada pemerintahan yang
berkuasa. Ada beberapa negara yang menganut ideology ini yaitu inggris,
Denmark, norwegia, swedia, amerika, Israel, Venezuela, belgia, Australia,
selandia baru dan lainnya.
Berikut adalah macam-macam dari ideologi demokrasi ;
1. Demokrasi pancasila – Ideology demokrasi pancasila merupakan ideology yang
dianut oleh satu negara saja di dunia yaitu Indonesia. fokus utama dalam paham
demokrasi pancasila adalah membentuk negara yang demokratis namun tetap
tidak meninggalkan ideology pancasila sebagai dasar negara. Jadi, demokrasi
tetap dilakukan asalkan masih pada di dalam pancasila dan tidak mencederai
pancasila. Apabila sudah keluar dari pancasila maka demokrasi tersebut tidak bisa
dilaksanakan dan harus menggantinya dengan yang baru.
2. Demokrasi Kristen – Demokrasi Kristen merupakan suatu tatanan negara
dimana menerapkan demokrasi berdasarkan asas agama Kristen dalam
pelaksanannya. Ideology ini muncul karena adanya aliran religious pada abad ke
19 dan berkembang di wilayah eropa dan amerika latin.
3. Demokrasi Islam – Demokrasi islam merupakan tatanan negara yang
menerapkan paham demokrasi namun tetap berlandaskan pada asas islam sebagai
patokan utamanya. Namun hal ini tidak berlangsung lama karena pada dasarnya
demokrasi tidak cocok dengan agama islam.
Demikian beberapa ideology yang ada di dunia, beberapa ideology mungkin
masih bertahan sampai saat ini namun ada juga yang sudah punah karena tidak
cocok dengan perubahan zaman dan tidak mudah diterapkan di dalam sistem
kemasyarakatan bersama di dalam sebuah negara. beberaa paham yang beraliran
13
17. keras sebagain besar sudah runtuh. pada prinsipnya tidak ada negara
yang menerapkan ideologi secara utuh, saat ini negara akan menggunakan
berbagai kombinasi dari beberapa ideologi karena memang sangat sulit
menerapkan satu macam ideologi saja.
2.3 Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua
kelompok yaitu etika umum dan etika khusus. Etika merupakan suatu peikiran
kritis dan mendasar tentang ajaran-aaran dan pandangan-pandangan moral.
Etika adalah suatu ilmu yang membahasas tentang bagaimana dan
mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral terntentu atau bagaimana kita harus
mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran
moral (suseno, 1987).
Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap
tindakan manusia, sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam
hubungannya dengan berbagai kehidupan manusia (suseno, 1987). Etika khusus
dibagi menjadi etika individual yang membahas kewajiban manusia terhadap diri
sendir dan etika sosial merupakan kewajiban manusia terhadap manusia lain
dalam hidup bermasyarakat, yang merupakan suatu bagian terbesar dari etika
khusus.
Sebagai salah satu cabang etika, khususnya etika politik termasuk dalam
lingkungan filsafat. Filsafat yang langsung mempertanyakan praksis manusia
adalah etika. Etika mempertanyakan tanggung jawab dan kewajiban manusia. Ada
bebagai bidang etika khusus, seperti etika individu, etika sosial, etika keluarga,
etika profesi, dan etika pendidikan.dalam hal ini termasuk etika politik yang
berkenaan dengan dimensi politis kehidupan manusia.
14
18. Etika berkaitan dengan norma moral, yaitu norma untuk mengukur betul
salahnya tindakan manusia sebagai manusia. Dengan demikian, etika politik
mempertanyakan tanggung jawab dan kewajiban manusia sebagai manusia dan
bukan hanya sebagai warga negara terhadap negara, hukum yang berlaku dan lain
sebagainya.
Fungsi etika politik dalam masyarakat terbatas pada penyediaan alat-alat
teoritis untuk mempertanyakan serta menjelaskan legitimasi politik secara
bertanggung jawab. Jadi, tidak berdasarkan emosi, prasangka dan apriori,
melainkan secara rasional objektif dan argumentative. Etika politik tidak langsung
mencampuri politik praktis. Tugas etika politik membantu agar pembahasan
masalah-masalah idiologis dapat dijalankan secara obyektif.
Hukum dan kekuasaan negara merupakan pembahasan utama etika politik.
Hukum sebagai lembaga penata masyarakat yang normatif, kekuasaan
negara sebagai lembaga penata masyarakat yang efektif sesuai dengan politik
membahas hukum dan kekuasaan. Prinsip-prinsip etika politik yang menjadi titik
acuan orientasi moral bagi suatu negara adalah adanya cita-cita the rule of law,
partisipasi demokratis masyarakat, jaminan ham menurut kekhasan paham
kemanusiaan dan sturktur kebudayaan masyarakat masing-masing dan keadaan
sosial
15
19. BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarka uraian-uraian di atas maka dapat kita ketahui bahwa ideologi
diartikan sebagai gagasan yang berdasarkan pemikiran yang sedalam-dalamnya
dan merupakan hasil dari pemikiran filsafat. Ideologi adalah ajaran, doktrin, teori,
dan ilmu yang diyakini kebenarannya, yang disusun secara sistematis dan diberi
petunjuk pelaksanaannya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. ada
beberapa macam ideologi di dunia yaitu Komunisme, Kapitalisme, Anarkisme,
liberalisme, Sosialisme, Konservatisme, Libertanianisme, Nazisme, Nasionalisme,
Monarkisme, Fasisme, Demokrasi
Etika adalah suatu ilmu yang membahasas tentang bagaimana dan mengapa
kita mengikuti suatu ajaran moral terntentu atau bagaimana kita harus mengambil
sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral (suseno,
1987). Fungsi etika politik dalam masyarakat terbatas pada penyediaan alat-alat
teoritis untuk mempertanyakan serta menjelaskan legitimasi politik secara
bertanggung jawab.
3.2 SARAN
Melihat realita yang terjadi dewasa ini, etika dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara di Negara kita ini sudah mulai terkikis. Maka oleh
karenanya, kita sebagai mahasiswa yang akan meneruskan cita-cita bangsa ini
harus bisa mempelajari dan mengamalkan ideologi sebagai etika dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
16